Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH FISIKA INTI

KESETIMBANGAN RADIOAKTIF

Disusun Oleh :

Nama : Dewi Fitri Yulia

Nim : 4153240004

Mata Kuliah : Pendahuluan Fisika Inti

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah swt. Yang telah
memberikan karunia dan lindungan-Nya. Begitu besar rasa syukur yang penulis
rasakan, karena berkat Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Kesetimbangan Radioaktif.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisika
Inti. Dalam makalah ini penulis akan menganalisis konsep tentang kesetimbangan
radioaktif dan peluruhan inti secara teoritik dan praktis dengan terlebih dahulu
ingin mengetahui konsep dan penerapan pada kesetimbangan radioaktif dan
peluruhan inti.

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan,


baik dari segi penyajian, penulisan, dan penggunaan tata bahasa. Untuk itu saran
dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan
sebagai proses perbaikan untuk karya tulis selanjutnya hingga menjadi lebih baik.

Medan, 12 April 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... I

DAFTAR ISI .............................................................................................................. II

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 1

1.1 Tujuan ................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 3

2.1 Kesetimbangan Permanent .................................................................................... 3

2.2 Kesetimbangan Sekuler dan Transien ................................................................... 3

2.3 Peluruhan dan Recovery Radon ............................................................................ 6

2.4 Cara menentukan Half Life ................................................................................... 8

2.5 Short Half-Lives .................................................................................................... 8

2.6 Very Long Half-Lives ........................................................................................... 9

2.7Aktivitas Campuran ............................................................................................... 9

2.8 Umur paro unsur campuran ................................................................................... 10

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 11

3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 11

3.2 Saran ...................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah


Radioaktif adalah kesimpulan beragam proses di mana sebuah inti atom
yang tidak stabil memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi). Peluruhan
terjadi pada sebuah nukleus induk dan menghasilkan sebuah nukleus anak. Ini
adalah sebuah proses acak sehingga sulit untuk memprediksi peluruhan sebuah
atom. Satuan internasional (SI) untuk pengukuran peluruhan radioaktif adalah
becquerel (Bq). Zat radioaktif dan radioisotop berperan besar dalam ilmu
kedokteran yaitu untuk mendeteksi berbagai penyakit, diagnosa penyakit yang
penting antara lain tumor ganas. Kemajuan teknologi dengan ditemukannya zat
radioaktif dan radioisotop memudahkan aktifitas manusia dalam berbagai bidang
kehidupan.
Antonie Henrie Becquerel tercatat sebagai penemu Radioaktif. Lahir di Paris
Tahun 1852. Pendidikannya baik, dapat gelar doctor Tahun 1888. Tahun 1892
beliau jadi guru besar fisika prakti s di Musium Sejarah Alam (Musee d’ Histoire
Naturel e) di Paris. Semua keluarganya adalah dari ahli Fisika, baik kakek dan
ayahnya pun demikian. Di tahun 1895 Becquerel jadi guru besar di perguruan
tinggi politeknik. (Ecole Polytechnique) di Paris. Di sinilah pada tahun 1896 dia
membuat penemuan besar yang membuat namanya kesohor.
Fisika inti merupakan ilmu yang mempelajari struktur inti dan bagaimana
struktur inti mempengaruhi kesetabilan inti serta peristiwa inti seperti keradioaktifan
alam dan transmutasi inti. Dalam hal ini sukar dibedakan antara fisika inti dan
fisika inti Sesungguhnya, tuhan menciptakan segala sesuatu di alam ini untuk
menjadi manfaat bagi umat manusia. Pada kenyataannya, umat manusia seringkali
menciptakan sesuatu yang justru bersifat destruktif. Oleh karena itu, dengan
mempelajari bab ini anda dapat menilai secara pribadi apa yang seharusnya
dilakukan oleh umat manusia berkenaan dengan radioaktif ini.
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Kesetimbangan Radioaktif ?

2. Apa yang dimaksud dengan Kesetimbangan Permanen, Sekuler dan


Transien ?

3. Bagaimana Proses Peluruhan dan Recovery pada suatu inti Radon ?

4. Bagaimana cara menentukan Half Life, Short Half-Lives, dan Very


Long Half-Lives ?

5. Bagaimana Proses Aktivitas Campuran dari suatu inti dapat terjadi ?

6. Berapa Umur Paro dari suatu Unsur Campuran tersebut ?

1.3.Tujuan Makalah
1. Mengetahui kesetimbangan radioaktif, permanen, sekuler dan transien
suatu inti atom

2. Mengetahui proses peluruhan, recovery dari radon

3. Mengetahui proses aktivitas campuran serta umur paro unsur


campuran dari suatu atom.

4. Mengetahui dan dapat menentukan Half Live, Short Half-Lives, dan


Very Long Half-Lives.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kesetimbangan Radioaktif

Radioaktivitas yaitu fenomena mengenai sebuah inti tidak stabil secara


spontann memancarkan partikel, sinar-γ atau menangkap sebuah electron orbital. Tiga
proses radioktivitas:
a. Peluruhan α (partikel α dipancarkan)

b. Peluruhan beta ( dipancarkan)

c. Peluruhan gamma ( dipancarkan atau orbital ditangkap inti)

Anggap jumlah atom suatu bahan radioaktif pada suatu waktu t yaitu N(t). Inti atom
bahan itu meluruh, berubah menjadi inti lain. Pengurangan jumlah atom bahan itu
tiap waktu menunjukkan banyaknya peluruhan yang terjadi tiap waktu. Ini disebut
sebagai aktivitas bahan radioaktif itu, yang juga bergantung pada waktu:
𝑑𝑁𝑡
𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 = 𝐴𝑡 = −
𝑑𝑡

Peluang tejadinya peluruhan tiap waktu, disebut sebagai kecepatan peluruhan (decay
rate), sama dengan pengurangan jumlah atom bahan radioaktif itu tiap waktu
relatif terhadap jumlah atomnya pada waktu itu. Didapatkan bahwa kecepatan
peluruhan suatu bahan radioaktif tetap:
1 𝑑𝑁𝑡 𝐴𝑡
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 = 𝜆 = −
𝑁𝑡 𝑑𝑡 𝑁𝑡

Jika terdapat lebih dari satu modus peluruhan (lebih dari satu jenis partikel yang
dipancarkan), maka kecepatan peluruhan total yaitu:
𝜆 = Σ𝜆𝑖

𝜆𝑖 kecepatan peluruhan tiap modus peluruhan

Jika pada waktu t0 jumalah atom N0 dan aktivitas A0 maka pada waktu t
jumlah atom N (t) dan aktivitas A (t) :
𝑁(𝑡) = 𝑁0 𝑒 −𝜆(𝑡−𝑡0 ) 𝐴(𝑡) = 𝐴0 𝑒 −𝜆(𝑡−𝑡0 ) 𝐴0 = 𝜆𝑁0
Waktu hidup rata-rata (mean-life) 𝜏 bahan radioaktif diperoleh sebagai :


∫𝑡 𝑡 𝑁(𝑡)𝑑𝑡 1
0
𝜏= ∞ =
∫𝑡0 𝑁(𝑡)𝑑𝑡 𝜆

Waktu yang berlalu sampai suatu bahan radioaktif berkurang menjadi separuhnya
disebut waktu paruh ( half-life) T1/2

1
𝑁(𝑇1/2 + 𝑡0 ) = 𝑁 = 𝑁0 𝑒 −𝜆𝑡1/2
2 𝑜

ln 2
𝑇1/2 = 𝜏 ln 21
𝜆

kesetimbangan biasanya digunakan untuk mengungkapkan kondisi bahwa turunan


dari fungsi terhadap waktu sama dengan nol. Kondisi kesetimbangannya yaitu:

Anggota dari deret peluruhan radioaktif memiliki umur paruh yang jauh lebih
pendek dibandingkan dengan paruh nuklida induknya. Sebagai konsekuensinya
maka setelah selang waktu tertentu maka akan tercapai keadaan setimbang, yakni
masing-masing nuklida anak meluruh dengan laju yang sama dengan laju
pembentukan inti anak.

2.2 Kesetimbangan Permanen


Berdasarkan peluruhan berurutan :

𝛌𝟏
𝐍𝟐 = 𝐍𝟏𝟎 𝐞−𝛌𝟏 𝐭 − 𝐞−𝛌𝟐 𝐭
𝛌𝟐 − 𝛌𝟏
Apabila half life ( umur paro) unsur induk sangat lama, jika dibandingkan dengan
unsur anak luruh, 𝛌𝟏 <<𝛌𝟐 , maka persamaan di atas tereduksi menjadi:

𝛌𝟏
N2 = N 1 − 𝐞−𝛌𝟐 𝐭
𝛌𝟐 10

sebab : 𝛌𝟐 − 𝛌𝟏 ≅ 𝛌𝟐 , dan e−λ 1t ≅ 1

selanjutnya waktu peluruhan, t sangat lama dibandingkan dengan inti anak, yaitu t
>> 1/𝛌𝟐 , maka e−λ 2t , dapat diabaikan/ dihilangkan.

2.3 Kesetimbangan Transien


Berpijak pada persamaan:

N2 akan maksimum pada saat t = tm. waktu tersebut dapat ditentukan


sebagai
berikut:

Diperoleh:

Setelah mencapai maksimum maka dN2/dt hanya bergantung pada 𝜆1 dan 𝜆2.

2.3.1 Untuk 𝜆1 < 𝜆2


Hal ini berarti bahwa untuk selang waktu yang lama maka 𝑒 −𝜆2𝑡 lebih
cepat mencapai nol dibandingkan 𝑒 −𝜆1𝑡 sehingga: 𝑁2 =
𝜆1
𝑁1 0 𝑒 −𝜆1𝑡
𝜆2 − 𝜆1
𝜆1
𝑁2 = 𝑁
𝜆2 − 𝜆1 1

Perbandingan aktivitas inti anak dan inti induk konstan:

N2 dan N1 dikatakan berada dalam keseimbangan transien. Keduanya meluruh


dengan tetapan peluruhan yang sama besar, seperti tampak pada gambar 1.

Gambar 2.2.1. kesetimbangan transien

2.3.2 Untuk 𝜆1 > 𝜆2


Dapat dibuktikan bahwa:

Hal ini bearrti bahwa setelah tm, inti atom induk akan habis (meluruh
seluruhnya) dan inti atom anak meluruh dengan tetapan peluruhannya sendiri
seperti tampak pada gambar dibawah.

Gambar kesetimbangan transien untuk 𝜆1 > 𝜆2


2.4 Kesetimbangan Sekuler
Untuk 𝜆1 << 𝜆2 maka 𝜆1 dapat diabaikan terhadap 𝜆2 dan 𝑒 −𝜆1 ≈ 1 . Dapat
dibuktikan bahwa:

Untuk nilai t yang sangat besar dibandingkan dengan umur rata-rata inti anak,
maka
nilai 𝑒 −𝜆2𝑡 dapat diabaikan terhadap, sehingga diperoleh:

N2 dan N1 dikatakan berada dalam kesetimbangan sekuler karena 𝜆1 << 𝜆2


atau waktu paruh inti induk jauh lebih besar dibandingkan waktu paruh inti anak
maka:

140 140
Grafik kesetimbangan sekuler terjadi pada inti induk Ba dengan inti anak La
seperti tampak pada gambar dibawah.

Gambar kesetimbangan sekuler

2.5 Peluruhan dan Recovery Radon

Radon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Rn dan nomor atom 86. Radon juga termasuk dalam kelompok gas
mulia dan beradioaktif. Radon terbentuk dari penguraian radium. Radon juga gas
yang paling berat dan berbahaya bagi kesehatan. Rn-222 mempunyai waktu paruh
3,8 hari dan digunakan dalam radioterapi. Radon dapat memicu kanker paru paru
dan telah menyebabkan 20.000 kematian di Uni Eropa setiap tahunnya.

Radon tidak mudah bereaksi secara kimia, tetapi beradioaktif, radon juga
adalah gas alami (senyawa gas terberat adalah tungsten heksaflorida, WF6). Pada
suhu dan tekanan ruang, radon tidak berwarna tetapi apabila didinginkan hingga
membeku, radon akan berwarna kuning, sedang kan radon cair berwarna merah
jingga.

Penumpukan gas Radon secara alamiah di atmosfer bumi terjadi amat


perlahan sehingga air yang menyentuh udara bebas terus kehilangan Radon karena
proses “Volatilisasi. Air bawah tanah mempunyai kandungan Radon lebih tinggi
di bandingkan air permukaan.

Rata rata, terdapat satu molekul radon dalam 1 x 1021 molekul udara.
Radon dapat ditemukan di beberapa mata air dan mata air panas.
Kota Misasa, Jepang, terkenal karena mata airnya yang kaya dengan radium yang
menghasilkan radon.

Radon dibebaskan dari tanah secara alamiah, apalagi di kawasan bertanah


di Granit. Radon juga mungkin dapat berkumpul di ruang bawah tanah dan tempat
tinggal (Namun ini juga bergantung bagaimana rumah itu di rawat dan
ventilasinya) Uni Eropamennentukan bahwa batas aman kandungan radon adalah
400 Bq/meter3 untuk rumah lama, dan 200 Bq/m3 untuk rumah
baru. ‘’Environmental Protection Agency’’ Amerika mennyarankan untuk
melakukan tindakan segera bagi semua rumah dengan kepekatan Radon melebihi
148 Bq/m3 (diukur sebagai4 pCi/L). Hampir satu rumah setiap 15 di A.S.
mempunyai kadar radon yang tinggi menurut statistik (U.S. Surgeon General) dan
EPA mencadangkan agar semua rumah diuji bagi radon. Sejak 1985 di Amerika,
jutaan rumah telah diuji kandungan radonnya. Diketahui ada dua
puluh Isotop radon yang diketahui. Yang paling stabil adalah Rn-222 yang
merupakan produk sampingan dari peluruhan radium-236, Rn-222 mempunyai
waktu paruh 3,823 hari (330.307,2 detik) dan memancarkan partikel alpha. Rn-
220 adalah produk sampingan dari peluruhan thorium dan disebut thoron. Waktu
paruhnya 55.6 dan juga memancarkan sinar Alfa. Radon-219 diturunkan
dari actinium.

2.6 Cara Menentukan Half Life

Umur paro pendek (Short Half-Lives): dalam orde menit, jam, hari, dan
bulan) y = ln N, dan ln No = a (konstan) |dy/dt | = l = slope garis lurus. Umur paro
sangat lama/panjang (Very Long Half-Lives) : dapat diaplikasikan untuk umur
paro sampai dengan 1010 tahun.

Secara eksperimen, jumlah peluruhan per unit waktu, l dapat ditentukan sebagai
berikut:

 Apabila dua buah isotop telah mencapai kesetimbangan secular, maka :


 Umur paro dari unsur campuran (A Mixture of Activities)
 Dalam investigasi peluruhan karakteristik beberapa radioisotop, dijumpai
plot aktivitas versus waktu pada kertas semi-logaritmik bukan berupa garis
lurus.

2.7 Short Half Lives

Half-life (simbol t 1⁄2 ) adalah waktu yang diperlukan untuk kuantitas


untuk mengurangi setengah nilai awal. Istilah ini biasa digunakan dalam fisika
nuklir untuk menggambarkan seberapa cepat atom tidak stabil mengalami, atau
berapa lama atom stabil bertahan, peluruhan radioaktif . Istilah ini juga digunakan
lebih umum untuk mengkarakterisasi semua jenis
peluruhan eksponensial atau non-eksponensial . Misalnya, ilmu kedokteran
mengacu pada paruh biologis obat-obatan dan bahan kimia lainnya di tubuh
manusia. Kebalikan dari waktu paruh adalah menggandakan waktu .

Istilah asli, paruh waktu , dating ke penemuan prinsip Ernest


Rutherford pada tahun 1907, dipersingkat menjadi paruh waktu di awal 1950-
an. [1] Rutherford menerapkan prinsip paruh waktu elemen radioaktif untuk
mempelajari penentuan usia batuan dengan mengukur periode
peluruhan radium hingga timbal-206 .

Setengah hidup adalah konstan selama masa dari kuantitas yang meluruh
secara eksponensial, dan itu adalah unit karakteristik untuk persamaan peluruhan
eksponensial. Tabel yang menyertainya menunjukkan pengurangan kuantitas
sebagai fungsi dari jumlah separuh kehidupan yang telah berlalu.

Jumlah
Pecahan Persentase
waktu
yang yang
paruh
tersisa tersisa
berlalu

0 1⁄1 100

1 1⁄2 50

2 1⁄4 25

3 1⁄8 12 .5

4 1 ⁄ 16 6 .25

... ... ...

N 1/2 n 100⁄ (2 n )
2.7.1
Sifat Probabilistik

Waktu paruh biasanya menggambarkan peluruhan entitas diskrit, seperti


atom radioaktif. Dalam hal ini, itu tidak bekerja untuk menggunakan definisi yang
menyatakan "waktu paruh adalah waktu yang diperlukan untuk separuh dari
entitas untuk meluruh". Sebagai contoh, jika hanya ada satu atom radioaktif, dan
waktu paruhnya adalah satu detik, tidak akan ada "setengah atom" yang tersisa
setelah satu detik.

Sebaliknya, waktu paruh didefinisikan dalam hal probabilitas : "Waktu


paruh adalah waktu yang diperlukan untuk separuh entitas untuk meluruh rata-
rata ". Dengan kata lain, probabilitas atom radioaktif yang meluruh dalam waktu
paruhnya adalah 50%. Sebagai contoh, gambar di sebelah kanan adalah simulasi
banyak atom identik yang mengalami peluruhan radioaktif. Perhatikan bahwa
setelah satu paruh tidak ada separuh dari atom yang tersisa, hanya sekitar , karena
variasi acak dalam proses. Namun demikian, ketika ada banyak atom yang identik
meluruh (kotak kanan), hukum angka besar menunjukkan bahwa itu adalah
pendekatan yang sangat baik untuk mengatakan bahwa setengah dari atom tetap
setelah satu paruh.

Ada berbagai latihan sederhana yang mendemonstrasikan peluruhan


probabilistik, misalnya melibatkan membalik koin atau menjalankan program
komputer statistik.

Rumus untuk paruh waktu dalam peluruhan eksponensial

Peluruhan eksponensial dapat dijelaskan oleh salah satu dari tiga rumus ekuivalen
berikut
Dimana

 N0 adalah kuantitas awal zat yang akan meluruh (kuantitas ini dapat diukur
dalam gram, mol, jumlah atom, dll.),
 N ( t ) adalah kuantitas yang masih tersisa dan belum meluruh setelah
waktu t ,
 t 1⁄2 adalah waktu paruh dari kuantitas yang meluruh,
 τ adalah angka positif yang disebut umur rata - rata dari kuantitas yang
meluruh,
 λ adalah bilangan positif yang disebut konstanta peluruhan dari kuantitas
yang meluruh.
 Tiga parameter t 1⁄2 , τ , dan λ semuanya berhubungan langsung dengan
cara berikut:

 dimana ln (2) adalah logaritma natural 2 (sekitar 0,693).

Mulailah dengan tiga persamaan

kita ingin mencari hubungan antara t 1⁄2 , τ , dan λ sehingga ketiga persamaan ini
menggambarkan proses peluruhan eksponensial yang sama
persis. Membandingkan persamaan, kita menemukan kondisi berikut,

Selanjutnya kita akan mengambil logaritma natular dari masing-masing kuantitas


ini
Menggunakan properti logaritma, ini menyederhanakan hal-hal berikut:

Karena logaritma natural e adalah 1, kita mendapatkan:

1
Membatalkan faktor t dan mencolokkannya 𝐼𝐼 (2) = −𝐼𝐼(2), hasil akhirnya

adalah:

Dengan menghubungkan dan memanipulasi hubungan ini, kita mendapatkan


semua deskripsi ekuivalen eksponensial yang setara berikut ini, dalam hal paruh
waktu:

Terlepas dari bagaimana itu ditulis, kita dapat memasukkan formula untuk
mendapatkannya

N(0)=N0 seperti yang diharapkan (ini adalah definisi "kuantitas awal")


seperti yang diharapkan (ini adalah definisi paruh waktu)

yaitu, jumlah mendekati nol karena mendekati infinity seperti


yang diharapkan (semakin lama kita menunggu, semakin sedikit tetap).

