Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Satuan Pendidikan : SMAN 81 Jakarta
Kelas/ Semester : X IPS/2
Mata Pelajaran : Sejarah
Materi Pokok : Penelitian dan Penulisan Sejarah
Alokasi waktu : 3 X 45 menit
Jumlah Pertemuan :2x

A. Kompetensi Inti :
KI.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
KI.2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,santun, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif Dalam berinteraksi
secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional.
KI.3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya dan
humaniora.
KI.4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandii, kolaboratif, komunikatif dan solutif, dalam ranah konkret dan
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.7. Memahami langkah-langkah penelitian 3.7.1 Mendefinisikan Heurustik


sejarah (heuristik, kritik/verifikasi, 3.7.2 Mendefinisikan Verifikasi
interpretasi/eksplanasi, dalan 3.7.3 Mendefinisikan Interpretasi
menghasilkan penulisan sejarah 3.7.4 Menentukan Langkah-langkah Penelitian
Sejarah
3.7.5 Membedakan Jenis-jenis Penelitian Sejarah

4.7. Menerapkan Langah-langkah penelitian 4.7.1 Mengemukakan Hasil Penelitian Sejarah


sejarah (heuristik, kritik/verifikasi, 4.7.2 Menghasilkan Sebuah Penulisan Sejarah
interpretasi/ eksplanasi dan penulisan
sejarah) dalam mempelajari sumber
sejarah yang ada di sekitarnya
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui Pembelajaran Projec Based Learning, Peserta didik dapat menerapkan langkah-langkah
Penelitian sejarah (Heuristik,Kritik/Verifikasi,interpretasi/eksplrnasi,dalam menghasilkan suatu
penulisan sejarah memiliki sikap responsif (berfikir kritis) dan kreatif (kemandirian), mampu
bekerjasama (gotong royong) dalam memecahkan masalah dan berkomunikasi serta
mengembangkan dan menyajikan hasil analisis dengan baik

D. Materi Pembelajaran
1. Heurustik dalam Penulisan Sejarah
2. Verifikasi Dalam Penulisan Sejarah
3. Interpretasi dalam Penulisan Sejarah
4. Penulusan Sejarah

E. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan pembelajaran : Ilmiah (Scientific)


2. Metode pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan
3. Model pembelajaran : Pembelajaran berbasis proyek (Projec Based learning) dengan
sintak menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek, mendesain perencanaan proyek,
menyusun jadwal sebagai langkah nyata dari sebuah proyek, memonitor kegiatan dan
perkembangan proyek, menguji hasil, mengevaluasi kegiatan/pengalaman.

F. Media dan Alat


1. Media : Power point langkah-langkah penelitian sejarah
2. Alat :Bagan Peta Konsep Penelitian Sejarah, LCD

G. Sumber Belajar
a. Syukur Abdul, Rudi Gunawan, Nana Supriatna, dan Achmad Sunyayadi,(2013) , Modul
Sejarah Peminatan SMA kelas X ,Jakarta : Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya, Dirjen
Kebudayaan, Kemendikbud.
b. Hapsari Ratna, Buku Sejarah kelas X, Sejarah Kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial untuk
SMA/MA Kelas X, Ratna Hapsari, Erlangga, PT. Gelora Aksara Pratama, Jakarta
c. Internet

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan 1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Nilai-nilai Karakter Waktu

1 2 3 4
Pendahuluan a. Mengawali pembelajaran dengan berdoa dan  Religiositas  15 Menit
memberi salam (beriman dan
b. Menyanyikan lagu Indonesia (pada jam bertaqwa)
pertama) • Kemandirian
c. Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif (tertib dan
untuk memulai proses KBM (kerapian, Disiplin)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Nilai-nilai Karakter Waktu

1 2 3 4
kebersihan ruang kelas, menyediakan media • Nasionalisme
dan alat serta buku yang diperlukan) (Cinta Tanah Air,
d. Mengingatkan kembali kepada peserta didik semangat
tentang materi pertemuan sebelumnya kebangsaan)
tentang mengevaluasi kelebihan dan
kekurangan berbagai bentuk/jenis sumber
sejarah.
e. Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus
dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran serta menanamkan rasa cinta
tanah air

