Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM BIODIVERSITAS

PRAKTIKUM 1

IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN FLORA DAN FAUNA DARAT

NAMA : CRASILIA YANTI PADANG

STAMBUK : F1E117003

KELOMPOK : 1

ASISTEN : WAHYU TRI PAMUNGKAS

PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2017
1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keanekaragaman hayati adalah perbedaan diantara makhluk hidup yang

beberda jenis,spesiesnya dan perbedaan ekosistemnya.Keanekaragaman

terjadi karena adanya perbedaan sifat,seperti ukuran,bentuk,warna,fungsi

organ,dan tempat hidup(ekosistem) dan lain-lain.

Keanekaragaman hayati sangat penting bagi kelangsungan dan kelestarian

makhluk hidup,termasuk untuk keanekaragaman folra dan fauna darat..Ada 4

Komponen dasar dari ekosistem yaitu komponen abiotik, produsen,

konsumen, serta pengurai dan siklus nutrisi(dekomposer). Komponen abiotik

yaitu semua elemen tak hidup seperti air, udara ,suhu, batuan dan mineral

yang membentuk tanah. Produsen adalah organisme yang hidup diekosistem

yang mengambil energi dari sinar matahari dan menggunakannya untuk

mnegubah karbondioksida dan oksigen menjadi gula.Konsumen adalah

organisme yang hidup diekosistem yang mendapatkan energi dengan

memakan organisme lain.Sedangkan dekomposer adalah komponen hidup

dari ekosistem yang memecah bahan limbah dan organisme mati

Berdasarkan uraian tersebut sehingga dilakukan praktikum

keanekaragaman hayati Flora dan Fauna di Kebun raya UHO yang merupakan

kawasan konservasi yang memiliki luas 22,8 hektar.Kawasan untuk usaha

pelestarian terhadap kekayaan endemik (tumbuhan maupun hewan) yang ada

disulaewsi.
B. Rumusan masalah

Rumusan masalah dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara mengetahui metode sampling data untuk berbagai

jenis biota.

2. Bagaimana cara mengetahui metode identifikasi flora dan fauna di

Kebun Raya UHO.

3. Bagaimana cara mengetahui tehnik pembuatan Herbarium dan

Insectarium.

C. Tujuan praktikum

Tujuan yang hendak dicapai dalam praktikum ini adalah sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui keanekaragaman flora dan fauna darat di Kebun

Raya UHO.

2. Untuk mengetahui metode sampling data berbagai jenis biota.

3. Untuk mengetahui metode identifikasi flora dan fauna darat di Kebun

Raya UHO.

4. Untuk mengetahui pembuatan Herbarium dan Insectarium.

D. Manfaat praktikum

Manfaat yang diperoleh dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengenal keanekaragaman flora dan fauna darat di Kebun Raya

UHO.
2. Dapat mengenal metode identifikasi flora dan fauna darat di Kebun

Raya UHO.

3. Dapat mengetahui cara pembuatan Herbarium dan Insectarium.


II.TINJAUAN PUSTAKA

Indonesia menjadi salah satu pusat keanekaragaman hayati dunia dan

dikenal sebagai Negara megabiodiversity Keanekaragaman hayati yang tinggi

tersebut merupakan kekayaan alam yang dapat memberikan manfaat serbaguna

dan mempunyai manfaat yang vital dan strategis, sebagai modal dasar

pembangunan nasional serta merupakan paru-paru dunia yang mutlak dibutuhkan

baik pada masa kini maupun pada masa yang akan datang (Suhartini, 2009).

Keanekaragaman hayati adalah suatu istilah yang mencakup semua bentuk

kehidupan yang mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan dan mikroorganisme

serta ekosistem dan proses-proses ekologi (Edaerwati 2005).

Keanekaragaman spesies merupakan karakteristik tingkatan komunitas

berdasarkan organisasi biologisnya yang dapat digunakan untuk menyatakan

struktur komunitas tersebut. Konsep ini dapat digunakan untuk mengukur

kemampuan suatu komunitas pada suatu habitat dalam menyeimbangkan

komponennya dari berbagai gangguan yang timbul (Soegianto, 1994).

