Anda di halaman 1dari 20

Derivatif, Lindung Nilai, dan Risiko

1. Derivatif
Suatu transaksi derivatif merupakan sebuah perjanjian antara dua pihak yang dikenal
sebagai counterparties (pihak-pihak yang saling berhubungan). Dalam istilah umum, transaksi
derivatif adalah sebuah kontrak bilateral atau perjanjian penukaran pembayaran yang nilainya
tergantung pada – diturunkan dari – nilai aset, tingkat referensi atau indeks. Saat ini, transaksi
derivatif terdiri dari sejumlah acuan pokok (underlying) yaitu suku bunga (interest rate), kurs
tukar (currency), komoditas (commodity), ekuitas (equity) dan indeks (index) lainnya.
Mayoritas transaksi derivatif adalah produk-produk Over the Counter (OTC) yaitu kontrak-
kontrak yang dapat dinegosiasikan secara pribadi dan ditawarkan langsung kepada pengguna
akhir, sebagai lawan dari kontrak-kontrak yang telah distandarisasi (futures) dan
diperjualbelikan di bursa. Menurut para dealer dan pengguna akhir (end user) fungsi dari suatu
transaksi derivatif adalah untuk melindungi nilai (hedging) beberapa jenis risiko tertentu.

Alasan penggunaan derivatif, antara lain:


a. Peralatan untuk mengelola risiko;
b. Pencarian untuk hasil yang lebih besar;
c. Biaya pendanaan yang lebih rendah;
d. Kebutuhan-kebutuhan yang selalu berubah dan sangat bervariasi dari sekelompok
pengguna;
e. Hedging risiko-risiko saat ini dan masa datang;
f. Mengambil posisi-posisi risiko pasar;
g. Memanfaatkan ketidakefisienan yang ada di antara pasar-pasar.

Pelaku Transaksi Derivatif:


1) Pengguna Akhir (End Users)
Berdasarkan Laporan G-30 tahun 1993, sebagian besar pengguna akhir derivatif yaitu
sekitar 80% adalah perusahaan-perusahaan, disamping badan-badan pemerintah dan sektor
publik. Alasan-alasan yang mendorong pengguna akhir menggunakan instrumen derivatif
adalah:
a. Untuk sarana lindung nilai (hedging);
b. Memperoleh biaya dana yang lebih rendah;
c. Mempertinggi keuntungan;
d. Untuk mendiversifikasikan sumber-sumber dana;
e. Untuk mencerminkan pandangan-pandangan pasar melalui posisi yang diambil.
2) Pialang (Dealer)
Terdiri dari lembaga-lembaga keuangan yang bertindak sebagai pialang. Fungsi dari
dealer antara lain:
a. Menjaga likuiditas dan terus menerus tersedianya transaksi;
b. Memenuhi permintaan pengguna akhir dengan segera;
c. Memberikan kemampuan untuk mempertinggi likuiditas pasar dan efisiensi harga.