2.8 Mengukur Tingkat Peluruhan


a. Short Half Lives
Karakteristik peluruhan eksponensial yang lebih intuitif bagi banyak orang adalah
waktu yang diperlukan untuk kuantitas yang meluruh jatuh ke satu setengah dari
nilai awalnya. Kali ini disebut waktu paruh , dan sering dilambangkan dengan
simbol t 1/2 . Waktu paruh dapat ditulis dalam bentuk konstanta peluruhan, atau
masa hidup rata-rata, seperti:

Ketika ekspresi ini dimasukkan untuk 𝐼dalam persamaan eksponensial di atas,


dan ln 2 diserap ke dalam basis, persamaan ini menjadi:

Dengan demikian, jumlah bahan yang tersisa adalah 2 −1 = 1/2 dinaikkan ke


jumlah setengah kehidupan (utuh atau fraksional) yang telah berlalu. Dengan
demikian, setelah 3 waktu paruh akan ada 1/2 3 = 1/8 dari bahan asli yang tersisa.

Oleh karena itu, masa hidup rata-rata 𝐼 sama dengan waktu paruh dibagi dengan
log natural 2, atau:

Misalnya polonium -210 memiliki waktu paruh 138 hari, dan masa hidup rata-rata
200 hari

b. Very Long Half Lives


Jika kuantitas meluruh, N ( t ), adalah jumlah elemen diskrit dalam set tertentu,
adalah mungkin untuk menghitung panjang rata-rata waktu bahwa elemen tetap di
set. Ini disebut seumur hidup rata - rata (atau hanya seumur hidup ), di
mana konstanta waktu eksponensial , τ, berhubungan dengan laju peluruhan, λ,
dengan cara berikut:

Umur rata-rata dapat dilihat sebagai "skala waktu", karena persamaan peluruhan
eksponensial dapat ditulis dalam istilah rata-rata seumur hidup, τ, bukannya
konstanta peluruhan, λ:

dan bahwa τ adalah waktu di mana populasi majelis dikurangi menjadi 1 / e ≈


0,367879441 kali nilai awalnya. Sebagai contoh, jika populasi awal
perakitan, N (0), adalah 1000, maka populasi pada saat τ, N (τ), adalah 368.

Persamaan yang sangat mirip akan terlihat di bawah ini, yang muncul ketika basis
eksponensial dipilih menjadi 2, bukan e . Dalam hal ini, waktu penskalaan adalah
"paruh".

2.9 Aktivitas Campuran

Kuantitas dapat meluruh melalui dua atau lebih proses yang berbeda secara
bersamaan. Secara umum, proses ini (sering disebut "mode peluruhan",
"peluruhan saluran", "rute peluruhan" dll) memiliki probabilitas yang berbeda
terjadi, dan dengan demikian terjadi pada tingkat yang berbeda dengan waktu
paruh yang berbeda, secara paralel. Tingkat peluruhan total dari
kuantitas N diberikan oleh jumlah rute peluruhan; demikian, dalam kasus dua
proses:
Solusi untuk persamaan ini diberikan di bagian sebelumnya, di mana
jumlah λ1+λ2 diperlakukan sebagai konstanta peluruhan total yang baru λc .

Kehidupan rata-rata parsial yang terkait dengan proses individu adalah dengan
definisi invers perkalian dari konstanta peluruhan parsial yang sesuai: 𝐼 = 1/
λ . Gabungan
𝐼𝐼 dapat diberikan dalam bentuk λ s:

Karena separuh kehidupan berbeda dari kehidupan rata-rata 𝐼 oleh faktor


konstan, persamaan yang sama berlaku dalam hal dua paruh waktu yang sesuai:

dimana T1/2 adalah waktu paruh gabungan atau total untuk proses tersebut, t1 dan
t2 diberi nama paruh waktu parsial dari proses yang sesuai. Istilah "parsial paruh"
dan "hidup rata-rata" menunjukkan jumlah yang berasal dari konstanta peluruhan
seolah-olah mode peluruhan yang diberikan adalah satu-satunya mode peluruhan
untuk kuantitas.Istilah "parsial parsial" menyesatkan, karena tidak dapat diukur
sebagai interval waktu yang kuantitas tertentu dibagi dua .

Dalam hal konstanta peluruhan terpisah, total paruh waktu T1/2dapat ditunjukkan
untuk menjadi

Untuk peluruhan oleh tiga proses eksponensial bersamaan total waktu paruh dapat
dihitung seperti di atas:
Meluruh dengan dua atau lebih proses

Beberapa kuantitas meluruh oleh dua proses peluruhan eksponensial secara


bersamaan. Dalam hal ini, T1⁄2 paruh waktu aktual dapat dikaitkan dengan waktu
paruh t 1 dan t2 yang akan terjadi jika masing-masing proses peluruhan bertindak
dalam isolasi:

Untuk tiga atau lebih proses, rumus analognya adalah:

Untuk bukti formula ini, lihat Peluruhan eksponensial & Peluruhan oleh dua atau
lebih proses .

