Anda di halaman 1dari 2

Al-Hadid

Ketika sepotong besi jadi tombak


Besi tak pernah tahu
Untuk apa dia dijadikan tombak

Ketika sepotong besi jadi pisau


Pisau tak pernah tahu
Untuk apa dia jadi pisau

Ketika sepotong besi jadi peniti


Peniti tidak pernah tahu
Untuk apa ia jadi peniti

Kecuali suatu hari tombak


Dijadikan alat pembunuh
Dan bersarang di jantung kiri
Tombak mengeluh
Aku tak ingin menjadi seperti ini

Demikian pisau
Ketika menemukan dirinya
Di leher sebagai penebas
Pisau mengaduh
Aku tak bercita-cita jadi begini
Ketika besi-besi yang menjadi senjata
Berubah fungsi
Diam-diam peniti mensyukuri
“aku menjadi penyemat baju
Seorang sufi. Setiap hari aku dibawa
Rukuk sujud dan mensyukuri
Nikmat Tuhan yang diberi
Aku tidak ingin patah
Biar berkarat aku kini”

“Fatin Hamama”
Desember, 2000 di Jakarta

Anda mungkin juga menyukai