Anda di halaman 1dari 5

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2022/2023

Mata Kuliah : STUDI KEPENDIDIKAN & PROBLEMATIKA PEND.


Prodi : Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
SKS : 2 (Dua)
Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Heris Hendriana, M.Pd.
Dr. H.A.Kustiana, M.Pd.

Nama: Azi Maulana


NIM: 22810020

1. Ada beberapa konsep Pendidikan dan kajian historis yang berpengaruh baik langsung
ataupun tidak langsung ke dalam sistem Pendidikan kita. Jelaskan perananya dalam
mengubah sistem Pendidikan tersebut !
a. Ajaran Agama menjadi landasan Pendidikan
 Sistem pendidikan semenjak periode awal berkembangnya agama Hindu-
Budha di Indonesia sepenuhnya sudah bermuatan keagamaan. Pelaksanaan
pendidikan keagamaan Hindu-Budha berada di padepokan-padepokan.
Ajaran Hindu-Budha ini memberikan corak praktik pendidikan di zaman
kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha di Kerajaan Kutai (Pulau Kalimantan),
Kerajaan Tarumanegara hingga Majapahit (Pulau Jawa), Kerajaan
Sriwijaya (Pulau Bali dan Sumatera). Kaum Brahmana pada masa Hindu-
Budha merupakan kaum yang menyelenggarakan pendidikan dan
pelajaran. Maka perlu diketahui bahwa sistem kasta yang diterapkan di
Indonesia tidak terlalu keras seperti sistem kasta yang ada di India. Adapun
beberapa materi-materi yang dipelajari ketika pendidikan keagamaan
Hindu-Budha berlangsung, yaitu teologi (ilmu agama), bahasa dan sastra
(ilmu kecakapan), ilmu-ilmu kemasyarakatan (ilmu sosial), ilmu-ilmu
eksakta (ilmu perbintangan), ilmu pasti yaitu (perhitungan waktu, seni
bangunan, seni rupa).
b. Kepentingan Penjajah menjadi landasan Pendidikan
 Pendidikan pada Masa Portugis
Franciscus Xaverius sangat diperlukan untuk mendirikan sekolah-sekolah
(seminarie). Pada tahun 1536 telah berdiri sebuah seminarie di Ternate
yang menjadi sekolah agama anak-anak orang terkemuka. Pelajaran yang
dierikan di sekolah Nasrani (Katholik) ini ada beberapa diantaranya
pelajaran agama, membaca, menulis dan berhitung.
 Pendidikan pada Masa Belanda
sekolah-sekolah keagamaan didirikan terutama di daerah yang dulunya
telah terpengaruh agama Nasrani (Katholik) oleh Portugis dan Spanyol.
Sekolah pertama di Ambon didirikan oleh VOC pada tahun 1607.
Pembelajaran yang diberikan yaitu membaca, menulis dan sembahyang.
Guru pendidik berasal dari Belanda dan mendapat upah. Salah satu alasan
tidak ada susunan persekolahan dan gereja di Pulau Jawa karena Pulau
Jawa tidak terkena pengaruh Portugis.
 Pendidikan pada Masa Jepang
Banyak orang Belanda diinternir oleh pemerintah militer Jepang sehingga
banyak sekolah-sekolah untuk anak Belanda dan Indonesia kalangan atas
lenyap. Hanya susunan sekolah untuk anak-anak Indonesia saja yang
tertinggal
c. Pendidikan Pasca Kemerdekaan
 Pendidikan pada Masa Kemerdekaan
Tokoh pendidik yang berjasa pada masa kolonial Belanda seperti Ki Hajar
Dewantara, Moh. Syafe’i dari INS, Mr. Suwandi yang mengganti ejaan
Bahasa Indonesia yang disusun sebelumnya oleh Van Phuysen.
 Pendidikan pada Masa Orde Baru
dirikannya SD Inpres (Instruksi Presiden) mengangkat guru-guru dan
mencetak buku pelajaran. Hasil dari Pelita I dalam bidang pendidikan yaitu
telah ditatar lebih dari 10.000 orang guru. Enam puluh tiga koma lima juta
buku SD kelas I telah dibagikan, 6000 gedung SD dibangun, 57.740 orang
guru terutama guru SD diangkat, serta 5 Proyek Pusat Latihan Teknik yaitu
di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Ujung Pandang telah dibangun.
 Pendidikan pada Masa Reformasi
Diubahnya Kurikulum 1994 ke Kurikulum 2000 menjadi Kurikulum 2002
setelah disempurnakan (Kurikulum Berbasis Kompetensi), yaitu kurikulum
dalam orientasinya dalam pendidikan fokus pada 3 aspek utama yang
dikembangkan, antara lain aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik.
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disahkan pada
8 Juli 2003 yang memberikan dasar hukum untuk membangun pendidikan
nasional dengan menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi, otonomi,
keadilan dan menjujung HAM.

