D
DENGAN REUMATIK DI DESA SUKMA RAHARJA
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik
Disusun Oleh :
Kelompok 5
1. Hilmatu Dalfah
2. Andianti Maulida
3. Dian Cahya Bunda Tanjung
4. Revalda Eka Hardiansyah
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik Dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah dengan judul “Asuhan Keperawatan Lansia Dengan Reumatik Pada Ny. R ”
ini dengan tepat waktu. Semoga ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam memperluas pengetahuan
mengenai kesehatan.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah ilmu pengetahuan
dan pengalaman penulis sendiri, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannnya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih ada kekurangan. Oleh karena itu, kami harapkan
kepada pembaca memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................................... 1
B. TUJUAN MAKALAH ........................................................................................................ 2
C. MANFAAT MAKALAH .................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN KASUS ............................................................................................................ 3
A. PENGKAJIAN .................................................................................................................. 3
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN ......................................................................................... 16
C. RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN ...................................................................... 18
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI .................................................................................. 22
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 26
A. KESIMPULAN ................................................................................................................... 26
B. SARAN ............................................................................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................................iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perubahan – perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin
meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut
pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak pula pada semua
sistem muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan
timbulnya beberapa golongan reumatik. Salah satu golongan penyakit reumatik yang
sering menyertai usia lanjut yang menimbulkan gangguan muskuloskeletal terutama
adalah osteoartritis. Kejadian penyakit tersebut akan makin meningkat sejalan dengan
meningkatnya usia manusia.
Reumatik dapat mengakibatkan perubahan otot, hingga fungsinya dapat menurun
bila otot pada bagian yang menderita tidak dilatih guna mengaktifkan fungsi otot.
Dengan meningkatnya usia menjadi tua fungsi otot dapat dilatih dengan baik. Namun
usia lanjut tidak selalu mengalami atau menderita reumatik. Reumatik bukan merupakan
suatu penyakit, tapi merupakan suatu sindrom dan.golongan penyakit yang
menampilkan perwujudan sindroma reumatik cukup banyak, namun semuanya
menunjukkan adanya persamaan ciri. Menurut kesepakatan para ahli di bidang
rematologi, reumatik dapat terungkap sebagai keluhan dan/atau tanda. Dari
kesepakatan, dinyatakan ada tiga keluhan utama pada sistem muskuloskeletal yaitu:
nyeri, kekakuan (rasa kaku) dan kelemahan, serta adanya tiga tanda utama yaitu:
pembengkakan sendi, kelemahan otot, dan gangguan gerak. (Soenarto, 1982)
Reumatik dapat terjadi pada semua umur dari kanak – kanak sampai usia lanjut,
atau sebagai kelanjutan sebelum usia lanjut. Dan gangguan reumatik akan meningkat
dengan meningkatnya umur. (Felson, 1993, Soenarto dan Wardoyo, 1994.
1
B. TUJUAN MAKALAH
Untuk memahami dan mengetahui tentang asuhan keperawatan lansia dengan
reumatik
C. MANFAAT MAKALAH
Menambah pemahaman dan pengetahuan mahasiswa tentang asuhan keperawatan
lansia dengan reumatik
2
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
I. Data Demografi
1. Identitas klien
Nama : Ny. R
Umur : 75 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : Tidak tamat SD
Status Perkawinan : Menikah (Janda)
Tanggal Pengkajian : 12 April 2018
Alamat : Cimahi
Keluarga /orang lain yang penting/dekat yang dapat dihubungi : Tidak ada
3
Klien hanya melakukan kompres pada lutut dengan air panas, tidak
mengkonsumsi obat untuk mengurangi nyeri karena tidak mengetahui apa
penyakit yang dideritanya dan tampak kebingungan saat ditanya tentang
reumatik.
2. Riwayat penyakit sekarang
Pada saat melakukan pengkajian klien mengatakan merasakan nyeri lutut
sampai ke pergelangan kaki, disertai linu dan kesemutan pada kaki, dan terasa
berdenyut pada saat nyeri sejak 3 hari yang lalu. Klien mengatakan hal ini
berawal pada saat selesai makan siang dia mau berdiri dari kursi dan kedua
lututnya terbentur dengan meja sehingga menyebabkan nyeri. Pada keesokan
harinya lututnya mulai terasa linu, kesemutan dan berdenyut. Kemudian klien
berobat ke tukang pijit tetapi tidak ada perubahan dan klien merasa lemas
karena keadaannya. Klien tidak mengkonsumsi obat apapun untuk mengurangi
rasa nyeri karena tidak tahu tentang penyakit yang sedang diderita.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Klien tidak pernah mengalami sakit ini sebelumnya dan hanya mengalami
sakit seperti flu, demam, dan sakit gigi yang berlangsung tidak lama.
4. Riwayat kesehatan keluarga
a. Genogram 3 generasi
X X X X
X X X X X X
x X x X 75
Laki-laiki :
Perempuan :
Pasien :
Meninggal : X
4
Ikatan pernikahan:
Ikatan saudara :
1) Saudara kandung
V. Keadaan Psikososial
Klien kooperatif saat diajak berbicara, juga klien memiliki karakter periang dan
mudah tertawa.
5
VII. Aspek Spritual
Klien beragama Islam. Klien selalu beribadah di masjid panti dan mengikuti
pengajian mingguan. Klien yakin bahwa dengan izin Allah penyakitnya dapat
sembuh dengan sendirinya.
3. Kepala
Bentuk kepala normocephalus, rambut tampak ubanan, dan kelihatan bersih,
tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan pada kepala dan tidak ada benjolan.
4. Wajah
Bentuk normal, tidak ada paralisis, tidak ada odem, hanya sesekali tampak
meringis saat terasa nyeri pada lutut
5. Mata
Bentuk tampak simetris, konjungtiva tampak anemis, sclera tidak ikterik, pupil
isokor, penglihatan kabur (presbiopi), tidak ada peradangan, menggunakan kaca
mata, tidak ada nyeri dan tidak ada benjolan.
6. Hidung
Bentuk tampak simetris, tidak ada luka, tidak ada peradangan, tidak ada secret
pada hidung, tidak ada nyeri tekan, penciuman masih cukup baik.
7. Mulut dan Tenggorokan
Mulut tampak sedikit kotor, mukosa mulut tampak kering, tidak ada peradangan,
gigi tampak kuning, tampak careas gigi dan gigi tampak ompong, sudah hilang
tiga, mengalami kesulitan saat mengunyah dan tidak ada kesulitan saat menelan.
6
8. Telinga
Bentuk simetris, tidak ada luka, tidak tampak serumen, tidak ada peradangan,
tidak nyeri tekan pada bagian belakang telinga (mastoideus), tidak ada benjolan,
pendengaran masih bagus.
9. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada luka, tidak ada bendungan
vena jugularis, klien mengeluh leher bagian belakang, terasa berat (kaku kuduk).
10.Dada
Tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada nyeri tekan, R : 20
x/menit
11.Abdomen
Bentuk simetris, tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa.
12.Genetalia
Tidak terkaji
13.Integument
Kebersihan cukup baik, warna kulit hitam, lembab, tidak ada gangguan pada
kulit. kulit tampak keriput, suhu 37o C.
14.Ekstremitas
a. Ekstermitas atas
Bentuk normal dan sejajar, nampak tremor, tonus otot lemah, kekuatan otot
4.
b. Ekstermitas bawah
Bentuk normal dan sejajar, tonus otot lemah, kekuatan otot 3, merasa nyeri,
linu, tampak kaku lutut, lutut nampak bengkak dan kemerahan. Nampak
memegang lututnya saat nyeri.
4 4
3 3
7
IX. Pola Kebiasaan Sehari – hari
1. Nutrisi dan minum
Klien mengatakan biasa makan 2 kali sehari terkadang tidak teratur dengan
menghabiskan 1 porsi makanan dengan lauk pauk seadanya, klien kurang senang
makan buah – buahan, klien juga mengatakan makan makanan yang sama
dengan anggota panti lainnya, klien minum ± 7 gelas per hari. Klien suka sekali
dengan sayur bayam dan minum the manis.
2. Pola istirahat tidur
Klien tidur kurang lebih 3-5 jam perhari, klien sering terbangun saat malam hari
karena ingin kencing, klien jarang tidur siang.
3. Eliminasi
Klien tidak mengalami gangguan saat BAB dan BAK. Klien BAB ± 1 kali/hari
dengan konsistensi lembek dan BAK ± 5 kali per hari lancar tanpa ada gangguan.
5. Personal hygiene
Klien mengatakan biasanya mandi 2 kali sehari pada pagi dan sore hari
menggunakan sabun, sikat gigi setiap kali mandi, menggunakan pasta gigi, dan
biasa mengganti pakaian 2 hari sekali.
4. Pola aktivitas
Klien masih bisa melakukan kegiatan sendiri seperti, menyapu, mencuci piring
dan pakaian.
5. Kebiasaan mengisi waktu luang
Klien menghabiskan waktu luang di panti hanya dengan nonton TV atau tidur dan
tidak ad kegiatan lain.
X. Pengkajian Masalah Emosianal
1. Pertanyaan tahap 1 :
a. Apakah klien mengalami sukar tidur?
b. Apakah klien sering merasa gelisah?
c. Apakah klien sering murung atau menangis sendiri?
d. Apakah klien sering was –was atau kuatir ?
Jawaban :
Ny. R tidak merasa sukar tidur, merasa nyaman, tidak banyak pikiran dan merasa
baik- baik saja dapat berkumpul dengan teman yang lainnya yang tinggal di panti
tanpa memikirkan hal yang lain.
8
XI. Pengkajian Fungsional Klien
1. Katz index
Bantuan Bantuan
No. Kegiatan Mandiri
sebagian penuh
1. Makan
2. BAB / BAK
3. Berpakaian
4. Ke toilet
5. Berpindah tempat
6. Mandi
7. Makan / minum
Interpretasi :
Mandiri (B) : Ny. R dapat beraktivitas dengan dibantu sebagian pada salah satu
fungsi.
2. Barthel index
No. Kriteria Dgn Bantuan Mandiri
1. Makan 0 10
2. Minum 0 10
3. Berpindah dari kursi roda ke tempat 5 10
tidur, sebaliknya
4. Personal toilet (cuci muka, menyisir 0 5
rambut, gosok gigi)
5. Keluar masuk toilet (menyeka tubuh, 5 0
menyiram)
6. Mandi 5 10
7. Jalan di permukaan datar 0 5
8. Naik turun tangga 5 0
9. Mengenakan pakaian 0 10
10. Kontrol bowel (BAB) 0 10
11. Kontrol bladder (BAK) 0 10
12. Olah raga/latihan 5 5
13. Rekreasi/pemanfaatan waktu luang 0 10
Jumlah 25 95
Interpretasi :
Jumlah skor 95 = kegiatan Ny. R di ketergantungan sebagian
9
XII. Pengkajian Status Mental
Short Portable Mental Status Questioner (SPSMQ)
10
Negara : Indonesia (Benar)
Propinsi : jawa (Benar)
Kabupaten/kota : malang
(Benar)
Panti : sukma rahardja
Wisma:-
Sebutkan 3 nama obyek
(misal : kursi, meja, kertas),
kemudia ditanyakan kepada
3 Registrasi 3 3 klien, menjawab :
1. kursi
2. meja
3. kertas
4 Perhatian 5 3 Meminta klien berhitung
dan kalkulasi mulai dari 100 kemudia
kurangi 7 sampai 5 tingkat.
Jawaban :
1. 93
2. 86
3. 79
4. 72
5. 65
11
perintah berikut yang terdiri
3 langkah.
1. Ambil kertas ditangan
anda
2. lipat dua
3. dan taruh di lantai
Perintahkan pada klien untuk
hal berikut (bila aktifitas
sesuai perintah nilai 1 poin.
“tutup mata anda”
Perintahkan kepada klien
untuk menulis kalimat dan
menyalin gambar.
Total nilai 30 25
Interpretasi :
Dari hasil MMSE (Mini Mental Status Exam) didapatkan total nilai 25, ini
menunjukkan bahwa tidak ada gangguan kognitif.
12
Interpretasi hasil :
Nilai 7 (6-10) : Ny. R memiliki resiko jatuh sedang
13
XV. ANALISA DATA
No. Data Senjang Penyebab Masalah
1. DS : klien mengatakan : Proses menua Nyeri
Merasa nyeri pada lutut sampai ke
pergelangan kaki Perubahan hormonal
Merasa linu, kesemutan, berdenyut
saat nyeri dan terasa kaku pada lutut Permukaan tulang dan sendi tidak
Keluhan bertambah saat beraktivitas lagi licin
dan hilang pada saat beristirahat
P: Benturan lutut dengan meja pada Tulang mengalami gesekan
saat mau berdiri dari kursi
Q: Seperti ditusuk - tusuk Nyeri
R: Nyeri lutut menyebar sampai ke
pergelangan kaki
S : Sedang (4-6)
T : Hilang timbul
DO :
TD :130/80 mmHg
N : 110 x/menit
S : 37o C
R : 20 x/menit
Kedua lutut bengkak dan tampak
kemerahan
Wajah tampak meringis dan
memegang lutut saat nyeri
2. DS : klien mengatakan : Proses menua Resiko jatuh
Merasa kaku pada lutut
Lemas Penurunan sensori / penurunan
DO: fungsi tulang
Tampak kaku pada lutut
Lantai terbuat dari keramik yang licin Lingkungan kurang kondusif
Presbiopi
Tremor Fleksibilitas ekstremitas menururn
Tonus otot lemah
Kekuatan otot 4 4
3 3
14
2
Hasil pengkajian keseimbangan
menunjukan 7 : resiko jatuh sedang
15
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan analisa data dia atas, maka dapat dibuat diagnosa keperawatan sebagai
berikut :
1. Nyeri akut akibat proses inflamasi pada daerah kaki berhubungan dengan penurunan
fungsi tulang, yang ditandai dengan :
DS : klien mengatakan :
Merasa nyeri pada lutut sampai ke pergelangan kaki
Merasa linu, kesemutan, berdenyut saat nyeri dan terasa kaku pada lutut
Keluhan bertambah saat beraktivitas dan hilang pada saat beristirahat
P: Benturan lutut dengan meja pada
saat mau berdiri dari kursi
Q: Seperti ditusuk - tusuk
R: Nyeri lutut menyebar sampai ke
pergelangan kaki
S : Sedang (4-6)
T : Hilang timbul
DO :
TD :130/80 mmHg
N : 110 x/menit
S : 37o C
R : 20 x/menit
Kedua lutut bengkak dan tampak kemerahan
Wajah tampak meringis dan memegang lutut saat nyeri
2. Resiko jatuh berhubungan dengan penurunan fleksibilitas ekstremitas, yang ditandai
dengan :
DS : klien mengatakan :
Merasa kaku pada lutut
Lemas
DO:
Tampak kaku pada lutut
Lantai terbuat dari keramik yang licin
Presbiopi
Tremor
Tonus otot lemah
Kekuatan otot 4 4
3 3
16
Hasil pengkajian keseimbangan menunjukan 7 : resiko jatuh sedang
3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi tentang
penyakit rematik, yang ditandai dengan :
DS : klien mengatakan:
17
C. RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Perencanaan
Diagnosa Keperawatan
Dx Tujuan Intervensi Rasional
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan 1. Kaji karakteristik nyeri 1. Membantu mengetahui gejala
dengan penurunan perawatan selama ketidaknyamanan dan perubahan pada
fungsi tulang selama 2x24 jam, karakteristik nyeri
DS : klien mengatakan : diharapkan 2. Anjurkan klien untuk 2. Panas meningkatkan relaksasi otot dan
Merasa nyeri pada nyeri berkurang mandi air hangat atau mobilitas,menurunkan rasa sakit dan
lutut sampai ke dengan kriteria mandi pancuran pada melepaskan kekakuan di pagi hari
pergelangan kaki hasil : waktu bangun atau pada
Merasa linu, Ny. R melaporkan waktu tidur
kesemutan, nyeri berkurang
berdenyut saat menjadi ringan 3. Anjurkan klien untuk 3. Mencegah terjadinya kelelahan umum dan
nyeri dan terasa dengan skala (1-3) mengatur posisi yang mengurangi gerakan/ rasa sakit pada sendi
18
kaku pada lutut Rasa pegal, nyaman dan mengindari
Keluhan krepitasi dan gerakan yang menyentak
bertambah saat kesemutan hilang
beraktivitas dan Bengkak pada 4. Ajarkan teknik relaksasi 4. Meningkatkan relaksas, memberikan rasa
hilang pada saat kedua lutut hilang nafas dalam kontrol dan mungkin meningkatkan
beristirahat Ekspresi wajah kemampuan koping.
P: Benturan lutut ceria
dengan meja pada 5. Membantu mempercepat proses
saat mau berdiri 5. Kolaborasi dengan dokter penyembuhan
dari kursi dalam pemberian obat
Q: Seperti ditusuk - Piroxicam
tusuk Allopurinol
R: Nyeri lutut Vit. B1
menyebar sampai
ke
pergelangan kaki
S : Sedang (4-6)
T : Hilang timbul
DO :
TD :130/80 mmHg
N : 110 x/menit
S : 37o C
R : 20 x/menit
Kedua lutut
bengkak dan
tampak kemerahan
Wajah tampak
meringis dan
memegang lutut
saat nyeri
19
No. Perencanaan
Diagnosa Keperawatan
Dx Tujuan Intervensi Rasional
2. Resiko jatuh berhubungan Setelah dilakukan perawatan 1. Jelaskan faktor-faktor risiko 1. Penjelasan yang diberikan
dengan penurunan selama selama 2x24 jam, yang dapat mengakibatkan dengan bahasa yang sederhana
fleksibilitas ekstremitas diharapkan jatuh dengan bahasa yang dapat dipahami pasien.
