Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK

PEMBUATAN APUSAN DARAH TEBAL DAN TIPIS

PEWARNAAN DEANGAN LARUTAN GIEMSA DAN MDT

KELOMPOK 3:

SUNDARY FLORENZA G1A114033

BAHTIAR ADINOTO G1A114038

NABILA DAVEGA G1A114039

ROMI WIJIANTO G1A114041

SYUKRI G1A114042

NURFITRI NOVRIYANTI G1A114044

KHAULAH NURFA AMALIA G1A114045

AGATHA LA MARSHA G1A114046

P EMBIMBING:

DR. DONNY KOSTRADI, S P.PK, M.KES

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016-2017
I. Pendahuluan
Parasit plasmodium biasanya paling banyak ditemukan dalam darah saat serangan
demam. Pengambilan spesimen darah harus dilakukan sebelum pemberian obat antimalaria.
Diperlukan 3 slide apusan darah untuk memenuhi standar WHO dan nasional untuk
laboratorium Rumah Sakit ataupun Laboratorium klinik swasta, yaitu berupa slide darah
tebal untuk menetapkan jenis Plasmodium sedangkan slide darah tipis untuk mengetahui
stadium Plasmodium (Ring, Tropozoit, Schizont ataupun Gametosit jantan atau betina)

II. Tujuan
Pada pemeriksaan preparat darah tebal digunakan untuk mengetahui jenis
plasmodiumnya. Pada pemeriksaan preparat darah tipis digunakan untuk mengetahui
stadium – stadiumnya (Ring, Tropozit, Schizont atau Gametocyte jantan atau betina).

III. Alat dan Bahan :


a. Darah kapiler e.Methylen Blue

a. Object glass f. Kapas beralkohol

b. Mikroskop g. Eosin
c. stopwacth h. Blood Lanckep

i. Larutan Giemsa j. Methanol

IV. Langkah Kerja :


A. Apusan Darah Tebal
1. Apusan darah tebal dengan larutan Giemsa
1. Darah diteteskan pada kaca objek yang bersih, kemudian dilebarkan bentuk bulat
dengan diameter 1 – 1 1/2 cm, lalu biarkan sampai darah kering,
2. Ketebalan yang baik yaitu masih bisa terlihat huruf yang diletakkan di bawah apus
tebal tersebut.
3. Apus tebal dibiarkan kering tanpa difiksasi (biasanya 30 menit s/d 2 jam)
4. Warnai dengan larutan Giemsa 30-45 menit
5. Cuci dengan air sampai tidak ada cat warna
6. Keringkan secara vertikal
7. Beri label pada kaca objek
8. Amati dengan mikroskop.

2. Apusan darah tebal dengan larutan MDT


1. Darah kapiler diteteskan pada kaca objek bersih, kemudian dilebarkan bentuk bulat
sampai diameter 1– 1 1/2 cm
2. Ketebalan yang baik yaitu masih bisa terlihat huruf yang diletakkan di bawah apus
tebal tersebut
3. Apus tebal dibiarkan kering tanpa difiksasi
4. Preparat yang kering tadi diteteskan Reagensia 2 (Eosin) selama 20-30 detik
5. Pindahkan dan celupkan kedalam Reagensia 3 (Methylen Blue) selama 15-30 detik
6. Cuci dengan air mengalir
7. Keringkan vertikal
8. Beri label pada kaca objek
9. Amati dengan mikroskop.

B. Apusan Darah Tipis


1. Apusan darah tipis dengan Giemsa
1. Ambil obyek gelas
2. Teteskan 2 tetes darah diatas obyek glass dan kemudian gesek pada obyek glass
dengan sudut 30 ke depan dan tarik ke belakang, membentuk apusan darah tepi
yang bagus.
3. Biarkan preparat apus darah tepi mengering
4. Setelah kering lakukan fiksasi dengan mencelupkan/meneteskan Methanol, selama
½ - 1 menit, ukur pakai Stopwatch dan keringkan
5. Diwarnai dengan larutan Giemsa 30-45 menit
6. Cuci dengan air mengalir
7. Keringkan vertikal
8. Beri label pada kaca objek
9. Amati dengan mikroskop.

