Anda di halaman 1dari 25

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Potensi Bahaya Kebakaran

Sumber-sumber potensi bahaya kebakaran atau peledakan yang ada di PT.

Polypet Karyapersada dan PT. Polyprima Keryareksa adalah :

. Bahan Kimia

Di PT. Polypet Karyapersada bahan-bahan kimia flammable dan explosive

yang digunakan dalam memproduksi Polythylene Terephtalate (PET) adalah

Purified Terepthalic Acid (PTA) dan Mono Ethylene Glycol (MEG) selain bahan

kimia tersebut masih terdapat bahan kimia lainnya yang digunakan oleh PT. Polypet

Karyapersada yang juga berpotensi menimbulkan kebakaran atau peledakan.

Untuk data lebih lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. Bahan-bahan kimia flammable dan explosive yang digunakan dalam

memproduksi PET

No. Bahan Kimia Bentuk Jenis Bahaya Keterangan


1. Purified Terepthalic Bubuk berwarna Explosive Bahan baku utama

Acid (PTA) putih, tidak berbau

2. Mono Ethylene Cairan yang tidak Flammable, Toxic Bahan baku utama

Glycol (MEG) berwarna,

beraroma manis

Bersambung

Sambungan

31
2

3. Isophthalic Acid Kristal berwarna Flammable, Additive

(IPA) putih, sedikit Explosive

berbau seperti

Acetic Acid

4. Diethylene Glycol Cairan yang tidak Flammable, Toxic Additive

(DEG) berwarna

5. Acetaldehyde Cairan yang tidak Flammable Bahan baku

berwarna berbau (Flash Point –

seperti buah- 39c)

buahan

Note : Flash Point (Titik Nyala)

Sedangkan di PT. Polyprima Keryareksa bahan-bahan kimia flammable dan

explosive yang digunakan dalam memproduksi Purified Terepthalic Acid (PTA)

adalah Paraxylene dan bahan kimia lain yang merupakan hasil samping dari proses

produksi yang mempunyai potensi menimbulkan bahaya kebakaran atau peledakan

adalah Terephtalic Acid dan Methyl Asetat.

Untuk data lebih lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2. Bahan-bahan kimia flammable dan explosive yang digunakan dalam

memproduksi PTA

No Bahan Kimia Bentuk Jenis Bahaya Keterangan


1. Paraxylene Cair, tidak berwarna, Flammable Bahan baku utama

berbau sedap (Flash Point

27,2°c)

Bersambung

Sambungan
3

2. Acetic Acid Cair, tidak berwarna, Flammable Bahan baku

berbau tajam (Flash Point (Pelarut)

43,3°c)

3. Terephtalic Acid Bubuk berwarna Flammable, Dust Hasil produksi

putih, hampir tidak

berbau

4. Hydrogen Gas lebih ringan dari Flammable Bahan baku

udara, tidak dalam reaksi

berwarna, tidak hidrogenasi

berbau

5. Methyl Acetat Cairan, berbau Flammable Hasil Samping

seperti ester (Flash Point -10c

(Close Cup))
Note : Flash Point (Titik Nyala)

b. Instalasi listrik dan Instrumentasi

Di PT. Polypet Karyapersada terdapat area-area yang berpotensi

menimbulkan kebakaran dari instalasi listrik dan Instrumentasi yaitu di area DCS

(Distributed Control System), MCC, Switch Gear dan PABX Room. Sedangkan yang

ada di PT. Polyprima Keryareksa area yang dapat menimbulkan kebakaran dari

instalasi listrik dan Instrumentasi adalah di area DCS, SS I, SS II, SS III dan PABX

Room.

c. Peralatan proses Produksi

Proses produksi yang ada di PT. Polypet Karyapersada dan PT. Polyprima

Keryareksa adalah Oxidasi, Purifikasi dan Utility. Di area proses produksi ini

sumber bahaya kebakaran ataupun peledakan sangat besar karena adanya suatu
4

proses yang berjalan yang menggunakan peralatan-peralatan atau bahan yang dapat

berpotensi menimbulkan api.

2. Instalasi Alarm Kebakaran

Di PT. Polypet Karyapersada dan PT. Polyprima Karyareksa ada dua jenis

alarm kebakaran yaitu alarm kebakaran manual dan alarm kebakaran otomatik.

Alarm kebakaran manual yang ada di PT. Polypet Karyapersada dan PT. Polyprima

Karyareksa berupa Titik Panggil Manual (Manual Call Point) sedangkan alarm

kebakaran otomatik berupa detektor kebakaran. Instalasi alarm kebakaran otomatik

yang ada di PT. Polypet Karyapersada dan PT. Polyprima Karyareksa dipasang pada

tahun 1995 oleh PT. Indolok Bakti Utama dan pengesahan pemakaiannya pada 02

mei 1996 dan diketahui oleh Depnaker RI Jawa-Barat. Pemasangan ini didasarkan

pada Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja (Lembaran

Negara Republik Indonesia No.1 Tahun 1970 No. 2918) dan Peraturan Menteri

Tenaga Kerja No. : PER/02/MEN/1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran

Otomatik.

Alarm kebakaran otomatik dan perlengkapan lainnya yang mendukung kerja

alarm kebakaran yang ada di PT. Polypet Karyapersada dan PT. Polyprima

Karyareksa adalah :

a. Detektor Kebakaran

Detektor kebakaran yang ada di PT. Polypet Karyapersada dan PT.

Polyprima Karyareksa adalah :

1) Detektor Panas (Heat Detector)


5

Detektor panas yang digunakan di PT. Polypet Karyapersada dan PT.