Instrumen Derivatif
1) Forward
Kontrak serah atau yang dalam bahasa asing disebut forward contract adalah suatu
persetujuan antara dua belah pihak untuk menjual atau membeli suatu aset (atau bentuk apapun
juga) di suatu waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu, tanggal penjualan dan
tanggal penyerahan barang dilakukan berbeda. Kontrak serah ini digunakan untuk
mengendalikan dan meminimalkan risiko, sebagai contoh risiko perubahan nilai mata uang
(contoh:kontrak forward untuk transaksi mata uang) atau transaksi komoditi (contoh: kontrak
serah untuk minyak bumi).
Satu pihak setuju untuk membeli, pihak lain menjual, untuk suatu harga yang telah
disetujui sebelumnya. Saat terjadi transaksi forward, belum terjadi pertukaran/pembayaran
uang. Pembayaran dan pengiriman barang dilakukan sesuai dengan jadwal dan aturan yang
telah disepakati.
Harga forward berbeda dengan harga spot atau harga pada saat asset tersebut berpindah
tangan {pada waktu tersebut (spot), biasanya dua hari kerja}. Forward merupakan instrumen
keuangan derivative yang paling tua. Kontrak forward dapat dibedakan dengan kontrak spot.
Misalkan:
Membeli kurs spot dan 3-bulan forward Rp/$ adalah Rp9.000/$. Yang dilakukan adalah
membeli dolar spot dan forward 3 bulan. Bagaimana strukturnya?
Kontrak serah atau kontrak forward adalah merupakan bentuk dari kontrak berjangka
sederhana yang diperdagangkan diluar bursa ( over the counter-OTC) sedangkan bentuk
kontrak berjangka lainnya yang disebut dengan kontrak berjangka atau sering juga dikenal
dengan istilah "kontrak future" yaitu kontrak berjangka yang diperdagangkan di bursa
berjangka. Di Indonesia kontrak forward (kontrak serah) dibuat atas dasar kesepakatan dua
belah pihak yang bertransaksi dan dapat dilakukan dimana saja, sedangkan kontrak berjangka
telah ditetapkan secara standar dan hanya dapat diperdagangkan di bursa berjangka. Kontrak
forward selalu diakhiri dengan penyerahan barang secara fisik, sedangkan kontrak berjangka
dapat ditutup dengan tiga cara yaitu penyerahan barang atau penyerahan secara tunai,
mengambil posisi sebaliknya dari posisi yang dimiliki sekarang, dan pertukaran dengan
transaksi fisik (exchange for physical).Kemudian transaksi kontrak berjangka dilakukan
dengan penyerahan margin yang relatif kecil dibanding dengan nilai kontrak dan dijamin serta
diselesaikan oleh Lembaga Kliring setiap hari.
2) Futures
Kontrak berjangka atau juga dikenal dengan sebutan futures contract dalam dunia
keuangan merupakan suatu kontrak standard yang diperdagangkan pada bursa berjangka, untuk
membeli ataupun menjual aset acuan dari instrumen keuangan pada suatu tanggal dimasa akan
datang, dengan harga tertentu. Tanggal dimasa akan datang tersebut disebut dengan istilah
tanggal penyerahan atau dikenal juga dengan istilah delivery date atau tanggal penyelesaian
akhir (final settlement date). Harga tertentu disebut dengan istilah harga kontrak berjangka
(futures price). Harga dari aset acuan pada saat tanggal penyerahan disebut dengan istilah
harga penyelesaian (settlement price).
Suatu kontrak berjangka menimbulkan "kewajiban" kepada pemegang kontrak guna
melaksanakan pembelian atau penjualan dimana berbeda dengan kontrak opsi yang
memberikan "hak" dan "bukan kewajiban". Pada kontrak berjangka ini, kedua belah pihak
"wajib" untuk melaksanakan kewajiban masing-masing pada tanggal penyelesaian, dimana
sipenjual akan menyerahkan komoditi yang dijadikan aset acuan kepada pembeli dan pembeli
wajib membeli dengan harga penyelesaian yang telah disepakati. Apabila kontrak berjangka
dilakukan dengan cara penyelesaian tunai ( tanpa penyerahan barang) maka pelaku
perdagangan berjangka yang mengalami kerugian wajib untuk mentransfer sejumlah uang
tunai kepada pelaku perdagangan yang memperoleh keuntungan. Kontrak berjangka dengan
penyerahan tunai hanya diperbolehkan kalau harga penyelesaian aset acuan sudah dapat
diterima umum seperti misalnya harga saham yang diperdagangkan di bursa saham. Untuk
bebas dari kewajiban pada tanggal penyelesaian akhir maka pemegang posisi pada kontrak
berjangka harus melakukan perhitungan atas posisinya baik dengan melakukan penjualan
posisi "long" ataupun melakukan pembelian kembali posisi "short" yang secara efektif akan
menutup posisi kontrak berjangka serta kewajibannyanya berdasarkan kontrak tersebut.
Kontrak berjangka, atau disingkat "berjangka" atau futures, adalah merupakan suatu instrumen
derivatif yang diperdagangkan di Bursa. Lembaga kliring akan bertindak selaku mitra transaksi
atas semua kontrak yang diperdagangkan, dan menentukan aturan marjin yang dibutuhkan ,
dll.
Kontrak futures diperdagangkan pada bursa yang telah terorganisasi, sedangkan kontrak
forward dilakukan secara langsung antar dua pihak atau menggunakan jasa pihak bank. Selain
itu terdapat empat perbedaan pokok antara kontrak futures dan forwards, yaitu:
a. Kontrak futures sudah sangat standardized, artinya bahwa bursa tempat perdagangan futures
telah menentukan tanggal jatuh temponya kontrak, lokasi pengiriman, kualitas dan kuantitas
yang jelas dari barang yang akan dikirimkan pada setiap kontrak. Jadi para individu atau
pihak yang terlibat tidak perlu negosiasi lagi mengenai hal-hal ketentuan seperti diatas.
Standardisasi di bursa inilah yang juga menyebabkan pasar untuk futures sangat likuid.
b. Bursa futures menjamin kinerja masing-masing lembaga kliring yang terlibat di
perdagangan futures. Setiap lembaga kliring juga menjamin kinerja dari masingmasing
pedagang (traders). Jaminan ini meningkatkan likuiditas bursa futures.
c. Untuk membatalkan atau keluar dari sebuah kontrak yang telah dibeli (dijual), satu pihak
dapat menjual (membeli) kontrak yang identik. Bursa dapat membatalkan posisi long (short)
pertama dengan posisi short (long) kedua, sehingga posisi bersih adalah nol.
d. Setiap akhir hari perdagangan, keuntungan dan kerugian pada setiap transaksi dapat
dihitung. Jika terjadi keuntungan pada posisi tertentu, maka bursa akan membayar cash
kepada lembaga kliring yang menjamin seorang pedagang. Sebaliknya, jika terjadi kerugian
pada suatu posisi, maka lembaga kliring yang memberi penjaminan seorang pedagang akan
membayar kerugian tersebut secara cash kepada bursa.
Tujuan dari kontrak futures pada instrumen keuangan adalah untuk mengalihkan risiko
perubahan pada harga sekuritas di masa datang dari satu pihak ke pihak lain dalam kontrak
tersebut. Karena itu instrumen futures ini menawarkan suatu cara untuk mangatur tingkat risiko
yang ada di pasar finansial. Sebagai contoh, Pihak A berjanji untuk mengirimkan sebuah
obligasi kepada B pada tanggal 1 September pada harga $980. Jika harga pasar obligasi tersebut
jatuh menjadi $900 pada tanggal 1 September, pihak B akan merugi sebesar $80 karena B
berjanji akan membayar $980 kepada A atas pengiriman obligasi tersebut. Dengan masuk
kedalam perjanjian, pihak A men-transfer risiko perubahan harga obligasi selama waktu
tertentu ke pihak B. Perlu diketahui bahwa pihak B, dengan menanggung risiko perubahan
harga, dapat memperoleh keuntungan jika harga obligasi tersebut naik.
Instrumen futures ini merupakan “zero-sum game” bagi pihak-pihak dalam sebuah
kontrak, artinya bahwa keuntungan satu pihak merupakan kerugian pihak lain. Pihak yang
berpartisipasi di pasar futures dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) Hedgers, yaitu pihak yang memasuki sebuah kontrak untuk mencari perlindungan dari risiko
perubahan harga.
b) Spekulator, yaitu pihak yang memasuki kontrak dengan harapan bahwa risiko perubahan
harga dapat mendatangkan keuntungan baginya. Jadi seorang “hedger” menghindari risiko
dan melindungi dirinya dari adanya perubahan harga, sedangkan seorang spekulator
bersedia menampung risiko dan berani bertaruh guna mendapatkan keuntungan yang tinggi.

3) Opsi
Kontrak opsi memberikan hak, bukan kewajiban, kepada pemegangnya untuk melakukan
tindakan tertentu. Terdapat dua jenis opsi, yaitu opsi beli (call option) dan opsi jual (put option).

