Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH PEMBERIAN AIR KELAPA DAN SPORT DRINK

TERHADAP STATUS HIDRASI PEMAIN BOLA BASKET


SMP NEGERI 1 JEMBER

SKRIPSI

Oleh

Adriansyah Rizal Maulana


NIM G42140454

PROGRAM STUDI GIZI KLINIK


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2017
PENGARUH PEMBERIAN AIR KELAPA DAN SPORT DRINK
TERHADAP STATUS HIDRASI PEMAIN BOLA BASKET
SMP NEGERI 1 JEMBER

LAPORAN SKRIPSI

Oleh

Adriansyah Rizal Maulana


NIM G42140454

PROGRAM STUDI GIZI KLINIK


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2017
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Prestasi olahraga bola basket di Indonesia cenderung mengalami penurunan
yang tidak terkontrol serta tidak stabil. Faktor yang dapat memperngaruhi pretasi
pemain bola basket d Indonesia salah satunya adalah berkaitan dengan gizi yaitu air.
Konsumsi cairan yang tidak mencukupi dapat mempengaruhi kelelahan, status
hidrasi, dan performa pemain. Hal ini menuntut atlet untuk selalu dalam kondisi yang
prima dan mempunyai ketahanan fisik yang baik untuk menunjang performa pada saat
pertandingan. Ketahanan fisik dapat dipengaruhi oleh status gizi, dan aktifitas fisik.
Faktor lain yang ikut mempengaruhi juga yaitu usia, jenis kelamin, dan genetik.
(Tarnopolsky, dkk, 2005 : 5).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dieny dan Putriana (2015)


membuktikan bahwa konsumsi cairan atlet pada periode latihan masih kurang dari
kebutuhan sehingga sebagian besar atlet mengalami significant dehydration (89,4%)
dan lainnya mengalami minimal dehydration (10,6%). Konsumsi cairan periode
latihan dan status hidrasi sebelum latihan berhubungan dengan status hidrasi setelah
latihan pada pemain bola basket remaja.
Atlet memerlukan pengaturan minum yang tepat sebelum latihan supaya dapat
memulai latihan dengan status hidrasi yang baik. Sebelum latihan atlet dapat
mengkonsumsi berbagai jenis minuman, antara lain air, jus buah atau sayuran, susu,
dan sport drink. Atlet disarankan mengkonsumsi minuman yang mengandung 6-8%
karbohidrat dan elektrolit terutama natrium selama latihan untuk menjaga level
glukosa darah dan menggantikan elektrolit yang hilang melalui keringat. Elektrolit
utama yang hilang melalui keringat saat latihan adalah natrium dan klorida. Setelah
latihan atlet perlu melakukan rehidrasi yang bertujuan untuk menggantikan cairan dan
elektrolit yang hilang saat latihan. Minuman yang disarankan adalah minuman yang
mengandung karbohidrat dan elektrolit, antara lain jus buah atau sayuran, susu, dan
sport drink. Minuman elektrolit terutama yang mengandung natrium akan
meningkatkan retensi cairan dan menstimulasi rasa ingin minum (Dieny dan Putriana,
2015).
Dehidrasi dapat terjadi tanpa disadari di saat melakukan aktivitas (D’Anci et
al, 2009). Kehilangan tersebut, sebagian besar berupa kehilangan cairan ekstraselular.
Selain itu, remaja lebih sering mengalami dehidrasi dikarenakan banyaknya aktivitas
fisik remaja yang dapat menguras tenaga dan cairan tubuh, sehingga menyebabkan
kurangnya konsumsi cairan (Briawan dkk, 2011).
Dampak dehidrasi jangka pendek ini bila dibiarkan, maka akan berdampak
buruk bagi tubuh karena dehidrasi jangka pendek bisa melemahkan anggota gerak,
hipotonia, hipotensi dan takikardia, kesulitan berbicara bahkan sampai pingsan.
Dehidrasi jangka pendek yang terjadi terus menerus juga bisa meningkatkan resiko
batu ginjla, infeksi saluran kencing, kanker usus besar dan konsipasi (Popkin et al,
2010). Dampak dari dehidrasi jangka pendek bila dibiarkan secara terus menerus
dapat menyebabkan kejadian stroke. Darah dalam tubuh terdiri dari 90% air, apabila
darah tubuh kekurangan air maka darah menjadi lebih kental. Pengentalan darah
membuat persediaan oksigen yang diantarkan ke otak berkurang dan memungkinkan
terjadinya stroke. Dampak dari dehidrasi jangka pendek jua dapat mempengaruhi
performa kognitif, menurunkan daya tahan fisik dan psikomotor (Grandjean, 2007).
Menurut Murray (2007) juga memaparkan bahwa dehidrasi berpengaruh pada
perubahan termoregulator suhu pada tubuh.
Pengeluaran air harus diseimbangkan dengan pemasukan air melalui
mekanisme keseimbangan dimana cairan di dalam tubuh berusaha setiap waktu untuk
tetap seimbang dan konstan jumlahnya. Keseimbangan cairan tubuh adaah
keseimbangan antara jumlah cairan yang masuk dan cairan yang keluar dari tubuh.
Apabila terjadi ketidakseimbangan cairan di dalam tubuh, akan timbul kejadian
dehidrasi (Almatsier, 2009)
Pada atlet remaja pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada fase ini
adalah perubahan tinggi badan, berat badan, konsumsi oksigen maksimal, kapasitas
aerobic, dan kekuatan otot. Atlet remaja pun memiliki resiko dehidrasi lebih tinggi
daripada atlet dewasa. Pada atlet remaja kehilangan cairan terjadi karena produksi
panas tubuh saat berolahraga lebih tiggi dibandingkan atlet dewasa sehingga
simpanan cairan yang ada di daam tubuh digunakan untuk menurunkan panas tubuh.
Apabila asupan cairan kurang saat pertandingan dapat meningkatkan tingkat dehidrasi
pada atlet usia remaja (Stang, 2008).
Pemberian minuman yang mengandung karbohidrat dapat membantu tubuh
untuk mencegah dehidrasi, menjaga konsentrasi glukosa darah dan simpanan
glikogen. 4,5 pemberian sport drink dengan kandungan karbohidrat 6-8% dapat
membantu meningkatkan performa atlet. Air kelapa merupakan cairan alami yang
kandungan karbohidrat dan elektrolitnya mirip sport drink. Berdasarkan pemeriksaan
kandungan zat gizi di Laboratorium Pangan UNIKA, air kelapa muda mengandung
karbohidrat 3,6% dengan kandungan elektrolit yang paling banyak adalah kalium
sebesar 220 mg, sedangkan kandungan natrium sebanyak 105 mg. Namun jumlah
kandungan karbohidrat pada air kelapa ini masih kurang apabila dibandingkan dengan
jumlah karbohidrat pada sport drink yaiu 6-8%, sedangkan kandungan natrium dalam
sport drink 110-165 mg dengan sedikit kalium.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui
bagaimana pengaruh pemberian air kelapa dan sport drink terhadap status hidrasi
pemain bola basket putra dan putri SMP Negeri 1 Jember.

