Anda di halaman 1dari 2

DAFTAR PUSTAKA

1. British National Formulary. 2009. 58th edition. Pharmaceutical Press.


London.

2. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Departemen Kesehatan RI.


2007. Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas. Bina
Kefarmasiaan dan Alat kesehatan.Jakarta.

3. Drugs. 2016. Drug Iteraction Checker. www.drugs.com.com diakses tanggal 6


Agustus 2016

4. Ganiswarna, S. G. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Bagian


Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.

5. Kenakin, Terry P. 2009. A Pharmacology Primer, Theory, Application and


Method. Elsevier Academic Press. London.

6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


02396/A/SK/VIII/1986 tentang Tanda Khusus Obat Keras Daftar G. Jakarta.

7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1027/MENKES/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Apotek. Jakarta..

8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 199/A/SK/X/1996


tentang Pedagang Besar Farmasi. Jakarta.

9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


347/Menkes/SK/VII/1990 tentang Obat Wajib Apotek. Jakarta.

10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


919/Menkes/SK/X/1993 tentang Kriteria Obat Yang Dapat Diserahkan Tanpa
Resep. Jakarta.

11. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 2380/A/SK/VI/1983


Tanda Khusus Obat Bebas dan Bebas Terbatas. Jakarta.

12. Keputusan Menteri Kesehatan RI No 347 tahun 1990 tentang Obat Wajib
Apotek. Jakarta.

13. Medscape. 2016. Drug Iteraction Checker. www.medscape.com diakses


tanggal 5 Agustus 2016

14. Peraturan Kepala BPOM No. 40 Tahun 2013 Tentang Pedoman pengelolaan
prekursor Farmasi dan Obat Mengandung Prekursor Farmasi. Jakarta. 2013.

53
54

15. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Perubahan


Penggolongan Narkotika. Depkes RI.Jakarta.

16. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Peredaran,


Penyimpanan, Pemusanahan, dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, dan
Prekursor Farmasi. Depkes RI.Jakarta.

17. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Depkes RI.Jakarta.

18. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 tahun 2009 tentang


Pekerjaan Kefarmasian. Depkes RI. Jakarta.

19. Sweetman, S.C. 2009. Martindale the Complete Drug Reference 36th ed.
Pharmaceutical Press.London.

20. Tim Editorial MIMS. 2016. MIMS Petujuk Konsultasi Edisi ke15. PT
Memidata. Jakarta.

21. Tjay, T.H. 2007. Obat-Obat Penting : Khasiat Penggunaan dan Efek-efek
Sampingnya. Edisi Keenam. Alex Media Komputindo. Jakarta.

22. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tentang Kesehatan. Depkes


RI.Jakarta.

23. Undang-Undang RI No. 35 tahun 2009, tentang Narkotika. Depkes RI.Jakarta.

24. Undang-Undang RI No. 5 tahun 1997, tentang Psikotropika. Depkes RI.


Jakarta. 1997.

25. WHO. 2006. Developing Pharmacy Practice A Focus On Patient Care


Handbook 2006 edition. Geneva.

26. Wijoyo dan Yosef. 2011. Penggolongan Obat. PT Aji Parama. Yogyakarta.

27. Yulinah, E., Sigit, J., Adnyana, K., Kusnandar. 2008. ISO Farmakoterapi. PT
ISFI. Jakarta. 2008.

Anda mungkin juga menyukai