Polyprima Karyareksa adalah tipe Fixed Temperature, Rate Of Rise dan kombinasi

yang telah dipasang sesuai dengan potensi bahaya yang ada di ruangan atau tempat

kerja. Jumlah seluruh detektor panas adalah sebanyak 464 unit yang terdiri dari 216

unit detektor panas yang terdapat di PT. Polypet Karyapersada sedangkan di PT.

Polyprima Karyareksa terdapat 248 unit, di setiap zone detektor berjumlah 30

detektor panas.

2) Detektor Asap (Smoke Detector)

Jenis detektor asap yang digunakan oleh PT. Polypet Karyapersada dan PT.

Polyprima Karyareksa adalah detektor tipe ionisasi dan tipe optik (foto elektrik),

yang berjumlah sebanyak 167 unit yang terdiri dari 42 unit di PT. Polypet

Karyapersada dan 125 unit terdapat di PT. Polyprima Karyareksa dan telah dipasang

sesuai dengan potensi bahaya kebakaran yang ada di tempat kerja.

3) Detektor Nyala Api (Flame Detector)

Detektor nyala api hanya terdapat di PT. Polypet Karyapersada, jenis yang

digunakan adalah jenis Detektor Nyala Api Infra Merah yang dapat mendeteksi

radiasi dari pantulan dinding yang berjumlah 26 unit dan terdapat di area proses

yaitu di area HTM Burner, CP, SSP I dan SSP II.

Berikut data pemeriksaan detektor yang terdapat di PT. Polypet

Karyapersada dan PT. Polyprima Karyareksa.

a) Data pemeriksaan detektor di PT. Polypet Karyapersada

Di PT. Polypet Karyapersada telah dipasang sistem deteksi berupa detektor

sebanyak 248 unit yang terdiri dari detektor panas sebanyak 261 unit, detektor asap
6

sebanyak 42 unit dan detektor nyala api sebanyak 26 unit yang terdapat diberbagai

area yang dapat menimbulkan bahaya kebakaran.

Tabel. 3. Detector Inspection di PT. Polypet Karyapersada

Kriteria pemeriksaan
No Lokasi Jumlah Kondisi Jarak Jarak Penempatan
Fisik (Detektor) (Dinding)
Lab PET 15 unit
- Smoke detector 4 unit
1 Analyst Room 2 unit Baik 5M 3M Sesuai
2 Corridor Lab. 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
3 Chemical Store 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
- Heat detector 11 unit
1 Analyst Room 3 unit Baik 5M 3M Sesuai
2 Mosque 1 unit Baik N/A 1,5 M Sesuai
3 GA Room 1 unit Baik N/A 1M Sesuai
4 Corridor depan Supt. 2 unit Baik 4M 50 CM Sesuai
5 Training Room 1 unit Baik N/A 3M Sesuai
6 Supervisor Room 1 unit Baik N/A 1,5 M Sesuai
7 QC Supt. Room 1 unit Baik N/A 1,5 M Sesuai
8 Comsumable/Glassware 1 unit Baik N/A 1M Sesuai

DCS PET 17 unit


- Smoke detector 16 unit
1 Control Room 7 unit Baik 5M 3M Sesuai
2 Enginer Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
3 Supv. Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
4 Supt. Room - - - - -
5 Marshalling Room 7 unit Baik 5M 4M Sesuai
- heat detector 1 unit
1 Pantry Room 1 unit Baik N/A 3M Sesuai

MCC PET 13 unit


- Smoke detector 13 unit
1 MCC Room 8 unit Baik 3M 2,5 M Sesuai
2 Switch Gear A Room 3 unit Baik 4M 3M Sesuai
3 Switch Gear B Room 2 unit Baik 4M 3M Sesuai

HTM Burner 8 unit


- Flame detector 8 unit
1 HTM Pump 2 unit Baik N/A N/A Sesuai
2 VESSEL-5302 2 unit Baik N/A N/A Sesuai
3 Burner 4 unit Baik N/A N/A Sesuai

CP 10 unit
- Flame detector 10 unit
1 CP/II/HTM 6 unit Baik N/A N/A Sesuai
2 CP/III/HTM 4 unit Baik N/A N/A Sesuai

Bersambung
7

Sambungan
SSP I 4 unit
- Flame detector 4 unit
1 SSP I/III 4 unit Baik N/A N/A Sesuai

SSP II 4 unit
- Flame detector 4 unit
1 SSP II/III 4 unit Baik N/A N/A Sesuai

Clinic and doctor room 15 unit


- Smoke detector 2 unit
1 PABX Room 2 unit Baik N/A 2M Sesuai
- Heat detector 13 unit
1 Clinic Room 2 unit Baik N/A 1M Sesuai
2 Praying Room 1 unit Baik N/A 2,5 M Sesuai
3 Coridor Praying Room 2 unit Baik 3M 1M Sesuai
4 Doctor Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
5 Safety Store 3 unit Baik 2M 2M Sesuai
6 Fire Station Room 4 unit Baik 3M 3M Sesuai

Extruder Building 2 unit


- Smoke detector 1 unit
1 Coridor 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
- Heat detector 1 unit
1 Coridor 1 unit Baik N/A 2M Sesuai

