Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY.

D
DENGAN REUMATIK DI DESA SUKMA RAHARJA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik

Disusun Oleh :
Kelompok 5
1. Hilmatu Dalfah
2. Andianti Maulida
3. Dian Cahya Bunda Tanjung
4. Revalda Eka Hardiansyah

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN NON-REG


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2018
JL.TERUSAN JENDERAL SUDIRMAN CIMAHI 40533 Telp.022-66316
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik Dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah dengan judul “Asuhan Keperawatan Lansia Dengan Reumatik Pada Ny. R ”
ini dengan tepat waktu. Semoga ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam memperluas pengetahuan
mengenai kesehatan.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah ilmu pengetahuan
dan pengalaman penulis sendiri, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannnya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih ada kekurangan. Oleh karena itu, kami harapkan
kepada pembaca memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Cimahi , 28 april 2018

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................................... 1
B. TUJUAN MAKALAH ........................................................................................................ 2
C. MANFAAT MAKALAH .................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN KASUS ............................................................................................................ 3
A. PENGKAJIAN .................................................................................................................. 3
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN ......................................................................................... 16
C. RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN ...................................................................... 18
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI .................................................................................. 22
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 26
A. KESIMPULAN ................................................................................................................... 26
B. SARAN ............................................................................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................................iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perubahan – perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin
meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut
pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak pula pada semua
sistem muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan
timbulnya beberapa golongan reumatik. Salah satu golongan penyakit reumatik yang
sering menyertai usia lanjut yang menimbulkan gangguan muskuloskeletal terutama
adalah osteoartritis. Kejadian penyakit tersebut akan makin meningkat sejalan dengan
meningkatnya usia manusia.
Reumatik dapat mengakibatkan perubahan otot, hingga fungsinya dapat menurun
bila otot pada bagian yang menderita tidak dilatih guna mengaktifkan fungsi otot.
Dengan meningkatnya usia menjadi tua fungsi otot dapat dilatih dengan baik. Namun
usia lanjut tidak selalu mengalami atau menderita reumatik. Reumatik bukan merupakan
suatu penyakit, tapi merupakan suatu sindrom dan.golongan penyakit yang
menampilkan perwujudan sindroma reumatik cukup banyak, namun semuanya
menunjukkan adanya persamaan ciri. Menurut kesepakatan para ahli di bidang
rematologi, reumatik dapat terungkap sebagai keluhan dan/atau tanda. Dari
kesepakatan, dinyatakan ada tiga keluhan utama pada sistem muskuloskeletal yaitu:
nyeri, kekakuan (rasa kaku) dan kelemahan, serta adanya tiga tanda utama yaitu:
pembengkakan sendi, kelemahan otot, dan gangguan gerak. (Soenarto, 1982)
Reumatik dapat terjadi pada semua umur dari kanak – kanak sampai usia lanjut,
atau sebagai kelanjutan sebelum usia lanjut. Dan gangguan reumatik akan meningkat
dengan meningkatnya umur. (Felson, 1993, Soenarto dan Wardoyo, 1994.

1
B. TUJUAN MAKALAH
Untuk memahami dan mengetahui tentang asuhan keperawatan lansia dengan
reumatik

C. MANFAAT MAKALAH
Menambah pemahaman dan pengetahuan mahasiswa tentang asuhan keperawatan
lansia dengan reumatik

2
BAB II

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. R


DENGAN REUMATIK DI PANTI TRESNA WERDHA SUKMA RAHARJA

A. PENGKAJIAN
I. Data Demografi
1. Identitas klien
Nama : Ny. R
Umur : 75 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : Tidak tamat SD
Status Perkawinan : Menikah (Janda)
Tanggal Pengkajian : 12 April 2018
Alamat : Cimahi

Keluarga /orang lain yang penting/dekat yang dapat dihubungi : Tidak ada

II. Riwayat Kesehatan Klien


1. Riwayat kesehatan saat ini
a. Keluhan utama : Nyeri lutut
b. Keluhan yang menyertai : Linu, kesemutan, rasa berdenyut,
dan terasa kaku pada lutut
c. Keluhan utama saat pengkajian
P : Benturan lutut dengan meja pada saat
mau berdii dari kursi
Q : Seperti ditusuk - tusuk
R : Nyeri lutut menyebar sampai ke
pergelangan kaki
S : Sedang (4-6)
T : Hilang timbul
d. Hal yang meringankan : Saat istirahat
e. Hal yang memberatkan : Saat banyak beraktivitas
f. Upaya mengatasi:

