Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam tidak
lupa kami ucapkan untuk junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Kami
bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan hidayah serta taufik-Nya
kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini berisikan tentang “Prakiraan Dampak” Kami menyadari
makalah yang dibuat ini tidaklah sempurna. Oleh karena itu, apabila ada kritik dan
saran yang bersifat membangun terhadap makalah ini,kami sangat berterima
kasih.
Demikian makalah ini kami susun. Semoga dapat berguna untuk kita
semua. Amin.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Prakiraan dampak
2 2 Prinsip prakiraan dampak.
2.3 Metode prakiraan dampak.
2.4 hal-hal yang khusus dalam prakiraan dampak.
2.5 Kesalahan-kesalahan yang ada pada prakiraan dampak.
BAB III PENUTP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Langkah prakiraan dampak lingkungan merupakan langkah yang tersulit


dari analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL), karena teknik prakiraan
tergantung pada kemajuan tiap ilmu yang akan digunakan dan penguasaan dari
tiap anggota tim dalam bidangnya. Oleh karena itu, prakiraan dampak sering
disebut sebagai fase kritis dan merupakan ciri khas yang membedakan
dokumen AMDAL dari dokumen hasil penelitian lainnya.

Prakiraan dampak adalah suatu proses untuk menduga atau


memperkirakan respon atau perubahan suatu parameter lingkungan tertentu
akibat adanya kegiatan tertentu, pada perspektif ruang dan waktu tertentu.

Dampak pada hakekatnya merupakan proses lebih lanjut yang terjadi


setelah ada pengaruh dari suatu kegiatan. Jadi sasaran memprakirakan atau
menduga dampak adalah mencari besar dampak terhadap setiap komponen
lingkungan. Misalnya air limbah buangan pabrik, akan mempengaruhi kulitas
air dan menimbulkan dampak pada perairan dan akan berdampak pula terhadap
kondisi ekonomi masyarakat nelayan. Dampak terhadap lingkungan tersebut
berpengaruh pada kesejahteraan dan kesehatan manusia. Keadaan lingkungan
seperti itu menyebabkan perlunya prediksi dampak untuk jangka pendek dan
jangka panjang.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud prakiraan dampak ?

3
2. Apa saja prinsip prakiraan dampak ?

3. Bagaimana metode prakiraan dampak lingkungan ?

4. Apa Hal-hal khusus dalam prakiraan dampak ?

5. Kesalahan-kesalahan yang ada pada prakiraan dampak ?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah AMDAL dan ADKL serta agar kita
bisa mengetahui prakiraan dampak
2. Tujuan Khusus
2.1. Unruk mengetahui pengertian prakiraan dampak lingkungan.
2.2 Untuk mengetahui prinsip prakiraan dampak.
2.3 Untuk mengetahui metode prakiraan dampak lingkungan.
2.4 Untuk mengetahui Hal-hal khusus dalam prakiraan dampak.
2.5 Untuk mengetahui Kesalahan-kesalahan yang ada pada prakiraan
dampak

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Prakiraan Dampak Lingkungan


Prakiraan dampak lingkungan adalah suatu proses untuk menduga atau
memperakirakan respon atau perubahan suatu parameter lingkungan tertentu
akibat adanya kegiatan tertentu, pada perspektif ruang dan waktu tertentu.

4
Prakiraan munculnya sesuatu dampak pada hakekatnya merupakan jawaban
dari pertanyaan mengenai besar perubahan yang timbul pada setiap komponen
Lingkungan sebagai akibat dari aktivitas pembangunan. Seperti telah
diterangkan di muka bahwa dampak pada hakekatnya merupakan proses lebih
lanjut yang terjadi setelah ada pengaruh dari suatu kegiatan. Jadi sasaran
memprakirakan atau menduga dampak adalah mencari besar dampak terhadap
setiap komponen lingkungan. Hal ini di perhitungkan untuk komponen-
komponen fisik biotis dan sosial ekonomi budaya dan kesehatan masyarakat.
Dampak terhadap lingkungan biasanya berpengaruh pada kesejahteraan dan
atau kesehatan manusia.

