Anda di halaman 1dari 17

BAB III

RENCANA ASUHAN GIZI

A. Identifikasi Pasien
Pasien laiki-laki bernama lengkap Yopi F Muambar umur 26 tahun di diangnosa
menderita Abses Cerebery Pasen ini masuk rumah sakit dr. Soepraoen pada hari Kamis, 25
Maret 2018 dan ditangani oleh dr spesialis penyakit dalam yaitu dr. Krisna Mufti. SP. Pd dan
menjalani operasi (pembedahan) pada tanggal 27 Maret 2018 Pukul 09.00 wib.
Nama : Yopi E Nombais
No RM : 0194448
Alamat : Perumahan Teguh, Jln. Kramat. an Pakisaji.

Tgl MRS : 20/01/1992


Diagnosa : Abses Cerebrry

B. Data Subjektif Pasien


1. Assesmen Awal
Assesment awal Pasien terdiri dari data pribadi Pasien, yaitu nama, umur pasien,
yang disajikan dalam tabel berikut.
Nama : Yopi E Nombais
Umur : 26 Tahun

2. Riwayat Penyakit Pasien Dahulu


Pasien memiliki riwayat lahir prematur, dan semasa kecil (usia 3 tahun) pasien
pernah mengalami panas tinggi hingga kejang dan sempat koma selama 3 hari di RS.

3. Riwayat Penyakit Pasien Sekarang


Sampai sekarang Pasien masih memilki berapa masalah seperti kesulitan
mengunyah makanan yang bertekstur keras, alergi pada telur ayam negri, serta alergi
obat Ketrolac olehya itu bentuk makanan Pasien setiap harinya adalah makanan yang di
lumatkan dan pasien tidak pernah mengkonsumsi telur ayam (kecuali telur ayam
kampung), Pasien juga tidak pernah mengkonsumsi susu dan produknya karena faktor
ekonomi.

4. Riwayat Penyakit Keluarga


Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan kepada keluarga Pasien (Ibu Pasien)
tidak ditemukan adanya informasi tentang adanya riwayat penyakit serupa dalam
keluarga Pasien. Tetapi keluarga Pasien (ibu Pasien) menuturkan keadaan yng di alami
pasien sekarang ini karena kelelahan akibat bekerja yang saat itu dialami oleh Ibu
pasien.
5. Riwayat Gizi Pasien Dahulu
Riwayat asupan Pasien sejak bayi Psien tidak Mendapat ASI Ekslusif. Susunan
hidangan makanan pasien setiap hari dan minggunya terdiri dari nasi tim, daging sapi
cincang, sayur bayam, daun singkong di masak bening, tahu/tempe di tumis (oseng-
oseng), serta buah Apel, wortel dan Tomat di blender. Pasien tidak memiliki fanatisme
atau kesukaan terhadap makanan/ minuman tertentu. Begitu pula dengan aktifitas
pasien yang terbatas. Pola makan dan aktifitas pasien disajikan dalam tabel frekuensi
makan berikut ini. Asupan pasien di tinjau dari Pola makan pasien disajikan dalam tabel
frekuensi makan berikut ini.

Tabel II. Frekuensi Makan Pasien Post op Abses Cereberry Rumah Sakit Tk II dr.
Soepraoen
Jenis Mak. URT Berat (gr) Sehari Seminggu

Makanan Pokok
Beras 1 piring 3 kali
Kentang ½ biji

Lauk Hewani
Daging 1 ptg 3 kali

Lauk Nabati
Tahu 1 ptg 2 kali
Tempe 1 ptg 2 kali
2 kali
Sayuran
Bayam 1 mangkuk 2 kali
Daun Singkong 1 mangkuk

Buah
Apel 2 buah 3 kali
Wortel 2 buah 3 kali
Tomat 2 buah 4 kali

6. Riwayat Gizi Pasien Sekarang


Riwayat gizi Pasien sekarang yaitu berat badan pasien 70 Kg dan estimasi tinggi
badan pasien adalah 161,1 cm dan dikategorikan Overweight.