Keanekaragaman genetik, yaitu variasi genetik dalam satu spesies, baik di

antara populasi-populasi yang terpisah secara geografis, maupun di antara

individuindividu dalam satu populasi. (iii) Keanekaragaman ekosistem, yaitu

komunitas biologi yang berbeda serta asosiasinya dengan lingkungan fisik

(ekosistem) masing-masing ( (Purvis dan Hector, 2000)


Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan

timbal-balik antara organisme atau unsur biotik dengan lingkungannya atau unsur

abiotik. Ekosistem dianggap sebagai komunitas dari seluruh tumbuhan dan satwa

terma¬suk lingkungan fisiknya yang secara bersama-sama berfungsi sebagai satu

unit yang tidak terpisahkan atau saling bergantung satu sama lainnya. Komponen-

komponen pembentuk ekosistem adalah komponen hidup (biotik) dan komponen

tak hidup (abiotik).Kedua komponen tersebut berada pada suatu tempat dan

berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur.

( Regina Rosita Butarbutar dan Soemarno,2013 )

Pemanfaatan keanekaragaman hayati secara langsung bukan tidak

mengandung resiko. Dalam hal ini, kepentingan berbegai sektor dalam

pemerintahan, masyarakat dan swasta tidak selalu seiring. Banyak unsur yang

mempengaruhi masa depan keanekaragaman hayati Indonesia, seperti juga

tantangan yang harus dihadapi dalam proses pembangunan nasional secara

keseluruhan, khususnya jumlah penduduk yang besar dan menuntut tersedianya

berbagai kebutuhan dasar. Peningkatan kebutuhan dasar tersebut antara lain

menyebabkan sebagian areal hutan alam berubah fungsi dan menyempit, dengan

ratarata pengurangan 15.000-20.000 hektar per tahun (Soeriaatmadja, 1991).

Herbarium merupakan material pokok yang penting dalam studi sistematik

tumbuhan. Herbarium mempunyai dua pengertian, pertama diartikan sebagai

tempat penyimpanan spesimen tumbuhan baik yang kering maupun basah

( Pinta Murni dkk,2015 )


III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksankan pada hari minggu tanggal 29 oktober 2017,

07.00 WITA yang bertempat di kebun raya UHO,Universitas Halu Oleo

Kendari.

B. Bahan Praktikum

Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1 :Bahan dan kegunaann


No. Nama Bahan Jumlah Kegunaan
1 2 3 4
1. Alkohol 1 Untuk mengawetkan
sampel yang telah
diamati
2. Formalin 1 Untuk mengawetkan
sampel yang telah
diamaati
3. Kloroform 1 Untuk membius
4. Spesies sampel Sebagai contoh
sampel

C. Alat Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat padaa tabel 2.

Tabel 2: Alat dan Kegunaan

No. Nama Alat Jumlah Kegunaan


1 2 3 4
1. Alat tulis (pensil 2B & 1 Sebagai alat untuk
Pulpen menulis
2. Scalpel/Pisau 1 buah Sebagai alat untuk
Cutter/Gunting memotong
Tabel 2. Lanjutan

1 2 3 4
3. Jaring serangga 1 buah Digunakan untuk
menangkap serangga
yang akan diamati
4. Binokuler 1 buah Sebagai alat untuk
melihat dari kejauhan
5. Nampan plastic 2 buah Untuk menyimpan
sampel
6. Sasak 1 buah Untuk membuat
tumbuhan dalam
herbarium
7. Jarum suntik 1 buah Untuk menyuntik
bahan yang diawetkan
8. Plastik sampel 20 buah Untuk menyimpan
sampel yang telah
didapatkan
9. Kertas lembar lapangan 10 lembar Untuk menyimpan
sampel
10. Kertas label 20 buah Untuk memberi
keterangan pada plastik
sampel dan pada toples
11. Koran 5 lembar Untuk membuat
herbarium
12. Toples plastik 5 5 buah Untuk menyimpan
buah/kelompok sampel yang
diawetkan
13. Spidol permanen 1 buah Untuk menulis nama
sampel yang
diawetkan
14. Kamera 1 buah Untuk dokumentasi
kondisi pengamatan
15. Buku identifikasi flora 1 buah Untuk
dan fauna mengidentifikasi
sampel
16. Plastik sampel (ziplock 20 buah Untuk menyimpan
ukuran 30X40 cm dan sampel
20X30 cm)
D. Prosedur kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Melakukan observasi awal pada lokasi pengamatan.