A. Opsi Beli (Call Option)


Call option atau opsi beli memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli
sejumlah aktiva finansial pada harga yang tertentu (yang disebut strike atau exercise price)
pada tanggal tertentu sampai dengan opsi beli tersebut jatuh tempo. Jika opsi tersebut dapat
dilaksanakan setiap waktu sampai dengan tanggal jatuh tempo, maka opsi tersebut dinamakan
American options. Sebaliknya, jika opsi tersebut hanya dapat dilaksanakan pada saat jatuh
tempo saja, maka opsi dinamakan European options. Pihak pembeli (the “long”) dari call
option akan membayar sejumlah call premium kepada pihak penjual (the “short”).
Ilustrasi berikut ini menggambarkan secara nyata keuntungan investor jika
menggunakan call option. Misalnya, saham ABC diperdagangkan di bursa dengan harga Rp
100 per lembar. Investor X membeli satu opsi beli (call option) pada satu lembar saham ABC
dan jatuh tempo dalam enam bulan dengan membayar premium sebesar Rp 10. Harga exercise
opsi beli tersebut adalah Rp 100. Pada saat opsi beli tersebut jatuh tempo, harga saham ABC
naik menjadi Rp 150. Karena investor X memegang opsi beli saham ABC, maka dia berhak
untuk membeli saham tersebut di pasar seharga Rp 100 dan kemudian dapat menjualnya
dengan harga Rp 150. Dalam hal ini, investor X berhasil mengantongi laba kotor Rp 50 (Rp
150 – Rp 100) dan setelah dikurangi dengan premium yang telah dibayarkan dimuka, maka
laba atau keuntungan bersih investor X adalah Rp 40. Andaikan saja sampai dengan batas jatuh
tempo opsi beli tersebut, harga saham ABC tetap atau bahkan turun menjadi Rp 90, investor X
berhak “pergi” tanpa melaksanakan haknya untuk membeli saham ABC seharga Rp 100. Jika
demikian maka dia akan menanggung kerugian sebesar premium yang telah dibayarkannya
dimuka sebesar Rp 10. Tetapi jika investor X melaksanakan haknya untuk membeli satu lembar
saham ABC seharga Rp 100 dan kemudian menjualnya seharga Rp 90, maka dia akan
menderita total kerugian sebesar Rp 20 (Rp 10 + Rp 10 premium). Ilustrasi tersebut
menggambarkan bahwa kontrak opsi beli dapat membatasi total kerugian yang ditanggung oleh
investor akibat adanya penurunan harga pada saham (dalam hal ini sebagai underlying
instrument-nya) yaitu sebesar call premium-nya.

B. Opsi Jual (Put Option)


Jenis lain dari option contract adalah opsi jual (put option). Put option atau opsi jual
memberikan hak kepada pemegangnya, bukan kewajiban, untuk menjual sejumlah aktiva
finansial pada harga yang tertentu (yang disebut strike atau exercise price) pada tanggal tertentu
sampai dengan opsi jual tersebut jatuh tempo. Sama dengan call option, pihak pembeli (the
“long”) dari put option akan membayar sejumlah put premium kepada pihak penjual (the
“short”). Contoh ilustrasi berikut ini menggambarkan keuntungan dari opsi jual bagi
pemegang atau pembelinya. Investor X membeli satu lembar opsi jual pada selembar saham
ABC dengan jangka waktu jatuh tempo adalah enam bulan. Harga exercise opsi jual tersebut
adalah Rp 100, dan premium yang dibayarkan dimuka adalah Rp 10.
Misalkan pada saat jatuh tempo harga pasar saham ABC adalah Rp 75. Hal ini sangat
menguntungkan investor X karena dia dapat membeli saham ABC di pasar seharga Rp 75 dan
kemudian menjualnya dengan harga Rp 100. Keuntungan bersih dari transaksi ini adalah Rp
15 (Rp 25 –Rp 10 premium). Tetapi jika sebaliknya harga pasar saham ABC pada saat jatuh
tempo naik menjadai Rp 125. Investor X lebih baik tidak melaksanakan haknya untuk exercise
dan membiarkan opsi tersebut jatuh tempo. Kerugian investor X pada kasus ini adalah sebesar
put premium saja, yaitu Rp 10. Apabila investor X tetap melaksanakan exercise-nya pada saat
harga pasar saham naik, maka dia harus membeli satu lembar saham ABC dengan harga Rp
125, dan kemudian menjualnya kepada pihak pembeli dengan harga Rp 100 saja. Sehingga
total kerugian yang harus diderita oleh investor X adalah sebesar Rp 35 (Rp 25 + Rp 10
premium).

Macam-Macam Opsi
1. Opsi Pada Indeks Saham
Para spekulan seringkali menggunakan indeks harga saham untuk mendapatkan
keuntungan akibat perubahan harga di pasar saham. Sama dengan metode lain yang berisiko,
metode ini juga dapat mendatangkan kerugian yang cukup besar, tetapi risiko ini diimbangi
dengan jangka jatuh tempo opsi yang relatif pendek. Membeli sebuah opsi jual (put option)
pada indeks saham adalah salah satu cara bagi investor untuk melindungi portofolio
investasinya akibat penurunan drastis di pasar saham. Hal ini dikarenakan investor mempunyai
hak untuk menjual opsinya dengan profit jika pasar saham turun. Kesulitan menemukan indeks
saham di pasar yang sangat mewakili atau mencerminkan saham pada kontrak opsi adalah salah
satu hambatan investor jika menggunakan opsi jenis ini. Faktor hambatan lain adalah bahwa
indeks saham opsi tidak selamanya bergerak searah dengan pergerakan pasar saham.

2. Opsi Pada Suku Bunga


Kontrak opsi pada suku bunga sebenarnya adalah sama dengan kontrak opsi pada
obligasi pemerintah, karena perubahan suku bunga menyebabkan perubahan harga obligasi.
Pemegang obligasi dapat melindungi investasinya dengan menggunakan kontrak opsi pada
suku bunga ini, sebagaimana pemegang saham dapat “hedge” investasinya dengan
menggunakan kontrak opsi pada indeks saham. Opsi pada suku bunga digunakan untuk
mengimbangi kerugian nilai yang terjadi antara tanggal pembelian opsi dan tanggal jatuh
tempo obligasi. Jika uang yang diterima dari pembayaran obligasi jatuh tempo diinvestasikan
lagi dengan bunga yang lebih rendah, profit atau keuntungan dari perdagangan opsi dapat
menutupi sebagian kerugian tersebut.
Opsi jual (put option) pada obligasi, suatu hak untuk menjual pada harga tertentu, akan
bernilai lebih jika harga exercise semakin tinggi dan jatuh temponya semakin lama, sedangkan
opsi beli (call option) akan lebih berharga jika harga exercise semakin rendah. Ketika suku
bunga naik – harga obligasi turun – nilai (harga) opsi beli meningkat dengan adanya tanggal
exercise opsi yang semakin lama.

3. Opsi Pada Mata Uang


Investasi di luar negeri sangat rentan terhadap perubahan nilai tukar mata uang. Investor
dapat melindungi investasi portofolionya dengan cara membeli opsi pada mata uang negara
dimana investasinya berada. Misalnya, seorang investor Australia mempunyai sebagian besar
portofolio investasinya di Jepang. Pada saat nilai mata uang Yen melemah terhadap Dollar
Australia, investasi investor Australia di perusahaan Jepang akan kehilangan nilainya. Tetapi
adanya opsi (hak) untuk membeli Yen Jepang dengan kurs yang lemah dapat dijual dengan
profit dan mengurangi kerugian pada nilai investasi.

