Anda di halaman 1dari 61

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III
MEDAN

ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA

PADA PT COCA COLA DISTRIBUTION INDONESIA MEDAN

SKRIPSI MINOR

DIAJUKAN OLEH :

PUTRI MITASARI
052101143
KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan


Pendidikan Pada Program Studi Diploma III
Fakultas Ekonomi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


MEDAN
2008
Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III
MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI MINOR

NAMA : PUTRI MITASARI


NIM : 052101143
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN
JUDUL SKRIPSI MINOR : ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN

MODAL KERJA PADA PT COCA COLA

DISTRIBUTION INDONESIA MEDAN

Tanggal : …………........2008 Dosen Pembimbing

(Dra.Magdalena Sibarani M.Si)


NIP. 132 208 839

Tanggal : …………........2008 Ketua Program Studi

(Prof. Dr. Paham Ginting, SE, MS)


NIP. 131 417 461

Tanggal : …………........2008 Dekan

(Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec)


Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
NIP. 131 285 985

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, segala puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah SWT atas

segala kemurahan dan rahmat-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan penulisan skripsi minor ini guna memenuhi salah satu syarat untuk

dapat menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Keuangan Fakultas

Ekomomi Universitas Sumatera Utara.

Adapun judul skripsi minor yang telah penulis kemukakan “Analisis

Manajemen Piutang Pada PT. Surya Meubel Medan”. Penulis telah berusaha

semaksimal mungkin dan bekerja keras dalam menyusun skripsi minor ini.

Namun penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari isi maupun

penulisannya.

Selama dalam tahap penulisan skripsi minor ini, penulis telah banyak

menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. melalui kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, SE, MS selaku Ketua Jurusan Keuangan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan

Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
4. Bapak Dra.Magdalena Sibarani M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktu dan memberi pengarahan kepada penulis dalam

menyelesaikan penulisan skripsi minor ini.

5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen khususnya pada Program Studi Diploma III

Keuangan yang telah banyak memberikan bimbingan dan ilmu pengetahuan

yang bermanfaat bagi penulis.

6. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ekonomi, terutama Kak Nur yang telah

banyak membantu dan memberikan informasi kepada penulis.

7. Bapak pimpinan dan seluruh karyawan PT. Coca Cola Distribution Indonesia

Medan.

8. Ayahanda H. OK. Syahril dan Ibunda Gimah yang telah banyak memberikan

dukungannya baik moril maupun materil, dan doa yang tiada henti. Putri

sayang kalian.

9. Buat kakak–kakak (Ivath,Titi’,Erni,Eni) dan abang-abang (Darma, Mawan,

Jaka) yang banyak memberikan dukungan. Kepada penulis. Makasih ya.

10. Special Thanks to Rudy Kuswandi, makasih atas bantuannya dan

dukungannya selama ini, moga kamu bakal slalu sabar ngadapi putri ya….

11. Sobat-sobatku……. Aida (jangan suka ngeyel), Eka (thanks to spiritnya), Eya

(don’t worry, mesih ada yang lain kok), Mba’ Fiti(Thanks To

persahabatannya), Mumutz( be U’r self z), Rika(langgeng ya ma do’inya),

Risa, Tiwie,widiya(Thanks Support’y slama ini, kapan neh jalan-jalan

lagi….), Arif, Benny, Juni, Rudolf, Moga persahabatan kita abadi n bakal

tetap slalu kompak.

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
12. Untuk teman-teman Group C D3 Keuangan dan seluruh anak – anak

keuangan yang tidak dapat disebutkan moga sukses ya…

13. Untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

Medan, Juni 2008


Penulis

Putri Mitasari

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……...……………………………………. …………….i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………...iii

DAFTAR TABEL ……………………. ……………………………………….v

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………….……..…………………... ………….. 1

B. Perumusan Masalah …………………………………………......2

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……...…………………………..2

D. Metodologi Penelitian

1. Lokasi Penelitian …….……………………. ……............2

2. Sumber Data ……………………………….……………3

3. Teknik Pengumpulan Data …..……………. ……………3

4. Metode Analisis ……...…………………….……………4

BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Profil Perusahaan ………………………………………….....5

B. Pengertian Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja…13

C. Jenis- Jenis Modal Kerja …………………………...………...23

D. Unsur – Unsur Modal Kerja ………….... …………………...24

E. Laporan Keuangan …………………………………...………27


Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
F. Menentukan Besarnya Kebutuhan Modal Kerja …... ………..41

BAB III : ANALISA DAN EVALUASI ……………………...................45

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………….49

A. Kesimpulan …………………………………………………49

B. Saran………………………………………………………… 51

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………. ………..53

LAMPIRAN

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Neraca. PT. Coca Cola Distrubution Periode 31 Desember 2004…..32
Tabel 2. Neraca. PT. Coca Cola Distrubution Periode 31 Desember 2005…..33
Tabel 3. Neraca. PT. Coca Cola Distrubution Periode 31 Desember 2006 .....34
Tabel 4. Laporan Laba Rugi PT. Coca Cola Distrubution
Periode 31 Desember 2004 ………………………………… …………35
Tabel 5. Laporan Laba Rugi PT. Coca Cola Distrubution
Periode 31 Desember 2005 ………………………………… …………35
Tabel 6. Laporan Laba Rugi PT. Coca Cola Distrubution
Periode 31 Desember 2006 ………………………………… …………36
Tabel 7. Laporan Perubahan Modal Kerja PT. Coca Cola Distrubution
Periode 31 Desember 2004 – 31 Desember 2005 ……………..……….37
Tabel 8. Laporan Perubahan Modal Kerja PT. Coca Cola Distrubution
Periode 31 Desember 2005 – 31 Desember 2006.……………..……….38
Tabel 9. Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja PT. Coca Cola
Distrubution
Periode 31 Desember 2004 – 31 Desember 2005……………..……….39
Tabel 10. Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja PT. Coca Cola
Distrubution
Periode 31 Desember 2005 – 31 Desember 2006.……………..……….39
Tabel 11. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana (Kas) PT. Coca Cola
Distrubution
Periode 31 Desember 2004 – 31 Desember 2005……………..……….40
Tabel 12. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana (Kas) PT. Coca Cola
Distrubution
Periode 31 Desember 2005 – 31 Desember 2006.……………..………40

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap perusahaan selalu berusaha menerapkan sistem pengolahan data

yang baik dan menyajikan laporan keuangan dalam bentuk yang lengkap dan

sistematis. Adapun manfaat laporan keuangan bagi perusahaan adalah untuk

memberikan informasi mengenai data-data keuangan dari suatu organisasi atau

perusahaan yang akan digunakan oleh berbagai pihak yang berkepentingan

sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Analisa sumber dan penggunaan modal kerja merupakan alat

pertimbangan pengambilan keputusan yang sangat penting bagi manajer atau

pihak-pihak yang berkepentingan. Laporan sumber dan penggunaan modal kerja

adalah suatu laporan mengenai sumber dana yang diperoleh sebagai modal kerja

dan penggunaan dalam satu periode tertentu. Laporan ini digunakan untuk menilai

efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam mengolah modal kerja yang ada.

Dengan penggunaan modal kerja yang lebih efisien dan efektif dapat dicapai laba

semaksimal mungkin untuk memperluas jaringan usaha atau ekspansi.

Laporan sumber dan penggunaan modal kerja bermanfaat bagi pihak intern

dan ekstern perusahaan. Untuk mengetahui lebih jauh tentang pentingnya analisa

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
sumber dan penggunaan modal kerja demi kelangsungan hidup perusahaan maka

penulis tertarik untuk menulis skripsi minor dengan judul :

“Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT Coca Cola

Distribution Indonesia Medan”.

B. Perumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi minor ini adalah

“Apakah pengelolaan sumber dan penggunaan modal kerja pada PT Coca

Cola Distribution Indonesia sudah efisien”.

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian :

1. Untuk mengetahui bagaimana PT. Coca Cola Distribution Indonesia

mengelola sumber dan penggunaan modal kerja

2. Untuk mengetahui apakah manjemen PT. Coca Cola Distribution

Indonesia telah cukup efisien dalam menggunakan modal kerja.

Manfaat Penelitian :

1. Bagi perusahaan, dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan evaluasi

dalam pengambilan keputusan terutama dalam mengelola modal kerja

dimasa yang akan datang.

2. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan tentang sumber dan

penggunaan modal kerja dan melihat penerapannya dalam perusahaan,

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
3. Bagi pihak lain, Sebagai bahan informasi atau perbandingan mengenai

analisa sumber dan penggunaan modal kerja bagi peneliti lain yang akan

melaksanakan penelitian selanjutnya.

D. Metode Penelitian

Dalam skripsi minor ini, metode penelitian penulis terdiri dari :

1. Lokasi Penelitian

Perusahaan yang menjadi lokasi penulis adalah PT Coca Cola Distribution

Indonesia di Jl. Medan – Belawan km 14 Martubung Medan.