Kegiatan 1) Menyiapkan pertanyaan atau penugasan  Kemandirian 105 Menit

Inti proyek (Kerja


 guru menyampaikan tujuan pembelajaran keras,kreatif,
 peserta didik mengamati ppt tentang
rasa ingin tahu,
langkah-langkah penelitian,
berani
 guru menyampaikan pertanyaan
mengumukakan
bagaimana cara melakukan penelitian
pendapat)
sejarah yang benar dan sesuai dengan
 Gotong Royong
langkah-langkah penelitian sejarah
 peserta didik diberikan proyek (Bekerjasama)

melakukan sebuah penelitian sejarah.

2. Mendesain perencanaan proyek


Peserta didik mendesain perencanaan
penelitian di mulai dengan menentukan topik
penelitian, kemudian heuristik, verifikasi,
interpretasi dan akhirnya penulisan sejarah
hasil penelitian
3. Menyusun jadwal sebagai langkah nyata
dari sebuah proyek
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Nilai-nilai Karakter Waktu

1 2 3 4
 membuat timeline untuk
menyelesaikan proyek,  Gotong Royong

 membuat deadline penyelesaian (Kerja sama,

proyek, Saling

 membawa peserta didik agar menghormati,

merencanakan cara yang baru, tenggang rasa)

 membimbing peserta didik ketika  Integritas


mereka membuat cara yang tidak (Tanggung
berhubungan dengan proyek, dan jawab ,Kerja
 meminta peserta didik untuk keras)
membuat penjelasan (alasan) tentang
pemilihan suatu cara
Jadwal untuk penelitian diantaranya:
NO Kegiatan Waktu

1 Membentuk kelompok 5 mnt


2 Pemilihan topik penelitian 10 mnt
3 Diskusi kelompok 20 mnt
pembagian tugas
4 Melakukan penelitian 90 mnt
dilingkungan sekolah
5 Melaporkan hasil penelitian 10 m

4. Memonitor kegiatan dan perkembangan  Kemandirian


proyek (Rasa ingin
 Guru melakukan monitor terhadap tahu,
aktivitas peserta didik selama Bekerja keras)
menyelesaikan proyek.
 Guru menjadi mentor bagi aktivitas
peserta didik
 Peserta didik melakukan pengecekan
atas kerja mereka apakah sesuai
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Nilai-nilai Karakter Waktu

1 2 3 4
dengan tahap perkembangan proyeknya
sehingga peserta didik dapat melakukan
perbaikan

Penutup a. Melakukan refleksi terhadap kegiatan  Religiositas 15 menit


yang sudah dilaksanakan; (beriman dan
b. Guru bersama peserta didik
menyimpulkan hasil pertemuan hari itu bertaqwa)
c. menyampaikan rencana pembelajaran  Nasionalisme
diskusi dan presentasi penyampaian hasil
penelitian yang akan dilanjutkan dalam
pertemuan berikutnya
d. Menyanyikan salah satu lagu wajib
nasional/lagu daerah serta berdoa (jika
pada jam terakhir)

