BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Waterbirth adalah metode alternatif persalinan dengan
menggunakan air yang prinsispnya tidak jauh beda dengan prinsip
persalinan di tempat tidur. Air yang digunakan adalah air hangat dengan
suhu sesuai dengan air ketuban, sehingga akan memberikan kenyamanan,
dan menenangkan sehingga sangat bermanfaat selama proses persalinan
yang biasanya dirasa menakutkan. Pada dasarnya penggunaan air hangat
bertujuan untuk membuat nyaman dan rileks, hal ini dikarenakan air
hangat dapat memicu tubuh anda untuk melepas endorphin dalam
mengatur anda mengelola rasa sakit. Media air sebagai proses persalinan
ini memungkinkan calon ibu bergerak bebas, tubuh berfungsi baik untuk
mengeluarkan hormon yang membantu kontraksi lebih efektif dan juga
hormon lain yang membantu ibu mempercepat proses persalinan dan
mengurangi rasa nyeri (Daniels, 2011).
Beberapa keuntungan Waterbirth adalah nyeri kontraksi berkurang,
berkurangnya suntikan epidural, proses persalinan lebih pendek dan
berkurangnya penggunaan obat-obatan oksitosik untuk meningkatkan
kontraksi. Namun, penggunaan metode water birth juga memiliki resiko
terhadap bayi jika penanganan saat melahirkan tidak baik, yaitu resiko
bayi mengalami aspirasi karena menghirup air dan resiko infeksi karena
lingkungan yang tidak baik untuk proses persalinan. Sebagai suatu metode
dalam praktik kesehatan, metode water birth harus mempunyai aspek legal
dan aspek etik dalam penerapannya dan harus dipatuhi oleh seluruh tenaga
kesehatan (Thoni, 2001).
B. Tujuan Penulisan
1. Mengidentifikasi penerapan water birth sebagai suatu pilihan metode
melahirkan.
2. Mengidentifikasi keuntungan dan kerugian metode water birth.
2
C. Manfaat penulisan
1. Manfaat praktis penulisan
Memberikan informasi kepada masyarakat luas tentang water
birth sebagai salah satu metode alternatif dalam proses persalinan yang
nyaman dan menenangkan.
2. Manfaat akademis penulisan
Memperkenalkan metode water birth sebagai salah satu
alternatif metode persalinan yang nyaman, dan menyenangkan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Gentle birth
Kenyamanan calon ibu dan bayi selama melakukan persalinan
dipercaya dapat menambah ketenangan, mengurangi trauma, dan
memperlancar proses persalinan. Para calon ibu mulai mempelajari dan
mencari tahu kembali konsep persalinan yang disebut-sebut lebih tenang
dan nyaman, yaitu gentle birth. Dalam pelaksanaan gentle birth dilakukan
penanganan secara lembut agar proses melahirkan berjalan lancar dan
nyaman, sehingga ibu merasa tenang dan bayi tidak dipaksa untuk keluar.
Hal ini tentunya sangat diinginkan oleh setiap calon ibu, karena selama
persalinan salah satu indikator kelancaran dapat dilihat dari ketenangan
dan kenyamanan calon ibu selama proses persalinan. Ada beberapa macam
teknik untuk member kenyamanan dan mengurangi nyeri ketika persalinan
selain menggunakan anestesia antara lain stimulasi kulit, pemberian panas
dan dingin application, teknik pernafasan, hypnotis, trancutaneus electrical
nerve stimulation (TENS), acupressure, teknik stimulasi kulit yaitu
massage rubbing punggung aromatheraphy, yoga, water birth dan
acupuncture (Firdayanti, 2009; Hung, 2009).
B. Water birth
Water Birth merupakan salah satu metode alternatif persalinan
pervaginam, di mana ibu hamil aterm tanpa komplikasi bersalin dengan
jalan berendam dalam air hangat (yang dilakukan pada bathtub atau
kolam) dengan tujuan mengurangi rasa nyeri kontraksi dan memberi
kenyamanan kepada ibu. Metode ini dipercaya mampu memberi banyak
keuntungan bagi ibu dan bayi yang merupakan salah satu metode per-
salinan alternatif yang aman. Melahirkan dalam air akan mempermudah
adaptasi bayi dari rahim ibu (yang berisi air ketuban) ke dunia luar.
Diharapkan, transisi dari rahim ibu ke dunia luar tidak terlalu drastis,
4
dan lebih elastis sehingga akan lebih mudah untuk meregang saat kepala
bayi keluar melewati vagina, bahkan dikatakan jika persalinan berjalan
lancar maka tidak perlu sampai harus merobek perineum. Selain itu, air
hangat pada kolam juga akan memberikan rasa nyaman, tenang dan rileks,
pada keadaan rileks ini tubuh akan melepaskan endorphin (semacam
morfin yang di bentuk oleh tubuh sendiri) untuk mengurangi rasa sakit. Air
hangat juga mampu untuk menghambat impuls-impuls saraf yang
menghantarkan rasa sakit, sehingga membuat persalinan tidak begitu
terasa berat. Pada persalinan dalam air ini, suami juga memiliki peran yang
sangat penting di dalam ke lancaran persalinan, yaitu dengan melakukan
pemijatan pada punggung ibu yang bertujuan untuk memberikan rasa
rileks dan nyaman kepada ibu saat persalinan dilakukan di dalam kolam.