Prakiraan dampak adalah suatu proses untuk menduga/mem perkirakan


respon atau perubahan suatu parameter lingkungan tertentu akibat adanya
kegiatan tertentu, pada perspektif ruang dan waktu tertentu.

B. Prinsip Prakiraan Dampak


Beberapa prinsip dasar prakiraan dampak lingkungan dalam uraian berikut
ini. Dalam pengukuran dampak lingkungan yang akan terjadi dimasa yang akan
datang, besarnya akan banyak ditentukan oleh waktu atau lamanya dampak
terjadi. Perlu diperjelas untuk waktu kapan atau jangka waktu beberapa lama
dampak tersebut akan diduga. Untuk waktu yang berbeda tentu dampaknya akan
berbeda besarnya. Misalnya dampak pada waktu 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun, 50
tahun yang akan datang atau sering digunakan istilah jangka pendek dan jangka
panjang, tentu hasilnya akan berbeda.
Disebutkan bahwa arti dari dampak lingkungan adalah selisih antara keadaan
lingkungan tanpa proyek dengan keadaan lingkungan dengan proyek.

Pendugaan keadaan lingkungan tanpa proyek

Pendugaan keadaan lingkungan tanpa proyek di masa yang akan datang


dilakukan berdasarkan keadaan lingkungan saat penelitian. Keadaan lingkungan
saat penelitian atau studi disebut sebagai Rona Lingkungan Awal atau

5
Environmental baseline atau Environmental setting. Pendugaan keadaan
lingkungan di masa yang datang ini bukan pekerjaan mudah. Disamping
memerlukan keahlian yang tinggi juga banyak faktor lingkungan yang harus
diketahui karena dalam pendugaan ini harus memenuhi dinamika dari
lingkungan tempat studi. Alat yang dapat membantu mempermudah pendugaan
adalah informasi mengenai sejarah atau kecenderungan perkembangan
lingkungan di daerah tersebut. Sehingga perlu mengumpulkan data dan
informasi keadaan lingkungan pada waktu-waktu yang lalu secara lengkap (data
runtunan) di semua aspek (fisika-kimia, biologi dan sosial-ekonomi).
Kemudian dengan teknik yang lebih sederhana dari sejarah perkembangan atau
bentuk dari dinamika lingkungan ditakukan ekstrapolasi atau 4 mengembangkan
ke masa yang akan datang. Pendugaan untuk jangka waktu makin lama atau
makin panjang akan makin sulit atau makin terbuka lebih banyak kesalahan yang
lebih besar. Makin dekat atau jangka pendek kesalahan akan makin dapat
diperkecil, sedangkan peraturan Amdal sering menuntut informasi tentang
dampak jangka pendek dan jangka panjang. Untuk keadaan lingkungan yang
belum banyak digunakan manusia dan tidak ada atau sedikit rencana pengubahan
lingkungan di masa-masa yang akan datang maka pendugaan relatif lebih mudah.
Tetapi daerah yang sudah berkembang dan untuk waktu dekat dan waktu lama
sudah banyak rencana pembangunan lain, maka makin sulit melakukan
pendugaan dan makin banyak memungkinkan membuat kesalahan. Apabila
diharapkan pendugaan mendetail untuk jangka panjang akan tidak mudah,
kecuali kalau pendugaannya bersifat garis besar saja.

Pendugaan keadaan lingkungan dengan proyek


Untuk mempermudah gambaran dampak suatu proyek pada lingkungan, dapat
diambil keadaan lingkungan yang relatif stabil tanpa banyak perubahan dari waktu
ke waktu. Lingkungan masih dapat dibagi lagi menjadi tiga kelompok aspek atau
komponen besar sebagai berikut :
Komponen fisik kimia
Komponen biologi

6
Komponen sosial ekonomi
Tiap kelompok lingkungan tersebut terdiri dari berbagai komponen lingkungan
yang lebih kecil, sedangkan setiap proyek biasanya memberikan dampak positif
pada suatu komponen tetapi dapat memberikan dampak negatif pada komponen
lain.

