Tugas Makalah BTT
Tugas Makalah BTT
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang cukup banyak, baik
flora maupun fauna. Kita boleh berbangga dengan kekayaan tumbuhan yang
tidak dimiliki negara lain. Akan tetapi lebih kurang 30.000 sampai 40.000 jenis
tumbuhan yang tersebar dari Aceh sampai Papua, dari daratan rendah hingga
dataran tinggi dari daerah tropik hingga daerah sejuk, jenis-jenis pohon di
Indonesia sangat banyak.
Para ilmuwan dari bidang biologi mengembangkan suatu sistem
pengelompokan yang memudahkan untuk memahami, mempelajari, dan
mengenali mahkluk hidup dengan suatu sistem klasifikasi. Cabang ilmu biologi
yang mempelajari klasifikasi suatu mahkluk hidup disebut dengan taksonomi
atau sistematik.
Bergantung pada golongan makhluk hidup yang dijadikan obyek studi,
apabila yang merupakan obyek studinya adalah tumbuhan maka istilah yang
digunakan adalah Taksonomi atau Sistematik Tumbuhan, begitu juga berlaku
pada obyek studi hewan.
Menurut Lawrence dalam bukunya Taxonomy of Vascular Plants definisi
dari taksonomi dengan perumusan yang lebih sederhana, taksonomi adalah
ilmu pengetahuan yang mencakup identifikasi, tatanama, dan klasifikasi pada
obyek biologi yang bila dibatasi pada tumbuhan saja sering disebut dengan
taksonomi tumbuhan.
Klasifikasi adalah proses pengaturan makhluk hidup dalam tingkat-tingkat
kesatuan kelasnya yang sesuai secara ideal. Ini dicapai dengan menyatukan
golongan-golongan yang sama dan memisahkan golongan-golongan yang
berbeda. Hasil proses pengaturan ini ialah suatu sistem klasifikasi yang
menyatakan hubungan kekerabatan organisme.
A. Keanekaragaman tumbuhan
Keanekargaman tumbuhan merupakan ungkapan terdapatnya
keanekaragaman bentuk, penampilan, dan sifat yang tampak pada berbagai
tingkatan organisasi kehidupan seperti ekosistem, jenis dan genetik pada
tumbuhan. Keanekaragaman tumbuhan umumnya dipengaruhi oleh beberapa
faktor pendorong, seperti :
1. Genetik
2. Mutasi
3. Adaptasi
4. Kompetisi
Variasi perkembangan ini ditentukan secara genetis. Contoh pada tanaman
cocor bebek ( Kalanchoe pinnata ) terdapat daun tunggal dan majemuk
menyirip beranak daun tiga pada satu individu tanaman yang sering disebut
heteromorfisme. Variasi ada yang disebabkan Lingkungan yaitu Tumbuh-
tumbuhan keseluruhan beranekaragam dan banyak jenisnya menyimpang
dalam pertumbuhannya, sebagai respon terhadap lingkungan. Perubahan ini
disebabkan karena sinar, air, makanan, suhu, dan tanah.
Sebagai contoh adalah tumbuhan kaktus. Daun tanaman ini berbentuk seperi
duri atau jarum dan tebal karena tumbuh di daerah yang sinarnya berlebih yaitu
di padang pasir atau gurun. Sehingga agar tidak terjadi transpirasi berlebihan
maka bentuk daun tidak melebar seperti pada umumnya daun.
Macam Keanekaragaman Tumbuhan Berdasarkan Organisasi Kehidupan
dan Taksonomi
1. Keanekaragaman Ekosistem
Keanekaragaman ekosistem didasarkan pada adanya variasi komponen-
komponen penyusun ekosistem. Sebagaimana diketahui bahwa ekosistem
merupakan satu kesatuan utuh antara makhluk hidup dengan lingkungannya,
2. Biosistematika
Biosistematika merupakan tiang dari ilmu taksonomi yang sering
digunakan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan biodiversitas
sehinga masuk ke dalam ruang lingkup sistematika. Biosistematika adalah
suatu cabang biologi yang mempelajari keragaman hidup yang mencakup
taksonomi dan terlibat dalam rekonstruksi sejarah filogenetik.
Pada dasarnya, sistematika bertujuan untuk memahami dan
mendeskripsikan keanekaragaman suatu organisme, merekonstruksi
hubungan kekerabatan antara organisme satu terhadap organisme lainnya,
mendokumentasikan perubahan - perubahan yang terjadi selama evolusinya
dan merubahnya ke dalam sebuah sistem klasifikasi yang mencerminkan
evolusinya tersebut.
Biosistematika memiliki tiga tingkatan yang menyangkut taksonomi dan
filogenetik yaitu :
1. taksonomi alfa (merupakan upaya untuk menemuan, mendeskripsikan
dan pemberian nama suatu individu / spesimen);
2. taksonomi beta ( yaitu upaya penempatan suatu spesimen / individu yang
sudah di tentukan nama ilmiahnya ke dalam suatu hirarki taksonomi);
3. taksonomi gamma (merupakan studi variasi genetik dalam suatu spesies
dengan tujuan melihat variasi intra-populasi sampai laju evolusi dari
suatu populasi).
4. Taksonomi Kimia
Makhluk hidup yang ada di alam sangat beraneka ragam. Makhluk hidup
yang beranekaragam jenis ini memiliki persamaan dan perbedaan ciri khas.
Berdasarkan hal itu, makhluk hidup dapat digolongkan kepada golongan
tertentu. Proses pengaturan atau penggolongan makhluk hidup dalam
kategori golongan yang disebut klasisfikasi. Klasifikasi mempermudah kita
dalam mempelajari dan menyederhanakan objek studi. Pengelompokan
makhluk hidup berdasarkan aturan tertentu dikatakan sebagai klasifikasi.
Adapun dasar-dasar yang dapat digunakan dalam klasifikasi makhluk hidup
adalah morfologi, anatomi, fisiologi, biokimia, molekuler (DNA) dan lain-
lain. Intinyanya taksonomi kimia yaitu pengelompokan tumbuhan
berdasarkan aspek biokimia.
Biokimia adalah kimia makhluk hidup. Biokimiawan mempelajari
molekul dan reaksi kimia terkatalis oleh enzim yang berlangsung dalam
semua organisme. Biokimia berasal dari bahasa Yunani, yaitu bios yang
berarti kehidupan dan chemis yang berarti kimia. Secara istilah, biokimia
didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari berbagai dasar-dasar kimia
dan reaksi-reaksi kimia yang ada di dalam kehidupan serta interaksi molekul
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Keanekargaman tumbuhan merupakan ungkapan terdapatnya
keanekaragaman bentuk, penampilan, dan sifat yang tampak pada
berbagai tingkatan organisasi kehidupan seperti ekosistem, jenis dan
genetik pada tumbuhan.
2. Dasar-dasar taksonomi diantaranyta adalah klasifikasi, identifikasi,
deskripsi dan tata nama
3. Biosistematika merupakan tiang dari ilmu taksonomi yang sering
digunakan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan biodiversitas
sehinga masuk ke dalam ruang lingkup sistematika. Taksonomi numerik
tidak menghasilkan data baru, bukan pula sistem pendekatan baru, tetapi
metode baru dalam pengorganisasian data, dan biasanya dengan bantuan
komputer, sehingga taksonomi numerik bisa digunakan dalam menentukan
hubungan kekerabatan dalam pendekatan fenetik
B. Saran
Taksonomi klasik, biosistematika dan taksonomi numerik memiliki
beberapa poin persamaan sehingga sulit membuat klasifikasi.