Persalinan dengan metode water birth ini berlangsung kurang lebih
1-2 jam setelah bukaan keenam dimana pada persalinan biasa
membutuhkan waktu hingga 8 jam. (Mulyana, 2010).
Kemudian setelah bayi lahir maka dokter akan mengangkat bayi ke
permukaan air untuk diberikan ASI pertama kali. Kebanyakan ibu kadang
merasa khawatir bayi mereka akan terdesak, tetapi sebenarnya hal tersebut
tidak akan terjadi karena pada saat bayi sudah berada di luar, bayi tersebut
masih bernafas melalui ari-ari dan tali pusat yang masih tersambung ke
perut ibu, sehingga tidak akan menjadi masalah bagi bayi yang di lahirkan
di dalam air (Mulyana, 2010)
6
BAB III
RESUME JURNAL
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi dari rahim ibu
melalui jalan lahir atau dengan jalan lain, yang kemudian janin dapat hidup di
dunia luar. Saat ibu hamil memasuki masa persalinan timbul rasa tidak nyaman
dan nyeri. Rasa tidak nyaman selama persalinan disebabkan oleh dua hal yaitu
pada tahap pertama persalinan, kontraksi rahim menyebabkan dilatasi dan
penipisan serviks serta iskemia rahim akibat kontraksi arteri miomentrium. Nyeri
persalinan sebagai kontraksi miomentrium, merupakan proses fisiologis dengan
intensitas yang berbeda pada masing - masing individu. Ada bebera metode untuk
mengurangi rasa nyeri pada persalinan salah satunya adalah dengan metode
persalinan Water birth.
Water birth adalah proses persalinan yang dilakukan di dalam air hangat.
Pada saat di kandungan, bayi berada dalam air ketuban, dengan melahirkan di
dalam lingkungan yang sama, akan lebih nyaman bagi bayi, sekaligus
menurunkan tingkat stress pada ibu bersalin. Kunci water birth sebagai coping
stress terletak pada air sebagai komponen untuk melawan stressor, sehingga
menciptakan perasaan rileks dan tenang yang berefek positif secara fisik maupun
psikologis. Kemampuan ibu untuk mengapung akan menolong untuk relaksasi,
selain itu pergerakan selama persalinan water birth yang lebih leluasa
menyebabkan ibu merasa lebih nyaman dan rileks. Dengan berendam di air hangat
akan membantu ibu untuk mengurangi nyeri, meminimalkan kecemasan dan
menurunkan tekanan darah.
Metode penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimental designs.
Dengan rancangan intact-group comparison dimana pada rancangan ini terdapat
dua kelompok yang digunakan untuk penelitian, satu kelompok untuk eksperimen
(yang diberikan perlakuan) dan satu kelompok untuk kelompok kontrol (yang
tidak diberi perlakuan). Penelitian ini dilakukan di Klinik Bumi Sehat yang
beralamat di banjar Nyuh Kuning, Ubud, Gianyar. Penelitian ini dimulai pada
tanggal 1 Maret sampai tanggal 30 April 2013. Sampel dalam penelitian ini
adalah ibu hamil yang bersalin di Klinik Bumi Sehat Nyuh Kuning Ubud Gianyar
7
BAB IV
ASPEK LEGAL, ASPEK ETIK, KERUGIAN DAN
KEUNTUNGAN
A. Aspek legal
Water birth/dapat disebut juga dengan hydrotherapy pertama kali
diperkenalkan oleh seorang peneliti Rusia yang bernama Igor Tjarkovsky di
Uni Sovyet tahun 1960-an. Kemudian metode ini dikembangkan di Prancis
oleh Frederick Leboyer, seorang dokter kandungan, pada tahun 1960
kemudian diteruskan oleh Michel Odent, seorang dokter di Prancis. Pada
akhir tahun 1990 tercatat ribuan ibu melahirkan dengan metode ini di klinik
dokter Odent. Sejak saat itu water birth kemudian menyebar ke beberapa
negara di Eropa, Amerika Serikat, Kanada, Australia dan New Zealand.
Sejak tahun 1995 tercatat sekitar 39 negara yang sudah menerapkan metode
water birth. Di Indonesia water mulai dikenal pada tahun 2006 dan hingga
saat ini metode water birth dipraktekkan di beberapa rumah sakit di Jakarta
dan Bali diantaranya : Sam Marie Hospital terletak di Jakarta Selatan,
Rumah Sakit Ibu dan Anak Budhi Jaya di Jakarta Selatan, Rumah Sakit Ibu
dan Anak Bunda Jakarta di Jakarta Pusat, Harapan Bunda Maternity
Hospital (RCOG, 2012; RANZCOG, 2014; Arianto, 2011).
