Anda di halaman 1dari 6

Laporan Modul 8, MG 3017

Flotasi Mineral Sulfida


Farah Rizka Rahmatia (12113044)/1/22-02-2016
Asisten : Rachmi Anindya Dewi (12512013)

Abstrak – Praktikum Modul 8 – Praktikum ini bertujuan tidak terlalu besar atau tidak terlalu kecil.
untuk mempelajari proses flotasi yang memanfaatkan sifat Sehingga diperoleh ukuran butir yang optimum
permukaan pada mineral sulfida serta mengetahui faktor- untuk proses flotasi.
faktor yang mempengaruhi flotasi. Percobaan dilakukan  conditioning
dengan menggunakan umpan material sulfida PbS yang Tahap conditioning yang bertujuan untuk
selama proses flotasi diberikan variasi kondisi pH yang membuat suatu mineral tertentu hidrofobik,
berbeda. Sehingga, melalui pengolahan data sedangkan lainnya hidrofilik. Pada tahap ini,
menggunakan tabel dan grafik dapat diperoleh informasi dibuat pulp dan dimasukkan reagen ke dalamnya,
kondisi optimum untuk proses flotasi material PbS. proses ini dilakukan dalam keadaan basah.
Reagen tersebut ialah reagen kolektor, frother dan
A. Tinjauan Pustaka modifier.
 dan tahap pengapungan mineral (aerasi).
Flotasi berasal dari kata float yang artinya
Terakhir, dilakukan flotasi atau aerasi dengan
mengapung atau mengambang. Flotasi diartikan sebagai
mengalirkan udara ke dalam pulp sehingga
proses pemisahan mineral dengan mineral lain pada
terbentuk gelembung-gelembung udara.
cairan/larutan. Flotasi dilakukan dengan mengapungkan
Gelembung udara yang diinjeksikan ke dalam sel
partikel bijih ke permukaan melalui pengangkatan buih
flotasi akan mengapungkan mineral yang bersifat
dengan menggunakan bahan kimia tertentu dan udara.
hidrofobik dan memisahkannya dari yang bersifat
Proses ini umum digunakan untu memisahkan mineral
hidrofilik. Sehingga, pada proses ini, mineral
berharga dari mineral tak berharga untuk menaikan kadar
berharga dan mineral tak berharga dapat
konsentrasi suatu mineral.
dipisahkan pada waktu yang bersamaan.
Proses flotasi memanfaatkan sifat permukaan
mineral. Mineral yang sifatnya hidrofobik atau tidak suka
air akan terikat pada gelembung udara dan terbawa ke
permukaan larutan dan membentuk buih. Sedangkan,
mineral yang suka air atau hidrofilik akan tetap berada di
fasa air. Buih yang dihasilkan oleh gelembung udara akan
dipisahkan dari cairan.

Gambar 2. Prinsip kerja alat flotasi

Gambar 1. Ilustrasi mineral hidrofobik dan hidrofilik

Secara umum, pemisahan dengan cara flotasi


Gambar 3. Ilustrasi alat flotasi
dilakukan dengan 3 tahap, yakni :
Reagen yang digunakan pada proses flotasi
 tahap liberasi bertujuan untuk mengubah sifat-sifat kimia dari pasrtikel.
Tahap liberasi dilakukan melalui crushing atau Namun, hanya untuk mengubah sifat permukaan partikel
grinding yang diteruskan dengan pengayakan atau yang menyerap (adsorpsi) reagen tersebut. Reagen flotasi
classifying. Tahap ini dimaksudkan agar ukuran terbagi menjadi 3, yaitu : kolektor, modifier dan frother.
butir mineral seragam dan lebih kecil. Ukuran
yang dihasilkan melalui grinding dan crushing
Laporan Modul 8, MG 3017
Flotasi Mineral Sulfida
Farah Rizka Rahmatia (12113044)/1/22-02-2016
Asisten : Rachmi Anindya Dewi (12512013)

Reagen kolektor adalah senyawa organic yang 1.2 Data Percobaan


dimasukkan untuk mengubah permukaan mineral dari
hidrofilik menjadi hidrofobik dengan proses penyerapan Percobaan menggunakan material PbS. Dari
(adsorpsi). Penggunaan ko Contoh dari reagen kolektor : percobaan, diperoleh data berat konsentrat pada 4 kondisi
xanthate, asam oleik. pH dan berat PbS dalam konsentrat pada 4 kondisi pH.

