Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Identifikasi Pasien
Pasien laiki-laki bernama lengkap Yopi F Muambar umur 26 tahun di diangnosa
menderita Abses Cerebery Pasen ini masuk rumah sakit dr. Soepraoen pada hari Kamis, 25
Maret 2018 dan ditangani oleh dr spesialis penyakit dalam yaitu dr. Krisna Mufti. SP. Pd dan
menjalani operasi (pembedahan) pada tanggal 27 Maret 2018 Pukul 09.00 wib.
Nama : Yopi E Nombais
No RM : 0194448
Alamat : Perumahan Teguh, Jln. Kramat. an Pakisaji.
Tabel II. Frekuensi Makan Pasien Post op Abses Cereberry Rumah Sakit Tk II dr.
Soepraoen
Jenis Mak. URT Berat (gr) Sehari Seminggu
Makanan Pokok
Beras 1 piring 3 kali
Kentang ½ biji
Lauk Hewani
Daging 1 ptg 3 kali
Lauk Nabati
Tahu 1 ptg 2 kali
Tempe 1 ptg 2 kali
2 kali
Sayuran
Bayam 1 mangkuk 2 kali
Daun Singkong 1 mangkuk
Buah
Apel 2 buah 3 kali
Wortel 2 buah 3 kali
Tomat 2 buah 4 kali
Dari data di atas, diketahui tingkat konsumsi Energi, protein, Lemak, dan
Karbohidrat mengalami defisit dimana kecukupan energi 28,9%, Protein; 29,2%,
Lemak; 30,0%, dan Karbohidrat 17,3%.
Re-call 2
Zat Gizi Energi (kcal) Protein (gr) Lemak (gr) Karbohidrat
(gr)
Hasil Re- call 742,9 36,0 17,2 112,0
Angka Keb. Gizi 1896 82,5 42,1 299
% Kecukupan Gizi 39,1 43,6 40,9 37,7
Kategori Defisit Defisit Defisit Defisit
Dari data di atas, tingkat konsumsi Energi, Protein, Lemak, dan Karbohidrat
masih defisit. Konsumsi Energi senilai 55,8% Protein 36,8%, Lemak 35,3% dan
Karbohidrat 69,3%.
Re-call 5
Zat Gizi Energi (kcal) Protein (gr) Lemak (gr) Karbohidrat
(gr)
Hasil Re- call 1444,9 65,3 40,9 211,0
Angka Keb. Gizi 1896 82,5 42,1 299
% Kecukupan Gizi 76,2 75,5 97,1 70,5
Kategori Defisit Defisit Normal Defisit
2000
1800
1600
1400
1200
600
400
200
0
Re- call 1 Re- call 2 Re- call 3 Re- call 4 Re- call 5 Re- call 6 Re- call 7
120
100
90,0
% Kec. ≥90%
80
Standar
60
% Kecukupan
40
20
0
Re- call 1 Re- call 2 Re- call 3 Re- call 4 Re- call 5 Re- call 6 Re- call 7
Berdasarkan pada diagram di atas, hasil re- call Pasien selama 7 hari berturut-urut yakni
pada re call ke 1 28,9% naik menjadi 39,1% pada re- call ke 2, kemudian mengalami
penurunan menjadi 23,5% pada re- call ke 3, setelah itu mningkat lagi pada re- call ke 4
55,8% dan ke 5 76,2% sampai akhirnya pada re- call ke 6 berhasil mencukupi kebutuhan
energi yakni 90,0%. Namun pada re- call ke 7 menurun menjadi 60,0%.
Konsumsi Protein
140
120
100
% Kec. ≥ 90%
80
Standar
60 % Kec. Gizi
40
20
0
Re- call 1 Re- call 2 Re- call 3 Re- call 4 Re- call 5 Re- call 6 Re- call 7
Berdasarkan diagram hasil re call Pasien selama 7 hari berturut-urut yaitu pada re- call
ke 1 senilai 29,2% kemudian pada re- call ke 2 naik menjadi 43,6% dan menurun lagi menjadi
22,1% pada re- call ke 3. Lalu pada re- call ke 4 meningkat menjadi 36,8% begitu pula pada
re-call ke 5 meningkat menjadi 75,5%. Namun pada re- call ke 6 dan ke 7 kembali menurun
menjadi 669% dan 36,6%. Dan dari hasil re- call Pasien selama 7 hari berturut-urut, tidak ada
yang mencukupi kebutuhan Protein.
Konsumsi Lemak
140
120
97,1
100
% Kec. ≥90%
80
Standar
60 %Asupan Lemak
40
20
0
Re- call 1 Re- call 2 Re- call 3 Re- call 4 Re- call 5 Re- call 6 Re- call 7
Diagram Di atas menunjukkan bahwa hasil re- call konsumsi Lemak Pasien selama 7 hari
berturut-urut yaitu pada re- call ke 1 senilai 30,0% lau pada re- call ke 2 naik menjadi 40,9%
dan pada re- call ke 3 turun menjadi 36,5% dan pada re- call ke 4 menjadi 35,3% dan pada
re- call ke 5 berhasil mecukupi kebutuhan sebesar 97,1%. Namun pada re- call ke 6 kembali
menurun menjadi 75,4% dan 38,2% pada re- call ke 7
Konsumsi Karbohidrat
140
120
104,4
100
% Kec. ≥90%
80
%Kec. Gizi
60 %Asupan Kh
40
20
0
re- call 1 re- call 2 re- call 3 re- call 4 re- call 5 re- call 6 re- call 7
Dari diangram yang tersaji di atas, hasil re- call konsumsi Karbohidrat Pasien selama 7
hari berturut-urut yaitu pada re- call 1 senilai 17,3%, lalu pada re- call ke 2 meningkat
menjadi 37,7% dan pada re- call ke 3 menurun menjadi 19,2%, dan pada re- call ke 4 kembali
meningkat menjadi 69,3% dan 70,3% pada re- call ke 5. Kemudian pada re- call ke 6 berhasil
mencukupi kebutuhan 194,4%, namun pada re- call ke 7 menurun menjadi 70,8%.
