Anda di halaman 1dari 12

BAB II

PEMBAHASAN

A. GAMBARAN PERUSAHAAN DAN PRODUK

1. Sejarah Perusahaan
PT. SidoMuncul bermula dari sebuah industri rumah tangga pada tahun 1940,
dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio di Yogyakarta, dan dibantu oleh tiga orang
karyawan. Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih praktis,
mendorong beliau memproduksi jamu dalam bentuk yang praktis (serbuk), seiring
dengan kepindahan beliau ke Semarang , maka pada tahun 1951 didirikan perusahan
sederhana dengan nama SidoMuncul yang berarti "Impian yang terwujud" dengan
lokasi di Jl. Mlaten Trenggulun. Dengan produk pertama dan andalan, Jamu Tolak
Angin, produk jamu buatan Ibu Rakhmat mulai mendapat tempat di hati masyarakat
sekitar.
Perusahaan sidomuncul ini semakin berkembang karena banyak perminatan
jamu yang lebih praktis dalam bentuk kemasan. Hingga pada tahun 1970 dibentuk
persekutuan komanditer dengan nama CV Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul dan
kemudian pada 1975, CV Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul pun berubah menjadi
Perseroan Terbatas dengan nama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul.
Dalam perkembangannya, pabrik yang terletak di Jl. Mlaten Trenggulun
ternyata tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang besar akibat permintaan
pasar yang terus meningkat, dan pada1984 pabrik dipindahkan ke Lingkungan Industri
Kecil di Jl. Kaliwage, Semarang. Guna mengakomodir permintaan pasar yang terus
bertambah, maka pabrik mulai dilengkapi dengan mesin-mesin moderndemikian pula
jumlah karyawannya bertambah sesuai kapasitas yang dibutuhkan.
Untuk mengantisipasi kemajuan masa mendatang, Perseroan merasa perlu
membangun unit pabrik yang lebih besar dan modern, maka pada 1997 diadakan
peletakan batu pertama pembangunan pabrik baru di Klepu, Ungaran, oleh Sri Sultan
Hamengkubuwono X dan disaksikan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan
saat itu. Pabrik baru yang berlokasi di Klepu, Kecamatan Bergas, Ungaran dengan luas
sekitar 30 hektar tersebut diresmikan oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial
Republik Indonesia saat itu pada 11 November 2000.
Saat peresmian pabrik, Perseroan sekaligus menerima dua sertifikat, yaitu Cara
Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (“CPOTB”) dan Cara Pembuatan Obat yang
Baik (“CPOB”) setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah yang menjadikan Perseroan
sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari
bangunan pabrik seluas sekitar 8 hektar dan sisanya menjadi kawasan pendukung
lingkungan pabrik.
Selanjutnya PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul semakin tumbuh pesat
sehingga pada tahun 2013 PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul go public dan
menjadi perusahaan terbuka dengan nama PT Sidomuncul Tbk.

Visi:

Menjadi perusahaan obat herbal, makanan minuman kesehatan dan pengolahan bahan
baku herbal yang terkemuka dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan
lingkungan.

Misi:

1. Mengembangkan produk-produk berbahan baku herbal yang rasional, aman dan


jujur berdasarkan penelitian.
2. Mengembangkan penelitian obat-obat herbal secara berkesinambungan.
3. Membantu dan mendorong pemerintah, institusi pendidikan, dunia kedokteran
agar lebih berperan dalam penelitian dan pengembangan obat dan pengobatan
herbal.
4. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membina kesehatan
melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami, dan pengobatan secara
naturopathy.
5. Melakukan corporate social responsibility (CSR) yang intensif.
6. Mengelola perusahaan yang berorientasi ramah lingkungan.
7. Menjadi perusahaan obat herbal yang mendunia.