Warehouse PET 157 unit


- Smoke detector 1 unit
1 Shift Supv. Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
- Heat detector 156 unit
1 Product W/H 151 unit Baik 5M 6M Sesuai
2 Meeting room 1 unit Baik N/A 3M Sesuai
3 Toilet 1 unit Baik N/A 1M Sesuai
4 Document Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
5 Store W/H 2 unit Baik 3M 3M Sesuai
Office PET 30 unit
- Smoke detector 2 unit
1 Canteen Room 1 unit Baik N/A 3M Sesuai
2 Doc. Warehouse Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
- Heat detector 28 unit
1 MIS Room 3 unit Baik 3M 2M Sesuai
2 RO. 10 (HS&E Engineer) 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
3 RO. 09 (HS&E Manager) 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
4 RO. 08 (HS&E Supt.) 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
5 RO. 07 (Technical Staff) 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
6 RO. 06 (Technical Supt.) 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
7 RO. 05 (Technical Mng) 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
8 RO. 04 (Operation Supt.) 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
9 Meeting Room 2 unit Baik 3M 2M Sesuai
10 Toilet (Gent) 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
11 Toilet (Ladies) 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
Bersambung

Bersambung
8

.ÿÿÿÿdrw15 Sambungan
12 Corridor 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
13 Receptionist 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
14 Guest Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
15 RO. 16 (Director) 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
16 Secretary Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
17 RO. 15 (Operation Mng) 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
18 Corridors 2 unit Baik 4M 1,5 M Sesuai
19 Staff Room (PET Office) 4 unit Baik 5M 2,5 M Sesuai

Logistic dan Pos I 9 unit


- Smoke detector 3 unit
1 Logistic Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
2 Beacukai Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
3 Security Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
- Heat detector 6 unit
1 Logistic Room 3 unit Baik N/A 2M Sesuai
2 Beacukai Room 2 unit Baik N/A 2M Sesuai
3 Security Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai

Note : N/A (Not Application)

b) Data pemeriksaan detektor di PT. Polyprima Karyareksa

Di area PT. Polyprima Karyareksa terdapat detektor sebanyak 373 unit yang

terdiri dari Detektor Panas sebanyak 248 unit dan Detektor Asap sebanyak 125 unit

yang terdapat diberbagai area yang mempunyai potensi menimbulkan bahaya

kebakaran ataupun peledakan. Berikut data pemeriksaan detektor yang dilakukan di

PT. Polyprima Karyareksa.

Tabel 4. Detector Inspection area PT. Polyprima Karyareksa

No. Lokasi Jumlah Kriteria Pemeriksaan


Kondisi Jarak Jarak Penempatan
Fisik (Detektor) (Dinding)
DCS PTA 17 unit
- Smoke detector 7 unit
1 Control Room 4 unit Baik 5M 3M Sesuai
2 FM 200 / PA Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
3 Coridor DCS 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
4 HVAC Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
- Heat detector 10 unit
1 Supt. Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
2 Supv. Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
3 Engineer Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
4 Pantry Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai

Bersambung
9

Sambungan
5 Permit Room 2 unit Baik 2,5 M 1 CM Tidak Sesuai
6 Mosque 1 unit Baik N/A 1,5 M Sesuai
7 Toilet 1 unit Baik N/A 1M Sesuai
8 DCS Store 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
9 Meeting Room 1 unit Baik N/A 2,5 M Sesuai

Lab . PTA 14 unit


- Smoke detector 3 unit
1 Corridor Lab. 1 unit Baik N/A 3M Sesuai
2 Pantry Room 1 unit Baik N/A 1M Sesuai
3 Malfen Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
- Heat detector 11 unit
1 Praying Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
2 Sample Room 1 unit Baik N/A 1M Sesuai
3 Store Room 2 unit Baik 3M 2M Sesuai
4 Analyst Room 4 unit Baik 5M 3M Sesuai
5 Supv. Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
6 Supt. Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
7 Manager Room 1 unit Baik N/A 3M Sesuai

SS I 13 unit
- Smoke detector 13 unit
1 MCC Room 4 unit Baik 5M 4M Sesuai
2 UPS Room 1 unit Baik N/A 3M Sesuai
3 Marselling Room 1 unit Baik N/A 3M Sesuai
4 Ac Mesin Room 1 unit Baik N/A 3M Sesuai
5 Switch Gear 2 unit Baik 5M 4M Sesuai
6 Ground Floor 4 unit Baik 1M 4M Sesuai

SS II 6 unit
- Smoke detector
1 Ground Floor 2 unit Baik 6M 4M Sesuai
2 MCC Room 2 unit Baik 4M 3M Sesuai
3 UPS Room 1 unit Baik N/A 3M Sesuai
4 Demin Control Room 1 unit Baik N/A 3M Sesuai

SS III 5 unit
- Smoke detector
1 Second Floor 3 unit Baik 5M 4M Sesuai
2 First Floor 2 unit Baik 5M 4M Sesuai

Boiler 1 unit
- Heat detector
1 Control Room 1 unit Baik N/A 1,5 M Sesuai

Out Station 2 unit


- Smoke detector
1 Out Station Pure Room 1 unit Baik N/A 1M Sesuai
2 Out Station Oxi Room 1 unit Baik N/A 1M Sesuai

Bersambung
10

Sambungan
PAC 3 unit
- Smoke detector
1 Control room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
2 Panel 2 unit Baik 4M 3M Sesuai

Thermox 1 unit
- Heat detector
1 CCR Thermox 1 unit Baik N/A 1M Sesuai

Warehouse PTA 203 unit


- Smoke detector 6 unit
1 Mosque 4 unit Baik 6M 4M Sesuai
2 GA Store I 1 unit Baik N/A 3M Sesuai
3 Document Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
- Heat detector 197 unit
1 PABX Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
2 Ex Charger Room 2 unit Baik 4M 3M Sesuai
3 Toilet 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
4 Product 189 unit Baik 5M 5M Sesuai
5 Bulk PTA Room 2 unit Baik N/A 1M Sesuai
6 Coridor 2 unit Baik 5M 1M Sesuai