7. Keadaan Sosial Ekonomi Pasien


Pasien adalah anak poertama dari tiga bersaudara. Pasien sekarang telah berusia 26
tahun dan tinggal berdua dengan nenek di perumahan Teguh Kramat an Kelurahan
Pakisaji. Sejak tahun 2014. Dahulu kedua orang tua Pasien juga tinggal di kota Malang.
Akan tetapi, Ibu Pasien pindah tugas ke Provinsi Kupang, sedang pasien menetap di Kota
Malang dengan alasan aagar lebih mudah memperoleh pelayanan kesehatan.
Sementara kedua orang tua pasien yakni ayah pasien tinggal menetap di Provinsi
Kupang dan berprofesi sebagai wiraswasta, sedangkan ibu pasien berprofesi sebagai
seorang guru (Pegawai Negeri Sipil) , yang bertugas mengajar di salah satu SD yang ada di
Kota Kupang di Provinsi Kupang. Sedangkan kedua adik pasien yakni adik laki-laki pasien
telah selesai menempuh pendidikan sarjana di bidang Peterenakan, dan adik Perempuan
pasien sedang menempuh pendidikan menengah (SMP) di kota Kupang Provinsi Kupang.
Dahulu pasien pernah mengeyam pendidikan sampai di bangku SMP, akan tetapi
karena penyakit yang Pasien derita (Demam Tinggi + Epilepsi), Pasien tidak dapat
menyeleseaikan pendidikannya dan terhenti di bangku kelas dua SMP. Pasien suku jawa,
dan bergama Kristen Protestan. Dan sekarang belum memiliki pekerjaan.
Riwayat Sosial- Ekonmi Pasien
Nama : Yopi E Nombais
Umur : 26 Tahun
Pendidikan : Tamat SD
Pekerjaan : Belum Bekerja
Suku : Jawa
Agama : Kristen Protestan

Pekerjaan Orang Tua


Ayah : Wiraswasta
Ibu : PNS (Guru SD)

8. Kebiasan Hidup Pasien


ketika pasien sehat, aktivitas pasien yaitu melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah
seperti menyapu, mengepel, skurang lebih selama ½ jam sehari dan sesekali membantu
nenek mencuci piring. Pasien tidak pernah berolahraga.
Olahraga Tidak pernah
Aktivitas fisik Menyapu halaman rumah ½ jam 1 hari sekali

C. Data Subyektif Pasien


1. Tingkat Konsumsi Energi dan Zat Gizi
Tingkat Konsumsi energi pasien selama 7 hari masa perawatan cnderung . data
tentang tingkat konsumsi energi dan zat gizi Pasien tersaji pada tabel berikut.
Data Hasil Re- call Konsumsi Pasien 24 Terakhir tgl 24/03/2018
Re-call 1
Zat Gizi Energi (kcal) Protein (gr) Lemak (gr) Karbohidrat
(gr)
Hasil Re- call 549,7 24,1 12,9 81,9
Angka Keb. Gizi 1896 82,5 42,1 299
% Kecukupan Gizi 28,9 29,2 30,0 17,3
Kategori Defisit Defisit Defisit Defisit

Dari data di atas, diketahui tingkat konsumsi Energi, protein, Lemak, dan
Karbohidrat mengalami defisit dimana kecukupan energi 28,9%, Protein; 29,2%,
Lemak; 30,0%, dan Karbohidrat 17,3%.
Re-call 2
Zat Gizi Energi (kcal) Protein (gr) Lemak (gr) Karbohidrat
(gr)
Hasil Re- call 742,9 36,0 17,2 112,0
Angka Keb. Gizi 1896 82,5 42,1 299
% Kecukupan Gizi 39,1 43,6 40,9 37,7
Kategori Defisit Defisit Defisit Defisit

