Anda di halaman 1dari 2

MEMANDIKAN JENAZAH

ABDUL JALIL DALIMUNTE

Setelah semua peralatan disiapkan, dalam memandikan jenazah hal–hal yang berkaitan
dengannya agar diperhatikan sebagai berikut :

1. Jenazah kita angkat dengan perlahan – lahan ke tempat mandinya , dalam memandikan
jenazah hendaknya dari keluarga sendiri misalnya : anak, istri, suami, ibu, bapak. Bila
keadaan terpaksa boleh orang lain asalkan sejenis dengan jenis itu.
Jenazah yang hendak dimandikan itu diletakkan ditempat yang agak tinggi. Agar tidak terkena
cipratan air keras.
2. Kain penutup badan jenazah kita buka dan kita ganti dengan kain basahan (mandi), agar
aurat–aurat jenazah tidak terbuka (kelihatan) oleh orang lain.
3. Berniatlah dengan ikhlas kita hendak memandikannya,

‫للهِ تَ َعالَى‬ ِ‫ت‬ ْ ‫ل هل َه َذ‬


‫اال َم هي ه‬ َِ ‫ن ََويْتُِ ْالغُ ْس‬
4. Jenazah kita siram dengan air yang telah disediakan. Dalam menyiram hendaknya dimulai
dari kepala sampai keujung kaki yang lebih baik pada bagian sebelah kanannya dan anggota
wudhunya. Sebagaimana sabda Rasulullah, S.A.W :

Artinya :
“ Ummi Atiyah, r.a. berkata : ketika kami memandikan putri Nabi, S.A.W beliau bersabda
kepada kami : Dahulukan sebelah kanannya dan pada anggota wudhunya”.
( H.R Bukhari – Muslim )

5. Dalam memandikan jenazah hendaknya dengan menggosok–gosok badannya dengan secara


pelan–pelan untuk menghilangkan kotoran yang ada dan hendaknya pula menekan bagian
perut secara pelan–pelan dengan tujuan agar sisa kotoran dalam perut dapat keluar dari
dubur.
6. Pada siraman itu supaya memakai air yang sudah diberi daun bidadara atau dengan air sabun.
7. Jenazah dimiringkan ke kiri dan sabunlah sambil mengosok–gosok dengan pelan–pelan
kemudian kita siram dengan air bersih sehingga bersih, setelah selesai kemudian kita iringkan
kekanan dengan pelan–pelan pula lalu kita gosok–gosok dengan air sabun sambil kita siram
dengan air bersih, setelah selesai lalu kita terlentangkan dengan perlahan–lahan baru kita
siram dengan air bersih merata dan siraman itu agar dapat membasahi seluruh anggota badan
jenazah dan kotoran–kotoran yang berada dianggota badan dapat larut karena siraman air.
Oleh karena itu jika kita memandikan jenazah hendaklah berulang kali.
8. Baru kita bersihkan gigi lubang telinga, mata, kemaluan dan seluruh lipatan–lipatan tubuh.
9. Setelah bersih dan siap kita mandikan, lalu sunat kita tuangkan pada jenazah air sembilan,
tuangan pertama dengan air kapur barus. Sebaiknya diiringi pula dengan air khalis, seterusnya
tiga kali beturut–turut kanan, kiri, dan tengah.
a. Mendiruskan pertama sebelah kanan sambil membaca :

b. Mendiruskan kedua sebelah kiri sambil membaca :

c. Mendiruskan kedua sebelah tengah sambil membaca :

10. Bila sudah bersih seluruh tubuhnya, kemudian kita wudhukan , seperti kita ketika berwudhu
akan mengerjakan sholat.

11. Setelah selesai memandikannya, kemudian kain basahnya itu diganti dengan kain yang bersih
dan kering.
12. Sebelum kita ganti dengan sarung atau kain lebih dahulu dihanduki, agar sisa–sisa air yang
ada dianggota badan mayat dapat kering. Setelah selesai baru diganti dengan sarung yang
bersih dari sarung yang basah tersebut.
13. Setelah selesai, kemudian angkatlah pelan–pelan menuju ke ruangan yang sudah tersedia
untuk di kafani.
14. Sebelum jenazah diangkat bacalah do’a ini :

Anda mungkin juga menyukai