4. Opsi Pada Kontrak Futures


Opsi tersedia dalam banyak jenis kontrak futures suku bunga dan saham. Opsi pada
kontrak futures memberikan pemegangnya hak untuk melakukan sesuatu – jual atau beli – pada
kontrak-kontrak futures. Ada beberapa keuntungan yang menjadikan alasan mengapa seorang
investor tertarik untuk memegang hak opsi pada sebuah kontrak futures, antara lain adalah
leverage dan spekulasi dengan risiko terbatas. (a) Pembeli dari sebuah opsi beli (call option)
pada kontrak futures memiliki tingkat “leverage” yang lebih dibandingkan pembeli dari sebuah
opsi beli biasa. Karena biasanya jika pemegang opsi melaksanakan haknya, dia harus segera
mempunyai sejumlah uang kas. Pada kasus opsi beli pada kontrak futures, ketika pemegang
opsi berniat melaksanakan haknya dia hanya meletakkan sejumlah uang untuk margin saja.
Jumlah uang yang relatif sedikit ini tentunya dapat menghasilkan keuntungan besar pada saat
penyelesaian kontrak futures.
(b) Opsi pada kontrak futures dapat digabungkan dengan kontark futures biasa untuk
berspekulasi dengan risiko yang rendah, atau mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga
yang menguntungkan tetapi membatasi risiko kerugian. Contoh dari ini adalah membeli opsi
jual (put option) pada kontrak futures suku bunga. Jika harga futures turun, spekulan dapat
mengimbangi kerugiannya dengan keuntungan yang didapat dari opsi jual karena apabila harga
spot turun, posisi “long” (beli) pada futures bernilai turun dan pada opsi jual menguntungkan.

4) Swap
Tukar menukar—atau yang lebih dikenal sebagai swap—dalam dunia keuangan,
merupakan suatu instrumen derivatif, di mana terdapat dua pihak saling mempertukarkan suatu
aliran arus kas dengan aliran arus kas lainnya. Aliran ini disebut "kaki" dari swap. Nilai swap
ini adalah dihitung berdasarkan suatu nilai absolut atau notional amount yaitu suatu nilai
nominal yang digunakan untuk menghitung pembayaran terhadap suatu swap dan produk
manejemen risiko lainnya dimana nilai ini bukan suatu nilai yang sesungguhnya (absolut).

2. Lindung Nilai
Pengertian Lindung Nilai
Hedging adalah praktek mengambil posisi di salah satu pasar untuk mengimbangi dan
keseimbangan terhadap risiko yang diadopsi dengan asumsi posisi bertentangan atau
menentang pasar atau investasi. Kata lindung nilai dari hecg Inggris Kuno, awalnya pagar
apapun, hidup atau buatan. Penggunaan kata sebagai kata kerja dalam arti "menghindar,
menghindari" pertama kali tercatat 1590-an, bahwa mengasuransikan diri terhadap
kehilangan, seperti dalam kontrak, adalah dari 1670s. Hedging (Lindung Nilai) berarti kita
membuka dua posisi yang berlawanan sehingga meskipun harga naik atau turun nilai floating
tetap sama. Hedging atau Locking istilah ini diambil karena saat kita menggunakan tekhnik ini
posisi kita terkunci sehingga nilai keuntungan dan kerugian selalu bergerak beriringan.
Secara logika, hedging ini sebenarnya tidak diperbolehkan karena berarti kita bermain
dengan diri kita sendiri. coba bayangkan pada saat yang sama anda melakukan posisi buy 1 lot
pada pasangan GBP/USD dan posisi sell 1 lot pada pasangan GBP/USD. hal ini berarti profit
anda di salah satu posisi merupakan kerugian anda pada posisi yang lain. Adapun partner dari
belajar forex tidak memperbolehkan hedging. apabila anda melakukan posisi buy 1 lot pada
pasangan GBP/USD dan kemudian posisi sell 1 lot pada pasangan GBP/USD, maka hal ini
berarti anda menutup posisi anda sendiri.

Lindung Nilai Harga Saham


Seorang pedagang saham berpendapat bahwa saham harga Perusahaan A akan naik bulan
depan, karena perusahaan baru dan efisien metode produksi widget. Dia ingin membeli
Perusahaan A saham untuk keuntungan dari kenaikan harga yang diharapkan mereka. Namun
Perusahaan adalah bagian dari industri widget berfluktuasi. Jika pedagang hanya membeli
saham didasarkan pada keyakinan bahwa Perusahaan A underpriced saham, perdagangan akan
menjadi spekulasi. Karena pedagang tertarik dalam perusahaan, bukan industri, ia ingin keluar
industri lindung nilai risiko oleh short selling nilai yang sama (jumlah saham x harga) dari
saham Perusahaan A langsung pesaing, Perusahaan B.
Hari pertama trader portofolio adalah:
 Panjang 1.000 saham Perseroan A pada $ 1 per
 Pendek 500 saham Perusahaan B pada $ 2 setiap
(Perhatikan bahwa pedagang telah menjual pendek nilai saham yang sama)
Jika trader mampu singkat menjual aset yang harganya pasti memiliki hubungan
matematis dengan harga saham A's Perusahaan (misalnya call option pada saham Perusahaan
A), perdagangan mungkin dasarnya tanpa risiko. Tapi dalam kasus ini, risikonya berkurang
tetapi tidak dihapus. Pada hari kedua, sebuah berita yang menguntungkan tentang industri
widget ini diterbitkan dan nilai dari seluruh saham widget naik. Perusahaan A, bagaimanapun,
karena merupakan perusahaan yang lebih kuat, meningkat sebesar 10%, sedangkan kenaikan
Perusahaan B dengan hanya 5%:
 Panjang 1.000 saham Perseroan A pada $ 1,10 setiap: $ 100 keuntungan
 500 pendek saham Perusahaan B pada $ 2,10 setiap: $ 50 rugi
(Dalam posisi short, investor kehilangan uang ketika harga naik.)
Pedagang mungkin menyesal lindung nilai pada dua hari, karena mengurangi keuntungan
pada posisi A Perusahaan. Tetapi pada hari ketiga, sebuah berita yang tidak menguntungkan
ini diterbitkan tentang dampak kesehatan widget, dan semua widget kecelakaan saham: 50%
adalah dihapus nilai industri widget dalam perjalanan beberapa jam. Namun demikian, karena
Perusahaan A merupakan perusahaan yang lebih baik, menderita kurang dari Perusahaan B:
Nilai posisi panjang (Perusahaan A):
 Hari 1: $ 1,000
 Hari 2: $ 1,100
 Hari 3: $ 550 => ($ 1.000 - $ 550) rugi $ 450 =
Nilai posisi short (Perusahaan B):
 Hari 1: - $ 1.000
 Hari 2: - $ 1.050
 Hari 3: - $ 525 => ($ 1.000 - $ 525) laba $ 475 =
Tanpa pagar, pedagang akan kehilangan $ 450 (atau $ 900 jika pedagang mengambil $
1.000 dia telah digunakan dalam penjualan saham pendek Perusahaan B untuk membeli saham
Perusahaan A juga). Tapi lindung nilai - penjualan pendek Perusahaan B - memberikan
keuntungan sebesar $ 475, untuk laba bersih $ 25 selama kehancuran pasar dramatis.

