Anda di halaman 1dari 4

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Definisi Loperamide

Loperamide adalah suatu obat antidiare yang kuat, spesifik, tanpa mempengaruhi susunan saraf
pusat dan memiliki masa kerja yang lama ( Lukmanto,1986). Loperamide merupakan golongan opiate dan
turunannya yang paling efektif untuk menekan motilitas usus pada diare dalam keadaan tertentu(
Anwar,2000).

3.2. Indikasi Pemberian Loperamide

Loperamide mempunyai struktur kimia yang mirip difenoksilat dan meperidin. Obat ini di
indikasikan untuk diare akut nonspesifik dan diare kronik yang disebabkn krena radang pada usus.
Efektifitasnya untuk menghentikan diare sebanding dengan difenoksilat (Gan,1980).

Loperamide di indikasikan untuk penderita berumur 12 tahun keatas. Efektivitas dan bahayanya
untuk anak belum jelas diketahui. Dalam pengobatan diare, pemberian cairan, elektrolit dan terapi
spesifik merupakan hal terpenting. Untuk diare kronik, dosis awal ialah 4mg, lalu diberikan 2mg setiap
kali terjadi diare seperti pada diare akut. Bila diare telah dapat dikendalikan, selanjutnya diberikan dosis
penunjang 4-8 mg sehari yang boleh diberikan dosis penunjang 4-8mg sehari yang boleh diberikan
sebagai dosis tunggal maupun terbagi. Bila dengan dosis 16mg sehari selama 10 hari tidak ada perbaikan
klinis, maka taka da gunanya melanjutkan terapi (Gan,1980).

Loperamide digunakan untuk pengobatan simptomatik diare akut yang tidak spesifik maupun
diare kronik yang ada hubunganya dengan penyakit radang usus (Lukmanto,1986).

3.2.1. Diare

Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah
padat), kandungan air tinja lebih banyakdari biasanya lebih dari 200 g atau 200 ml/24 jam.Definisi
lainmemakai kriteria frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari. Buang air besar
encer tersebut dapat/tanpa disertai lendir dan darah (Zein,2004).

Diare terbagi menjadi diare Akut dan Kronik.Diare akut berdurasi 2 minggu atau kurang,
sedangkan diare kronis lamanya lebih dari 2 minggu (Sutadi,2003).

3.3. Kontra Indikasi Loperamide

Loperamid tidak boleh dipakai pada keadaan – keadaan dimana konstipasi tidak dikehendaki (
Lukmanto,1986).

3.4. Interaksi Loperamide


Interaksi loperamide dengan obat – obat yang menekan susunan saraf pusat (seperti barbiturate,
alcohol, anestetika umum) dapat menghasilkan efek sedasi yang hebat( Anwar,2000).

Inhibitor CYP3A4 (misalnya erythromycin, flukonazol, ketokonazol, quinidine, ritonavir) dapat


meningkatkan konsentrasi plasma loperamide (Regnard,2011).

Loperamid dapat meningkatkan penyerapan gastrointestinal desmopressin.

Antijamur.

Penelitian farmakokinetik di 12 subyek sehat menemukan bahwa itraconazole meningkatkan


puncak konsentrasi plasma secara signifikan dan area di bawah kurva waktu konsentrasi loperamid, dan
juga memperpanjang waktu paruh loperamide. itrakonazol juga menghambat metabolisme loperamide
menjadi N-desmethylloperamid, menunjukkan bahwa metabolisme loperamide pada manusia sepakat
dengan data in vitro. Penggunaan itrakonazol dengan gemfibrozil sinergis meningkatkan paparan
loperamid (Niemi,2006).

Antivirus.

Dalam studi dosis tunggal, ritonavir oral secara signifikan meningkatkan bioavailabilitas
loperamid. mungkin melalui penghambatan sitokrom P450 isoenzim CYP3A4, dan belum tentu sebagai
awalnya seharusnya melalui penghambatan glikoprotein P. Tidak ada efek samping yang serius terjadi
(tayrouz,2001).

Obat Kardiovaskular

Penelitian farmakokinetik di 12 subyek sehat menemukan bahwa gemfibrozil meningkatkan


puncak konsentrasi plasma secara signifikan dan area di bawah kurva waktu konsentrasi loperamid, dan
juga memperpanjang waktu paruh loperamide. Gemfibrozil juga menghambat metabolisme loperamide
menjadi N-desmethylloperamid, menunjukkan bahwa metabolisme loperamide pada manusia sepakat
dengan data in vitro. Penggunaan gemfibrozil dengan itrakonazol sinergis meningkatkan paparan
loperamid (Niemi,2006).

Co-trimoxazole.

Penggunaan bersama Co-trimoxazole meningkatkan bioavailabilitas loperamid. Ternyata dengan


menghambat metabolisme lintas pertama (Kamali,1996).

Quinidine

Sebuah penelitian kecil menemukan bahwa pemberian quinidine dengan loperamid menyebabkan
depresi pernafasan pada 8 orang coba yang sehat. Ketika diberi placebo, loperamid tidak menimbulkan
depresi pernafasan. Penulis menduga bahwa penghambatan P glikoprotein oleh quinidine meningkatkan
masuknya loperamide ke SSP (Sadeque,2000).

3.5. Efek Samping dan pengobatan

Efek samping loperamid umumnya ringan, misalnya sembelit, nyeri perut, kembung, mual,
muntah , pusing, mulut kering dan timbulnya ruam kulit. Pada manusia, ketergantungan fisik terhadap
obat ini belum pernah terjadi. Depresi SSP akibat keracunan loperamid dapat di atasi dengan nalokson,
suatu antagonis narkotik. (Gan,1980)

Loperamid telah dikaitkan dengan ileus paralitik, terutama pada bayi dan anak-anak, dan
kematian telah dilaporkan. Depresi SSP, yang anak-anak atau orang-orang dengan gangguan hati
mungkin lebih sensitif, dapat dilihat di overdosis; sembelit dan retensi urin juga terjadi. Nalokson
hidroklorida telah direkomendasikan untuk pengobatan overdisage parah (Sweetman, 2009).

3.6. Peringatan

Loperamide tidak boleh digunakan ketika hambatan peristaltik harus dihindari, khususnya di
mana ileus atau sembelit, dan harus dihindari pada pasien dengan distensi abdomen, penyakit radang usus
akut, atau antibiotik yang terkait colitis . loperamid tidak boleh digunakan sendiri pada pasien dengan
disentri. Loperamide harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan gangguan hati karena
metabolisme lintas pertama terjadi dalam hati. itu juga harus digunakan dengan hati-hati pada anak-anak
karena variabilitas yang lebih besar dari respon dalam kelompok usia ini; tidak dianjurkan untuk
digunakan pada bayi(Sweetman, 2009).

Loperamid didistribusikan ke dalam ASI dalam jumlah kecil. American Academy of Pediatrics
menyatakan bahwa tidak ada laporan dari efek klinis pada bayi terkait dengan penggunaan loperamid oleh
ibu menyusui, dan oleh karena itu biasanya dapat dianggap sesuai untuk ibu menyusui (Sweetman,
2009).

3.7. Resistensi Loperamid

Khasiat antidiare loperamid disebabkan oleh efek langsung obat ini pada otot sirkuler dan
longitudinal dinding usus yang memperlambat peristaltic. Oleh karena diare meruakan penyakit yang
dapat disebabkan berbagai factor maka etiologinya harus ditetapkan terlebih dahulu. Diare yang
disebabkan kuman – kuman yang menembus masuk ke dalam mukosa usus seperti Salmonella, Shigella
dan beberapa strain E. coli mungkin berlangsung lebih lama bila diobati dengan loperamide karena terjadi
resistensi kuman dalam lumen usus. Loperamid juga tidak dapat digunakan untuk mengobati colitis
pseudomembran yang disebabkan pemakaian antibiotika karena obat ini dapat menimbulkan megakolon
toksik. (Gan,1980)
 Gan, Sulistia (1980).Farmakologi dan Terapi edisi 2. Jakarta: Bagian Farmakologi Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta 1980.
 Lukmanto, Henny, dr (1986). IPI Informasi Akurat Produk Farmasi di Indonesia edisi 2. Jakarta :
EGC Penerbit Buku Kedokteran.
 Anwar, Jazanul (2000). Farmakologi dan Terapi : obat – obat saluran cerna. Jakarta : Penerbit
Hipokrates.
 Sweetman, Sean (2009). Martindale The Complete Drug Reference. [Online]. Pharmaceutical
Press Thirty-sixth edition. Tersedia di:
https://drive.google.com/file/d/0B_N0Cgo7j2JlN3R6Y3BOVVVSNzA/view?usp=docslist_api.
[Diakses pada: 18 Desember 2015].
 Regnard, Claud. FRCP,2011,” Therapeutic Reviews Loperamide”. Journal of Pain and Symptom
Management Vol. 42 No. 2 August 2011, http://www.jpsmjournal.com/article/S0885-
3924%2811%2900263-6/pdf, Diakses pada : 14 Desember 2015.
 Sutadi, Sri Maryani (2003),” Diare Kronik “. Fakultas Kedokteran Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Universitas Sumatera Utara digital library,
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3391/1/penydalam-srimaryani2.pdf, Diakses pada
:17 Desember 2015.
 Zein, Umar (2004), “Diare Akut Disebabkan Bakteri “.Fakultas Kedokteran Divisi Penyakit
Tropik dan Infeksi Bagian Ilmu Penyakit Dalam Universitas Sumatera Utara e-USU Repository,
http://library.usu.ac.id/download/fk/penydalam-umar5.pdf, Diakses pada :17 Desember 2015.

Anda mungkin juga menyukai