Anda di halaman 1dari 7

BAB 11

REAKSI KATALITIK

Penambahan katalis pada suatu reaksi akan berakibat bertambahnya laju reaksi.

Katalis sangat berfungsi untuk efisiensi proses kimia dan menurunkan semua biaya

pembuatan. Telah dilakukan proses pemcarian katalis yang paling baik namun sampai

saat ini mekanisme sebagian besar katalis belum dapat dimengerti,

Perlu kita pahami bahwa katalis tak mempengaruhi secara langsung reaksi secara

thermodinamika. Katalis berfungsi untuk mempercepat tercapainya kesetimbangan

reaksi. Sebagai contoh adalah reaksi Haber Bosch :

N2 + 3H2 = 2NH3

Dengan diberinya katalis tak akan mengubah konstanta kesetimbangan reaksi, dengan

adanya katalis maka pada 450oC reaksi akan berjalan dengan baiak dan spontan serta

ekonomis.

Katalis dapat menurunkan energi activasi suatu reaksi dengan perbedaan energi

Tanpa katalis

dengan katalis

E1(kat) E1 E-1KatE-1

89
reaksi bolak balik yang sama yaitu

E1 (kat) = E1 - E

E-1 (kat) = E-1 - E

Penambahan racun katalis atau inhibitor akan berakibat menrunnya laju reaksi.

I. KATALIS HOMOGEN

Katalis ini mempunyai kesamaan phase dengan reaktan dan persentuhannnya tak

mempengaruhi laju reaksi, keaddaan yang demikian disebut katalis homogen. Sebagai

contoh :

Reaksi phase gas

CO + ½ O2  CO2

Dengan adanya katalis NO2 maka prosesnya menjadi

CO + NO2  CO2 + NO

NO + ½ O2  NO2

-----------------------------------------------

CO2 + ½ O2  CO2

Iodin uap juga dikenal sebagai katalis sejumlah reaksi pirolisis zat organik, dekomposisi

asetaldehid sebagai reaksi berantai dengan proses sebagai berikut :

k1
I2 == 2 I-
k2
k3
I- + CH3CHO  CH3CO - + HI

k4
CH3CO-  CH3 + CO

k5

90
I2 + CH3  CH3I + I-

k6
HI + CH3 CH4 - + I-

k7
HI + CH3I CH4 - + I2

Sehingga diperoleh laju reaksi dengan pendekatan steady state dari intermediet adalah

- d(CH3CHO)/dt = k [I2]1/2[CH3CHO]

Mekanisme ini dapat dibandingkan mekanisme reaksi tanpa katalis yang telah

diterangkan pada bab sebelum ini (dikti:79), katalis iodin diperoleh kembali diakhir

reaksi.

II.KATALIS ASAM BASA

Sebagian besar reaksi katalis homogen adalah asam basa, seperti halnya reaksi

hidrolisis dari ester atau mutarotasi glukosa.

Dengan menganggap S adlah suatu subtrat denga suatu reaksi asam basa.

Sedang asam basa menurut Bronsted – Lowry adalah :

HA + H2O  H3O+ + A-

A- + H2O  HA + OH-

Maka laju reaksi katalitik adalah:

r = kkat [S]

di mana kkat = ko + kH [H3O] + kOH [OH] + kHA [HA] + kA [A] dan k0

adalah laju tanpa katalis sedang yang lain adalah laju dengan katalis sesuai

dengan zatnya masing – masing

91
III. KATALIS HETEROGEN

Sebagian besar reaksi antara daua phase misalnya pada interface dari gas – padat

atau gas–cair, biasanya yang bertindak sebagai katalis adalah yang lebih padat, karenanya

luas permukaan dari padatan harus benar – benar diperhatikan. Beberapa contoh yang

dilakukan oleh dunia industri lain katalis akan menghasilkan lain produk :

a. Dekomposisi organik

C2H5OH (Al2O3 , 300oC )  C2H4 + H2O

C2H5OH (Cu , 300oC )  CH3CHO + H2O

b. Dehidrogenasi

C4H8 (Al2O3, Cr2O3 )  CH2=CHCH=CH2 + H2

Ethyl Benzene (Fe2O3, 650oC)  Styrene + H2

c. Hidrasi hidrokarbon takjenuh

Dengan adsorben asam posforat dan katalis celite maka

C2H4 + H2O (300oC )  C2H5O H

d. Hidroclorinasi

Vinil clorida dibuat dengan katalis merkuriclorida dan arang dari reaksi

CHCH + HCl (200oC)  CH2=CHCl

Sebagian besar proses katalitik industri terjadi pada interface gas – padat.