2. Menentukan lokasi pengamatan flora dan fauna .

3. Mengamati sampel flora dan fauna yang ditemukan.

4. Mengambil sampel untuk diidentifikasi dengan menggunakan buku

identifikasi.

5. Mengawetkan sampel yang diamati menggunakan alkohol,kloroform,atau

formalin.

6. Mengisi lembar kerja lapangan (melihat contoh pada appandix 2) yang ter

Diri dari nama pengamat,lokasi pengamatan serta informasi umum dan

informasi lain yang bermanfaat.

7. Lakukan dokumentasi kondisi stasiun pengamatan dengan menggunakan

kamera.Dalam memotret sampel tumbuhan maupun hewan, harus difoto

secara utuh setiap bagiannya.

8. Simpan sampel yang dikoleksi dalam plastik toples sampel dan beri sedikit

alkohol agar tidak membusuk.

9. Untuk beberapa jenis tumbuhan yang ditemukan dibuat dalam bentuk

herbarium menggunakan sasak dan koran serta diberi sedikit alkohol agar

tidak berjamur.

10. Beri keterangan nomor sampel untuk setiap sampel yang pada

plastik/toples sampel dengan menggunakan spidol permanen tahan air.

11. Catat keterangan serupa pada lembar kerja pengamatan.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Praktikum

a. Identifiksi Flora

Berdasarkan hasil pengamataan yang dilakukan kelompok kami

mendapatkan 10 jenis tumbuhan yakni dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Hasil pengamatan flora

No. Gambar Tumbuhan Klasifikasi


1 2 3
1. Pakis Aji Binomial
Kingdom : Plantae
Divisi : Cycadophyta
(sikad)
Kelas : Cycadopsida
Ordo : Cycadales
Famili : Cycadaceae
Genus : Cycas
Spesies : Cycasrumphii
Miq
Deskripsi :
Pakis aji disebut juga dengan nama sikas dari istilah lainnya Cycas
adalah sekelompok tumbuhan berbiji terbuka yang bergabung dalam marga
pakis aji atau Cycas dan juga merupakan satu-satunya genus dalam suku
pakis aji-pakis ajian (Cycadaceae). Akar pakis aji termasuk dalam system
akar tunggang atau radix primaria. Batangnyatidakbercabang, bentuk
percabangannya monopodial, batang berebentuk bulat (teres), arah
pertumbuhan tegak lurus (erectus) dengan diameter 30 cm, permukaan
batang kasar berwarna coklat kehijauan, pada kulit batang terdapat saluran
lender. Daun pakisaji secara sepinta sterlihat seperti keris, dengan daun
majemuk yang menyiripatau lebih dikenal dengan pari pinnatus. Bunga
pakisaji termasuk kategori monoecus, pada strobilus betin bunga terdiri
dari megasprofil berbentuk seperti senjata keris yang berluk-luk, terdapat
ovulum dua buah atau lebih tepat pada bagian tepi carpelum, sementara
pada strobilus jantan mikrosprofilnya membentuk sisik yang susunannya
rapat, biji pakisaji berbentuk bulat-bulat seperti pohon palem, namun
mikrosporofil bentuknya menyirip dengan calon biji dua bua hhingga 5
buah tepat pada permukaan carpelum.
Tabel 1. lanjutan

