I. Kaitan antara penelitian hukum dengan arti-arti yang mungkin diberikan pada hukum.
Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah yang senantiasa harus dikaitkan,
dengan arti-arti yang diberikan pada hukum, sebagaimana disebutkan yaitu:
a) Hukum dalam arti ilmu pengetahuan,
b) Hukum dalam arti disiplin atau sistim ajaran tentang kenyataan,
c) Hukum dalam arti keaedah atau norma,
d) Hukum dlam arti tata hukum atau hukum positif tertulis,
e) Hukum dalam arti keputusan pejabat,
f) Hukum dalam arti petugas,
g) Hukum dalam arti proses pemerintahan,
h) Hukum dalam arti perilaku yang teratur atau ajeg,
i) Hukum dalam arti jalinan nilai-nilai.
Terlepas dari tepat atau tidak tepatnya maupun benar atau tidak benarnya arti-arti
yang diberikan oleh masyarakat pada hukum, hal-hal tersebut merupakan kenyataan.
Apabila arti-arti tersebut dipergunakan sebagai pegangan awal di dalam penelitian
hukum, maka diharapkan adanya netralisasi terhadap kesimpang siuran yang biasanya
terjadi apabila orang berbicara mengenai hukum.
II. Manfaat penelitian bagi disiplin hukum dalam arti yang luas.
1. Ilmu-ilmu hukum yang mencakup normwissenschaft atau sollenwissenschaft dan
tatschenwissenchaft tau seinwissenchaft. yang pertama mencakup ilmu kaedah
dan ilmu pengertian (dogmatik hukum) dan yang kedua mencakup sosiologi
hukum, antropologi hukum, psikhologi hukum, sejarah hukum, dan perbandingan
hukum (kelima cabang ilmu hukum ini disebut juga ilmu kenyataan hukum),
2. Politik hukum yang mencakup kegiatan memilih nilai-nilai serta menterapkan
nilai-nilai,
3. Filsafat hukum yang kegiatannya mencakup perenungan nilai-nilai, perumusan
nilai-nilai serta penyerasian nilai-nilai.
4. Pohon ilmu (“Science Tree”)
1. Disiplin dasar 2. Disiplin pokok 3. Disiplin cabang
- Filsafat hukum Dogmatik hukum: - Ilmu hukum
- Sosiologi dan - Ilmu kaedah tatanegara
antropologi hukum - Ilmu pengertian - Ilmu hukum
- Psikhologi hukum administrasi negara
- Sejarah hukum - Ilmu hukum
- Perbandingan hukum pribadi
- Ilmu hukum harta
kekayaan
- Ilmu hukum
keluarga
- Ilmu hukum waris
- Ilmu hukum pidana
Penelitian merupakan suatu sarana untuk mengembangkan ilmu-ilmu hukum
khususnya dan disiplin hukum pada umumya.
XII. Alat pengumpulan data yang paling tepat untuk penelitian hukum, senantiasa
tergantung pada ruang lingkup dan tujuan penelitian hukum yang akan dilakukan.
Yang jelas adalah, bahwa setiap penelitian hukum senantiasa harus didahului dengan
penggunaan studi dokumen atau bahan pustaka.
XIII. Penerapan tata cara sampling dalam suatu penelitian hukum yakni,
1. Penelitian hukum sosiologis atau empiris yang terutama bertujuan untuk menelaah
perilaku (hukum) masyarakat.
2. Bila suatu penelitian hukum normatif yang mempergunakan data sekunder sebagai
sumbernya, tata cara sampling tidak perlu dilakuka. Hal ini disebabkan, oleh
karena pada umumnya data sekunder dalam bidang hukum, masing-masing
mempunyai kwalitas tersendiri yang tidak mungkin diganti.
XIV. Pengolahan data, analisa, dan konstruksi data dalam suatu penelitian hukum yakni;
Pada dasarnya pengolahan, analisa, dan kontruksi data dapat dilakukan secara
kwalitatif dan/atau secara kwantitatif, pada hakekatnya merupakan dua cara yang
saling melengkapi, oleh karena kedua cara tersebut mempunyai keuntungan dan
kelemahan masing-masing.
XV. Kegunaan teoritis dan praktis dari suatu penelitian hukum yakni;
Mengembangkan tata cara penerapan fungsi dan pemanfaatan serta kepastian
hukum yang diharapkan dapat mengarahkan para praktisi hukum dalam keputusan-
keputusan yang di ambil dalam melakukan suatu penelitian hukum.
XVI. Komentar tentang pola pengarahan penilitian hukum;
Sebagai mahasiswa fakultas hukum, saya berpendapat bahwa pola pengarahan
penelitian hukum merupakan suatu pembaruan dan pengembangan kerangka kegiatan
penulisan penelitian hukum dalam sistim dan ilmu-ilmu sosial dan kemasyarakatan
serta dapat dikemukakan demi kepercayaan masyarakat dari aspek normatif yang
nyata, sehingga penelitian hukum dapat diterima kebenarannya.
XVII. Masalah-masalah yang mungkin dihadapi dalam mission oriented research dalam
bidang hukum, yakni;
1. Pengaruh dai pada pembinaan serta pembaharuan hukum terhadap imdividu-
individu, kelompok-kelompok, masyarakat-masyarakat setempat atau
lembaga-lembaga kemasyarakatan maupun terhadap para pelopor perubahan
itu sendiri,
2. Luas atau ruang lingkup dari pada efek pembinaan hukum atau pembaharuan
hukum,
3. Faktor waktu bagi penanaman pengaruh atau efek pembinaan hukum serta
pembaharuan hukum tersebut,
4. Perbandingan antara keadaan sebelum dan sesudah pelaksanaan program
pembangunan hukum,
5. Identifikasi daripada pola-pola peristiwa-peristiwa serta proses-proses pada
saat terjadinya pembinaan dan pembaharuan hukum,
6. Analisa terhadap substansi daripada program pembinaan hukum dan
pembaharuan hukum,
7. Pengamatan terhadap aspek-aspek strukturil, organisatoris dan operasionil dari
program pembangunan hukum,
8. Identifikasi faktor-faktor yang menunjang perubahan, baik dalam diri pelopor
perubahan, perubahan itu sendiri dan obyeknya yang dirubah,
9. Pengamatan terhadap akibat-akibat yang terarah, tidak terarah, yang diduga
dan yang tidak diduga daripada penerapan program pembangunan,
10. Identifikasi terhadap faktor-faktor yang akan dapat menetr
11. alisasikan halangan-halangan bagi terlaksananya program pembaharuan
hukum.
XVIII. Perbandingan antara agama, filsafat, ideologi, ilmu pengetahuan dan teknologi yang
menjadi dasar pembangunan, yakni;
Agama Filsafat Ideologi IPTEK
Memberikan Merupakan Pancasila sebagai Ilmu pengetahuan dan
pandangan serta pedoman yang paradigma teknologi sangat
sasaran terhadap konsepsional dan pembangunan, artinya bermanfaat dalam
nilai-nilai keagamaan senantiasa pancasila berisi menunjang :
melalui kepercayaan berpandangan anggapan-anggapan - Memenuhi kebutuhan
dan iman seseorang kepada pancasila dasar yang merupakan hidup manusia sehari
yang mempengaruhi yang memiliki kerangka keyakinan hari,
pola pikir , tingkah hakekat serta cita serta berfungsi sebagai - Menaikan kualitas
laku, terhadap suatu dan dasar acuan, pedoman dalam manusia dalam
proses pembangunan. pembangunan perencanaan, keterampilan dan
sebagai pelaksanaan, kecerdasan untuk
terbentuknya pengawasan, dan meningkatkan
pemerataan keadilan pemanfaatan hasil- kemakmuran serta
melalui karakter hasil pembangunan inteligensimanusia.
fundamental bangsa nasional. - Mendangkan
yang kuat. kemudahan hidup bagi
manusia.
XIX. Peran penelitian hukum di dalam pengembangan ilmu-ilmu hukum dan faktor-faktor
yang mempengaruhi peranan tersebut, yakni;
1. Peran penelitian hukum dalam pengembangan ilmu-ilmu hukum, yakni;
Melalui penelitian-penelitian di bidang hukum, kalangan ilmu-ilmu hukum
akan dapat mengungkapkan permasalahan-permasalahan yang inherent di dalam
proses pembaharuan hukum, sehingga dapat membuat suatu gambaran mengenai
keadaan hukum yang sesungguhnya hidup dalam masyarakat, atau akan dapat
menunjuka ke arah mana sebaiknya hukum dibina berhubung dengan perubahan-
perubahan masyarakat. Bahan-bahan studi dan penelitian akan sangat berharga
sekali bagi perumusan politik hukum yang tepat dan serasi. Hal ini
memungkinkan terbentuknya perundang-undangan untuk melaksanakan program
modernisasi dengan memperhitungkan kenyataan-kenyataan dalam masyarakat.
2. Faktor yang mempengaruhi peranan penelitian hukum di dalam pengembangan
ilmu hukum yakni;
Kalangan ilmu hukum dengan penelitian-penelitiannya memberikan bahan-
bahan bagi mereka yang berperan untuk menyusun program pembaharuan hukum,
yang disatu pihak sesuai dengan kebutuhan pembangunan dan di lain pihak
disasarkan pada kesadaran hukum masyarakat.