LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
0 Tempat Kerja
tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja untuk keperluan
Potensi bahaya adalah merupakan segala hal atau sesuatu yang mempunyai
keselamatan atau kesehatan di perusahaan akan selalu dijumpai, antara lain berupa
6
2
hebat dari zat yang mudah terbakar dengan zat asam. Beberapa industri seperti
industri kimia, minyak bumi dan cat sangat rawan dipandang dari sudut
1) Faktor manusia
dilihat dari dua faktor yaitu pekerjanya dan pengelola yang tidak mau tahu atau
2) Faktor teknis
adalah :
a) Melalui proses fisik atau mekanis dimana dua faktor penting yang menjadi
peranan dalam proses ini ialah timbulnya panas akibat kenaikan suhu atau
timbulnya bunga api akibat dari pengetesan benda-benda maupun adanya api
terbuka
3
sehingga menimbulkan panas atau bunga api dan dapat menyalakan atau
3) Faktor alam
Suatu bahan kimia yang termasuk kriteria cairan mudah terbakar, cairan
sangat mudah terbakar dan gas mudah terbakar menurut Kepmenaker No. :
a) Cairan mudah terbakar dalam hal ini titik nyala > 21ºc dan < 55ºc pada
tekanan 1 atmosfer.
b) Cairan sangat mudah terbakar dalam hal ini titik nyala < 21ºc dan titik
c) Gas mudah terbakar dalam hal titik didih < 20ºc pada tekanan 1 atmosfer.
akibat bebasnya energi secara cepat dan tanpa dikendalikan. Setiap debu, uap atau
4
gas yang dapat terbakar dan bercampur dengan udara atau unsur-unsur penunjang
sebagai berikut :
terbakar.
kimia bahan tersebut menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan besar serta
situasi, produk dan jasa yang dapat menimbulkan potensi cidera atau sakit
(SUCOFINDO, 1998).
sebagai berikut :
sebagai berikut :
b. Menentukan kwalifikasi fisik dan mental seseorang atau tenaga kerja yang
diberi tugas.
d. Menentukan hal- hal atau lingkup yang harus dianalisa lebih lanjut.
keandalan.
mengetahui bahan kimia apa yang dipakai atau diproduksi, bagaimana cara bahan
kimia itu dapat kontak dengan tubuh dan menyebabkan penyakit atau cidera.
(PERTAMINA, 1998)
Sistem deteksi dini adalah sistem yang berfungsi mendeteksi awal adanya
suatu kebakaran dan alarm kebakaran adalah komponen dari sistem yang
detektor panas, detektor asap, detektor nyala api, detektor gas, TPM, alarm
6
kebakaran, panel kebakaran, kabel, catudaya, dan peralatan bantu instalasi. (Basic
deteksi pada instalasi alarm kebakaran otomatik dapat dibagi menjadi dua macam
a. Sistem Otomatis
Pada sistem ini alat deteksi bahaya api selain mengaktifkan alarm bahaya
Pada sistem ini hanya sebagian peralatan yang bekerja secara otomatis,
sebagian peralatan lain masih memerlukan tenaga manusia. Misalnya alat yang
bekerja secara semi otomatis adalah alat deteksi awal, tindakan pemadaman
selanjutnya dilakukan seperti yang biasa atau dapat mengaktifkan sistem otomatis
pemadaman api.
pencegahan terhadap kebakaran dalam perusahaan. Namun sangat baik lagi, bila
perusahaan dilindungi pula oleh alat pembangkit percikan air secara otomatis jika
terjadi kebakaran. Sistem otomatis dipaki untuk tempat-tempat kerja yang berisi
alat, bahan dan lain-lain yang mudah rusak oleh asap atau air. Dalam hal itu, tanda
bahaya perlu diberikan sebelum alat percikan air bekerja atau dipasang di daerah-
maupun Deteksi Nyala Api. Akibat dari bekerjanya alat-alat tersebut suatu
sinyal listrik dikirim kebagian Panel Kontrol Alarm Bahaya, sebagai suatu
unit pengontrol yang akan mengadakan pengolahan, seleksi dan evaluasi data.
dipusat alarm (tanda bahaya berupa alarm, lampu, telepon dan sebagainya).
pemadam api otomatis maka sinyal dan unit kontrol dapat langsung
detektor panas, detektor asap, detektor nyala api dan titik panggil secara manual
Kelompok alarm adalah bagian dari sistem alarm kebakaran termasuk relai,
lampu, saklar, hantaran, dan detektor sehubungan dengan perlindungan satu area.
otomatik.
alarm yang terpisah atau harus terpasang dengan alat yang dapat
ruangan terbagi oleh dinding pemisah atau rak yang mempunyai celah 30
(Tiga Puluh) cm kurang dari langit-langit atau dari balok melintang harus
terpisah.