Reagen modifier merupakan reagen kimia yang a. Hasil flotasi dengan variasi pH
diperlukan untuk mengintensifkan selektifitas dari
pekerjaan kolektor dan memodifikasi lingkungan/kondisi
flotasi sesuai yang diperlukan. Reagen modifier antara lain
pH regulator (mengatur pH), activator (meningkatkan kerja
kolektor), dispersant (mencegah terjadinya sliming), dan
depresan (menambahkan sifat hidrofobik ke partikel solid).

Reagen frother (pembuih) ialah suatu zat yang


diperlukan untuk mengstabilkan gelembung-gelembung
udara dalam air. Sehingga, tegangan permukaan dari
gelembung lebih stabil dan tidak mudah pecah saat
b. Hasil AAS
membawa partikel-partikel mineral.

Proses flotasi dipengaruhi oleh beberapa faktor


operasi yakni ukuran partikel, persen solid, derajat
oksidasi, pH, reagen, kecepatan putaran pengaduk dan
waktu conditioning.

B. Percobaan dan Data Percobaan

1.1 Prosedur Percobaan


1.3 Pengolahan Data Percobaan

Rumus-rumus yang digunakan dalam pengolahan


data ialah sebagai berikut :

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖
% berat konsentrat = x 100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛 𝑎𝑤𝑎𝑙

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑃𝑏𝑆 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑡


% PbS = x 100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑃𝑏𝑆 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑡

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑃𝑏𝑆 𝑑𝑖 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖


% Recovery = x 100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑃𝑏𝑆 𝑑𝑖 𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛 𝑎𝑤𝑎𝑙

Diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut :

a. % Berat Konsentrat

% Berat pH
Konsentrat 6 8 9 11
Konsentrat 1 12.07084 11.69229 10.86935 12.51522
Konsentrat 2 8.387373 9.21031 12.45268 6.952171
Laporan Modul 8, MG 3017
Flotasi Mineral Sulfida
Farah Rizka Rahmatia (12113044)/1/22-02-2016
Asisten : Rachmi Anindya Dewi (12512013)

Konsentrat 3 15.53047 17.78531 7.61052 15.82672


% Berat Konsentrat vs pH
Konsentrat 4 18.29553 19.7439 18.14411 17.14671
25

% berat konsentrat
% Berat
20
b. Total % Berat Konsentrat Konsentrat 1
15
% Berat
Total % berat 10 Konsentrat 2
pH
konsentrasi
5 % Berat
6 54.28420949 Konsentrat 3
0
8 58.43181145 % Berat
0 5 10 15
9 49.0766648 Konsentrat 4
pH
11 52.44083084
c. % PbS dalam Konsentrat
% PbS dalam konsentrat vs pH
%PbS di pH
60
Konsentrat 6 8 9 11
% PbS dalam Konsentrat
50 % PbS di
Konsentrat 1 45.82674 48.77941 37.66784 46.38082 Konsentrat 1
40
Konsentrat 2 22.52769 18.46427 25.10601 25.42646
30 % PbS di
Konsentrat 3 17.58307 17.26587 20.38869 16.92024 Konsentrat 2
20
Konsentrat 4 14.0625 15.49046 16.83746 11.27248 % PbS di
10
d. % Recovery PbS Konsentrat 3
0
0 5 10 15 % PbS di
% Recovery pH Konsentrat 4
pH
PbS 6 8 9 11
Konsentrat 1 31.54527 29.22095 31.39912 24.17398
Konsentrat 2 15.50715 11.06089 20.92784 13.25243
% Recovery PbS vs pH
Konsentrat 3 12.10347 10.34299 16.99558 8.818935
Konsentrat 4 9.680054 9.279447 14.03535 5.875285 35
30 % Recovery
% Recovery PbS