2. Struktur Organisasi
3. Produk
Selama perkembangan usahanya pun produk-produk yang dihasilkan oleh PT
Sidomuncul tidak hanya Tolak Angin tetapi menjadi semakin beragam yaitu Kuku
Bima, Permen Tolak Angin, Permen Jahe Wangi dan Permen Kunyit Asam, Sido
Muncul VitaminC-1000, Kuku Bima Kopi Ginseng, Kopi Jahe Sido Muncul. Susu
Jahe, Alang Sari Plus, Colla Mill, Jamu Komplit, Kunyit Asam, dan lain sebagainya.
Kini, produk-produk Sido Muncul tidak hanya tersebar luas di seluruh Indonesia tetapi
telah berhasil di ekspor ke beberapa negara Asia Tenggara (Malaysia, Singapore,
Brunei dll), Australia, Korea, Nigeria, Algeria, Hong Kong, USA, Saudi Arabia,
Mongolia dan Rusia.
Untuk tahun 2015, PT Sidomuncul Tbk telah menguasai 75% pasar obat flu herbal
untuk produk Tolak Angin, sedangkan Kuku Bima Energi memimpin pasar minuman
berenergi dengan pangsa 60% (Riset Philip Securities Indonesia).

B. STATEGI HARGA DAN STRATEGI NON HARGA


1. Persaingan Harga dan Non Harga
a. Persaingan Harga
Persaingan harga yaitu menggunakan harga sebagai faktor utama
dalam persaingan. Agar bisa bersaing, maka perusahaan harus mampu
memproduksi pada tingkat harga terendah. Perusahaan sering kali harus mau dan
dapat merubah harga, oleh karena itu dibutuhkan respon yang cepat dan agresif.
Tetapi pada saat yang sama, pesaing juga dapat bertindak cepat, sebagai reaksi
atas perubahan harga yang terjadi. Konsumen bisa switchin ke produk lain, yang
dapatmemberikan harga paling murah.Dalam kurva permintaan, perusahaan akan
bergerak dengan cara menaikkan ataumenurunkan harga.
b. Persaingan non harga
Hampir seluruh perusahaan menggunakan lebih dari satu strategi bersaing. Strategi
bersaing ini meliputi strategi bersaing dengan harga dan non harga. Setiapstrategi
yang digunakan oleh perusahaan memiliki keunggulan dan kelemahannya.
Kompetisi non harga (non price competition) yaitu usaha penjual
untuk mempengaruhi pembeli tanpa potongan harga (diskon), tetapi dengan cara
lain, misalnya perbaikan pelayanan dan peningkatan mutu atau kualitas (Kamus
Bank Indonesia) Disini perusahaan lebih menekankan pada feature produk, servis,
kualitas dan sebagainya. Sehingga jika perusahaan memilih bersaing dengan
menggunakan variabel bukan harga, perusahaan bisa menciptakan brand loyalty.
Untuk itu merk/produk yang ditawarkan perusahaan harus bisa dibedakan
(memiliki deferensiasi) dengan produk/merk pesaing.
Konsumen juga harus bisa menerima deferensiasi itu sesuai dengan apa yang
diharapkan. Differensiasi itu harus dikomunikasikan untuk menciptakan customer
awareness.
Harga yang berbeda (dengan kompetitornya) dianggap sebagai pengganti
manfaat yang akan diperoleh konsumen. Pada kurva permintaan, perusahan harus
dapat menggeser kurva itu kekanan bukan atas dasar harga tetepi atas dasar
deferensiasi produk (konsumen harus bisa menerima dan menginginkan
deferensiasi tadi).

