Anda di halaman 1dari 11

BAB I

(PENDAHULUAN )

1.1 Latar Belakang

Pemasaran kini telah menjadi suatu kebutuhan bagi setiap perusahaan dalam
memasarkan produknya, karena jika tidak dilakukan pemasaran produk maka
penjualan produk tersebut kemungkinan besar tidak akan maksimal meski produk
tersebut memiliki kualitas yang bagus sekalipun. Salah satu manfaat pemasaran
ialah pelanggan akan mengetahui informasi terkait produk seperti manfaat apa yang
akan diperoleh jika membeli produk tersebut.Pemasaran selain berguna untuk
perusahaan, pemasaran berguna pula untuk organisasi seperti rumah sakit baik
yang berorientasi profit maupun berorientasi nirlaba, intinya pemasaran itu
diperlukan dan oleh semua pihak yang memiliki produk yang ingin didistribusikan
kepada pihak lainnya.
Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan yang
mempunyai peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit bersifat holistik atau
menyeluruh mulai dari pencegahan, penyembuhan hingga pemulihan penyakit. Saat
ini rumah sakit telah mengalami pergeseran tujuan. Awalnya rumah sakit didirikan
dengan tujuan sosial dan berhubungan dengan keagamaan tetapi seiring dengan
berjalannya waktu, tujuan rumah sakit tidak hanya pelayanan sosial tetapi juga
mengarah pada tujuan ekonomi bahkan komersial.

Menurut Kotler (1996), pemasaran merupakan kunci untuk meraih tujuan


organisasi yang lebih efektif dari pada pesaing karena memadukan kegiatan
pemasaran untuk menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar
sasaran. Manajemen pemasaran merupakan upaya yang dapat dilakukan agar
utilisasi pelayanan rumah sakit menjadi lebih tinggi sehingga berdampak pada
meningkatnya derajat kesehatan masyarakat. Pemasaran rumah sakit merupakan
suatu unsur yang penting. Tujuan pemasaran rumah sakit adalah memperkenalkan
rumah sakit pada masyarakat luas, menginformasikan sejelas-jelasnya mengenai
fasilitas dan kemampuan pelayanan yang dimiliki oleh rumah sakit pada masyarakat
dan segenap warga rumah sakit, membentuk dan membina citra rumah sakit melalui
kepercayaan dan penghargaan masyarakat terhadap kemampuan rumah sakit,

4
pemanfaatan sumber daya rumah sakit secara optimal dan disamping itu rumah
sakit juga mengharapkan terjadinya peningkatan penghasilan. Namun manajemen
pemasaran tidak dapat diaplikasikan secara bebas dalam bidang rumah sakit
terutama dalam mengaplikasi promosi. Ada batasan atau etika yang harus dipatuhi
seperti etika promosi rumah sakit.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian perencanaan pemasaran?
b. Apa pengertian rumah sakit ?
c. Bagaimana perencanaan dalam pemasaran rumah sakit ?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian perencanaan pemasaran
b. Untuk mengetahui pengertian rumah sakit
c. Untuk mengetahuiperencanaan dalam pemasaran rumah sakit

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini adalah agar mahasiswa dan pembaca
mampu mengetahui tentang perencanaan pemasaran rumah sakit

5
BAB II

(PEMBAHASAN)

2.1 Definisi perencanaan pemasaran

Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu


dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga
barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi,
pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan
produksi dan konsumsi.Menurut Kotler (1997), pemasaran adalah suatu proses
sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain. Sedangkan rumah sakit
sebagai salah satu penyedia pelayanan kesehatan merupakan institusi yang penting
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Perencanaan pemasaran (marketing planning) adalah suatu bagian dari suatu
desain untuk mencapai suatu tujuan. Tujuannya dalah untuk menciptakan nilai bagi
konsumen dalam kondisi tetap menguntungkan perusahaan, atau dalam konsep
pemasaran saat ini, suatu hubungan yang saling menguntungkan. Rencana
pemasaran merangkum bersama penilaian Anda terhadap kebutuhan dan keinginan
pasar, kekuatan dan kelemahan pada organisasi Anda dan pada pesaing saat ini
atau yang diperkirakan, dan desain yang Anda buat untuk menciptakan nilai guna
memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen dalam kondisi tetap untung.
Rencana pemasaran berisikan rencana tindakan (siapa yang melakukan apa dan
kapan) dan visi, tujuan strategis, tujuan, serta sasaran. Proses ini dapat didefinisikan
sebagai perencanaan pemasaran, yang merupakan penerapan sumber daya
pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran.