Maint Shop 23 unit


- Smoke detector 7 unit
1 Titanium Weld Room 1 unit Baik N/A 3M Sesuai
2 Locker Room 2 unit Baik N/A 3M Sesuai
3 Pantry Room (PBG) 1 unit Baik N/A 3M Sesuai
4 E/I Shop Room 2 unit Baik 3M 3M Sesuai
5 E/I Clean Room 1 unit Baik N/A 3M Sesuai
- Heat detector 16 unit
1 Maint Shop Room 15 unit Baik 5M 4M Sesuai
2 Clean Room 1 unit Baik N/A 3M Sesuai

Maint Store 19 unit


- Smoke detector 19 unit
1 Maint Store 13 unit Baik 4M 3M Sesuai
2 Store Room 3 unit Baik 4M 3M Sesuai
3 Supv. Room 1 unit Baik N/A 3M Sesuai
4 Cool Room 1 unit Baik N/A 3M Sesuai
5 Lapping Room 1 unit Baik N/A 3M Sesuai

Maint Office South 17 unit


- Smoke detector 17 unit
1 Maint Mng 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
2 E/I Supt. (Muslikh) 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
3 Project Supt. Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
4 Vasant's Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
5 Maint.Supt.Room (Kamil) 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
6 E/I Supt.Room (Fajar) 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
7 Project MNG Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
11

Sambunga
n 2M Sesuai
9 Document Room 3 unit Baik 3M 2M Sesuai
10 Steve Norris's Room
Bersambung 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
11 Adm Room 8 4 unit Baik 7M 2M Sesuai
12 Mechanical Supt. 1 unit Baik N/A 2M Sesuai

Maint Office North 10 unit


- Smoke detector 10 unit
1 Mosque (PTC) 1 unit Baik N/A 3M Sesuai
2 SP3 Room (PTG) 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
3 Document Room (PTF) 8 unit Baik N/A 2M Sesuai

Daelim Store 4 unit


- Smoke detector 3 unit
1 Paint Room 1 unit Baik N/A 4M Sesuai
2 Store Area 2 unit Baik 7M 4M Sesuai
- Heat detector 1 unit
1 Store Area 1 unit Baik N/A 4M Sesuai

Incennerator - - - - -

WWT Room - - - - -

PTA Office 30 unit


- Smoke detector 19 unit
1 Canteen PTA 1 unit Baik N/A 2,5 M Sesuai
2 Payrol 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
3 Kasir Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
4 Acc Supv. Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
5 Acc Mng. Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
6 HRD Supt. Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
7 GA Supt. Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
8 Jetty Section Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
9 Oxi, Pury,Uti Spt 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
10 Buyer R 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
11 Meeting Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
12 Receptionist 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
13 HRD Mng Room (M.H.Joni) 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
14 Plant Mng (Mohan Rao) 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
15 Acc. Staff Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
16 Doc. Opr. PTA 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
17 Add Room 3 unit Baik 4M 2,5 M Sesuai
- Heat detector 11 unit
1 Coridor 4 unit Baik 4M 1M Sesuai
2 Toilet (Gent) 1 unit Baik N/A 1M Sesuai
3 Toilet (Ladies) 1 unit Baik N/A 1M Sesuai
4 Add Room 2 unit Baik 5M 2,5 M Sesuai
5 Canteen PTA 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
6 Payrol 2 unit Baik 3M 2M Sesuai

Locker Room 5 unit


- Smoke detector 5 unit
1 Locker Room (Ladies) 1 unit Baik N/A 2M Sesuai
2 Locker Room (Gent) 3 unit Baik 5M 4M Sesuai
12

3 Chief Security Room 1 unit Baik N/A 2M Sesuai


b. Titik Panggil Manual (Manual Call Point)
Note : N/A (Not Application)
Di PT. Polypet Karyapersada dan PT. Polyprima Karyareksa di dalam

mengaktifkan isyarat adanya kebakaran secara manual menggunakan jenis titik

panggil manual secara tombol tekan (Push Button). Di PT. Polypet Karyapersada

memasang Manual Call Point sebanyak 76 unit dan di PT. Polyprima Karyareksa

memasang sebanyak 60 unit yang dipasang di setiap area tempat kerja yang dapat

menimbulkan bahaya kebakaran.

c. Alarm kebakaran

Di PT. Polypet Karyapersada dan PT. Polyprima Karyareksa alarm

kebakaran yang digunakan adalah jenis Audible Alarm, yang terpasang di berbagai

tempat atau lokasi.

d. Panel indikator kebakaran

Di PT. Polypet Karyapersada terdapat satu panel kontrol utama yang terdapat

di area DCS PET yaitu di ruang kontrol DCS dan mempunyai satu sub control

(panel bantu) yang terdapat di PABX room warehouse sedangkan di PT. Polyprima

Karyareksa mempunyai satu panel kontrol utama yang ada di ruang kontrol DCS

dan mempunyai dua sub control yaitu di PABX room warehouse dan E/I Shop room

maintenance.

e. Catu Daya

Catu daya atau sumber tenaga listrik yang digunakan dalam penggerak utama

untuk mengaktifkan sistem alarm kebakaran di PT. Polypet Karyapersada dan PT.

Polyprima Karyareksa berasal dari listrik PLN atau pembangkit tenaga listrik darurat

(emergency generator) dan menggunakan tenaga baterai.


13

f. Perlengkapan bantu instalasi atau perlengkapan tambahan

Perlengkapan tambahan yang ada di PT. Polypet Karyapersada dan PT.