1 2 3
2. Pandan Hutan Binomial
Kingdom : Plantae
Divisi : Cycadophyta
(sikad)
Kelas : Cycadopsida
Ordo : Cycadales
Famili : Cycadaceae
Genus : Cycas
Spesies : Pandanus
Tectorius
Deskripsi :
Pada umumnya merupakan pohon atau semak yang tegak, tinggi 3-
7 m, bercabang, kadang-kadang batang berduri, dengan akar tunjang sekitar
pangkal batang 2-3 m, lebar 8-12 cm, ujung daun segitiga lancip-lncip, tepi
daun tulang daun bagian bawah berduri, tekstur daun berlilin, berwarnah
hijau mudah dan hijau tua. Bunga jantan dan bunga betinater dapat pada
tumbuhan yang berbeda. Buah letaknya terminal atau lateral, soliterat atau
berbentuk bulirataumalai yang besar.
3. Ruruhi Binomial
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophy
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : Syzygium sp

Deskripsi :
Ruruhi (Syzygium sp) merupakan tumbuhan berpohon besar dengan
ketinggian 10-20 cm, batangnya berkayu bercabang serta berdaun rimbun.
Pohon ruruhi berkembang biak dengan biji, daun ruruhi memiliki ukuran
panjang sekitar 6 cm dan lebar 5 cm berbentuk bujur dan elips dengan
bagian meruncing, bagian atas daun bewarna hijau tua. Begitu pun pada
tulang daun, buah ruruhi berbentuk bulat seperti tomat, warnahnya berubah
dari putih kehijauan menjadi hijau saat matang, berkulit tipis, bagian
luarnya berwarna hijau dan bagin dalamnya berarna putih, bias dimakan dan
memiliki rasa yang asam.
Tabel 1. lanjutan

1 2 3
4. Artocarpus altilis Binomial
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Urticaales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpus
Altilis
Deskripsi :
Artocarpusaltilis atau tanaman sukun memiliki habitus pohon yang
tingginya dapat mencapai 30 m, namun rata-rata tingginya hanya dapat 12-
15 m. Sukun dapat tumbuh baik sepanjang tahun (evergreen) didaerah
tropis basa dan bersifat semi-deciduous didaerah yang beriklim monsoon,
jika akar tersebut terluka atau terpotong akan memacu tumbuhnya tunas
alami.
Rhodomyrtus sp Binomial
5. Kingdom : Plantae
Divisi : Angiospermae
Kelas : Eudikotil
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Rhodomytus
Spesies : R. Tomentosa
Deskripsi :
Rhodomyrtus sp adalah tumbuhan yang termasuk dalam keluarga
myrtaceae, merupkan tumbuhan asli Asia Selatan dan tenggara, dari India,
dan Selatan hingga Malaysia dan Sulawesi. Tumbuhan ini tumbuh dihutan
rimbah alamia, lahan basa, hutan rimba lembah dan basa, hingga tinggi
2400 m dipermukaaan laut. Tinggi rhodomyrtus sp 4-12 m, memiliki daun
yang berlawanan, kasar, panjang 5 cm, dan luas 2-3 cm, berbentuk oval dan
tumpul diujung, hijau mengkilat diatas, padat atau jarang abu-abu kekuning-
kuningan berbulu dibawah.
Tabel 1.Lanjutan
1 2 3
6. Hydriaste lepinangoides Binomial
Kingdom : Plantae
Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocots
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Hydriastele
wendl
Spesies : Hydriastel
epinangoides
Deskripsi :
Hydriastele adalah genus tanaman berbunga yang beragam dan
tersebar luas dikeluarga kelapa yang ditemukan diseluruh Australia,
Polynesia, dan Asia Tenggara. Habitat Hydriastele spsering ditemukan
dihutan Hujan varietas pegunungan dan dataran rendah.
7. Litsea sp Binomial
Kingdom : Plantae
Divisi : Angiospermae
Kelas : Magnoliids
Ordo : Laurales
Famili : Lauraceae
Genus : Litsea lam
Spesies : Litsea sp
Deskripsi :
Litsea adalah genus pohon cemara atau daun pohon cemara atau
semak milik keluarga Laure, lauraceae. Anggotanya sekitar 200-400 jenis,
tersebar dikawasan tropika dan subtropika, anggotanya jga berasal dari Asia
(sekitar 300-an), sisanya dari Australia, pasifik, dan sedikit dibenua Amer
8. Grevillea elberti Binomial
Kingdom : Plantae
Divisi : Angiosperms
Kelas : Eudicots
Ordo : Proteales
Famili : Proteaceae
Genus : Grevillea
Spesies : G. Elbertii
Deskripsi :
Grevillea elberti adalah spesies pohon di keluarga proteaceae. Ini
adalah endemik Sulawesi di Indonesia. Ini memiliki bunga hijau yang
muncul pada bulan Oktober di kisaran aslispesies. Grevillea asli dari hutan
hujan tropis dan habitat yang lebih terbuka di Australia, New guine,
Sulawesi dan pulau lainnya disebelah timur. Spesies ini berkisar dari semak
dan tingginya kurang lebih 35 m.
Tabel 1. lanjutan

1 2 3
9. Castanopsis buruana miq Binomial
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fagales
Famili : Fagaceae
Genus : Castanopsis
Spesies : Castanopsis
buruana miq
Deskripsi :
Nama botanis kayu Eha adalah Castanopsis buruana miq. Kayu Eha
adalah salah satu spesies yang banyak tersebar di hutan Sulawesi Tenggara
yang sampai sekarang belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Kayu
Eha mempunyai diameter pori termasuk kategori luar biasa kecil. Pori kayu
Eha adalah soliter, tipe bidang perforasi sederhana sedangkan isi pori tidak
terdapat tilosis atau kosong. Jari-jari termasuk kategori pendek, lebar dan
jumlahnya banyak. Parenkim kayu Eha termasuk parenkim Paratracheal
dan Apotracheal Vasisentrik. Struktur anatomi terlihat bahwa kayu Eha
sangat cocok dipakai untuk konstruksi bangunan. Kadar air basah rata-rata
79.69%, kadar air kering udara rataa-rata 15.15%, berat jenis kering udara
rata-rata 0.66 dan penyusutan tangensial dari basah ke kering udara rata-
rata 1.93%.
10 Syzygium Binomial
Kingdom : Plantae
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : Syzygium
Deskripsi :
Syzygium merupakan pohon hijau, tidak mengugurkandaun. Daun-
daun terletak berhadapan, jarang tersebar atau berkarang. Tulang daun
utama tenggelam disebelah atas dengan 1-3 urat daun danin tramarginal
sejajar tepi, dan bintik-bintik kelenjar harus disebelah bawah. Syzygium
beranggotakan sekitar 500 spesies, menyebar luas diwilayah tropis dan
subtropis, ranting-ranting membulat atau persegi, ruas-ruas kerap
melenting.
b. Identifikasi Insecta

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan kelompok kami


menemukan 6 jenis insecta yang dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Hasil pengamatan insecta

No. Gambar Insecta Klasifikasi


1 2 3
1. Papilio polytes Binomial
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Family : Paapilianidae
Genus : Papilio
Spesies : Papilio polytes
Deskripsi :
Papilio polytes memiliki cirri-ciri sayap dengan berwarna hitam,
pada bagian tepinya terdapat beberapa warna putih, bagian bawah sayap
depan mirip dengan atasnya. Sayap belakang bewarna hitam dan memiliki
ekor, tubunhnya berwarna hitam.
2. Neurothemis terminate Binomial
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Ondonata
Family : Libellulidae
Genus : Neurothemis
Spesies : Neurothemis
Terminate
Deskripsi :
Capung merah oada bagian kepala berwarna kuning gelap keemasan
atau kecoklatan dengan maata besar berwarna coklat kemerahan. Thoraks
(dada) bewarna kuning kecoklatan dengan garis hitam tipis kaki berwarna
hitam. Panjang abdomen kurang lebih 2,9-3,5 cm. Sayap transparan dengan
spot merah gelap kecoklatan pada ujung bagian atas, panjang sayap kurang
lebih 3,8-4 cm.
Tabel 2. Lanjutan