Data di atas menunjukkan konsumsi Energi, Protein, Lemak, dan Karbohidra


defisit, yakni konsumsi Energi hanya mencapai 39,1%, Protein 43,6%, Lemak
40,9%,dan Karbohidrat 37,7%
Re-call 3
Zat Gizi Energi (kcal) Protein (gr) Lemak (gr) Karbohidrat
(gr)
Hasil Re- call 447,3 18,3 15,4 57,5
Angka Keb. Gizi 1896 82,5 42,1 299
% Kecukupan Gizi 23,5 22,1 36,5 19,2
Kategori Defisit Defisit Defisit Defisit

Berdasarkan data di atas tingkat konsumsi Energi, Protein, Lemak, dan


Karbohidrat masih defisit. Konsumsi energi hanya sebesar 23,5% Protein 22,1%
Lemak 36,5%, dan Karbohidrat 19,2%.
Re-call 4
Zat Gizi Energi (kcal) Protein (gr) Lemak (gr) Karbohidrat
(gr)
Hasil Re- call 1059,3 30,4 14,9 207,4
Angka Keb. Gizi 1896 82,5 42,1 299
% Kecukupan Gizi 55,8 36,8 35,3 69,3
Kategori Defisit Defisit Defisit Defisit

Dari data di atas, tingkat konsumsi Energi, Protein, Lemak, dan Karbohidrat
masih defisit. Konsumsi Energi senilai 55,8% Protein 36,8%, Lemak 35,3% dan
Karbohidrat 69,3%.
Re-call 5
Zat Gizi Energi (kcal) Protein (gr) Lemak (gr) Karbohidrat
(gr)
Hasil Re- call 1444,9 65,3 40,9 211,0
Angka Keb. Gizi 1896 82,5 42,1 299
% Kecukupan Gizi 76,2 75,5 97,1 70,5
Kategori Defisit Defisit Normal Defisit

Berdasarkan data di atas, tingkat konsumsi Energi, Protein,, dan Karbohidrat


masih defisit, sedangkan Konsumsi lemak normal dimana konsumsi Energi senilai
76,2%, Protein 75,5%, Karbohidrat 70,5%, sedangkan Lemak normal yaitu telah
mencapai 97,1%.
Re-call 6
Zat Gizi Energi (kcal) Protein (gr) Lemak (gr) Karbohidrat
(gr)
Hasil Re- call 1719,3 56,6 31,1 312,3
Angka Keb. Gizi 1896 82,5 42,1 299
% Kecukupan Gizi 90,0 66,9 75,4 104,4
Kategori Normal Defisit Defisit Normal

Tabel di atas menunjukkan konsumsi Protein dan Lemak defisit, sedangkan


Konsumsi Energi dan Karbohidrat normal. Konsumsi Energi normal yaitu 90,0%,
konsumsi Karbohidrat normal yaitu 104,4%
Re-call 7
Zat Gizi Energi (kcal) Protein (gr) Lemak (gr) Karbohidrat
(gr)
Hasil Re- call 1138,1 30,2 16,1 211,9
Angka Keb. Gizi 1896 82,5 42,1 299
% Kecukupan Gizi 60,0 36,6 38,2 70,8
Kategori Defisit Defisit Defisit Defisit

2000

1800

1600

1400

1200

1000 Kec. Energi


Asupan
800

600

400

200

0
Re- call 1 Re- call 2 Re- call 3 Re- call 4 Re- call 5 Re- call 6 Re- call 7

Diagram Konsumsi Energi Pasien Selama 7 Hari Berturut-urut


140

120

100
90,0
% Kec. ≥90%
80
Standar
60
% Kecukupan

40

20

0
Re- call 1 Re- call 2 Re- call 3 Re- call 4 Re- call 5 Re- call 6 Re- call 7

Berdasarkan pada diagram di atas, hasil re- call Pasien selama 7 hari berturut-urut yakni
pada re call ke 1 28,9% naik menjadi 39,1% pada re- call ke 2, kemudian mengalami
penurunan menjadi 23,5% pada re- call ke 3, setelah itu mningkat lagi pada re- call ke 4
55,8% dan ke 5 76,2% sampai akhirnya pada re- call ke 6 berhasil mencukupi kebutuhan
energi yakni 90,0%. Namun pada re- call ke 7 menurun menjadi 60,0%.