Polyprima Karyareksa telah dihubungkan dengan sistem lain dalam proteksi

kebakarannya yaitu dengan menggunakan sistem pemadam kebakaran otomatik

(sprinkler) yang bekerja sesuai dengan deteksi yang ada pada detektor.

3. Pemeliharaan Dan Pengujian

Pemeliharaan dan pengujian pada instalasi alarm kebakaran otomatik yang

ada di PT. Polypet Karyapersada dan PT. Polyprima Karyareksa dilakukan dengan

dua cara yaitu pemeliharan dan pengujian secara berkala tahunan dan berkala

mingguan. Di dalam melakukan pemeliharaan dan pengujian berkala tahunan

dilakukan oleh instansi luar (Technical Inspection&Certification) dan berkala

mingguan dilakukan oleh HS&E Departement (ahli K3).


14

B. Pembahasan

Sebagaimana yang telah diuraikan dari hasil pengumpulan data diatas maka

penulis dapat memberikan pembahasan mengenai instalasi alarm kebakaran

otomatik di PT. Polypet Karyapersada dan PT. Polyprima Karyareksa yang mengacu

pada peraturan perundang-undangan.

1. Potensi Bahaya Kebakaran

PT. Polypet Karyapersada dan PT. Polyprima Karyareksa mempunyai

potensi bahaya yang besar yaitu bahaya kebakaran atau peledakan. Sumber-sumber

potensi bahaya kebakaran itu berasal dari :

a. Bahan Kimia

Bahan kimia yang digunakan di PT. Polypet Karyapersada dan PT.

Polyprima Karyareksa yang berpotensi menimbulkan kebakaran atau peledakan

adalah :

1) Bahan kimia dalam produksi PET

Bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi PET (pada tabel 1)

terdapat bahan kimia yang flammable dan explosive yaitu PTA (Purified Terepthalic

Acid) dan MEG (Mono Ethylene Glycol), berdasarkan MSDS MEG (Mono Ethylene

Glycol) termasuk dalam cairan yang mudah terbakar.

2) Bahan kimia dalam produksi PTA

Bahan kimia yang digunakan sebagai bahan baku utama pembuatan PTA

(Purified Terepthalic Acid) adalah paraxylene dan untuk terjadinya pereaksian maka

diperlukan bahan baku pelarut yaitu Acetic Acid.


15

a) Paraxylene

Berdasarkan pada Kepmenaker No. 187/MEN/1999, paraxylene tergolong

dalam cairan mudah terbakar karena dilihat dari sifat fisik paraxylene yang

mempunyai titik nyala (Flash Point) pada suhu 27,2c (open air) dan 23c (close cup)

Menurut Kepmenaker tersebut, suatu bahan digolongkan menjadi cairan mudah

terbakar jika memiliki titik nyala lebih dari 21c dan kurang dari 55c pada tekanan 1

atmosfer.

Di PT. Polyprima Karyareksa mempunyai 3 storage tank paraxylene

(F1.2650 A/B/C) yang mempunyai kapasitas total sebesar 24.275 ton, sedangkan

NAK (Nilai Ambang Kuantitas) untuk bahan kimia kriteria cairan mudah terbakar

adalah 200 ton. Dalam Kepmenaker No. 187/MEN/1999 menyatakan, jika

perusahaan menggunakan bahan kimia berbahaya dengan kuantitas melebihi dari

NAK (Nilai Ambang Kuantitas) maka perusahaan tersebut dikategorikan sebagai

industri dengan potensi bahaya besar.

b) Asam Asetat (Acetic Acid)

Dilihat dari sifat fisik Acetic Acid yang mempunyai titik nyala (Flash point)

pada suhu 43,3c maka berdasarkan Kepmenaker No. 187/MEN/1999 Acetic Acid

digolongkan menjadi cairan yang mudah terbakar karena menurut Kepmenaker

tersebut, suatu bahan digolongkan menjadi cairan mudah terbakar jika memiliki titik

nyala lebih dari 21c dan kurang dari 55c pada tekanan 1 atmosfer. PT. Polyprima

Karyareksa terdapat 3.043 ton Acetic Acid yang ada di storage tank (F1-2611),

sedangkan NAK (Nilai Ambang Kuantitas) untuk cairan mudah terbakar adalah 200
16

ton. Maka dalam pembuatan PTA tersebut tergolong dalam industri yang

mempunyai potensi bahaya kebakaran besar karena sudah melebihi NAK.

Karena pada proses produksinya menggunakan bahan-bahan kimia yang

sifatnya mudah terbakar dan bahan pendukung lainnya yang dapat menyebabkan

kebakaran atau peledakan sehingga PT. Polypet Karyapersada dan PT. Polyprima

Karyareksa tergolong dalam Major Industrial Hazard.

b. Instalasi listrik dan Instrumentasi

Instalasi listrik dan Instrumentasi yang ada di PT. Polypet Karyapersada

banyak terdapat di DCS (Distributed Control System), MCC dan Switch Gear

sedangkan di PT. Polyprima Karyareksa banyak terdapat di DCS (Distributed

Control System) dan SS I, SS II dan SS III. Di tempat-tempat tersebut potensi

bahaya kebakaran sangat besar karena terdapat arus listrik dengan tegangan tinggi

misalnya di SS III PT. Polyprima Karyareksa terdapat arus listrik sebesar 20 KV

yang berasal dari PLN. Pada umumnya kebakaran atau peledakan terjadi karena

adanya hubungan arus pendek sehingga menimbulkan panas dan menyebabkan

kebakaran.

c. Peralatan dan proses Produksi

Dalam proses produksi yang dilakukan di PT. Polypet Karyapersada dan PT.

