Anda di halaman 1dari 23

Nama : Velia Widya Rahma

Kelas : XI IPS 1
No. Absen : 34

PAHLAWAN REVOLUSI

1. Kolonel Anumerta Sugiyono Mangunwiyoto

Nama : R Sugiyono Mangunwiyoto


Tempat Lahir : Gedaren, Gunungkidul
Tanggal Lahir : Kamis, 12 Agustus 1926
Warga Negara : Indonesia
Istri : Supriyati
Meninggal: 1 Oktober 1965 (umur 39) Kentungan, Yogyakarta
Tempat peristirahatan: TMP Semaki, Yogyakarta

Anak :
R. Erry Guthomo,
R. Agung Pramuji,
R. Agung Pramuji, R. Danny Nugroho,
R. Budi Winoto, R. Ganis Priyono,
Rr. Sugiarti Takarina

Karir:
Komandan 1 Kompi 2 Batalyon 10 Resimen 3 di Yogyakarta. Pangkat Letnan Dua.
Ajudan Komandan Batalyon 30 Resimen 22
Ajudan Komandan Brigade 10 Divisi III, Letnan Kolonel Suharto
Perwira Operasi Brigade C di Yogyakarta
Komandan Kompi 4 Batalyon 411 Brigade C di Purworejo
Wakil Komandan Batalyon 441 di Semarang. Saat ini pangkatnya sudah Kapten.
Komandan Batalyon 441/Banteng Raiders III. Pangkatnya sudah Mayor.
Komandan Komandi Distrik Militer (Kodim) 0718 di Pati.
Komandan Kodim di Yogyakarta sekaligus Pejabat Sementara Kepala Staf Korem 072.
Pangkatnya sudah Letnan Kolonel.

Penghargaan
Bintang RI II
Bintang Gerilya
Bintang Sewindu ABRI
Satya Lencana Kesetiaan XVI Tahun
Satya Lencana Perang Kemerdekaan I
Satya Lencana Perang Kemerdekaan II
Satya Lencana Gerakan Operasi Militer I
Satya Lencana Gerakan Operasi Militer II
Satya Lencana Gerakan Operasi Militer IV
Satya Lencana Sapta Marga
Satya Lencana Satya Dharma
Pahlawan Revolusi - Keppres No. 118/KOTI/1965

2. Brigjen Anumerta Katamso Darmokusumo

Nama: Katamso Darmokusumo


Tempat Lahir: Sragen, Jawa Tengah
Tanggal Lahir : Senin, 5 /2/1923
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia

Pendidikan:
Sekolah Menengah Pendidikan Militer: Pembela Tanah Air (PETA), Bogor

Karir:
Shodanco Peta di Solo
Komandan Kompi di klaten
Komandan Kompi Batalyon 28 Divisi IV
Komandan Batalyon "A" Komando Operasi 17 Agustus
Kepala Staff Resimen Team Pertempuran (RTP) II Diponegoro
Kepala Staff Resimen Riau Daratan Kodam III/17 Agustus
Komando Pendidikan dan Latihan (Koplat) merangkap Komandan Pusat
Pendidikan Infanteri (Pusdikif) di Bandung
Komandan Resort Militer korem 072, Komando Daerah Militer (Kodam) VII Diponegoro di
Yogyakarta.

Pengghargaan
Gelar Pahlawan Revolusi (SK Presiden RI No. 118/KOTI/Tahun 1965, tanggal 19 Oktober
1965)
3. Karel Satsuit Tubun

Nama Lengkap : Karel Satsuit Tubun


Tempat Lahir : Tual, Maluku Tenggara,
Tanggal Lahir : Minggu, 14 Oktober 1928

Karir
Anggota Polri
Polisi Brimob Pangkat Agen Polisi Kelas Dua
Polisi Brimob Pangkat Agen Polisi Kelas Satu
Polisi Brimob Brigadir Polisi
Polisi Pangkat Ajun Inspektur Dua Polisi.

Penghargaan
Pahlawan Revolusi pada tanggal 5 Oktober 1965 - Keppres No. 114/KOTI/1965

4. Kapten CZI Anumerta Pierre Andreas Tendean

Nama: Pierre Andreas Tendean


Alias: Pierre Tendean
Lahir: 21 Februari 1939 Batavia, Hindia Belanda
Agama : protestan
Pendidikan Militer : ATEKAD
Meninggal: 1 Oktober 1965 (umur 26) Jakarta, Indonesia
Dimakamkan: Taman Makam Pahlawan Kalibata
Pengabdian: Indonesia
Dinas/cabang: ABRI, Lama dinas: 1962-1965
Pangkat: Letnan Satu (saat kematian), Kapten (anumerta)
Penghargaan: Pahlawan Revolusi

Pendidikan
Sekolah Menengah Atas Bagian B di Semarang
Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad)
Penghargaan
Gelar Pahlawan Revolusi berdasarkan Presiden RI No. 111/KOTI/Tahun 1965, tgl 5 Oktober
1965

5. Mayor Jendral TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo

Nama: Sutoyo Siswomiharjo


Lahir: 28 Agustus 1922 di Kebumen, Jawa Tengah
Agama : Islam
Meninggal : 1 Oktober 1965 (umur 43) Lubang Buaya, Jakarta
Tempat peristirahatan: TMP Kalibata, Jakarta
Pekerjaan: Tentara

Pendidikan:
Balai Pendidikan Pegawai Negeri Jakarta
AMS
HIS

Karir:
Kepala Organisasi Resimen II PT (Polisi Tentara) Purworejo, 1946
Kepala Staf CPMD Yogyakarta, 1948-1949
Komandan Batalyon I CPM, 1950
Danyon V CPM, 1951
Kepala Staf MBPM, 1954
Pamen diperbantukan SUAD I, 1955-1956
Asisten ATMIL di London, 1956
Berpangkat Kolonel dan menjabat sebagai IRKEHAD, 1961
Berpangkat Brigjen, 1964

Penghargaan
Pahlawan Revolusi - Keppres No. 111/KOTI/1965

6. Mayor Jenderal Anumerta Donald Isac Panjaitan


Nama : Donald Isac Panjaitan
Alias : D.I. Panjaitan
Tempat Lahir : Balige, Tapanuli
Tanggal Lahir : Selasa, 9 Juni 1925
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Meninggal : Jakarta, 1 Oktober 1965
Tanda Kehormatan : Pahlawan Revolusi

Pendidikan
SD, SMP, dan SMA di Indonesia
Associated Command and General Staff COllege, Amerika Serikat

Karir
Komandan batalyon di TKR
Komandan Pendidikan Divisi IX/Banteng di Bukittinggi pada tahun 1948
Kepala Staff Umum IV (Supplay) Komandemen Tentara Sumatra.
Pimpinan Perbekalan Perjuangan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI)
Kepala Staf Operasi Tentara dan Teritorium (T&T) I Bukit Barisan di Medan
Kepala Staf T&T II/Sriwijaya di Palembang

Penghargaan
Pahlawan Revolusi Indonesia - Keppres No. 111/KOTI/1965

7. Letnan Jenderal TNI Anumerta Siswondo Parman

Nama Lengkap: Siswondo Parman


Alias : S. Parman
Tempat Lahir: Wonosobo, Jawa Tengah
Tanggal Lahir: Minggu, 4 Agustus 1918
Agama : Islam
Warga Negara: Indonesia
Ayah: Kromodihardjo
Saudara: Ir. Sakirman
Meninggal: 1 Oktober 1965 (umur 47) Lubang Buaya, Jakarta
Sebab meninggal: Terbunuh pada persitiwa Gerakan 30 September
Pekerjaan: TNI
Pendidikan Umum Terakhir : Sekolah Tinggi Kedokteran (tidak tamat)
Pendidikan Lain : Kenpei Kasya Butai
Pendidikan Tentara : Military Police School, Amerika Serikat.
Pengalaman Pekerjaan : Jawatan Kenpeitai
Tanda Penghormatan : Pahlawan Revolusi
Meninggal : Jakarta, 1 Oktober 1965
Dimakamkan : Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta

Siswondo Parman ditetapkan menjadi Pahlawan Revolusi pada 5 Oktober 1965 dengan Keppres
No. 111/KOTI/1965.