Pengukuran berat badan dilakukan dengan menggunakan alat timbangan injak dan
hasilnya di peroleh berat badan (BB) Pasien sat ini adalah 70 Kg sedangkan pengukuran
tinggi lutut (TL) Pasien di peroleh 48,5 cm dimaksudkan untuk mengestimasi tinggi badan
pasien yang saat itu dalam keadaan Bed rest dengan menggunakan alat Metling.berikut ini
adalah estimasi tinggi badan (TB) Pasien dari hasil pengukuran tinggi lutut (TL)
Konversi Tinggi Lutut (TL) ke Tinggi Badan (TB)
TL = 64, 19 + (2,02 x TL(cm) ) – (0,04 x U(thn) )
= 64, 19 + (2,02 x 48,5 cm ) – (0,04 x 26 thn ) = 161, 1 cm
Estimasi TB Pasien adalah: 161,1 cm
Berdasarkan hasil perhitungan tinggi Lutut, di peroleh estimasi tinggi badan Pasien
161,1 cm. Olehnya itu berat badan Ideal dapat di tentukan dengan rumus sebagai berikut.
BBI = ( TB(cm) – 100 ) – 10% ( TB(cm) - 100 )
= 161,1 cm – 100 - 10% (161,1cm -100 )
= 61,1 - 6,1 = 55,0 Kg
70 𝐾𝑔
= 1,61𝑀2 = 26,9 Kg/𝑀2
Dari beberapa data hasil skrining gizi yang telah di peroleh, kemudian dijabarkan
sebagai berikut.
Indikator Hasil Rujukan Kategori
BBA 70,0 Kg BBI = 55,0 Kg -
TB 161,1 cm - -
BMI 2 2 Overweight
26,9 Kg/𝑀 18,0 -25,0 Kg/𝑀
Dari hasil tersebut di atas, pasien mengalami kelebihan berat badan (Overweight)
olehnya itu pasien perlu mendapatkan pelayanan gizi lebih lanjut dalam bentuk Pelayanan
Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)
B. Intervensi Diet
Intervensi diet yang dibewrikan berkaitan dengan kondisi dan kemampuan pasien saat
ini yaitu terapi diet TETP 1 dengan bentuk makanan lunak dan masing-masing butuhan zat
giziznya yaitu Energi 1896 Kcal, Protein 82,5 gr, Lemak 41,2 gr, dan Karbohidrat 299 gr.
Intervensi diet yang di berikan juga disesuaikan dengan siklus menu yang ada di RST
Soepraoen tempat pasien menjalani perawatan.
A. Hasil Monitoring
1. Asupan Pasien
Asupan pasien selama masa perawatan di RS adalah sebagai berikut.
Menu pagi Sisa
Ikan Goreng tepung + Kering Tempe +
Garang asem buncis
Pengamatan 1
Pengamatan 2
Pengamatan 3
Pengamatan 4
Pengamatan 5
Pengamatan 6
Pengamatan 7
Energi :355,5 Energi :187,8
Protein :12,6 Protein :8,5
Lemak : 6,8 Lemak :5,2
Karbohidrat : 65,1 Karbohidrat :26,3
Pagi Sisa
Ayam grg Tepung+ Loaf tahu+ tumis
buncis
Pengamatan 8
Hasil analisis konsumsi zat gizi (Energi, Protein, Lemak, dan Karbohidrat) disajikan dalam bentuk
diagram berikut ini.
25
20 18.2 18.6
15.7
15 13.9
13.9
12.5
12.5 12.9
11.3 Target
9.49.4
10 Sisa
6.8 6.8
5.4 5.2
5
2.4
0.5
0
Analisis Konsumsi Karbohidrat Selama Pemorsian
140
128
120
98.7
98.7
100 93.1
87.4 90.7
90.7
75.3 78.2
80
65.1
65.1 65.1
60 50.7 Target
38.3 Sisa
40
26.6 26.3 28
19.4
20
B. Evaluasi
Dari total sembilan kali pemorsian, Rata-rata tingkat konsumsi energi sebesar 82% Protein
3%, Lemak 2%, dan Karbohidrat 13%. dan artinya terapi diet yng diterapkan yaitu diet TETP I
belum mampu memenuhi angka kubuthan gizi pasien tersebut. Rata-rata cakupan tingkat
konsumsi enrgigi, Protein, Lemak, dan Karbohidrat disajikan pada diagram di bawah ini.
Sedangkan untuk data hasil pemeriksaan fisik klinisi berupa kesadaran, leluhan, tensi darah,
suhu, nadi, dan laju pernafsan tidak di evaluasi.
Diagram Rata-rata cakupan tingkat konsumsi enrgigi, Protein, Lemak, dan Karbohidrat
Selama Pmorsian
BAB VI
PEMBAHASAN