1 2 3
3. Pantala flavescens Binomial
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Ondonata
Family : Libellulidae
Genus : Pantala
Spesies : Pantala
flavescens
Deskripsi :
Capung jantan dan betina memiliki ukuran dan warna yang serupa,
bagian kelapa berwarna kuning gelap keemasan, atau kecoklatan dengan
mata besar berwarna coklat kemerahan, thoraks (dada) berwarna kuning
kecoklatan dengan garis hitam. Sayap belakang lebih lebar dari sayap
depan dengan bercak kekuningan pada pangkalnya.
4. Melanitis leda Binomial
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Family : Nympalidae
Genus : Melanitis
Spesies : Melanitis leda
Deskripsi :
Memiliki warna sayap coklat tua, pada sayap terdapat adanya spot
(bintik) berwarna putih, tepi sayap tidak rata. Bintik-bintik tersebut
berguna untuk mengocehkan predator agar mereka tidak jadi menyerang
kupu-kupu. Kupu-kupu memiliki rentang sayap 50-60 mm.
Tabel 2. Lanjutan
1 2 3
5. Chysomnya bezziana Binomial
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Hexaposa
Ordo : Diptera
Family : Challiporidae
Genus : Chysomnya
Spesies :Chysomnya bezziana

Deskripsi :
Lalat C.bezziana berwarna biru metalik, biru keunguan atau biru
kehijauan. Kepala lalat ini berwarna oranye dengan mata berwarna merah
gelap. Ukuran lalat ini bervariasi tergantung pada ukuran larvanya. Panjang
tubuh rata-rata 10 mm dengan lebar kepala berkisar rata-rata 4.1 mm.
6. A. huebneri Binomial
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Family : Erebidae
Genus : Amata
Spesies : A. Huebneri

Deskripsi :
Ngengat adalah serangga yang berhubungan dekat dengan kupu-
kupu dan kedua-duanya termasuk ke dalam ordo Lepidoptera. Perbedaan
diantara kupu-kupu dan ngengat lebih dari sekedar taksonomi. Kebanyakan
spesies ngengat giat pada malam hari, namun ada juga yang giat pada
petang dan pagi, serta yang giat pada siang hari.
c. Pembutan Herbarium dan Insektarium

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan kelompok kami membuat

herbarium dan insektarium dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Hasil Pengamatan Herbarium dan Insectarium

No. Gambar Herbarium dan Insectarium Deskripsi


1 2 3
1. Herbarium berasal dari kata
hortus dan botanicus artinya
yang dikeringkan. Herbarium
merupakan suatu specimen
dari bahan tumbuhan yang
telah dimatikan dan
diawetkan melalui metode
tertentu.
Fungsi herbarium :
Bahan pembelajaran botani
Bahan penelitian
Alat pembantu identifikasi
Penelitian.
Bukti Keanekaragaman
Specimen acuan untuk
publikasi spesies baru
Sebagai pusat referensi
Sebagai lembaga dokumentasi
Sebagai pusat penyimpanan
data
2. Insectarium adalah sampel
jenis atau pemeliharaan dan
serangga yang kehidupannya
diteliti atau diamati. Manfaat
insectarium adalah untuk
mempelajari secara langsung
mengenai struktur
serangga/objek insectarium .
B. Pembahasan

Keanekaragaman hayati bagi manusia adalah pendukung kehidupan. Ia

memberi manusia memperoleh ruang hidup, dan di dalam ruang hidup itu

tersedia bekal kehidupan (flora, fauna, dan sebagainya) untuk dikelola secara

bijaksana oleh manusia, dimana sebenarnya manusia sendiri adalah salah satu

komponen keanekaragaman hayati. Meskipun begitu, masih banyak yang

belum memahami pentingnya peran keanekaragaman hayati sebagai

penopang kehidupan. Oleh sebab itu, saat ini sangat mendesak untuk

dilakukan langkahlangkah penting peningkatan kesadaran publik terhadap

fakta dan permasalahan keanekaragaman hayati (KH).

Faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaragaman hayati yaitu Faktor

keturunan atau genetik faktor yang disebabkan oleh adanya gen yang akan

memberikan sifat dasar atau sifat bawaan.Sifat bawaan ini diwariskan turun

temurun dari induknya kepada keturunannya. Akan tetapi sifat bawaan ini

terkadang tidak muncul atau tidak tampak karena faktor lingkungan.Jika

faktor bawaan ini sama tetapi lingkungan berbeda sifat yang tampak menjadi

berbeda.

Pandanus merupakan sejenis tumbuhan seropa pohon anggota suku

pandanaceae.pohon ini bercabang lebar,tinggi 3-7 m,kadang-kadang

berbatang banyak. Tumbuhan ini tumbuh subur dudaerah dengan ketinggian

500 meter diatas permukaan laut. Batangnya menjalar berbentuk bulat dengan

bekas duduk daun,bercabang dan dibagian pangkal akan muncul berupa akar.
Pandan hutan(Pandanus tectorius) merupakan salah satu tumbuhan yang

paling mendominasi diKebun Raya UHO.Tumbuhan ini tumbuh hampir

disemua area Kebun Raya UHO. Tumbuhan ini memiliki vegetasi yang

banyak karna adanya kandungan air, kandungan lignin, kandungan ini

terdapat diantara sel-sel dan didalam dinding sel, dan kandungan selulosa

yang terdapat pada pandan hutan. Dan juga karna adanya ketersediaan

makanan seprti unsur hara,air dan sinar matahari yang cukup yang ada

diKebun Raya UHO.

Pengamatan yang dilakukan diKebun Raya UHO yang dilakukan dengan

menggunakan metode sampling data diidentifikasi lebih lajut dilaboratorium

untuk dijadikan herbarium dan insectarium.

Herbarium adalah spesimen (koleksi tumbuhan), baik koleksi basah

maupun kering. Spesimen kering pada umumnya telah dipres dan

dikeringkan.Cara pembuatan herbarium yaitu memilih tumbuhan yang akan

diawetkan dengan menggunakan alkohol agar tidak membusuk dan berjamur.

Sedangkan Insectarium adalah awetan kering yang dilakukan pada serangga

seperti, capung, kupu-kupu, lalat dan inscta lainnya dengan cara menyuntik

tubuh bagian belakang serangga dengan cairan formalin, dan lumuri luarnya

dengan cairan yang sama secara merata, dan keringkam serangga yang diberi

formalin agar tidak membusuk.


V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan pada praktikum ini yaitu :

1. Keanekaragaman hayati yang ada diKebun Raya UHO sangat

beragam. Terdapat banyak jenis dan berbagai macam spesies, dan

kelompok kami mendapatkan 10 jenis flora dan 6 jenis fauna.

2. Metode sampling data yang dilakukan dengan mengidentifikasi flora

dan fauna, dapat diperoleh informasi dan cara untuk membuat dan

menentukan jumlah sampel yang akan diidentifikasi dengan

melakukan survei, penelitian, dan pengambilan gambar terhadap

sampel yang amati.

3. Pembuatan Herbarium dan Insectarium dilakukan drngan cara

memilih jenis tumbuha dan insecta yang akan diawetkan, dengan

memberi sedikit formalin dan alkohol. Tujuannya untuk mengawetkan

tumbuhan dan insecta agar tidak berjamur dan membusuk.

B. Saran

Dikebun Raya UHO terdapat bebrapa sampah yang berserakan.

Sebaiknya mahasiswa yang datang berkunjung ataupun meneliti agar tetap

menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan, agar

kelestariannya tetap terjaga.

.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai