A. Hasil Penelitian
. Bahan Kimia
Purified Terepthalic Acid (PTA) dan Mono Ethylene Glycol (MEG) selain bahan
kimia tersebut masih terdapat bahan kimia lainnya yang digunakan oleh PT. Polypet
Untuk data lebih lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
memproduksi PET
2. Mono Ethylene Cairan yang tidak Flammable, Toxic Bahan baku utama
beraroma manis
Bersambung
Sambungan
31
2
berbau seperti
Acetic Acid
(DEG) berwarna
buahan
adalah Paraxylene dan bahan kimia lain yang merupakan hasil samping dari proses
Untuk data lebih lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
memproduksi PTA
27,2°c)
Bersambung
Sambungan
3
43,3°c)
berbau
berbau
(Close Cup))
Note : Flash Point (Titik Nyala)
menimbulkan kebakaran dari instalasi listrik dan Instrumentasi yaitu di area DCS
(Distributed Control System), MCC, Switch Gear dan PABX Room. Sedangkan yang
ada di PT. Polyprima Keryareksa area yang dapat menimbulkan kebakaran dari
instalasi listrik dan Instrumentasi adalah di area DCS, SS I, SS II, SS III dan PABX
Room.
Proses produksi yang ada di PT. Polypet Karyapersada dan PT. Polyprima
Keryareksa adalah Oxidasi, Purifikasi dan Utility. Di area proses produksi ini
sumber bahaya kebakaran ataupun peledakan sangat besar karena adanya suatu
4
proses yang berjalan yang menggunakan peralatan-peralatan atau bahan yang dapat
Di PT. Polypet Karyapersada dan PT. Polyprima Karyareksa ada dua jenis
alarm kebakaran yaitu alarm kebakaran manual dan alarm kebakaran otomatik.
Alarm kebakaran manual yang ada di PT. Polypet Karyapersada dan PT. Polyprima
Karyareksa berupa Titik Panggil Manual (Manual Call Point) sedangkan alarm
yang ada di PT. Polypet Karyapersada dan PT. Polyprima Karyareksa dipasang pada
tahun 1995 oleh PT. Indolok Bakti Utama dan pengesahan pemakaiannya pada 02
mei 1996 dan diketahui oleh Depnaker RI Jawa-Barat. Pemasangan ini didasarkan
Negara Republik Indonesia No.1 Tahun 1970 No. 2918) dan Peraturan Menteri
Otomatik.
alarm kebakaran yang ada di PT. Polypet Karyapersada dan PT. Polyprima
Karyareksa adalah :
a. Detektor Kebakaran
Polyprima Karyareksa adalah tipe Fixed Temperature, Rate Of Rise dan kombinasi
yang telah dipasang sesuai dengan potensi bahaya yang ada di ruangan atau tempat
kerja. Jumlah seluruh detektor panas adalah sebanyak 464 unit yang terdiri dari 216
unit detektor panas yang terdapat di PT. Polypet Karyapersada sedangkan di PT.
detektor panas.
Jenis detektor asap yang digunakan oleh PT. Polypet Karyapersada dan PT.
