FIBRILASI
Fibrilasi atrium memiliki resiko stroke 5 kali lebih tinggi dan resiko gagal jantung
3 kali lebih tinggi
PENDAHULUAN
2
ATRIAL FIBRILASI SEARCH
Atrial Fibrilasi
takiaritmia supraventrikular yang khas, dengan
aktivasi atrium yang tidak terkoordinasi yang
mengakibatkan perburukan fungsi mekanis
atrium
Please do not record this presentation.
Today’s contents should be kept secret because they are too useful :D
5
AF MENURUT CIRI-CIRI A F B E R D A S A R K A N K E C E PATA N
DARI PASIEN LAJU VENTRIKEL
6
EPIDEMIOLOGI
2.2 sampai 5.0 juta penduduk
Amerika
PRIA>WANITA
7
ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO
Penyakit Anatomi Selular Elektrofisiologi
Kelompok A. Substrat yang muncul pada Ritme Sinus.
Hipertensi Dilatasi atrial Myolisis Abnormalitas konduksi
Gagal jantung Dilatasi PV Apoptosis, nekrosis Dispersi ERP
Penyakit koroner Fibrosis Pergantian kanal Aktivitas ektopik
Penyakit katup jantung
Kelompok B. Substrat yang muncul oleh karena Takikardi.
AF fokal Tidak ada atau muncul pada Tidak ada atau muncul pada Aktivitas ektopik
Atrial flutter episode AF dengan rate atrial yang episode AF dengan rate atrial yang Mikroentri ERP pendek
tinggi tinggi Dispersi ERP
Dilatasi atrial Regulasi kanal kalsium yang Konduksi yang melambat
Lapisan PV yang luas menurun
Dilatasi PV Myolisis
Kontraktilitas berkurang Regulasi connexin yang menurun
Fibrosis Supersentivitas adrenergic
Perubahan inervasi simpatik
8
Elektrofisiologi jantung
- Nodus SA (pacemaker) : 60-100 potensial aksi/menit
- Nodus AV : 40-60 potensial aksi/menit
- Bundle of HIS : RBB/LBB
- Serabut purkinje
9
TRIGGER AF MAINTANANCE AF
mempengaruhi potensial aksi pada atrium konduksi, dan bentuk anatomi di atrium.
10
INTRODUC
TION
ANAMNESIS
O N S E T, D U R A S I , FA K T O R P E N C E T U S , PENGGUNAAN R I WAYAT A B L A S I
FREKUENSI CARA MENGURANGI O B AT A R I T M I A AF
KELUHAN
RPD KOMORBID 12
Daftar Pertanyaan
Apakah irama jantung saat episode serangan terasa teratur atau tidak
teratur ?
Apakah terdapat faktor pencetus seperti aktivitas fisik, emosi atau
asupan alkohol ?
Apakah gejala selama episode terasa sedang atau berat – derajat
keparahan dapat diekspresikan dengan menggunakan skor EHRA
Apakah episode yang dirasakan sering atau jarang, dan apakah singkat
atau cukup lama ?
Apakah terdapat riwayat penyakit penyerta seperti: hipertensi, penyakit
jantung koroner, gagal jantung, penyakit vaskular perifer, penyakit
serebrovaskular, stroke, diabetes atau penyakit paru kronik ?
Apakah ada riwayat penyalahgunaan alkohol ?
Apakah ada riwayat keluarga dengan AF ?
13
PEMERIKSAAN FISIK
NEUROLOGIS &
ABDOMEN
EKSTREMITAS
Ext inferior: sianosis, edema, akral Indikasi gagal jantung: asites,
dingin, nadi perifer lemah hepatomegali, teraba kapsul hebar
Tanda-tanda TIA
JANTUNG PARU
Pergeseran dari punctum maximum tanda-tanda gagal jantung
bunyi jantung tambahan (S3) (misalnya ronki, efusi pleura)
14
P E M E R I K S A A N L A B O R ATO R I U M
PEMERIKSAAN DARAH
18
AGENDA
9:30 12:30
AM INTRODUCTION PM NEW PROPOSAL
No quo eripuit legendos assentior, mel an Vis ipsum commune intellegat an, simul doctus
facilis platonem. deseruisse ut nec.
10:30 2:30
AM ABOUT US PM ANALISYS
Ea mea quodsi aliquid sadipscing. Sint nihil sit In facete putant oportere sit, eu ius nibh graeco,
cu, eam ad modus inermis. ad pri clita dicunt.
11:00 3:00
AM P O RT F O L I O PM C O N TA C T U S
In facete putant oportere sit, eu ius nibh graeco, Ea mea quodsi aliquid sadipscing. Sint nihil sit
ad pri clita dicunt. cu, eam ad modus inermis.
19
E VA L U A S I K L I N I S
• Skor simtom untuk menilai perkembangan gejala selama penanganan FA
• Hanya memperhitungkan derajat gejala yang benar-benar disebabkan oleh
FA
20
TIMELINE
No quo eripuit Ea mea quodsi In facete putant Vis ipsum No quo eripuit Ea mea quodsi
legendos assentior, aliquid sadipscing. oportere sit, eu ius commune intellegat legendos assentior, aliquid sadipscing.
mel an facilis Sint nihil sit cu, nibh graeco, ad pri an, simul doctus mel an facilis Sint nihil sit cu,
platonem. eam ad modus clita dicunt. deseruisse ut nec. platonem. eam ad modus
inermis. inermis.
21
TATA L A K S A N A
22
TATA L A K S A N A
Pemilihan Terapi Antitrombotik
23
TATA L A K S A N A
Terapi Antitrombotik
• Antagonis vitamin K (warfarin atau Coumadin)
Berfungsi dalam proses pembentukan sumbatan fibrin
untuk mengurangi atau mencegah koagulasi
Peak plasma time dalam waktu ± 1 jam
• Antikoagulan baru (AKB)
• Dabigatran etexilate
• Rivaroxaban
• Apixaban
• Penilaian fungsi ginjal (memakai klirens kreatinin
hitung) wajib dilakukan pada pemberian AKB
karena seluruh obat tersebut sedikit banyak
diekskresi melalui ginjal.
• Antikoagulan baru tidak memiliki antidot spesifik
-> perdarahan -> tata laksananya suportif (AKB
memiliki waktu paruh yang pendek)
24
TATA L A K S A N A
Terapi Antitrombotik
Tingkat Layanan
Kesehatan
Primer Sekunder Tersier
Antitrombotik
Antiplatelet Aspirin+Clopidogrel
(pada kontraindikasi
antikoagulan oral) P P P
Antikoagulan
AVK (warfarin/coumadin)
P P P
(apabila tersedia
pemeriksaan INR)
P
AKB (dabigatran, rivaroxaban,
apixaban)
P P
Penutup AAK
WATCHMAN
- - P
Amplatzer Cardiac Plug 25
TATA L A K S A N A
Tatalaksana Rate
• Medikamentosa:
26
TATA L A K S A N A
Tatalaksana Rate
• Medikamentosa:
27
TATA L A K S A N A
Tatalaksana Rate
• Ablasi nodus AV Beberapa keterbatasan ablasi nodus AV
• Ablasi kateter pada sistem konduksi AV dan • Ablasi nodal AV tidak mengubah kebutuhan jangka
28
TATA L A K S A N A
Tatalaksana Irama
• Pilihan pertama untuk terapi dengan kendali irama adalah
memakai obat antiaritmia
30
TATA L A K S A N A O P E R AT I F
CATHETER ABLATION
Sayatan pada daerah paha. -> masuk kateter kedalam pembuluh darah utama hingga
masuk kedalam jantung-> bagian ujung kateter terdapat elektroda yang berfungsi
menghancurkan fokus ektopik
MAZE OPERATION
Hampir sama dengan catheter ablation
Mengahasilkan suatu “labirin” yang berfungsi untuk membantu menormalitaskan system
konduksi sinus SA.
ARTIFICIAL PACEMAKER
Alat pacu jantung yang ditempatkan di jantung, yang berfungsi mengontrol irama dan
denyut jantung.
31
THANK YOU!
32