Jenis Lindung Nilai


Hedging dapat digunakan dalam berbagai cara, termasuk forex trading. Contoh saham di
atas adalah "klasik" semacam lindung nilai, yang dikenal di industri sebagai pasangan
perdagangan karena perdagangan sepasang efek yang bersangkutan. Karena investor menjadi
lebih canggih, bersama dengan alat-alat matematika yang digunakan untuk menghitung nilai
(dikenal sebagai model), jenis lindung nilai telah meningkat sangat.
Strategi Hedging
Contoh lindung nilai meliputi:
 Kontrak valuta untuk mata uang
 Mata Uang masa kontrak
 Operasi Pasar Uang untuk mata uang
 Forward Bursa Kontrak untuk kepentingan
 Operasi Pasar Uang untuk kepentingan
 Masa Depan kontrak untuk kepentingan

Ini adalah daftar strategi lindung nilai, dikelompokkan berdasarkan kategori.

Keuangan derivatif seperti call dan put option


 Risiko pembalikan : Bersamaan membeli call option dan menjual put option . Hal ini
memiliki efek simulasi yang panjang pada posisi saham atau komoditas.
 Delta netral : Ini adalah posisi netral pasar yang memungkinkan portofolio untuk
mempertahankan arus kas positif dengan dinamis ulang lindung nilai untuk
mempertahankan posisi pasar netral. Ini juga merupakan jenis pasar netral strategi.
Akuntansi Untuk Produk Nilai
Akuntansi untuk Produk Lindung Nilai Produk lindung nilai kontraktual merupakan
kontrak atau instrumen keuangan yangmemungkinkan penggunanya untuk meminimalkan,
atau paling tidak mengalihkan resiko pasar pada pundak pihak lain. Mencakup antara lain
kontrak forward, future, swap, opsi dan gabungan ketiganya. Pengetahuan atas aturan
pengukuran akuntansi untuk derivatif merupakan sesuatu yang penting ketika merancang suatu
strategi lindung nilai yang efektif bagi perusahaan. Perlakuan akuntansi untuk derivatif
keuangan yang telah diterima secara internasional adalah menetapkan nilai produk menurut
pasar dengan timbul keuntungan atau kerugian yang diakui sebagai bagian dari laba
nonoperasi.
Di Amerika, terdapat pengecualian dalam beberapa kasus jika transaksi memenuhi kriteria
lindung nilai yang memadai yang mencakup:
1. Pos-pos yang sedang dilindung nilai menimbulkan resiko pasar yang harus dihadapi
perusahaan.
2. Perusahaan mendeskripsikan strategi lindung nilai.
3. Perusahaan menentukan instrumen yang akan digunakan untuk lindung nilai.
4. Perusahaan mencatat alasannya mengapa lindung nilai yang dilakukan kemungkinan besar
akan efektif dilakukan.
Jika kriteria yang memadai tersebut dapat dipenuhi, maka perusahaan dapat
menggunakan keuntungan atau kerugian yang diakui dari penilaian produk lindung nilai
terhadap nilai pasar untuk menghapuskan keuntungan atau kerugian dari transaksi yang
dilindung nilai (sebagai contoh penjualan atau pembelian). Isu akuntansi yang berkaitan
dengan produk lindung nilai valas berkaitan dengan pengakuan, pengukuran, dan
pengungkapan. Pengakuan berpusat pada apakah instrumen lindung nilai harus diakui sebagai
aktiva atau kewajiban di dalam laporan keuangan, juga apakah produk lindung nilai harus
menerima perlakuan akuntansi yang sama karena pos-pos itu berada dalam lindung nilai. Yang
sangat berkaitan erat dengan isu pengakuan adalah pertanyaan mengenai pengukuran.
Kontrak Forward Valas Importir dan eksportir secara umum menggunakan kontrak
forward valuta asing apabila barang yang ditagihkan dalam mata uang asing itu dibeli dari atau
dijual kepada pihak asing. Kontrak forward mengimbangi resiko keuangan atau kerugian
transaksi karena kurs berfluktuasi diantara tanggal transaksi dan tanggal penyelesaian. Kontrak
forward juga melindungi nilai antisipasi utang atau piutang dalam mata uang asing (komitmen
dalam mata uang asing) dan dapat digunakan untuk berspekulasi dalam mata uang asing.
Kontrak ini tidak diperdagangkan pada bursa efek yang terorganisir sehingga tidak terlalu
likuid bila dibandingkan jenis kontrak lainnya. Kontrak forward juga lebih fleksibel dalam
jumlah dan durasi. Kontrak forward valuta merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau
menerima jumlah mata uang tertentu yang dipertukarkan dengan mata uang domestik, pada
suatu tanggal di masa mendatang, berdasarkan kurs tetap yang disebut sebagai kurs forward.
Perbedaan antara kurs forward dan kurs spot yang berlaku pada tanggal kontrak forward
menimbulkan adanya premium (apabila kurs forward > kurs spot) atau diskon (kurs forward <
kurs spot). Tingkat premium atau diskon yang dikalikan dengan jumlah mata uang asing yang
akan diterima atau jumlah nominal kontrak yang akan diserahkan menghasilkan premium atau
diskonto atas kontrak forward. Kontrak forward juga menimbulkan keuntungan atau kerugian
transaksi apabila kurs pada tanggal transaksi berbeda dari kurs yang berlaku pada tanggal
laporan keuangan interim atau tanggal penyelesaian. Future Keuangan Suatu kontrak future
keuangan memiliki sifat yang mirip dengan kontrak forward. Seperti halnya forward, future
merupakan komitmen untuk membeli atau menyerahkan sejumlah mata uang asing pada suatu
tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang sudah ditentukan. Atau dengan cara lain,
future jugadigunakan untuk penyelesaian tunai selain penyerahan, dan dapat dibatalkan
sebelum pengiriman dengan melakukan kontrak penyeimbang untuk instrumen keuangan yang
sama.
Berkebalikan dengan kontrak forward, future merupakan kontrak dalam bentuk standar,
yang berisi provisi standar terkait dengan ukuran dan tanggal pengiriman, dan diperdagangkan
pada sebuah bursa terorganisir, dinilai berdasarkan nilai pasar pada akhir tiap-tiap hari dan
harus memenuhi ketentuan margin periodik. Kerugian atas kontrak future ini menimbulkan
penambahan margin (margin call); sedangkan keuntungan menimbulkan pembayaran tunai.
Para bendaharawan perusahaan umumnya menggunakan kontrak future untuk mengalihkan
risiko perubahan harga kepada pihak lain, juga dapat digunakan untuk berspekulasi dalam
antisipasi pergerakan harga dan untuk memanfaatkan anomali jangka pendek dalam penetapan
harga kontrak future.
Opsi Mata Uang Opsi mata uang memberikan hak kepada pembeli untuk membeli (call)
atau menjual (put) suatu mata uang dari pihak penjual (pembuat) berdasarkan harga (eksekusi)
tertentu pada atau sebelum tanggal kadaluwarsa (eksekusi) yang telah ditentukan. Opsi jenis
Eropa hanya dapat dieksekusi pada tanggal kadaluwarsa. Opsi jenis Amerika dapat dieksekusi
kapan saja hingga tanggal kadaluwarsa. Opsi mata uang juga dapat digunakan untuk mengelola
laba. Swap Mata Uang Swap mata uang mencakup pertukaran saat ini dan di masa depan atas
dua mata uang asing yang berbeda berdasarkan kurs yang telah ditentukan sebelumnya. Swap
mata uang memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan akses terhadap pasar modal yang
sebelumnya tidak dapat diakses dengan biaya yang relatif rendah. Swap ini juga
memungkinkan perusahaan untuk melakukan lindung nilai terhadap resiko kurs yang timbul
dari kegiatan usaha internasional. Perlakuan Akuntansi FASB menerbitkan FAS No. 133, yang
diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan April 2003, untuk memberikan pendekatan tunggal
yang komprehensif atas akuntansi untuk transaksi derivatif dan lindung nilai. IFRS (dahulu
IAS) No. 39, yang baru saja direvisi, berisi panduan yang untuk pertama kalinya memberikan
tuntunan yang universal terhadap akuntansi untuk derivatif keuangan. Meskipun kedua standar
ini memiliki nada yang sama, terdapat perbedaan di antara keduanya dalam hal banyaknya
detail tuntunan implementasi.