Polyprima Karyareksa adalah detektor tipe ionisasi dan tipe optik (foto elektrik),
yang berjumlah sebanyak 167 unit yang terdiri dari 42 unit di PT. Polypet
Karyapersada dan 125 unit terdapat di PT. Polyprima Karyareksa dan telah dipasang
Detektor nyala api hanya terdapat di PT. Polypet Karyapersada, jenis yang
digunakan adalah jenis Detektor Nyala Api Infra Merah yang dapat mendeteksi
radiasi dari pantulan dinding yang berjumlah 26 unit dan terdapat di area proses
sebanyak 248 unit yang terdiri dari detektor panas sebanyak 261 unit, detektor asap
6
sebanyak 42 unit dan detektor nyala api sebanyak 26 unit yang terdapat diberbagai
Kriteria pemeriksaan
No Lokasi Jumlah Kondisi Jarak Jarak Penempatan
Fisik (Detektor) (Dinding)
Lab PET 15 unit
- Smoke detector 4 unit
1 Analyst Room 2 unit Baik 5M 3M Sesuai
2 Corridor Lab. 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
3 Chemical Store 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
- Heat detector 11 unit
1 Analyst Room 3 unit Baik 5M 3M Sesuai
2 Mosque 1 unit Baik N/A 1,5 M Sesuai
3 GA Room 1 unit Baik N/A 1M Sesuai
4 Corridor depan Supt. 2 unit Baik 4M 50 CM Sesuai
5 Training Room 1 unit Baik N/A 3M Sesuai
6 Supervisor Room 1 unit Baik N/A 1,5 M Sesuai
7 QC Supt. Room 1 unit Baik N/A 1,5 M Sesuai
8 Comsumable/Glassware 1 unit Baik N/A 1M Sesuai
CP 10 unit
- Flame detector 10 unit
1 CP/II/HTM 6 unit Baik N/A N/A Sesuai
2 CP/III/HTM 4 unit Baik N/A N/A Sesuai
Bersambung
7
Sambungan
SSP I 4 unit
- Flame detector 4 unit
1 SSP I/III 4 unit Baik N/A N/A Sesuai
SSP II 4 unit
- Flame detector 4 unit
1 SSP II/III 4 unit Baik N/A N/A Sesuai
Bersambung
8
.ÿÿÿÿdrw15 Sambungan
12 Corridor 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
13 Receptionist 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
14 Guest Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
15 RO. 16 (Director) 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
16 Secretary Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
17 RO. 15 (Operation Mng) 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
18 Corridors 2 unit Baik 4M 1,5 M Sesuai
19 Staff Room (PET Office) 4 unit Baik 5M 2,5 M Sesuai
Di area PT. Polyprima Karyareksa terdapat detektor sebanyak 373 unit yang
terdiri dari Detektor Panas sebanyak 248 unit dan Detektor Asap sebanyak 125 unit
Bersambung
9
Sambungan
5 Permit Room 2 unit Baik 2,5 M 1 CM Tidak Sesuai
6 Mosque 1 unit Baik N/A 1,5 M Sesuai
7 Toilet 1 unit Baik N/A 1M Sesuai
8 DCS Store 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
9 Meeting Room 1 unit Baik N/A 2,5 M Sesuai
SS I 13 unit
- Smoke detector 13 unit
1 MCC Room 4 unit Baik 5M 4M Sesuai
2 UPS Room 1 unit Baik N/A 3M Sesuai
3 Marselling Room 1 unit Baik N/A 3M Sesuai
4 Ac Mesin Room 1 unit Baik N/A 3M Sesuai
5 Switch Gear 2 unit Baik 5M 4M Sesuai
6 Ground Floor 4 unit Baik 1M 4M Sesuai
SS II 6 unit
- Smoke detector
1 Ground Floor 2 unit Baik 6M 4M Sesuai
2 MCC Room 2 unit Baik 4M 3M Sesuai
3 UPS Room 1 unit Baik N/A 3M Sesuai
4 Demin Control Room 1 unit Baik N/A 3M Sesuai
SS III 5 unit
- Smoke detector
1 Second Floor 3 unit Baik 5M 4M Sesuai
2 First Floor 2 unit Baik 5M 4M Sesuai
Boiler 1 unit
- Heat detector
1 Control Room 1 unit Baik N/A 1,5 M Sesuai
Bersambung
10
Sambungan
PAC 3 unit
- Smoke detector
1 Control room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
2 Panel 2 unit Baik 4M 3M Sesuai
Thermox 1 unit
- Heat detector
1 CCR Thermox 1 unit Baik N/A 1M Sesuai
Sambunga
n 2M Sesuai
9 Document Room 3 unit Baik 3M 2M Sesuai
10 Steve Norris's Room
Bersambung 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
11 Adm Room 8 4 unit Baik 7M 2M Sesuai
12 Mechanical Supt. 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
Incennerator - - - - -
WWT Room - - - - -
panggil manual secara tombol tekan (Push Button). Di PT. Polypet Karyapersada
memasang Manual Call Point sebanyak 76 unit dan di PT. Polyprima Karyareksa
memasang sebanyak 60 unit yang dipasang di setiap area tempat kerja yang dapat
c. Alarm kebakaran
kebakaran yang digunakan adalah jenis Audible Alarm, yang terpasang di berbagai
Di PT. Polypet Karyapersada terdapat satu panel kontrol utama yang terdapat
di area DCS PET yaitu di ruang kontrol DCS dan mempunyai satu sub control
(panel bantu) yang terdapat di PABX room warehouse sedangkan di PT. Polyprima
Karyareksa mempunyai satu panel kontrol utama yang ada di ruang kontrol DCS
dan mempunyai dua sub control yaitu di PABX room warehouse dan E/I Shop room
maintenance.
