PENDAHULUAN
baru. Filsafat ilmu pengetahuan merupakan kajian tentang hakekat, dengan mencari
pemanfaatannya.
munculnya ilmu-ilmu baru yang pada akhirnya memunculkan pula sub-sub ilmu
pengetahuan baru bahkan kearah ilmu pengetahuan yang lebih khusus lagi seperti
jalin-menjalin dan taat asas (konsisten) dari ungkapan-ungkapan yang sifat benar-
Farmasi lahir sebagai sebuah ilmu pengetahuan baru pada sekitar tahun
1240, yang ditandai dengan dipisahkannya farmasi dari ilmu kedokteran. Adalah
Raja Frederick II dari Roma yang pertama kali memisahkan ilmu Farmasi dari
historys farmasi telah ada jauh sebelum Masehi dalam konteks pengobatan. Diera
plural.
1
Sumber obat sampai akhir abad 19, berasal dari produk organik atau
anorganik dari tumbuhan yang dikeringkan atau segar, bahan hewan atau mineral
yang aktif dalam penyembuhan penyakit tetapi dapat juga menimbulkan efek toksik
bila dosisnya terlalu tinggi atau pada kondisi tertentu penderita. Untuk menjamin
tersedianya obat agar tidak tergantung kepada musim maka tumbuhan obat
diawetkan dengan pengeringan. Contoh tumbuhan yang dikeringkan pada saat itu
adalah getah Papaver somniferum (opium mentah) yang sering dikaitkan dengan
(noskapin), papaverin dll; yang ternyata memiliki efek yang berbeda satu sama lain
walaupun dari sumber yang sama Dosis tumbuhan kering dalam pengobatan
ternyata sangat bervariasi tergantung pada tempat asal tumbuhan, waktu panen,
F.W.Sertuerner (1783- 1841) pada tahun 1804 mempelopori isolasi zat aktif dan
memurnikannya, dan secara terpisah dilakukan sintesis secara kimia. Sejak itu
Aspirin sebagai pelopor, yang kemudian disusul oleh sejumlah obat lain.
dari dua ribu tahun diketahui bahwa borok bernanah dapat disembuhkan dengan
menutupi luka mengguanakan kapang-kapang tertentu, tetapi baru pada tahun 1928
khasiat ini diselidiki secara ilmiah oleh penemu penisilin Dr. Alexander Fleming.
Sejak tahun 1945 ilmu kimia, fisika dan kedokteran berkembang pesat (mis.
sintesa kimia, fermentasi, teknologi rekombinan DNA) dan hal ini menguntungkan
sekali bagi penelitian sistematis obat-obat baru. Beribu-ribu zat sintetik telah
diganti dengan obat-obat mutakhir. Akan tetapi, begitu banyak diantaranya tidak
lama ‘masa hidupnya’, karena segera terdesak oleh obat yang lebih baru dan lebih
baik khasiatnya. Namun menurut taksiran lebih kurang 80% dari semua obat yang
kini digunakan secara klinis merupakan penemuan dari tiga dasawarsa terakhir.
hingga sekarang?
1.3 TUJUAN
3
BAB II
Perancis). Semua istilah itu bersumber pada istilah Yunani philosophia. Istilah
Filsafat adalah suatu sikap terhadap kehidupan dan alam semesta yang
tidak emosional. Dalam penggunaan populer, filsafat dapat diartikan sebagai suatu
pendirian hidup (individu) dan dapat juga disebut sebagai pandangan masyarakat.
menunjukkan adanya hubungan satu sama lain, saling berkait dan bersifat koheren
(runtut).
dengan istilah filsafat. Pythagoras memberikan definisi filsafat sebagai the love of
wisdon. Menurutnya, manusia yang paling tinggi nilainya adalah manusia pecinta
Dalam Republika, Plato menegaskan bahwa para filosof adalah pecinta pandangan
tersebut, filosof yang dapat menemukan dan menangkap penegtahuan mengenai ide
yang abadi dan tak pernah berubah. Dalam konsepsi Plato, filsafat merupakan
Maka filsafat Plato kemudian dikenal dengan nama Filsafat Spekulatif. Aristoteles
Sedangkan philosophia merupakan padanan kata dari episteme dalam arti suatu
persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan
ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia. Filsafat ilmu merupakan suatu
5
hubungan timbal-balik dan saling-pengaruh antara filsafat dan ilmu (The Liang Gie,
1999). Ditinjau dari segi historis, hubungan antara filsafat dan ilmu pengetahuan
perkembangan ilmu pengetahuan dikemudian hari, ternyata juga kita lihat adanya
17, maka mulailah terjadi perpisahan antara filsafat dan ilmu pengetahuan.
