Bahan Alam
Bahan Alam
peneliti untuk berbagai kepentingan. Sebagian besar dari penelitian Indonesia didukung juga oleh kebijakan dan program riset dan
itupun masih sangat dangkal sifatnya atau belum menyeluruh, lagi teknologi (ristek) dari pemerintah dimana Kementrian Riset dan
pula terbatas pada tumbuhan yang terdapat di daerah beriklim Teknologi telah menetapkan 6 (enam) Bidang Prioritas Riset dan
sedang. Dari 250.000 jenis tumbuhan tingkat tinggi seperti Teknologi Nasional untuk tahun 2004-2009 yakni di bidang
dikemukan di atas 54 % diantaranya terdapat di hutan-hutan tropika ketahanan pangan, ketersediaan energi, sistem transportasi
dan Indonesia dengan hutan tropikanya yang mengandung lebih dari nasional, teknologi informasi dan komunikasi, pertahanan dan
keamanan dan pembangunan kesehatan. Bidang-bidang prioritas itu
oleh lembaga pelaksana teknis diterjemahkan menjadi rencana tahun lamanya, belum lagi apabila senyawa kimia tersebut
strategis. Beberapa lembaganya antara lain LIPI, BATAN dan BPPT. didayagunakan untuk kepentingan industri yang lainnya. Dengan
kata lain, Indonesia adalah gudang bagi bahan-bahan kimia yang
LIPI melalui pusat penelitian kimia terapan mengembangkan antara belum ditemukan dan tidak ternilai harganya baik untuk masa kini
lain; penelitian kimia, bahan alam, jasa penelitian di bidang kimia maupun masa depan. Hal ini ditunjang pula bahwa senyawa kimia
bahan alam dan farmasi dengan memanfaatkan sumber daya alam yang dihasilkan oleh suatu jenis tumbuhan sangat berbeda dari yang
dalam rangka pemenuhan kebutuhan farmasi dan kosmetika, dihasilkan oleh jenis yang lain, yang juga berbeda bergantung pada
penelitian fitofarmaka untuk indikasi anti kanker, isolasi senyawa lokasi di mana ia tumbuh dan berbeda pula antara tumbuh-
aktif dari tanaman obat. BATAN mengembangkan pemanfaatan tumbuhan tingkat tinggi dan tumbuh-tumbuhan tingkat rendah seperti
teknologi nuklir untuk penelitian dan pengembangan obat sedangan jamur, lumut dan mikroorganisme yang tumbuh di darat maupun di
BPPT dengan program risetnya yang bertema Pengembangan laut.
Teknologi Produksi Obat dan Pangan Fungsional dari Sumber Daya
Hayati. Disini peran perguruan tinggi sebagai “Centre of Excellence” Jadi sekali lagi dapat diungkapkan disini bahwa keanekaragaman
juga sangat diperlukan. Diharapkan Perguruan Tinggi mampu hayati Indonesia merupakan harta karun yang tak ternilai besarnya
mengembangkan prilaku ilmiah yang meliputi Scholarship of bagi bangsa Indonesia yang harus terus dilestarikan dan
Discovery, Scholarship of Teaching, Scholarship of Application, dimanfaatkan secara arif dan bijaksana agar tidak mengalami
Scholarship of Integration dan Scholarship of Engagement untuk kepunahan. Disini riset kimia bahan alam menjadi ujung tombak para
menunjang pengembangan pemanfaatan bahan alam Indonesia. peneliti Indonesia untuk mengeksplorasi potensi sumber daya alam
untuk kemaslahatan kehidupan bangsa dan negara.
Menilik pada peluang dan kesempatan yang terbuka luas bagi para
peneliti Indonesia untuk mengkaji pemanfaatan bahan alam Daftar Pustaka
sebagaimana telah diuraikan diatas, maka secara tidak langsung
telah membuka pintu bagi bangsa Indonesia untuk terangkat harkat Achmad, Syamsul Arifin. 2002. Pelestarian dan
dan martabatnya ke tingkat yang lebih tinggi. Sebab apabila dari Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati untuk Meningkatkan
setiap 100?1000 jenis tumbuhan dapat ditemukan satu saja Kesejahteraan dan Peradaban Umat Manusia. Kumpulan
senyawa kimia untuk obat maka keuntungan dari penjualan obat Artikel pada Buku Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta
akan berkisar antara 10-30 juta dolar US per tahun, untuk masa 15
Achmad, Syamsul Arifin. 2004. Bahan Alam untuk
Mendukung Pengembangan Bioindustri. Makalah pada
Seminar Nasional Kimia Bahan Alam Unair dan Ikahimki
pada 4 September 2004. Surabaya
Atun, Sri. 2005. Pengembangan Potensi Bahan alam
sebagai Sumber Penemuan Obat Baru. Makalah pada
Seminar Nasional Kimia UNY dan Ikahimki pada 24
September 2005. Yogyakarta
Effendi. 2005. Profile PT. Indesso Aroma. Makalah pada
Workshop Kewirausahaan UGM dan Ikahimki pada 27
September 2005. Yogyakarta
Mulyani, Sri. 2005. Optimalisasi Pengunaan Bahan Alam
dalam Media Pembelajaran. Makalah pada Seminar
Nasional Kimia UNY dan Ikahimki pada 24 September 2005.
Yogyakarta
Rosid. 2005. Parfume-Parfume. Makalah pada Workshop
Kewirausahaan UGM dan Ikahimki pada 27 September
2005. Yogyakarta
Sastrohamidjojo, Hardjono. 2005. Potensi Minyak Atsiri
Indonesia. Makalah pada Workshop Kewirausahaan UGM
dan Ikahimki pada 27 September 2005. Yogyakarta
Wijayanti, Listyani dan Sumaryono, Wahono. 2005.
Kebijakan Riset dan Teknologi dalam Pengembangan
Potensi Bahan Alam Indonesia. Makalah pada Seminar
Nasional Kimia UNY dan Ikahimki pada 24 September 2005.
Yogyakarta