Polyprima Karyareksa menggunakan mesin-mesin ataupun peralatan lainnya dengan

suhu atau temperatur dan tekanan yang tinggi sehingga mempunyai potensi bahaya

kebakaran atau peledakan yang sangat besar. Bahaya yang dapat menimbulkan

kebakaran ataupun peledakan yang berasal dari peralatan dan proses produksi itu

adalah :

1) Area oxidasi
17

Di PT. Polyprima Karyareksa bahaya kebakaran yang ada di area proses

Oxidasi yaitu berasal dari pompa-pompa, fasial. Pada peralatan produksi itu

mempunyai panas yang sifatnya eksotern sehingga potensi bahaya kebakaran dapat

terjadi.

2) Area Purifikasi

Pada area Purifikasi di PT. Polyprima Karyareksa berasal dari reaktor karena

adanya pereaksian Hydrogenasi yang dapat menyebabkan kebakaran ataupun

peledakan karena bahan kimia yang digunakan bersifat flammable dan explosive.

3) Area Utility

Di area tempat kerja PT. Polyprima Karyareksa berasal dari proses thermal

karena menggunakan panas pada suhu 1000°c, sedangkan di area Utility PT. Polypet

Karyapersada yaitu di HTM (Hunitt Transfer Medium) Burner, disitu terdapat radiasi

panas yang ditimbulkan dari HTM sehingga kebakaran dapat terjadi kapan saja.

Oleh karena itu, dalam pengendalian terhadap kebakaran yang dilakukan oleh PT.

Polypet Karyapersada adalah dengan memasang sistem deteksi dini berupa detektor

nyala api yang berjumlah 8 unit di area HTM Burner.

2. Instalasi Alarm Kebakaran Otomatik

Di PT. Polypet Karyapersada dan PT. Polyprima Karyareksa di dalam

melakukan pengendalian terhadap bahaya kebakaran telah dipasang sistem deteksi

dini kebakaran yaitu berupa instalasi alarm kebakaran otomatik. Ini telah sesuai

dengan Permenaker No. : PER/02/MEN/1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran

Otomatik pasal 1 huruf a yaitu Instalasi Alarm Kebakaran Otomatik adalah sistem

atau rangkaian alarm kebakaran yang menggunakan detektor panas, detektor asap,
18

detektor nyala api dan titik panggil secara manual serta perlengkapan lainnya yang

dipasang pada sistem alarm kebakaran.

Alarm kebakaran otomatik dan perlengkapan lainnya yang mendukung kerja

alarm kebakaran yang ada di PT. Polypet Karyapersada dan PT. Polyprima

Karyareksa adalah :

1) Detektor Kebakaran

Detektor kebakaran yang ada di PT. Polypet Karyapersada dan PT.

Polyprima Karyareksa adalah berupa detektor yaitu detektor panas (heat detector),

detektor asap (smoke detector) dan detektor nyala api (flame detektor). Berikut

jumlah detektor keseluruhan yang ada di PT. Polypet Karyapersada dan PT.

Polyprima Karyareksa.

Tabel 5. Data jumlah detektor keseluruhan yang ada di PT. Polypet Karyapersada

dan PT. Polyprima Karyareksa.

Heat Detector Smoke Detector Flame Detector

PT. Polypet Karyapersada 216 unit 42 unit 26 unit


PT. Polyprima Karyareksa 248 unit 125 unit -

Total 464 unit 167 unit 26 unit


1) Detektor panas (heat detector)

Detektor panas yang ada di PT. Polypet Karyapersada dan PT. Polyprima

Karyareksa dipasang sesuai dengan potensi bahaya yang dapat ditimbulkan di

tempat kerjanya. Di PT. Polypet Karyapersada detektor panas dipasang di area Lab.

PET, DCS PET, Clinic and Doctor Room, Extruder Building, Warehouse PET,

Office PET dan Logistic & Pos I. Sedangkan detektor panas yang ada di PT.

Polyprima Karyareksa terdapat di area DCS PTA, Boiler, Thermox, Warehouse PTA,

Maintenance Shop, Daelim Store dan di Office PTA. Detektor panas dipasang di area
19

DCS PET ataupun area DCS PTA karena di area tersebut terdapat banyak panel-

panel listrik yang sangat berpotensi menimbulkan kebakaran. Dan pemasangannya

telah dipasang sesuai dengan letak panel, namun di area ini tidak hanya detektor

panas saja yang dipasang tetapi juga ada detektor asap yang sistemnya telah

dihubungkan langsung dengan alat pemadaman kebakaran yaitu FM 200. Dalam

pemasangan detektor panas, jarak dan letak antara dua detektor yang ada di tempat

kerjanya adalah antara 4 meter sampai dengan 7 meter dan jarak detektor ke dinding

antara 2 meter sampai 5 meter. Maka ini telah sesuai dengan Permenaker No. :

PER/02/MEN/1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran Otomatik pasal 61 ayat 1

huruf b yaitu jarak antara detektor dengan detektor harus tidak lebih dari 7 m

keseluruh jurusan ruangan biasa dan tidak boleh lebih dari 10 m dalam koridor.

Namun di area DCS PTA pemasangan detektor panas yang terdapat di permit

room hanya berjarak 1 cm ke dinding, ini dikarenakan pada ruangan tersebut

dilakukan pembagian ruangan sehingga penempatan detektor panas menjadi tidak

tepat. Karena jarak detektor ke dinding hanya berjarak 1 cm maka ini tidak sesuai

dengan Permenaker No. : PER/02/MEN/1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran

Otomatik pasal 61 ayat 1 huruf c yaitu jarak detektor panas dengan tembok atau

dinding pembatas paling jauh 3 m pada ruangan biasa dan 6 m dalam koridor serta

paling dekat 30 cm.