ilmu-ilmu baru yang pada akhirnya memunculkan pula sub-sub ilmu pengetahuan
baru bahkan kearah ilmu pengetahuan yang lebih khusus lagi seperti spesialisasi-
umum yang dapat menjadi petunjuk. Jika ilmu pengetahuan tertentu dikaji dari
ketiga aspek (ontologi, epistemologi dan aksiologi), maka perlu mempelajari esensi
atau hakikat yaitu inti atau hal yang pokok atau intisari atau dasar atau kenyataan
yang benar dari ilmu tersebut. Contohnya Membangun Filsafat Ilmu Farmasi perlu
substansi sesuatu. Ontologi membahas tentang obyek yang ditelaah ilmu. Hal
ini berarti tiap ilmu harus mempunyai obyek penelaahan yang jelas. Karena
diversivikasi ilmu terjadi atas dasar spesifikasi obyek telaahannya maka tiap
pengetahuan tersebut. Objek ontologis pada farmasi ialah obat dari segi kimia
2 Epistemologi yaitu cabang filsafat yang disebut juga teori mengetahui dan
membahas konsep dasar dan sangat umum dari proses mengetahui, sehingga
perilaku yang baik. Bagian dari aksiologi adalah etika dan estetika. Etika
menunjuk pada kajian filsafati tentang nilai-nilai moral dan perilaku manusia.
berarti : obat) merupakan salah satu bidang profesional kesehatan yang merupakan
kombinasi dari ilmu kesehatan dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung-jawab
memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat. Ruang lingkup dari praktik
sediaan obat, serta pelayanan farmasi modern yang berhubungan dengan layanan
7
terhadap pasien (patient care) di antaranya layanan klinik, evaluasi efikasi dan
keamanan penggunaan obat, dan penyediaan informasi obat. Kata farmasi berasal
dari kata farma (pharma). Farma merupakan istilah yang dipakai pada tahun 1400 -
1600an.
Johanes Kepler (1571–1630)dan Galileo Galilei (1564 –1642). Di masa itu para
dokter dan ahli kimia Muslim sudah berhasil melakukan penelitian ilmiah mengenai
komposisi, dosis, penggunaan, dan efek dari obat-obat sederhana serta campuran.
Menurut Howard R Turner dalam bukunya Science in Medievel Islam, umat Islam
bagian yang tak terpisahkan dari ilmu kedokteran. Dunia farmasi profesional secara
Terpisahnya farmasi dari kedokteran pada abad ke-8 M, membuat profesi farmasis
menjadi profesi yang independen dan farmasi sebagai ilmu yang berdiri sendiri.
dilakukan. Pada abad itu, para ilmuwan Muslim secara khusus memberi perhatian
untuk melakukan investigasi atau pencarian terhadap beragam produk alam yang
Di zaman itu, toko-toko obat bermunculan bak jamur di musim hujan. Toko
obat yang banyak jumlahnya tak cuma hadir di kota Baghdad – kota metropolis
dunia di era kejayaan Abbasiyah – namun juga di kota-kota Islam lainnya. Para ahli
farmasi ketika itu sudah mulai mendirikan apotek sendiri. Mereka menggunakan
keahlian yang dimilikinya untuk meracik, menyimpan, serta menjaga aneka obat-
Rumah sakit milik pemerintah yang ketika itu memberikan perawatan kesehatan
secara cuma-cuma bagi rakyatnya juga mendirikan laboratorium untuk meracik dan
dijual di apotek swasta dan pemerintah diawasi secara ketat. Secara periodik,
obatan – mengawasi dan memeriksa seluruh toko obat dan apotek. Para pengawas
dari Al-Muhtasib secara teliti mengukur akurasi berat dan ukuran kemurnian dari
obat yang digunakan. Pengawasan yang amat ketat itu dilakukan untuk mencegah
penggunaan bahan-bahan yang berbahaya dalam obat. Semua itu dilakukan semata-
mata untuk melindungi masyarakat dari bahaya obat-obatan yang tak sesuai dengan
aturan. Pengawasan obat-obatan yang dilakukan secara ketat dan teliti yang telah
9
Seperti halnya di bidang kedokteran, dunia farmasi profesional Islam telah
lebih unggul lebih dulu dibandingkan Barat. Ilmu farmasi baru berkembang di
Eropa mulai abad ke-12 M atau empat abad setelah Islam menguasainya. Karena
itulah, Barat banyak meniru dan mengadopsi ilmu farmasi yang berkembang
terlebih dahulu di dunia Islam. Umat Islam mendominasi bidang farmasi hingga
abad ke-17 M. Setelah era keemasan perlahan memudar, ilmu meracik dan
Negara-negara Eropa menguasai farmasi dari aneka Risalah Arab dan Persia
tentang obat dan senyawa obat yang ditulis para sarjana Islam. Tak heran, bila kini
industri farmasi dunia berada dalam genggaman Barat. Pengaruh kaum Muslimin
dalam bidang farmasi di dunia Barat begitu besar. “Hal itu tecermin dalam
pendidikan kesehatan saat ini,” papar Turner. Mungkinkah umat Islam kembali
berpendapat bahwa untuk membuat sediaan obat perlu pengetahuan kandungan zat
aktifnya dan dia membuat obat dari bahan yang sudah diketahui zat aktifnya.
