(RPP)
Satuan Pendidikan : SMAN 81 Jakarta
Kelas/ Semester : X IPS/2
Mata Pelajaran : Sejarah
Materi Pokok : Penelitian dan Penulisan Sejarah
Alokasi waktu : 3 X 45 menit
Jumlah Pertemuan :2x
A. Kompetensi Inti :
KI.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
KI.2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,santun, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif Dalam berinteraksi
secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional.
KI.3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya dan
humaniora.
KI.4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandii, kolaboratif, komunikatif dan solutif, dalam ranah konkret dan
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
D. Materi Pembelajaran
1. Heurustik dalam Penulisan Sejarah
2. Verifikasi Dalam Penulisan Sejarah
3. Interpretasi dalam Penulisan Sejarah
4. Penulusan Sejarah
E. Metode Pembelajaran
G. Sumber Belajar
a. Syukur Abdul, Rudi Gunawan, Nana Supriatna, dan Achmad Sunyayadi,(2013) , Modul
Sejarah Peminatan SMA kelas X ,Jakarta : Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya, Dirjen
Kebudayaan, Kemendikbud.
b. Hapsari Ratna, Buku Sejarah kelas X, Sejarah Kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial untuk
SMA/MA Kelas X, Ratna Hapsari, Erlangga, PT. Gelora Aksara Pratama, Jakarta
c. Internet
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Nilai-nilai Karakter Waktu
1 2 3 4
Pendahuluan a. Mengawali pembelajaran dengan berdoa dan Religiositas 15 Menit
memberi salam (beriman dan
b. Menyanyikan lagu Indonesia (pada jam bertaqwa)
pertama) • Kemandirian
c. Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif (tertib dan
untuk memulai proses KBM (kerapian, Disiplin)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Nilai-nilai Karakter Waktu
1 2 3 4
kebersihan ruang kelas, menyediakan media • Nasionalisme
dan alat serta buku yang diperlukan) (Cinta Tanah Air,
d. Mengingatkan kembali kepada peserta didik semangat
tentang materi pertemuan sebelumnya kebangsaan)
tentang mengevaluasi kelebihan dan
kekurangan berbagai bentuk/jenis sumber
sejarah.
e. Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus
dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran serta menanamkan rasa cinta
tanah air
1 2 3 4
membuat timeline untuk
menyelesaikan proyek, Gotong Royong
proyek, Saling
1 2 3 4
dengan tahap perkembangan proyeknya
sehingga peserta didik dapat melakukan
perbaikan
Pertemuan 2
Nilai-nilai Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Karakter
1 2 3 4
a. Mengawali pembelajaran dengan • Religiositas 15 menit
berdoa dan memberi salam (beriman dan
b. Menyanyikan lagu Indonesia (Pada bertaqwa)
jam pertama) • Kemandirian
c. Mempersiapkan kelas agar lebih (tertib dan
kondusif untuk memulai proses KBM Disiplin)
(kerapian, kebersihan ruang kelas, • Nasionalisme
menyediakan media dan alat serta (Cinta Tanah
buku yang diperlukan) Air, semangat
Pendahuluan
d. Mengingatkan kembali kepada siswa kebangsaan)
tentang materi pertemuan
sebelumnya tentang penelitian
sejarah dan memepersiapkan untuk
menyampaikan laporan penelitian
melalui presentasi
e. Memotivasi peserta didik untuk lebih
fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran
5. Menguji hasil. 85 menit
Peserta didik mempresentasikan hasil
Gotong Royong
laporan penelitiannya (Bekerja sama)
guru dapat mengukur ketercapaian Kemandirian
kompetensi peserta didiknya dari (Kreatif , Kritis
proyek yang telah dilaksanakan Rasa ingin tahu,
komunikatif)
peserta didik melihat dimana
kekurangan dan/atau kelebihan
proyek yang mereka hasilkan
berdasarkan masukkan dari peserta
didik/kelompok lain serta masukkan
dari guru.