Pertemuan 2
Nilai-nilai Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Karakter
1 2 3 4
a. Mengawali pembelajaran dengan • Religiositas 15 menit
berdoa dan memberi salam (beriman dan
b. Menyanyikan lagu Indonesia (Pada bertaqwa)
jam pertama) • Kemandirian
c. Mempersiapkan kelas agar lebih (tertib dan
kondusif untuk memulai proses KBM Disiplin)
(kerapian, kebersihan ruang kelas, • Nasionalisme
menyediakan media dan alat serta (Cinta Tanah
buku yang diperlukan) Air, semangat
Pendahuluan
d. Mengingatkan kembali kepada siswa kebangsaan)
tentang materi pertemuan
sebelumnya tentang penelitian
sejarah dan memepersiapkan untuk
menyampaikan laporan penelitian
melalui presentasi
e. Memotivasi peserta didik untuk lebih
fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran
5. Menguji hasil. 85 menit
 Peserta didik mempresentasikan hasil
 Gotong Royong
laporan penelitiannya (Bekerja sama)
 guru dapat mengukur ketercapaian  Kemandirian
kompetensi peserta didiknya dari (Kreatif , Kritis
proyek yang telah dilaksanakan Rasa ingin tahu,
komunikatif)
 peserta didik melihat dimana
kekurangan dan/atau kelebihan
proyek yang mereka hasilkan
berdasarkan masukkan dari peserta
didik/kelompok lain serta masukkan
dari guru.
5. 6. Mengevaluasi kegiatan/pengalaman.
 peserta didik dan guru melakukan
refleksi terhadap aktivitas dan hasil
Kegiatan Inti proyek yang sudah dilakukan.
 proses refleksi dilakukan secara  Kemandirian
individu maupun kelompok. (Berfikir kritis
 peserta didik diminta untuk Kreatif
mengungkapkan perasaan dan Bertanggung
pengalamannya selama menyelesaikan jawab )
proyek.
 guru dan peserta didik
mengembangkan diskusi dalam rangka
memperbaiki kinerja selama proses
pembelajaran, sehingga pada akhirnya
ditemukan suatu temuan untuk
menjawab permasalahan yang
diajukan pada tahap pertama
pembelajaran dan permasalahan lain
yang serupa.
a. Menyimpulkan hasil pembelajaran  Religiositas 16
b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan (beriman dan
yang sudah dilaksanakan; bertaqwa)
Nasionalisme
c. Membagikan soal penilaian harian 35 menit
untuk mengetahui penguasaan materi
yang telah dipelajari
d. Memberikan umpan balik terhadap
Penutup proses dan hasil pembelajaran; dan
e. Menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya
f. Menyanyikan salah satu lagu wajib
nasional/lagu daerah serta berdoa (jika
pada jam terakhir)

I. Penilaian Hasil Belajar


1. Kompetensi Penilaian
a. Penilaian pengetahuan
b. Penilaian keterampilan
c. Penilaian sikap
2. Tehnik
a. Penilaian pengetahuan : Tes tertulis
b. Penilaian Keterampilan : Laporan penelitian
c. Penilaian Sikap ; Observasi
3. Bentuk
a. Pilihan ganda dan uraian (terlampir)
b. Lembar penugasan (terlampir)
c. Lembar observasi (terlampir)
4. Remidi
a. Tugas berupa tugas mandiri untuk mempelajari materi dengan indikator
yang belum dicapai
b. Tugas belajar bersama tutor sebaya menganai indikator yang belum
dicapai dengan bimbingan guru
5. Pengayaan
a. Menjadi Tutor sebaya kepada teman yang belum mampu mencapai KKM
pada indikatornya dengan pendampingan guru
b. Diberikan pada peserta didik materi pada pertemuan selanjutnya sebagai
pengetahuan tambahan

Mengetahui Jakarta, 26 Januari 2018


Kepala SMAN 81 Jakarta Guru Mata Pelajaran

Lampiran RPP
I. Penilaian

1. Penilaian Kompetensi Sikap


a. Sikap yang menjadi fokus penilian adalah sikap jujur, disiplin, tanggungjawab, kerjasama
dan proaktif
b. Untuk sikap akan dilihat peserta didi yang memiliki sikap yang sangat positif terhadap
kelima sikap diatas, dan hasilnya akan dicatat dalam jurnal sebagai berikut:

CATATAN SISWA
TANGGAL NO. NAMA (Bisa positif atau KET.
negatif)
1.
2.
3.
4.
Dst

c. Hasil penilaian sikap dalam jurnal akan direkap dalam satu semester dan diserahkan ke
wali kelas, untuk dipertimbangkan dalam penilaian sikap dalam rapor (menunjang
penilaian sikap dari guru PAI dan guru PPKN).
2. Instrumen Penilaian Pengetahuan
a. Tes Tulis

PETUNJUK Tuliskan pendapatmu dalam bentuk uraian/opini di selembar kertas

Nama Peserta didik : ............................................