C. Metode Prakiraan Dampak Lingkungan

Soemarwoto (1989) mengklasifikasikan prakiraan dampak menjadi 2 (dua)


metode, yaitu metode formal dan metode informal. Metode formal merupakan
metode prakiraan dampak yang terdiri atas :
Model prakiraan cepat
Model matematik
Model fisik
Model eksperimental
Metode informal dilakukan dengan instuisi, pengalaman dan analogi proses
pelaksanaan prakiraan dampak.
Cara yang rumit dilakukan dengan menggunakan cara-cara matematis yang
lebih obyektif. Adapun cara/teknik memprediksi dampak dapat dilakukan dengan
:
Cara/teknik sederhana
Pada cara ini dikenalkan berbagai teknik seperti intuitive, ad hock, analog! dan
delphi,
Cara/teknik pemodelan
Pada cara ini dikenalkan berbagai teknik model matematis, model statistik
hubungan regresi, statistik korelasional dan gratis,
Cara/teknik pertimbangan keahlian profesi (professional judgment)
Cara ini sebenarnya merupakan cara kombinasi antara ketiga cara di atas yang
dilakukan oleh pakar bidang tertentu terhadap suatu komponen lingkungan
tertentu. Dengan pengalaman yang dimiliki dan pengetahuan yang dikuasai oleh

7
seorang pakar mata prakiraan dampak sesuatu komponen lingkungan akan dapat
ditentukan dengan tepat.
Dari berbagai model ini maka yang paling banyak dipergunakan adalah
model sederhana, sebab cara ini akan lebih mudah diketahui dan dipelajari. Untuk
mengetahui seluruh komponen lingkungan dan seluruh aktivitas pembangunan
yang diduga menimbulkan dampak dapat dipergunakan metoda prediksi seperti
"checklist", matrik interaksi, flow chart atau overlay. Namun yang banyak
dipergunakan karena pertimbangan mudah dilakukan adalah metode matrik
interaksi dan checklist.

1. Metode Formal
Metode formal dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
a) Metode pembobotan. dalam sistem ini diberi bobot dengan
menggunakan metode yang di tentukan secara eksplisit.
b) Metode ekonomi. Metode ini mudah ditetepkan pada dampak yang
memiliki nilai uang. Untuk dampak yang tidak memiliki nilai uang
penerapan, metode ini masih banyak mengalami kesulitan. cara umum di
pakai adalah memberikan harga bayangan padadampak tersebut .
1. model prakiraan cepat
2. model matematik
3. model fisik
4. model experimental
2. Metode Informal:
Dalam metode yang sederhana prakiraan dilakukan secara informal
berdasarkan intuisi atau pengalaman. Dasar prakiraan itu tidak dinyatakan
secara eksplisit. Prakiraan dampak dengan metode informal sering tidak
dihindari karena, untuk mengumpulkan data yang tidak cukup waktu biaya
dan tenaga yang diperlukan namun subjekvitasnya dalam prakiraan dapat
di kurangi dan konsistensi hasil dapat dipertinggi dengan sedikit atau
banyaknya memformalkan metode informal . Secara informal yang

8
sederhana adalah memberi nilai verbal misalnya kecil, sedang dan besar
cara lain dengan memberikan skor 1 sampai 5 tanpa patokan yang jelas.

Metode Prakiraan Komponen Geofisika kimia

1. Komponen Udara, meliputi :


a) Identifikasi emisi gas atau debu yang dikeluarkan oleh aktivitas
pembangunan yang direncanakan.
b) Penjelasan tentang kondisi udara sekarang yang merupakan rona
lingkungan awal dan bandingkan dengan standar baku mutu kualitas
udara.
c) Penentuan dispersi patokan di udara dengan memperhatikan kecepatan
angin, tinggi cerobong dan inversinya pada musim kemarau dan musim
hujan. Hasil-hasil pengamatan terhadap kualitas udara pada waktu yang
lalu harus menjadi bahan pertimbangan.
d) Pelajari data iklim tahunan dan bulanan untuk curah hujan, kecepatan
dan arah angin, radiasi matahari, kelembaban dan evatranspirasi.
Kemudian tentukan konsentrasi gas dan debu di permukaan tanah.
e) Penentuan adanya dampak yang timbul pada setiap musim dan dampak
di setiap aktivitas pembangunan seperti saat prakonstruksi, konstruksi
dan pasca konstruksi.
f) Rumus matematis untuk prakiraan dampak terhadap komponen udara
misal untuk emisi gas:
dimana:
𝑄 𝐻2 𝑌2
𝐶𝑥,𝑦,𝑜 = [ ]−[ + ]
∩ 𝛼𝑥 , 𝛼𝑧 𝑣 2𝛼𝑥 2 2𝛼𝑦 2
C = konsentrasi suatu gas di atas permukaan tanah (Ug/m3)
Q = banyaknya gas yang dikeluarkan (Ug/m3), merupakan variabel
prediktor
αy = pembauran parameter gas secara horizontal
αz = pembauran parameter gas secara vertikal
v = rata-rata kecepatan angin (m/detik)

9
H = tinggi cerobong efektif
x,y = jarak terjauh angin yang searah dan berlawanan arah angin (m)
Y = tinggi permukaan di atas tanah

2. Komponen Hidrologi
Komponen hidrologi dalam AMDAL biasanya dirinci menjadi parameter-
parameter debit, kualitas air permukaan (sungai, danau, rawa), kualitas dan
kuantitas air dalam tanah, iklim makro (curah hujan, kecepatan dan arah
angin, suhu, kelembaban), pola drainase dan evaporasi.
Langkah-langkah dalam prakiraan dampak :
a) Penentuan kondisi lingkungan hidrologi yang dirinci atas
parameterparameternya,
b) Mempelajari masalah yang berhubungan dengan air permukaan,
c) Penentuan kualitas dan kuantitas air dalam tanah dan penggunaannya
oleh berbagai pihak pada waktu yang lalu, saat ini dan prakiraan untuk
waktu mendatang,
d) Mempelajari berbagai sumber kualitas lingkungan komponen hidrologi
yang ada,
e) penentuan perubahan berbagai parameter air di waktu yang akan
datang bila ada proyek dan bila tidak ada proyek, kemudian ditentukan
dampaknya bila ada proyek.
Rumus matematis untuk menduga besarnya dampak parameter anorganik
dalam air seperti Hg, Cd, Pb, Al dan Cr adalah:
Kt=Ko x 10-rt
Dimana :
Kt = konsentrasi suatu unsur di waktu mendatang
Ko = konsentrasi suatu unsur saat ini
r = tingkat perubahan setiap waktu tertentu (1 tahun), variabel ini
merupakan variabel prediktor
t = waktu prediksi dalam tahun

10
Metode Prakiraan Komponen Biotik

1. Perubahan Jumlah Jenis


Rumus matematis untuk menduga pengurangan jenis tanaman akibat
semakin berkurangnya hutan:
S = C . AZ
Dimana :
S = jumlah jenis,
A = luas hutan,
C dan Z konstan.
Variabel prediktor untuk persamaan ini adalah A dimana luas hutan
berubah karena adanya proyek pembangunan seperti pemukiman,
pertambangan, perkebunan, dsb. Yang menggunakan lahan hutan.
2. Parameter Vegetasi
Parameter yang umumnya dihitung:
a. Kerapatan (density)
1) Kerapatan individu = jumlah individu / ha
2) Kerapatan suatu jenis = jumlah individu suatu jenis / ha
3) Kerapatan mutlak suatu jenis = kerapatan suatu jenis
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑢 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠
4) Kerapatan relatif suatu jenis = 𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑢

b. Keanekaragaman (diversity)
c. Kekerapan (frequency)
1) Frekuensi mutlak suatu jenis =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑝𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑏𝑖𝑙

2) Frekuensi relatif suatu jenis =


𝐹𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑚𝑢𝑡𝑙𝑎𝑘 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠
𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑚𝑢𝑡𝑙𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠

d. Dominansi (dominancy)

11
1) Dominansi mutlak suatu jenis = jumlah dari nilai kelindungan
𝑑1 𝑥 𝑑2
suatu jenis kelindungan = 𝑥 𝑛 x dibagi dengan luas petak
4

contoh dimana d1 dan d2 adalah diameter tajuk suatu jenis (luas


bidang dasar) dominansi mutlak suatu jenis
2) Dominansi relatif suatu jenis =
Dominasi mutlak suatu jenis
𝑥 100%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑠𝑖 𝑚𝑢𝑡𝑙𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠
3.Nilai penting (importance)
= kecepatan relatif + dominasi relatif + frekuensi relatif
4. Summed Dominance Ratio (SDR) = Nilai penting / 3
Perbedaan nilai dari parameter-parameter di atas yang akan datang dengan
proyek dan tanpa proyek merupakan besarnya dampak pada parameter -
parameter tersebut.

D. Hal-Hal Khusus Dalam Prakiraan Dampak

12
Menurut Luna Leopold (1971) Hal-hal Khusus dalam Prakiraan Dampak :
1. Fisik dan Kimia
Hal-hal khusus tersebut dapat dilihat melalui: Dalam melakukan identifikasi
bahan pencemaran, maka perlu dikrtahui sumber dan macam pencemaran dari tiap
aktiasi proyek. Setiap macam bahan pencemaran yang dikeluarkan dari proyek
harus dicari pada sumber-sumber lain di luar proyek yang telah mengeluarkan
bahan yang sama dan juga jumlahnya.

2. Keadaan biologi
Hal-hal khusus yang perlu diperhatikan diantaranya: Dampak pada spesies
langka, spesies pada ikan yang punah, dan yang dilindung oleh undag-undang.
Pada lingkungan buatan perlu di ketahui pada pengolahan yang dilakukan dan
apabila mungkin pada pengelolaan historis.

3. Sosial-budaya
Hal-hal yang perlu diperhatikan dari aspek ini yaitu Melakukan identifikasi
kebudayaan ada Menentukan nilai-nilai budaya yang mempunyai arti penting dari
sudut local, nasional dan internasional.

4. Sosial-ekonomi
Hal-hal khusus yang perlu diperhatikan adalah: Dalam masyarakat sering
terdapat hal-hal yang merupakan maslah yang kritik dan sensitive bagi masyarakat
setempat dan hal-hal tersebut akan berbeda di tempat lain.Komponen-komponen
dalam aspek ini perlu dikategorikan keadaannya kedalam keadaan yang baik,
marginal dan kritis.

E. Kesalahan-Kesalahan yang Ada pada Prakiraan Dampak.


Dampak yang diduga ini terjadi pada waktu mendatang maka harus
dipertimbangkan adanya ketidakpastian. Untuk menjamin presisi pendugaan
dampak dan menanggulangi ketidakpastian ini maka perlu diketahui adanya

13
kesalahan yang berasal dari bebarapa sumber. Sumber kesalahan dapat
dimungkinkan berasal dari hal-hal berikut ini :
1. Type of One Error atau Alpha Error
Tipe alpha error adalah kesalahan yang terjadi pada saat dilakukan
penarikan kesimpulan. Dari pendugaan terhadap dampak seluruh
komponen lingkungan yang telah dilakukan harus disimpulkan komponen
apa saja yang terkena dampak cukup besar. Pada saat penarikan
kesimpulan bila terjadi kesalahan, maka kesalahannya ini disebut Alpha
Error.

2. Type of Two Error atau Betha Error


Tipe kesalahan ini terjadi pada saat menentukan hipotesis yang diajukan.
Dalam pemikiran pakar mengenai suatu komponen lingkungan tertentu
pasti telah ada hipotesis tentang dampak yang mungkin akan timbul.
Dalam memutuskan dampak yang sesuai dengan hipotesis, biasanya akan
terjadi kesalahan.
3. Type of S Error atau subject Error
Kesalahan dalam pendugaan dampak tipe ini, disebabkan oleh karena tidak
baiknya dalam menentukan unit cuplikan. Dengan unit cuplikan yang
salah maka data dan informasi tentang kondisi lingkungan dan deskripsi
tentang rona lingkungan juga salah. Akibatnya dalam pendugaan dampak
juga terjadi kesalahaan. Misalnya dalam memprediksi dampak terhadap
kualitas air laut akibat kebocoran minyak dari depot di pantai, apabila
sampel air yang diambil hanya di bagian kedalaman tertentu dan air
permukaan justru tidak diambil sampelnya, maka cara pengambilan
sampel yang demikian menjadi sumber kesalahan dalam menentukan
dampak. Karena pada umumnya minyak berada di permukaan air.

