Anda di halaman 1dari 6

SISTEM PENAMBANGAN QUARRY

A. Definisi Pertambangan
Pertambangan merupakan sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam
rangka penelitian, pengelolaan serta pengusahaan mineral atau batubara yang
meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi,
penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta
kegiatan pascatambang. Pertambangan mineral menurut UU No. 4 Tahun 2009
meliputi pertambangan mineral radioaktif, logam, non logam dan batuan. Tahapan
pertambangan secara teratur meliputi:
1. Penyelidikan umum
2. Eksplorasi
3. Studi kelayakan
4. Persiapan produksi
5. Penambangan
6. Pengolahan
7. Pemurnian
8. Pemasaran
9. Reklamasi

B. Metode Penambangan
Penambangan merupakan kegiatan usaha pertambangan untuk
memproduksi mineral atau batubara serta mineral ikutannya. Dalam
penambangan meliputi tiga pekerjaan yaitu gali, muat dan angkut. Metode
penambangan merupakan cara kerja untuk mengeluarkan bahan galian
berdasarkan beberapa sifat fisik dan karakteristik bahan galian. Dalam
penambangan mineral dan endapan bijih dengan metode tambang terbuka
terdapat empat cara yakni:
1. Open pit
2. Open cut
3. Strip mine
4. Quarry
C. Metode Penambangan Quarry
Quarry merupakan sistem penambangan dengan metode tambang terbuka
yang diterapkan guna menambang endapan-endapan bahan galian industri
ataupun mineral industri yang diantaranya penambangan batu gamping, marmer,
granit, andesit dan lainnya. Quarry dapat menghasilkan hasil atau material
tambang yang berbentuk loose/broken materials maupun yang berbentuk
dimensional stones.
Dimensi batuan yang dihasilkan pada sistem penambangan quarry, secara
umumnya adalah mineral yang memiliki bentuk prismatik pendek ataupun balok-
balok yang berukuran serta berbentuk yang kasar. Quarry secara dasar serupa
dengan open pits, tetapi yang membedakannya yaitu material yang ditambangnya.
Open pit pada dasarnya adalah tambang terbuka yang menambang mineral
logam. Sedangkan quarry pada dasarnya adalah sistem penambangan terbuka
yang menambang mineral non logam atau batuan seperti material yang biasanya
ditambang pada quarry yakni marmer, batu granit serta masih banyak lagi yang
lainnya.
Produk yang dihasilkan pada sistem penambangan quarry pada umumnya
adalah dimensi batuan nonlogam. Pada umumnya, dimensi batuan granit, marmer,
batu gamping, batu pasir, batu ubin besar serta slate yang diperkirakan semakin
lama semakin turun ataupun semakin susah untuk dipotong. Disebabkan kesulitan
atau kendala serta biaya yang berasosiasi dengan proses pemotongan batuan,
quarry secara umumnya lebih mahal dibandingkan dengan metode penambangan
lain di tambang terbuka, dengan square set stoping merupakan biaya terbesar
dalam penambangan. Quarry juga mempunyai selektifitas yang tinggi, metode
dalam skala kecil, dengan produktifitas yang rendah.
Terdapat dua istilah yang dipakai pada cara penambangan secara kuari ini,
berdasarkan bentuk yang dihasilkan, yakni:
1. Dimension stone, biasanya pada penambangan batu mamer, dimana
dipergunakan gergaji atau dengan peledakan khusus, sehingga dapat
menghasilkan bongkah-bongkah yang baik serta teratur. Produksinya
sangat selektif dengan jumlah yang terbatas juga. Pada metode
penambangan ini muka dari jenjang adalah vertical.
2. Broken stone adalah cara penambangan guna menghasilkan batu pecah
serta secara umumnya dilakukan dengan cara peledakan. Pada metoda
penambangan ini, muka dari jenjang tidak pasti harus vertical, namun tetap
diusahakan.
Menurut letak endapan yang akan digali atau arah penambangan atau
penggaliannya, secara garis besar quarry dapat diklasifikasikan menjadi dua
golongan, yaitu:
1. Side Hill Type
Side hill type quarry merupakan sistem penambangan yang digunakan
untuk menambang batuan ataupun endapan mineral industri yang terletak
pada lereng bukit ataupun endapannya yang memiliki bentuk bukit.
Menurut jalan masuk ke front penambangan, side hill type dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu:
a. Jalan masuk langsung yang digunakan jika hanya sebagian lereng
saja yang akan digali. Front kerjanya dibuat memanjang sepanjang
lereng yang nantinya digali serta jalan masuk dari salah satu sisinya
atau dari depan.
b. Jalan masuk berbentuk spiral yang digunakan jika seluruh lereng atau
bukit akan digali ataupun ditambang. Penggalian dikerjakan mulai
dari bagian atas menuju ke arah bawah.
2. Pit Type
Pit type merupakan sistem penambangan yang digunakan untuk
menambang batuan ataupun endapan mineral industri yang terletak pada
suatu daerah yang relatif mendatar. Permukaan kerja di gali menuju ke
arah bawah sehingga memiliki bentuk cekungan. Menurut jalan masuknya
ke permukaan kerja, pit type mempunyai tiga kemungkinan untuk
membuatnya, yakni:
a. Jalan masuk langsung yang digunakan apabila bentuk endapan yang
akan ditambang berbentuk kurang lebih memanjang atau persegi,
maka jalan masuk ke front penambangan dibuat berbentuk langsung
dari salah satu sisinya.
b. Jalan masuk spiral yang digunakan apabila bentuk endapan yang
akan ditambang berbentuk kurang lebih bulat atau lonjong, maka
jalan masuk serta front penambangannya dibuat berbentuk spiral.
c. Jalan masuk zig-zag digunakan apabila bentuk endapan yang akan
ditambang berbentuk kurang lebih memanjang atau persegi, maka
jalan masuk ke front penambangan dibuat berbentuk zig-zag dari
salah satu sisi.

Sumber: Irfan, 2013


Foto 1
Sistem Penambangan Quarry
KESIMPULAN

Quarry adalah sistem penambangan dengan metode tambang terbuka


yang diterapkan guna menambang endapan-endapan bahan galian industri
ataupun mineral industri yang diantaranya penambangan batu gamping, marmer,
granit, andesit dan lainnya. Quarry dapat menghasilkan hasil atau material
tambang yang berbentuk loose/broken materials maupun yang berbentuk
dimensional stones. Berdasarkan arah letak endapannya, sistem penambangan
quarry dapat dibagi lagi menjadi:
1. Side hill type
2. Pit type
Dari kedua sistem penambangan quarry tersebut dapat memiliki jalan
masuk yang berbeda sesuai bentuk bahan galian yang diantaranya:
1. Jalan masuk langsung
2. Jalan masuk spiral
3. Jalan masuk zig-zag

\
DAFTAR PUSTAKA

1. Akbar, Agus. 2016. “Quarry”. Academia.edu. Diakses pada tanggal 26


Februari 2018 pukul 17.10 WIB. (Referensi internet).

2. Gomis, Marchel. 2011. ‘Tambang Terbuka”. R-jotambang.blogspot.co.id.


Diakses pada tanggal 26 Februari 2018 pukul 17.30 WIB. (Referensi
internet).

3. Hikari, Irfan. 2013. “Sistem Penambangan Quarry”. Dunia-


atas.blogspot.co.id. Diakses pada tanggal 26 Februari 2018 pukul
17.25 WIB. (Referensi internet).

Anda mungkin juga menyukai