2) Detektor asap (smoke detector)

Di dalam pemasangan detektor asap yang ada di PT. Polypet Karyapersada

dan PT. Polyprima Karyareksa jarak dan letak antara dua detektor adalah antara 1

meter sampai dengan 7 meter dan jarak detektor ke dinding antara 3 meter sampai 5

meter. Di area PT. Polypet Karyapersada detektor asap dipasang di area Lab. PET,
20

DCS PET, MCC PET, Clinic and Doctor room, Extruder Building, Warehouse PET,

Office PET dan Logistic & Pos I sedangkan di area PT. Polyprima Karyareksa yaitu

di area DCS PTA, Lab. PTA, SS I, SS II, SS III, Out Station, PAC (Power Air

Compresor), Warehouse PTA, Maintenance Shop, Maintenance Store, Maintenance

Office South, Maintenance Office North, Daelim Store, Office PTA dan Locker room.

Detektor asap banyak dipasang di area yang kebakarannya berasal dari listrik karena

apabila terjadi korsleting pada listrik dapat menimbulkan asap sehingga detektor

asap sangat tepat dipasang area yang menimbulkan kebakaran dari listrik. Dilihat

dari jarak dan letak diatas berarti telah sesuai dengan Permenaker No. :

PER/02/MEN/1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran Otomatik pasal 69 huruf b

yaitu jarak antar detektor asap atau alat penangkap asap tidak boleh melebihi dari 12

m dalam ruangan biasa dan 18 m di dalam koridor. Dan huruf c yaitu jarak dari titik

pusat detektor asap atau alat penangkap asap yang terdekat ke dinding atau pemisah

tidak boleh melebihi dari 6 m dalam ruangan biasa dan 12 m di dalam koridor.

Di area Maintenance Office North yaitu di ruang dokumen yang berjumlah 8

ruangan dan disetiap ruangan telah dipasang satu detektor asap, potensi bahaya

terbakar di ruangan itu sangat besar karena barang-barang yang disimpan adalah

kertas-kertas dokumen yang ditumpuk dan lemari yang mempunyai jarak ke langit-

langit 30 cm namun di setiap ruangan juga dipasang alat pemadam kebakaran awal

berupa sprinkler sebanyak 2 buah per ruangan yang bekerja sesuai dengan sistem

deteksi yang ada di ruangan tersebut sehingga apabila terjadi kebakaran kecil api

dapat dipadamkan.

3) Detektor Nyala Api (flame detektor)


21

Flame detector mempunyai kemampuan mendeteksi yang cepat sehingga

Flame detector hanya dipasang untuk daerah dengan bahaya tinggi (High Hazard).

Flame detector yang ada di area HTM Burner PT. Polypet Karyapersada terdapat

diluar ruangan, namun pada detektor tersebut telah dipasang pelindung yang

berfungsi untuk melindungi detektor dari kerusakan atau pengaruh lain namun

pengaman tersebut tidak mengganggu kerja detektor. Dan ini telah sesuai dengan

Permenaker No. : PER/02/MEN/1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran Otomatik

pasal 79 yaitu detektor nyala api yang di pasang diluar ruangan (udara terbuka)

harus terbuat dari bahan yang tahan cuaca atau tidak mudah berkarat dan

pemasangannya harus sedemikian sehingga tidak mudah bergerak karena pengaruh

angin, getaran atau sejenisnya.

b. Titik panggil manual (Manual Call Point)

PT. Polypet Karyapersada dan PT. Polyprima Karyareksa dalam

mengaktifkan isyarat adanya bahaya kebakaran secara manual dengan menggunakan

Manual Call Point jenis tombol tekan (Push Button) dan penutupnya jenis pecah

kaca, maka ini telah sesuai dengan Permenaker No. : PER/02/MEN/1983 tentang

instalasi alarm kebakaran otomatik pasal 28 ayat 1 yaitu pada atau didekat panel

indikator harus dipasang titik panggil manual yang mudah dicapai serta terlihat

dengan jelas setiap waktu dan ayat 3 yaitu penutup titik panggil manual harus jenis

“pecah kaca” atau dari jenis yang disetujui oleh pegawai pengawas.

c. Alarm kebakaran

Alarm kebakaran yang digunakan dalam memberikan isyarat atau tanda

suatu kebakaran di PT. Polypet Karyapersada dan PT. Polyprima Karyareksa adalah:
22

1) kode bunyi alarm kebakaran lokal seluruh area yaitu nada tinggi rendah terus

menerus.

2) kode bunyi alarm utama terdiri dari dua macam yaitu

a) Alarm utama keadaan darurat, dengan nada terputus-putus terus-

menerus

b) Alarm utama keadaan aman, dengan nada tetap-panjang

Bila alarm keadaan darurat berbunyi, menunjukkan bahwa sedang terjadi

keadaan darurat di pabrik atau terjadi kesalahan pada sistem alarm atau sedang

dilakukan perbaikan atau test atau sedang dilaksanakan latihan keadaan darurat.

