Lagi- lagi Mbah Yusuf ikut memberi sarapan hangat bagi kaum muda, orang gila, semua insan manusia
entah menu apa yang di sajikannya, hingga banyak yang mondar-mandir menyantap karena candu rasa
Katanya beras yang dipetik dari sawah kuning menghasilkan zat kimia pekat
kita membutuhkan obat bukan muslihat!
biar tubuh kuat dan pikiran sehat
dasar kau sindikaaat!
5 April 2018
Bukunci
12 November 2017
Deklinasi Perjalanan
Seperti deklinasi
03 Agustus 2017
Tarindah
menolak tangis
tanpa topeng
tanpa hiasan
13 Mei 2017
Tirai Rembulan
sejak itu tak pernah kau seka mutiara basah di ruang matamu
07 Oktober 2017
Sajak Daun Berangin
5 Desember 2017
Lilin
Kau lilin,
Lalu mati
15 Juni 2017
HILANGKUH
Merogoh receh di lemari demi alasan sesuap nasi yang mulai basi
Betapa meruginya diri tat kala angkuh sebagai seorang karyawan malang
Termakan kekosongan
Tiada karya,
Hilang
Angkuh
Membusuk terbengkalai
Seperti bangkai
06 September 2017
BENANG HITAM DALAM RUANG
Membentuk tumpuan,
3 Oktober 2017
Lampulang
23 September 2017
Mahidupati
Dan mati
Mati
Pati
Hidup abadi
17 September 2017
Kadang kala: Terpandang
Kadang kala,
Kadang kala,
Kadang kala,
Kadang kala,
Kadang kala,
Kadang kala,
Kadang memandang
Sejak 1933
Keadilan
Keadilan, tiada
18 April 2017
Maknasila
Membangkitkan kehilangan,
Memerdekakan kemuliaan,
13 Juni 2016
Mantra kamis februari
Gusti ya gusti
9 Februari 2017
Tentang Logika
OOOOOOOOOOOOOOOXXXXXXXOOOOOOOOOOOOOO
OOOOOOOOOOOOXOOOOOOOOOOOXOOOOOOOOOOO
OOOOOOOOOOOXOOOOOOOOOOOOOXOOOOOOOOOO
OOOOOOOOOOOOXOOOOOOOOOOOXOOOOOOOOOOO
OOOOOOOOOOOOOOOXXXXXXXOOOOOOOOOOOOOO
XXXXXXXXXXXXXXOXXXXXXXOXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXOXXXOXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXOXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXOXXXOXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXOXXXXXXXOXXXXXXXXXXXXX
27 April 2017
Jalang Bukan Malang
gatal… oh gatal..
burulah aku…
Kulum aku…
Kau Jalang…
Kau wayang…
15 Desember 2015
Kiam tak dekam
Jenjamlah malam
25 April 2016
Topeng Badut
Rambut berwarna-warni
28 April 2016
Problematika; tahu tak tahu
17 April 2017
Propaganda Masa dan sama
Masamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamas
Amasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasama
Samasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasam
amasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasamasa
24 April 2017
Rinduka
Rinduka,
Rinduka,
Rinduka,
Rinduka,
22 April 2017
Perihal Sanghyang Asmara dibalik tebing
25 April 2017
Lingkar
0 atau O
08 Maret 2017
KALEIDOSKOP LALU DALAM SEBUAH PANDANGAN
28 Agustus 2017
Pandangan
Biaslah sudah
Biarlah mudah
Bahwa ketulusan berdalih dari mata yang menyalurkan sampai ke kediaman bagian terdalam berbentuk
kasih
28 Agustus 2016
SK
02 Juli 2017
Lika-Likucing
Namanya si Kucing, ia tinggal di seberang kota. Mengeong mencari jalan menuju harta karunnya di gang-
gang dekat terotoar. Hidupnya penuh kamuflase, ia mendoktrinasi dirinya sendiri dengan kebahagiaan
meski bukan realita sebenarnya jauh di dalam hatinya.
Sayangnya lagi ia hidup berkeluarga dengan Sang Anjing, penuh paksaan nan memaksanya untuk
melawan dunia penuh kebohongan.
Beberapa waktu lalu ia bertemu dengan tikus jalanan, bukannya memangsa ia malah jatuh cinta dan si
tikus pula tak takut padanya malah menanam benih cinta untuknya. Sekilas purnama berlalu, mereka
merajut kasih terlarang yang membuat liku jiwa dan pikirannya berkemelut dan beradu hingga larut dalam
jurang pengasihan.
Sampai pada akhirnya, jurang pengasih menjadi sebuah pemisah antara keduanya. Si Kucing memangsa
tikus karena ia harus memastikan bahwa rasa kekucingannya masih ada, anehnya Tikus itu pasrah
memberikan sebagian dari dirinya tanpa takut.
Kemudian Si Kucing berlalu kembali pada Sang Anjing sambil membawa sesuatu yang masih berlumuran
darah.
"Apa yang kau bawa?" Sang anjing bertanya dengan raut wajah yang musam.
"Ini adalah sesuatu yang tak bisa kau berikan, aku membawanya dari seekor tikus."
"Tikus? Haha kau memangsa makanan busuk itu lagi, aku sudah menyediakan tulang yang dikirim Tuhan.
Lekas makan dan buang apa yang kau bawa itu."
"Aku tak memakan tikus, aku hanya membawa hatinya."
Si Kucing masuk ke dalam kamarnya, lalu memakan hati Tikus dengan maksud agar jiwanya menyatu
dengan Si Tikus.
02 Juli 2017
Perihal Waktu dan Mawar
03 April 2017
Kantuk
26 Agustus 2016
Prakira
24 Februari 2016
Senja-tak Senjata
Kau bukanlah segalanya seperti apa yang orang-orang terima sebagai hadiah mesra
sebabnya mentari satu-satunya bentuk aberasi cahaya romansa
sang perubah bentuk elegi,
pemberi kemarau bagi sepi
03 April 2018
3 Rangkai Malam Bertopeng
Malam-malam bertopeng
Malam-malam bertopeng
Malam-malam bertopeng
30 Desember 2017
Pandang Samar
07 Juni 2017
Kadoa
Menyanjung kata,
Membawa euphoria
02 Agustus 2017
Zaman Hujan untuk Puan
12 Mei 2017
Serindu: Mengupas sendiri
Mengabu…
Menggebu…
Meluru….
Mengadu…
21 April 2017
Melepuh
10 April 2017
Rupabstrak
Begitu abstrak
Dirimu bagaimanakah?
06 Mei 2017
Catatan-catatan Pasak
bercerminlah pada-NYA
kita...
15 Desember 2015
Hening
S
u
n
y
Sepi
u
a
r
a
18 Februari 2018
DUASA
11 September 2017
Senandung Duka Nestapa
21 Agustus 2017
Baca Puisi
A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P-U-ISI
29 Mei 2017
Ruang Kerdus
27 Februari 2017
Aksara Tanya
28 Jabuari 2017
Sepenggal Larik Mata dalam Kaca
Pelikmu, pelikku
Lalu kita,
14 Maret 2017