e. Catu Daya
Catu daya atau sumber tenaga listrik yang digunakan dalam penggerak utama
untuk mengaktifkan sistem alarm kebakaran di PT. Polypet Karyapersada dan PT.
Polyprima Karyareksa berasal dari listrik PLN atau pembangkit tenaga listrik darurat
(sprinkler) yang bekerja sesuai dengan deteksi yang ada pada detektor.
ada di PT. Polypet Karyapersada dan PT. Polyprima Karyareksa dilakukan dengan
dua cara yaitu pemeliharan dan pengujian secara berkala tahunan dan berkala
B. Pembahasan
Sebagaimana yang telah diuraikan dari hasil pengumpulan data diatas maka
otomatik di PT. Polypet Karyapersada dan PT. Polyprima Karyareksa yang mengacu
potensi bahaya yang besar yaitu bahaya kebakaran atau peledakan. Sumber-sumber
a. Bahan Kimia
adalah :
Bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi PET (pada tabel 1)
terdapat bahan kimia yang flammable dan explosive yaitu PTA (Purified Terepthalic
Acid) dan MEG (Mono Ethylene Glycol), berdasarkan MSDS MEG (Mono Ethylene
Bahan kimia yang digunakan sebagai bahan baku utama pembuatan PTA
(Purified Terepthalic Acid) adalah paraxylene dan untuk terjadinya pereaksian maka
a) Paraxylene
dalam cairan mudah terbakar karena dilihat dari sifat fisik paraxylene yang
mempunyai titik nyala (Flash Point) pada suhu 27,2c (open air) dan 23c (close cup)
terbakar jika memiliki titik nyala lebih dari 21c dan kurang dari 55c pada tekanan 1
atmosfer.
(F1.2650 A/B/C) yang mempunyai kapasitas total sebesar 24.275 ton, sedangkan
NAK (Nilai Ambang Kuantitas) untuk bahan kimia kriteria cairan mudah terbakar
Dilihat dari sifat fisik Acetic Acid yang mempunyai titik nyala (Flash point)
pada suhu 43,3c maka berdasarkan Kepmenaker No. 187/MEN/1999 Acetic Acid
tersebut, suatu bahan digolongkan menjadi cairan mudah terbakar jika memiliki titik
nyala lebih dari 21c dan kurang dari 55c pada tekanan 1 atmosfer. PT. Polyprima
Karyareksa terdapat 3.043 ton Acetic Acid yang ada di storage tank (F1-2611),
sedangkan NAK (Nilai Ambang Kuantitas) untuk cairan mudah terbakar adalah 200
16
ton. Maka dalam pembuatan PTA tersebut tergolong dalam industri yang
sifatnya mudah terbakar dan bahan pendukung lainnya yang dapat menyebabkan
kebakaran atau peledakan sehingga PT. Polypet Karyapersada dan PT. Polyprima
banyak terdapat di DCS (Distributed Control System), MCC dan Switch Gear
bahaya kebakaran sangat besar karena terdapat arus listrik dengan tegangan tinggi
yang berasal dari PLN. Pada umumnya kebakaran atau peledakan terjadi karena
kebakaran.