Kelas : ............................................
Hari/Tanggal : ............................................

SOAL:
1. Tuliskan yang kamu ketahui tentang pengertian penelitian sejarah?

2. Jelaskan untuk apakah tujuan dari penelitian sejarah tersebut dilakukan?

3. Bagaimanakah sumber sejarah dapat dikatakan valid?

4. Uraikan tentang langkah – langkah dalam penelitian sejarah?

5. Bagaimanakah bentuk penulisan sejarah berdasarkan ruang dan waktu?

KUNCI JAWABAN
RUBRIK JAWABAN SOAL KOGNITIF

NO JAWABAN SKOR
1 Penelitian sejarah merupakan salah satu penelitian mengenai 20
pengumpulan dan evaluasi data secara sistematik dengan kejadian masa
lalu untuk menguji hipotesis yang berhubungan dengan penyebab,
pengaruh, atau perkembangan kejadian yang mungkin membantu
dengan memberikan informasi pada kejadian sekarang dan
mengantisipasi kejadian yang akan datang

Tidak ada jawaban/kosong 0


2 Tujuan penelitian sejarah atau historis adalah untuk memahami masa 20
lalu, dan mencoba memahami masa kini atas dasar persitiwa atau
perkembangan di masalampau. Penelitian ini penting terutama dalam
menggambarkan atau memotret keadaan atau kejadian masa lalu yang
kemudian untuk menjadi proses pembelajaran masyarakat sekarang

Tidak menjawab/jawaban kosong 0


3 Sumber sejarah ada 2 yaitu : 20
1. Sumber primer adalah sumber yang dibuat pada saat peristiwa
terjadi, seperti dokumen laporan kolonial. Sumber primer dibuat
oleh tangan pertama.
2. sumber sekunder merupakan sumber yang menggunakan sumber
primer sebagai sumber utamanya. Jadi, dibuat oleh tangan atau
pihak kedua.Contohnya, buku, skripsi, dan tesis
Dapat dikatakan valid jika sudah melalui verifikasi dan melalui uji kritik
internal dan uji kritik eksternal
Tidak ada jawaban/jawaban kosong 0
4 Langkah – Langkah Penelitian Sejarah 20

1.Menentukan topik
Dalam sebuah penelitian, Suyitno (2011) berpendapat bahwa
harus ada topik atau masalah yang melatarbelakangi penelitian
tersebut. Topik tersebut harus ditetapkan pertama kali dalam
menyusun langkah-langkah penelitian. Topik atau masalah adalah hal-
hal yang akan dibahasa dalam penelitian. Intinya, topik dapat berupa
persoalan pokok yang memerlukan pemecahan, penjelasan,
pendeskripsian, dan penegasan lebih lanjut.

2.Heuristik
Heuristik berasal dari kata Yunani, heuriskein, artinya menemukan.
Heuristik, maksudnya adalah tahap untuk mencari, menemukan, dan
mengumpulkan sumber-sumber berbagai data agar dapat mengetahui
segala bentuk peristiwa atau kejadian sejarah masa lampau yang
relevan dengan topik/judul penelitian
3.Verifikasi
Verifikasi adalah penilaian terhadap sumber-sumber sejarah. Verifikasi
dalam sejarah memiliki arti pemeriksaan terhadap kebenaran laporan
tentang suatu peristiwa sejarah.

