Anda di halaman 1dari 5

PENGANTAR KULIAH OBSTETRI

Kegagalan Tumbuh-Kembang Hasil Konsepsi

ABORTUS ATAU KEGUGURAN

Keguguran atau abortus adalah terhentinya proses kehamilan yang sedang berlangung sebelum
mencapai umur 28 minggu atau berat janin sekitar 500 gram.

Perlu dikemukakan bahwa hasil konsepsi adalah seperti benda asing yang berimplantasi dalam
uterus sehingga terjadi upaya mempertahankan dan menolak benda asing tersebut dengan berbagai
reaksi tubuh. Faktor utama untuk mempertahankannya adalah system hormone dan system imunologi.
System hormone berupa produksi human chorionic gonadotropin (HCG) dan progresteron. System
imunologi berupa reaksi imunologi local maupun imunologi umum tubuh. Dengan demikian, kehamilan
dapat berlangsung sampai aterm dan sampai berlangsung persalinan.

Langkah Diagnosis Kehamilan

1. Anamnesis
a. Amenorrhea, dengan menstruasi terakhir diketahui dengan jelas (perhitungan Naegle)
b. Sebelum amenorrhea dapat terjadi spotting, sekitar hari ke 19-22, sebagai tanda implantasi
hasil konsepsi (tanda Hartman)
c. Diikuti perubahan psikosomatik:
 Psikologis:
- Perasaan kurang enak, pusing, nafsu makan berkurang
- Morning sickness, mual muntah
- Emesis gravidarum- hyperemesis gravidarum- memerlukan rawat inap
 Perubahan Somatik:
- Payudara tegang-terasa sakit
- Perut mulai bertambah besar
 Diikuti hiperpigmentasi:
- Linea alba-nigra
- Hiperpigmentasi areola mamae
- Chloasma gravidarum
- Terasa quickening umur kehamilan 16 minggu
d. Anamnesis kehamilannya:
 Kehamilan untuk pertama kali atau ke berapa kali-nya
 Apakah pernah keguguran sebelumnya?
 Berapa kali keguguran sebelumnya?
 Siapa penoong dan dimana keguguran tersebut di rawat?
 Apakah setelah perawatan keguguran terdapat penyulit yang memerlukan rawat inap
tambahan?
2. Pemeriksaan tanda-tanda vital
a. Tensi, nadi, temperature, dan pernapasan
b. Tanda patologis lainnya:
 Tensi tinggi
 Nadi cepat
 Badan panas
 Pernapasan sesak atau terlalu cepat
3. Pemeriksaan abdomen
Berdasarkan hukum:
a. Bartholomeus
b. Tinggi FU menurut tuanya umur hamil
4. Pemeriksaan bimanual
a. Mencari tanda hamil muda: tanda Hegar dan tanda Piskacek
b. Inspekulo: tanda Chadwick
5. Pemeriksaan tambahan
a. Pemeriksaan laboratorium:
 Darah lengkap
 Golongan darah
 Pemeriksaan lain, jika perlu
b. Pemeriksaan tes kehamilan: Berdasarkan peningkatan Betha Human Choriogonadotrophin
c. Pemeriksaan ultrasonografi:
Menentukan kantong gestase
 Fetal plate (pool)
 Denyut jantung janin
6. Kesimpulan hasil:
a. Hamil muda intrauteri/ekstrauteri
b. Umur kehamilan
c. Keadaan umum ibu hamil:
 Normal, dengan evaluasi terjadwal
 Abnormal tanpa rawat inap/rawat inap
 Evaluasi lebih lanjut karena terdapat kelainan yang memerlukan pemeriksaan tambahan

Perjalanan Pembentukan Human Chorionic Gonadotrophine

LH surge terjadi akibat kadar hormone estrogen yang tinggi sebagai mekanisme feedback sehingga
terjadi perubahan berikut pada folikel graaf.

1. Tekanan cairan di dalam folikel graaf mendadak meningkat.


2. Lapisan permukaan yang menutupi folikel graaf makin tipis karena desakan cairan sehingga daya
tahannya makin berkurang.

Akibat dari dua kejadian tersebut, akan terjadi proses ovulasi dengan melemparkan ovum menuju
fimbriae tuba agar berlangsung proses ovum pick up mechanism.
Setelah terjadi konsepsi, masih diperlukan waktu untuk implantasi pada hari ke 5-6 setelah
ovulasi atau LH surge. Dua hari setelah implantasi (atau hari ke 8 setelah LH surge), chorionic
gonadotrophine telah terbentuk. Peningkatan konsentrasi hormone ini berlangsung cepat, sehingga

1. Pada hari ke-11 setelah LH durge atau lima hari setelah implantasi, hampir semua tes hamil
menunjukkan hasil positif.
2. Konsentrasi saat itu sekitar 100-300 IU/L.

Gambar 9.1 Nilai rata-rata khorionik gonadotropin dalam serum dan urin pada 600 orang hamil normal.
Teknik pengukuran yang dipergunakan adalah hemagglutinasi inhibitor.

3. Terlambat bulan sekitar 13-14 hari berarti implantasi sudah menginjak hari ke-20. Konsentrasinya
antara 300-600 IU/L.
4. Puncak konsentrasi human chorionic gonadotrophine terjadi pada minggu ke 8-10, dengan jumlah
100.000 IU/L.
5. Selanjutnya, konsentrasi hormone ini akan menurun sampai minggu ke-20 dan stabil sampai terjadi
persalinan (aterm).
6. Pada hari ke-40, dihitung dari hari menstruasi pertama, konsentrasi human chorinioc
gonadotrophine sudah mencapai 1000-2000 IU/24 jam (hari ke 25-26 implantasi), sehingga akan
memberikan hasil positif pada semua tes pemeriksaan hamil.

Pemeriksaan Ultrasonografi

Pemeriksaan ultrasomografi sudah dipergunakan secara bebas dan sangat membantu untuk
menegakkan diagnosis kehamilan muda serta kemungkinan kelainan kongenital.

Hasil pemeriksaan USG kehamilan normal:

1. Kehamilan 5-6 minggu: tampak kantong gestasi sampai umur hamil 13 minggu, selanjutnya
menghilang.
2. Kehamilan 6-7 minggu: Jaringan janin mulai tampak berupa penebalan dalam bentuk garis fetal
plate
3. Kehamilan 9 minggu:
a. Tampak gerak jantung janin mulai
b. Plasenta sudah mula dapat dikenali
Gambar 9.2 Kenaikan rata-rata hCG pada 15 penderita dengan kehamilan normal.
Permulaannya menunjukkan konsentrasi serum hamil ektopik. Garis horizontal 2000
mIU/cm merupakan daerah rata-rata sebagian besar tes imunologis akan positif.
Dipergunakan immunoassay khusus untuk menentukan khorionik gonadotropin untuk
menegakkan diagnosis permulaan hamil ektopik.
4. Kehamilan 11-12 minggu:
a. Kepala janin mulai dapat ditetapkan
b. Mungkin gerak ekstremitas sudah tampak
5. Kehamilan 13-14 minggu:
a. Desidual parietalis dan kapsularis sudah mulai bersatu
b. Ruang intrauteri sudah obliterasi

Hasil pemeriksaan USG tidak normal:

1. Blighted ovum
a. Terbentuk plasenta, tetapi fetal plate tidak terbentuk.
b. Bentuk kantung gestasi tidak teratur, seperti tertekan oleh dinding uterus
c. Sekalipun tes hamil positif, sebaiknya dilakukan terminasi karena tidak akan terjadi
kehamilan.
2. Mola hidatidosa
a. Tampak gambar seperti TV mati, akibat terdapat gelembung mola dengan degenerasi
hidropik
b. Tes hamil positif kuat
c. Karena dapat terjadi degenerasi khoriokarsinoma, sebaiknya dilakukan terminasi.
d. Pasca terminasi diikuti dengan khemoterapi untuk menghalangi terjadinya degenerasi
khorio karsinoma
e. Ikuti keberhasilan terapi dengan evaluasi hCG.
3. Kelainan kongenital
a. Kemungkinan kelainan kongenital:
 Ansefalus
 Hidrosefalus
 Spina bifida
b. Dapat dipertimbangkan bersama dengan keluarga untuk melakukan terminasi, karena dapat
menimbulkan masalah social ekonomi di masa datang.
c. Tindakan ini harus disetujui oleh keluarga dengan informed consent.
d. Untuk kepastiannya, perlu dilakukan evaluasi dan konsultasi ulang

Abortus adalah terhentinya proses kehamilan sebelum mencapai umur kehamilan 18 minggu atau berat
janin 500 gram. Proses terhentinya kehamilan dapat dijabarkan menurut kejadian dan manifestasi
kliniknya sebagai berikut.

BENTUK KEJADIANNYA KETERANGAN


Abortus spontan  Terjadi tanpa intervensi dari luar, dan berlangsung tanpa sebab yang
jelas
 Kemungkinan sebab abortus spontan adalah:
- Faktor genetik
o Kelainan kromosom 50-60%
 Trisomy
 Monosomi
 Triploid/tetraploid
o Abortus dua kali – kelainan kromosom 80%
o Sindrom Ehlers-Danlos
 Membran sangat rapuh sehingga mudah pecah (rupture
membrane abortus spontan)
- Faktor hormonal
o Defisiensi luteal 3%
o Abortus berulang faktor hormonal sekitar 25-50%
o Penyakit hormonal ibu hamil:
 Diabetes mellitus
 Gangguan kelenjar tiroid
- Kelainan anatomi uterus:
o Submukosa mioma uteri
o Kelainan kongenital uterus
 Septum
 Uterus arkuatus yang berat
 Terdapat polip uteri
o Serviks inkompeten
- Faktor infeksi genitalia interna
o Toksoplasmosis
o Sitomegalovirus
o Rubeola
o Herpes simpleks
o Infeksi endometrium
 Klamidia
 Toksoplasmosis
 Mycoplasma hominis
- Intoksikasi agen eksternal
o Intoksikasi bahan anestesi
o Kecanduan:
 Alcohol
 Perokok
 Agen lainnya
- Postur ibu hamilnya:
o Kurus BB kurang 40 kg
o Gemuk BB di atas 80 kg
- Faktor paternal?
o Hiperspermatozoa – di atas 250 juta
o Oligospermia kurang dari 20 juta
o Prinsipnya: kekurangan DNA
- Faktor

Anda mungkin juga menyukai