Lindung Nilai Alam


Banyak lindung nilai tidak melibatkan instrumen keuangan eksotis atau turunannya
seperti menaruh menikah . Sebuah lindung nilai alami merupakan investasi yang mengurangi
resiko yang tidak diinginkan dengan cara mencocokkan arus kas (yaitu pendapatan dan beban).
Misalnya, eksportir ke Amerika Serikat menghadapi risiko perubahan nilai dolar AS dan
memilih untuk membuka fasilitas produksi di pasar yang cocok dengan pendapatan yang
diharapkan penjualan dengan struktur biaya. Contoh lain adalah perusahaan yang membuka
anak perusahaan di negara lain dan meminjam dalam mata uang asing untuk mendanai
operasinya, meskipun suku bunga asing mungkin lebih mahal daripada di negara asalnya:
dengan mencocokkan pembayaran hutang terhadap pendapatan yang diharapkan dalam asing
mata uang, perusahaan induk telah mengurangi risiko mata uang asing. Demikian pula, sebuah
produsen minyak dapat mengharapkan untuk menerima pendapatan dalam dolar AS, tetapi
menghadapi biaya dalam mata uang yang berbeda; itu akan menerapkan lindung nilai alami
jika setuju untuk, misalnya, membayar bonus kepada karyawan dalam dolar AS.
Salah satu cara umum lindung nilai terhadap risiko adalah pembelian asuransi untuk
melindungi terhadap kerugian finansial akibat kerusakan properti kecelakaan atau kerugian,
cedera, atau kehilangan kehidupan.

Kategori Risiko Hedgeable


Ada berbagai jenis risiko yang dapat dilindungi terhadap dengan lindung nilai. Mereka
jenis risiko mencakup:
a) Komoditi risiko : risiko yang timbul dari gerakan-gerakan potensial atas nilai kontrak
komoditi, yang meliputi produk pertanian, logam, dan produk-produk energi. [3]
b) Risiko kredit : risiko yang berhutang tidak akan dibayar oleh obligor . Karena risiko kredit
adalah bisnis alami dari bank, tetapi resiko yang tidak diinginkan untuk trader komersial,
pasar awal dikembangkan antara bank dan pedagang yang melibatkan penjualan kewajiban
pada diskon tarif.
c) risiko mata uang (juga dikenal sebagai Foreign Exchange Risk lindung nilai) digunakan baik
oleh investor finansial untuk membelokkan risiko yang mereka hadapi ketika berinvestasi
di luar negeri dan oleh aktor non-keuangan dalam ekonomi global untuk siapa multi-mata
uang kegiatan adalah jahat diperlukan bukan yang diinginkan keadaan eksposur.
d) Risiko suku bunga : resiko bahwa nilai relatif dari bantalan-kewajiban bunga, seperti
pinjaman atau obligasi , akan memburuk karena adanya tingkat suku bunga meningkat.
Risiko tingkat suku bunga dapat dilindung nilai dengan menggunakan instrumen pendapatan
tetap atau suku bunga swap .
e) Ekuitas risiko : risiko investasi yang satu akan terdepresiasi karena dinamika pasar modal
menyebabkan satu kehilangan uang.
f) Volatilitas resiko : adalah ancaman bahwa pergerakan nilai tukar pose untuk investor
portofolio yang dalam mata uang asing.
g) Volumetrik risiko : resiko bahwa pelanggan menuntut lebih atau kurang dari suatu produk
dari yang diharapkan.