Kuantitas tunduk pada peluruhan eksponensial jika menurun pada


tingkat sebanding dengan nilainya saat ini. Secara simbolis, proses ini dapat
dinyatakan dengan persamaan diferensial berikut , di mana N adalah kuantitas dan
λ (lambda) adalah tingkat positif yang disebut konstanta peluruhan eksponensial :

Solusi untuk persamaan ini (lihat derivasi di bawah) adalah:

di mana N ( t ) adalah kuantitas pada waktu t , dan N 0 = N (0) adalah kuantitas


awal, yaitu kuantitas pada saat t = 0.
2.10 Umur Paroh Unsur Campuran

Umur paro dari unsur campuran (A Mixture of Activities) Dalam investigasi


peluruhan karakteristik beberapa radioisotop, dijumpai plot aktivitas versus waktu
pada kertas semi-logaritmik bukan berupa garis lurus.

Cara menentukan umur paro yang berbeda-beda :

 Plot hasil eksperimen laju pencacahan sebagai fungsi waktu pada kerta
semi logaritmik (bulatan tebal)
 Pada harga waktu yang besar (dekat ujung kurva), akan diperoleh garis
lurus. Tarik garis lurus melalui titik-titik tersebut dan perpanjangannya
sampai t = 0. Garis ini menyatakan peluruhan isotop yang half life-nya
paling lama.
 Kurangkan hasil eksperimen dengan akivitas yang tertinggi, kemudian
diplot dan tarik garis lurus.
 Lakukan cara yang sama, untuk isotop yang terakhir.
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Radioaktivitas yaitu fenomena mengenai sebuah inti tidak stabil secara
spontann memancarkan partikel, sinar-γ atau menangkap sebuah electron
orbital. Tiga proses radioktivitas:
a. peluruhan α (partikel α dipancarkan)

b. peluruhan Beta ( dipancarkan)

c. peluruhan Gamma ( dipancarkan atau orbital ditangkap inti)

kesetimbangan biasanya digunakan untuk mengungkapkan kondisi bahwa turunan


dari fungsi terhadap waktu sama dengan nol. Kondisi kesetimbangannya yaitu:

Umur paro sangat lama/panjang (Very Long Half-Lives) : dapat


diaplikasikan untuk umur paro sampai dengan 1010 tahun.

Radon terbentuk dari penguraian radium. Radon juga gas yang paling
berat dan berbahaya bagi kesehatan. Rn-222 mempunyai waktu paruh 3,8 hari dan
digunakan dalam radioterapi. Radon dapat memicu kanker paru paru dan telah
menyebabkan 20.000 kematian di Uni Eropa setiap tahunnya.

Umur paro dari unsur campuran (A Mixture of Activities) Dalam


investigasi peluruhan karakteristik beberapa radioisotop, dijumpai plot aktivitas
versus waktu pada kertas semi-logaritmik bukan berupa garis lurus.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa apa yang telah penulis susun diatas marupakan
sebuah hasil karya yang penulis dapatkan melalui referensi baik buku maupun
yang lainnya dan penulis menyadari bahwa didalamnya masih banyak terdapat
kesalahan-kesalahan yang harus diperbaiki baik dalam penyusunannya maupun
dalam penulisannya. Maka penulis mengharapkan kepada pembaca baik teman-
teman dari mahasiswa maupun dari kalangan manapun ketika mendapatkan
kesalahan-kesalahan dalam penyusunan makalah ini agar dapat memberikan
sebuah masukan baik dalam betuk moril maupun dalam bentuk materil,
sehingganya masukan yang diberikan itu akan penulis pergunakan untuk
memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

Imam Fachrudin. 2014, Mengenal Fisika Nuklir, Universitas Indonesia,


Jakarta:Erlangga
Irving kaplan, 1977, Nuclear Physics, Adisson-weasley publishing company,New
York

Anda mungkin juga menyukai