Dalam proses produksi yang dilakukan di PT. Polypet Karyapersada dan PT.
suhu atau temperatur dan tekanan yang tinggi sehingga mempunyai potensi bahaya
kebakaran atau peledakan yang sangat besar. Bahaya yang dapat menimbulkan
kebakaran ataupun peledakan yang berasal dari peralatan dan proses produksi itu
adalah :
1) Area oxidasi
17
Oxidasi yaitu berasal dari pompa-pompa, fasial. Pada peralatan produksi itu
mempunyai panas yang sifatnya eksotern sehingga potensi bahaya kebakaran dapat
terjadi.
2) Area Purifikasi
Pada area Purifikasi di PT. Polyprima Karyareksa berasal dari reaktor karena
peledakan karena bahan kimia yang digunakan bersifat flammable dan explosive.
3) Area Utility
Di area tempat kerja PT. Polyprima Karyareksa berasal dari proses thermal
karena menggunakan panas pada suhu 1000°c, sedangkan di area Utility PT. Polypet
Karyapersada yaitu di HTM (Hunitt Transfer Medium) Burner, disitu terdapat radiasi
panas yang ditimbulkan dari HTM sehingga kebakaran dapat terjadi kapan saja.
Oleh karena itu, dalam pengendalian terhadap kebakaran yang dilakukan oleh PT.
Polypet Karyapersada adalah dengan memasang sistem deteksi dini berupa detektor
dini kebakaran yaitu berupa instalasi alarm kebakaran otomatik. Ini telah sesuai
Otomatik pasal 1 huruf a yaitu Instalasi Alarm Kebakaran Otomatik adalah sistem
atau rangkaian alarm kebakaran yang menggunakan detektor panas, detektor asap,
18
detektor nyala api dan titik panggil secara manual serta perlengkapan lainnya yang
alarm kebakaran yang ada di PT. Polypet Karyapersada dan PT. Polyprima
Karyareksa adalah :
1) Detektor Kebakaran
Polyprima Karyareksa adalah berupa detektor yaitu detektor panas (heat detector),
detektor asap (smoke detector) dan detektor nyala api (flame detektor). Berikut
jumlah detektor keseluruhan yang ada di PT. Polypet Karyapersada dan PT.
Polyprima Karyareksa.
Tabel 5. Data jumlah detektor keseluruhan yang ada di PT. Polypet Karyapersada
Detektor panas yang ada di PT. Polypet Karyapersada dan PT. Polyprima
tempat kerjanya. Di PT. Polypet Karyapersada detektor panas dipasang di area Lab.
PET, DCS PET, Clinic and Doctor Room, Extruder Building, Warehouse PET,
Office PET dan Logistic & Pos I. Sedangkan detektor panas yang ada di PT.
Polyprima Karyareksa terdapat di area DCS PTA, Boiler, Thermox, Warehouse PTA,
Maintenance Shop, Daelim Store dan di Office PTA. Detektor panas dipasang di area
19
DCS PET ataupun area DCS PTA karena di area tersebut terdapat banyak panel-
telah dipasang sesuai dengan letak panel, namun di area ini tidak hanya detektor
panas saja yang dipasang tetapi juga ada detektor asap yang sistemnya telah
pemasangan detektor panas, jarak dan letak antara dua detektor yang ada di tempat
kerjanya adalah antara 4 meter sampai dengan 7 meter dan jarak detektor ke dinding
antara 2 meter sampai 5 meter. Maka ini telah sesuai dengan Permenaker No. :
huruf b yaitu jarak antara detektor dengan detektor harus tidak lebih dari 7 m
keseluruh jurusan ruangan biasa dan tidak boleh lebih dari 10 m dalam koridor.