9
a. Kakus tunggal, kamar mandi atau pancuran atau kamar mandi tunggal.
b. Berada terbuka dengan deretan tiang kolom, jalanan beratap atau yang
menggantung dan sebagainya jika terbuat dari bahan yang tidak dapat terbakar
dan ruangan tersebut tidak dipakai untuk menyimpan barang ataupun sebagai
c. Pelataran, kap penutup, saluran dan sejenisnya yang lebarnya kurang dari
Adalah suatu detektor yang sistem bekerjanya didasarkan pada panas atau
yaitu :
Detektor bertemperatur tetap yang bekerja pada suatu batas panas tertentu
(Fixed Temperatur). Detektor ini tidak boleh digunakan untuk ruangan yang
suhunya rendah, karena bila terjadi kebakaran suhunya diperkirakan naik sangat
temperatur tetap bekerja, temperatur udara disekelilingnya akan selalu lebih tinggi
dari temperatur kerja alat itu sendiri. Perbedaan temperatur kerja dari alat dan
10
3) Detektor kombinasi
dipasang di dapur.
dipasang di ruang tamu, garasi mobil, restauran, ruang sidang, kamar tidur,
dan sebagainya.
Menurut Basic Safety Training, 1999 Prinsip kerja dari detektor panas
juga tekanan udara di dalam alat tersebut. Pada kondisi ini kontak listrik
kontak listrik (pada type Rate Heat Detector : temperatur naik di atas 50c,
alarm bahaya.
Kebakaran Otomatik pasal 61 ayat 1, letak dan jarak antara dua detektor harus
sedemikian rupa sehingga merupakan letak yang terbaik bagi pendeteksian adanya
kebakaran yaitu :
detektor panas.
keseluruhan jurusan ruang biasa dan tidak boleh lebih dari 10 m dalam
koridor.
c) Jarak detektor panas dengan tembok atau dinding pembatas paling jauh 3
m pada ruang biasa dan 6 m dalam koridor serta paling dekat 30 cm.
sebagai berikut :
a) Bila daerah yang dilindungi terbagi-bagi oleh rusuk, gelagar, pipa saluran
cm maka untuk setiap bagian yang berbentuk demikian harus ada sekurang-
kurangnya sebuah detektor bila luas bagian tersebut melampaui 57 m2, namun
jika langit-langitnya terbagi dalam daerah yang lebih sempit, maka harus
batasan luas lingkup untuk satu detektor harus dikurangi dengan 20 % dari
luas lingkupnya.
rupa sehingga elemennya yang peka panas tidak boleh berada posisi kurang dari
terdapat kerangka penguat bangunan detektor dapat dipasang pada sebelah bawah
25 cm. Dan pada kelompok sistem alarm kebakaran tidak boleh dipasang lebih
Basic Safety Training, 1999 ada dua tipe detektor asap, yaitu :
terdiri dari partikel kecil yang biasa terjadi pada kebakaran sempurna.
Pendeteksian cara ionisasi lebih bereaksi terhadap partikel yang tidak kelihatan
(ukuran lebih kecil dari 1 mikron) yang diproduksi oleh kebanyakan nyala
kebakaran. Reaksinya agak lebih rendah terhadap partikel yang lebih besar dari
kebanyakan api tanpa nyala. Pada tipe ini cara mendeteksi asap menggunakan
a) Dalam kondisi normal, antara kedua elektroda timbul suatu medan listrik.
elektroda, sehingga terjadi proses ionisasi. Maka akibatnya akan terjadi aliran
listrik antara dua elektroda tersebut dan aliran listrik ini masih kecil dan lemah
sekali.