2. Sumber Data

Data yang digunakan dalam skripsi minor ini diperoleh melalui :

a. Library Research ( Penelitian Kepustakaan )

Penelitian yang dilakukan melalui perpustakaan dengan membaca

literatur seperti buku kuliah dan buku bacaan yang relevan dengan yang

penelitian.

b.Field Research ( Penelitian Lapangan )

Penelitian yang dilakukan pada objek penelitian secara langsung, dalam

hal ini penulis langsung melakukan penelitian ke PT Coca Cola

Distribution Indonesia.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data dan informasi yang diperlukan penulis

menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :

a. Pengamatan ( Observasi )

yaitu pengumpulan data dengan pengamatan langsung sehingga dapat

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
memperoleh gambaran mengenai masalah yang diteliti.

b.Wawancara ( Interview )

Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan tanya

jawab atau wawancara langsung dengan objek penelitian melalui

pimpinan dan karyawan yang berkepentingan.

4. Metode Analisa

Metode analisa yang akan digunakan dalam skripsi minor ini adalah

metode analisa deskriptif yaitu merumuskan , mengumpulkan dan

mengkasifikasikan data kemudian mengembangkan dengan landasan

teoritis untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus, sehingga dapat

memberikan gambaran yang jelas tentang masalahnya.

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
BAB II

PT COCA COLA DISTRIBUTION INDONESIA

A. Profil Perusahaan

PT. Coca Cola Distibution Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak

dibidang industri. Perusahaan tersebut bertekad untuk memberikan nilai terbaik

bagi pemegang saham dengan menjadi perusahaan minuman bebas alkohol

terdepan dalam pasar minuman global. Berbagai merk dari The Coca Cola

Company merupakan tumpuan keberhasilan perusahaan dalam memuaskan

konsumen dan pelanggan, dengan memberikan layanan dan produk yang bermutu

melalui orang – orang yang berdedikasi tinggi.

Dan sesuai akte pendirian maka perusahaan ini mempunyai data – data

sebagai berikut :

Nama Perusahaan : PT. Coca Cola Distibution Indonesia

Alamat : Jl. Medan – Belawan Km. 14 Medan – Martubung

Luas Tanah : + 51.353 M2

A.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Coca Cola mulai diperdagangkan di Indonesia tahun 1932 oleh De

Nederlands Indische meneraal water Fabriek Jakarta dibawah manajemen Bernie

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Vonings dari Belanda. Setelah proklamasi kemerdekaan dan masuknya para

pemegang saham dari Indonesia, perusahaan ini berganti nama menjadi Indonesia

Beverages Limitid (IBL). Pada tahun 1971 IBL menjalin kerja sama dengan tiga

perusahaan Jepang dan membentuk PT. Djaya Beverages Bottling Company

(DBBC).

PT. Coca Cola Distribution Indonesia merupakan nama dagang yang

terdiri dari perusahaan-perusahaan patungan (Join Venture) antara perusahaan-

perusahaan lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha independen dan Coca

Cola Amatil Limited, yang merupakan salah satu produsen dan distributor terbesar

produk-produk Coca Cola di dunia.

Di Sumatera Utara, perusahaan Coca Cola mulai dirintis pada tahun 1972

oleh PT. Brasseries d’el Indonesia, yang merupakan perusahaan milik Perancis.

Produk andalan perusahaan ini sebenarnya adalah Bir, sedangkan Coca Cola,

Sprite dan Fanta adalah produk sampingan. Tahun 1980, PT. Brasseries d’el

Indonesia diambil alih oleh PT. Multi Bintang Indonesia yang juga merupakan

perusahaan minuman Bir terkenal di Indonesia.

Karena ingin berkonsentrasi pada produk utama Bir, PT. Multi Bintang

Indonesia merelokasi pabriknya ke Tangerang dan menjual pabrik pembotolan

Coca Cola Medan kepada PT. Pan Java Bottling Company pada tanggal 2 Mei

1994. PT. Pan Java Bottling Company sendiri didirikan pada 1 November 1974

dan memiliki 4 pabrik pembotolan Coca Cola di Indonesia.

Karena perkembangan perusahaan yang begitu cepat maka pada tahun

1992, perusahaan ini melakukan kerja sama dengan Coca Cola Amatil Limited

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Australia (CCA) dan sejak itu PT. Pan Java Bottling Company berubah namanya

menjadi PT. Coca Cola Pan Java.

Untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing, pada tanggal 1 Januari

2000, kesepuluh perusahaan pembotolan dan distribusi Coca Cola yang berada di

bawah bendera perusahaan Coca Cola Amatil Limited, Australia, berubah

namanya menjadi PT. Coca Cola Bottling untuk perusahaan pembotolan dan PT.

Coca Cola Amatil Indonesia untuk perusahaan distribusi yang berpusat di Jakarta.

Adapun sembilan distribusi Sales Center di Sumatera Utara antara lain :

1. Medan ( Jl. Medan-Belawan Km. 14 Martubung )

2. Medan Selatan ( Jl. Medan-Tanjung Morawa Km. 11,5 No.29 )

3. Tebing Tinggi ( Jl. Sudirman 8D Tebing Tinggi )

4. Pematang Siantar ( Jl. A. Yani No. 102-104 P. Siantar)

5. Rantau Prapat ( Jl. H. Adam Malik Kel. Aek. Matio Rantau Prapat )

6. Kisaran ( Jl. A. Yani No.34 Kisaran)

7. Padang Sidempuan ( Jl. Silindit Km. 1,5 Desa Aek Tuhul P. Sidempuan )

8. Kabanjahe ( Jl. Nabung Surbakti No. 101 Kabanjahe )

9. Sibolga ( Jl. Padang Sidempuan Desa Sibuluan 1 Pandan Sibolga )

A.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Perusahaan adalah suatu badan hukum yang menghasilkan barang atau

jasa yang diperlukan pelanggan. (Madura, 2001; 2)

Untuk dapat melaksanakan pengawasan yang baik diperlukan adanya

struktur organisasi. Struktur Organisasi pada dasarnya mengidentifikasikan

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
tanggung jawab bagi masing-masing jabatan pekerjaan dan hubungan antara

jabatan-jabatan itu sendiri guna untuk memperlihatkan interaksi tanggung jawab

dari para karyawan. (Madura, 2001; 251)

PT. Coca Cola Distribution Indonesia adalah sebuah perusahaan industri

yang bergerak dalam industri minuman ringan, yang dikepalai oleh seorang

General Manager sebagai pimpinan perusahaan. Bentuk struktur organisasi PT.

Coca Cola adalah berbentuk garis, dimana pembagian tugas, wewenang, dan

tanggung jawab sudah terstruktur dengan jelas sesuai jabatannya masing-masing

dari atas kebawah.

Adapun struktur organisasi PT.Coca Cola Distribution Indonesia Medan

adalah sebagai berikut :

General Manager

Secretary Purchasing Manager

Purchasing Officer

Cold Drink Eq.officer

HR Finance Sales Center Tech Operation IS


Manager Manager Manager Manager Manager

(Sumber: PT. Coca Cola Distribution Indonesia)

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Setiap bagian di dalam organisasi memiliki tugas, wewenang dan

tanggung jawab. Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing

bagian PT. Coca Cola Distribution Indonesia Medan adalah sebagai berikut :

1. General Manager

General Manager merupakan unit fungsional tertinggi dilingkungan

wilayah kerjanya yang bertanggung jawab atas penetapan tujuan dan merumuskan

kebijaksanaan perusahaan secara umum. Adapun tugas, wewenang dan tanggung

jawab General Manager yaitu :

a. Melaksanakan koordinasi tugas setiap bagian yang berada dibawah

General Manager sesuai dengan struktur kerja yang telah ditetapkan.

b. Mengendalikan dan mengevaluasi produksi dari segi biaya, mutu dan

waktu secara berkala.

c. Mengambil keputusan dan kebijaksanaan sehubungan dengan arah dan

sasaran yang ingin dicapai.

d. Mengupayakan terjadinya hubungan yang saling menguntungkan dari

pihak-pihak luar ataupun pihak-pihak didalam perusahaan yang berkaitan

dengan lingkungan tugasnya.

e. Membuat peraturan-peraturan intern perusahaan yang tidak bertentangan

dengan perusahaan.

2. Secretary

Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab dari secretary yaitu:

a. Menyiapkan laporan bulanan bagi General Manager.


Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
b. Mengarsip surat-surat masuk dan keluar.

c. Menyelenggarakan surat menyurat dan mengatur semua janji General

Manager.

d. Menyiapkan dan menghadiri rapat serta membuat laporan hasil rapat dan

kemudian menyebarkannya.

e. Bertanggung jawab kepada General Manager.

3. Purchasing Manager

Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab dari Purchasing Manager yaitu:

a. Mengkoordinir setiap pembelian yang dibutuhkan oleh requesting.

b. Mengadakan negoisasi dengan supplier.

c. Mempersiapkan barang sesuai dengan spesialisasi yang telah ditentukan.

d. Bertanggung jawab kepada General Manager.