2.2 definisi rumah sakit

Rumah sakit secara awam masyarakat lebih mengenal sebagai tempat


berobat, dengan fenomena pemahaman adalah pada permasalahan kesakitan,
sehingga setiap orang akan berpikir mengunjungi rumah sakit berarti orang sakit
yang bertujuan untuk berobat, meskipun dalam pengertian yang sesungguhnya
dalam UU Kesehatan No. 23 tahun 2004 dijelaskan bahwa rumah sakit selain

6
melayani upaya curative (pengobatan) juga melayani upaya promotif, rehalibilitatif
dan preventif.

 WHO (World Health Organization)

Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan
dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan
penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah
sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian
medik.
 Undang-Undang No. 44 tahun 2009
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang
harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau
oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

2.3 Jenis dan tipe rumah sakit

Jenis dan tipe rumah sakit dapat dikategorikan berdasarkan jenis dan tipe pelayanan
dan jenis dan tipe pengelolaan rumah sakit tersebut.
 Jenis dan tipe rumah sakit berdasarkan pelayanannya
Membahas mengenai pelayanan kesehatan, hal ini telah diatur oleh
Pemerintah Indonesia dan diatur dalam Undang-undang serta dijamin oleh
UUD 1945, lebih jelasnya disebutkan bahwa pelayanan kesehatan
merupakan hak setiap orang yang harus diwujudkan dengan upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat.pelayanan rumah sakit dapat
dibedakan menjadi dua

a) Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan


kesehatan terhadap semua bidang kesehatan.
b) Rumah sakit khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan
kesehatan terhadap satu bidang kesehatan tertentu saja.

7
 Jenis dan tipe rumah sakit berdasarkan pengelolaannya.

a) Rumah sakit sektor publik adalah rumah sakit yang pengelolaannya dilakukan
oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah serta
badan hukum yang berorientasi atau bersifat nirlaba dan rumah sakit tipe ini
dilaksanakan oleh badan layanan umum (BLU).
b) Rumah sakit privat adalah rumah sakit yang pengelolaannya dilakukan oleh
badan hukum tertentu yang berbentuk perseroan terbatas (PT) dan
berorientasi atau bersifat komersil yang artinya mereka mencari keuntungan
atau laba dalam menjalankan kegiatannya.

2.4 Tugas dan fungsi rumah sakit

a) Tugas rumah sakit adalah memberikan pelayanan kesehatan perorangan


secara paripurna dan untuk menjalankan tugas rumah sakit tersebut,
b) Fungsi rumah sakit

 penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai


dengan standar pelayanan rumah sakit.
 pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis;
 penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan;
 penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan;

2.5 perencanaan pemasaran rumah sakit

Salah satu ciri dari Rumah Sakit yang mampu bertahan dan berkembang
dalam era persaingan yang ketat adalah rumah sakit yang memperhatikan kepuasan
pelanggan atau konsumen. Ditengah membanjirnya produk (jasa) sejenis yang
ditawarkan oleh berbagaoi rumah sakit, konsumen cenderung untuk menentukan
pilihan hanya pada produk yang mampu memuaskan kebutuhan konsumen.
Konsumen akan memberikan persepsi yang positif atau customer value yang positif

8
dari suatu produk jika merasa mendapatkan manfaat setelah menggunakan produk
tersebut.

Customer value yang positif dari suatu produk menunjukkan pada produk
tersebut dirasakan atau dipersepsi dengan baik pelanggan/konsumen. Pelanggan
akan merasa mendapat manfaat dari produk (customer benefits) yang lebih besar
dibandingkan dengan biaya yang harus dikorbankan atau biaya untuk membeli (cost
of purhase) produk tersebut. Sebaliknya, customer value yang negative
menunjukkan konsumen cenderung tidak merasa puas dengan suatu
produk.Kepuasan pelanggan (customer satisfaction) diukur dengan membandingkan
customer benefit dengan cost of purchase dari suatu produk. Untuk mengukur
keselurahan manfaat yang di dapat konsumen (overalla benefit) setelah
menggunakan produk, dapat dilakukan dengan menilai product benefit dan brand
benefit, dengan penjelasan berikut ini

1. Product benefit, digunakan untuk mengukur persepsi konsumen terhadap atribut


atau factor yang dinilai dari suatu produk. Misalnya, jika produk adalah jasa layanan
kesehatan, labolatorium yang lengkap termasuk gizi dengan memberikan pilihan
makanan yang disukai pasien.

2. Service benefit, digunakan untuk mengukur persepsi konsumen melalui atribut


jasa pelayanan dari suatu produk. Misalnya, kecepatan layanan kesehatan ,
prosedur yang tidak berbelit-belit dan perawat yang ramah.

3. Brand benefit, digunakan untuk mengukur prepsi konsumen yang melekat pada
rumah sakit atau citra rumah sakit. Atribut yang digunakan untuk mengukur dapat
berupa komitmen pihak rumah sakit terhadap pelanggan dan reputasi rumah sakit itu
sendiri

2.6 Pemasaran Rumah Sakit

Pemasaran rumah sakit adalah suatu perencanaan, implementasi dan kontrol


terhadap program yang telah dirancang guna meningkatkan penjualan jasa
kesehatan yang di sediakan oleh rumah sakit yang nantinya menghasilkan
keuntungan atau laba sesuai harapan manajemen rumah sakit.

9
Pemasaran rumah sakit dilakukan manajemen rumah sakit untuk mengetahui
kebutuhan pelanggan, sasaran pelanggan sehingga nantinya terciptalah kepuasan
pelanggan.
Menurut para ahli, kegiatan pemasaran rumah sakit dapat dikelompokkan sebagai
berikut:

 Riset konsumen
 Pengembangan produk
 Komunikasi konsumen
 Distribusi produk
 Penetapan harga produk
 Layanan berkelanjutan

2.7 Strategi Pemasaran Rumah Sakit

Menurut para ahli pemasaran, strategi pemasaran rumah sakit dapat dilakukan
dengan tiga tahapan sebagai berikut:

 Memilih konsumen yang dituju (target)


 Mengidentifikasi keinginan konsumen
 Menentukan bauran pemasaran (marketing mix)
 Proses Penyusunan Strategi Pemasaran Rumah Sakit

Menurut para ahli pemasaran, proses penyusunan strategi pemasaran rumah sakit
dapat dilakukan dengan tiga tahapan sebagai berikut:

 Analisis strategi pemasaran


 Respon pasar terhadap produk
 Riset strategi pemasaran

10
2.8 Pentingnya Pemasaran Rs

Pentingnya Pemasaran Rumah Sakit :


1. Meningkatnya biaya.

2. Meningkatnya kesadaran pasien.

3. kapada pasien.

4. Meningkatnya rumah sakit milik pemodal.

5. Pemanfatan yang rendah sebagai pemborosan.

6. Duplikasi pelayanan

7. Peningkatan profesionalisme dari staf rumah sakit.

8. Perubahan hubungan dokter dengan pasien.

9. Perhatian pada pencegahan

10. Meningkatnya harapan akan kenyamanan.

11. Pelayanan kesehatan dapat merupakan komoditi bisnis.

2.9 Sistem Informasi Pemasaran Rs

 RENCANA STRATEGIK: rencana pemasaran jangka panjang, rencana


pemasaran produk/pasar baru, model strategi yankes.
 RENCANA OPERASIONAL: rencana pemasaran, rencana keuangan,
rencana produk, rencana harga, peramalan penjualan, riset pasar yankes,
rencana promosi, rencana jalur distribusi.
 LAPORAN PENGENDALIAN: anggaran pengeluaran, pangsa pasar,
distribusi yankes, keuntungan, realisasi penjualan, realisasi harga, litbang
 PROSES TRANSAKSI: data permintaan yankes, faktur/bukti pemberian
yankes, laporan penjualan yankes Suatu sistem berlanjut dan saling terkait
dari orang, peralatan dan prosedur yg ditujukan untuk mengumpulkan ,
menyaring, menganalisis dan membagikan informasi yg spesifik, tepat waktu
dan cermat untuk digunakan para pengambil keputusan di bidang pemasaran
dgn tujuan penyempurnaan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
pemasaran.

11
2.10. Contoh Pemasaran Aktifitas Di Rs

1. Contoh aktivitas pemasaran di RS:


Konsultasi medis di media cetak/elektronik

 Baksos bidang kesehatan


 Seminar untuk masyarakat
 Iklan di media TV mengenai pelayanan di RS
 Media leaflet, brosur, website ttg pelayanan di RS

2. Peran sistem informasi untuk menunjang aktivitas pemasaran:

 Pengadaan fasilitas untuk penyelenggaraan aktivitas pemasaran


 Adanya informasi ttg output pelayanan di RS
 Mempermudah manajemen mengambil keputusan pemasaran
 Pengaturan supaya informasi pelayanan up to date secara real time
 Bahan seminar berdasarkan informasi yang benar dari SI

12
BAB III

(PENUTUP)

KESIMPULAN

13
DAFTAR PUSTAKA

http://cerdaslah.blogspot.co.id/2008/05/manajemen-pemasaran-rumah-sakit_21.html

http://www.pendidikanekonomi.com/2012/08/apakah-perencanaan-pemasaran-
itu.html

http://www.pemasaran.site/2015/11/pemasaran-rumah-sakit.html

https://bersamarizal3939.blogspot.co.id/2016/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html

14

Anda mungkin juga menyukai