Dalam memberikan tanda atau isyarat berupa bunyi khusus, PT. Polypet

Karyapersada dan PT. Polyprima Karyareksa menggunakan sirine untuk pemberian

bunyi dan ini telah sesuai dengan Permenaker No. : PER/02/MEN/1983 tentang

instalasi alarm kebakaran otomatik pasal 44 ayat 3 yaitu sirine, pengaum atau

sejenisnya dapat dipakai sebagai pengganti lonceng atau persetujuan Direktur atau

pejabat yang ditunjuk.

d. Panel indikator kebakaran

PT. Polypet Karyapersada dan PT. Polyprima Karyareksa terdapat panel

indikator yang fungsinya untuk mengendalikan bekerjanya sistem dan terletak di

ruang operator di DCS control, maka telah sesuai dengan Permenaker No. :

PER/02/MEN/1983 tentang instalasi alarm kebakaran otomatik pasal 21 ayat 1 yaitu


23

panel indikator harus ditempatkan dalam bangunan pada tempat yang aman, mudah

terlihat dan mudah dicapai dari ruangan masuk utama dan harus mempunyai

ruangan bebas 1 m didepannya.

e. Catu Daya

Catu Daya atau sumber tenaga listrik di PT. Polypet Karyapersada dan PT.

Polyprima Karyareksa untuk mengaktifkan sistem alarm kebakaran berasal dari

listrik PLN atau pembangkit tenaga listrik darurat (emergency generator) dan

menggunakan tenaga baterai yaitu baterai kering 12 volt : 6,5 AH serta mempunyai

pengisi (charger) baterai otomatik. Telah sesuai dengan Permenaker No. :

PER/02/MEN/1983 pasal 36 yaitu sumber tenaga listrik untuk sistem alarm

kebakaran harus dengan tegangan tidak kurang dari 6 volt dan padal 37 ayat 1 yaitu

sumber tenaga listrik sebagaimana dimaksud dalam pasal 36 harus dalam bentuk

baterai akimulator yang diisi terus-menerus dengan pengisi baterai.

f. Perlengkapan bantu instalasi

Menurut Permenaker No. : PER/02/MEN/1983 tentang instalasi alarm

kebakaran otomatik pasal 41 yaitu perlengkapan tambahan yang tidak merupakan

peralatan pokok dari sistem alarm kebakaran yang telah disahkan dapat dihubungkan

lewat relai dengan syarat bahwa alat perlengkapan tambahan tersebut tidak

mengganggu bekerjanya sistem . Di PT. Polypet Karyapersada dan PT. Polyprima

Karyareksa perlengkapan bantunya telah dihubungkan dengan sistem lain dalam

proteksi kebakarannya yaitu dengan menggunakan sistem pemadam kebakaran

otomatik (sprinkler) yang bekerja sesuai dengan deteksi yang ada pada detektor.
24

3. Pemeliharaan dan pengujian

Di PT. Polypet Karyapersada dan PT. Polyprima Karyareksa dalam

melakukan pemeliharaan dan pengujian pada instalasi alarm kebakaran dilakukan

dengan dua cara yaitu secara berkala tahunan dan berkala mingguan. Pemeliharaan

dan pengujian berkala tahunan dilakukan oleh instansi luar (Technical Inspection &

Certification) yang dilakukan dalam waktu 2 tahun sekali dan pengujian berkala

mingguan dilakukan oleh HS&E Departement (ahli K3) yaitu dengan cara

melakukan pengujian pada sistem deteksi (detektor) yaitu detektor panas dan

detektor asap yang dilakukan tiap minggu pada hari kamis pukul 11.00 WIB, maka

ini telah sesuai dengan Permenaker No. : PER/02/MEN/1983 tentang Instalasi

Alarm Kebakaran Otomatik pasal 57 ayat 1 yaitu terhadap instalasi alarm kebakaran

otomatik harus dilakukan pemeliharaan dan pengujian berkala secara mingguan

bulanan dan tahunan. Dan ayat 2 yaitu pemeliharaan dan pengujian tahunan dapat

dilakukan oleh konsultan kebakaran atau organisasi yang telah diakui oleh Direktur

atau pejabat yang ditunjuk.

Pelaksanaan pengujian alarm kebakaran yang dilakukan oleh HS&E

Departement (ahli K3) dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1) Sebelum dilaksanakan Test Fire Alarm, terlebih dahulu tentukan lokasi Fire

Alarm (MCP atau Detector) yang akan diaktifkan atau sesuai dengan schedule

pengetesan alarm (HSE).

2) Umumkan melalui pagging ke seluruh karyawan dan kontraktor yang berada

di PET atau PTA bahwa akan dilakukan pengetesan alarm kebakaran (DCS).
25

3) Pelaksana untuk mengaktifkan Fire Alarm menunggu instruksi Koordinator

tepat jam 11.00 wib (HSE)

4) Setelah Fire Alarm diaktifkan, selama 10 detik langsung di “Silence” (DCS)

5) Setelah selama 5 detik dari Alarm Silence tekan tombol “Clear” selama 20

detik sudah di setting (DCS).

6) Setelah Clear Alarm, diumumkan kembali bahwa “Test Fire Alarm telah

selesai” (DCS).

7) Reset semua alarm panel dan check setatusnya setelah direset (DCS dan

HSE)

Dalam melakukan pengujian alarm kebakaran yang di uji adalah detektor

kebakaran. Untuk pengujian pada detektor panas dilakukan dengan alat bantu Hair

Dryer, cara kerjanya adalah dengan membuang panas dari alat tersebut ke detektor

sedangkan pada detektor asap dilakukan dengan alat bantu Smoke Detector Tester,

pengujian dilakukan dengan cara mendekatkan alat ke detektor antara 1 sampai 1,5

meter kemudian menyemprotkannya sampai detektor bereaksi atau membunyikan

sirine alarm kebakaran. Pengujian dilakukan oleh petugas HS&E departement,

petugas Maintenance (Electric atau Instrument) dan petugas Operation (DCS) dan

dapat dilaksanakan setelah mendapatkan ijin dari Shift Superintendent.

Anda mungkin juga menyukai