4. Purchasing Officer

Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab Purchasing Officer yaitu:

a. Membantu Purchasing Manager melaksanakan tugas pengadaan barang,

bahan baku, barang teknik dan keperluan material lainnya sesuai dengan

spesifikasi yang ditentukan.

b. Membuat laporan bulanan kepada manajemen yang memberikan

informasi jumlah pembelian yang dilakukan pada bulan laporan, barang

yang telah diterima dan barang yang belum diterima.

c. Bertanggung jawab kepada Purchasing Manager.

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
5. Cold Drink Equipment Officer

Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab Cold Drink Equipment officer

yaitu:

a. Mengelola dan melakukan pelaporan peralatan cold drink dan fountain,

baik keadaan maupun jumlah persediaan yang ada.

b. Mengusulkan permintaan bagi penambahan yang disesuaikan dengan

budget serta memonitor pelaksanaannya.

c. Membantu dan bertanggung jawab terhadap pencapaian target penjualan

khususnya penempatan cold drink dan fountain sehingga memenuhi target

yang ditetapkan.

d. Bertanggung jawab kepada General Manager.

6. Finance Manager

Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab Finance Manager yaitu:

a. Membantu pencapaian sasaran keuangan perusahaan dengan

mempersiapkan laporan secara tepat waktu.

b. Membantu General Manager mengumpulkan atau menyusun data untuk

rancangan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.

c. Merencanakan dan mengawasi kegiatan pelaksanaan pembukuan dan

keuangan perusahaan.

d. Mengembangkan dan mendukung kebutuhan sarana dan prasarana

informasi bagi departemen lain.

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
e. Memeriksa dan menganalisa data atau laporan keuangan perusahaan.

f. Bertanggung jawab kepada General Manager.

7. Human Resource (HR) Manager

Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab HR Manager yaitu:

a. Merencanakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam perusahaan.

b. Merencanakan penerimaan dan pemberhentian karyawan.

c. Mengadakan pengawasan terhadap karyawan.

d. Bertanggung jawab kepada General Manager.

8. Sales Center Manager

Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab Sales Center Manager yaitu:

a. Bertanggung jawab bagi tercapainya target penjualan perusahaan

b. Menentukan dan meramalkan target keuntungan perusahaan

c. Memberikan data-data departemen yang dipimpinnya jika dibutuhkan oleh

departemen lain.

d. Membuat rencana penjualan selama tiga tahun untuk kebutuhan rencana

strategi.

e. Bertanggung jawab terhadap General Manager.

9. Information Service (IS) Manager

Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab IS Manager yaitu:

a. Menyusun strategi perusahaan dan memberikan solusi terhadap masalah

yang dihadapi perusahaan dengan menggunakan sistem teknologi

informasi.
Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
b. Bertanggung jawab terhadap perawatan jaringan komputer dan sistem

komunikasi.

c. Mengembangkan pengetahuan dan keahlian karyawan dibidang komputer

dan melaksanakan beberapa pelatihan yang dibutuhkan.

d. Bertanggung jawab kepada General Manager.

10. Tehnical Operation Manager

a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pada bagian teknik dan

produksi.

b. Mengawasi dan mengkoordinir setiap bagian yang ada dibawahnya.

c. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi dengan tujuan untuk

mengetahui kekurangan/penyimpangan yang terjadi sehingga dapat

dilakukan perbaikan.

B. Pengertian Laporan Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja

Dana merupakan salah satu sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan.

Pada saat perusahaan menarik dana yang diperlukan, maka pimpinan perlu

mengetahui untuk berapa lama dana tersebut akan dipergunakan, sebab

keterkaitan dana menentukan berapa besar modal dan bunga yang harus dibayar.

Sumber dana jika ditinjau dari asalnya maka dibagi atas dua, yaitu sumber dana

intern dan ekstern.

Menurut Sahyunan ( 2004:126), sumber dana intern adalah : “ jumlah

dana yang diperoleh dari dalam perusahaan itu sendiri, yang dapat berupa : laba

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
bersih dari hasil operasi, kepemilikan perusahaan atau pemegang saham,

pertambahan dana cadangan dan penjualan aktiva tetap, disamping itu masih ada

akumulasi penyusutan”.

Dan sumber dana yang terbaik adalah laba bersih setiap tahun dan dana ini

diharapkan pimpinan perusahaan akan bertambah. Dan sumber dana ekstern

adalah dana yang didapat oleh perusahaan yang berasal dari luar, seperti pinjaman

dari kreditur yaitu hutang obligasi, hutang jangka panjang dan hipotik.

Sumber dana itu diperoleh dari kegiatan yang sering terjadi dalam dunia

usaha. Namun pihak manajemen perlu mengetahui sumber modal yang lebih

menguntungkan yaitu lebih kecil biaya daripada modal agar perusahaan tidak

mengalami kerugian atau likuiditas.

B. 1. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam Konsep Modal Kerja

Setiap perusahaan selalu memerlukan modal kerja yang akan digunakan

untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari, misalnya untuk membeli bahan

baku, membayar gaji pegawai, membayar upah tenaga kerja langsung, membayar

hutang dan lain-lain. Kekurangan uamg tunai (kas) akan menyebabkan perusahaan

tidak mampu membayar kewajiban jangka pendek, sedangkan kekurangan

persediaan akan menyebabkan perusahaan tidak dapat memperoleh keuntungan

karena calon pembeli tidak jadi membeli produk perusahaan.

Terdapat tiga konsep pengertian modal kerja (Sahyunan, 2004; 37) yaitu:

a. Konsep kuantitatif

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Berdasarkan konsep kuantitatif, modal kerja merupakan jumlah

keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki suatu perusahaan pada suatu

periode tertentu. Berbagai komponen aktiva lancar yang memiliki kualitas

yang berbeda-beda tidak mendapat perhatian konsep kuantitatif.

b. Konsep Kualitatif

Konsep ini mengutamakan kualitas modal kerja suatu badan usaha atau

perusahaan. Modal kerja menurut konsep kualitatif merupakan selisih

jumlah aktiva lancar setelah dikurangi dengan hutang lancar pada suatu

periode waktu tertentu.

c. Konsep Fungsional

Konsep fungsional menekankan pada aspek fungsi modal kerja yang

dimiliki oleh perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (laba) dari

usaha pokok perusahaan.

Fungsi modal kerja menurut Manullang (2005:15) adalah sebagai

berikut:

1. Melindungi perusahaan dari akibat buruk berupa turunnya nilai aktiva

lancar, misalnya adanya kerugian karena debitur tidak membayar hutang,

turunnya nilai persediaan karena harganya merosot.

2. Memungkinkan perusahaan untuk melunasi kewajiban-kewajiban jangka

pendeknya tepat waktu.

3. Memungkinkan perusahaan untuk dapat membeli barang dengan tunai

sehingga mendapatkan potongan harga.

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
4. Menjamin perusahaan memiliki “Credit Standing” yaitu penilaian pihak

ketiga, misalnya penilaian bank dan para kreditur akan kelayakan

perusahaan untuk memperoleh kredit. Perusahaan juga dapat mengatasi

peristiwa yang tidak terduga sebelumnya seperti adanya kebakaran,

pencurian dan sebagainya.

5. Memungkinkan perusahaan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang

cukup guna melayani permintaan konsumen.

6. Memungkinkan perusahaan untuk dapat memberikan syarat kredit yang

menguntungkan bagi pelanggannya.

7. Memungkinkan perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien

karena tidak ada kesulitan dalam memperoleh bahan baku, jasa, supplies

yang dibutuhkan.

8. Memungkinkan perusahaan untuk mampu bertahan dalam masa resesi.

Peningkatan dalam modal kerja terjadi apabila aktiva menurun atau dijual

atau karena kenaikan dalam utang jangka panjang dan modal. Penurunan dalam

modal kerja timbul akibat aktiva tidak lancar naik dan dibeli atas utang jangka

panjang dan modal naik. Sumber dan penggunaan dana dalam modal kerja sama

seperti dalam sumber dan penggunaan dan dalam bentuk kas.

Laporan sumber dan penggunaan modal kerja merupakan suatu laporan

yang menggambarkan suatu ringkasan sumber dan penggunaan modal kerja,

perubahan pos-pos sumber dan penggunaan modal kerja serta posisi akhir modal

kerja pada tahun periode tertentu.

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Modal kerja dapat berasal dari berbagai sumber yaitu:

a. Pendapatan Bersih

Modal kerja diperoleh dari hasil penjualan barang dan hasil-hasil

lainnya yang meningkatkan uang kas dan piutang. Tetapi sebagian dari

modal ini harus digunakan untuk menutup harga pokok penjualan dan

biaya usaha yang telah dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan yaitu

berupa biaya penjualan dan biaya administrasi. Jadi pendapatan yang

merupakan sumber modal kerja adalah pendapatan bersih dan jumlah

modal kerja yang diperoleh dari operasi jangka pendek, dan ini bisa

ditentukan dengan cara menganalisa laporan perhitungan laba rugi

perusahaan.

b. Keuntungan dan Penjualan Surat-Surat Berharga

Surat-surat berharga sebagai salah satu pos aktiva lancar dapat

dijual, dan dari penjualan ini akan timbul keuntungan. Penjualan surat-

surat berharga menunjukan pergeseran bentuk pos aktiva lancar dari pos

“Surat-Surat Berharga” menjadi pos “Kas”. Keuntungan yang diperoleh

merupakan sumber penambahan modal kerja. Sebaliknya bila terjadi

kerugian maka modal kerja akan berkurang.