3
Klien hanya melakukan kompres pada lutut dengan air panas, tidak
mengkonsumsi obat untuk mengurangi nyeri karena tidak mengetahui apa
penyakit yang dideritanya dan tampak kebingungan saat ditanya tentang
reumatik.
2. Riwayat penyakit sekarang
Pada saat melakukan pengkajian klien mengatakan merasakan nyeri lutut
sampai ke pergelangan kaki, disertai linu dan kesemutan pada kaki, dan terasa
berdenyut pada saat nyeri sejak 3 hari yang lalu. Klien mengatakan hal ini
berawal pada saat selesai makan siang dia mau berdiri dari kursi dan kedua
lututnya terbentur dengan meja sehingga menyebabkan nyeri. Pada keesokan
harinya lututnya mulai terasa linu, kesemutan dan berdenyut. Kemudian klien
berobat ke tukang pijit tetapi tidak ada perubahan dan klien merasa lemas
karena keadaannya. Klien tidak mengkonsumsi obat apapun untuk mengurangi
rasa nyeri karena tidak tahu tentang penyakit yang sedang diderita.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Klien tidak pernah mengalami sakit ini sebelumnya dan hanya mengalami
sakit seperti flu, demam, dan sakit gigi yang berlangsung tidak lama.
4. Riwayat kesehatan keluarga
a. Genogram 3 generasi

X X X X

X X X X X X

x X x X 75

Laki-laiki :
Perempuan :
Pasien :
Meninggal : X

4
Ikatan pernikahan:
Ikatan saudara :

1) Saudara kandung

Nama Keadaan Saat Ini Keterangan


1. Tn. Y.N Meninggal Lansia
2. Tn. H.P Meninggal Hipertensi
3. Ny. A.P Meninggal Lansia
4. Ny. S.P Meninggal Lansia
2) Kunjungan keluarga : Tidak ada yang mengunjungi klien
3) Alasan datang ke panti
Klien datang atas kemauan sendiri, tidak ada paksaan dari orang lain
karena di rumah tidak ada yang mengurus. Klien mempunyai satu anak
yang belum juga menikah tetapi sudah meninggal 2 tahun yang lalu karena
kecelakaan.

III. Riwayat Pekerjaan dan Status Ekonomi


Klien mengatakan dulu pekerjaannya berdagang kecil-kecilan di rumah dan
mempunyai penghasilan yang cukup. Dan sekarang tidak bekerja lagi, hanya tinggal
di panti saja.

IV. Riwayat Kesehatan Lingkungan


Lingkungan panti bersih, penerangan cukup, jumlah ventilasi dan jendela
memadai untuk pertukaran udara, terdapat satu bak sampah di setiap ruangan,
kamar mandi bersih dan sedikit licin, air minum berasal dari PAM, lantai di ruangan
menggunakan keramik yang licin, klien menempati kamar yang paling blakang di
panti yang nampak bersih dan rapi.

V. Keadaan Psikososial
Klien kooperatif saat diajak berbicara, juga klien memiliki karakter periang dan
mudah tertawa.

VI. Keadaan Sosial


Klien sangat akrab dengan semua penghuni panti. Klien sering berpartisipasi
bersama teman-temannya dalam berbagai kegiatan seperti kerja bakti di panti.

5
VII. Aspek Spritual
Klien beragama Islam. Klien selalu beribadah di masjid panti dan mengikuti
pengajian mingguan. Klien yakin bahwa dengan izin Allah penyakitnya dapat
sembuh dengan sendirinya.

