Makalah Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik
Makalah Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik
Di Susun Oleh :
Zainuddin Jusuf
Sukmawati
T.A 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan Karunia-Nya,
kami sebagai penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang bertema “Sistem
Pengendalian Manajemen Sektor Publik” tepat pada waktunya. Makalah ini
merupakan tugas mata kuliah “Akuntansi Sektor Publik”.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu Kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun,
dan pada intinya untuk memeperbaiki kekurangan-kekurangan yang dibahas
dalam makalah ini, sehingga dimasa yang akan datang akan lebih baik lagi.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
semua pihak.
ii
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian dan fungsi sistem Pengendalian Manajemen sektor Publik ....... 3
Daftar Pustaka.................................................................................................... 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maslah yang telah dipaparkan terlebih dahulu,
maka penulis mengemukakan pokok permaslahan sebagai berikut;
1. Apa pengertian dari sistem pengendalian manajemen sektor publik?
2. Apa fungsi sistem pengendalian manajemen?
3. Bagaimana tipe pengendalian manajemen sektor publik?
4. Bagaimana struktur pengendalian manajemen sektor publik?
5. Bagaimana proses pengendalian manajemen sektor publik?
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
1. Pusat biaya
Pusat biaya merupakan pusat pertanggung jawaban yang presentasi
manajer di nilai berdasarkan biaya yang telah di keluarkan suatu unit organisasi
disebut suatu pusat biaya apabila ukuran kinerja dinilai berdasarkan biaya yang
telah digunakan (bukan nilai output yang di hasilkan). Pusat biaya banyak di jumpai
pada sector publik karena output yang dihasilkan sering kali ada akan tetapi tidak
dapat di ukur atau hanya secara fisik tidak dalam rupianya. Contoh pusat biaya
adalah departemen produksi, dinas sosial, dan dinas pekerjaan umum.
5
3. Pusat Laba (Profit Centre)
Keberadaan suatu pusat laba akan relevan ketika perencanaan dan pengendalian
laba mengaku kepada pengukuran unit masukan dan keluaran dari pusat laba yang
bersangkutan.
6
Kewenangan pusat investasi menyangkut pengelolaan laba (yang terdiri atas
pendapatan dan biaya) serta mengelola asset yang dipergunakan untuk
memperoleh laba. Pusat investasi prestasinya diukur berdasarkan perbandingan
antara laba yang diperoleh dengan asset (investasi) yang dipergunakan.
Bentuk pusat investasi adalah kantor pusat perusahaan atau unit bisnis
strategis maupun divisi yang diberi wewenang atau kebijakan maksimum dalam
menentukan keputusan operasi yang tidak hanya berjangka pendek , tetapi juga
tingkat (besarnya) dan tipe (jenis) investasi.
7
2.4 Proses Pengendalian Manajemen Sektor Publik
Proses pengendalian manajemen pada organisasi sektor publik dapat
dilakukan dengan cara komunikasi formal dan informal. Saluran komunikasi formal
terdiri dari aktivitas formal dalam organisasi yang terdiri dari : (1) perumusan
strategi (2) perencanaan strategi (3) penganggaran, dan (4) penilaian/evaluasi
kinerja. Saluran informasi dapat dilakukan dengan komunikasi langsung yaitu
pertemuan informal, diskusi dll.
Sistem pengendalian manajemen suatu organisasi dirancang untuk
mempengaruhi orang-orang di dalam organisasi tersebut agar berperilaku sesuai
dengan tujuan organisasi. Prengendalian organisasi dapat berupa aturan dan
prosedur birokrasi atau melalui sistem pengendalian dan manajemen informasi
yang dirancang secara formal.
Dalam suatu organisasi setiap individu pasti mempunyai tujuan person.
Untuk menyingkapi ini perlu adanya jembatan yang mampu menghantarkan
organisasi mencapai tujuannya, yaitu tercapainya keselarasan antara tujuan
individu dan tuuan oraganisasi.Dalam hal ini hendaknya pengendalian manajemen
dapat digunakan sebagai jembatan untuk mewujudkan goal congruence yaitu
keselaran antara tujuan individu dan tujuan organisasi.
Faktor yang mempengaruhi goal congrunce dapat dikategorikan dalam dua
kelompok yaitu faktor pengendalian formal dan informal. Faktor pengendalian
formal misalnya : sistem pengendalian manajemen dan sistem aturan. Sedangkan
faktor informal terdiri dari ekstrenal dan internal. Yang bersifat eksternal contohnya
etos kerja dan loyalitas karyawan ( dalam pemerintahan kita kenal sebagi abdi
negara dan abdi masyarakat), sedangkan yang bersifat internal : kulktur organisasi,
gaya manajemen dan gaya komunikasi.
10
1) Manfaat perencanaan strategi bagi organisasi
Perencanaan srategi sangat penting bagi organisasi, sehingga manfaatnya
perencanaa srategik bagi organisasi antara lain:
11
restrukturisasi dan reorganisasi agar selaras dengan startegi dan sistem
pengendalian manajemen. Restrukturisasi dapat didasarkan pada prinsip;
a) Perubahan strktur organisasi hendaknya dapat meningktakan kapasitas
untuk mencapai strategi yang efektif
b) Pimpinan eksekutif bertanggung jawab untuk melaksanakan strategi dan
arahan kebijakan hingga level bawah. Visi, misi dan tujuan organisasi harus
selalu dikomunikasiokan kepada seluruh anggota organisasi
c) Dewan bertanggung jawab secara kolektif untuk merencanakan strategi,
kebijakan dan otorisasi alokasi sumber daya dan menilai kinerja manajemen.
3. Penganggaran
Apabila tahap perencanaan strategi telah selesai dilakukan, tahap berikutnya
adalah menentukan anggaran. Tahap penganggaran dalam proses pengendalian
manajemen sektor publik merupakan tahap yang dominan. proses penganggaran
pada organisasi sektor publik memiliki karakteristik yang agak berbeda dengan
penganggaran pada sektor swasta. perbedaan tersebut terutama adalah adanya
pengaruh politik dalam proses penganggaran.
12
4. Penilaian/Evaluasi Kinerja
Penilaian kinerja merupakan bagian akhir dari proses pengendalian
manajemen yang dapat digunakan sebagai alat penegndalian. Pengendalian
manajemen melalui sistem penilaian kinerja dapat dilakukan dengana menciptakan
mekanisme reward dan punishment. Sistem pemberian penghargaan dan hukuman
dapat digunakan sebagai pendorong untuk pencapaian suatu strategi.
Sistem reward dan punishment harus didukung oleh manajemen
kompensasi yang memadai. Manajemen kompensasi merupakan mekanisme
penting untuk mendorong motivasi manajer untuk mencapai tujuan organisasi.
Intensif positif pada manajer disebut sebagai reward dan intensif negatinya disebut
sebagai punishment. Peran peting adanya penghargaan dalam suatu organisasi
akan mendorong tercapainya tujuan oragnisasi dan untuk menciptakan kepuasan
setiap individu.
Pemberian reward dapat berupa financial atau non financial, yang bersifat
financial misalnya kenaikan gaji, bonus dan pemberian tunjangan, sedangkan non
financial dapat berupa promosi jabatan, penambahan tanggung jawab, otonomi
yang lebih besar, penempatan kerja di lokasi yang lebih baik dan pengakuan.
Mekanisme pemberian sanksi dan hukuman pada kondisi tetentu diperlukan, tetapi
orientasi penilaian harus selalu pada pemberian penghargaan.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem pengendalian manajemen sektor publik berfokus pada bagaimana
melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efesien sehingga tujuan
organisasi dapat dicapai. Sistem pengendalian manajemen tersebut harus
didukung dengan perangkat yang lain berupa struktur organisasi yang sesuai
dengan tipe pengendalian manajemen yang digunakan, manajemen sumber daya
manusia, dan lingkungan yang mendukung.
3.2 Saran
Dalam makalah ini sebenarnya kami belum telalu memuat berbagai
pengetahuan, masih banyak kekurangan yang kami bahas dalam makalah ini, oleh
karena itu kami sebagi pembuat makalah meminta, jangan hanya membaca atau
berfokus pada makalah yang kami buat ini, masih banyak referensi-referensi yang
berbobot dalam menguraikan penjelasan sesuai judul dalam makalah ini.
14
DAFTAR PUSTAKA
15