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
c. Penjualan Aktiva Tetap, Investasi Jangka Panjang, Dan Aktiva Tidak

Lancar Lainnya

Sumber lain untuk menambah modal kerja adalah hasil penjualan

aktiva tetap. Investasi jangka panjang, dan aktiva lancar lainnya yang tidak

diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan aktiva tidak lancar tersebut

menjadi kas akan menambah modal kerja sebanyak hasil bersih penjualan

aktiva tidak lancar tersebut.

d. Penjualan Obligasi Dan Saham Serta Kontribusi Dana Para Pemilik

Hutang hipotik, obligasi, dan saham dapat dikeluarkan oleh

perusahaan apabila diperlukan sejumlah modal kerja misalnya untuk

ekspansi perusahaan. Pinjaman jangka panjang berbentuk obligasi

biasanya tidak begitu disukai karena adanya beban bunga disamping

kewajiban mengembalikan pokok pinjamannya.

e. Dana Pinjaman Dari Bank Dan Pinjaman Jangka pendek Lainnya

Pinjaman jangka pendek (seperti kredit bank) bagi beberapa

perusahaan merupakan sumber penting dari aktiva lancar, terutama

tambahan modal kerja yang diperlukan untuk membelanjai kebutuhan

modal kerja musiman, siklis, keadaan darurat, atau kebutuhan jangka

pendek lainnya.

f. Kredit Dari Supplier atau Trade Creditor

Salah satu sumber modal kerja yang penting adalah kredit yang

diberikan oleh supplier. Material, barang-barang, supplies, dan jasa-jasa

yang biasa dibeli secara kredit atau wesel bayar. Apabila perusahaan

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
kemudian dapat mengusahakan menjual barang dan menarik pembayaran

piutang sebelum waktu hutang harus dilunasi, perusahaan hanya

memerlukan sejumlah kecil modal kerja.

Penggunaan - penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan turunnya

modal kerja adalah sebagai berikut :

a. Kerugian operasional perusahaan

Operasional perusahaan menimbulkan kerugian yang mengakibatkan

berkurangnya modal kerja. Kondisi ini dapat diketahui melalui laporan

perhitungan laba – rugi pada suatu periode.

b. Pembelian Aktiva Tetap

Guna keperluan peningkatan produksi atau penjualan, perusahaan

membeli aktiva tetap yang baru untuk menggantikan aktiva tetap yang

lama dan hal ini berakibat pada penggunaan dana atau modal kerja

perusahaan.

c. Kerugian penjualan surat berharga jangka pendek

Apabila penjualan surat berharga jangka pendek mengalami kerugian

( nilai jual lebih rendah daripada nilai perolehan) maka akan berakibat

kerugian bagi perusahaan. Untuk menutupi kerugian inilah perusahaan

menggunakan modal kerja.

d. Pembeliaan Obligasi

Apabila pembelian obligasi berakibat menambah modal kerja, maka

pembelian obligasi oleh perusahaan akan berakibat penggunaan atau

mengurangi modal kerja. Demikian pula halnya apabila perusahaan

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
membayar kembali/mengangsur hutang jangka panjang lainya juga

berakibat berkurangnya modal kerja.

e. Prive

Pengambilan uang untuk keperluan pribadi oleh pemilik perusahaan

yang berakibat berkurangnya modal kerja.

Disamping menggunakan aktiva lancar yang mengakibatkan

berkurangnya modal kerja, adapula pemakaian aktiva lancar yang tidak

mengurangi modal kerja maupun jumlah aktiva lancar, misalnya :

• Pembelian efek secara tunai

• Pembelian barang-barang dagangan atau bahan-bahan lainya

secara tunai.

• Perubahan suatu bentuk piutang lainya, misalnya dari piutang

dagang menjadi piutang wesel.

B. 2. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam Konsep Kas

Manajer keuangan suatu perusahaan harus mempertanggungjawabkan

sumber peralihan dana dan bagaimana dana digunakan. Total penggunaan dana

harus sama dengan total sumber dana.

Menurut Abdullah (2005:78), laporan sumber dan penggunaan dana (kas)

adalah “laporan yang menggambarkan ringkasan sumber dan penggunaan dana

(kas) perubahan pos-pos sumber dan penggunaan kas serta posisi akhir kas pada

suatu akhir periode tertentu.”

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Laporan ini disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu

periode dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan

menunjukkan darimana sumber-sumber kas dan penggunaannya.

Sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan dapat berasal dari :

a. Berkurangnya aktiva lancar selain kas, dapat berupa :

• Berkurangnya piutang dan hasil pembayarannya masuk kedalam

kas.

• Berkurangnya persediaan karena terjualnya barang-barang

sehingga hasil penjualan masuk kedalam kas.

b. Berkurangnya aktiva tetap

Berkurangnya aktiva tetap dapat terjadi karena :

• Dijual dan hasil penjualan aktiva tetap akan menambah kas.

• Berkurangnya depresiasi, depresiasi ini merupakan sumber dana

yang berarti menambah kas.

c. Bertambahnya hutang-hutang

Bertambahnya hutang jangka pendek maupun jangka panjang yang

merupakan sumber dana.

d. Bertambahnya modal

Penjualan saham baru misalnya akan menambah kas dan merupakan

sumber dana.
Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
e. Adanya keuntungan dari operasi perusahaan

Adanya laba ditahan, yang merupakan sumber dana dan tambahan yang

memperbesar kas.

Sebaliknya perubahan yang mengakibatkan akan memperkecil kas

merupakan penggunaan dana yang ditandai dengan :

a. Bertambahnya aktiva lancar selain kas

Bertambahnya aktiva lancar ini mungkin disebabkan pembelian barang,

dan pembelian jelas membutuhkan dana.

b. Bertambahnya aktiva tetap

Dapat terjadi karena pembelian sehingga telah terjadi penggunaan dana

dalam pembelian tersebut.

c. Berkurangnya hutang

Berarti telah terjadi pembayaran hutang sehingga jumlah kas akan

berkurang akibat pembayaran tersebut.

d. Berkurangnya modal

Hal ini dapat terjadi karena perusahaan mengambil kembali saham-

saham yang tertanam, dan ini berarti berkurangnya dana yang

merupakan penggunaan dana.

e. Pembayaran deviden

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Deviden dibayarkan dari laba netto setelah pajak. Adanya pembayaran

ini jelas merupakan penggunaan dana.

f. Adanya kerugian dari operasi perusahaan

Terjadinya kerugian, yang berarti perusahaan harus menutupi kerugian

tersebut sehingga mengurangi dana yang ada.

C. Jenis – Jenis Modal Kerja

Modal kerja dapat dibedakan menjadi dua jenis (Sahyunan, 2004; 39)

yaitu :

a. Modal kerja Permanen (Permanent Woking Capital)

Modal kerja permanen adalah modal kerja yang harus tetap ada pada

perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya atau dengan kata lain

modal kerja yang secara terus menerus diperlukan untuk kelancaran suatu

usaha. Tanpa adanya modal kerja ini akan mengakibatkan operasi

perusahaan akan berhenti.

Modal kerja permanen ini dapat dibedakan atas :

• Modal Kerja Primer (Primary Working Capital)

Modal kerja primer adalah jumlah modal kerja minimum yang harus

ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya.

• Modal Kerja Normal (Normal Working capital)

Modal kerja normal adalah modal kerja yang diperlukan untuk

memenuhi kebutuhan sesuai kapasitas produksi normal secara dinamis.

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
b. Modal Kerja Variabel (Variabel Working Capital)

Modal kerja variabel adalah modal kerja yang penggunaannya selalu

mengalami perubahan sesuai dengan keadaan.

Modal kerja ini dapat dibedakan atas ;

• Modal Kerja Musiman (Seasonal Working Capital)

Modal kerja ini jumlahnya berubah- ubah disebabkan karena fluktuasi

musiman

• Modal Kerja Siklis (Cyclical Working Capital)

Modal kerja ini jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi

konjungtur.

• Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital)

Modal kerja ini jumlahnya berubah-ubah karena adanya keadaan yang

tidak diketahui sebelumnya, misalnya adanya pemogokan buruh , banjir,

perubahan ekonomi yang mendadak, dan sebagainya.

D. UNSUR–UNSUR MODAL KERJA

Unsur-unsur yang ada dalam modal kerja terdiri dari :

1. Kas

Kas merupakan harta yang paling lancar dalam suatu perusahaan yang berupa

uang tunai, baik yang ada dalam perusahaan maupun di bank. Setiap

perusahaan selalu membutuhkan kas untuk membiayai aktivitas usahanya.

Oleh karena itu setiap perusahaan harus mempunyai persediaan uang kas,

sebab perusahaan akan mengalami kesulitan atau tidak dapat menjalankan


Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
usahanya tanpa adanya persediaan uang kas. Namun ini bukan berarti

perusahaan harus menyediakan uang kas berlebihan, karena akan

mengakibatkan sejumlah kas tidak produktif yang akibatnya akan menurunkan

produksi atau penjualan dan pencapaian profit.

Ada tiga motif memegang kas yaitu :

a. Motif Transaksi (transaction Motive)

Motif Transaksi yaitu motif memegang kas untuk merencanakan

pembayaran barang (bahan baku) dan gaji. Motif ini memungkinkan

perusahaan untuk menjalankan operasi sehari-hari seperti melakukan

pembelian dan penjualan yang berhubungan dengan likuiditas, karena itu

juga disebut motif likuiditas.

b. Motif Berjaga-jaga (Safety Motive)

Motif berjaga-jaga yaitu motif memegang kas untuk melindungi

perusahaan dari ketidakmampuan memenuhi kebutuhan akan kas. Motif

ini berhubungan dengan ramalan atau proyeksi dari aliran kas masuk dan

aliran kas keluar. Bila ramalan cukup baik maka lebih sedikit kas yang

dibutuhkan untuk menjaga keadaan darurat. Kas dibutuhkan lebih banyak

jika perusahaan tidak dapat mencari pinjaman dalam waktu singkat untuk

menutupi kebutuhan kas dengan segera. Motif ini dapat dipenuhi dengan

memiliki aktiva yang dapat diuangkan.

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
c. Motif Spekulasi (Speculative Motive)

Motif spekulasi yaitu motif memegang kas untuk memanfaatkan

dana yang tidak digunakan guna mencari keuntungan secara tepat dengan

memanfaatkan peluang yang tidak diduga.

2. Piutang

Piutang merupakan bagian dari aktiva lancar yang timbul sebagai akibat

dari pelaksanaan kebijaksanaan penjualan kredit. Dengan adanya piutang ini

berarti perusahaan telah menanam atau menginvestasikan modalnya yang

diberikan pada pihak lain. Investasi dalam piutang merupakan bagian dari

modal kerja.

Pimpinan perusahaan dalam melakukan manajemen piutang harus dapat

menentukan jumlah piutang yang seimbang antara perolehan laba dan resiko.

Perolehan laba dapat meningkat apabila manajer keuangan memperlunak

persyaratan penjualan kredit. Namun hal itu juga akan menimbulkan berbagai

biaya seperti perlunya menambah pegawai pada unit yang mengurus dan

mengawasi administrasi kredit, meningkatnya biaya bunga pinjaman yang

terkait dengan piutang. Oleh karena itu manajer keuangan harus

mengupayakan agar perolehan laba meningkat karena penjualan kredit dapat

menutup kenaikan berbagai biaya tersebut.

3. Surat-Surat Berharga

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Surat berharga adalah investasi yang sifatnya likuid, berjangka pendek,

dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa

menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan.

Kelebihan dana yang dimiliki perusahaan dapat digunakan untuk membeli

surat-surat berharga. Pembelian ini dilakukan dengan tujuan untuk penjagaan

likuiditas atau memperoleh pendapatan dari dana yang ditanamkan dalam

surat-surat berharga tersebut.

E. LAPORAN KEUANGAN

E.1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan perusahaan adalah suatu laporan yang menggambarkan

hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi antar data

keuangan atau aktivitas perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan

dengan data-data atau aktivitas tersebut. (Sundjaja, 2002; 68)

Setiap perusahaan mempunyai laporan keuangan yang bertujuan

menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta

perubahan posisi keuangan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai

laporan keuangan dalam pengambilan keputusan serta ekonomi. Laporan

keuangan harus disiapkan secara periodik untuk pihak-pihak yang

berkepentingan antara lain masyarakat dan pemerintah, pemasok dan kreditur,

pemilik, manajemen perusahaan, investor, pelanggan dan karyawan.

Kreditur menggunakan data keuangan untuk mengevaluasi kemampuan

perusahaan tersebut dalam membayar kembali hutang dan bunganya. Pemilik

perusahaan menggunakan data keuangan perusahaan untuk menaksir kondisi

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
keuangan perusahaan dan memutuskan apakah sahamnya akan dibeli, dijual,

atau ditahan. Sedangkan manajemen perusahaan memperhatikan dan

memenuhi segala peraturan penyusunan laporan keuangan, memberi kepuasan

baik kepada kreditur maupun pemilik serta memantau keadaan perusahaan.

2. Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Jenis-jenis laporan keuangan yang utama dan merupakan pendukung

dalam operasi perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Neraca

Neraca disebut juga laporan posisi keuangan perusahaan. Laporan ini

menggambarkan posisi aktiva, hutang, dan modal pada suatu saat tertentu

Isi laporan neraca yaitu:

1) Harta (Aktiva)

Harta atau aktiva merupakan bentuk dari penanaman modal

perusahaan. Bentuknya dapat berupa harta kekayaan atau hak atas

kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan. Harta kekayaan tersebut

harus dinyatakan dengan jelas, diukur dalam satuan uang, dan

diurutkan berdasarkan lamanya waktu atau kecepatannya berubah

menjadi uang.

Dalam penyajiannya didalam neraca, aktiva dapat diklasifikasikan

menjadi dua bagian yaitu:

• Aktiva Lancar

Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lain yang diharapkan

dapat dicairkan menjadi uang kas atau uang tunai baik dijual atau

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
dihabiskan, biasanya dalam jangka waktu satu tahun atau kurang

dari satu tahun melalui operasi normal perusahaan.

• Aktiva Tidak Lancar atau Aktiva Tetap

Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur

penggunaan yang sifatnya permanen atau jangka panjang, yaitu

yang mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak

akan habis dalam satu kali perputaran perusahaan.

2) Pasiva

Pasiva merupakan kewajiban atau hutang perusahaan kepada pihak

lain untuk membayar sejumlah uang atau menyerahkan barang atau

jasa pada waktu tertentu.

Berdasarkan jangka waktu pengembaliannya atau pelunasannya hutang

dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

• Hutang Lancar atau Hutang Jangka Pendek

Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban

perusahaan kepada pihak lain yang harus dipenuhi dalam waktu

satu tahun atau kurang dari satu tahun sejak neraca disusun.

• Hutang Jangka Panjang

Hutang jangka panjang adalah hutang perusahaan kepada pihak

lain yang harus dipenuhi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun.

3) Modal

Modal adalah dana yang bersumber dari pemilik perusahaan, yang

disebut juga sebagai modal sendiri. Modal dapat diartikan juga sebagai

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh

hutang-hutangnya.

b. Perhitungan Laba Rugi

Laporan laba rugi menggambarkan jumlah penerimaan, biaya, dan laba

yang dapat direalisasikan perusahaan selama satu periode tertentu,

biasanya dalam waktu satu tahun.

Tujuan dari penyusunan perhitungan laporan laba rugi adalah untuk

mengukur perkembangan perusahaan dalam menjalankan fungsinya

sehubungan dengan sifat kegiatan perusahaan, dan juga dapat menjelaskan

bagaimana pertumbuhan atau pengurangan aktivitas yang disebabkan

penjualan jasa-jasa atau barang-barang.

c. Laporan Laba Ditahan

Didalam sebuah perusahaan, disamping disajikan laporan laba rugi juga

perlu disajikan laporan yang memperlihatkan perubahan laba yang

ditahan.

Laba yang ditahan adalah bagian laba yang ditanamkan kembali dalam

perusahaan. Laba yang diperoleh perusahaan tidak semuanya dibagikan

kepada para pemilik (pemegang saham) sebagai dividen tetapi sebagian

akan ditahan dan ditanamkan kembali dalam perusahaan untuk berbagai

keperluan.

d. Laporan Perubahan Posisi Keuangan

Laporan perubahan posisi keuangan merupakan bagian dari suatu laporan

keuangan sebagai pelengkap, yang tujuannya memberikan informasi

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
mengenai berbagai perubahan perkiraan-perkiraan aktiva dan passiva

untuk satu periode tertentu, yang umumnya satu tahun.

Laporan ini merupakan ikhtisar perubahan sumber dan penggunaan modal

kerja yang memperlihatkan dari mana sumber-sumber modal kerja

diperoleh dan bagaimana penggunaan dan penggeluaran modal yang

dilakukan.

Untuk menganalisa hal tersebut, maka diperlukan neraca pada dua tahun

berturut-turut sehingga penambahan dan penurunan suatu perkiraan pada

neraca dapat diketahui dari suatu periode keperiode berikutnya yang akan

memberikan dampak pada modal kerja.