5. 6. Mengevaluasi kegiatan/pengalaman.
peserta didik dan guru melakukan
refleksi terhadap aktivitas dan hasil
Kegiatan Inti proyek yang sudah dilakukan.
proses refleksi dilakukan secara Kemandirian
individu maupun kelompok. (Berfikir kritis
peserta didik diminta untuk Kreatif
mengungkapkan perasaan dan Bertanggung
pengalamannya selama menyelesaikan jawab )
proyek.
guru dan peserta didik
mengembangkan diskusi dalam rangka
memperbaiki kinerja selama proses
pembelajaran, sehingga pada akhirnya
ditemukan suatu temuan untuk
menjawab permasalahan yang
diajukan pada tahap pertama
pembelajaran dan permasalahan lain
yang serupa.
a. Menyimpulkan hasil pembelajaran Religiositas 16
b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan (beriman dan
yang sudah dilaksanakan; bertaqwa)
Nasionalisme
c. Membagikan soal penilaian harian 35 menit
untuk mengetahui penguasaan materi
yang telah dipelajari
d. Memberikan umpan balik terhadap
Penutup proses dan hasil pembelajaran; dan
e. Menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya
f. Menyanyikan salah satu lagu wajib
nasional/lagu daerah serta berdoa (jika
pada jam terakhir)
Lampiran RPP
I. Penilaian
CATATAN SISWA
TANGGAL NO. NAMA (Bisa positif atau KET.
negatif)
1.
2.
3.
4.
Dst
c. Hasil penilaian sikap dalam jurnal akan direkap dalam satu semester dan diserahkan ke
wali kelas, untuk dipertimbangkan dalam penilaian sikap dalam rapor (menunjang
penilaian sikap dari guru PAI dan guru PPKN).
2. Instrumen Penilaian Pengetahuan
a. Tes Tulis
SOAL:
1. Tuliskan yang kamu ketahui tentang pengertian penelitian sejarah?
KUNCI JAWABAN
RUBRIK JAWABAN SOAL KOGNITIF
NO JAWABAN SKOR
1 Penelitian sejarah merupakan salah satu penelitian mengenai 20
pengumpulan dan evaluasi data secara sistematik dengan kejadian masa
lalu untuk menguji hipotesis yang berhubungan dengan penyebab,
pengaruh, atau perkembangan kejadian yang mungkin membantu
dengan memberikan informasi pada kejadian sekarang dan
mengantisipasi kejadian yang akan datang
1.Menentukan topik
Dalam sebuah penelitian, Suyitno (2011) berpendapat bahwa
harus ada topik atau masalah yang melatarbelakangi penelitian
tersebut. Topik tersebut harus ditetapkan pertama kali dalam
menyusun langkah-langkah penelitian. Topik atau masalah adalah hal-
hal yang akan dibahasa dalam penelitian. Intinya, topik dapat berupa
persoalan pokok yang memerlukan pemecahan, penjelasan,
pendeskripsian, dan penegasan lebih lanjut.
2.Heuristik
Heuristik berasal dari kata Yunani, heuriskein, artinya menemukan.
Heuristik, maksudnya adalah tahap untuk mencari, menemukan, dan
mengumpulkan sumber-sumber berbagai data agar dapat mengetahui
segala bentuk peristiwa atau kejadian sejarah masa lampau yang
relevan dengan topik/judul penelitian
3.Verifikasi
Verifikasi adalah penilaian terhadap sumber-sumber sejarah. Verifikasi
dalam sejarah memiliki arti pemeriksaan terhadap kebenaran laporan
tentang suatu peristiwa sejarah.
4.Interpretasi
Interpretasi adalah menafsirkan fakta sejarah dan merangkai fakta
tersebut menjadi satu kesatuan yang harmonis dan masuk akal.
Interpretasi dalam sejarah dapat juga diartikan sebagai penafsiran
suatu peristiwa atau memberikan pandangan teoritis terhadap suatu
peristiwa
5.Historiografi
Historiografi merupakan tahap terakhir dari kegiatan penelitian untuk
penulisan sejarah. Menulis kisah sejarah bukanlah sekadar menyusun
dan merangkai fakta-fakta hasil penelitian, melainkan juga
menyampaikan suatu pikiran melalui interpretasi sejarah berdasarkan
fakta hasil penelitian
KD IPK Tugas
4.7 4.7.1 Mengemukakan Hasil Penelitian Melakukan sebuah penelitian
Sejarah sejarah secara berkelompok
4.7.2 Menghasilkan Sebuah Penulisan kemudian dibuat laporannya
Sejarah dalam bentuk makalah dan
presentasikan .
Rubrik penilaian
Struktur
Indikator Nilai
Makalah
Menunjukkan dengan tepat isi :
Latar belakang
Pendahuluan Rumusan masalah
Tujuan penulisan.
Ketepatan pemilihan gambar
Orisinalitas makalah
Menganalisis tentang bagaimana seharusnya
mempertahankan ketersediaan kebutuhan makanan agar
Isi tidak punah Struktur/logika penulisan disusun dengan
jelas sesuai metode yang dipakai
Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan komunikatif
Menghindari sumber (akun) yang belum dikaji secara
ilmiah
Kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah
Saran relevan dengan kajian, dan berisi pesan untuk
Struktur
Indikator Nilai
Makalah
Penutup peningkatan kepedulian terhadap hasil peninggalan
kebudayaan masa lampau di Indonesia
Daftar Rujukan / Daftar pustaka yang dapat
dipertanggungjawabkan (Ilmiah)
Jumlah
Sangat sesuai 4
Sesuai 3
Cukup 2
Kurang 1
Jumlah nilai yang diperoleh
SKOR PENILAIAN Nilai = -------------------------------------- X
100
Jumlah nilai maksimal (44)
3. Penilaian Ketrampilan
Rubrik Penilaian ketrampilan (Presentasi Kelompok)
a. Penilaian untuk kegiatan diskusi kelompok
Argumentas
Nama Komunikasi Mendengar Kontribusi Sko
No i
1-4 1–4 1-4 r
1–4
1
2
3
4
5
Skor Perolehan
X 100
Skor maksimal
Keterangan ;
Menkomunikasikan adalah kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan atau
menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang efektif
Mendengarkan dipahamin sebagai kemampuan pesertadidik untuk tidak menyela,
memotong, menginterupsi pembicaraan seseorang ketika sedang mengungkapkan
gagasanya
Berargumentasi menunjukan kemampuan peserta didik dalam melakukan argumentasi
logis ketika ada pihak yang bertanya atau memtantakan gagasannya
Berkontribusi kemampuan peserta didik memberi masukan gagasa-gagasan yang
mendukung atau mengarah pada penarikan kesimpulan termasuk didalamnya menghargai
perbedaan pendapat
b. Penilaian Presentasi
Keterangan Nilai
80 – 90 : cukup mampu menjelaskan, memvisualisasikan dan merespon
91- 100 : Mampu Menjelaskan menjelaskan, memvisualisasikan dan
Keterangan ketrampilan
Menjelaskan : adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi dan
diskusi secara menyeluruh
Memvisualisasikan : adalah kemampuann mengemas informasi seunik dan
semenarik mungkin
Merespon : adalah kemampuan peserta didi menyampaiakn tanggapan
atas pertanyaan, bantahan dan sanggahan dari pihak lain
secara empatik
II. Materi
Salah satu jenis penelitian yang mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia
adalah penelitian sejarah. Tujuan penelitian sejarah atau historis adalah untuk memahami masa
lalu, dan mencoba memahami masa kini atas dasar persitiwa atau perkembangan di
masalampau. Penelitian ini penting terutama dalam menggambarkan atau memotret keadaan
atau kejadian masa lalu yang kemudian untuk menjadi proses pembelajaran masyarakat
sekarang. Secara definisi , penelitian sejarah dapat diartikan sebagai berikut.
Penelitian sejarah atau historical research is a systematic collection and objective
evaluation of data related to past occurrences in order to test hypotheses concerning causes,
effects, or trends of these events that may help to explain present events and anticipate future
events.
Penelitian sejarah merupakan salah satu penelitian mengenai pengumpulan dan evaluasi
data secara sistematik dengan kejadian masa lalu untuk menguji hipotesis yang berhubungan
dengan penyebab, pengaruh, atau perkembangan kejadian yang mungkin membantu dengan
memberikan informasi pada kejadian sekarang dan mengantisipasi kejadian yang akan datang.
Dalam sebuah penelitian, Suyitno (2011) berpendapat bahwa harus ada topik atau
masalah yang melatarbelakangi penelitian tersebut. Topik tersebut harus ditetapkan
pertama kali dalam menyusun langkah-langkah penelitian. Topik atau masalah adalah hal-
hal yang akan dibahasa dalam penelitian. Intinya, topik dapat berupa persoalan pokok yang
memerlukan pemecahan, penjelasan, pendeskripsian, dan penegasan lebih lanjut.
2. Heuristik
Dokumen-dokumen yang berhasil dihimpun merupakan data yang sangat berharga Dokumen
dapat menjadi dasar untuk menelusuri peristiwa-peristiwa sejarah yang telah terjadi pada masa
lampau.
Menurut sifatnya ada dua, yaitu sumber primer dan sumber sekunder.
1. Sumber primer adalah sumber yang dibuat pada saat peristiwa terjadi, seperti dokumen
laporan kolonial. Sumber primer dibuat oleh tangan pertama.
2. sumber sekunder merupakan sumber yang menggunakan sumber primer sebagai
sumber utamanya. Jadi, dibuat oleh tangan atau pihak kedua.Contohnya, buku, skripsi,
dan tesis
Jika kita mendapatkan sumber tertulis, kita akan mendapatkan sumber tertulis sezaman dan
setempat yang memiliki kadar kebenaran yang relatif tinggi, serta sumber tertulis tidak sezaman
dan tidak setempat yang memerlukan kejelian para penelitinya. Dari sumber yang ditemukan
itu, sejarawan melakukan penelitian.
Tanpa adanya sumber sejarah, sejarawan akan mengalami kesulitan menemukan jejak-jejak
sejarah dalam kehidupan manusia. Untuk sumber lisan, pemilihan sumber didasarkan pada
pelaku atau saksi mata suatu kejadian. Narasumber lisan yang hanya mendengar atau tidak
hidup sezaman dengan peristiwa tidak bisa dijadikan narasumber lisan.
3. Verifikasi
Verifikasi adalah penilaian terhadap sumber-sumber sejarah. Verifikasi dalam sejarah
memiliki arti pemeriksaan terhadap kebenaran laporan tentang suatu peristiwa sejarah.
Penilaian terhadap sumber-sumber sejarah menyangkut aspek ekstern dan intern.
1. Aspek ekstern mempersoalkan apakah sumber itu asli atau palsu sehingga sejarawan
harus mampu menguji tentang keakuratan dokumen sejarah tersebut, misalnya, waktu
pembuatan dokumen, bahan, atau materi dokumen.
2. Aspek intern mempersoalkan apakah isi yang terdapat dalam sumber itu dapat
memberikan informasi yang diperlukan. Dalam hal ini,aspek intern berupa proses
analisis terhadap suatu dokumen.
Setelah ada kepastian bahwa sumber itu merupakan sumber yang benar diperlukan dalam
bentuk asli dan masih utuh, maka dilakukan kritik intern.
Kritik intern dilakukan untuk membuktikan bahwa informasi yang terkandung di dalam
sumber itu dapat dipercaya, dengan penilaian intrinsik terhadap sumber dan dengan
membandingkan kesaksian-kesaksian berbagai sumber.
Langkah pertama dalam penilain intrinsik adalah menentukan sifat sumber itu (apakah
resmi/formal atau tidak resmi/informal). Dalam penelitian sejarah, sumber tidak resmi/informal
dinilai lebih berharga daripada sumber resmi sebab sumber tidak resmi bukan dimaksudkan
untuk dibaca orang banyak (untuk kalangan bebas) sehingga isinya bersifat apa adanya, terus
terang, tidak banyak yang disembunyikan, dan objektif.
Langkah kedua dalam penilaian intrinsik adalah menyoroti penulis sumber tersebut sebab dia
yang memberikan informasi yang dibutuhkan. Pembuatan sumber harus dipastikan bahwa
kesaksiannya dapat dipercaya. Untuk itu, harus mampu memberikan kesaksian yang benar dan
harus dapat menjelaskan mengapa ia menutupi (merahasiakan) suatu peristiwa, atau sebaliknya
melebih-lebihkan karena ia berkepentingan di dalamnya.
Langkah ketiga dalam penilaian intrinsik adalah membandingkan kesaksian dari berbagai
sumber dengan menjajarkan kesaksian para saksi yang tidak berhubungan satu dan yang lain
(independent witness) sehingga informasi yang diperoleh objektif. Contohnya adalah
terjadinya peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta.
Sumber-sumber yang diakui kebenarannya lewat verifikasi atau kritik, baik intern maupun
ekstern, menjadi fakta. Fakta adalah keterangan tentang sumber yang dianggap benar oleh
sejarawan atau peneliti sejarah. Fakta bisa saja diartikan sebagai sumber-sumber yang terpilih.
4. Interpretasi
Interpretasi adalah menafsirkan fakta sejarah dan merangkai fakta tersebut menjadi
satu kesatuan yang harmonis dan masuk akal. Interpretasi dalam sejarah dapat juga diartikan
sebagai penafsiran suatu peristiwa atau memberikan pandangan teoritis terhadap suatu
peristiwa. Sejarah sebagai suatu peristiwa dapat diungkap kembali oleh para sejarawan melalui
berbagai sumber, baik berbentuk data, dokumen perpustakaan, buku, berkunjung ke situs-situs
sejarah atau wawancara, sehingga dapat terkumpul dan mendukung dalam proses interpretasi.
Dengan demikian, setelah kritik selesai maka langkah berikutnya adalah melakukan interpretasi
atau penafsiran dan analisis terhadap data yang diperoleh dari berbagai sumber. Interpretasi
dalam sejarah adalah penafsiran terhadap suatu peristiwa, fakta sejarah, dan merangkai suatu
fakta dalam kesatuan yang masuk akal. Penafsiran fakta harus bersifat logis terhadap
keseluruhan konteks peristiwa sehingga berbagai fakta yang lepas satu sama lainnya dapat
disusun dan dihubungkan menjadi satu kesatuan yang masuk akal.
Bagi kalangan akademis, agar dapat menginterpretasi fakta dengan kejelasan yang objektif,
harus dihindari penafsiran yang semena-mena karena biasanya cenderung bersifat subjektif.
Selain itu, interpretasi harus bersifat deskriptif sehingga para akademisi juga dituntut untuk
mencari landasan interpretasi yang mereka gunakan.
Proses interpretasi juga harus bersifat selektif sebab tidak mungkin semua fakta dimasukkan
ke dalam cerita sejarah, sehingga harus dipilih yang relevan dengan topik yang ada dan
mendukung kebenaran sejarah.
5. Penulisan Sejarah
Penulisan sejarah sering juga disebut dengan Historiografi merupakan tahap terakhir
dari kegiatan penelitian untuk penulisan sejarah. Menulis kisah sejarah bukanlah sekadar
menyusun dan merangkai fakta-fakta hasil penelitian, melainkan juga menyampaikan suatu
pikiran melalui interpretasi sejarah berdasarkan fakta hasil penelitian. Untuk itu, menulis
sejarah memerlukan kecakapan dan kemahiran. Historiografi merupakan rekaman tentang
segala sesuatu yang dicatat sebagai bahan pelajaran tentang perilaku yang baik. Sesudah
menentukan judul, mengumpulkan bahan-bahan atau sumber serta melakukan kritik dan
seleksi, maka mulailah menuliskan kisah sejarah.