4.Interpretasi
Interpretasi adalah menafsirkan fakta sejarah dan merangkai fakta
tersebut menjadi satu kesatuan yang harmonis dan masuk akal.
Interpretasi dalam sejarah dapat juga diartikan sebagai penafsiran
suatu peristiwa atau memberikan pandangan teoritis terhadap suatu
peristiwa
5.Historiografi
Historiografi merupakan tahap terakhir dari kegiatan penelitian untuk
penulisan sejarah. Menulis kisah sejarah bukanlah sekadar menyusun
dan merangkai fakta-fakta hasil penelitian, melainkan juga
menyampaikan suatu pikiran melalui interpretasi sejarah berdasarkan
fakta hasil penelitian

Tidak ada jawaban/jawaban kosong 0


5 Ada tiga bentuk penulisan sejarah berdasarkan ruang dan waktu 20
a.Penulisan sejarah tradisional
Kebanyakan karya ini kuat dalam hal genealogi, tetapi tidak kuat dalam hal
kronologi dan detail biografis. Tekanannya penggunaan sejarah sebagai
bahan pengajaran agama. Adanya kingship (konsep mengenai raja),
pertimbangan kosmologis, & antropologis lebih diutamakan daripada
keterangan dari sebab akibat.
b.Penulisan sejarah kolonial
Penulisan ini memiliki ciri nederlandosentris (eropasentris), tekanannya
pada aspek politik dan ekonomi serta bersifat institusional.
c.Penulisan sejarah nasional
Penulisannya menggunakan metode ilmiah secara terampil dan bertujuan
untuk kepentingan nasionalisme.
Tidak ada jawaban/jawaban kosong 0
Jumlah Skor Total 100

Jumlah nilai yang diperoleh


SKOR KUNCI JAWABAN Nilai = -------------------------------------- X
100
Jumlah nilai maksimal (100)

b. Tugas Mandiri Terstruktur

KD IPK Tugas
4.7 4.7.1 Mengemukakan Hasil Penelitian Melakukan sebuah penelitian
Sejarah sejarah secara berkelompok
4.7.2 Menghasilkan Sebuah Penulisan kemudian dibuat laporannya
Sejarah dalam bentuk makalah dan
presentasikan .

Rubrik penilaian

Lembar Penilaian Makalah

Struktur
Indikator Nilai
Makalah
Menunjukkan dengan tepat isi :
 Latar belakang
Pendahuluan  Rumusan masalah
 Tujuan penulisan.
 Ketepatan pemilihan gambar
 Orisinalitas makalah
 Menganalisis tentang bagaimana seharusnya
mempertahankan ketersediaan kebutuhan makanan agar
Isi tidak punah Struktur/logika penulisan disusun dengan
jelas sesuai metode yang dipakai
 Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan komunikatif
 Menghindari sumber (akun) yang belum dikaji secara
ilmiah
 Kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah
 Saran relevan dengan kajian, dan berisi pesan untuk
Struktur
Indikator Nilai
Makalah
Penutup peningkatan kepedulian terhadap hasil peninggalan
kebudayaan masa lampau di Indonesia
 Daftar Rujukan / Daftar pustaka yang dapat
dipertanggungjawabkan (Ilmiah)
Jumlah

Kriteria Penilaian Untuk Masing - Masing Indikator:

Sangat sesuai 4
Sesuai 3
Cukup 2
Kurang 1
Jumlah nilai yang diperoleh
SKOR PENILAIAN Nilai = -------------------------------------- X
100
Jumlah nilai maksimal (44)

3. Penilaian Ketrampilan
Rubrik Penilaian ketrampilan (Presentasi Kelompok)
a. Penilaian untuk kegiatan diskusi kelompok

Argumentas
Nama Komunikasi Mendengar Kontribusi Sko
No i
1-4 1–4 1-4 r
1–4
1
2
3
4
5

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Skor Perolehan
X 100
Skor maksimal