Konsumsi Protein
140

120

100
% Kec. ≥ 90%
80
Standar
60 % Kec. Gizi

40

20

0
Re- call 1 Re- call 2 Re- call 3 Re- call 4 Re- call 5 Re- call 6 Re- call 7

Berdasarkan diagram hasil re call Pasien selama 7 hari berturut-urut yaitu pada re- call
ke 1 senilai 29,2% kemudian pada re- call ke 2 naik menjadi 43,6% dan menurun lagi menjadi
22,1% pada re- call ke 3. Lalu pada re- call ke 4 meningkat menjadi 36,8% begitu pula pada
re-call ke 5 meningkat menjadi 75,5%. Namun pada re- call ke 6 dan ke 7 kembali menurun
menjadi 669% dan 36,6%. Dan dari hasil re- call Pasien selama 7 hari berturut-urut, tidak ada
yang mencukupi kebutuhan Protein.

Konsumsi Lemak
140

120
97,1
100

% Kec. ≥90%
80
Standar
60 %Asupan Lemak

40

20

0
Re- call 1 Re- call 2 Re- call 3 Re- call 4 Re- call 5 Re- call 6 Re- call 7

Diagram Di atas menunjukkan bahwa hasil re- call konsumsi Lemak Pasien selama 7 hari
berturut-urut yaitu pada re- call ke 1 senilai 30,0% lau pada re- call ke 2 naik menjadi 40,9%
dan pada re- call ke 3 turun menjadi 36,5% dan pada re- call ke 4 menjadi 35,3% dan pada
re- call ke 5 berhasil mecukupi kebutuhan sebesar 97,1%. Namun pada re- call ke 6 kembali
menurun menjadi 75,4% dan 38,2% pada re- call ke 7
Konsumsi Karbohidrat
140

120
104,4

100
% Kec. ≥90%
80
%Kec. Gizi
60 %Asupan Kh

40

20

0
re- call 1 re- call 2 re- call 3 re- call 4 re- call 5 re- call 6 re- call 7

Dari diangram yang tersaji di atas, hasil re- call konsumsi Karbohidrat Pasien selama 7
hari berturut-urut yaitu pada re- call 1 senilai 17,3%, lalu pada re- call ke 2 meningkat
menjadi 37,7% dan pada re- call ke 3 menurun menjadi 19,2%, dan pada re- call ke 4 kembali
meningkat menjadi 69,3% dan 70,3% pada re- call ke 5. Kemudian pada re- call ke 6 berhasil
mencukupi kebutuhan 194,4%, namun pada re- call ke 7 menurun menjadi 70,8%.

2. Hasil Pemeriksaan Antropometri


Hasil pemeriksaan Antropometri Pasien berupa hasil pengukuran berat badan (BB)
Pasien yang di lakukan pada tanggal 25 maret 2018, serta hasil pengkururan tinggi lutut
pasien yang juga di lakukan paa hari yang sama. Adapun ahasilnya adalah sebagai berikut.
Indikator Hasil
BBA 70 Kg
TL 48,5 cm

Pengukuran berat badan dilakukan dengan menggunakan alat timbangan injak dan
hasilnya di peroleh berat badan (BB) Pasien sat ini adalah 70 Kg sedangkan pengukuran
tinggi lutut (TL) Pasien di peroleh 48,5 cm dimaksudkan untuk mengestimasi tinggi badan
pasien yang saat itu dalam keadaan Bed rest dengan menggunakan alat Metling.berikut ini
adalah estimasi tinggi badan (TB) Pasien dari hasil pengukuran tinggi lutut (TL)
Konversi Tinggi Lutut (TL) ke Tinggi Badan (TB)
TL = 64, 19 + (2,02 x TL(cm) ) – (0,04 x U(thn) )
= 64, 19 + (2,02 x 48,5 cm ) – (0,04 x 26 thn ) = 161, 1 cm
Estimasi TB Pasien adalah: 161,1 cm
Berdasarkan hasil perhitungan tinggi Lutut, di peroleh estimasi tinggi badan Pasien
161,1 cm. Olehnya itu berat badan Ideal dapat di tentukan dengan rumus sebagai berikut.
BBI = ( TB(cm) – 100 ) – 10% ( TB(cm) - 100 )
= 161,1 cm – 100 - 10% (161,1cm -100 )
= 61,1 - 6,1 = 55,0 Kg