2. Strategi Penentuan Harga Jual

1. Demand Oriented Pricing:Berdasarkan strategi ini, maka perlu diukur berapa


kira-kira permintaan atas produk, kemudian menghitung besar mark
up untuk tiap channel member,kemudian baru melihat biaya untuk membuat
produk itu. Perusahaan juga harusmembuat skenario permintaan yang akan
terjadi untuk beberapa level harga.Skenario harga ini akan sangat berguna,
terutama jika perusahaan percaya bahwaa harga merupakan fakto utama dalam
pertimbangan konsumen. Ada beberapa kebijakan yang muncul :
a. Price Skimming
menentukan harga tinggi dibandingkan produk sejenis(sampai tingkat
tertentu, konsumen masih mau membeli). Hal inidilakukan dengan
tujuan tertentu al : mendapatkan cash flow bsar,
menutup biaya R‟&‟D, membatasi permintaan (karena kapasitas
produksi terbatas) dsb. Harga yang
tinggi akan menarik segmen dalamhal : kualitas, status, unik dsb.kondisi
ini, dapat dilakukan
jika persaingan dapat dikurangi karena brand loyalty, patent, barriers toe
ntry tinggi serta permintaan inelastis.
b. Penetration Pricing
yaitu menetapkan harga rendah di pasar.Perusahaan bisa menggunakan
cara ini jika demand elastis, jugatercapainya scala ekonomi.
Kebijakan ini bisa digunakan sebagai barrie to entry, tetapi disastu
sisi lebih mudah bagi perusahaan untuk menurunkan harga dari pada
menaikkan harga.
c. Odd-even pricing
menetapkan harga dengan akhitran genap/ganjil.
Rp99.95 kelihatannya lebih murah dibandingkan dengan Rp100.Penetap
an harga genap biasanya untuk produk yang mahal/eklusif.
d. Price bundling
menawarkan beberapa produk sekaligus dengan satuharga lebih murah.
Di B2B hal ini, sangat serin dilakukan, termasuk instalasi. Tetapi
sekarang menjadi trend di beberapa industri yang lain.Misalnya di Fast
food, seminar, entertainment.
e. Optional-product pricing
merupakan penetpan harga untuk produk asesoris / opsional, bersama
dengan produk utama. Contoh : perusahaan mobil, dimana perusahaan
menjual AC mobil lebih mura dari harga pasar, tetapi harus dengan
membeli mobil itu.
f. Captive-product pricing
Merupakan menetapkan harga jual produk, yang harus digunakan
bersamaan dengan produk utama, seperti siletdengan pencukurnya; film
dengan kamera. Untuk perusahaan jasa, strategi ini disebut dengan two-
part pricing dimana ada fee tetap, serta biaya variabel penggunaan
(usage rate).
g. Prestige Pricing harga ditetapkan sebagai ukuran kualitas.
2. Cost oriented pricing Dengan strategi ini, perusahaan, menentukan lebih dahulu
biaya yang timbulkemudian, menambahkan sebesar rupiah tertentu atau
prosentase tertentu.Metode ini sangat mudah dikelola. Ada dua pendekatan :
a. Cost-plus pricing.
Biaya dihitung dulu, kemudian ditambah dengan prosentase tertentu.
Laba perusahaan dinyatakan dalam prosentase dari biaya, bukan
pejualan. Harga tidak muncul karena permintaan produk. Metode ini
baik digunakan jika harga bersifat inelastis, serta perusahaan
memiliki control penuh terhadap harga. Baik untuk menetukan harga
dasar (floor price).
b. Mark-up pricing
umumnya digunakan oleh retailer. Besarnya bervariasi antar produk
satu dengan yang lain, tergantung kepada tingkatturnover.
3. Competitive Oriented PricingHarga jual yang ditetapkan perusahaan,
didasarkan kepada harga jual kompetitor, terutama untuk produk-produk yang
bersifat homogen (sama). Perusahaan bisa menetapkan harga diatas atau
dibawah kompetitor. Metode ini, baik untuk melakukan estimasi harga, jika
marketer tahu harga yang ditetapkan kompetitornya. Tetapi sering kali sulit
untuk menentukan, terutama di pasar reseller. Tetapi perusahaan juga harus
ingat, bagaimaa dengan struktur pasar, oligopoly, persaingan sempurna.
Apakah harga dikontrol penuh perusahaan, atau pasar atau pemerintah ?

Ada juga perusahaanyang menetapkan harga secara konsisten yang disebut


dengan customary price, dimana harga ditetapkan berdasar tradisi.
Contohnyaharga tidak akan berubah untuk waktu yang lama. Jika ingin
merubah harga, perusahaa merubah ukuran, besar produknya atau harga sama
untuk semua produk.

