Anda di halaman 1dari 11

Sejarah Desa Plosowangi

Sejarah Terbentuknya
Desa Plosowangi

Pada zaman dahulu kala, di ujung Desa Boja plasa beraroma wangi semerbak. Pohon tersebut
perbatasan antara Desa Boja dan Desa Plosowangi, hanya mengeluarkan aromanya pada sore hingga
ada Pohon Plasa. Pohon plasa hanya ada di daerah malam hari, sedangkan pada pagi dan siang hari
aroma tersebut hilang. Lalu dengan bertambahnya
tertentu. Pada saat itu hanya ada di ujung Desa
tahun, pohon plasa ini dengan sendirinya hilang
Boja, Kecamatan Tersono (Kota Batang, Jawa tanpa diketahui oleh warga sekitar. Dikarenakan
Tengah). Saat itu pohon plasa ini beraroma wangi tidak ada satu wargapun yang berani menebang
semerbak seperti bunga yang mengeluarkan aroma pohon tersebut dan menganggap pohon plasa ini
pada umumnya (contoh bunga melati dan bunga sakral, maka pohon plasa dianggap sebagai salah
sedap malam). Pohon plasa ini berbeda dari yang satu penyebab asal usulnya desa ini. Jadi, desa
ini dinamakan Desa Plosowangi, yang berasal
lainnya, biasanya pohon plasa tidak beraroma
dari kata Plasa dan wangi.
wangi sedikitpun, namun hanya di tempat ini pohon
1
BOOKLET PROFILE DESA PLOSOWANGI
Sejarah Desa Plosowangi

Dahulu, pohon Plasa menjadi tempat hinggap burung Pada pagi harinya, burung perkutut tersebut berubah
perkutut saat malam hari. Pada siang hari burung perkutut menjadi tikus sehingga, warga menjadi kaget dan mengira
itu main di pertengahan desa ini yaitu disalah satu tempat bahwa burung yang menjadi legenda saat ini adalah
penyimpanan gabah (bekas pohon padi) dan memakan burung jadi-jadian (sejenis kata siluman). Beberapa bulan
sebagian gabah tersebut yang mengakibatkan padi tidak kemudian, ada beberapa warga yang penasaran dengan
bisa tumbuh dengan sewajarnya. Masyarakat sekitar cerita dari warga sebelumnya mengenai burung perkutut.
berpikir bahwa, jika pohon plasa itu wangi karena hasil Lalu, mereka mencoba menangkap burung perkutut
kotoran burung perkutut yang memakan gabah tadi. tersebut dan meletakkannya di tempat perangkap hewan.
Sampai saat ini burung perkutut masih menjadi topik di Beberapa jam kemudian, malam hari hingga keesokan
desa ini karena, pada malam hari ada beberapa warga yang harinya hewan tersebut mati, lalu dilepaskanlah burung
mencari burung perkutut. Hingga pada suatu hari ada tersebut dan tiba-tiba burung tersebut bisa terbang dan
seseorang yang menangkap burung perkutut tersebut, kembali hidup. Dengan cerita diatas dianggap burung
kemudian diletakkan di tempat perangkap hewan. perkutut di Desa Plosowangi adalah burung sakti.

2
BOOKLET PROFILE DESA PLOSOWANGI
Sejarah Desa Plosowangi

SEJARAH KEPEMIMPINAN
DESA PLOSOWANGI
Pada zaman dahulu sekitar tahun Lalu beliau pindah ke Desa
1800 saat awal terbentuknya desa Plosowangi yang pada saat itu belum ada
Plosowangi, telah dipilih kepala desa banyak rumah sehingga beliau tidak
pertama oleh warga sekitar yaitu Bapak terlalu sibuk mengurus keperluan Desa
Sabidin. Beliau adalah Kepala Desa Plosowangi.
tidak berasal dari Desa Plosowangi, Pada zaman itu, pemilihan kepala
melainkan dari daerah Wonosobo. Beliau desa bukan dari hasil voting, melainkan
pindah ke Desa Plosowangi pada saat mengisi nama calon kepala desa dengan
Pangeran Diponegoro berada di Makassar. biji kopi. Sehingga nama yang paling
Beliau adalah salah satu prajurit dari terisi penuh adalah pemenangnya. Saat
Pangeran Diponegoro. itu, dukuh Grogol
3
BOOKLET PROFILE DESA PLOSOWANGI
belum termasuk dalam Desa Plosowangi, melainkan masuk
dalam Desa Boja. Disaat itu, masa jabatan kepala desa
seumur hidup hingga kepala desa itu meninggal.

Setelah Pak Sabidin purna, jabatan beliau dilanjutkan


oleh anaknya yang bernama Pak Simin, beliau itu berasal
dari Desa Plosowangi. Setelah menjabat sebagai kepala
desa berapa tahun tanpa adanya masalah yang pasti beliau
digantikan oleh Pak Martojo. Setelah masa jabatan
beberapa tahun, kepala desa diganti lagi dengan Pak
Maftuloh lalu setelah itu periode baru dengan Kepala Desa
baru yaitu Pak Sail. Dan setelah pak Sail purna diganti
dengan Bu Kunairah, setelah itu diganti Kepala Desa 2x
lagi dan yang terakhir ini Pak Widiyanto. Beliau itu
berasal dari Desa Plosowangi juga, saat ini beliau sudah
berjalan 2 periode. Selama ini yang menjabat menjadi
Kepala Desa itu masih ada hubungan darah dengan Kepala
Desa pertama yaitu Pak Sabidin.

4
BOOKLET PROFILE DESA PLOSOWANGI
SOSIAL, BUDAYA & EKONOMI
DESA PLOSOWANGI

Desa Plosowangi terdiri dari empat dukuh serta Berikut adalah batas wilayah desa Plosowangi:
terbagi menjadi empat RW dan lima belas RT. Dukuh Grogol a. Sebelah utara : Desa Boja
dan dukuh Jati masing-masing terdiri dari satu RW dan dua b. Sebelah selatan : Desa Sidalang
RT. Kemudian dukuh Plosowangi terdiri dari satu RW dan c. Sebelah timur : Desa Margosono
tujuh RT, sedangkan dukuh Sobowangi terdiri dari satu RW d. Sebelah barat : Desa Wanar
dan empat RT. Secara demografis, Desa Plosowangi memiliki jumlah
penduduk sebanyak 2.126 orang yang terdiri dari 1.080 laki-laki
Desa Plosowangi berada di wilayah kecamatan
dan 1.046 perempuan dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak
Tersono, tepatnya berjarak 4 km dari kecamatan, sedangkan
582 KK. Berdasarkan kepercayaan/agama yang dianut, seluruh
dari Ibukota Kabupaten Batang, desa Plosowangi terletak di
penduduk desa Plosowangi menganut ajaran agama Islam yang
sebelah selatan dengan jarak tempuh sekitar 40 km. Desa
terdiri dari 1.053 penduduk laki-laki dan 1.062 penduduk
yang memiliki luas wilayah 332,844 ha ini sebagian besar
perempuan. Di bawah ini merupakan rincian penduduk desa
masyarakatnya bekerja sebagai petani, buruh blinjo, tukang
Plosowangi menurut golongan umur, mata pencaharian, dan
kayu, dan pedagang.
tingkat pendidikan:
5
BOOKLET PROFILE DESA PLOSOWANGI
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Menurut Mata
Golongan Umur Pencaharian
Mata
Laki-laki Perempuan Jumlah
Pencaharian
Umur Laki-laki Perempuan Jumlah Petani 475 orang 70 orang 545 orang
0 – 10 171 Buruh Tani 304 orang 78 orang 382 orang
181 orang 352 orang Pegawai 4 orang 4 orang 8 orang
tahun orang
Negeri Sipil
11 – 20 158
157 orang 315 orang Pengrajin 5 orang 4 orang 9 orang
tahun orang Pedagang 5 orang 0 orang 5 orang
21 – 30 170 Keliling
164 orang 334 orang
tahun orang
31 – 40 201 Tabel 1.3 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat
144 orang 345 orang Pendidikan
tahun orang
Tingkatan Laki- Perempuan Jumlah
41 – 50 163
183 orang 346 orang Pendidikan laki
tahun orang
Usia 3-6 tahun
51 – 60 107 5
106 orang 213 orang yang belum 59 orang 64 orang
tahun orang orang
masuk TK
61 – 70 Usia 7-18 tahun
80 orang 73 orang 153 orang 4
tahun yang tidak pernah 6 orang 10 orang
orang
71 – 75 52 sekolah
25 orang 27 orang Usia 7 – 18 tahun
tahun orang 40
yang sedang 30 orang 70 orang
> 75 orang
5 orang 11 orang 16 orang sekolah
tahun Usia 18 – 56
4
tahun tidak 3 orang 7 orang
orang
pernah sekolah

6
BOOKLET PROFILE DESA PLOSOWANGI
belum banyak yang terlibat dalam kegiatan di desa,
Desa Plosowangi merupakan salah satu baik dalam kegiatan lingkungan, ekonomi, maupun
desa di kabupaten Batang yang sedang kegiatan sosial lainnya. Sektor pertanian di desa
berkembang menciptakan lingkungan yang Plosowangi yang maju ini didukung oleh kesuburan
bersih, nyaman, asri, dan tertata rapi dengan tanah serta iklim yang cocok untuk tempat
masyarakat yang bisa berkembang secara berkembangnya komoditas-komoditas tersebut.
dinamis mengikuti perkembangan jaman. Selain itu di desa Plosowangi juga terkenal sebagai
Beberapa kemajuan yang telah terlihat yaitu sentra penghasilan Emping (Olahan dari Mlinjo).
semakin banyaknya masyarakat yang sadar akan
pentingnya pendidikan, banyak dari warganya Hampir sebagian besar pula warga desa
yang bersekolah di jenjang perguruan tinggi dan Plosowangi bekerja menjadi buruh Kayu di ujung desa
banyaknya lulusan perguruan tinggi, beberapa Plosowangi. Tidak sedikit ibu rumah tangga yang juga
warga juga semakin sadar akan pentingnya bekerja sebagai buruh Mlinjo. Sedangkan, terdapat
pemeliharaan lingkungan hidup namun masih pula para remaja maupun dewasa yang bekerja di
banyak warga yang belum bisa memilah dan luar kota maupun luar pulau. Remaja usia produktif
memanfaatkan sampah organik dan anorganik banyak yang merantau dan tidak tinggal di desa
serta beberapa warga masih Plosowangi.

7
BOOKLET PROFILE DESA PLOSOWANGI
Perekonomian serta status desa Plosowangi bisa rentang usia.16-20 tahun. Tetapi hal ini merupakan hal
diakatakan sebagai desa berkembang. Karena sektor yang lazim di lingkungan masyarakat sekitar. Karena
penunjang perekonomian warga desa hanya banyak pernikahan di usia muda maka banyak tingkat
bergantung dari sektor budidaya pertanian dan kelahiran bayi pada ibu di usia muda.
peternakan yang merupakan barang mentah. Warga
desa belum mengoptimalkan produksi barang mentah Plosowangi juga merupakan desa dengan potensi
tersebut menjadi barang jadi yang akan menaikkan budaya yang cukup berkembang. Hal ini terlihat dari
harga jual dari suatu barang. Seperti ketika salah beberapa kegiatan budaya yang dilakukan dan
seorang warga menjual emping kepada pengepul di dijalankan oleh sebagian masyarakat desa Plosowangi.
kisaran harga Rp 2500,- untuk 1 kg. Padahal ketika Kegiatan tersebut berupa tarian kuda lumping dan
emping sampai ke pedagang di pasar hargannya bisa pelatihan alat musik gamelan. Tarian jaran kepang
berkali-kali lipat. merupakan kesenian yang sudah tidak asing lagi di
kalangan warga desa Plosowangi, khususnya anak-
Selain itu banyak terdapat fenomena nikah muda anak. Demikian pula dengan kesenian musik
yang terjadi di desa Plosowangi. Pernikahan dini di ketomprekan.
desa Plosowangi terjadi pada pemuda-pemudi di

8
BOOKLET PROFILE DESA PLOSOWANGI
Terdapat pelatihan bagi anak-anak berbakat di bidang kesenian,
terutama kesenian dalam bermain jaran kepang dan ketomprekan. Hal
ini merupakan kegiatan yang digelar secara konsisten oleh salah satu
warga desa Plosowangi yang melatih anak-anak tersebut. Hal yang
patut diapresiasi dan membanggakan, karena rasa cintanya pada
kesenian jawa yang begitu besar. Bibit-bibit generasi yang mencintai
dan akan terus melestarikan budaya dan kesenian daerah setempat.
Demikian pula dengan tarian jaran kepang yang masih tetap
terjaga eksistensinya di kalangan masyarakat desa Plosowangi.
Karena pada hampir setiap perayaan-perayaan acara di desa
Plosowangi pasti menampilkan tarian jaran kepang. Dan ketomprekan
merupakan kesenian yang diajarkan di SDN Plosowangi. Hal ini juga
yang menciptakan bakat-bakat baru dalam kesenian ini.

Desa Plosowangi merupakan desa dengan banyak keberagaman


dan permasalahan sosial seperti halnya lingkungan masyarakat
umumnya terjadi. Tetapi dibalik itu semua, desa ini memiliki banyak
potensi-potensi di berbagai sektor-sektor vital. Seperti sektor
pertanian yang maju serta lingkungan yang mendukung untuk
bercocok tanam, selain itu juga sektor budaya. Sektor budaya yang
harus dijaga dan dilestarikan ini menjadi kegiatan konsisten dan
berkelanjutan yang dilakukan oleh berbagai komponen masyarakat. Hal
ini diharapkan dapat tetap memupuk dan menghasilkan generasi-
generasi yang humanis serta berbudaya.

9
BOOKLET PROFILE DESA PLOSOWANGI

Anda mungkin juga menyukai