PbS
e. Total % Recovery PbS 25
konsentrat 1
20
% Recovery 15 % Recovery
pH PbS
PbS 10
5 konsentrat 2
6 68.83594282
0 % Recovery
8 59.90428078 0 5 10 15 PbS
9 83.35787923 pH konsentrat 3
11 52.12062958

Kemudian, pengolahan data diatas disajikan dalam bentuk


grafik, sebagai berikut :
Laporan Modul 8, MG 3017
Flotasi Mineral Sulfida
Farah Rizka Rahmatia (12113044)/1/22-02-2016
Asisten : Rachmi Anindya Dewi (12512013)

Dimana kondisi pH yang ideal ialah kondisi pH 9. Hal ini


Total %Recovery PbS vs pH sesuai dengan karakteristik mineral sulfida dalam proses
flotasi optimum pada pH basah. Serta, urutan pengambilan
100 buih yang dilakukan di awal percobaan akan memiliki
Total % Recovery PbS

80 persentase kadar dan recovery PbS yang paling tinggi.


60
Kedua faktor di atas merupakan salah satu faktor
40 Recovery PbS operasi yang dapat mempengaruhi proses flotasi dan
20 vs pH berperan penting pada percobaan ini.
0
Kondisi pH pada percobaan dapat diatur oleh
0 5 10 15
kerja reagen modifier. Reagen modifier yang berperan
pH dalam mengatur kondisi pH ialah pH regulator. Banyak
sedikitnya tetes reagen yang dimasukkan saat proses
conditioning akan mempengaruhi tinggi rendahnya pH.
D. Analisis Hasil Percobaan
Reagen lain yang mempengaruhi hasil percobaan
Dari pengolahan data pada tabel dan grafik %
ialah reagen kolektor dan frother. Dimana, kolektor yang
berat konsentrat, konsetrat 4 memiliki % berat konsentrat
dipakai pada percobaan ialah Xanthate dan jumlahnya
yang paling tinggi jika dibandingkan dengan konsentrat
tidak boleh terlalu banyak atau sedikit. Jika kolektor terlalu
lainnya pada tiap kondisi pH. Hal ini dapat terjadi karena,
banyak, maka sudut kontak antara fasa padat-gas akan
konsentrat 4 merupakan konsentrat paling akhir yang
semakin besar dan menyebabkan terjadinya flokulasi yang
diambil dalam percobaan. Sehingga, memungkinkan
menghancurkan gelembung. Begitu pula dengan
bahwa buih yang diambil ikut membawa material lain atau
penambahan frother, tidak boleh terlalu banyak atau
pengotor.
sedikit.
Pada grafik kadar PbS dalam konsentrat,
E. Jawaban Pertanyaan dan Tugas
diperoleh informasi bahwa konsentrat 1 memiliki kadar
PbS yang paling pada seluruh kondisi pH. Hal ini 1. Membuat grafik dan penjelasannya
disebabkan karena buih yang diambil sebagai konsentrat 1
diambil lebih dahulu disbanding 3 konsentrat lainnya. Buih Jawab :
tersebut akan memiliki kandungan PbS yang lebih banyak.
Akibatmya, semakin banyak buih yang telah terambil Grafik disajikan dalam bagian Pengolahan Data Percobaan
sebagai konsentrat, maka kadar PbS pada konsentrat dan dijelaskan pada bagian Analisis Hasil Percobaan
setelahnya akan semakin berkurang.
2. Membandingkan literatur dengan percobaan yang
Grafik % Recovery PbS di tiap konsentrat juga optimum
mengikuti tren yang terdapat pada grafik % PbS. Dimana,
Jawab :
% recovery PbS diperoleh paling tinggi pada konsentrat 1
dan semakin menurun pada konsentrat-konsentrat Data yang diperoleh pada percobaan sesuai dengan prinsip
setelahnya. bahwa terdapat jumlah reagen optimum sehingga
perolehan (recovery) mineral mengalami nilai maksimum.
Dari grafik dan tabel total % recovery PbS, tiap
Reagen yang ditambahkan tidak boleh terlalu banyak atau
konsentrat dalam lingkungan pH 9 memiliki % recovery
terlalu sedikit. Sebagai contoh, pada percobaan, kondisi
yang paling tinggi jika dibandingkan lingkungan pH
pH yang optimum ialah pH 9. Sehingga, bila kondisi awal
lainnya. Total % recovery dengan lingkungan pH 11,
saat conditioning pH kurang dari 9, bisa ditambahkan
memiliki persentase paling rendah. Sehingga, pada kondisi
reagen tertentu sehingga mencapai pH optimum. Dimana,
lingkungan yang terlalu basa dapat menurunkan %
pH optimum untuk mineral sulfide pada proses flotasi
recovery PbS.
ialah pH basah.
Sehingga, dari informasi di atas, percobaan flotasi
3. Cara kerja reagen kolektor, frother dan modifier
menggunakan material PbS kali ini, terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi percobaan : Jawab :