Berdasarkan uraian-uraian tentang laporan keuangan tersebut, maka

berikut ini dilampirkan laporan keuangan pada PT. Coca Cola Distribution

Indonesia untuk periode tahun 2004, 2005 dan tahun 2006:

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Tabel 1
PT COCA COLA DISTRIBUTION INDONESIA MEDAN
NERACA
PER 31 DESEMBER 2004
(Dalam ribuan rupiah)
KETERANGAN 2004

Aktiva Lancar
Kas 464.000
Surat Berharga 3.500.000
Piutang Usaha 11.000.000
Persediaan 27.000.000
Total Aktiva Lancar 41.964.000
Aktiva Tetap
Mesin 18.000.000
Akumulasi Penyusutan (1.575.000)
Gedung 16.050.000
Akumulasi Penyusutan (1.495.000)
Tanah 10.500.000
Total Aktiva Tetap 41.480.000
Total Aktiva 83.444.000

PASIVA
Hutang Lancar
Hutang Dagang 2.680.500
Hutang Wesel 4.680.000
Hutang Gaji 5.906.500
Total Hutang Lancar 13.267.000
Hutang Jangka Panjang
Obligasi Jangka Panjang 32.336.500
Modal
Modal Saham 4.310.000
Surplus Modal 1.400.000
Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Laba ditahan 32.130.500
Total Pasiva 83.444.000
(Sumber: PT. Coca Cola Distribution Indonesia)

Tabel 2
PT COCA COLA DISTRIBUTION INDONESIA MEDAN
NERACA
PER 31 DESEMBER 2005

(Dalam ribuan rupiah)


KETERANGAN 2005

Aktiva Lancar
Kas 478.500
Surat Berharga 3.802.500
Piutang Usaha 12.837.000
Persediaan 27.507.000
Total Aktiva Lancar 44.625.000
Aktiva Tetap
Mesin 18.945.000
Akumulasi Penyusutan (1.755.000)
Gedung 16.335.000
Akumulasi Penyusutan (1.545.000)
Tanah 10.500.000
Total Aktiva Tetap 42.480.000
Total Aktiva 87.105.000

PASIVA
Hutang Lancar
Hutang Dagang 2.790.000
Hutang Wesel 4.815.000
Hutang Gaji 6.120.000
Total Hutang Lancar 13.725.000
Hutang Jangka Panjang
Obligasi Jangka Panjang 33.311.100
Modal
Modal Saham 5.160.000
Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Surplus Modal 1.800.000
Laba ditahan 33.108.900
Total Pasiva 87.105.000
(Sumber: PT. Coca Cola Distribution Indonesia)

Tabel 3
PT COCA COLA DISTRIBUTION INDONESIA MEDAN
NERACA
PER 31 DESEMBER 2006

(Dalam ribuan rupiah)


KETERANGAN 2006

Aktiva LancarQ
Kas 450.000
Surat Berharga 3.825.000
Piutang Usaha 13.050.000
Persediaan 27.675.000
Total Aktiva Lancar 45.000.000
Aktiva Tetap
Mesin 21.945.000
Akumulasi Penyusutan (2.565.000)
Gedung 16.875.000
Akumulasi Penyusutan (1.815.000)
Tanah 10.500.000
Total Aktiva Tetap 45.000.000
Total Aktiva 90.000.000

PASIVA
Hutang Lancar
Hutang Dagang 2.700.000
Hutang Wesel 4.950.000
Hutang Gaji 6.300.000
Total Hutang Lancar 13.950.000
Hutang Jangka Panjang
Obligasi Jangka Panjang 33.930.000
Modal
Modal Saham 5.850.000
Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Surplus Modal 1.800.000
Laba ditahan 34.470.000
Total Pasiva 90.000.000
(Sumber: PT. Coca Cola Distribution Indonesia)

Tabel 4

PT. COCA COLA DISTRUBUTION INDONESIA


LAPORAN LABA RUGI
PER 31 DESEMBER 2004

(Dalam Ribuan Rupiah)


Keterangan 2004
Penjualan 84.700.430
Harga pokok penjualan 71.423.670
Laba kotor 13.276.760
Total biaya operasi 7.038.380
EBIT 6.238.380
Bunga 1.841.828
EBT 4.396.552
Pajak 867.652
NI sebelum Deviden Preferen 3.528.900
Deviden Preferen 120.000
NI tersedia untuk saham biasa 3.408.900
Deviden saham biasa 1.650.000
Penambahan pada laba ditahan 1.758.900
(Sumber: PT. Coca Cola Distribution Indonesia)

Tabel 5

PT. COCA COLA DISTRUBUTION INDONESIA


LAPORAN LABA RUGI
PER 31 DESEMBER 2005

(Dalam Ribuan Rupiah)


Keterangan 2005
Penjualan 90.000.000
Harga pokok penjualan 73.332.000
Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Laba kotor 16.668.000
Total biaya operasi 8.148.000
EBIT 8.520.000
Bunga 2.640.000
EBT 5.880.000
Pajak 1.926.100
NI sebelum Deviden Preferen 3.953.900
Deviden Preferen 120.000
NI tersedia untuk saham biasa 3.833.900
Deviden saham biasa 1.740.000
Penambahan pada laba ditahan 2.093.900
(Sumber: PT. Coca Cola Distribution Indonesia)

Tabel 6

PT. COCA COLA DISTRUBUTION INDONESIA


LAPORAN LABA RUGI
PER 31 DESEMBER 2006

(Dalam Ribuan Rupiah)


Keterangan 2006
Penjualan 102.659.760
Harga pokok penjualan 84.000.000
Laba kotor 18.659.760
Total biaya operasi 9.690.000
EBIT 8.969.760
Bunga 3.039.000
EBT 5.930.760
Pajak 2.119.660
NI sebelum Deviden Preferen 3.811.100
Deviden Preferen 120.000
NI tersedia untuk saham biasa 3.691.100
Deviden saham biasa 1.820.000
Penambahan pada laba ditahan 1.871.100
(Sumber: PT. Coca Cola Distribution Indonesia)

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Tabel 7

PT. COCA COLA DISTRUBUTION INDONESIA


LAPORAN PERUBAHAN MODAL KERJA
PER 31 DESEMBER 2004 - 31 DESEMBER 2005

(Dalam Ribuan Rupiah)


NERACA PERUBAHAN MODAL KERJA
KETERANGAN 2004 2005 BERTAMBAH BERKURANG
AKTIVA LANCAR
Kas 464,000 478,500 14,500
Surat Berharga 3,500,000 3,802,500 302,500
Piutang Usaha 11,000,000 12,837,000 1,837,000
Persediaan 27,000,000 27,507,000 507,000
Total Aktiva lancar 41,964,000 44,625,000
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang Dagang 2,680,500 2,790,000 109,500
Hutang Wesel 4,680,000 4,815,000 135,000
Hutang Gaji 5,906,500 6,120,000 213,500
Total Hutang Lancar 13,267,000 13,725,000

Modal Kerja 28,697,000 30,900,000 2,661,000 458,000


Penambahan Modal
Kerja 2,203,000
2,661,000 2,661,000
(Sumber: PT. Coca Cola Distribution Indonesia (diolah))

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Tabel 8

PT. COCA COLA DISTRUBUTION INDONESIA


LAPORAN PERUBAHAN MODAL KERJA
PER 31 DESEMBER 2005 - 31 DESEMBER 2006

(Dalam Ribuan Rupiah)


PERUBAHAN MODAL
NERACA KERJA
KETERANGAN 2005 2006 BERTAMBAH BERKURANG
AKTIVA LANCAR
Kas 478,500 450,000 28,500
Surat Berharga 3,802,500 3,825,000 22,500
Piutang Usaha 12,837,000 13,050,000 213,000
Persediaan 27,507,000 27,675,000 168,000
Total Aktiva lancar 44,625,000 45,000,000
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang Dagang 2,790,000 2,700,000 90,000
Hutang Wesel 4,815,000 4,950,000 135,000
Hutang Gaji 6,120,000 6,300,000 180,000
Total Hutang Lancar 13,725,000 13,950,000
Modal Kerja 30,900,000 31,050,000 493,500 343,500
Penambahan Modal Kerja 150,000
493,500 493,500
(Sumber: PT. Coca Cola Distribution Indonesia (diolah))

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Tabel 9

PT. COCA COLA DISTRUBUTION INDONESIA


LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA
DALAM ARTIAN KAS
PER 31 DESEMBER 2004 - 31 DESEMBER 2005

(Dalam Ribuan Rupiah)

Sumber Penggunaan
Laba Bersih 3,953,900 Pembayaran Deviden 1,740,000
Bertambahnya Depresiasi Mesin 180,000 Bertambahnya Surat Berharga 302,500
Bertambahnya Depresiasi Gedung 50,000 Bertambahnya Piutang 1,837,000
Bertambahnya Hutang Wesel 135,000 Bertambahnya Persediaan 507,000
Bertambahnya Hutang Gaji 213,500 Bertambahnya Mesin 945,000
Bertambahnya Hutang dagang 109,500 Bertambahnya Gedung 285,000
Bertambahnya Obligasi 974,600

Total Sumber Dana 5,616,500 Total Penggunaan Dana 5,616,500


(Sumber: PT. Coca Cola Distribution Indonesia (diolah))

Tabel 10

PT. COCA COLA DISTRUBUTION INDONESIA


LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA
DALAM ARTIAN KAS
PER 31 DESEMBER 2005 - 31 DESEMBER 2006

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
(Dalam Ribuan Rupiah)

