TENTANG
KEBIJAKAN PENOLAKAN RESUSITASI (DNR)
RUMAH SAKIT UMUM PRINGSEWU
Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum
Pringsewu maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan yang bermutu
tinggi dan setiap unit pelayanan yang ada.
MEMUTUSKAN
KEDUA : Surat keputusan ini berlaku terhitung mulai pada tanggal ditetapkan dan
apabila di kemudian hari terdapat kekurangan dan / atau kekeliruan maka
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
.
Ditetapkan di Pringsewu
Pada tanggal 18 April 2018
DIREKTUR RS UMUM PRINGSEWU
1. Dokter penanggung jawab pasien menjelaskan tentang pentingnya resusitasi atau pengobatan
bantuan hidup dasar.
2. Pasien atau keluarga/wali yang ditunjuk mengisi formulir penolakan resusitasi
3. Petugas meminta pasien/keluarga mengisi informoe consent/ formulir penolakan resusitasi
4. Petugas memasang tanda DNR ditempat-tempat yang mudah dilihat, bedstand, pintu kamar.
5. Petugas memasang kancing penanda DNR di gelang identitas pasien
6. Tinjau kembali status DNR secara berkala, revisi bila ada perubahan keputusan dari pasien atau
wali dan catat dalam rekam medis
7. Apabila keputusan DNRdibatalkan, catat tanggal terjadinya, dan kancing penanda DNR di
musnahkan.
8. Perintah DNR harus mencakup hal-hal dibawah ini:
a. Diagnosis
b. Alasan DNR
c. Kemampuan pasien membuat keputusan
d. Dokumentasikan bahwa status DNR telah ditetapkan dan oleh siapa
e. Perintah DNR dapat dibatalkan dengaan keputusan pasien sendiri atau dokter yang merawat
atau oleh wali yang sah
f. Catat DNR direkam medis harus pula dibatalkan dan kancing DNR harus dimusnahkan.
g. Pencatatan dan pelaporan dilakukan oleh seluruh penyelenggara rs dengan menggunakan
format yang sudah disediakan oleh rekam medis
h. Penolakan pemberian DNR atau jangan lakukan resusitasi dengan mengisi formulir
keputusan DNR
i. Seluruh Tindakan yang dilakukan di catat dalam catatan keperawatan.
Ditetapkan di Pringsewu
Pada tanggal 18 April 2018
DIREKTUR RS UMUM PRINGSEWU