3. Strategi Harga dan Non Harga PT. Sido Muncul

a. Strategi Harga
Strategi harga yang diterapkan oleh PT. Sidomuncul Tbk menggunakan strategi
Penetration Price artinya dengan menetapkan harga yang rendah pada awal
produk itu muncul, dengan tujuan untuk penetrasi pasar, lalu kemudian
menaikan harga secara perlahan-lahan agar para konsumen tidak meninggalkan
produknya.
Contohnya Tolak Angin, pada saat awal kemunculannya tolak angin dipasang
dengan harga murah yaitu Rp 1.000 lalu kemudian setelah mendapatkan
kepercayaan konsumennya, harganya mulai dinaikan menjadi Rp 1.500
kemudian naik kembali menjadi Rp 2.000 dan sekarang menjadi Rp 2.500
/sachet.
b. Strategi Non Harga
Selain strategi harga, Perseroan juga menerapkan strategi yang terintegrasi yang
meliputi strategi produk, strategi promosi dan strategi distribusi.
1. Strategi Produk
Produk yang terdapat pada PT Sidomuncul Tbk adalah sebagai berikut :
1. Herbal Medicine (obat herbal)
2. Energy drink ( Minuman energi)
3. Beverage & confectionary ( Minuman dan penganan)
4. Supplementndan other ( suplemen dan lainnya)
5. Healty drink ( Minuman sehat)
Adapun gambaran umum produk Sidomuncul adalah sebagai berikut:
1. Herbal Medicine
Sidomuncul memandang keanekaragaman hayati dengan flora
dan fauuna indonesia sebagi peluang besar untuk meningkatkan
produksinya, dimana obat herbal merupakan obat yang diproses
sedimikian rupa, dengan minimnya efek samping pada obat-obatan
herbal tersebut.
Adapun Obat herbal yang ada pada sidomuncul adalah sebagai
berikut:
a) Tolak Angin ( Tolak angin anak,cair,serbuk, flu dan serbuk)
b) Jamu (Pegal linu gingseng, pria perkasa ,sakit perut)
c) Jamu Komplit ( Jamu komplit sehat pria dan wanita, jamu komplit
sakit pinggang)
d) Anak sehat
2. Energi Drink
Minuman energi sidomuncul ini ditunjukan untuk menambah
energi seseorang yang meminumnya, produk minuman ini
mengandung perangsang yang dapat membahayakan tubuh
konsumennya , namun apabila dikonsumsi secara teratur hal itu tidak
akan terjadi.
Adapun minuman energi yang ada pada sidomuncul adalah sebagai
berikut:
a) Kuku bima energy
b) Cola Milk
3. Beverage & confectionary ( Minuman dan penganan)
Produk minuman dan penganan sidomuncul ini merupakan
produk yang yang dapat dinikmat pada saat sedang belajar baca koran
atau sedang diperjalanan. Produk ini biasanya seperti teman saat santai
atu juga produk ini dapat dimannfaatkan pada saat kondisi badan
kurang fit.
Adapun produk minuman & penganan yang ada pada sidomuncul
adalh sebagai berikut:
a) Permen tolak angin
b) Kopi jahe sidomuncul
4. Supplementn dan other ( suplemen dan lainnya)
Produk suplemen ini merupakan produk yang dipaki untuk
melengkapi makanan , mengandung satu atau lebih dari bahan seperti
vitamin, mineral tumbuhan diman produk ini dimanffaatn untuk
meningkatkan derajat kesehatan mencegah dan menyembuhkan
penyakit.
Adapun produk suplemen yang ada pada sidomuncul adalah sebagai
berikut :
a) sari kulit manggis
b) sari sirsak
5. Healty drink ( Minuman sehat)
Minuman sehat adalah satu jenis produk sidomuncul yang
memiliki kandungan optimal baik dan sehat yang dapa diperoleh jika
meminumnya. Miniman ini seringkali diasumsikan sebagai minuman
yang mahal, padahal minuman seberapa mahalnya pun minuman
kesehatan, asal mendapatkan manfaat yang baik, itu tidak dijadikan
alasan untuk tidak membelinya
Adapun Produk minuman kesehatan yang ada pada sidomuncul
adallah sebagai berikut :
a) Vitamin C 1000
b) Kunyit asam
c) Susu jahe sidomuncul
Perseroan selalu berinovasi meluncurkan produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada berdasarkan sambutan pasar dan
harapan masyarakat untuk mengkonsumsi produk jamu dan obat tradisional
yang berkualitas, praktis, tidak pahit dan mempunyai cita rasa kaya. Di
pertengahan tahun 2016, Perseroan telah meluncurkan dua produk baru
yaitu Kuku Bima Energi Herbal dan Tolak Linu Mint.
Kuku Bima Energi Herbal yang diciptakan untuk merespon minat
masyarakat yang mulai memilih mengkonsumsi produk-produk herbal,
merupakan pengembangan dari produk Kuku Bima Energi yang telah
mempunyai segmen pasar tersendiri sejak tahun 2004. Produk baru tersebut
menjadi minuman energi pertama dan satu-satunya yang menggunakan
bahan herbal murni yang terdiri dari green coffee untuk khasiat
menyegarkan, ginseng dan royal jelly sebagai Produk Tolak Linu Mint
merupakan pengembangan dari produk Tolak Linu yang telah beredar di
pasar sejak tahun 2015. Penambahan cita rasa mint mampu menyamarkan
rasa pahit khas jamu sehingga bisa lebih diterima oleh kalangan muda yang
mulai menggemari minum jamu sebagai gaya hidup tetapi menginginkan
rasa dan aroma yang lebih enak. Tolak Linu Mint diracik dari bahan alami
seperti laos, lempuyang, cabe, temulawak, teki, meniran, daun sembun,
jahe, kencur, pulasari, adas dan madu dengan komposisi warisan leluhur
yang telah terbukti khasiatnya untuk menghangatkan tubuh, meredakan
nyeri sendi dan pegal linu.
Kedua produk baru tersebut merupakan tindak lanjut atas
tanggapan masyarakat terhadap 3 produk baru yang diluncurkan tahun
2015 lalu yaitu Tolak Linu, Tolak Angin Care dan Kuku Bima Energi RTD
(ready to drink). Sebagai pionir perusahaan jamu, kami terus melakukan
inovasi untuk menghasilkan berbagai produk kesehatan dari bahan herbal
alami yang diproses secara higienis dan modern sehingga dapat diterima
masyarakat. Hingga akhir tahun 2016, nilai penjualan kedua produk baru
tersebut mampu memberikan kontribusi signifikan bagi pencapaian total
pendapatan Perseroan.

2. Strategi Promosi
Promosi merupakan suatu alat penyampain informasi untuk dapat
menarik minat konsumen, dimana promosi tersebutdiharapkan dapat
melekat dibenak konsumen dengan tujuan konsumen dapat loyal untuk
membeli suatu produk.
Adapun Bauran Promosi yang dilakukan oleh PT.Sidomuncul Tbk adalah
sebagai berikut:
a. Advertising
Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari
informasi tentang Keunggulan PT Sidomuncul Tbk yang disusun
rangkaian kata-katanya sedemikian rupa dengan mengubah pikiran
seseorang untuk membeli produk sidomuncul.
Adapun kegiatan periklanan yang dilakukan oleh PT Sidomuncul
Tbk adalah sebagai berikut :
1. Iklan di Tv
Iklan diTv sepwerti Tolak Angin, yang menggunakan perempuan
pekerja kantor. Kuku Bima Ener-g .
b. Public Relation
Stimulasi intim pasokan yang dibayar untuk produk, layanan, atau
unit bisnis dengan menanam berita penting tentang suatu hal atau
presentasi yang menguntungkan di media, Sidomuncul
mengupayakan produk yang dijual dapat diterima oleh masyarakat,
serta untuk dapat menciptakan kesan yang menyenangkan.
Adapun Kegiatan Public Relation yang dilakukan oleh sidomuncul
adalah sebagai berikut :
a. Menjadi satu sponsor acara pertandingan sepak bola contohnya
yang saat ini baru saja dimulai kompetisinya yaitu Liga 1
indonesia, dari hal ini diharpkan produk sidomuncul yaitu kuku
bima dapat dikenal dan semakinbanyak pembelinya.
b. Menjadi sponsor sinetron Dunia Terbalik, program sinetron ini
kini sedang mengalami peningkatan fratting yang sangat tinggi,
maka dengan mensponsori acara ini di harapkan banyak orang
yang lebih mengenal dan berkeinginan untuk membeli, produk
sidomuncul yang mensponsori Dunia Terbalik adalah Tolak
Angin Anak.
c. Personal Selling
sebuah proses membantu atau membujuk satu atau lebih tentang
prospek untuk membeli barang atau jasa atau melakukan sebuah
penjualan langsung pada setiap ide melalui penggunaan sebuah
proses presentasi lisan pada konsumen. Kegiatan Personal selling
yang dilakukan oleh sidomuncul biasanya pada saat
mengandakan suatu event, seperti karnaval sctv , dimana
sidomuncul mendirikan stand untuk menjual produknya secara
langsung dengan tatap muka
d. Direct marketing
bentuk saluran-agnostik dari iklan yang memungkinkan
perusahaan dan organisasi nirlaba untuk berkomunikasi langsung
ke pelanggan, dengan teknik menggunakan media iklan, dimana
sidomuncul menjual produknya melaui media online seperti
sidomujnculstore.com
e. WOM
Pemasaran yang simple, tidak membutuhkan biaya besar namun
efektifitasnya sangat besar. Kunci utama dari WOM adalah kita
harus memiliki opinion leader yaitu orang yang memiliki
kekuatan untuk mempengaruhi sebuah keputusan (influencer).
Para opinion leader pada umumnya akan lebih didengar karena
mereka mungkin dianggap memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang lebih.
Adapun WOM yang dilakukan oleh sidomuncul adalah :
Menggunakan endorser seperti donny alamsah, ernest Prakasa,
kemudian yang terbaru adalah Perempuan pekerja kantoran yang
pekerjaannya lebih berat untuk lembur.