VIII. Pemeriksaan Fisik


1. Penampilan umum
a. Keadaan umum : Lemah
b. Tingkat kesadaran : CM ( compos mentis)
c. Antropometri
1) BB : 50 kg
2) TB : 141 cm
2. TTV
a. TD : 130/80 mmHg
b. S : 37°c
c. N : 110x/m
d. R : 20x/m

3. Kepala
Bentuk kepala normocephalus, rambut tampak ubanan, dan kelihatan bersih,
tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan pada kepala dan tidak ada benjolan.
4. Wajah
Bentuk normal, tidak ada paralisis, tidak ada odem, hanya sesekali tampak
meringis saat terasa nyeri pada lutut
5. Mata
Bentuk tampak simetris, konjungtiva tampak anemis, sclera tidak ikterik, pupil
isokor, penglihatan kabur (presbiopi), tidak ada peradangan, menggunakan kaca
mata, tidak ada nyeri dan tidak ada benjolan.
6. Hidung
Bentuk tampak simetris, tidak ada luka, tidak ada peradangan, tidak ada secret
pada hidung, tidak ada nyeri tekan, penciuman masih cukup baik.
7. Mulut dan Tenggorokan
Mulut tampak sedikit kotor, mukosa mulut tampak kering, tidak ada peradangan,
gigi tampak kuning, tampak careas gigi dan gigi tampak ompong, sudah hilang
tiga, mengalami kesulitan saat mengunyah dan tidak ada kesulitan saat menelan.

6
8. Telinga
Bentuk simetris, tidak ada luka, tidak tampak serumen, tidak ada peradangan,
tidak nyeri tekan pada bagian belakang telinga (mastoideus), tidak ada benjolan,
pendengaran masih bagus.
9. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada luka, tidak ada bendungan
vena jugularis, klien mengeluh leher bagian belakang, terasa berat (kaku kuduk).
10.Dada
Tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada nyeri tekan, R : 20
x/menit
11.Abdomen
Bentuk simetris, tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa.
12.Genetalia
Tidak terkaji
13.Integument
Kebersihan cukup baik, warna kulit hitam, lembab, tidak ada gangguan pada
kulit. kulit tampak keriput, suhu 37o C.
14.Ekstremitas
a. Ekstermitas atas
Bentuk normal dan sejajar, nampak tremor, tonus otot lemah, kekuatan otot
4.
b. Ekstermitas bawah
Bentuk normal dan sejajar, tonus otot lemah, kekuatan otot 3, merasa nyeri,
linu, tampak kaku lutut, lutut nampak bengkak dan kemerahan. Nampak
memegang lututnya saat nyeri.
4 4
3 3

7
IX. Pola Kebiasaan Sehari – hari
1. Nutrisi dan minum
Klien mengatakan biasa makan 2 kali sehari terkadang tidak teratur dengan
menghabiskan 1 porsi makanan dengan lauk pauk seadanya, klien kurang senang
makan buah – buahan, klien juga mengatakan makan makanan yang sama
dengan anggota panti lainnya, klien minum ± 7 gelas per hari. Klien suka sekali
dengan sayur bayam dan minum the manis.
2. Pola istirahat tidur
Klien tidur kurang lebih 3-5 jam perhari, klien sering terbangun saat malam hari
karena ingin kencing, klien jarang tidur siang.
3. Eliminasi
Klien tidak mengalami gangguan saat BAB dan BAK. Klien BAB ± 1 kali/hari
dengan konsistensi lembek dan BAK ± 5 kali per hari lancar tanpa ada gangguan.
5. Personal hygiene
Klien mengatakan biasanya mandi 2 kali sehari pada pagi dan sore hari
menggunakan sabun, sikat gigi setiap kali mandi, menggunakan pasta gigi, dan
biasa mengganti pakaian 2 hari sekali.
4. Pola aktivitas
Klien masih bisa melakukan kegiatan sendiri seperti, menyapu, mencuci piring
dan pakaian.
5. Kebiasaan mengisi waktu luang
Klien menghabiskan waktu luang di panti hanya dengan nonton TV atau tidur dan
tidak ad kegiatan lain.
X. Pengkajian Masalah Emosianal
1. Pertanyaan tahap 1 :
a. Apakah klien mengalami sukar tidur?
b. Apakah klien sering merasa gelisah?
c. Apakah klien sering murung atau menangis sendiri?
d. Apakah klien sering was –was atau kuatir ?
Jawaban :
Ny. R tidak merasa sukar tidur, merasa nyaman, tidak banyak pikiran dan merasa
baik- baik saja dapat berkumpul dengan teman yang lainnya yang tinggal di panti
tanpa memikirkan hal yang lain.