2. Pembelajaran yang dirancang dengan e-learning ada keuntungan dan kelemahan, jelaskan
apa keuntungan dan kelemahan tersebut dan bagaimana mengatasinya ?.
Keuntungan pembelajaran e-learning
a. Dapat diakses dengan mudah
Cukup menggunakan smartphone atau perangkat teknologi lain seperti laptop yang
terhubung dengan internet Anda sudah bisa mengakses materi yang ingin
dipelajari. Dengan menerapkan e-learning Anda dapat melakukan kegiatan
pembelajaran di mana saja, kapan saja.
b. Biaya lebih terjangkau
Tentunya, kita semua ingin menambah ilmu pengetahuan tanpa kendala keuangan.
Dengan bermodalkan paket data internet, Anda dapat mengakses berbagai materi
pembelajaran tanpa khawatir ketinggalan pelajaran apabila tidak hadir. Disarankan
Anda mendaftar member dalam e-learning karena biaya member lebih murah
dibandingkan mengikuti les atau kursus di lembaga pembelajaran.
c. Waktu belajar fleksibel
Biasanya kebanyakan orang yang ingin belajar lagi tidak memiliki waktu yang
cukup. Salah satu alasannya mungkin karena waktu Anda sudah digunakan untuk
bekerja. Pembelajaran berbasis digital atau e-learning ini adalah solusinya. Waktu
untuk belajar bisa dilakukan kapan saja tanpa terikat dengan jam belajar.
d. Wawasan yang luas
Dengan menerapkan e-learning, tentunya Anda akan menemukan banyak hal yang
semula belum Anda ketahui. Hal ini disebabkan beberapa materi pelajaran yang
tersedia pada e-learning belum tersedia dalam media cetak seperti buku yang
sering digunakan dalam metode belajar-mengajar konvensional. Berbeda dengan
pembelajaran melalui tatap muka yang dilakukan dengan membaca buku.

Kekurangan penerapan e-learning:


a. Keterbatasan akses internet
Salah satu kekurangan metode pembelajaran e-learning adalah terbatasnya akses
internet. Jika Anda berada di daerah yang tidak mendapatkan jangkauan internet
stabil, maka akan sulit bagi Anda untuk mengakses layanan e-learning. Hal ini
tentunya masih banyak terjadi di Indonesia mengingat beberapa daerah 3T
(tertinggal, terdepan, dan terluar) masih belum terjangkau akses internet. Selain
itu, harga pemakaian data internet juga masih dirasa cukup mahal untuk beberapa
kalangan masyarakat Indonesia. Hal ini menyebabkan kemampuan untuk
memanfaatkan e-learning masih dianggap sebagai suatu keistimewaan.
b. Berkurangnya interaksi dengan pengajar
Beberapa metode pembelajaran e-learning bersifat satu arah. Hal tersebut
menyebabkan interaksi pengajar dan siswa menjadi berkurang sehingga akan sulit
bagi Anda untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai materi yang sukar
dipahami.
c. Pemahaman terhadap materi
Materi yang diajarkan dalam e-learning direspon berdasarkan tingkat pemahaman
yang berbeda-beda, tergantung kepada kemampuan si pengguna. Beberapa orang
mungkin dapat menangkap materi dengan lebih cepat hanya dengan membaca,
namun ada juga yang membutuhkan waktu lebih lama sampai benar-benar paham.
Bahkan ada juga yang membutuhkan penjelasan dari orang lain agar dapat
memahami materi yang dipelajari.
d. Minimnya Pengawasan dalam Belajar
Kurangnya pengawasan dalam melakukan pembelajaran secara daring membuat
pengguna e-learning kadang kehilangan fokus. Dengan adanya kemudahan akses,
beberapa pengguna cenderung menunda-nunda waktu belajar. Perlu kesadaran diri
sendiri agar proses belajar dengan metode daring menjadi terarah dan mencapai
tujuan. Stay healthy and always keep our spirit up!
3. Dengan semakin berkembangnya IT memungkinkan guru membuat media pembelajaran
yang bervariasi, jelaskan problem apa yang mungkin dialami guru, dan bagaimana
solusinya ?
Kurangnya penguasaan teknologi informasi. Jika ini permasalahannya, maka tidak
ada jalan lain kecuali guru harus belajar mengenai pemanfaatan dan penggunaan
teknologi informasi, program-program komputer dan internet misalnya. Guru dapat
mengawali belajar dari hal dasar dan yang paling sering digunakan, misalnya
penggunaan Ms. PowerPoint, Ms. Word, cara mengunduh atau mengambil gambar
dari internet dan BSE, cara penggunaan LCD, serta cara membuat e-mail.

4. Bagaimanakah mengatasi relevansi Pendidikan dengan pembangunan dan kebutuhan


masyarakat yang terkait dengan :
a. Lembaga Pendidikan : Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan
b. Sistem Pendidikan : Menghasilkan lulusan yang dapat mengisi semua sektor
pembangunan baik
c. Proses Pendidikan : Tenaga kependidikan sebagai figur utama
d. Hasil Pendidikan : membuat kurikulum yang materinya funsional terhadap
keterampilan yang dibutuhkan ketika peserta didik memasuki dunia kerja.

5. Bagaimanakah tuntutan masyarakat masa depan serta bagaimana cara mengantisipasinya ?


Tuntutan manusia Indonesia di masa depan diarahkan kepada pembekalan
kemampuan, diantaranya seperti: Ketanggapan terhadap berbagai masalah
social,politik,cultural, dan lingkungan. Kreativitas didalam menemukan alternative
pemecahannya. Efisiensi dan etos kerja yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai