Formatif 1 PDF
Formatif 1 PDF
(15 - 25%)
Outline:
Penyakit Infeksi
Yang harus diperhatikan dalam memilih antibiotika diantaranya ialah penetrasi
dalam tubuh;
Penetrasi Antibiotika
Tuberkulosis:
Kategori 1 = Pasien Kasus Baru
Kategori 2 = Pasien Kasus Lama (Kambuhan, Pindahan, Lalai, Gagal, Kronis)
Kategori 3 = Profilaksis TB/Suspek TB (BTA-, bercak +)
kelima
2HRZE+1HRZE+5H3R3E3
*Streptomisin dipakai
Grup 1 (Injeksi)
Levofloxacin qd
Moxifloxacin 750-1000 mg
qd
400 mg qd
Aturan Penggunaan Regimen TB:
Kondisi Khusus:
Kondisi Khusus Tatalaksana Keterangan
Wanita Hamil KI: Streptomisin Menyebabkan ototoksik
permanen
Penggunaan Gunakan kontrasepsi
Interaksi Rifampicin
Kontrasepsi mekanik (kondom,
terhadap obat hormonal
spiral) atau Estrogen Kegagalan Obat
dosis tinggi Kontrasepsi
HIV Terapi TB selama 2-8 Rekomendasi Pemberian
minggu, kemudianINH seumur hidup
dilanjutkan bersama
terapi HIV.
Hepatitis Akut Terapi Hepatitis hingga Jika darurat gunakan
perbaikan hepar terlebih regimen 3SE/6RH
dahulu.
Hepatitis Kronis KI: Pirazinamid Rekomendasi:
2HRES/6RH atau
2HES/10HE
Ginjal Warning!: penggunaan Rekomendasi: 2RHZ/6HR
Etambutol &
Streptomisin
DM Interaksi Rifampicin
dengan Sulfonil Urea.
Warning!: Penggunaan
Ethambutol
EFEK SAMPING OBAT TB
Sumber: Antibiotic Guidelines 2015-2016 (Cosgrove et al, 2015); Guidelines for the
Management of Typhoid Fever (WHO, 2011); Tuberculosis Treatment and
Management (Zumla et al, 2015)
Gejala:
- Disuria
- Poliuria
- Pyuria
- Gejala Tambahan (Demam, Nyeri Perut, Leukosit Dalam Urin)
Sumber: Dipiro.JT., 2009, Pharmacoterapy Handbook 9th edition, Mc Graw Hill, New
York.
INFEKSI SALURAN PENCERNAAN
2nd: Nistatin
Keterangan:
Alergi penisilin (tidak hamil) doksisiklin oral 30 hari, eritromisin selama 30
hari
Alergi penisilin (hamil) lakukan desensitisasi
Source: Pionas POM RI. Infeksi Parasit. Pionas.pom.go.id
VAKSIN
Meningitis
influenzae B)
Diberikan tiap tahun pada usia 6 bulan sampai
Influenza Flu
8 tahun
Meales(Campak)
Diberikan dalam 2 dosis vaksin
Mumps(Gondongan)
MMR Dosis pertama: Usia 12-15 bulan
Rubella(Campak
Dosis kedua: Usia 4-6 tahun (atau lebih cepat)
Jerman)
Pneumonia
Sepsis
Pneumokokus Otitis Media Diberikan secara rutin pada bayi usia 2, 4, 6 dan
(Streptococcus
pneumoniae)
Diberikan 4 dosis vaksin dengan jadwal sebagai
satu
disuntik
sekali
Toxoplasmosis,
herpes.
Disarankan
contraception
Darunavir + Ritonavir +
Ruam
Tenofovir + Emtricitabine
Reltegnavir + Ritonavir +
Twice daily (not once)
Tenofovir + Emtrivitabine
Regimen Alternatif Keterbatasan
Atazanavir-Ritonavir +
+ Lamivudine
Asidosis laktat
Ritonavir Intoleransi GI
Abacavir Hipersensitivitas
Emtricitabine Pigmentasi
Atazanavir Ruam
Indinavir Nefrolitiasis
Ritonavir Intoleransi GI
Nelfinavir Diare
Sumber: Guidelines for the Use of Antiretroviral Agents in HIV-Infected Adult and
Adolscents (DHHS, 2009)
Tujuan :
pengobatan.
PENYAKIT SALURAN CERNA
(12-14%)
Outline:
GERD
DIARE DAN KONSTIPASI
PEPTIC ULCER
DYSPEPSIA NON ULCER
MUAL MUNTAH
DIARE
KONSTIPASI
Kondisi Gejala Tatalaksana
Jangka waktu Massa feses 1. Non Farmakologi
normal 1 minggu mengeras Fiber dan Makanan
2. Terapi Farmakologi
- Bulk Forming (dokusate, laktulosa) jangka
waktu 1-3 hari, Senna, MgSO4 jangka
waktu 6-12 jam
- Stimulasi Gerak Peristaltik (Bisakodil)
3. Stimulasi water evacuation
- Castor Oil, propilen glikol, bisakodil rektal,
saline.
Keterangan:
Pasien Geriatri : Bulkforming (Laktulose)
Pasien rawat inap: tanpa GI Disease: bisakodil, senyawa opiat
Ibu Hamil : hindari pencahar (saline), MGSO4
PEPTIC ULCER
Kondisi Tatalaksana
Kondisi Ringan Antasida / Klorpromazin
Kondisi Berat Gol. Benzodiazepin
Hipertensi, Glaukoma, Gol. Antihistamin/Antikolinergik (Dimenhidrinat,
Asma Difenhidramin, Skopolamin)
Pasca Kemo/Operasi Gol. Kortikosteroid (Dexametason)
GERD / Tukak Lambung Gol. H2 Blocker (Simetidin, Ranitidin)
Diabetes Metoklopramid
Hamil Piridoksin (First Line)
Doxylamin
Ondansetron (Pilihan Akhir)
Anak Kortikosteroid/Ondansetron
Keterangan:
Obat Mual disesuaikan dengan kondisi dan penyebab terjadinya.
KARDIOVASKULAR
(10-12 %)
Outline:
Hipertensi
Penyakit Jantung (CAD)
ISKEMIK – ANGINA
Stroke
Hiperlipidemia
HIPERTENSI
Berdasarkan JNC 8, target terapi dan pilihan regimen dalam
+ CCB
Pencegahan
Stroke
acebutolol lebih aman untuk pasien dengan PPOK, asma, dibetes dan peripheral
vascular disease.
HIPERLIPIDEMIA
Menurut ATP III, dalam tatalaksana penurunan LDL dan manajemen resiko
penyakit degeneratif ada faktor resiko yang harus diketahui, berikut adalah faktor
Kebiasaan merokok
Tekanan darah (BP > 140/90 mmHg atau dalam pengobatan hipertensi
Jika memiliki ≥ 2 faktor resiko dengan atau tanpa CHD, lakukan assesment terhadap
10-years (short-term) CHD risk dengan hitungan pada tabel Framingham. Dengan
mengetahui faktor resiko, target penurunan LDL dan memulai terapi dapat
Nilai LDL
Faktor Resiko Target LDL Nilai LDL Mulai Terapi
untuk
Hasil Assesment (mg/dL) Obat
Mulai TLC
≥ 190
0 – 1 Risk Factor < 160 ≥ 160
(160-189 drug optional)
dasikan penggunaan obat penurun LDL jika target < 100 mg/dL tidak
TLC diet
Obat
Simvastatin Menurunkan
HMG CoA Miopati,
Lovastatin, LDL dan Penyakit liver
Reductase meningkatkan
Pitavastatin, trigliserida, aktif dan kronis
Inhibitor enzim hati
Rosuvastatin menaikkan HDL
GI Upset
Resin Colestipol Menurunkan
Konstipasi Trigliserida > 400
Asam Coleselvam LDL, menaikkan
Menurunkan mg/dL
Empedu Colestiramin HDL
absorbsi obat
Muka merah
Menurunkan
Hipoglikemi Penyakit liver
Asam Asam LDL dan
Hiperurisemia kronis
Nikotinat Nikotinat trigliserida,
Hepatotoksis Gout parah
menaikkan HDL
GI Upset
Menurunkan Dispepsia
menaikkan HDL
Penurunan berat badan dapat digunakan orlistat, apabila target dengan terapi
non-farmakologi tidak mencapai penurunan 10% berat badan. Orlistat memiliki
efek samping feses berlemak dan dapat menggangu absorbsi vitamin, siklosporin,
dan levotiroksin.
JANTUNG KORONER -- Coronary Artery Disease (CAD)
Kondisi Tatalaksana
Penyempitan Arteri Koroner, 1. Antiplatelet
manifestasi akhir angina Aspirin, CPG, tiklodopin
dan infark 2. Beta Bloker Selektif
Bisoprolol, karvediol, atenolol
3. Nitrat
ISDN
4. ACEI dan ARB
Captopril, losartan, varsartan
5. Penurun Lemak
Ikuti tatalaksana hiperlipidemia
Kondisi khusus
Kondisi Tatalaksana
DM Anti-trombotik : Aspirin, Warfarin
Geriatri
Ginjal Adjust Dose, Monitoring Faal Ginjal
Ibu Hamil 1. Trimester ke 2 jangan gunakan Aspirin
2. Trimester 2-3 jangan gunakan Captopril
3. Warfarin klasifikasi D
4. Nitrogliserin Aman digunakan
5. Betabloker yang digunakan Labetolol
Potensi Intraksi Warfarin dengan Simetidin Blokade metabolisme enzim
sitokrom, menyebabkan bleeding.
Mekanisme Kerja Obat Angina
Obat Mekanisme
Nitrat Vasodilatasi pada vena perifer di otot
polos vaskuler (Nitrogliserin)
ACEI Remodeling jantung
CCB Dilatasi arteriol perifer
Beta Bloker Menekan kontraktilitas miokard
Frekuensi Denyut Turun
Kebutuhan O2 Turun
(6-10%)
Outline:
Ansietas
Epilepsi
Nyeri
Sakit Kepala
Berikut ini kondisi yang terjadi ketika sistem saraf simpatis dan parasimpatis
mengalami induksi.
simpatis diinduksi
Ansietas
1st Line* SNRI†, SSRI, RIMA SSRI, TCA‡ SSRI†, TCA‡ SSRI†, SNRI
Buspirone†
Antidepressant
Terapi Antidepresan Pada Kehamilan
depresi mayor, karena memiliki toksisitas yang rendah walau dalam kondisi
overdosis.
TCA berguna untuk wanita yang tidak responsif terhadap SSRI atau terganggu
wanita hamil dan juga telah disetujui oleh FDA sebagai tambahan terapi untuk
Partial Seizure
Lamotrigin, Oxcarbazepin,
(Refractory -
Topiramat
Monotherapy)
Karbamazepin, Klobazam,
Valproat, Topiramat
Klobazam, Klonazepam,
Generalized Etoksusimid, Lamotrigin,
Levetiracetam, Topiramat,
Seizure Absence Asam Valproat
Zonisamid
Klobazam, Klonazepam,
Juvenile Myoclonic Etoksusimid, Lamotrigin,
Levetiracetam, Topiramat,
Epilepsy Asam Valproat
Zonisamid
dapat ditoleransi.
obat kejang
A. Analgesik
rendah dapat digunakan secara aman tanpa adanya batasan selama memang
diindikasikan.
C. Pengobatan Migrain
kodein, atau ibuprofen (3 x 800 mg) atau diklofenak (2-3 x 50 mg) terbukti
(ACEi dan ARB) dikontraindikasikan, termasuk flunarizin, agen CCB yang juga
minim informasi.
ENDOKRIN
(5-10%)
Outline:
Gangguan Tiroid
Diabetes Melitus
GANGGUAN TIROID
Berdasarkan bentuk:
Gejala: polivagi (banyak makan), poliuria (banyak buang air kecil), dan
polidipsi (banyak minum). Diabetes digolongkan menjadi dua tipe utama, yaitu tipe
Keterangan: Pada tipe I, pasien lebih cenderung memiliki berat badan rendah dan
A. Insulin
insulin adalah pilihan dalam pengobatan ini. Insulin lispro dan aspart tidak boleh
diganti selama masa kehamilan, sedanglan long-acting analogs bagaimanapun
DM tipe II atau GDM yang gula darahnya tidak dapat terkontrol dengan
dan tokolitik harus dibatasi agar tidak terjadi toleransi karbohidrat, disamping
itu pengontrolan kondisi metabolik sangat disarankan ketika obat ini diberikan.
otot.
(akarbosa, manitol).
liraglutide).
THT dan MATA
(5-10%)
Outline:
Glaukoma
Rinitis Alergi
Konjungtivitis
Faringitis
GLAUKOMA
Tatalaksana:
(5-10%)
Outline:
Osteoporosis
Reumatoid Artritis
Osteoartritis
Gout
bawah – 2,5.
1. Topikal NSAID
2. Oral NSAID
Reumatoid injeksi
sendi
(Siklosporin, sulfassalazin,
metotreksat, siklofosfamid)
ASAM URAT
Tujuan terapi:
urat di jaringan.
Kondisi Keterangan
1. Probenecid dapat dikatakan sebagai obat pilihan untuk eliminasi asam urat
selama kehamilan.
3. Ibuprofen adalah obat pilihan pertama untuk penanganan serangan gout saat
kehamilan.
berapapun.