a. kondisi pH
b. urutan pengambilan buih (konsentrat).
Laporan Modul 8, MG 3017
Flotasi Mineral Sulfida
Farah Rizka Rahmatia (12113044)/1/22-02-2016
Asisten : Rachmi Anindya Dewi (12512013)

Reagen kolektor ditambahkan untuk meningkatkan


kontak antara partikel mineral dan gelembung udara dalam
pulp. Jika kolektor yang digunakan jumlahnya terlalu
sedikit, maka sulit untuk mengapungkan mineral secara
selektif. Namun jika ditambahkan terlalu banyak,
menghasilkan flotasi yang tidak baik. Bertambahnya
konsentrasi kolektor akan mengakibatkan kerapatan
adsorpsi meningkat sehingga membentuk lapisan
teradsorpsi pada antar muka.

Reagen modifier digunakan untuk mengintensifkan


selektifitas pekerjaan kolektor. Suatu jenis modifier akan
memperkuat tarikan kolektor terhadap partikel mineral
yang akan mengapung, tetapi jenis lain dapat
memperlemah tarikan tersebut sehingga sifat kebasaan dari
permukaan mineral meningkat.

Frother dipakai dalam flotasi guna membentuk buih dan


busa. Reagen ini mempunyai permukaan yang aktif dan
umumnya terkonsentrasi pada antar muka udara-air.
Adanya frother dalam flotasi akan meningkatkan kekuatan
gelembung udara. Sehingga dapat memperbaiki kondisi
penempelan partikel mineral dan menaikkan stabilitas
busa. Selain itu, frother juga memberikan tendensi untuk
membulatkan dan menghaluskan bentuk dari gelembung
udara dalam kolom air.

F. Kesimpulan

Flotasi merupakan proses pemisahan mineral dari


pengotornya dengan cara pengapungan. Prinsip yang
digunakan dalam flotasi yakni sifat permukaan mineral,
yakni hidrofobik (tak suka air) dan hidrofilik (suka air).

Proses flotasi dipengaruhi oleh beberapa faktor


operasi seperti pH, persen solid, derajat oksidasi, reagen,
kecepatan putaran pengaduk, ukuran partikel dan waktu
conditioning. Pada percobaan kali ini, faktor penting yang
memengaruhi hasil flotasi ialah kondisi pH dan urutan
pengambilan konsentrat.

Pada praktikum kali ini, diperoleh informasi


bahwa pH optimum untuk umpan berupa material PbS
ialah kondisi pH 9. Pada kondisi ini, presentase kadar dan
recovery lebih tinggi jika dibandingkan dengan kondisi pH
lainnya.

G. DAFTAR PUSTAKA

Modul Praktikum MG 3017 Pengolahan Bahan Galian


http://www.scribd.com/doc/187428530/m-11-flotasi
http://kiradminner.blogspot.co.id/2011/04/konsentrasi.html
http://documents.tips/documents/laporan-praktikum-
konsentrasi-flotasi.html
Laporan Modul 8, MG 3017
Flotasi Mineral Sulfida
Farah Rizka Rahmatia (12113044)/1/22-02-2016
Asisten : Rachmi Anindya Dewi (12512013)

H. Lampiran  Proses Flotasi di Industri

Anda mungkin juga menyukai