3.1.2.2 Cerita
Pada cerpen Angin dari Gunung Karya A.A. Navis ini
menceritakan tentang patriot wanita yang berpegang teguh
padaprinsipnya, berjiwa besar, dan rela mengorbankan dirinya,
serta menyediakan waktunya untuk memberikan semangat
kepada para prajurit perang pada masa itu. Dia adalah Uni
Nun. Cerita berlanjut pada kehidupan Uni Nun. Uni Nun
mempunyai teman kecil, ia adalah Har. Pada suatu ketika
mereka bertemu dan berbincang pada suatu tempat
dimana tempat itu persis seperti tempat dimana mereka dulu
pernah datangi pada masa kanak-kanak. Mereka saling bercerita
mengenai kehidupan masing-masing. Pada suatu saat Uni Nun
bertanya pada Har mengenai masa lalu mereka. Dulu Uni Nun
adalah seorang patriot wanita yang cantik dan di kagumi oleh
prajurit perangpada masa itu. Semuanya mau mati-matian
bekerja berat dan mau berjuang membunuh musuh demi
mendekati Uni Nun. Tapi itu dulu ketika keadaan Uni Nun masih
dalam kondisi fisik yang sempurna. Tapi kinisemuanya berubah
sesaat setelah perang itu terjadi dan mengakibatkan jari-jari Uni
Nun dan kedua tangannya buntung dan ia tak bisa merasakan
kebahagiaan seperti dulu lagi. Uni Nun merasa ia sudah tidak
bisa lagi berbuat apa-apa dengan keadaannya yang seperti
itu. Dahulu ia yang selalu disanjung orang, tapi kini ia menjadi
orang yang seolah di abaikan, dianggap tak berguna dan bahkan
tak ada
3.1.2.3 Plot
Cerpen ini mempunya alur maju mundur. Dimulai dari hal
yang nyata, kemudian kembali ke masa lalu.
Kutipannya:
“Ketika itu seperti macam sekarang, kita duduk seperti ini juga,
tapi tempatnya bukan disini.” (Navis, 2005: 88)
Konflik yang dihadirkan penulis dalam cerpen ini adalah
sang tokoh utama yang sama sekali tidak peduli dengan masa
lalunya bersama Uni Unun. Padahal Uni Unun sangatlah
menginginkan hal itu kembali hadir, namun melihat ekspresi
tokoh aku yang acuh, maka ia terjatuh dalam penyesalan, hingga
membantingkan batinnya kemudian bangkit kembali. Alur yang
dihadirkan tidak kronologis, karena pertemuan itu berlangsung
begitu saja dan sampai akhir ceritapun tidak cukup menjelaskan
perputaran cerita yang wajar.
3.1.2.4 Penokohan
Tokoh-tokoh/perwatakan yang berperan dalam cerpen Angin
dari Gunung ini :
3.1.2.4.1 Protagonis
3.1.2.4.1.1 Uni
Nun : suka menyesali kejadian di masalampau dan terus mengi
ngatnya.
Kutipannya : ”Aku jadi sentimental dan hatiku berteriak,
meneriakan seribu kenangan yang datang mengharubiru”
danberpikir kecil terhadap seseorang dalam tokoh ini yaituterhad
ap Nun “ seperti tadi saja kalau bukan aku yang menyapamu,
kau takkan…” (Navis, 2005: 88)
3.1.2.4.2 Antagonis
3.1.2.4.2.1 Nenek : Tidak baik,
karena tidak adanyakesabaran dalam wataknya.
Kutipannya : “Nenek memangil. Cepatlah!”
gadis itumemamer lagi.” (Navis, 2005: 94)
3.1.2.5 Latar
Menurut perkataan Uni, Pertemuan kedua tokoh tersebut
adalah pertemuan secara spontan. Namun pertemuan tersebut
tidak menjelaskan awal cerita si tokoh aku sedang apa, hingga ia
bisa bertemu dengan Har. Baik latar waktu maupun tempat
masih bermakna ambigu. Waktu yang mulanya dibilang pagi,
namun ternyata Cuma halusinasi Uni dengan perasaannya,
dibilang siang juga tidak ada yang mendukung argument ini.
Kemudian dari latar waktu, memang tampak jelas, bahwa
keduanya berada disebuah tempat yang tembus pandang dengan
gunung. Namun inipun masih bersifat ambigu. Tempat yang
seperti apa, dan jelasnya tidak dipaparkan secara detail. Banyak
tempat yang bisa digunakan untuk melihat gunung, diantaranya,
kebun, taman, diatas apartemen, di persawahan dan masih
banyak lagi yang lainnya.
Kutipannya : “Matahari ketika itu sangat cerahnya. Bayangan
pohon manggis bertelau-telau pada rumput hijau.” (Navis, 2005:
87)
3.1.2.7 Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam cerpen Angin dari Gunung
adalah bahasa Melayu dan bahasa Indonesia.
3.1.2.7.1 Melayu
Kutipannya : “Satu demi satu ucapannya bercekauan dalam
hatiku.Dan kini kumandangnya lebih menyayat terasa, lebih
menusuk.Aku jadi tak berani mengangkat kepalaku.Makin lama
kian terkulai keseluruhan adaku di dekatnya.”
3.1.2.9 Moral
Nilai Moral yang terdapat dalam cerpen Angin dari Gunung
yaitu tindakan tokoh Har sudah benar,
ketika seseorangmendapatkan musibah atau semacam ia sedang
dalamkegelisahan,
ia dapat menolong seseorang itu untuk menemukansolusi secara
tepat tanpa orang yang
bercerita tersebut dapatmempunyai semangat yang baru.
Kutipan : “Aku beri dia semangat yang bernyala-nyala, yang
aku sendiri pada dasarnya sudah tak percaya akan semangatku
sendiri.” (Navis, 2005: 92)
3.1.3.2 Psikologi
3.1.3.2.1 Psikologi Pengarang
Terdapat hubungan antara karya dengan psikologi pengarang.
Bagaimana keaadaan emosional seorang A.A. Navis begitu
berpengaruh terhadap karya-karya yang dihasilkannya. Hal ini
bisa dilihat pada cerpen Angin dari Gunung karya A.A
Navis.Pengarang melihat pada saat itu terdapat seorang wanita
yang berjiwa patriotisme yang sangat terpuruk dan mempunyai
tekanan batin yang cukup tinggi. Kemudian pengarang
mengapikasikannya pada cerpen Angin dari Gunung dengan
menggunakan melayu dan Indonesia.
Kutipannya : “Aku tak merasa terpaan angin dari gunung itu
lagi, yang ku rasakan terpaan ucapannya pada mukaku karena
merasa sebagi umpatan yang pahit tapi dicelupkan dengan
tengguli.” (Navis, 2005: 93)