Keterangan ;
 Menkomunikasikan adalah kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan atau
menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang efektif
 Mendengarkan dipahamin sebagai kemampuan pesertadidik untuk tidak menyela,
memotong, menginterupsi pembicaraan seseorang ketika sedang mengungkapkan
gagasanya
 Berargumentasi menunjukan kemampuan peserta didik dalam melakukan argumentasi
logis ketika ada pihak yang bertanya atau memtantakan gagasannya
 Berkontribusi kemampuan peserta didik memberi masukan gagasa-gagasan yang
mendukung atau mengarah pada penarikan kesimpulan termasuk didalamnya menghargai
perbedaan pendapat

b. Penilaian Presentasi

No Nama Siswa Menjelaskan Memvisualisasikan Merespon R Nilai

Keterangan Nilai
 80 – 90 : cukup mampu menjelaskan, memvisualisasikan dan merespon
 91- 100 : Mampu Menjelaskan menjelaskan, memvisualisasikan dan
 Keterangan ketrampilan
 Menjelaskan : adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi dan
diskusi secara menyeluruh
 Memvisualisasikan : adalah kemampuann mengemas informasi seunik dan
semenarik mungkin
 Merespon : adalah kemampuan peserta didi menyampaiakn tanggapan
atas pertanyaan, bantahan dan sanggahan dari pihak lain
secara empatik
II. Materi

Materi Ajar Penelitian Dan Penulisan Sejarah

Pengertian Penelitian Sejarah

Salah satu jenis penelitian yang mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia
adalah penelitian sejarah. Tujuan penelitian sejarah atau historis adalah untuk memahami masa
lalu, dan mencoba memahami masa kini atas dasar persitiwa atau perkembangan di
masalampau. Penelitian ini penting terutama dalam menggambarkan atau memotret keadaan
atau kejadian masa lalu yang kemudian untuk menjadi proses pembelajaran masyarakat
sekarang. Secara definisi , penelitian sejarah dapat diartikan sebagai berikut.
Penelitian sejarah atau historical research is a systematic collection and objective
evaluation of data related to past occurrences in order to test hypotheses concerning causes,
effects, or trends of these events that may help to explain present events and anticipate future
events.
Penelitian sejarah merupakan salah satu penelitian mengenai pengumpulan dan evaluasi
data secara sistematik dengan kejadian masa lalu untuk menguji hipotesis yang berhubungan
dengan penyebab, pengaruh, atau perkembangan kejadian yang mungkin membantu dengan
memberikan informasi pada kejadian sekarang dan mengantisipasi kejadian yang akan datang.

Langkah-langkah dalam melakukan penelitian sejarah

1. Menentukan topik penelitian

Dalam sebuah penelitian, Suyitno (2011) berpendapat bahwa harus ada topik atau
masalah yang melatarbelakangi penelitian tersebut. Topik tersebut harus ditetapkan
pertama kali dalam menyusun langkah-langkah penelitian. Topik atau masalah adalah hal-
hal yang akan dibahasa dalam penelitian. Intinya, topik dapat berupa persoalan pokok yang
memerlukan pemecahan, penjelasan, pendeskripsian, dan penegasan lebih lanjut.

2. Heuristik

Heuristik berasal dari kata Yunani, heuriskein, artinya menemukan. Heuristik,


maksudnya adalah tahap untuk mencari, menemukan, dan mengumpulkan sumber-sumber
berbagai data agar dapat mengetahui segala bentuk peristiwa atau kejadian sejarah masa
lampau yang relevan dengan topik/judul penelitian.
Untuk melacak sumber tersebut, sejarawan harus dapat mencari di berbagai dokumen baik
melalui metode kepustakaan atau arsip nasional. Sejarawan dapat juga mengunjungi situs
sejarah atau melakukan wawancara untuk melengkapi data sehingga diperoleh data yang baik
dan lengkap, serta dapat menunjang terwujudnya sejarah yang mendekati kebenaran. Masa
lampau yang begitu banyak periode dan banyak bagian-bagiannya (seperti politik, ekonomi,
sosial, dan budaya) memiliki sumber data yang juga beraneka ragam sehingga perlu adanya
klasifikasi data dari banyaknya sumber tersebut.

Dokumen-dokumen yang berhasil dihimpun merupakan data yang sangat berharga Dokumen
dapat menjadi dasar untuk menelusuri peristiwa-peristiwa sejarah yang telah terjadi pada masa
lampau.