Mekanismenya berdasar pada teori yang dipostulatkan Langmuir pada tahun 1916, yaitu :

1. Gerakan molekul gas kepermukaan berlangsung dengan konveksi atau difusi

92
2. Adsorpsi reaktan, dengan ikatan kimia yang kuat (kemisorpsi). Pada banyak

kasus di awali dulu dengan ikatan fisika

3. Reaksi antar molekul yang diadsorpsi

4. Desorpsi produk

5. Meninggalkan permukaan dengan konveksi atau difusi

IV. KATALIS ENZIM

Enzim adalah katalis biologi yang aktiv dalam kehidupan, yang sifat – sifat

kinetikanya sama dengan katalis heterogen atau seringkali dikatakan mikroheterogen

katalis

Suatu contoh yang sangat menarik dan khas adalah urease yang merupakan katalis

terbaik bagi urea untuk dikonversi ke amonia dan karbon dioksida

CO(NH2)2 + H2O  2 NH3 + CO2


Urease

Enzim hanya dikenal untuk satu proses yang sfesifik, namun kinetikanya cukup sulit

karena enzim tak mudah didapatkan, artinya mekanismenya sangatlah komplek.

Mekanisme reksi enzimatis adalah sebagai berikut :

Suatu substrat S dikatalis dengan enzim E, mula – mula terbentuk komplek subtrat –

enzim, yang akhirnya akan kembali terpisah dan terbentuk produk, dengan gambaran

mekanisme

k1
E +S ==== ES 1
k2

k2
ES ==== Produk + E 2

93
Michaelis – Menten telah menerangkan pengaruh konsentrasi subtrat pada laju reaksi. E

dan S adalah konsentrasi mula – mula enzim dan subtrat, ES adalalah konsentrasi

komplek enzim – subtrat, sedang konsentrasi enzim bebas adalah E – ES, konsentrasi

subtrat senantiasa lebih besar dari enzim, karenanya konsentrasinya tak berubah. Maka

konstanta kesetimbangannya adalah

K = ({ E - ES } S) / ( ES )

Atau

ES = ( E S) / (K + S)

Bila asumsinya reaksi 2 sangat lambat, maka

 = k2 ( ES)

= k2 ( E )( S) / (Km + S)

reaksi maksimum jika semua enzim membentuk komplek ES, yaitu ketika konsentrasi ES

sama dengan konsentrasi mula – mula E, maka pada kondisi ini laju reaksi menjadi :

mak = k2 ( E)

masukkan kembali ke persamaan sebelumnya , menjadi

 = mak ( S) / (Km + S)

Km adalah konstanta Michaelis.

Lineweaver dan Burk merubah persamaan diatas menjadi persamaan linear yaitu

I/ = 1/mak + (Km ) /mak ( S)

Dengan menggambar I/ versus 1/S akan diperoleh garis yang lurus dengan slope

(Km ) /mak dan intersep 1/mak

94
1/

(Km ) /mak

}1/mak

1/S

Soal latihan :

1. Data berikut ini diperoleh dari dekomposisi glukosa pada 140 oC pada berbagai

konsentrasi katalis HCl :

104 k/min-1 6,10 9,67 13,6 17,9

102 [H2O]/mol lt- 1,08 1,97 2,95 3,94

tentukan koefisien katalitik untuk H3O+

2. Tentukan koefisien katalitik dari ion hidroksil jika berikut ini adalah data hasil

dekomposisi aseton dikatalisa dengan ion hidroksil pada 25 oC

103 [OH-]/mol l- 5 10 20 40 100

Konstanta laju /s- 3,87 7,78 15,7 32 79,9

95

Anda mungkin juga menyukai