Namun di area DCS PTA pemasangan detektor panas yang terdapat di permit
tepat. Karena jarak detektor ke dinding hanya berjarak 1 cm maka ini tidak sesuai
Otomatik pasal 61 ayat 1 huruf c yaitu jarak detektor panas dengan tembok atau
dinding pembatas paling jauh 3 m pada ruangan biasa dan 6 m dalam koridor serta
dan PT. Polyprima Karyareksa jarak dan letak antara dua detektor adalah antara 1
meter sampai dengan 7 meter dan jarak detektor ke dinding antara 3 meter sampai 5
meter. Di area PT. Polypet Karyapersada detektor asap dipasang di area Lab. PET,
20
DCS PET, MCC PET, Clinic and Doctor room, Extruder Building, Warehouse PET,
Office PET dan Logistic & Pos I sedangkan di area PT. Polyprima Karyareksa yaitu
di area DCS PTA, Lab. PTA, SS I, SS II, SS III, Out Station, PAC (Power Air
Office South, Maintenance Office North, Daelim Store, Office PTA dan Locker room.
Detektor asap banyak dipasang di area yang kebakarannya berasal dari listrik karena
apabila terjadi korsleting pada listrik dapat menimbulkan asap sehingga detektor
asap sangat tepat dipasang area yang menimbulkan kebakaran dari listrik. Dilihat
dari jarak dan letak diatas berarti telah sesuai dengan Permenaker No. :
yaitu jarak antar detektor asap atau alat penangkap asap tidak boleh melebihi dari 12
m dalam ruangan biasa dan 18 m di dalam koridor. Dan huruf c yaitu jarak dari titik
pusat detektor asap atau alat penangkap asap yang terdekat ke dinding atau pemisah
tidak boleh melebihi dari 6 m dalam ruangan biasa dan 12 m di dalam koridor.
ruangan dan disetiap ruangan telah dipasang satu detektor asap, potensi bahaya
terbakar di ruangan itu sangat besar karena barang-barang yang disimpan adalah
kertas-kertas dokumen yang ditumpuk dan lemari yang mempunyai jarak ke langit-
langit 30 cm namun di setiap ruangan juga dipasang alat pemadam kebakaran awal
berupa sprinkler sebanyak 2 buah per ruangan yang bekerja sesuai dengan sistem
deteksi yang ada di ruangan tersebut sehingga apabila terjadi kebakaran kecil api
dapat dipadamkan.
Flame detector hanya dipasang untuk daerah dengan bahaya tinggi (High Hazard).
Flame detector yang ada di area HTM Burner PT. Polypet Karyapersada terdapat
diluar ruangan, namun pada detektor tersebut telah dipasang pelindung yang
berfungsi untuk melindungi detektor dari kerusakan atau pengaruh lain namun
pengaman tersebut tidak mengganggu kerja detektor. Dan ini telah sesuai dengan
pasal 79 yaitu detektor nyala api yang di pasang diluar ruangan (udara terbuka)
harus terbuat dari bahan yang tahan cuaca atau tidak mudah berkarat dan
Manual Call Point jenis tombol tekan (Push Button) dan penutupnya jenis pecah
kaca, maka ini telah sesuai dengan Permenaker No. : PER/02/MEN/1983 tentang
instalasi alarm kebakaran otomatik pasal 28 ayat 1 yaitu pada atau didekat panel
indikator harus dipasang titik panggil manual yang mudah dicapai serta terlihat
dengan jelas setiap waktu dan ayat 3 yaitu penutup titik panggil manual harus jenis
“pecah kaca” atau dari jenis yang disetujui oleh pegawai pengawas.
c. Alarm kebakaran
suatu kebakaran di PT. Polypet Karyapersada dan PT. Polyprima Karyareksa adalah:
22
1) kode bunyi alarm kebakaran lokal seluruh area yaitu nada tinggi rendah terus
menerus.
menerus
keadaan darurat di pabrik atau terjadi kesalahan pada sistem alarm atau sedang
dilakukan perbaikan atau test atau sedang dilaksanakan latihan keadaan darurat.