Resiko jatuh dapat dihindari sederhana
DS : klien mengatakan : dengan kriteria hasil :
Merasa kaku pada Ny R melaporkan tidak terasa 2. Ajarkan cara-cara untuk 2. Penting untuk pasien sebagai
lutut kaku lagi pada lututnya mencegah : bila tidak mampu penanganan pertama untuk
Lemas Merasa kuat berjalan sendiri minta jangan menghindari jatuh
DO: Kekuatan otot kaki meningkat panik tetapi berteriaklah
Tampak kaku pada Dapat duduk dan berjalan minta tolong pada orang lain
lutut dengan normal kembali
Lantai terbuat dari 3. Berikan pujian terhadap 3. Pujian dapat memotivasi klien
20
8
keramik yang licin kemampuan klien melakukan hal-hal yang telah
Presbiopi menyebutkan cara-cara diajarkan perawat.
Tremor mencegah jatuh.
Tonus otot lemah
Kekuatan otot 4 4 4. Kolaborasi dengan pihak 4. Membantu meminimalkan
fisioterapi untuk memberikan resiko jatuh
3 3
2 alat bantu berjalan yaitu
Hasil pengkajian tongkat
keseimbangan
menunjukan 7 : resiko
jatuh sedang
No. Diagnosa Perencanaan
Dx Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
3. Defisit pengetahuan Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat pengetahuan 1. Mengetahui tingkat pengetahuan klien
berhubungan dengan perawatan selama selama klien tentang penyakit tentang penyakitnya
kurang terpaparnya 2x24 jam, diharapkan
informasi tentang Pengetahuan Ny. R tentang 2. Berikan pendidikan 2. Menambah pengetahuan pasien tentang
penyakit rematik bertambah, dengan kesehatan tentang cara penyakitnya, serta cara mencegah dan
DS : klien kriteria hasil : mencegah dan mengatasi mengatasinya
mengatakan: Ny D mengatakan paham penyakitnya
mengenai penyakitnya
Tidak Mengetahui cara 3. Evaluasi tingkat pengetahuan 3. Mengetahui sejauh mana klien memahami
mengetahui apa mencegah dan mengobati klien tentang penyakit yang dideritanya
21
penyakit yang penyakitnya
8
dideritanya
DO :
Klien tampak
kebingungan
saat ditanya
tentang rematik.
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No Implementasi Evaluasi
1 Tanggal : 13-04-2018 Tanggal : 13-04-2018
Pukul : 08.00 wib Pukul : 12.00 wib
22
dalam pemberian obat
Piroxitam 200 mg 1x1
Allopurinol 1x1 tab
Vit. B1 1x 1 tab
23
No Implementasi Evaluasi
2 Tanggal : 13-04-2018 Tanggal : 13-04-2018
Pukul : 10.00 wib Pukul : 12.00 wib
1) Menjelaskan faktor-faktor
risiko yang dapat S: Klien mengatakan :
mengakibatkan jatuh dengan
bahasa yang sederhana
Hasil : Mengerti tentang factor-faktor resiko jatuh
Klien memahami penjelasan dan cara mencegah agar tidak jatuh
perawat dan mau mengikutinya Senang dan bangga dengan pujian yang
diberikan perawat
2) Mengajarkan cara-cara untuk
mencegah cedera: bila tidak
mampu berjalan sendiri minta
jangan panik tetapi berteriaklah O:
minta tolong pada orang lain
Hasil : Klien dapat menyebutkan kembali factor
Klien mengerti dan mau resiko cedera dan cara mencegah
melakukan apa yang di ajarkan Klien mau dan dapat menggunakan tongkat
perawat apabila terjadi hal – hal tongkat dengan baik dan benar
tersebut.
24
No Implementasi Evaluasi
3. Tanggal : 13-04-2018 Tanggal : 13-04-2018
Pukul : 11.00 wib Pukul : 12.00 wib
25
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Reumatik adalah penyakit yang menyerang sendi dan struktur jaringan sekitarnya
(tendon ligament, sinovia, otot sendi, dan tulang). Penyakit ini tidak terbatas menyerang
sendi bisa juga mengenai organ lain.
Kemungkinan masalah keperawatan yang akan muncul pada penyakit rematik yang
dialami lansia adalah:
a. Nyeri akut akibat proses inflamasi pada daerah kaki berhubungan dengan penurunan
fungsi tulang.
b. Resiko jatuh berhubungan dengan penurunan fleksibilitas ekstremitas.
c. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi tentang
penyakit rematik.
B. SARAN
Semoga pembahasan makalah ini dapat bermanfaat buat kami selaku mahasiswa
keperawatan dan pembaca sehingga dapat diaplikasikan dalam dunia kesehatan.
26
DAFTAR PUSTAKA
iii