2. Apusan darah tipis dengan MDT


1. Ambil obyek gelas
2. Teteskan 2 tetes darah diatas obyek glass dan kemudian gesek pd obyek glass dgn
sudut 30 kedepan dan tarik ke belakang, membentuk apusan darah tepi yang bagus.
Biarkan preparat apus darah tepi mengering
3. Setelah kering lakukan fiksasi dengan mencelupkan/ meneteskan Reagensia
Methanol, selama ½ - 1 menit pakai Stopwatch dan keringkan
4. Preparat yang kering tadi diteteskan Reagensia 2 (Eosin) selama 20-30 detik
5. Pindahkan dan celupkan kedalam Reagensia 3 (Methylen Blue) selama 15-30 detik.
6. Cuci dengan air mengalir
7. Keringkan vertikal
8. Beri label pada kaca objek
9. Amati dengan mikroskop.

V. Hasil :
Berdasarkan semua preparat apusan darah yang kami buat, baik apusan tebal
maupun yang tipis, didapatkan hasil negatif,

yaitu tidak ditemukan adanya plasmodium pada sediaan yang kami amati dengan
mikroskop.

VI. Pembahasan Hasil Demo

Gambaran : bentuk tropozoit plasmodium falcifarum ditandai dengan ditemukan nya


struktur bentuk cincin halus dengan kromatin, ditemukan di tepi sel darah merah.

Gambaran : stadium gametosit jantan plasmodium falcifarum, ditandai dengan


ditemukan nya struktur plasmodium mirip pisang dengan warna merah muda
Gambaran : stadium gametosit jantan plasmodium falcifarum, ditandai dengan
ditemukan nya struktur plasmodium mirip pisang dengan warna merah muda

Tabel gambaran masing-masing stadium plasmodium

P.falciparum P.malariae P.vivax P.ovale


Trofozoit Cincin halus Cincin tebal 1 Cincin tebal Cincin tebal 1
muda Bentuk multipel titik kromatin sering tidak titik kromatin
Bentuk acole 1-2 teratur 1 titik
titik kromatin cromatin
kecil
Trofozoit Cincin Bulat dengan Tidak teratur Bulat
tua membesar agak kromatin di (amuboid) Kompak
tidak teratur tengah dan
bentuk pita
pigmen jelas
Skizon Jarang nampak 8-10 buah 12-18 buah 8-14 buah
dalam darah tepi, merozoit, sering merozoit susunan merozoit
8-32 merozoit tersusun sebagai tidak teratur susunan tidak
rosset, pigamen teratur
bisasnya di
tengah
Gametosit Seperti bulan Lonjong atau Lonjong atau Lonjong atau
sabit, yang bulat, yang bulat, yang jantan bulat, yang
jantan agak jantan dengan dengan kromatin jantan dengan
kemerah- kromatin difusa difusa kromatin difusa
merahan dengan
kromatin difusa,
yang betina
kebiru-biruan
dengan kromatin
padat
Besar Tidak berubah Tidak berubah membesar membesar
eritrosit atau lebih kecil
Bentuk Kadang-kadang Tidak berubah Tidak berubah Sering tidak
eritrosit berubah dan ada teratur dengan
krenasi ujung bergerigi
Titik-titik Kadang-kadang Jarang ada titik- Sering ada (titik- Selalu ada
ada (titik-titik titik (titik-titik titik schuffner) (titik-titik
maurer) ziemen) schuffner)

VI. Kesimpulan
Pada praktikum pembuatan apusan darah tebal dan tipis pemeriksaan malaria ini tidak
dijumpai adanya plasmodium baik dalam fase seksual maupun aseksual dengan pengamatan
di bawah mikroskop cahaya karena spesimen darah yang digunakan tidak mengandung
parasit plasmodium (tidak menderita malaria).

Anda mungkin juga menyukai