8
XI. Pengkajian Fungsional Klien
1. Katz index
Bantuan Bantuan
No. Kegiatan Mandiri
sebagian penuh
1. Makan 
2. BAB / BAK 
3. Berpakaian 
4. Ke toilet 
5. Berpindah tempat 
6. Mandi 
7. Makan / minum 
Interpretasi :
Mandiri (B) : Ny. R dapat beraktivitas dengan dibantu sebagian pada salah satu
fungsi.

2. Barthel index
No. Kriteria Dgn Bantuan Mandiri
1. Makan 0 10
2. Minum 0 10
3. Berpindah dari kursi roda ke tempat 5 10
tidur, sebaliknya
4. Personal toilet (cuci muka, menyisir 0 5
rambut, gosok gigi)
5. Keluar masuk toilet (menyeka tubuh, 5 0
menyiram)
6. Mandi 5 10
7. Jalan di permukaan datar 0 5
8. Naik turun tangga 5 0
9. Mengenakan pakaian 0 10
10. Kontrol bowel (BAB) 0 10
11. Kontrol bladder (BAK) 0 10
12. Olah raga/latihan 5 5
13. Rekreasi/pemanfaatan waktu luang 0 10
Jumlah 25 95
Interpretasi :
Jumlah skor 95 = kegiatan Ny. R di ketergantungan sebagian

9
XII. Pengkajian Status Mental
Short Portable Mental Status Questioner (SPSMQ)

Benar Salah No. Pertanyaan Jawaban

√ 1 Tanggal berapa hari ini ? 11

√ 2 Hari apa sekarang ? Kamis

√ 3 Apa nama tempat ini ? Panti

√ 4 Dimana alamat anda ? Cimahi

√ 5 Berapa umur anda ? 75 tahun


√ 6 Kapan anda lahir ? 10 juli
√ 7 Siapa presiden Indonesia ? Gusdur
Siapa presiden Indonesia
√ 8 Tidak tau
sebelumnya ?
√ 9 Siapa nama kecil anda ? Dedeh
Kurangi 3 dari 20 dan tetap
17, 14, 11, 8,
√ 10 pengurangan 3 dari setiap angka
5,
baru, secara menurun
JUMLAH Benar : 7
Salah : 3
Interpretasi :
Dari hasil Short Portable Mental Status Questionare ( SPMSQ ) didapatkan hasil 7
benar dan 3 salah ini menunjukan bahwa Ny. R memiliki fungsi intelektual yang utuh

XIII. Pengkajian Aspek Kognitif Dari Fungsi Mental


Aspek Nilai Nilai
No Kriteria
Kognitif Maksimal Klien
Menyebutkan dengan benar :
Tahun : 2012 (Benar)
Musim :kemarau
1a Orientasi 5 3
Tanggal : 6 (benar)
Hari : sabtu (Benar)
Bulan : april
Dimana sekarang kita berada
1b Orientasi 5 4
?

10
Negara : Indonesia (Benar)
Propinsi : jawa (Benar)
Kabupaten/kota : malang
(Benar)
Panti : sukma rahardja
Wisma:-
Sebutkan 3 nama obyek
(misal : kursi, meja, kertas),
kemudia ditanyakan kepada
3 Registrasi 3 3 klien, menjawab :
1. kursi
2. meja
3. kertas
4 Perhatian 5 3 Meminta klien berhitung
dan kalkulasi mulai dari 100 kemudia
kurangi 7 sampai 5 tingkat.
Jawaban :
1. 93
2. 86
3. 79
4. 72
5. 65

Minta klien untuk


mengulangi ketiga obyek
5 Mengingat 3 3
pada poin ke- 2 (tiap poin
nilai 1)
Menanyakan pada klien
tentang benda (sambil
menunjukan benda
tersebut).
Minta klien untuk
6 Bahasa 9 9 mengulangi kata berkut :
“ tidak ada, dan, jika, atau
tetapi
Klien menjawab :tidak ada,
jika dan tetapi.
Minta klien untuk mengikuti

11
perintah berikut yang terdiri
3 langkah.
1. Ambil kertas ditangan
anda
2. lipat dua
3. dan taruh di lantai
Perintahkan pada klien untuk
hal berikut (bila aktifitas
sesuai perintah nilai 1 poin.
“tutup mata anda”
Perintahkan kepada klien
untuk menulis kalimat dan
menyalin gambar.
Total nilai 30 25
Interpretasi :
Dari hasil MMSE (Mini Mental Status Exam) didapatkan total nilai 25, ini
menunjukkan bahwa tidak ada gangguan kognitif.