Ekuitas Berjangka Lindung Nilai


Ekuitas dalam portofolio bisa menjadi lindung nilai dengan mengambil posisi
berlawanan di masa depan. Untuk melindungi saham Anda memilih terhadap risiko pasar
sistematis, futures korsleting ketika ekuitas yang dibeli, atau berjangka panjang ketika saham
korsleting. Salah satu cara untuk lindung nilai adalah pendekatan pasar netral. Dalam
pendekatan ini, jumlah yang setara dolar dalam perdagangan saham diambil di masa depan -
misalnya, dengan membeli 10.000 senilai GBP dari Vodafone dan korslet 10.000 senilai
berjangka FTSE.
Cara lain untuk lindung nilai beta netral. Beta hubungan historis antara saham dan indeks.
Jika beta suatu saham Vodafone adalah 2, maka untuk posisi GBP 10.000 lama di Vodafone
investor akan lindung nilai dengan posisi setara 20.000 GBP pendek di berjangka FTSE (indeks
di mana Vodafone perdagangan). Kontrak futures dan kontrak forward merupakan sarana
lindung nilai terhadap resiko pergerakan pasar yang merugikan. Ini awalnya dikembangkan
dari pasar komoditi pada abad ke-19, tapi selama lima puluh tahun terakhir pasar global yang
besar dikembangkan dalam produk untuk lindung nilai risiko pasar keuangan.
Futures Lindung Nilai
Investor yang terutama perdagangan berjangka mungkin lindung nilai masa depan
mereka terhadap masa depan sintetis. Sebuah sintetis dalam hal ini adalah masa depan sintetis
terdiri dari panggilan dan posisi meletakkan. berjangka panjang sintetis berarti panggilan
panjang dan menempatkan pendek dengan harga kadaluwarsa yang sama. Untuk lindung nilai
terhadap perdagangan berjangka panjang posisi short dalam sintetis dapat dibentuk, dan
sebaliknya. Lindung Nilai Stack adalah strategi yang melibatkan berbagai pembelian kontrak
berjangka yang terkonsentrasi dalam bulan pengiriman terdekat untuk meningkatkan posisi
likuiditas. Hal ini umumnya digunakan oleh investor untuk memastikan jaminan pendapatan
mereka untuk jangka waktu yang lebih lama.
Kontrak Perbedaan
Sebuah kontrak untuk perbedaan (CFD) adalah lindung nilai dua-arah atau kontrak
swap yang memungkinkan penjual dan pembeli untuk memperbaiki harga komoditas yang
mudah menguap. Pertimbangkan kesepakatan antara produsen listrik dan pengecer listrik,
keduanya perdagangan melalui sebuah pasar tenaga listrik kolam renang. Jika produsen dan
pengecer setuju dengan strike price $ 50 per MWh, untuk 1 MWh dalam periode perdagangan,
dan jika harga kolam yang sebenarnya adalah $ 70, maka produsen mendapat $ 70 dari kolam,
tetapi harus rebate $ 20 (perbedaan " "antara harga strike dan harga renang) ke pengecer.
Sebaliknya, pengecer membayar perbedaannya pada produsen jika harga kolam lebih rendah
dari harga yang disepakati bersama strike kontrak. Akibatnya, volatilitas kolam dibatalkan dan
pihak-pihak yang membayar dan menerima $ 50 per MWh. Namun, pihak yang membayar
perbedaannya adalah " keluar dari uang "karena tanpa lindung nilai mereka akan menerima
manfaat dari harga kolam.

Konsep Terkait
a. Untuk kedepannya sebuah perjanjian kontrak menetapkan sejumlah uang yang akan
disampaikan, pada nilai tukar memutuskan pada tanggal kontrak.
b. Forward Rate Agreement (FRA): Sebuah perjanjian kontrak menetapkan jumlah suku bunga
yang akan diselesaikan pada tingkat suku bunga yang ditentukan-pra pada tanggal kontrak.
c. opsi mata uang asing : Kontrak yang memberikan pemilik hak, tetapi tidak berkewajiban,
untuk mengambil ( call option ) atau mengirimkan ( put option ) sejumlah mata uang
tertentu, pada kurs memutuskan pada tanggal pembelian.
d. Non-Deliverable Meneruskan (NDF): Sebuah ketat transfer risiko produk keuangan yang
mirip dengan Forward Rate Perjanjian , tetapi digunakan hanya di mana pembatasan
kebijakan moneter mata uang tersebut membatasi arus bebas dan konversi modal. Seperti
namanya, NDFs tidak disampaikan, tetapi menetap di mata uang referensi, biasanya USD
atau EUR, di mana para pihak pertukaran keuntungan atau kerugian bahwa hasil instrumen
NDF, dan jika pembeli mata uang terkontrol benar-benar kebutuhan yang mata uang keras
, ia dapat mengambil pembayaran referensi dan pergi ke pemerintah dalam pertanyaan dan
mengubah payout USD atau EUR. Efek asuransi adalah sama, hanya saja bahwa pasokan
mata uang pertanggungan tersebut dibatasi dan dikendalikan oleh pemerintah. Lihat Kontrol
Modal .
e. Tingkat bunga paritas dan arbitrase bunga Covered : Konsep sederhana yang dua investasi
yang sama di dua mata uang yang berbeda harus menghasilkan return yang sama. Jika dua
investasi serupa tidak sebesar nilai yang menawarkan pengembalian suku bunga yang sama,
perbedaan konseptual harus dibuat oleh perubahan nilai tukar selama masa investasi. IRP
pada dasarnya menyediakan matematika untuk menghitung tingkat proyeksi atau tersirat
maju pertukaran. Tingkat dihitung bukan dan tidak dapat dianggap sebagai prediksi atau
ramalan, melainkan adalah perhitungan arbitrase bebas untuk apa nilai tukar yang tersirat
dalam rangka untuk itu tidak mungkin untuk membuat keuntungan gratis dengan
mengkonversi uang untuk satu mata uang, investasi untuk suatu periode, kemudian
mengkonversi kembali dan membuat lebih banyak uang daripada jika seseorang telah
diinvestasikan dalam kesempatan yang sama dalam mata uang asli.
f. Hedge fund : Dana yang mungkin terlibat dalam transaksi lindung nilai atau strategi
investasi lindung nilai.

Untuk lindung nilai arus kas adalah lindung nilai eksposur ke variabilitas dari arus kas yang
1. disebabkan risiko tertentu yang terkait dengan aktiva atau kewajiban yang diakui. Seperti
seluruh atau sebagian pembayaran bunga di masa depan utang variable rate atau prakiraan
transaksi yang sangat mungkin dan
2. dapat mempengaruhi laporan laba rugi ( IAS 39 , § 86b)

Alasan Akuntansi Lindung Nilai Diperlukan


Banyak lembaga keuangan dan bisnis perusahaan (entitas) menggunakan derivatif
instrumen keuangan untuk lindung nilai eksposur mereka terhadap risiko yang berbeda
(misalnya risiko suku bunga, risiko valuta asing, risiko komoditas, dll). Akuntansi untuk
instrumen keuangan derivatif sebagai bagian dari Standar Akuntansi Internasional ditutupi oleh
IAS39 (Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran). IAS39 mensyaratkan bahwa semua
turunan yang ditandai-to-market dengan perubahan dalam ke--pasar mark dibawa ke laba rugi
dan. Untuk banyak entitas ini akan menghasilkan sejumlah besar volatilitas laba rugi yang
timbul dari penggunaan derivatif. Entitas dapat mengurangi efek laba rugi yang timbul dari
derivatif yang digunakan untuk lindung nilai, melalui bagian yang opsional dari IAS39 yang
berkaitan dengan lindung nilai akuntansi.