Dilihat dari sisi yang lain, sampai saat ini himpunan profesi POGI belum
memasukkannya water birth sebagai cara standar pertolongan persalinan
resmi dan menyerahkannya sebagai cara persalinan alternative
(complementary) yang pelaksanannya diserahkan sepenuhnya pada
kesepakatan antara pasien dan tenaga medis yang akan membantu
persalinan. Sama halnya juga di Bali dukungan dari pemerintah daerah
Kabupaten secara kelembagaan masih minim tampak dari belum tersedianya
instrumen formal untuk peningkatan pelaksanaan metode persalinan gentle
birth. Pemerintah daerah juga belum mengeluarkan rencana atau kerangka
kebijakan umum baik dalam bentuk peraturan daerah (perda) atau bentuk
kebijakan lainnya seperti pelembagaan pelayanan persalinan dengan metode
9
D. Keuntungan
Metode Water Birth memiliki banyak keuntungan bagi ibu dan bayi
diantaranya :
1. Mengurangi Nyeri Persalinan dan Memberi Rasa Nyaman
Nyeri persalinan berkurang disebabkan ibu berendam dalam air hangat
yang membuat rileks dan nyaman sehingga rasa sakit yang diraskan saat
persalinan akan berkurang. Berendam dalam air hangat akan dapat
membantu mengurangi nyeri persalinan, kemampuan ibu mengapung
dalam air akan membantu untuk relaksasi, pergerakan dan posisi selama
persalinan water birth yang lebih bebas menyebabkan ibu nyaman dan
rileks (RCOG, 2012; Harper 2006).
2. Pemendekan Persalinan Kala I
12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Water birth merupakan salah satu bagian dari metode gentle birth. Water
birth adalah suatu metode alternative persalinan pervaginam dengan cara
berendam dalam air hangat yang dipercaya dapat menambah ketenangan,
mengurangi trauma, dan memperlancar proses persalinan. Ada 2 metode
water birth yaitu water birth murni dan water birth emulsion. Persalinan
dengan metode water birth berlangsung kurang lebih 1-2 jam, lebih cepat dari
persalinan normal yang membutuhkan waktu kurang lebih 8 jam.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tanggal 1 Maret sampai 30 April
2013 mengenai pengaruh dari metode persalinan water birth terhadap tingkat
nyeri pada ibu bersalin di Klinik Bumi Sehat Nyuh Kuning Ubud Gianyar
mendapat hasil bahwa ada pengaruh yang signifikan antara metode persalinan
water birth terhadap penurunan tingkat nyeri pada ibu bersalin. Meski water
birth di Indonesia sudah bukan hal yang asing lagi tetapi di Indonesia praktik
melahirkan dengan metode water birth belum terstandarisasi atau belum
mendapat izin resmi dari pemerintah sehingga belum ditetapkan sebagai
standar pertolongan persalinan yang diakui. Persalinan dengan water birth
memiliki banyak keuntungan diantaranya mengurangi nyeri persalinan dan
memberi rasa nyaman, pemendekan persalinan kala I, mengurangi risiko
terjadinya trauma pada bayi. Selain memiliki banyak keuntungan water birth
juga memiliki beberapa kerugian antara lain terjadinya infeksi, perdarahan
postpartum, hipoksia, dan aspirasi air.
B. Saran
Melalukan persalinan dengan metode water birth sebaiknya mulai
dipikirkan pada saat umur kehamilan yang masih muda, karena sebelum
melakukan water birth diperlukan beberapa latihan yang matang sebelum
akhirnya dapat dilakukan. Apabila para calon Ibu merasa takut untuk
melakukan persalinan secara normal, para calon Ibu dapat memilih alternative
14
ini untuk membantu mengurangi rasa nyeri saat melahirkan. Tetapi sebelum
memutuskan untuk melakukan persalinan dengan water birth alangkah
baiknya untuk para calon Ibu mengkonsultasikan kepada dokter yang
menangani kandungannya untuk mempertimbangkan keuntungan dan
kerugiannya. Memilih cara persalinan hendaknya memperhatikan kondisi dari
janin, karena water birth memiliki indikasi untuk bisa dilakukan agar nantinya
tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Arianto, H. Kurniawan. (2011). Adopsi "Gentle Birth" Yayasan Bumi Sehat Ubud.
Initiatives for Governance Innovation Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Gadjah Mada.
Daniels, Karil. (2011). Water birth: the newest from of safe, gentle, joyous birth.
Journal of nurse-midwifery.
Gynaecologists. (2014). Warm water immersion during labour and birth. The
Royal Australian and New Zealand College of Obstetricians and
Gynaecologists. Australia : RANZCOG.
Hung, Yu-Fang. (2009). Gentle Birth Inspiration -- Follow the Global Footsteps.
Tzu Chi Nursing Journal Vol. 3 : Obstetrics and Gynecology Ward,
Buddhist Tzu Chi General Hospital, Taichung Branch
http://health.detik.com/read/2013/10/04/173900/2378333/763/mkdki-ri-belum-
ada-standar-waterbirth-kalau-mau-lakukan-di-as-saja. Diakses pada
tanggal 14 Mei 2018