XIV. Pengkajian Keseimbangan


1. Perubahan posisi tau gerak keseimbangan
a. Bangun dari tempat duduk (1) : Klien mendorong tubuhnya
dengan tangan menekan pada
kursi
b. Duduk ke kursi (1) : Klien tidak duduk di tengah kursi
c. Menahan dorongan pada sternum (1)
d. Mata tertutup (1) : Klien tidak dapat berdiri dan
duduk di kursi dengan mata
tertutup
e. Membungkuk (1) : Tidak mampu membungkuk untuk
mengambil gelas yang jatuh di
lantai, memegang dinding, meja,
dan badan orang untuk bisa
berdiri lagi.
2. Komponen gaya berjalan atau pergerakan
a. Klien berjalan dengan memegang pada dinding atau benda-benda yang
berada di dekatnya (1)
b. Klien berjalan dengan mengangkat kaki tidak terlalu tinggi (< 5 cm) karena
lutut terasa kaku (1)

12
Interpretasi hasil :
Nilai 7 (6-10) : Ny. R memiliki resiko jatuh sedang

13
XV. ANALISA DATA
No. Data Senjang Penyebab Masalah
1. DS : klien mengatakan : Proses menua Nyeri
 Merasa nyeri pada lutut sampai ke
pergelangan kaki Perubahan hormonal
 Merasa linu, kesemutan, berdenyut
saat nyeri dan terasa kaku pada lutut Permukaan tulang dan sendi tidak
 Keluhan bertambah saat beraktivitas lagi licin
dan hilang pada saat beristirahat
 P: Benturan lutut dengan meja pada Tulang mengalami gesekan
saat mau berdiri dari kursi
 Q: Seperti ditusuk - tusuk Nyeri
 R: Nyeri lutut menyebar sampai ke
pergelangan kaki
 S : Sedang (4-6)
 T : Hilang timbul

DO :
 TD :130/80 mmHg
 N : 110 x/menit
 S : 37o C
 R : 20 x/menit
 Kedua lutut bengkak dan tampak
kemerahan
 Wajah tampak meringis dan
memegang lutut saat nyeri
2. DS : klien mengatakan : Proses menua Resiko jatuh
 Merasa kaku pada lutut
 Lemas Penurunan sensori / penurunan
DO: fungsi tulang
 Tampak kaku pada lutut
 Lantai terbuat dari keramik yang licin Lingkungan kurang kondusif
 Presbiopi
 Tremor Fleksibilitas ekstremitas menururn
 Tonus otot lemah
 Kekuatan otot 4 4
3 3

14
2
 Hasil pengkajian keseimbangan
menunjukan 7 : resiko jatuh sedang

3. DS : klien mengatakan: Proses menua Defisit


pengetahuan
 Tidak mengetahui apa penyakit yang Penurunan daya ingat
dideritanya
DO : Kurang terpapar informasi

 Klien tampak kebingungan saat ditanya


Kurang pengetahuan tentang
tentang rematik.
rematik

15
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan analisa data dia atas, maka dapat dibuat diagnosa keperawatan sebagai
berikut :
1. Nyeri akut akibat proses inflamasi pada daerah kaki berhubungan dengan penurunan
fungsi tulang, yang ditandai dengan :
DS : klien mengatakan :
 Merasa nyeri pada lutut sampai ke pergelangan kaki
 Merasa linu, kesemutan, berdenyut saat nyeri dan terasa kaku pada lutut
 Keluhan bertambah saat beraktivitas dan hilang pada saat beristirahat
 P: Benturan lutut dengan meja pada
saat mau berdiri dari kursi
 Q: Seperti ditusuk - tusuk
 R: Nyeri lutut menyebar sampai ke
pergelangan kaki
 S : Sedang (4-6)
 T : Hilang timbul
DO :
 TD :130/80 mmHg
 N : 110 x/menit
 S : 37o C
 R : 20 x/menit
 Kedua lutut bengkak dan tampak kemerahan
 Wajah tampak meringis dan memegang lutut saat nyeri
2. Resiko jatuh berhubungan dengan penurunan fleksibilitas ekstremitas, yang ditandai
dengan :
DS : klien mengatakan :
 Merasa kaku pada lutut
 Lemas
DO:
 Tampak kaku pada lutut
 Lantai terbuat dari keramik yang licin
 Presbiopi
 Tremor
 Tonus otot lemah
 Kekuatan otot 4 4
3 3