Sumber Penggunaan
Laba Bersih 3,811,100 Pembayaran Deviden 1,820,000
Bertambahnya Depresiasi Mesin 810,000 Bertambahnya Surat Berharga 22,500
Bertambahnya Depresiasi Gedung 270,000 Bertambahnya Piutang 213,000
Bertambahnya Hutang Wesel 135,000 Bertambahnya Persediaan 168,000
Bertambahnya Hutang Gaji 180,000 Bertambahnya Mesin 3,000,000
Bertambahnya Obligasi 618,900 Bertambahnya Gedung 540,000
Berkurangnya Kas 28,500 Berkurangnya Hutang Dagang 90,000

Total Sumber Dana 5,853,500 Total Penggunaan Dana 5,853,500


(Sumber: PT. Coca Cola Distribution Indonesia (diolah))

Tabel 11

PT. COCA COLA DISTRUBUTION INDONESIA


LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA
DALAM ARTIAN MODAL
PER 31 DESEMBER 2004 - 31 DESEMBER 2005

(Dalam Ribuan Rupiah)

Sumber Penggunaan
Laba Bersih 3,953,900 Pembayaran Deviden 1,740,000
Bertambahnya Kas 14,500 Bertambahnya Mesin 945,000
Bertambahnya Depresiasi Mesin 180,000 Bertambahnya Gedung 285,000
Bertambahnya Depresiasi Gedung 50,000 Bertambahnya Modal Kerja 2,203,000
Bertambahnya Obligasi 974,600

Total Sumber Dana 5,173,000 Total Penggunaan Dana 5,173,000


(Sumber: PT. Coca Cola Distribution Indonesia (diolah))

Tabel 12

PT. COCA COLA DISTRUBUTION INDONESIA


LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA
DALAM ARTIAN MODAL
PER 31 DESEMBER 2005 - 31 DESEMBER 2006

(Dalam Ribuan Rupiah)

Sumber Penggunaan
Laba Bersih 3,811,100 Pembayaran Deviden 1,820,000
Bertambahnya Depresiasi Mesin 810,000 Bertambahnya Mesin 3,000,000
Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Bertambahnya Depresiasi Gedung 270,000 Bertambahnya Gedung 540,000
Bertambahnya Obligasi 618,900 Bertambahnya Modal Kerja 150,000

Total Sumber Dana 5,510,000 Total Penggunaan Dana 5,510,000


(Sumber: PT. Coca Cola Distribution Indonesia (diolah))

F. MENENTUKAN BESARNYA KEBUTUHAN MODAL KERJA

Modal kerja yang dibutuhkan perusahaan harus diperhitungkan secara

tepat agar kebutuhan modal kerja itu dapat disediakan dalam jumlah yang

sesuai. Modal kerja yang terlalu besar akan mengakibatkan terjadinya

pengangguran dana, sebaliknya modal kerja yang terlalu kecil akan

mengakibatkan terganggunya kelancaran proses produksi.

Dalam menghitung kebutuhan modal kerja, ada beberapa faktor yang

mempengaruhi kebutuhan modal kerja tersebut yaitu:

1. Besar kecilnya kegiatan perusahaan

Kebutuhan modal kerja pada perusahaan besar berbeda dengan perusahaan

kecil. Hal ini terjadi karena perusahaan besar mempunyai keuntungan

akibat lebih luasnya sumber-sumber pembiayaan yang tersedia

dibandingkan dengan perusahaan kecil yang sangat bergantung hanya pada

satu sumber saja.

2. Kebijakan penjualan

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Bagi perusahaan yang menjual secara kredit tentu memerlukan jumlah

modal kerja yang lebih besar daripada perusahaan yang menjual secara

tunai.

3. Kebijakan persediaan

Semakin sering persediaan diganti (dijual dan dibeli kembali) maka

kebutuhan modal kerja yang akan ditanamkan dalam bentuk persediaan

akan semakin rendah. Untuk mencapai tingkat perputaran persediaan yang

tinggi diperlukan perencanaan dan pengawasan persediaan yang efisien.

4. Kebijakan likuiditas

Adanya biaya dari semua dana yang digunakan perusahaan mengakibatkan

jumlah modal kerja yang relatif besar mempunyai kecenderungan untuk

mengurangi laba perusahaan dengan menahan uang kas atau menciptakan

saldo kas minimal.

2. Kebijakan pembelian

Bagi perusahaan yang melakukan pembelian dengan kredit akan

memerlukan modal kerja yang lebih kecil. Meskipun demikian perlu

dipertimbangkan biaya kreditnya.

3. Perkembangan teknologi

Kemajuan teknologi, khususnya yang berhubungan dengan proses

produksi akan mempengaruhi kebutuhan modal kerja yang secara otomatis

mengakibatkan proses produksi yang lebih cepat membutuhkan persediaan

bahan baku yang lebih banyak agar kapasitas maksimum dapat tercapai.

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Selain itu akan membuat perusahaan mempunyai persediaan barang jadi

dalam jumlah yang lebih banyak pula.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam usaha untuk

menentukan besarnya kebutuhan modal kerja yaitu sebagai berikut:

1. Metode Keterikatan Dana

Metode keterikatan dana adalah metode yang menekankan pada:

a. Berapa lama dana yang terikat.

b. Berapa besar kebutuhan setiap harinya.

2. Metode Perputaran Aktiva Lancar

Metode ini merupakan metode yang menggunakan tingkat perputaran

aktiva lancar untuk menentukan besarnya modal kerja. Tingkat perputaran akan

dirinci kedalam masing-masing elemen aktiva lancar. Oleh sebab itu dilakukan

perhitungan pada masing-masing elemen aktiva lancar.

Atas dasar tersebut dapat dihitung masing-masing perputaran dari elemen

aktiva lancar pada PT. Coca Cola Distribution pada tahun 2005 dan 2006 yaitu

sebagai berikut:

a) Perhitungan Perputaran komponen aktiva lancar

 Kas = Penjualan
Rata-rata kas.

= Penjualan
[(Kas awal + Kas Akhir)/2]

Pada tahun (2005) = 90.000.000.000


[(464.000.000 + 478.500.000)/2]
Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
= 90.000.000.000
471.250.000

= 190,98 kali

Pada tahun (2006) = 102.659.760 .000


[(478.500.000 + 450.000.000)/2]

= 102.659.760 .000
464.250.000

= 221.13 kali

 Piutang usaha = Penjualan


Rata-rata piutang

= Penjualan
[(Piutang awal + piutang akhir) /2]

Pada tahun (2005) = 90.000.000.000


[(11.000.000.000 + 12.837.000.000)/2]

= 90.000.000.000
11.918.500.000

= 7,55 kali

Pada tahun (2006) = 102.659.760 .000


[(12.837.000.000 + 13.050.000.000)/2]

= 102.659.760.000
12.943.500.000

= 7,93 kali
Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
 Persediaan = Harga pokok penjualan
Rata-rata persediaan

= Harga pokok penjualan


[(Persediaan awal + persediaan akhir )/2]

Pada tahun (2005) = 73.332.000.000


[(27.000.000 + 27.507.000)/2]

= 73.332.000.000
27.253.500.000

= 2,69 kali

Pada tahun (2006) = 84.000.000.000


[(27.507.000 + 27.675.000)/2]

= 84.000.000.000
27.591.000.000

= 3,04 kali

b) Menghitung jangka waktu keterikatan dana

 Kas (2005) = 360 hari / 190,98 kali = 1,88 hari

 Putang usaha (2005) = 360 hari / 7,55 kali = 47,68 hari

 Persediaan (2005) = 360 hari / 2,69 kali = 133,82 hari +

Total Waktu Keterikatan Dana = 183,38 hari

 Kas (2006) = 360 hari / 221,13 kali = 1,62 hari

 Putang usaha (2006) = 360 hari / 7,93 kali = 45,39 hari

 Persediaan (2006) = 360 hari / 3,04 kali = 118,42 hari +


Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Total Waktu Keterikatan Dana = 165,43 hari

Perputaran Modal Kerja = 360 hari


Lama terikatnya modal kerja

Pada tahun (2005) = 360 hari


183,38 hari

= 1,96 hari

Pada tahun (2006) = 360 hari


165,43 hari

= 2,18 hari

BAB III

ANALISA DAN EVALUASI

Berdasarkan uraian yang telah disajikan pada bab sebelumnya, maka pada

bab ini penulis memberikan analisa dan evaluasi mengenai sumber dan

penggunaan modal kerja pada PT. Coca Cola Distribution.

A. Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja pada akhir tahun 2005

terlihat bahwa sumber modal kerja yang paling besar berasal dari laba bersih

sebesar Rp. 3.953.900.000, dan hutang jangka panjang sebesar Rp. 974.600.000.

Dari sumber modal kerja yang ada terlihat bahwa perusahaan mengutamakan laba

bersih untuk membiayai pembelanjaanya. Sedangkan penggunaan modal kerja

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
yang paling menonjol adalah pembayaran deviden yaitu sebesar Rp.

1.740.000.000.