Dalam memberikan tanda atau isyarat berupa bunyi khusus, PT. Polypet
bunyi dan ini telah sesuai dengan Permenaker No. : PER/02/MEN/1983 tentang
instalasi alarm kebakaran otomatik pasal 44 ayat 3 yaitu sirine, pengaum atau
sejenisnya dapat dipakai sebagai pengganti lonceng atau persetujuan Direktur atau
ruang operator di DCS control, maka telah sesuai dengan Permenaker No. :
panel indikator harus ditempatkan dalam bangunan pada tempat yang aman, mudah
terlihat dan mudah dicapai dari ruangan masuk utama dan harus mempunyai
e. Catu Daya
Catu Daya atau sumber tenaga listrik di PT. Polypet Karyapersada dan PT.
listrik PLN atau pembangkit tenaga listrik darurat (emergency generator) dan
menggunakan tenaga baterai yaitu baterai kering 12 volt : 6,5 AH serta mempunyai
kebakaran harus dengan tegangan tidak kurang dari 6 volt dan padal 37 ayat 1 yaitu
sumber tenaga listrik sebagaimana dimaksud dalam pasal 36 harus dalam bentuk
peralatan pokok dari sistem alarm kebakaran yang telah disahkan dapat dihubungkan
lewat relai dengan syarat bahwa alat perlengkapan tambahan tersebut tidak
otomatik (sprinkler) yang bekerja sesuai dengan deteksi yang ada pada detektor.
24
dengan dua cara yaitu secara berkala tahunan dan berkala mingguan. Pemeliharaan
dan pengujian berkala tahunan dilakukan oleh instansi luar (Technical Inspection &
Certification) yang dilakukan dalam waktu 2 tahun sekali dan pengujian berkala
mingguan dilakukan oleh HS&E Departement (ahli K3) yaitu dengan cara
melakukan pengujian pada sistem deteksi (detektor) yaitu detektor panas dan
detektor asap yang dilakukan tiap minggu pada hari kamis pukul 11.00 WIB, maka
Alarm Kebakaran Otomatik pasal 57 ayat 1 yaitu terhadap instalasi alarm kebakaran
bulanan dan tahunan. Dan ayat 2 yaitu pemeliharaan dan pengujian tahunan dapat
dilakukan oleh konsultan kebakaran atau organisasi yang telah diakui oleh Direktur
1) Sebelum dilaksanakan Test Fire Alarm, terlebih dahulu tentukan lokasi Fire
Alarm (MCP atau Detector) yang akan diaktifkan atau sesuai dengan schedule
di PET atau PTA bahwa akan dilakukan pengetesan alarm kebakaran (DCS).
25
5) Setelah selama 5 detik dari Alarm Silence tekan tombol “Clear” selama 20
6) Setelah Clear Alarm, diumumkan kembali bahwa “Test Fire Alarm telah
selesai” (DCS).
7) Reset semua alarm panel dan check setatusnya setelah direset (DCS dan
HSE)
kebakaran. Untuk pengujian pada detektor panas dilakukan dengan alat bantu Hair
Dryer, cara kerjanya adalah dengan membuang panas dari alat tersebut ke detektor
sedangkan pada detektor asap dilakukan dengan alat bantu Smoke Detector Tester,
pengujian dilakukan dengan cara mendekatkan alat ke detektor antara 1 sampai 1,5
petugas Maintenance (Electric atau Instrument) dan petugas Operation (DCS) dan