16
Hasil pengkajian keseimbangan menunjukan 7 : resiko jatuh sedang
3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi tentang
penyakit rematik, yang ditandai dengan :

DS : klien mengatakan:

 Tidak mengetahui apa penyakit yang dideritanya


DO :

 Klien tampak kebingungan saat ditanya tentang rematik.

17
C. RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Perencanaan
Diagnosa Keperawatan
Dx Tujuan Intervensi Rasional
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan 1. Kaji karakteristik nyeri 1. Membantu mengetahui gejala
dengan penurunan perawatan selama ketidaknyamanan dan perubahan pada
fungsi tulang selama 2x24 jam, karakteristik nyeri
DS : klien mengatakan : diharapkan 2. Anjurkan klien untuk 2. Panas meningkatkan relaksasi otot dan
 Merasa nyeri pada nyeri berkurang mandi air hangat atau mobilitas,menurunkan rasa sakit dan
lutut sampai ke dengan kriteria mandi pancuran pada melepaskan kekakuan di pagi hari
pergelangan kaki hasil : waktu bangun atau pada
 Merasa linu,  Ny. R melaporkan waktu tidur
kesemutan, nyeri berkurang
berdenyut saat menjadi ringan 3. Anjurkan klien untuk 3. Mencegah terjadinya kelelahan umum dan
nyeri dan terasa dengan skala (1-3) mengatur posisi yang mengurangi gerakan/ rasa sakit pada sendi

18
kaku pada lutut  Rasa pegal, nyaman dan mengindari
 Keluhan krepitasi dan gerakan yang menyentak
bertambah saat kesemutan hilang
beraktivitas dan  Bengkak pada 4. Ajarkan teknik relaksasi 4. Meningkatkan relaksas, memberikan rasa
hilang pada saat kedua lutut hilang nafas dalam kontrol dan mungkin meningkatkan
beristirahat  Ekspresi wajah kemampuan koping.
 P: Benturan lutut ceria
dengan meja pada 5. Membantu mempercepat proses
saat mau berdiri 5. Kolaborasi dengan dokter penyembuhan
dari kursi dalam pemberian obat
 Q: Seperti ditusuk - Piroxicam
tusuk Allopurinol
 R: Nyeri lutut Vit. B1
menyebar sampai
ke
pergelangan kaki
 S : Sedang (4-6)
 T : Hilang timbul

DO :
 TD :130/80 mmHg
 N : 110 x/menit
 S : 37o C
 R : 20 x/menit
 Kedua lutut
bengkak dan
tampak kemerahan
 Wajah tampak
meringis dan
memegang lutut
saat nyeri

19
No. Perencanaan
Diagnosa Keperawatan
Dx Tujuan Intervensi Rasional
2. Resiko jatuh berhubungan Setelah dilakukan perawatan 1. Jelaskan faktor-faktor risiko 1. Penjelasan yang diberikan
dengan penurunan selama selama 2x24 jam, yang dapat mengakibatkan dengan bahasa yang sederhana
fleksibilitas ekstremitas diharapkan jatuh dengan bahasa yang dapat dipahami pasien.
Resiko jatuh dapat dihindari sederhana
DS : klien mengatakan : dengan kriteria hasil :
 Merasa kaku pada  Ny R melaporkan tidak terasa 2. Ajarkan cara-cara untuk 2. Penting untuk pasien sebagai
lutut kaku lagi pada lututnya mencegah : bila tidak mampu penanganan pertama untuk
 Lemas  Merasa kuat berjalan sendiri minta jangan menghindari jatuh
DO:  Kekuatan otot kaki meningkat panik tetapi berteriaklah
 Tampak kaku pada  Dapat duduk dan berjalan minta tolong pada orang lain
lutut dengan normal kembali
 Lantai terbuat dari 3. Berikan pujian terhadap 3. Pujian dapat memotivasi klien