Hippocrates (459-370 SM) yang dikenal dengan “bapak kedokteran” dalam praktek
pengobatannya telah menggunakan lebih dari 200 jenis tumbuhan. Claudius Galen
yang merupakan bidang ilmu farmakologi. Selanjutnya Ibnu Sina (980-1037) telah
menulis beberapa buku tentang metode pengumpulan dan penyimpanan tumbuhan
obat serta cara pembuatan sediaan obat seperti pil, supositoria, sirup dan
orang pertama yang melakukan penelitian farmakologi dan toksikologi pada hewan
percobaan. Percobaan pada hewan merupakan uji praklinik yang sampai sekarang
merupakan persyaratan sebelum obat diuji–coba secara klinik pada manusia. Tokoh
perlu pengetahuan kandungan zat aktifnya dan dia membuat obat dari bahan
dikatakan bahwa Paracelsus diajarkan oleh beberapa uskup dan kepala biara
tidak ada bukti bahwa dia pernah mengambil gelar dokter. Sebagai orang
bekerja sebagai dokter bedah di sejumlah tentara bayaran yang melanda Eropa
11
dalam perang. Dia menulis bahwa ia mengunjungi sebagian besar negara-
Sejak masa Hipocrates (460-370 SM) yang dikenal sebagai “Bapak Ilmu
resmi antara Farmasi dan Kedokteran dalam dekritnya yang terkenal “Two
Silices”. Dari sejarah ini, satu hal yang perlu digarisbawahi adalah akar ilmu
dengan teori kerja obat yang merupakan bidang ilmu farmakologi. Claudius
Galen, adalah dokter untuk lima kaisar Romawi. Dia adalah seorang guru,
menghasilkan lima ratus buku dan risalah pada semua bidang ilmu kedokteran
dan mata pelajaran filosofis dan ide-idenya adalah untuk merumuskan banyak
pengetahuan. Hal ini, karena filsafat itu adalah ilmu pengetahuan yang selalu
obat sebagai materi, baik yang berasal dari alam maupun sintesis dan menggunakan
digunakan pada bidang ilmu pengetahuan alam. Oleh karena itu farmasi merupakan
obat dan dampak obat yang seluas-luasnya serta efek dan pengaruh obat pada
farmasi menyaring dan menyerap pengetahuan yang relevan dari ilmu biologi,
kimia, fisika, matematika, perilaku dan teknologi; pengetahuan ini dikaji, diuji,
13
1.Farmasi dalam paradigma ontologis
ilmu farmasi seperti farmasi sosial dan farmasi ekonomi maka metode kajian
farmasi akan bertambah sesuai dengan telaah dan model masalah yang
dihdapi.
3.Farmasi praktis
Farmasi praktis terdiri dari dua bagian besar yakni farmasi industri
dan farmasi pelayanan. Farmasi Industri Industri Farmasi adalah badan usaha
pembuatan obat atau bahan obat. Oleh karena itu, industri tersebut wajib
keterampilan dan sikap yang ahli dalam memberikan pelayanan pada pasien.
harus bernuansa lebih luas, yaitu bagaimana meningkatkan kualitas SDM dan
15
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
saja tapi juga menggunakan bahan sintetik atau bahan kima, bentuk sediaannyapun
beragam.
DAFTAR PUSTAKA
Cipta, Jakarta.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131763780/pendidikan/ISI+BUKU+AJAR+FI
LSAFAT+PENDIDIKAN.pdf
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/12226/6.%20BAB%2
0II.pdf?sequence=7&isAllowed=y
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/46397/Chapter%20II.p
df?sequence=4
17