Pada tahun 2005 perusahaan mengalami peningkatan modal kerja sebesar

Rp. 2.203.000.000. Ini dikarenakan perusahaan tidak melakukan pembelian aktiva

tetap yang terlalu banyak sehingga modal kerja yang ada akan bertambah di

neraca. Karena modal kerja di tahun 2005 mengalami peningkatan maka hal ini

tidak mengganggu kegiatan operasi perusahaan dan perusahaan tersebut dapat

dikatakan efisien dalam mengelola modal kerjanya.

Untuk tahun 2006 sumber modal kerja yang paling besar berasal dari laba

bersih sebesar Rp. 3.811.100.000. Dari sumber modal kerja yang ada terlihat

bahwa perusahaan mengutamakan laba bersih untuk membiayai pembelanjaanya.

Sedangkan penggunaan modal kerja yang paling besar berasal dari pembelian

mesin yaitu sebesar Rp. 3.000.000.000, dan pembayaran deviden

Rp.1.820.000.000, serta adanya penambahan gedung sebesar Rp. 540.000.000.

Di tahun 2006 perusahaan juga mengalami kelebihan modal kerja namun

lebih kecil dari tahun 2005 yaitu sebesar Rp. 150.000.000, hal ini disebabkan

karena perusahaan menggunakan sumber modal kerja untuk pembelian aktiva

tetap yaitu mesin dan gedung. Penambahan modal kerja pada tahun 2006 yang

lebih kecil dari tahun 2005 diakibatkan penggunaan dana untuk pembelian aktiva

tetap yaitu mesin dan gedung.

Dari uraian data diatas dapat dianalisa bahwa PT. PT. Coca Cola

Distribution sudah efisien dalam mengelola sumber dan penggunaan modal

kerjanya, dan hal ini tidak akan mengganggu kegiatan operasi perusahaan.

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
B. Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja (dalam bentuk kas)

Dalam laporan sumber dan penggunaan modal kerja (dalam bentuk kas)

pada akhir tahun 2005, terlihat bahwa sumber dana yang paling besar berasal dari

laba bersih 2005 sebesar Rp. 3.959.900.000, kemudian sumber dana yang lain

yaitu hutang jangka panjang Rp. 974.000.000, hutang jangka gaji Rp.213.500.000,

hutang wesel Rp. 135.000.000, hutang dagang Rp. 109.500.000. Sedangkan

penggunaan modal kerja yang paling besar adalah bertambahnya piutang sebesar

Rp.1.837.000.000, kemudian penggunaan yang lain yaitu pembayaran deviden

sebesar Rp. 1.740.000.000, pembelian mesin Rp.945.000.000, penambahan

persediaan Rp. 507.000.000, bertambahnya surat berharga Rp. 302.500.000, dan

penambahan gedung Rp. 285.000.000.

Pada tahun 2006 sumber modal kerja yang paling besar berasal dari laba

bersih sebesar Rp. 3.811.100.000 kemudian hutang jangka panjang sebesar

Rp.618.900.000, hutang gaji Rp. 180.000.000, hutang wesel Rp.135.000.000,

sedangkan penggunaan modal kerja yang paling besar mesin sebesar

Rp3.000.000.000,

Dalam dua tahun terakhir hutang yang harus dibayar mengalami

peningkatan, untuk hutang lancar tahun 2005 sebesar Rp. 13.725.000.000 dan

pada tahun 2006 sebesar Rp. 13.950.000.000, maka terjadi peningkatan sebesar

Rp. 225.000.000 dan untuk hutang jangka panjang tahun 2005 sebesar Rp.

33.311.100.000 dan pada tahun 2006 sebesar Rp.33.930.000.000, maka terjadi

peningkatan sebesar Rp.618.900.000.

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja (dalam bentuk kas)

tahun 2005 tersebut dapat dilihat bahwa penggunaan dana yang utama adalah

karena bertambahnya piutang , pembayaran deviden dan pembelian mesin.

Sedangkan pada akhir tahun 2006 sumber dana paling besar dari laba bersih

sebesar Rp.3.811.100.000, kemudian obligasi sebesar Rp.618.900.000, laba bersih

pada tahun 2006 menurun dari tahun sebelumnya sebab biaya operasional pada

tahun 2006 meningkat dan digunakan untuk membayar deviden yang cukup besar

yaitu sebesar 1.820.000.000. Kemudian kenaikan penyusutan sebesar

Rp.850.000.000, kenaikan penyusutan ini dari tahun sebelumnya karena adanya

penambahan aktiva tetap.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari analisa dan evaluasi terhadap sumber

dan penggunaan modal kerja pada PT. Coca Cola Distribution Indonesia yaitu:

1. Bedasarkan laporan sumber dan penggunaan modal 2005, terlihat bahwa

sumber modal kerja terbesar adalah dari laba bersih sebesar

Rp. 3.953.900.000, dan penggunaan modal kerja yang paling besar adalah

bertambahnya piutang sebesar Rp.1.837.000.000. Sedangkan untuk tahun

2006 sumber modal kerja terbesar adalah dari laba bersih sebesar Rp.

3.223.200.000, dan penggunaan modal kerja yang paling besar berasal dari

pembelian mesin yaitu sebesar Rp. 3.000.000.000.

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
2. Pada tahun 2005 perusahaan mengalami peningkatan modal kerja sebesar

Rp. 2.203.000.000. Dan pada tahun 2006 peningkatan modal kerja sebesar

Rp. 150.000.000. Adanya peningkatan modal kerja yang lebih kecil dari

tahun 2005 disebabkan karena perusahaan menggunakan sumber modal

kerja untuk pembelian aktiva tetap yaitu mesin dan gedung.

3. Pada tahun 2005 dan 2006 perusahaan memiliki hutang lancar yang

mengalami kenaikan setiap tahunnya namun bagi perusahaan tidak

menjadi masalah besar sebab total aktiva lancarnya lebih besar daripada

total hutang lancarnya.

4. Dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja (dalam bentuk kas)

tahun 2005 tersebut dapat dilihat bahwa penggunaan dana yang utama

adalah karena bertambahnya piutang , pembayaran deviden, pembelian

mesin, penambahan gedung, penambahan persediaan dan surat berharga.

5. Dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja (dalam bentuk kas)

tahun 2006 tersebut dapat dilihat bahwa penggunaan dana yang utama

adalah pembelian mesin , pembayaran deviden, penambahan gedung,

penambahan persediaan, penambahan surat berharga, bertambahnya

piutang, pembayaran hutang dagang.

B. Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dikemukakan adalah sebagai berikut:

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
1. Perusahaan harus tetap menjaga jumlah aktiva lancar harus lebih besar

daripada jumlah hutang lancar agar perusahaan tidak mengalami kesulitan

dalam melunasi hutang-hutang lancarnya.

2. Perusahaan hendaknya selalu mengevaluasi pengeluaran yang terjadi

secara tepat dan berusaha untuk menekan pengeluaran atau biaya-biaya

seefisien mungkin.

3. Kebijaksanaan perusahaan dalam mengumpulkan piutangnya perlu

ditinjau kembali karena aktiva atau modal perusahaan terlalu besar

tertanam pada piutang. Sebaiknya perusahaan mengembangkan suatu cara

agar piutangnya dapat segera dibayar oleh pelanggan, misalnya

menetapkan batas maksimal pembayaran piutang atau memberi potongan

penjualan bagi pelanggan yang pembayaran piutangnya lebih cepat dari

yang ditetapkan.

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Faisal, 2005, Dasar - Dasar Manajemen Keuangan, Cetakan ke 5,


Penerbit UMM Press, Malang.

Bungin, Burhan, 2006, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta, kencana

Fess, Warren Reeve, 2005, Pengantar Akuntansi, Edisi kedua puluh satu,
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Keown, Arthur J ett all, 2001, Dasar – Dasar Manajemen Keuangan, Edisi
Ketujuh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Kuswadi, 2004, Cara Mudah Memahami Angka Dan Manajemen Keuangan


Bagi Orang Awam, Penerbit PT. Elex Media, Jakarta.

Madura, Jeff, 2001, Pengantar Bisnis, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.

Manullang, M, 2005, Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi Satu, Penerbit


Andi, Yogyakarta.

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Nafarin, M, 2007, Pengangaran Perusahaan, Edisi Ketiga, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta.

Sahyunan, 2004, Manajemen Keuangan I, Cetakan Pertama, Penerbit USU


Press,Medan.

Situmorang, Syafrizal Helmi dan Ami Dilham, 2007 , Studi Kelayakan Bisnis,
Cetakan pertama, Penerbit USU Press, Medan

Skousen, Fred K ett all, 2001, Akuntansi Keuangan Menengah, Penerbit PT.
Dian Mas Cemelang, Jakarta.

Sundjaja, Ridwan dan Inge Berlian, 2002, Manajemen Keuangan, Edisi


ke empat, Penerbit PT. Prenhalindo, Jakarta.

Syamsuddin ,Lukman, 2000, Manajemen Keuangan Perusahaan,Edisi Kelima,


Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia
Medan, 2008.
USU Repository © 2009

Anda mungkin juga menyukai