20
8
keramik yang licin kemampuan klien melakukan hal-hal yang telah
 Presbiopi menyebutkan cara-cara diajarkan perawat.
 Tremor mencegah jatuh.
 Tonus otot lemah
 Kekuatan otot 4 4 4. Kolaborasi dengan pihak 4. Membantu meminimalkan
fisioterapi untuk memberikan resiko jatuh
3 3
2 alat bantu berjalan yaitu
 Hasil pengkajian tongkat
keseimbangan
menunjukan 7 : resiko
jatuh sedang
No. Diagnosa Perencanaan
Dx Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
3. Defisit pengetahuan Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat pengetahuan 1. Mengetahui tingkat pengetahuan klien
berhubungan dengan perawatan selama selama klien tentang penyakit tentang penyakitnya
kurang terpaparnya 2x24 jam, diharapkan
informasi tentang Pengetahuan Ny. R tentang 2. Berikan pendidikan 2. Menambah pengetahuan pasien tentang
penyakit rematik bertambah, dengan kesehatan tentang cara penyakitnya, serta cara mencegah dan
DS : klien kriteria hasil : mencegah dan mengatasi mengatasinya
mengatakan:  Ny D mengatakan paham penyakitnya
mengenai penyakitnya
 Tidak  Mengetahui cara 3. Evaluasi tingkat pengetahuan 3. Mengetahui sejauh mana klien memahami
mengetahui apa mencegah dan mengobati klien tentang penyakit yang dideritanya

21
penyakit yang penyakitnya

8
dideritanya
DO :

 Klien tampak
kebingungan
saat ditanya
tentang rematik.
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No Implementasi Evaluasi
1 Tanggal : 13-04-2018 Tanggal : 13-04-2018
Pukul : 08.00 wib Pukul : 12.00 wib

1) Mengkaji karakteristik nyeri S: Klien mengatakan :


Hasil :
 Klien mengatakan nyeri pada
kedua lutut, nyeri menyebar  Nyeri berkurang
sampai ke pergelangan kaki,  Nyeri masih terasa di kaki terutama di lutut
nyeri dirasakan seperti  Nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk
ditusuk-tusuk, nyeri hilang  Nyeri hilang timbul
timbul.
 Skala nyeri sedang (4-5)

2) Menganjurkan pasien untuk


mandi air hangat atau mandi O:
pancuran pada waktu bangun
atau pada waktu tidur
Hasil :  Skala nyeri ringan (1-3)
 Klien mengerti anjuran
perawat dan mau
mengikutinya
 Klien merasa nyaman

3) Menganjurkan klien untuk A: Masalah sebagian teratasi


mengatur posisi yang nyaman
dan mengindari gerakan yang
menyentak
Hasil :
Klien mengubah posisi dan
menyokong sendi yang sakit di P: Intervensi 1,3 dan 5 di lanjutkan
atas dan di bawah
 Mengkaji karakteristik nyeri
4) Mengajarkan teknik relaksasi
 Menganjurkan klien untuk megatur posisi
nafas dalam
yang nyaman
Hasil :
 Berkolaborasi dengan dokter dalam
 Klien mengatakan senang
pemberian obat
nyeri berkurang
 Skala nyeri ringan (1-3)

5) Berkolaborasi dengan dokter

22
dalam pemberian obat
Piroxitam 200 mg 1x1
Allopurinol 1x1 tab
Vit. B1 1x 1 tab

23
No Implementasi Evaluasi
2 Tanggal : 13-04-2018 Tanggal : 13-04-2018
Pukul : 10.00 wib Pukul : 12.00 wib

1) Menjelaskan faktor-faktor
risiko yang dapat S: Klien mengatakan :
mengakibatkan jatuh dengan
bahasa yang sederhana
Hasil :  Mengerti tentang factor-faktor resiko jatuh
Klien memahami penjelasan dan cara mencegah agar tidak jatuh
perawat dan mau mengikutinya  Senang dan bangga dengan pujian yang
diberikan perawat
2) Mengajarkan cara-cara untuk
mencegah cedera: bila tidak
mampu berjalan sendiri minta
jangan panik tetapi berteriaklah O:
minta tolong pada orang lain
Hasil :  Klien dapat menyebutkan kembali factor
Klien mengerti dan mau resiko cedera dan cara mencegah
melakukan apa yang di ajarkan  Klien mau dan dapat menggunakan tongkat
perawat apabila terjadi hal – hal tongkat dengan baik dan benar
tersebut.