c) Bila antara elektroda tercemar oleh gas atau asap kebakaran, maka aliran
menghasilkan asap tebal seperti pada kebakaran PVC. Deteksi pancaran cahaya
foto-elektrik lebih bereaksi terhadap partikel yang kelihatan (ukuran lebih kecil
dari satu mikron) yang diproduksi oleh kebanyakan api yang tanpa nyala. Alat
deteksi asap tipe ini menggunakan bahan bersifat foto-elektrik yang sangat peka
a) Dalam keadaan normal, bahan foto elektrik mendapat cahaya dari lampu
kecil yang menyala sehingga bahan tersebut mengeluarkan arus listrik. Arus
listrik yang berasal dari bahan foto elektrik tersebut digunakan untuk
b) Bila ada asap yang masuk, maka cahaya terhalang dan bahan foto elektrik
1) Bila detektor asap dipasang secara terbenam, maka alas dari elemen
permukaan langit-langit.
15
sebagai berikut :
dapat timbul suhu tinggi, maka detektor pelu diletakkan jauh dibawah
mungkin.
b. Jarak antar detektor asap atau alat penangkap asap tidak boleh melebihi
c. Jarak dari titik pusat detektor asap atau alat penangkap asap yang terdekat
kedinding atau pemisah tidak boleh melebihi dari 6 m dalam ruangan biasa
Pada sistem alat penangkap asap harus tersedia dua kipas angin, satu
digerakkan oleh arus listrik dari sumber utama dan yang satu dari baterai
16
akimulator, atau hanya satu kipas angin yang digerakkan oleh arus listrik dari
agar sebuah detektor asap bereaksi, asap harus bergerak dari titik asalnya ke
detektor. Dalam melakukan evaluasi setiap bangunan tertentu atau lokasi, kiranya
lokasi api harus ditentukan terlebih dahulu. Dari masing titik-titik asal, jalur dari
detektor asap adalah titik perpotongan bersama dari perjalanan asap dari lokasi api
Adalah detektor yang sistem bekerjanya didasarkan atas radiasi nyala api.
(Depnaker RI, 2000) Ada dua tipe detektor nyala api yaitu :
Angstrom).
buah detektor nyala api yang dapat melindungi ruangan dengan luas maksimum
1.000 m2. Pemasangan alat deteksi nyala api berlainan dengan alat-alat deteksi
17
sebelumnya, pada umumnya alat deteksi nyala api dipasang ditempat-tempat yang
mempunyai resiko bahaya kebakaran lebih besar dan dalam keaktifan pembakaran
yang lebih cepat. Karena kemampuan mendeteksi yang cepat, flame detector
biasanya hanya dipasang untuk daerah dengan bahaya yang tinggi (high hazard)
seperti :
d) Daerah dengan bahaya explosive atau daerah dengan api yang cepat
menjalar.
bedanya terletak pada sensor yang dilakukan yaitu mendeteksi terhadap sinar ultra
b. Alarm kebakaran
18
Adalah komponen dari sistem yang memberika isyarat atau tanda adanya
Adalah suatu komponen dari sistem deteksi dan alarm kebakaran yang
Panel indikator kebakaran dapat terdiri dari panel kontrol utama atau satu panel
d. Catu Daya
Catu Daya harus mempunyai 2 buah sumber energi listrik yaitu sebagai
berikut :
2) Baterai
alarm kebakaran yang telah disahkan dapat dihubungkan lewat relai dengan syarat
detektor atau alarm initiating device dimana sinyal kebakaran dari alarm akan
dikirim atau ditransfer ke panel alarm, kemudian sinyal akan mengaktifkan alarm
kebakaran yang berbentuk alarm audio dan alarm visual. Pengujian yang
detektor akan mengirimkan sinyal ke unit panel maka alarm akan bekerja dan
tanda apabila detektor aktif yaitu lampu indikator yang ada pada detektor akan
menyala.
b. Detektor asap
menggunakan api atau panas tetapi kitatiupkan asap kedetektor asap setelah
kebakaran atau organisasi yang telah diakui oleh Direktur atau pejabat yang
ditunjuk.
tegangan dan keadaan baterai, memeriksa seluruh system alarm dan mencatat
sistem, memeriksa kondisi dan kebersihan panel indikator dan mencatat hasil
Hasil pemeriksaan tahunan harus dimuat dalam berita acara pemeriksaan berkala
B. Kerangka Pemikiran
Tempat Kerja
Penanggulangan
Kerugian akibat Kebakaran
kebakaran Penanggulangan kebakaran
Kebakaran besar
cepat kecil
dan tepat terlambat
22