Struktur Organisasi
Struktur Organisasi
Cara ini adalah yang paling tepat untuk menangani organisasi yang besar dan memiliki aktivitas
operasional kompleks yang mana pimpinannya tidak mampu untuk menyampaikan rencana
jangka panjangnya pada masing-masing jajaran dibawahnya secara langsung.. Struktur ini
membagi organisasi berdasar:
1. Wilayah : organisasi pelayanan, bank, asuransi
2. Kategori klien / konsumen yang dilayani : kantor pelayanan pajak membagi berdasar
pembayar pajak besar, menengah, kecil
3. Jenis produk: General motor membagi divisi khusus merk Chevrolet, Cadillac,dll
Kelebihan dari model ini adalah pimpinan berfokus pada aspek stategis sedangkan masalah
operasional dibantu oleh kepala divisi. Selain itu organisasi juga menjadi lebih efektif dan
objektif. Namun kelemahan dari model ini adalah:
1. Terjadinya duplikasi : karena setiap divisi kurang lebih memiliki fungsi yang hampir sama
sehingga rentan terjadi pemborosan sumber daya. Contohnya, dalam satu perusahaan
mobil dimana terdapat 5 divisi maka perusahaan tersebut akan memiliki 5 unit
pemasaran, 5 unit produksi, dst
2. Konflik antar divisi / divisi dengan kantor pusat : memicu persaingan dan kecemburuan
antar divisi
3. Beban koordinasi lebih besar : untuk mencegah masalah internal pada poin 2 maka
dibentuk upaya kontrol. Hal ini yg biasanya lebih berat dan lebih memakan biaya
STRUKTUR CAMPURAN
Adalah penggabungan dua atau lebih desain struktur yang berbeda. Berikut ada
dua contoh struktur campuran yaitu:
1. Perusahaan multinasional
Dimana dalam tahap perkembangannya yang sangat lanjut dapat menjadi
suatu organisasi yang sangat kompleks.
2. Struktur jaringan
Merupakan aliran pemikiran post-modern yang mendirikan organisasi
jaringan dengan kata kunci outsourcing atau kolaborasi.
•Keuntungan :
1. Mendorong sharing informasi
2. Memudahkan pengambilan keputusan
3. Memacu inovasi
4. Sangat fleksibel
5. Dapat merespon kebutuhan atau preferensi konsumen yang bersifat
lokal.
•Kelemahan :
1. Tidak bisa diterapkan pada semua jenis industri
2. Kemungkinan eksploitasi
3. Masalah identitas organisasi
4. Perlu pengelolaan khusus terhadap manajer menengah dan spesialis.