3) Memberikan pujian terhadap


kemampuan pasien A: Resiko cedera teratasi
menyebutkan cara-cara
mencegah jatuh
Hasil :
Klien merasa senang dan P: Intervensi dipertahankan
bangga atas pujian yang di
berikan oleh perawat

4) Berkolaborasi dengan pihak


fisioterapi untuk memberikan
alat bantu berjalan yaitu
tongkat dan mengajarkan cara
menggunakan tongkat dengan
baik dan benar
Hasil :
Klien mau dan dapat
menggunakan tongkat tongkat
dengan baik dan benar

24
No Implementasi Evaluasi
3. Tanggal : 13-04-2018 Tanggal : 13-04-2018
Pukul : 11.00 wib Pukul : 12.00 wib

1) Mengkaji tingkat pengetahuan


klien tentang penyakit S: Klien mengatakan :
Hasil :
Klien tidak mengetahui penyakit
yang dideritanya  Mengetahui tentang penyakitnya
 Mengetahui cara mencegah dan
2) Memberikan pendidikan mengatasi penyakitnya
kesehatan tentang cara
mencegah dan mengatasi
penyakitnya
Hasil : O:
Klien mengetahui cara
mencegah dan mengatasi  Klien dapat menjelaskan kembali tentang
penyakitnya apa itu penyakitnya serta bagaimana cara
mencegah dan mengatasinya
3) Mengevaluasi tingkat
pengetahuan klien
Hasil :
Klien dapat menjelaskan A: Masalah sebagian teratasi
kembali tentang apa itu
penyakitnya serta bagaimana P: Intervensi dihentikan
cara mencegah dan
mengatasinya

25
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Reumatik adalah penyakit yang menyerang sendi dan struktur jaringan sekitarnya
(tendon ligament, sinovia, otot sendi, dan tulang). Penyakit ini tidak terbatas menyerang
sendi bisa juga mengenai organ lain.
Kemungkinan masalah keperawatan yang akan muncul pada penyakit rematik yang
dialami lansia adalah:
a. Nyeri akut akibat proses inflamasi pada daerah kaki berhubungan dengan penurunan
fungsi tulang.
b. Resiko jatuh berhubungan dengan penurunan fleksibilitas ekstremitas.
c. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi tentang
penyakit rematik.

B. SARAN
Semoga pembahasan makalah ini dapat bermanfaat buat kami selaku mahasiswa
keperawatan dan pembaca sehingga dapat diaplikasikan dalam dunia kesehatan.

26
DAFTAR PUSTAKA

Gloria, M.B. (2004). Nursing Intervention Classification. America: Mosby Elsevier.


Herdman, T.H. (2009). NANDA International Nursing Diagnoses: Defenitions and
Classification edition 2009-2011. United Kingdom: Willey Blackwell.
http://ajunkdoank.wordpress.com/2008/12/25/definisi-dan-patologi-osteoarthritis-
oa/, diakses 17 Oktober 2011
http://www.slideshare.net/sibermedik/osteoartritis-2809824, diakses 17 Oktober
2011
http://mukipartono.com/osteoartritis/ diakses 17 Oktober 2011
Lueckenotte, A.G. (1996). Gerontologic Nursing. America: Mosby.
Masjoer, A, dkk. (2001). Kapita Selekta Kedokteran (edisi ketiga). Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia: Media Aesculapius.
Moorhead. (2004). Nursing Outcomes Classification (fourth edition). America:
Mosby Elsevier
Purwoastuti, E. (2009). Waspadai Gangguan Rematik. Yogyakarta: Kanisius.
Wiyayakusuma, H. (2007). Atasi Rematik dan Asam Urat Ala Hembing. Jakarta:
Puspa Swara.

iii

Anda mungkin juga menyukai