Pilihan Akuntansi Lindung Nilai yang Tersedia untuk Entitas


Semua lindung nilai ekonomis yang bertujuan untuk mengelola risiko mata uang asing,
berarti mereka yang dilakukan untuk tujuan ekonomi mengurangi potensi kerugian dari
fluktuasi kurs mata uang asing. Namun, tidak semua lindung nilai ditujukan untuk perlakuan
akuntansi khusus. Standar Akuntansi memungkinkan akuntansi lindung nilai untuk tiga
lindung nilai forex berbeda yang ditunjuk:
a. Untuk lindung nilai arus kas dapat ditunjuk untuk transaksi yang diperkirakan akan sangat
mungkin, komitmen yang kuat (tidak tercatat dalam neraca), arus kas dalam mata uang asing
suatu aktiva atau kewajiban yang diakui, atau transaksi antar perusahaan diperkirakan.
b. Sebuah lindung nilai atas nilai wajar dapat ditunjuk untuk komitmen perusahaan (tidak
tercatat) atau arus kas dalam mata uang asing suatu aktiva atau kewajiban yang diakui.
c. Untuk lindung nilai investasi bersih dapat ditunjuk untuk investasi bersih pada kegiatan
operasi luar negeri.
Tujuan dari akuntansi lindung nilai adalah untuk menyediakan sebuah offset untuk mark-
to-pasar gerakan derivatif di akun laba rugi. Untuk nilai wajar lindung nilai ini dicapai baik
dengan tanda-pasar untuk-aset atau kewajiban yang offset gerakan P & L turunan. Untuk arus
kas pagar beberapa volatilitas derivatif ke dalam komponen terpisah dari ekuitas entitas yang
disebut arus kas cadangan lindung nilai. Apabila suatu hubungan lindung nilai efektif
(memenuhi aturan% 80% -125 ), sebagian besar ke--tanda volatilitas pasar derivatif akan
diperhitungkan dalam perhitungan laba rugi. Untuk mencapai akuntansi lindung nilai
membutuhkan karya besar yang melibatkan kepatuhan mendokumentasikan hubungan lindung
nilai dan kedua secara prospektif dan retrospektif membuktikan bahwa hubungan lindung nilai
tersebut efektif.

Referensi
http://id.wikipedia.org/
http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=5&ved=0CDgQFjAE&url=http%3A%2
F%2Fspicaalmilia.files.wordpress.com%2F2007%2F07%2Fketentuan-hukum-pasar-
derivatif.doc&rct=j&q=instrumen%20derivatif&ei=eMvwTaqNOIXMrQef_NBQ&usg=AFQ
jCNFJ6N6qCdCxZbAEUhgpqUlFmAVelg&cad=rja
http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/aku/article/viewFile/15667/15659

KASUS - PT. INDOSAT TBK.

Pada laporan keuangan periode 2006, PT. Indosat melaporkan adanya kerugian sebesar
Rp 438 miliar yang di klaim sebagai ”Rugi dari perubahan nilai wajar atas transaksi derivatif-
bersih” (Loss on Change in Fair Value of Derivatifes-Net). Pengakuan atas kerugian ini muncul
karena perusahaan tidak menerapkan PSAK sebagaimana mestinya.

Dalam PSAK no 55 ”Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktifitas Lindung Nilai”


disebutkan bahwa transaksi derivatif mensyaratkan adanya dokumentasi formal atas analisa
manajemen resiko dan analisa efektifitas transaksi jika ingin melindungi resiko dari transaksi
derivatif ini. Selain itu suatu entitas diwajibkan pula untuk melaporkan setiap transaksi
derivatif paling tidak setiap tiga bulan dalam laporan keuangan perusahaan.

Dalam surat yang ditujukan kepada manajemen Indosat (management letter) pada tahun
2004, 2005 dan 2006, auditor eksternal Indosat menyarankan pihak manajemen Indosat untuk
segera membenahi kebijakan formal manajemen resiko yang berkaitan dengan transaksi
derivatif yang dilakukan oleh Indosat sebesar US$ 275 juta atau sekitar Rp 2,5 trilliun.
Transaksi derivatif ini meliputi 17 kontrak perjanjian dengan berbagai institusi keuangan.

Kasus ini memberikan contoh dari besarnya kerugian yang harus ditanggung oleh
perusahaan di Indonesia diakibatkan tidak adanya analisa yang memadai terhadap transaksi
derivatif yang akan dilakukan. Akibat kerugian ini pula negara kehilangan potensi pajak baik
atas laba bersih perusahaan maupun atas deviden yang dibagikan.

KASUS - Yunani dan Bank Goldman Sachs

Yunani melakukan transaksi cross-currency swaps dengan bank Goldman Sachs


dimana utang pemerintah Yunani dalam dollar dan yen ditukar dengan euro dalam jangka
waktu tertentu, lalu menukarnya kembali ke mata uang yang sesungguhnya di masa depan.
Transaksi tersebut terkesan normal, karena pemerintah di Eropa memperoleh dana dari investor
di seluruh dunia dengan menerbitkan obligasi dalam yen, dollar, atau franc Swiss.

Namun, mereka tetap membutuhkan euro untuk membayar biaya harian mereka.
Beberapa tahun kemudian, obligasi tersebut akan dibayarkan kembali dalam nilai mata uang
asing yang sebenarnya. Namun, dalam transaksi antara Yunani dan Goldman Sachs digunakan
swap dengan nilai kurs fiktif yang mampu membuat Yunani memperoleh dana yang lebih besar
daripada nilai sesungguhnya sebesar 10 milyar dollar atau yen. Dengan cara itu, goldman sachs
secara rahasia memberikan kredit sebesar 1 milyar dollar kepada Yunani. Kredit yang
disamarkan sebagai swap tidak dimunculkan di dalam laporan utang milik Yunani. Hal ini
dilakukan oleh Yunani untuk bertahan di dalam batas utang demi mempertahankan posisinya
sebagai anggota Uni Eropa. Meskipun Yunani mampu menyembunyikan utangnya, namun
revisi oleh Eurostat pada akhirnya dapat mengungkapkan kondisi defisit Yunani yang
sesungguhnya.

Anda mungkin juga menyukai