4. Type G Error atau Group Error


Tipe kesalahan ini biasanya terjadi pada saat pendugaan dampak sosial
ekonomi. Pada hakekatnya pendapat suatu kelompok masyarakat sering

14
berbeda dengan pendapat individu. Apabila dilaksanakan pengamatan
dalam kelompok saja kemungkinan terjadi kesalahaan karena sifat-sifat
individual tidak diketahui. Sementara itu bila diamati sifat dan persepsi
sering sekali tidak sesuai dengan persepsi berdasar kelompok. O1eh
karenanya perlu didapatkan informasinya secara kelompok dan Informasi
individual. Setelah data dan informasinya dinilai telah memenuhi syarat
kemudian baru dilakukan prakiraan dampak.

5. Type of R Error atau Replication Error


Tipe kesalahan ini terjadi karena keterangan atau data diperoleh
berdasarkan pada pengamatan yang ulangan cuplikannya tidak memenuhi
syarat. Pada suatu Amdal hal ini sering terjadi karena metode penelitian
secara ilmiah diabaikan. Perlu dikemukakan bahwa dalam pendugaan
dampak untuk waktu yang akan datang maka masalah ketidakpastian patut
mendapat perhatian dan pertimbangan. Masalah ketidakpastian dapat
dimasukkan dalam analisis probabilitas.

15
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Prakiraan Dampak Lingkungan adalah suatu proses untuk menduga atau
memperakirakan respon atau perubahan suatu parameter lingkungan tertentu
akibat adanya kegiatan tertentu, pada perspektif ruang dan waktu tertentu.
Prakiraan munculnya sesuatu dampak pada hakekatnya merupakan jawaban
dari pertanyaan mengenai besar perubahan yang timbul pada setiap komponen
Lingkungan sebagai akibat dari aktivitas pembangunan. Seperti telah
diterangkan di muka bahwa dampak pada hakekatnya merupakan proses lebih
lanjut yang terjadi setelah ada pengaruh dari suatu kegiatan. Jadi sasaran
memprakirakan atau menduga dampak adalah mencari besar dampak terhadap
setiap komponen lingkungan. Hal ini di perhitungkan untuk komponen-
komponen fisik biotis dan sosial ekonomi budaya dan kesehatan masyarakat.
Dampak terhadap lingkungan biasanya berpengaruh pada kesejahteraan dan
atau kesehatan manusia.
Prakiraan dampak adalah suatu proses untuk menduga/mem perkirakan
respon atau perubahan suatu parameter lingkungan tertentu akibat adanya
kegiatan tertentu, pada perspektif ruang dan waktu tertentu.

B. Saran
Setiap perusahaan atau proyek yang akan melaksanakan atau dilaksanakan
pembangunan wajib memiliki izin AMDAL agar dampak yang ditimbulkan
oleh pembangunan tersebut tidak merusak lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

Canter, L.W., dan L.G. Hill. 1977. Handbooks of Variables for Environmental
Impact Assesment. Ann Arbor Science Publisher Inc. Michigan.

16
Mc Arthur dan Wilson. 1967. Dasar-Dasar Ekologi. Tj. Samigan. [Penerjemah
Srigandono [Editor]. Terjemahan dari: Fundamental of Ecology. Gajah Mada
Press.Yogyakarta.

Otto Sumarwoto, 1992. Analisis Dampak Lingkungan. Gadjah Mada University


Press, Yogyakarta

Sarwono Hardjowigeno dan Soleh Sukmana, 1995, Menentukan Tingkat Bahaya


Erosi. Laporan Teknis, No.16, Versi 1,0. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat,
Bogor.

Soeratmo. 1990. Analisis Dampak Lingkungan. Universitas Gajah Mada Press.


Yogyakarta.

Williamson. 1981. Limnology Lake and River Ecosystems. 3th Ed. Academica
Press.
San Diego California.

Wischmeier and smith. 1960. Subtidal Ecology. Edward Arnoldy Limited.


Australia.

http://ipina10.blogspot.com/2013/11/makalah-prakiraan-dampak-dalam-
amdal.html

17

Anda mungkin juga menyukai