Berat Badan Ideal Pasien adalah: 55,0 Kg


Sementara itu, status gizi Pasien diketahui dari hasil perhitungan Body Mas Index
(BMI) yaitu sebagai berikut
𝐵𝐵𝐴 (𝐾𝑔)
BMI = 𝑇𝐵(𝑀)2

70 𝐾𝑔
= 1,61𝑀2 = 26,9 Kg/𝑀2

Status Gizi Pasien adalah: Overweight

Dari beberapa data hasil skrining gizi yang telah di peroleh, kemudian dijabarkan
sebagai berikut.
Indikator Hasil Rujukan Kategori
BBA 70,0 Kg BBI = 55,0 Kg -
TB 161,1 cm - -
BMI 2 2 Overweight
26,9 Kg/𝑀 18,0 -25,0 Kg/𝑀
Dari hasil tersebut di atas, pasien mengalami kelebihan berat badan (Overweight)
olehnya itu pasien perlu mendapatkan pelayanan gizi lebih lanjut dalam bentuk Pelayanan
Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)

3. Hasil Pemeriksaan Fisik Pasien


Hasil pemeriksaan fisik Pasien meliputi kesadaran pasien, ada tidaknya nyeri serta skala
nyeri. Selengkapnya di sajikan pada tabel berikut.
Kesadaran CM
Demam -
Provokatif nyeri Ditekan
Regio/lokasi Kepala
Hasil pemeriksaan fisik Pasien yaitu kesadaran Compos Mentis (CM), tidak ada demam,
ada nyeri dengan provokasi nyeri ditekan dan lokasi nyeri di Kepala. Pemeriksaan fisik ini
dilakukan satu kali selam 1 hari yakni pada tanggal 25 maret 2018.

4. Hasil Pemeriksaan Klinis Pasien


Hasil Pemeriksaan Klinis Pasien meliputi tensi darah (TD), Nadi (N), Suhu tubuh (S), serta
Laju Pernafasan (RR). Slengkapnya di sajikan pada tabel berikut.

Tanggal Pengukuran Pengukuran : Hasil Nilai Rujukan Kategori


20/03/2018 TD : 120/80 120/90 mmHg Normal
N : 80 20-100 kali/ menit Normal
S : 36 35-37℃ Normal
RR : 20 20 kali/menit Normal
23/03/2018 TD : 110/80 120/90 mmHg Rendah
N : 80 20-100 kali/ menit Normal
S : 36 35-37℃ Normal
RR : 18 20 kali/menit Normal
25/03/2018 TD : 120/80 120/90 mmHg Rendah
N : 80 20-100 kali/ menit Normal
S : 36,1 35-37℃ Normal
RR : 20 20 kali/menit Normal
27/03/2018 TD : 130/70 120/90 mmHg Tinggi
N : 88 20-100 kali/ menit Normal
S : 36 35-37℃ Normal
RR : 20 20 kali/menit Normal
28/03/2018 TD : 130/70 120/90 mmHg Normal
N : 88 20-100 kali/ menit Normal
S : 36 35-37℃ Normal
RR : 20 20 kali/menit Normal
29/03/2018 TD : 140/90 120/90 mmHg Tinggi
N : 84 20-100 kali/ menit Normal
S : 36 35-37℃ Normal
RR : 24 20 kali/menit Cepat
30/03/2018 TD : 110/30 120/90 mmHg Rendah
N : 88 20-100 kali/ menit Normal
S : 36 35-37℃ Normal
RR : 88 20 kali/menit Normal

5. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Pasien


Dari hasil pemeriksaan Laboratorium Pasien, nilai lab yang tidak normal adalah sebagai
berikut.
Indikator Hasil Pengukuran Nilai Rujukan Katogpoori
Hb 12,5 14,4-17,5 mg/dl Renda
LED (westergen mood) 41 mm/jam 4-20 mm/jam Tinggi
Trombosit 5111.000 150-450.000 Tinggi
Ureum 14 15-45 mg/dl Rendah
BAB IV
PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI ASUHAN GIZI

A. Rencana Asuhan Gizi


Rencana asuhan gizi di buat berdasarkan diagnosa gizi yaitu sebagai berikut.
NI 5.3. Kekurangan intake Adanya pembatasan Obs. Intake energi tidak
energi protein (dalam waktu pemberian makanan karena mencukupi yaitu 28,9%
singkat) kondisi pasien (kesulitan
mengunyah)
NI 5.7.1. Kekurangan Intake Pembatasan pemberian Intake protein tidak
Protein makanan oleh orang tua (ibu mencukupi krbutuhan yaitu
dan nenek pasien yaitu tidak 29,2%
mengkonsumsi daging ayam
dan telur ayam selain telur
ayam kampung serta daging
ayam kampung
NI. 5.8.1. Kekurangan Intake KH Pembatasan pemberian Intake Karbohidrat kurang
makanan secara ketat oleh dari kebutuhan yaitu 17,3%
orang tua (Ibu) Pasien
NC. 1.2 Kesulitan Mengunyah Disfungsi otot saraf Adanya penolakan terhadap
makanan yang bertekstur
keras (seperti nasi biasa).
NB. 3.2. Keterbatasan terhadap Keterbatasan sumber Terbatasnya variasi makanan
makanan keungan untuk memenuhi (tidak menyediakanan susu)
sumber makanan yaitu tidak
mampu membeli susu

B. Intervensi Diet
Intervensi diet yang dibewrikan berkaitan dengan kondisi dan kemampuan pasien saat
ini yaitu terapi diet TETP 1 dengan bentuk makanan lunak dan masing-masing butuhan zat
giziznya yaitu Energi 1896 Kcal, Protein 82,5 gr, Lemak 41,2 gr, dan Karbohidrat 299 gr.
Intervensi diet yang di berikan juga disesuaikan dengan siklus menu yang ada di RST
Soepraoen tempat pasien menjalani perawatan.

C. Intervensi Edukasi Gizi Pasien


Intervensi edukasi gizi yang diberikan yaitu Konseling tentang terapi diet TETP yang
sedang dijalani pasien selama 15-20 menit. Denfan bantuan media leaflet diet TETP.
Konseling dilaksanakan di kamar rawat inap pPasien yaitu kamar melati bad 3A.
BAB V
HASIL MONITORING DAN EVALUASI

A. Hasil Monitoring
1. Asupan Pasien
Asupan pasien selama masa perawatan di RS adalah sebagai berikut.
Menu pagi Sisa
Ikan Goreng tepung + Kering Tempe +
Garang asem buncis

Pengamatan 1

Energi : 577,9 Energi :124,7


Protein : 30,6 Protein : 6,9
Lemak : 18,2 Lemak :2,4
Karbohidrat : 75,3 Karbohidrat :19,4
Siang Sisa
Soto ayam (soun+kentang) +Perkedel
Kentang

Pengamatan 2

Energi : 454,6 Energi : 385,5


Protein : 5,7 Protein : 5,3
Lemak : 5,4 Lemak : 0,5
Karbohidrat : 93,1 Karbohidrat : 87,4
Sore Sisa
Koloke Ikan+ capcay (wortl+SW
pth+bunc)+Pisang

Pengamatan 3

Energi : 596,9 Energi : 596,9


Protein : 35,3 Protein : 35,3
Lemak : 9,4 Lemak :9,4
Karbohidrat : 90,7 Karbohidrat : 90,7
Pagi Sisa
Telor bb bali + Galantine tahu + orak-
arik wortel=sawi putih

Pengamatan 4

Energi : 368,5 Energi : 213,7


Protein : 14,9 Protein : 10,3
Lemak : 11,3 Lemak : 6,8
Karbohidrat : 50,7 Karbohidrat : 26,6
Pagi Sisa
Sop kc merah+ Pisang+ Baso goreng

Pengamatan 5

Energi :917.7 Energi : 525,0


Protein :44,3 Protein : 20,7
Lemak :28,5 Lemak : 15,7
Karbohidrat :128 Karbohidrat : 78,2
Siang Sisa
Tempe bacem+ urap kc pjg+
tauge+Pisang susu

Pengamatan 6

Energi :417,3 Energi :417,3


Protein :16,1 Protein :16,1
Lemak :12,5 Lemak :12,5
Karbohidrat :65,1 Karbohidrat :65,1
Sore Sisa
Ikan grg krispi+Tahu bb merah+ Gudeg
labu siam+ kc pjg+ Pisang

Pengamatan 7
Energi :355,5 Energi :187,8
Protein :12,6 Protein :8,5
Lemak : 6,8 Lemak :5,2
Karbohidrat : 65,1 Karbohidrat :26,3
Pagi Sisa
Ayam grg Tepung+ Loaf tahu+ tumis
buncis

Pengamatan 8

Energi : 457,6 Energi : 302,0


Protein : 25,8 Protein : 17,3
Lemak : 18,6 Lemak : 12,9
Karbohidrat : 38,3 Karbohidrat : 28,0
Siang Sisa
Nasi putih+ tumis sawi-tempe+ biscuit+
teh
Pengamatan 9 Energi : 587,5 Energi :587,5
Protein : 14,7 Protein :14,7
Lemak : 13,9 Lemak :13,9
Karbohidrat : 98,7 Karbohidrat :98,7

Hasil analisis konsumsi zat gizi (Energi, Protein, Lemak, dan Karbohidrat) disajikan dalam bentuk
diagram berikut ini.

Analisis Konsumsi Energi Selama Pemorsian


1000
917.7
900
800
700
577.9 596.9
596.9 587.5
587.5
600 525
500 454.6 457.6
417.3
417.3
385.3 368.5 target
400 355.5
302
300 sisa
213.7 187.8
200 124.7
100
0
Analisis Konsumsi Protein Selama Pemorsian
50
44.3
45
40
35.3
35.3
35
30.6
30
25.8
25
20.7
20 17.3 Target
14.9 16.1
16.1
14.7
14.7 Sisa
15 12.6
10.3
10 8.5
6.9 5.75.3
5
0

Analisis Konsumsi Lemak Selama Pemorsian


30 28.5

25

20 18.2 18.6
15.7
15 13.9
13.9
12.5
12.5 12.9
11.3 Target
9.49.4
10 Sisa
6.8 6.8
5.4 5.2
5
2.4
0.5
0
Analisis Konsumsi Karbohidrat Selama Pemorsian
140
128

120
98.7
98.7
100 93.1
87.4 90.7
90.7

75.3 78.2
80
65.1
65.1 65.1
60 50.7 Target
38.3 Sisa
40
26.6 26.3 28
19.4
20

B. Evaluasi
Dari total sembilan kali pemorsian, Rata-rata tingkat konsumsi energi sebesar 82% Protein
3%, Lemak 2%, dan Karbohidrat 13%. dan artinya terapi diet yng diterapkan yaitu diet TETP I
belum mampu memenuhi angka kubuthan gizi pasien tersebut. Rata-rata cakupan tingkat
konsumsi enrgigi, Protein, Lemak, dan Karbohidrat disajikan pada diagram di bawah ini.
Sedangkan untuk data hasil pemeriksaan fisik klinisi berupa kesadaran, leluhan, tensi darah,
suhu, nadi, dan laju pernafsan tidak di evaluasi.

Diagram Rata-rata cakupan tingkat konsumsi enrgigi, Protein, Lemak, dan Karbohidrat
Selama Pmorsian
BAB VI
PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai