Disusun oleh :
Kelompok III
A. Pengertian Asertif
Kata asertif berasal dan bahasa Inggris yaitu "to assert" yang berarti positif
menyatakan sesuatu dengan terus-terang atau tegas serta bersikap positif (Fensterheim dan
Baer dalam Syarani, 1995).
Menurut Mallot, dkk (Prabana, 1997), “to assert” artinya sebagai cara
menyatakan sesuatu dengan sopan mengenai hal-hal yang menyenangkan maupun yang
dirasa mengganggu atau kurang berkenan.
Menurut Ramus dan Nevid (Yogaryjantono, 1991) "to assert" berarti meminta
seseorang untuk melakukan sesuatu dengan cara yang akan menambah penghargaan atau
mengurangi aversi (rasa enggan).
Asertif merupakan kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang
diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga dan
menghargai hak-hak serta perasaan pihak lain”.
Asertif adalah kemampuan seseorang dalam mengekspresikan perasaan, ide,
gagasan, keyakinan (hak), secara langsung, jujur, dan cara yang sesuai sedemikian rupa
sehingga tidak meny akiti hati (mengganggu hak) orang lain. Lazarus (1973)
mengatakan bahwa asertif adalah kemampuan berkata “tidak”; kemampuan membuat
permintaan; kemampuan mengekspresikan perasaan positif atau negatif; kemampuan
memulai, melanjutkan atau menghentikan suatu pembicaraan.
Perilaku asertif merupakan terjemahan dari assertif behavior yang
mengandung arti suatu tindakan atau perilaku yang dinyatakaan dengan sopan dan
bermaksud untuk meminta seseorang berbuat sesuatu agar melakukan apa yang
dikehendaki, meminta sesuatu pada orang lain disertai dengan sikap yang sopan, sesuai
dengan norma, tenang, dewasa, dan masuk akal.
Beberapa hal berkaitan dengan perilaku asertif :
C. Unsur-Unsur Asertif
a) Terbuka dan jelas
Upayakan berkomunikasi secara jelas dan spesifik langsung berbicara langsung
dengan subyek yang bersangkutan, jangan membawa masalah ke orang lain yang
tidak berhubungan.
b) Jujur
Berkata jujur agar dapat dipercaya
c) Tepat dalam bersikap
d) Pastikan memperhitungkan nilai sosial dalam berbicara.
e) Tanyakan umpan balik
Menanyakan umpan balik menjadi bukti bahwa anda lebih mengutarakan pendapat
daripada perintah.
D. Ciri-Ciri Asetif
a) Terbuka dan jujur terhadap pendapat diri dan orang lain.
b) Mendengarkan pendapat orang lain dan memahaminya.
c) Menyatakan pendapat pribadi tanpa mengorbankan perasaan orang lain.
d) Mencari solusi bersama dan keputusan.
e) Menghargai diri sendiri dan orang lain dan mampu mengatasi konflik.
f) Menyatakan perasaan pribadi, jujur tetapi hati-hati.
g) Mempertahankan hak diri
F. Analisis Transaksional
merupakan sebuah karya dari Eric Berne (1960) di tulis dalam buku Games People
Play. Eric Berne adalah seorang ahli ilmu jiwa yang berasal dari kelompok
Humanisme. Pendekatan ini dilandaskan dari teori kepribadian yang berkenaan
dengan analisis struktural dan transaksional. Dalam teori ini disajikan suatu kerangka
bagi analisis terhadap tiga kedudukan ego yang terpisah yaitu orangtua, orang dewasa
dan anak. Teori ini pada dasarnya berasumsi bahwa orang-orang bisa belajar
mempercayai dirinya sendiri, berpikir dan memutuskan untuk dirinya sendiri dan
mengungkapkan perasaannya. Dalam mengembangkan pendekatan transaksional, Eric
Berne menggunakan berbagai macam bentuk permainan antara orangtua, orang
dewasa dan anak.
Analisis Transaksional adalah suatu pendekatan psikoterapi yang menekankan pada
hubungan interaksional. Analisis transaksional dapat dilakukan secara individual,
tetapi yang utama untuk pendekatan kelompok. Pendekatan ini menekankan pada
aspek perjanjian dan keputusan. Melalui perjanjian, tujuan dan arah proses terapi
dikembangkan sendiri oleh klien. Proses terapi ini mengutamakan kemampuan klien
untuk menentukan keputusan sendiri dan keputusan yang baru untuk kemajuan
hidupnya sendiri.
Ada tiga bentuk transaksi yang terjadi antara dua individu, yaitu:
1) transaksi komplementer, transaksi ini terjadi jika antara stimulus dan respon
cocok, tepat dan memang yang diharapkan, sehingga berjalan lancar;
2) transaksi silang, transaksi ini terjadi jika stimulus dan respon tidak cocok dan
biasanya komunikasi ini akan terganggu
3) transaksi terselubung. Transaksi ini terjadi jika antara status ego beroperasi
bersama-sama.
Anne Rachmawati, S. Pd. 2007. Efektifitas Program Bimbingan Sosial Pribadi dalam
Tarsidi, Iding. 2002. Makalah. Terapi Tingkah Laku (Behaviour Therapies). Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.