1.2 Rumusan Masalah


Atas dasar latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat status hidrasi pemain bola basket putra dan putri SMP
Negeri 1 Jember ?
2. Bagaimana pola konsumsi cairan pada pemain bola basket putra dan putri
SMP Negeri 1 Jember ?
3. Bagaimana tingkat ketahanan fisik pemain bola basket putra dan putri SMP
Negeri 1 Jember ?
4. Bagaimana pengaruh pemberian air kelapa dan sport drink terhadap status
hidrasi pemain bola basket putra dan putri SMP Negeri 1 Jember ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum :
Untuk mengetahui dan mengukur tingkat status hidrasi pemain bola basket putra dan
putri SMP Negeri 1 Jember.
1.3.2 Tujuan khusus :
1. Mengetahui pengaruh pemberian air kelapa dan sport drink terhadap status hidrasi
pemain bola basket pada saat sebelum/sesudah selesai latihan/pertandingan.
2. Mengukur pola konsumsi cairan dan tingkat ketahanan fisik pemain bola basket
putra dan putri SMP Negeri 1 Jember.
3. Mengukur dan mengetahui status hidrasi pemain bola basket pada saat sebelum
latihan maupun pertandingan.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Bagi civitas akademik sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai dehidrasi pada
remaja atau atlet sehingga pihak sekolah dapat melakukan upaya dalam menghadapi masalah
dehidrasi tersebut.
1.4.2 Bagi mahasiswa
Mahasiswa memperoleh wawasan dan pengetahuan baru dalam ilmu kesehatan
mengenai dehidrasi pada remaja atau atlet dan penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk
penelitian selnjutnya.

Anda mungkin juga menyukai