Pendidikan
HIS (Hollandsch Inlandsche School) di Wonosobo
MULO (Meer Uitgebried Lager Onderwijs) di Yogyakarta
AMS (Algemeene Middelbare School)
Sekolah Tinggi Kedokteran (STOVIA) di Jakarta
Sekolah Tinggi Hukum

Penghargaan
Siswondo Parman alias S. Parman mendapatkan gelar kehormatan sebagai Pahlawan Revolusi
dengan Keppres No. 111/KOTI/1965

8. Letnan Jenderal Anumerta M.T. Haryono

Nama Lengkap : Mas Tirtodarmo Haryono


Alias: Tirtodarmo Haryono | M.T. Haryono
Tempat Lahir : Surabaya
Tanggal Lahir : Minggu, 20 Januari 1924
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Meninggal : Jakarta, 1 Oktober 1965
Dimakamkan : Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta

Pendidikan
Ika Dai Gakko (Sekolah Kedokteran)
HBS (setingkat Sekolah Menengah Umum)
ELS (setingkat Sekolah Dasar)

Karir
Mayor TKR (Tentara Keamanan Rakyat)
Sekretaris Dewan Pertahanan Negara
Sekretaris Delegasi Militer Indonesia

Penghargaan
Pahlawan Revolusi Indonesia - Keppres No. 111/KOTI/1965

9. Letnan Jenderal TNI Anumerta R. Suprapto

Nama Lengkap : Raden Suprapto


Tempat Lahir : Purwokerto, Jawa tengah
Tanggal Lahir : Rabu, 2 Juni 1920
Agama : Islam.
Pekerjaan: TNI,
Panggkat: Letnan Jenderal

Meninggal : Jakarta, 1 Oktober 1965


Dimakamkan: Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta

Tanda Penghormatan : Pahlawan Revolusi

Pendidikan:
MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) yang setara SLTP di Yogyakarta
AMS (Algemeene Middlebare School) yang setara SLTA di Yogykarta
Koninklijke Militaire Akademie di Bandung

Penghargaan:
Gelar Pahlawan Revolusi - Keppres No. 111/KOTI/1965

10.Jenderal TNI Anumerta Achmad Yani


Nama; Achmad Yani
Tanggal Lahir : 19 Juni 1922
Tempat lahir: Jenar, Purworejo, Jawa Tengah
Agama : Islam
Meninggal : Jakarta, 1 Oktober 1965 (umur 43)
Dimakamkan : Taman Makam Pahlawan Kalibata
Tanda Penghormatan : Pahlawan Revolusi - Keppres No. 111/KOTI/1965

Jabatan: Menteri/Panglima Angkatan Darat


Masa jabatan:
23 Juni 1962 – 1 Oktober 1965

Kebangsaan: Indonesia
istri: Yayu Rulia Sutowiryo
Anak: 8
Profesi: Tentara
Pendidikan
HIS (setingkat SD) Bogor, tamat tahun 1935
MULO (setingkat SMP) kelas B Afd. Bogor, tamat tahun 1938
AMS (setingkat SMU) bagian B Afd. Jakarta, berhenti tahun 1940
Pendidikan militer pada Dinas Topografi Militer di Malang
Pendidikan Heiho di Magelang
PETA (Tentara Pembela Tanah Air) di Bogor
Command and General Staff College di Fort Leaven Worth, Kansas, Amerika Serikat, tahun
1955
Special Warfare Course di Inggris, tahun 1956

Bintang Kehormatan
Bintang RI Kelas II
Bintang Sakti
Bintang Gerilya
Bintang Sewindu Kemerdekaan I dan II
Satyalancana Kesetyaan VII, XVI
Satyalancana G: O.M. I dan VI
Satyalancana Sapta Marga (PRRI)
Satyalancana Irian Barat (Trikora)

Ordenon Narodne Armije II Reda Yugoslavia (1958) dan lain-lain

PERISTIWA G30S/PKI
A. Peristiwa G30S/PKI
PERISTIWA G30S/PKI yang lebih dikenal dengan peristiwa pemberontakan yang
dilakukan PKI, bertujuan untuk menyebarkan paham komunis di Indonesia. Pemberontakan ini
menimbulkan banyak korban, dan banyak korban berasal dari para Jendral AD. Gerakan PKI ini
menjadi isu politik untuk menolak laporan pertanggungjawaban Presiden Soekarno kepada
MPRS. Dengan ditolaknya laporan Presiden Soekarno ini, maka Indonesia kembali ke
pemerintahan yang berazaskan kepada pancasila dan UUD 1945.
Sebab-sebab G30S/PKI
a. PKI merupakan partai terbesar di Indonesia
Dengan melakukan pendekatan kepada kaum berjunis, PKI berhasil menarik anggota
cukup besar, tercatat pada tahun 1965, anggota PKI sudah mencapai 3,5 juta. Hal ini membuat
PKI menjadi partai yang besar dan kuat.
PKI melakukan beberapa cara untuk mengembangkan diri, antara lain :
- Melakukan gerakan gerilia dipedesaan dan melakuan prapaganda-prapaganda
menyesatkan.
- Melakukan gerakan revosioner oleh kaum buruh di perkotaan.
- Membentukan pekerja intensif dikalangan ABRI.
- Menyusup ke berbagai organisasi lain untuk mentransparansikan organisasi PKI.
- Mendekati Presiden Soekarno.
b. Politik luar negeri Indonesia yang lebih condong pada blok timur
Pada masa demokrasi terpimpin, indonesia menganut politik NEFO, sehingga PKI dapat
memperoleh dukungan dari Cina dan Unisoviet.
c. Konsep Naskom (Nasionalis, Agama, Komunis)
Dengan konsep ini, PKI dapat memperkuat kedudukannya di Indonesia, sehingga PKI memiliki
kekuatan yang sangat besar untuk mengadakan aksi kudeta.

Sejarah singkat pemberontakan PKI


PERISTIWA Madiun (Madiun Affairs) adalah sebuah konflik kekerasan atau situasi chaos
yang terjadi di Jawa Timur bulan September – Desember 1948. Peristiwa ini diawali dengan
diproklamasikannya negara Soviet Republik Indonesia pada tanggal 18 September 1948 di
Madiun oleh Muso, seorang tokoh Partai Komunis Indonesia dengan didukung pula oleh
Menteri Pertahanan saat itu, Amir Sjarifuddin.
Pada saat itu hingga era Orde Lama peristiwa ini dinamakan Peristiwa Madiun (Madiun Affairs),
dan tidak pernah disebut sebagai pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI). Baru di era
Orde Baru peristiwa ini mulai dinamakan pemberontakan PKI.
Bersamaan dengan itu terjadi penculikan tokoh-tokoh masyarakat yang ada di Madiun, baik itu
tokoh sipil maupun militer di pemerintahan ataupun tokoh-tokoh masyarakat dan agama.
Masih ada kontroversi mengenai peristiwa ini. Sejumlah pihak merasa tuduhan bahwa PKI yang
mendalangi peristiwa ini sebetulnya adalah rekayasa pemerintah Orde Baru (dan sebagian
pelaku Orde Lama).

Tawaran bantuan dari Belanda


Pada awal konflik Madiun, pemerintah Belanda berpura-pura menawarkan bantuan untuk
menumpas pemberontakan tersebut, namun tawaran itu jelas ditolak oleh pemerintah Republik
Indonesia. Pimpinan militer Indonesia bahkan memperhitungkan, Belanda akan segera
memanfaatkan situasi tersebut untuk melakukan serangan total terhadap kekuatan bersenjata
Republik Indonesia. Memang kelompok kiri termasuk Amir Syarifuddin Harahap, tengah
membangun kekuatan untuk menghadapi Pemerintah RI, yang dituduh telah cenderung berpihak
kepada AS.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, muncul berbagai
organisasi yang membina kader-kader mereka, termasuk golongan kiri dan golongan sosialis.
Selain tergabung dalam Pesindo (Pemuda Sosialis Indonesia), Partai Sosialis Indonesia (PSI)
juga terdapat kelompok-kelompok kiri lain, antara lain Kelompok Diskusi Patuk, yang
diprakarsai oleh Dayno, yang tinggal di Patuk, Yogyakarta. Yang ikut dalam kelompok diskusi
ini tidak hanya dari kalangan sipil seperti D.N. Aidit, Syam Kamaruzzaman, dll., melainkan
kemudian juga dari kalangan militer dan bahkan beberapa komandan brigade, antara lain
Kolonel Joko Suyono, Letkol Sudiarto (Komandan Brigade III, Divisi III), Letkol Soeharto
(Komandan Brigade X, Divisi III. Kemudian juga menjadi Komandan Wehrkreis III, dan
menjadi Presiden RI), Letkol Dahlan, Kapten Suparjo, Kapten Abdul Latief dan Kapten Untung
Samsuri.
Pada bulan Mei 1948 bersama Suripno, Wakil Indonesia di Praha, Musso, kembali dari
Moskow, Rusia. Tanggal 11 Agustus, Musso tiba di Yogyakarta dan segera menempati kembali
posisi di pimpinan Partai Komunis Indonesia. Banyak politisi sosialis dan komandan pasukan
bergabung dengan Musso, antara lain Mr. Amir Sjarifuddin Harahap, dr. Setiajid, kelompok
diskusi Patuk, dll.
Aksi saling menculik dan membunuh mulai terjadi, dan masing-masing pihak menyatakan,
bahwa pihak lainlah yang memulai. Banyak perwira TNI, perwira polisi, pemimpin agama,
pondok pesantren di Madiun dan sekitarnya yang diculik dan dibunuh.
Tanggal 10 September 1948, mobil Gubernur Jawa Timur RM Ario Soerjo (RM Suryo)
dan mobil 2 perwira polisi dicegat massa pengikut PKI di Ngawi. Ketiga orang tersebut dibunuh
dan mayatnya dibuang di dalam hutan. Demikian juga dr. Muwardi dari golongan kiri, diculik
dan dibunuh. Tuduhan langsung dilontarkan, bahwa pihak lainlah yang melakukannya. Di antara
yang menjadi korban juga adalah Kol. Marhadi yang namanya sekarang diabadikan dengan
Monumen yang berdiri di tengah alun-alun Kota Madiun dan nama jalan utama di Kota Madiun.
Kelompok kiri menuduh sejumlah petinggi Pemerintah RI saat itu, termasuk Wakil
Presiden/Perdana Menteri Mohammad Hatta telah dipengaruhi oleh Amerika Serikat untuk
menghancurkan Partai Komunis Indonesia, sejalan dengan doktrin Harry S. Truman, Presiden
AS yang mengeluarkan gagasan Domino Theory. Truman menyatakan, bahwa apabila ada satu
negara jatuh ke bawah pengaruh komunis, maka negara-negara tetangganya akan juga akan jatuh
ke tangan komunis, seperti layaknya dalam permainan kartu domino. Oleh karena itu, dia sangat
gigih dalam memerangi komunis di seluruh dunia.
Pada 19 September 1948, Presiden Soekarno dalam pidato yang disiarkan melalui radio
menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia, untuk memilih: Musso-Amir Syarifuddin atau
Soekarno-Hatta. Maka pecahlah konflik bersenjata, yang pada waktu itu disebut sebagai Madiun
Affairs (Peristiwa Madiun), dan di zaman Orde Baru terutama di buku-buku pelajaran sejarah
kemudian dinyatakan sebagai pemberontakan PKI Madiun.

B. Pelaksanaan G30S/PKI
PELAKSANAAN G30S/PKI 1965 Pada 1 Oktober 1965 dini hari, enam jenderal
senior dan beberapa orang lainnya dibunuh dalam upaya kudeta yang disalahkan kepada para
pengawal istana (Cakrabirawa) yang dianggap loyal kepada PKI dan pada saat itu dipimpin oleh
Letkol. Untung. Panglima Komando Strategi Angkatan Darat saat itu, Mayjen Soeharto
kemudian mengadakan penumpasan terhadap gerakan tersebut.Tahunya Aidit akan jenis sakitnya
Sukarno membuktikan bahwa hal tersebut sengaja dihembuskan PKI untuk memicu
ketidakpastian di masyarakat. Pada tahun 1960 keluarlah Undang-Undang Pokok Agraria (UU
Pokok Agraria) dan Undang-Undang Pokok Bagi Hasil (UU Bagi Hasil) yang sebenarnya
merupakan kelanjutan dari Panitia Agraria yang dibentuk pada tahun 1948. Panitia Agraria yang
menghasilkan UUPA terdiri dari wakil pemerintah dan wakil berbagai ormas tani yang
mencerminkan 10 kekuatan partai politik pada masa itu. Walaupun undang-undangnya sudah ada
namun pelaksanaan di daerah tidak jalan sehingga menimbulkan gesekan antara para petani
penggarap dengan pihak pemilik tanah yang takut terkena UUPA, melibatkan sebagian massa
pengikutnya dengan melibatkan backing aparat keamanan. Peristiwa yang menonjol dalam
rangka ini antara lain peristiwa Bandar Betsi di Sumatera Utara dan peristiwa di Klaten yang
disebut sebagai ‘aksi sepihak’ dan kemudian digunakan sebagai dalih oleh militer untuk
membersihkannya. Keributan antara PKI dan islam (tidak hanya NU, tapi juga dengan Persis
dan Muhammadiya) itu pada dasarnya terjadi di hampir semua tempat di Indonesia, di Jawa
Barat, Jawa Timur, dan di propinsi-propinsi lain juga terjadi hal demikian, PKI di beberapa
tempat bahkan sudah mengancam kyai-kyai bahwa mereka akan disembelih setelah tanggal 30
September 1965 (hal ini membuktikan bahwa seluruh elemen PKI mengetahui rencana kudeta
30 September tersebut).

Isu Dewan Jenderal


Pada saat-saat genting sekitar bulan September 1965 muncul isu adanya Dewan Jenderal, yang
mengungkapkan bahwa para petinggi Angkatan Darat tidak puas terhadap Soekarno dan berniat
untuk menggulingkannya. Menanggapi isu ini, Soekarno memerintahkan pasukan Cakrabirawa
untuk menangkap dan membawa mereka untuk diadili. Namun secara tak terduga, dalam operasi
penangkapan tersebut para jenderal tersebut terbunuh.

Isu Dokumen Gilchrist


Dokumen Gilchrist diambil dari nama duta besar Inggris untuk Indonesia, Andrew Gilchrist.
Beredar hampir bersamaan waktunya dengan isu Dewan Jenderal. Dokumen ini oleh beberapa
pihak dianggap pemalsuan. Di bawah pengawasan Jenderal Agayant dari KGB Rusia, dokumen
ini menyebutkan adanya "Teman Tentara Lokal Kita" yang mengesankan bahwa perwira-perwira
Angkatan Darat telah dibeli oleh pihak Barat. Kedutaan Amerika Serikat juga dituduh memberi
daftar nama anggota PKI kepada tentara untuk "ditindaklanjuti".

Isu Keterlibatan Soeharto


Menurut isu yang beredar, Soeharto saat itu menjabat sebagai Pangkostrad (Panglima Komando
Strategis Cadangan Angkatan Darat) tidak membawahi pasukan.

Korban
Keenam pejabat tinggi yang dibunuh tersebut adalah:
- Letjen TNI Ahmad Yani (Menteri/Panglima Angkatan Darat/Kepala Staf Komando Operasi
Tertinggi)
- Mayjen TNI Raden Suprapto (Deputi II Menteri/Panglima AD bidang Administrasi)
- Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono (Deputi III Menteri/Panglima AD bidang
Perencanaan dan Pembinaan)
- Mayjen TNI Siswondo Parman (Asisten I Menteri/Panglima AD bidang Intelijen)
- Brigjen TNI Donald Issac Panjaitan (Asisten IV Menteri/Panglima AD bidang Logistik)
- Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat)
Jenderal TNI Abdul Harris Nasution yang menjadi sasaran utama, selamat dari upaya
pembunuhan tersebut. Sebaliknya, putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudan beliau, Lettu
CZI Pierre Andreas Tendean tewas dalam usaha pembunuhan tersebut. Selain itu beberapa orang
lainnya juga turut menjadi korban:
- Bripka Karel Satsuin Tubun (Pengawal kediaman resmi Wakil Perdana Menteri II
dr.J.Leimena)
- Kolonel Katamso Darmokusumo (Komandan Korem 072/Pamungkas, Yogyakarta)
- Letkol Sugiyanto Mangunwiyoto (Kepala Staf Korem 072/Pamungkas, Yogyakarta)
Para korban tersebut kemudian dibuang ke suatu lokasi di Pondok Gede, Jakarta yang dikenal
sebagai Lubang Buaya. Mayat mereka ditemukan pada 3 Oktober.

Pasca Kejadian
Pasca pembunuhan beberapa perwira TNI Angkatan Darat, PKI mampu menguasai dua sarana
komunikasi vital, yaitu studio RRI di Jalan Merdeka Barat dan Kantor Telekomunikasi yang
terletak di Jalan Merdeka Selatan. Melalui RRI, PKI menyiarkan pengumuman tentang Gerakan
30 September yang ditujukan kepada para perwira tinggi anggota “Dewan Jenderal” yang akan
mengadakan kudeta terhadap pemerintah. Diumumkan pula terbentuknya “Dewan Revolusi”
yang diketuai oleh Letkol Untung Sutopo.
Di Jawa Tengah dan DI. Yogyakarta, PKI melakukan pembunuhan terhadap Kolonel Katamso
(Komandan Korem 072/Yogyakarta) dan Letnan Kolonel Sugiyono (Kepala Staf Korem
072/Yogyakarta). Mereka diculik PKI pada sore hari 1 Oktober 1965. Kedua perwira ini dibunuh
karena secara tegas menolak berhubungan dengan Dewan Revolusi. Pada tanggal 1 Oktober
1965 Sukarno dan sekretaris jendral PKI Aidit menanggapi pembentukan Dewan Revolusioner
oleh para "pemberontak" dengan berpindah ke Pangkalan Angkatan Udara Halim di Jakarta
untuk mencari perlindungan. Pada tanggal 6 Oktober, Sukarno mengimbau rakyat untuk
menciptakan "persatuan nasional", yaitu persatuan antara angkatan bersenjata dan para
korbannya untuk penghentian kekerasan. Biro Politik dari Komite Sentral PKI segera
menganjurkan semua anggota dan organisasi-organisasi massa untuk mendukung "pemimpin
revolusi Indonesia" dan tidak melawan angkatan bersenjata.

C. Penumpasan G30S/PKI
PENUMPASAN G30S/PKI 1965 Dalam bulan-bulan setelah peristiwa ini, semua anggota
dan pendukung PKI, atau mereka yang dianggap sebagai anggota dan simpatisan PKI, semua
partai kelas buruh yang diketahui dan ratusan ribu pekerja dan petani Indonesia yang lain
dibunuh atau dimasukkan ke kamp-kamp tahanan untuk disiksa dan diinterogasi. Pembunuhan-
pembunuhan ini terjadi di Jawa Tengah (bulan Oktober), Jawa Timur (bulan November) dan Bali
(bulan Desember). Berapa jumlah orang yang dibantai tidak diketahui dengan persis - perkiraan
yang konservatif menyebutkan 500.000 orang, sementara perkiraan lain menyebut dua sampai
tiga juga orang. Namun diduga setidak-tidaknya satu juta orang menjadi korban dalam bencana
enam bulan yang mengikuti kudeta itu. Dihasut dan dibantu oleh tentara, kelompok-kelompok
pemuda dari organisasi-organisasi muslim sayap-kanan seperti barisan Ansor NU dan Tameng
Marhaenis PNI melakukan pembunuhan-pembunuhan massal, terutama di Jawa Tengah dan
Jawa Timur. Ada laporan-laporan bahwa Sungai Brantas di dekat Surabaya menjadi penuh
mayat-mayat sampai di tempat-tempat tertentu sungai itu "terbendung mayat". Pada akhir 1965,
antara 500.000 dan satu juta anggota-anggota dan pendukung-pendukung PKI telah menjadi
korban pembunuhan dan ratusan ribu lainnya dipenjarakan di kamp-kamp konsentrasi, tanpa
adanya perlawanan sama sekali. Sewaktu regu-regu militer yang didukung dana CIA
menangkapi semua anggota dan pendukung PKI yang terketahui dan melakukan pembantaian
keji.

Peringatan
Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya

Sesudah kejadian tersebut, 30 September diperingati sebagai Hari Peringatan Gerakan 30


September. Hari berikutnya, 1 Oktober, ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Pada masa
pemerintahan Soeharto, biasanya sebuah film mengenai kejadian tersebut juga ditayangkan di
seluruh stasiun televisi di Indonesia setiap tahun pada tanggal 30 September. Selain itu pada
masa Soeharto biasanya dilakukan upacara bendera di Monumen Pancasila Sakti di Lubang
Buaya dan dilanjutkan dengan tabur bunga di makam para pahlawan revolusi di TMP Kalibata.
Namun sejak era Reformasi bergulir, film itu sudah tidak ditayangkan lagi dan hanya tradisi
tabur bunga yang dilanjutkan.
Pada 29 September - 4 Oktober 2006, diadakan rangkaian acara peringatan untuk
mengenang peristiwa pembunuhan terhadap ratusan ribu hingga jutaan jiwa di berbagai pelosok
Indonesia. Acara yang bertajuk "Pekan Seni Budaya dalam rangka memperingati 40 tahun
tragedi kemanusiaan 1965" ini berlangsung di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia,
Depok. Selain civitas academica Universitas Indonesia, acara itu juga dihadiri para korban
tragedi kemanusiaan 1965, antara lain Setiadi, Murad Aidit, Haryo Sasongko, Sasuke, dan
Putmainah.
Pemboman Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika

Serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki adalah serangan nuklir selama Perang
Dunia II terhadap kekaisaran Jepang oleh Amerika Serikat atas perintah Presiden
Amerika Serikat Harry S. Truman. Setelah enam bulan pengeboman 67 kota di Jepang
lainnya, senjata nuklir “Little Boy dijatuhkan di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus
1945, diikuti dengan pada tanggal 9 Agustus 1945, dijatuhkan bom nuklir “Fat Man di
atas Nagasaki. Kedua tanggal tersebut adalah satu-satunya serangan nuklir yang pernah
terjadi.

Bom atom ini membunuh sebanyak 140.000 orang di Hiroshima dan 80.000 di Nagasaki pada
akhir tahun 1945. Sejak itu, ribuan telah tewas akibat luka atau sakit yang berhubungan dengan
radiasi yang dikeluarkan oleh bom. Pada kedua kota, mayoritas yang tewas adalah penduduk.

Enam hari setelah dijatuhkannya bom atom di Nagasaki, pada 15 Agustus, Jepang
mengumumkan bahwa Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, menandatangani instrumen
menyerah pada tanggal 2 September, yang secara resmi mengakhiri Perang Pasifik dan Perang
Dunia II. (Jerman sudah menandatangani menyerah pada tanggal 7 Mei 1945, mengakhiri teater
Eropa.) Pengeboman ini membuat Jepang sesudah perang mengadopsi Three Non-Nuclear
Principles, melarang negara itu memiliki senjata nuklir.

Pemboman Amerika terhadap dua kota besar Hiroshima dan Nagasaki tanggal 6 Agustus 1945
adalah peristiwa sejarah yang membuat trauma masyarakat dunia hingga saat ini. Pemboman
dengan menggunakan Bom Atom yang dikenang sebagai sejarah besar peperangan dan
penderitaan besar rakyat jepang atas kesalahan dua kubu yang saling berperang
mempertahankan prinsip politik mereka. Bom Atom telah meluluh lantakkan kedua kota itu
hingga mengalami penderitaan yang panjang dari generasi ke generasi akibat radiasi kimia yang
diturunkan lewat genetika. Pemboman itu mengakibatkan kehancuran yang merata di daerah
itu. Dalam film Dokumentasi dari Discovery Channel yang menggambarkan betapa
menderitanya rakyat 2 kota tersebut yang tertimpa bom atom berkekuatan antara 15.000 dan
20.000 ton TNT. tersebut menewaskan 140.000 orang di Hiroshima dan 80.000 di Nagasaki,
semua itu dilakukan oleh Sekutu Amerika dkk. dengan alasan untuk membungkam angkatan
perang kekaisaran Jepang yang terkenal sangat heroik, pantang menyerah dan loyal kepada
kaisar, Jepang sendiri akhirnya bertekuk lutut pada sekutu 6 hari setelah dijatuhkan bom atom
tersebut tepat pada tanggal 15 Agustus 1945 yang kemudian disusul merdeka nya Indonesia dua
hari kemudian, yang menurut beberapa orang merupakan hadiah pemberian sekutu.

Bom Atom yang dijatuhkan ke Hiroshima (6 Agustus )di namai “little boy” yang berarti bocah
kecil, dan yang dijatuhkan di Nagasaki (9 Agustus) di namai “fat man” atau pria gemuk. Bom
bom tersebut dijatuhkan dari sebuah pesawat B-29 Flying Superfortress bernama Enola Gay
(nama yang aneh) yang dipiloti oleh Letkol. Paul W. Tibbets, dari sekitar ketinggian 9.450 m
(31.000 kaki). Senjata ini meledak pada 8.15 pagi (waktu Jepang) ketika dia mencapai
ketinggian 550 meter. Untuk menjatuhkan bom ini pesawat memang terbang cukup tinggi dan
menggunakan google khusus (pelindung mata khusus) anti radiasi, dalam sebuah dokumenter
yang saya lihat, para pengebom memiliki tekanan (pressure) jiwa yang sangat besar karena akan
menjatuhkan bom dahsyat itu ke tengah tengah pemukiman penduduk, namun mereka tetap
melakukan nya demi tugas bangsa. ada sebuah kejadian yang diabadikan disana saat beberapa
saat bom dijatuhkan

“Satu cahaya yang terang memenuhi pesawat,” begitu tulis Tebbits. “Kami memutar pesawat
kembali untuk melihat Hiroshima. Kota tersebut tersembunyi di balik awan yang mengerikan
itu… mendidih, mengembang berbentuk jamur.” Setelah itu, beberapa saat tidak ada yang
bicara. Namun berikutnya, semua orang bicara. “Lihat itu! Lihat itu! Lihat itu…..! ” seru
kopilot Robert Lewis sambil memukul bahu Tibbets. Lewis mengatakan ia bisa merasakan
pembelahan atom – proses yang terjadi ketika bom atom meledak. Rasanya seperti timah hitam.
Ia lalu berbalik untuk menulis dalam catatannya. “Tuhan,” tanyanya pada diri sendiri, “Apa
yang telah kami lakukan?”

Tampak kota hiroshima yang hancur lebur rata dengan tanah

Tugas yang diberikan pada mereka mereka yang terlibat menjatuhkan bom apapun itu
merupakan tugas negara sekalipun harus membunuh ratusan ribu nyawa, yah seperti itulah
perang, hal ini dipakai Sekutu untuk membungkam angkatan perang kekaisaran Jepang yang
berkongsi dengan kekuatan AXIS Jerman yang dipimpin Adolf Hitler dan Facism Italia yang
dipimpin oleh Mussolini.
Inilah bom littel boy yang dijatuhkan di Hiroshima
(Mk I “Little Boy” memiliki panjang 3 m, lebar 71 cm, dan berat 4000 kg. Rancangannya
menggunakan aturan pistol untuk meledakan sub-massa kritikal uranium-235 dan tiga U-235
ring target bersamaan untuk menjadi super-massa kritikal, mengawali reaksi berantai nuklir.
Dia terdiri dari 60 kg U-235, di mana 0,7 kg mengalami reaksi fissi. Uranium diperkaya di
pabrik raksasa di Oak Ridge, Tennessee selama Proyek Manhattan)

Dan yang ini merupakan bom fat man, sesuai namanya, jenis bom Mk-IV ini terlihat tambun.

Fat Man adalah nama kode dari bom nuklir yang dijatuhkan Amerika Serikat di Nagasaki,
Jepang pada 9 Agustus 1945. Pada saat itu Fat Man merupakan bom nuklir kedua yang
digunakan dalam perang serta merupakan ledakan nuklir buatan manusia yang ketiga.
Pesawat yang bertugas membawa bom jenis plutonium ini adalah B-29 dengan sandi
bockscar Yang dipiloti oleh Mayor Charles W. Sweeney, Panjang bom ini 31/4 Meter dengan
diamater 1 1/2 meter dan berat 4 1/2 ton
Inilah sosok pesawat “terkutuk” tersebut, B-29. Merupakan pesawat buatan Boeing model 345
yang merupakan pesawat bomber terbesar yg dimiliki oleh Angkatan udara Amerika Serikat
selama Perang Dunia kedua

Sesaat setelah di jatuhkan dan bom tersebut meledak, pesawat bomber B-29 tersebut bergetar
sangat hebat. Sementara 10.000 meter dibawah mereka tersebut, hiroshima hancur berantakan
dengan gempa dahsyat dan gelombang panas 4.000 derajat celcius. Manusia manusia yang
terbakar panas, tersengat radiasi nuklir mati saat itu juga. tercatat selain jumlah korban korban
tewas diatas, beberapa tahun kemudian 200.000 orang menyusul tewas karena penyakit penyakit
akibat radiasi, luka bakar stadium tinggi dan leukemia serta masih banyak penyakit penyakit lain
nya. Dampak radioaktif mencapai 20 km dari lokasi jatuhnya bom tersebut.

Secara umum bom atom pertama kali diketemukan oleh ilmuwan Jerman di laboratorium
tersembunyi mereka di kawasan Norsk Hydro, Norwegia. namun hal ini digagalkan oleh
gerilyawan Norwegia yang anti NAZI-Jerman. dengan menyabot peralatan dan suplai air berat
( deuterium ). Sejak saat itu Amerika pun ngebut dengan memulai Project Manhattan, yang
dilakukan oleh tim ilmuwan pengungsi, yang tak lain adalah J. Robert Oppenheimer, Albert
Einstein, Leo Szilard, Edward Teller & Eugene Wigner.

Mereka diberi tempat khusus yang sangat dirahasiakan di daerah New Mexico, tepatnya Los
Alamos National Laboratory, Alamogordo – New Mexico. Percobaan mereka yang berhasil
adalah bom atom dengan nama Trinity dengan daya ledak setara 5 kiloton TNT, lebih kecil dari
bom Little Boy yang dijatuhkan di Hiroshima yang mempunyai daya ledak setara 13 kiloton
TNT.

Akibat percoban ini para ilmuwan tersebut langsung berkomentar dan menolak penggunaan bom
ini untuk digunakan. dikarenakan daya hancurnya yang sangat dasyat dibandingkan dengan
senjata apapun. Namun Amerika tetap nekat menggunakan bom ini hingga munculah 2
bersaudara penebar radiasi yaitu Little Boy yang dijatuhkan di Hiroshima dan Fat Man yang
dijatuhkan di Nagasaki.

Adalah Paul Warfield Tibbets Jr. yang diberi perintah untuk membentuk suatu grup pengebom
khusus dengan kekuatan 1 skuadron B-29 Superfortress yang telah dimodifikasi. Kelompok ini
ditempatkan di Pulau Tinian di sebuah wilayah Kep. Mariana. Pada hari H tanggal 6 Agustus
1945 bom pertama Meledak di Kota Hiroshima yang berpenduduk sekitar 350.000 jiwa (pada
waktu itu), hingga menimbulkan korban hingga 250.000 jiwa meninggal dan sisanya luka-luka.

Sebenarnya terdapat lebih dari 10 kota yang menjadi kandidat target serangan bom atom, tapi
karena rata-rata kota di Jepang memiliki banyak kuil, maka AS mengeluarkan banyak kota
tersebut dari daftar target bom atom.Akhirnya yang dipilih adalah Hiroshima dan Nagasaki yang
notabene merupakan kota-kota industri Jepang yang mensuplai peralatan militer. Yang termasuk
prioritas target itu adalah berturut-turut: Kyoto, Hiroshima, Yokohama dan Kokura. Kota-kota
tersebut memang pusat industri dan militer. Tapi Kyoto kemudian diganti dengan Nagasaki.
Pada hari pertama (5 Agustus), Hiroshima adalah sasaran pertama. Jika cuaca tidak
memungkinkan, pilihan kedua adalah Kokura dan ketiga Nagasaki. Hiroshima adalah kota
industri besar yang juga merupakan pusat kegiatan divisi kedua tentara Jepang yang bertanggung
jawab atas operasi di selatan Jepang dan pusat komunikasi militer dan supply tentara. Sedangkan
Nagasaki adalah kota pelabuhan tempat dibuatnya kapal-kapal Jepang, termasuk kapal perang,
peralatan dan supplynya. Tanpa ada bom atom pun, kedua kota itu memang dalam rencana
penyerangan AS.

Sebenarnya, pada awal 1945, Jepang sebagian dari pejabat Jepang sudah lelah berperang juga,
dan menasehatkan kaisar Jepang untuk berhenti saja, namun kaisar tidak menyetujui hal
tersebut. Bahkan sampai bom atom dijatuhkan, Jepang belum sepenuhnya menyerah karena
sebagian pejabat menginginkan Jepang berperang sampai titik darah terakhir. Namun hal ini
tidak terjadi karena akhirnya kaisar turun tangan dan menyetujui menyerah tanpa syarat.

Berbagai alasan Amerika menjatuhkan bom atom kepada Jepang.

 Untuk mengakhiri perang secepatnya. Kelelahan luar biasa yang ditimbulkan setelah
perang di Eropa. Pihak Jepang sendiri, walaupun menyadari sekutu dekatnya, Jerman
telah kalah tapi tidak mengeluarkan tanda – tanda menyerah dengan mudah (mereka siap
berkamikaze) yang dianggap akan membawa korban jauh lebih banyak di kedua belah
pihak. Efek Kamikaze ini benar – benar membuat Amerika kewalahan. Contohnya pada
perang Iwo Jima dimana sekitar 5000 tentara Jepang yang sedang diserbu US marine
akhirnya banzai charge (ada yang bawa samurai, ada yang tangan kosong) ke arah
pasukan marine, hanya untuk dibabat senapan mesin. Bahkan sebenarnya Amerika sudah
menyiapkan Operasi Olympic untuk berjaga – jaga, jika dan hanya jika Jepang tidak
menyerah setelah di bom Atom. Pada awalnya terdapat rencana Operation Olympic yang
merupakan rencana untuk penyerangan ke pulau-pulau utama di Jepang. Pada saat itu
intelijen AS memperkirakan Jepang memiliki kekuatan sekitar 7-9 juta tentara. Dengan
memperhatikan sifat tentara Jepang yang bertempur sampai titik darah terakhir, AS
menyadari bahwa mereka akan bertempur sangat luar biasa untuk dapat mengakhiri
perang di Pasifik, yaitu sampai semua tentara Jepang binasa, seperti pertempuran di Iwo
Jima dan lainnya. Dan itu akan memakan waktu yang lama dan kembali menelan korban
jiwa yang sangat banyak bagi AS sendiri.

 Truman saat itu juga memiliki motivasi untuk menekan Stalin/menggertak Uni Soviet.
Namun analisa ini tidak pernah terbukti secara nyata. Ketika itu, AS dan Soviet masih
tergabung dalam blok Sekutu melawan blok Axis, serta suasana permusuhan atau
hostilities belum ada antara AS dan Soviet. Lagipula dengan menjatuhkan bom atom di
Jepang, hal itu justru bukannya malah menggertak Soviet, melainkan malah menjadi
katalisator perlombaan senjata antara AS dan Soviet. Soviet menjadi tahu bahwa AS
memiliki senjata nuklir, sehingga Soviet berupaya dengan segala daya untuk
membuatnya juga. Tahun 1948-an, Soviet memiliki senjata nuklir – hanya tiga tahun
berselang setelah AS menjatuhkan bom atom di Jepang.

 Mencegah terbagi-baginya Jepang seperti terbaginya Jerman. Tapi alasan ini agak lemah,
karena Sovyet sendiri baru mengumumkan perang 8 Agustus 1945, dan walaupun
mungkin karena takut Jepang dijajah Soviet, hal itu agak lebih sulit. Kenapa? Karena
untuk sampai ke Jepang, Soviet harus menaklukkan Manchuria, lalu bertempur dulu
menyisir Asia timur jauh untuk sampai ke Jepang. Dan hal ini akan memakan waktu
yang lama.

 Untuk membalas kejadian Pearl Harbour. Sejak serangan Jepang ke AS pada peristiwa
Pearl Harbor yang menyeret AS ke dalam Perang Dunia II, AS memang sudah punya
rencana untuk membalas menyerang ke Jepang, dan itulah salah satu sebab AS terlibat
Perang Pasifik. Namun hasil intelejen dan laporan militer AS menghasilkan option
memakai bom atom adalah karena dianggap penyerangan ke Jepang akan memakan
waktu, biaya dan korban jiwa yang lebih banyak padahal banyak negara sudah lelah
berperang. Bahkan korban sipil akan jatuh lebih banyak bila Sekutu benar-benar
menjalankan penyerangan ke Jepang.

Itu adalah dari sudut alasan sekutu, sedangkan pihak Jepang sendiri ada sebuah ironi yang
terjadi. Tanggal 26 Juli 1945 pihak sekutu menyiarkan hasil Deklarasi Postdam yang
menyatakan agar pihak Jepang menyerah tanpa syarat dalam PD II, kalau tidak akan diserang.
Pada saat itu, pemerintah Jepang menerima tekanan pula dari rakyatnya yang menuntut keras
deklarasi tersebut. Selain itu, pemerintah juga menunggu tindakan Uni Soviet yang tetap netral
tidak menyerang Jepang.

Keesokan harinya, PM Jepang, Suzuki Kantarou, mengadakan pidato kenegaraan di radio yang
disiarkan ke seluruh penjuru bumi. Pidatonya berbunyi, “Seifu wa kore o mokusatsu shi, aku
made sensou kanchiku ni maishin suru.” Kantor berita Doumei menerjemahkan menjadi
“Goverment is ignoring the declaration and until then we still go forward with the war solution.”
Pemerintah AS yang mendengarnya mengira “ignoring” sama dengan “rejecting” dan 10 hari
kemudian menjatuhkan bom atom di Hiroshima yang berakibat Jepang akhirnya menyerah pada
sekutu.

Kata yang bermasalah tersebut adalah “mokusatsu”. Seorang ahli bahasa yang bergerak di
bidang kesalahan penerjemahan, Torikai Kumiko, mengatakan bahwa arti yang sebenarnya dan
cocok adalah “give it the silent treatment” yang berarti pemerintah Jepang akan diam saja dan
menunggu tindakan Uni Soviet. Jika kita ambil hikmahnya, berarti kesalahan terjemahan telah
menbuat sejarah dunia. Hal ini juga mempengaruhi kemerdekaan Indonesia. Jikalau hal ini tidak
terjadi, Jepang tidak akan menyerah kepada sekutu dan Indonesia tetap terjajah. Selain korban
jiwa dan materil, banyak sekali kerugian-kerugian yang dialami oleh Jepang akibat bom Atom.
Hingga saat ini pun korban bom Atom tak cuma di Jepang saja tapi sudah menyebar ke seluruh
penjuru dunia dengan penyakit yang disebut Leukimia atau kanker darah.

Gambar korban bom atom Hiroshima – Nagasaki

Pada saat terjadinya pemboman tersebut, Presiden AS Harry S Trumman mengumumkan nya
lewat kapal USS Augusta dari tengah perairan Atlantik dan berujar bahwa perangkat itu (bom
atom) 2.000 kali lebih hebat hulu ledaknya dari semua bom yang pernah terpakai/ada di era
tersebut,dan pemilihan kota Hiroshima atas dasar alasan bahwa kota tersebut merupakan salah
satu depot penting bagi pemasok perangkat peperangan tentara kekaisaran Jepang.
gambar rekonstruksi pemboman hiroshima

Beberapa tahun silam lalu, beberapa pelaku pemboman, baik pihak Jepang saat membom Pearl
harbor ataupun pihak Amerika saat membom Atom Hiroshima Nagasaki bertemu dalam sebuah
reuni, mereka saling bermaaf maaf an dan mengungkapkan kekesalan dan penyesalan atas apa
yang mereka lakukan atas nama nasionalisme kebangsaan dan patriotisme tersebut dan
menyatakan turut menyesal karena telah menjadi bagian buruk dalam sebuah sejarah
pembunuhan massal tersebut. Tidak ada dendam diantara mereka, mereka saling berbicara dari
hati ke hati sambil mengenang masa suram saat muda mereka beberapa waktu silam saat
berjuang membela bangsa nya masing masing.

Kol.Paul Tibbets berfoto di depan pesawat B-29 Superfortress “Enola Gay” dan gambar di
bawah adalah B-29 Superfortress “Bockscar” dan crew crew nya

Sang pelaku Paul Tibbets, yang merupakan pilot pesawat bomber tersebut saat meninggal
menginginkan untuk dikremasi jenazahnya dan menguburkan nya dalam sebuah kubur tak
bernisan, dengan alasan agar tidak di ziarahi oleh para aktivis anti penggunaan senjata nuklir.

Hari ini yang kita takutkan adalah jangan sampai terjadi perang dunia ketiga. mengapa? karena
bila itu sampai terjadi seperti banyak perkiraan yang ada selama ini, kemungkinan besar
Amerika akan menggunakan senjata Nuklir yang lebih besar hulu ledaknya dari yang dijatuhkan
di Hiroshima dan Nagasaki silam. Tentunya bila hal itu terjadi bumi ini akan benar benar hancur
oleh keserakahan perang, dan secara tak langsung manusia akan menciptakan kiamatnya sendiri.
THE HORROR OF WAR ! Menang jadi arang kalah jadi abu

Kini, kota Hiroshima dan Nagasaki telah bangkit dari penderitaan atas horor perang masa
silamnya, Jepang adalah negara yang cepat pulih dan bangkit (walaupun Jepang sendiri
merupakan penjajah kita), gempa Kobe yang meluluhlantakkan kobe dan menghancurkan kota
itu kini sudah menjelma menjadi kota metropolitan. Bagaimana pun Perang membuat banyak
orang menderita, Let’s Fight Against War !

Berikut Crew crew pesawat B-29 Superfortress yang terlibat dalam pengeboman tersebut:

 Crew Enola Gay (pembom Hiroshima): Kolonel Paul W. Tibbets (pilot),


Maj.RobertA.Lewis (kopilot), Ted Van Kirk (navigator), Kolonel Laut William S.
Parsons (yang mengaktifkan bom sebelum dijatuhkan), Kapten Thomas W. Frebee (juru
bidik/pelepas bom),Sersan Bob Caron (defender belakang pesawat bagian ekor untuk
menjaga kemungkinan serangan fighter Jepang)

 Crew Bockscar (pembom Nagasaki) : Major Charles W. Sweeney (sebagai


pilot),Captain Charles Albury (kopilot), Kapten James Van Pelt (navigator), Kapten
Kermit Beahan (pembom), SSgt Ray Gallagher (gunner/penembak), Edward SSgt
Buckley (operator radar)Sersan Abe Spitzer(operator radio),Sersan Albert DeHart
(gunner/defender bagian ekor pesawat)

Nagasaki

Nagasaki (長崎市; -shi) adalah ibu kota dan kota terbesar di Prefektur Nagasaki yang terletak di
pesisir sebelah barat daya Kyushu, Jepang. Lokasi geografisnya adalah 32°44′ LU 129°52′ BT.
Nagasaki adalah pusat pengaruh Eropa di Jepang pada zaman pertengahan. Kota Nagasaki yang
merupakan kota pelabuhan di Jepang merupakan kota yang tidak terisolasi pada waktu jepang
menerapkan politik Isolasi(SAKKOKU). Pengaruh Eropa juga sangat terlihat dengan pesatnya
perkembangan agama kristen di kota Nagasaki pada zaman tersebut dan banyaknya peninggalan
bersejarah berupa bangunan-bangunan Gereja yang masih terawat hingga saat ini dan dijadikan
sebagai obyek wisata.

Kota Nagaski juga merupakan kota kedua di mana bom atom dijatuhkan oleh Amerika Serikat
pada Perang Dunia II. Di kota ini juga dibangun Musium Bom Atom Nagasaki (Nagasaki
Genbaku Shiryoukan) sebagai lambang peringatan bagi bangsa jepang dan seluruh pengunjung
akan bahaya dan penderitaan akibat bom atom yang diledakkan di kota tersebut.

Nagasaki terletak di ujung teluk yang panjang yang membentuk pelabuhan alami terbaik di
pulau selatan Jepang Kyushu. Kawasan perdagangan utama dan wilayah pemukiman di kota ini
terletak di dataran kecil dekat ujung teluk. Dua sungai yang dibelah oleh sebuah gunung
membentuk dua lembah utama di mana kota ini terletak. Wilayah pusat kota ini dibatasi oleh
“terrain” tidak lebih dari 4 mil persegi dari total sekitar 35 mil persegi kota ini secara
keseluruhan. Pada 2003, kota ini memiliki populasi sebesar 418.901 jiwa dan kepadatan
penduduk 1.736,74 orang per km². Luas wilayah totalnya adalah 241,20 km².

Hiroshima

Hiroshima (広島市 ,Hiroshima-shi?) adalah kota di Jepang, tepatnya di bagian barat Prefektur
Hiroshima, bagian selatan wilayah Chugoku, barat daya pulau Honshu. Pada zaman dulu
merupakan ibu kota Provinsi Aki dan sekarang merupakan ibu kota Prefektur
Hiroshima. Hiroshima adalah kota pelabuhan di tepi Laut Pedalaman Seto yang dikenal sebagai
pusat industri tekstil dan barang-barang dari karet. Kota ini didirikan pada abad ke-16 sebagai
kota istana di delta Sungai Ota.

Hiroshima adalah kota pertama di dunia yang pernah dijatuhi bom atom di akhir Perang Dunia
II, 6 Agustus 1945. Sekarang, Hiroshima terkenal di dunia sebagai kota perdamaian. Monumen
Perdamaian Hiroshima (Genbaku Dome) terletak di pusat kota Hiroshima.Hiroshima secara
harafiah berarti “pulau luas.” Pada waktu itu istana didirikan di tengah pulau (daratan) yang
paling luas di tengah-tengah delta sungai. Nama “Hiroshima” mungkin berasal dari nama-nama
tokoh yang dulunya mendirikan kota Hiroshima. “Hiro” diambil dari nama Ōe Hiromoto (nenek
moyang klan Mōri), sedangkan “shima” diambil dari nama Fukushima Motonaga yang
memimpin pembangunan konstruksi istana.

Hiroshima merupakan kota utama di wilayah Chugoku. Pada zaman Edo, Hiroshima merupakan
kota di sekeliling istana untuk Han Hiroshima. Sejak zaman Meiji hingga berakhirnya Perang
Dunia II, Hiroshima merupakan pusat industri militer dan logistik untuk keperluan perang. Di
antara produk kebanggaan kota Hiroshima adalah mobil Mazda, makanan ringan merek Calbee
dan saus merek Otafuku. Tim bisbol kebanggaan penduduk kota Hiroshima adalah Hiroshima
Carp. Tim tersebut pernah menjadi juara Central League sebanyak 6 kali dan juara Japan Series
sebanyak 3 kali.

Peringatan 63 Tahun

Saat perhatian dunia tertuju kepada kemeriahan Olimpiade Beijing, bangsa Jepang, terutama
Nagasaki, justru memperingati tragedi bom atom di Kota Nagasaki, sambil terus mengingatkan
prinsip negara tersebut yang menentang penggunaan senjata nuklir di dunia. Sedikitnya 5.400
warga kota tersebut, bersama simpatisan anti nuklir lainnya dari delapan negara, termasuk Rusia,
ambil bagian dalam upacara yang berlangsung selama satu jam di halaman Peace Park,
Nagasaki, Sabtu, demikian laporan Kantor Berita Kyodo.

PM Jepang Yasuo Fukuda, yang baru saja mengikuti upacara pembukaan Olimpiade Beijing,
sudah terlihat lagi di Nagasaki untuk mengkikuti ucapara peringatan tragedi bom atom yang ke-
63. Kegiatan mengheningkan cipta tepat dimulai pukul 11.02 (waktu setempat), yaitu saat
pesawat pembom B-29, milik Angkatan Udara Amerika Serikat (AS), menjatuhkan bom atom ke
Kota Nagasaki pada 9 Agustus 1945. Sampai akhir tahun 1945, jumlah korban tewas akibat bom
maut itu mencapai 74.000 orang.

Tiga hari sebelumnya, peringatan yang sama juga dilangsungkan di Kota Hiroshima, yang luluh
lantak lebih dulu akibat bom atom. Enam hari setelah peristiwa Nagasaki, Jepang menyerah
kalah dan berkahirlah Perang Dunia II. PM Fukuda dalam sambutannya menegaskan kembali
prinsip Jepang yang menentang penggunaan senjata nuklir, dengan tidak ikut memproduksi
ataupun memiliki senjata nuklir.

Hingga petang hari masih banyak warga Nagasaki yang mendatangi tempat monumen
peringatan bom atom Nagasaki, baik untuk menyampaikan karangan bunga ataupun berdoa
mengharapkan perdamaian dunia. Walikota Nagasaki Tumihisa Taue, mendesak negara-negara
yang memiliki kekuatan nuklir untuk menghancurkan senjata nuklirnya, sambil mengutip
permohonan yang pernah disampaikan mantan Menlu AS Henry Kissinger dan mantan pejabat
tinggi lainnya. Pada kesempatan itu juga dibacakan deklarasi perdamaian untuk dunia mengenai
pentingnya dunia tanpa kehadiran senjata nuklir. Seusai upacara, Fukuda menyempatkan diri
berdialog dengan para korban bom atom, seperti yang juga dilakukannya di Hiroshima. Fukuda
lebih banyak mendengarkan keinginan dari para korban. Jumlah korban bom atom yang masih
hidup hingga kini tercatat sebanyak 243.692 orang (per 31 Maret 2008), dengan rata-rata usia
mencapai 75 tahun lebih. Sedangkan untuk di Nagasaki, hingga tahun ini berjumlah 145.984
orang.

Calonkan Tuan Rumah Olimpiade

Hiroshima dan Nagasaki, dua kota di Jepang, hari Minggu mengatakan mereka sedang
mempertimbangkan untuk mencalonkan diri secara bersama guna menjadi tuan rumah
Olimpiade 2020, sejalan dengan kampanye untuk mempromosikan suatu dunia yang bebas
nuklir. Kedua kota itu, yang dibangun kembali setelah menjadi puing-puing akibat bom atom
Amerika Serikat di hari-hari terakhir Perang Dunia II, mengatakan mereka akan membentuk
suatu komite untuk mempelajari kemungkinan pencalonan bersama itu.

Wali Kota Hiroshima, Tadatoshi Akiba, seorang pendukung utama perlucutan senjata nuklir dan
telah menyerukan suatu dunia yang bebas dari senjata atom pada tahun 2020, sebelumnya
mengatakan ia menginginkan kota tersebut menyelenggarakan Olimpiade atas nama perdamaian
dunia. “Kami mempunyai tujuan memusnahkan senjata nuklir pada tahun 2020. Bila kami
melakukan aktivitas pencalonan menjadi tuan rumah Olimpiade secara paralel, diharapkan hal
itu akan menghasilkan dampak yang sinergitik,” kata Akiba pada konferensi pers di Hiroshima.
“Olimpiade tersebut dimulai sebagai pesta perdamaian di tempat pertama. Dalam pengertian ini,
juga, pencalonan kami akan tepat.”

Wali Kota Nagasaki, Tomihisa Taue, mengatakan, penghargaan Hadiah Nobel Perdamaian yang
secara mengejutkan diberikan kepada Presiden AS Barack Obama pekan lalu karena anjurannya
bagi suatu dunia yang bebas nuklir, telah “mempercepat kecenderungan menuju pemusnahan
senjata nuklir.” “Bila kami menjadi tuan rumah bersama Olimpiade, hal itu akan mengirimkan
pesan untuk membantu mewujudkan perdamaian,” kata Taue. Sembilan hari lalu, Tokyo bersama
Chicago dan Madrid gagal dalam pencalonannya untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2016,
kalah dari Rio de Janeiro, Brasil. Tokyo belum memutuskan apakah kota tersebut akan
mencalonkan diri lagi untuk Olimpiade 2020.

Korban Selamat Bom Hiroshima , Baru Saja meninggal Karena Kanker

Tsutomu Yamaguchi–satu-satunya yang diketahui sebagai korban selamat dari dua peristiwa
bom atom di Jepang– tutup usia. Korban selamat dari pemboman Hiroshima dan Nagasaki itu
meninggal di usia 93. Yamaguchi sedang dalam perjalanan bisnis di Hiroshima, 6 Agustus 1945
saat pesawat Amerika Serikat, U.S. B-29, menjatuhkan bom atom. Akibat bom itu, Yamaguchi
menderita luka bakar hebat di badan bagian atas. Dia terpaksa bermalam di Hiroshima.

Yamaguchi kemudian kembali ke kampung halamannya, Nagasaki, sekitar 300 kilometer. Nahas,
tiga hari kemudian, dia pun kembali menjadi korban bom atom kedua. Pada 15 Agustus 1945
Jepang menyerah dan ini mengakhiri Perang Dunia II. Seorang pejabat militer Nagasaki
mengenang Yamaguchi sebagai pencerita yang sangat berharga. “Storyteller telah pergi.”

Menurut media lokal, koran Mainichi, Yamaguchi meninggal Senin pagi karena kanker.
Yamaguchi adalah satu-satunya orang yang disertifikasi Pemerintah Jepang sebagai orang yang
ada di dua kota tersebut saat peristiwa bom terjadi. “Radiasi yang dobel pada tubuh saya kini
jadi data resmi Pemerintah. Data itu akan menjelaskan kepada generasi muda betapa
mengerikannya bom atom, walau saya telah mati,” kata Yamaguchi tahun lalu kepada koran
Mainichi.

Dia pun sempat berbicara di depan forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2006 dan
bahkan menciptakan lagu dan buku mengenai pengalamannya terpapar radiasi bom. Sekitar 140
ribu warga Hiroshima dan 70 ribu warga Nagasaki tewas dalam dua serangan bom atom
Hiroshima-Nagasaki. Yamaguchi adalah salah satu dari 260 ribu orang yang selamat dari
serangan itu. Sejumlah korban selamat kemudian menderita penyakit akibat radiasi, termasuk
kanker dan liver.

Awan jamur di atas Hiroshima setelah dijatuhkannya Little Boy.


Awan jamur Fat Man yang diakibatkan oleh ledakan nuklir di atas Nagasaki setinggi 18 km

Anda mungkin juga menyukai