Menurut sifatnya ada dua, yaitu sumber primer dan sumber sekunder.
1. Sumber primer adalah sumber yang dibuat pada saat peristiwa terjadi, seperti dokumen
laporan kolonial. Sumber primer dibuat oleh tangan pertama.
2. sumber sekunder merupakan sumber yang menggunakan sumber primer sebagai
sumber utamanya. Jadi, dibuat oleh tangan atau pihak kedua.Contohnya, buku, skripsi,
dan tesis

Jika kita mendapatkan sumber tertulis, kita akan mendapatkan sumber tertulis sezaman dan
setempat yang memiliki kadar kebenaran yang relatif tinggi, serta sumber tertulis tidak sezaman
dan tidak setempat yang memerlukan kejelian para penelitinya. Dari sumber yang ditemukan
itu, sejarawan melakukan penelitian.
Tanpa adanya sumber sejarah, sejarawan akan mengalami kesulitan menemukan jejak-jejak
sejarah dalam kehidupan manusia. Untuk sumber lisan, pemilihan sumber didasarkan pada
pelaku atau saksi mata suatu kejadian. Narasumber lisan yang hanya mendengar atau tidak
hidup sezaman dengan peristiwa tidak bisa dijadikan narasumber lisan.
3. Verifikasi
Verifikasi adalah penilaian terhadap sumber-sumber sejarah. Verifikasi dalam sejarah
memiliki arti pemeriksaan terhadap kebenaran laporan tentang suatu peristiwa sejarah.
Penilaian terhadap sumber-sumber sejarah menyangkut aspek ekstern dan intern.

1. Aspek ekstern mempersoalkan apakah sumber itu asli atau palsu sehingga sejarawan
harus mampu menguji tentang keakuratan dokumen sejarah tersebut, misalnya, waktu
pembuatan dokumen, bahan, atau materi dokumen.
2. Aspek intern mempersoalkan apakah isi yang terdapat dalam sumber itu dapat
memberikan informasi yang diperlukan. Dalam hal ini,aspek intern berupa proses
analisis terhadap suatu dokumen.

Aspek ekstern harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:


a.Apakah sumber itu merupakan sumber yang dikehendaki (autentitas)?
b.Apakah sumber itu asli atau turunan (orisinalitas)?
c.Apakah sumber itu masih utuh atau sudah diubah (soal integritas)?

Setelah ada kepastian bahwa sumber itu merupakan sumber yang benar diperlukan dalam
bentuk asli dan masih utuh, maka dilakukan kritik intern.
Kritik intern dilakukan untuk membuktikan bahwa informasi yang terkandung di dalam
sumber itu dapat dipercaya, dengan penilaian intrinsik terhadap sumber dan dengan
membandingkan kesaksian-kesaksian berbagai sumber.
Langkah pertama dalam penilain intrinsik adalah menentukan sifat sumber itu (apakah
resmi/formal atau tidak resmi/informal). Dalam penelitian sejarah, sumber tidak resmi/informal
dinilai lebih berharga daripada sumber resmi sebab sumber tidak resmi bukan dimaksudkan
untuk dibaca orang banyak (untuk kalangan bebas) sehingga isinya bersifat apa adanya, terus
terang, tidak banyak yang disembunyikan, dan objektif.
Langkah kedua dalam penilaian intrinsik adalah menyoroti penulis sumber tersebut sebab dia
yang memberikan informasi yang dibutuhkan. Pembuatan sumber harus dipastikan bahwa
kesaksiannya dapat dipercaya. Untuk itu, harus mampu memberikan kesaksian yang benar dan
harus dapat menjelaskan mengapa ia menutupi (merahasiakan) suatu peristiwa, atau sebaliknya
melebih-lebihkan karena ia berkepentingan di dalamnya.
Langkah ketiga dalam penilaian intrinsik adalah membandingkan kesaksian dari berbagai
sumber dengan menjajarkan kesaksian para saksi yang tidak berhubungan satu dan yang lain
(independent witness) sehingga informasi yang diperoleh objektif. Contohnya adalah
terjadinya peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta.
Sumber-sumber yang diakui kebenarannya lewat verifikasi atau kritik, baik intern maupun
ekstern, menjadi fakta. Fakta adalah keterangan tentang sumber yang dianggap benar oleh
sejarawan atau peneliti sejarah. Fakta bisa saja diartikan sebagai sumber-sumber yang terpilih.
4. Interpretasi
Interpretasi adalah menafsirkan fakta sejarah dan merangkai fakta tersebut menjadi
satu kesatuan yang harmonis dan masuk akal. Interpretasi dalam sejarah dapat juga diartikan
sebagai penafsiran suatu peristiwa atau memberikan pandangan teoritis terhadap suatu
peristiwa. Sejarah sebagai suatu peristiwa dapat diungkap kembali oleh para sejarawan melalui
berbagai sumber, baik berbentuk data, dokumen perpustakaan, buku, berkunjung ke situs-situs
sejarah atau wawancara, sehingga dapat terkumpul dan mendukung dalam proses interpretasi.
Dengan demikian, setelah kritik selesai maka langkah berikutnya adalah melakukan interpretasi
atau penafsiran dan analisis terhadap data yang diperoleh dari berbagai sumber. Interpretasi
dalam sejarah adalah penafsiran terhadap suatu peristiwa, fakta sejarah, dan merangkai suatu
fakta dalam kesatuan yang masuk akal. Penafsiran fakta harus bersifat logis terhadap
keseluruhan konteks peristiwa sehingga berbagai fakta yang lepas satu sama lainnya dapat
disusun dan dihubungkan menjadi satu kesatuan yang masuk akal.
Bagi kalangan akademis, agar dapat menginterpretasi fakta dengan kejelasan yang objektif,
harus dihindari penafsiran yang semena-mena karena biasanya cenderung bersifat subjektif.
Selain itu, interpretasi harus bersifat deskriptif sehingga para akademisi juga dituntut untuk
mencari landasan interpretasi yang mereka gunakan.
Proses interpretasi juga harus bersifat selektif sebab tidak mungkin semua fakta dimasukkan
ke dalam cerita sejarah, sehingga harus dipilih yang relevan dengan topik yang ada dan
mendukung kebenaran sejarah.
5. Penulisan Sejarah
Penulisan sejarah sering juga disebut dengan Historiografi merupakan tahap terakhir
dari kegiatan penelitian untuk penulisan sejarah. Menulis kisah sejarah bukanlah sekadar
menyusun dan merangkai fakta-fakta hasil penelitian, melainkan juga menyampaikan suatu
pikiran melalui interpretasi sejarah berdasarkan fakta hasil penelitian. Untuk itu, menulis
sejarah memerlukan kecakapan dan kemahiran. Historiografi merupakan rekaman tentang
segala sesuatu yang dicatat sebagai bahan pelajaran tentang perilaku yang baik. Sesudah
menentukan judul, mengumpulkan bahan-bahan atau sumber serta melakukan kritik dan
seleksi, maka mulailah menuliskan kisah sejarah.

Ada tiga bentuk penulisan sejarah berdasarkan ruang dan waktu.


a.Penulisan sejarah tradisional
Kebanyakan karya ini kuat dalam hal genealogi, tetapi tidak kuat dalam hal kronologi dan detail
biografis. Tekanannya penggunaan sejarah sebagai bahan pengajaran agama. Adanya kingship
(konsep mengenai raja), pertimbangan kosmologis, & antropologis lebih diutamakan daripada
keterangan dari sebab akibat.
b.Penulisan sejarah kolonial
Penulisan ini memiliki ciri nederlandosentris (eropasentris), tekanannya pada aspek politik dan
ekonomi serta bersifat institusional.
c.Penulisan sejarah nasional
Penulisannya menggunakan metode ilmiah secara terampil dan bertujuan untuk kepentingan
nasionalisme.

Anda mungkin juga menyukai