Salah satu bentuk promosi tidak langsung adalah kegiatan CSR


yang telah menjadi ikon Perseroan seperti kegiatan mudik gratis menjelang
lebaran yang telah diadakan dalam 27 tahun terakhir sejak tahun 1991, dan
operasi katarak gratis untuk masyarakat tidak mampu yang telah
berlangsung Selama 6 tahun sejak 2011.
Selain itu program pemberdayaan masyarakat yang berkaitan
dengan aktivitas bisnis Perseroan adalah program “Desa Rempah”. Melalui
program ini, Perseroan mengajak masyarakat desa untuk memanfaatkan
dan memaksimalkan lahan-lahan kosong, tidak produktif ataupun lahan
produktif yang memungkinkan dilakukan tumpang sari. Selain memberikan
bibit tanaman bahan baku jamu secara gratis, Perseroan memberikan
penyuluhan dan pendampingan mulai dari proses tanam, pemeliharaan,
panen, pengolahan pasca panen hingga menjadi bahan baku sesuai standar
pabrik, serta bimbingan pembuatan pupuk organik. Kegiatan-kegiatan
tersebut walaupun tidak dikaitkan langsung dengan produk tetapi dalam
jangka panjang telah ikut membangun persepsi masyarakat yang kuat
terhadap brand Sido Muncul.

3. Strategi Distribusi
Strategi distribusi terutama adalah dengan melakukan distribusi
intensif agar produk Perseroan mudah diperoleh semua lapisan masyarakat.
Untuk itu, saluran distribusi terus ditambah baik melalui outlet tradisional
maupun modern. Produk Perseroan tersedia di toko jamu, apotik, toko
kelontong, dan toko retail modern seperti minimarket dan supermarket.
Salah satu inovasi terbaru untuk memperluas distribusi pemasaran yang
diperkenalkan pada tahun 2016 adalah konsep “Café Jamu” sebagai saluran
distribusi terdepan produk Sido Muncul. Melalui Café Jamu, Perseroan
menjalin kemitraan yang lebih erat dengan pedagang jamu eceran yang
menjadi ujung tombak penjualan.
Perseroan menyediakan semua perlengkapan untuk berjualan seperti
booth lengkap dengan peralatannya termasuk blender dan shaker, hingga
pelatihan teknik meracik minuman jamu dengan komposisi yang tepat.
Café Jamu tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan penjualan produk,
tetapi yang paling penting adalah sebagai sarana untuk mengembangkan
sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) melalui konsep bisnis
yang jelas dan menguntungkan. Perseroan telah menggandeng Bank BRI
yang memiliki jaringan luas hingga ke pelosok, untuk menyediakan modal
kerja melalui fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR). Para pengusaha Café
Jamu yang membutuhkan tambahan modal kerja akan diberikan surat
rekomendasi dari Sido Muncul sebagai salah satu syarat pengajuan KUR
Bank BRI.
Pada akhirnya, keberadaan Café Jamu akan menghasilkan multiplier
effect antara lain memasyarakatkan jamu sebagai kekuatan budaya,
memberdayakan masyarakat melalui peluang menjadi wirausaha mandiri
serta menjangkau lebih banyak lagi konsumen terutama kalangan muda
kelas menengah untuk menyukai jamu. Untuk tahap awal, Perseroan
menargetkan untuk membuka 20.000 Café Jamu tersebar di seluruh
Indonesia. Selain untuk mencetak wisausahawan baru, Sido Muncul juga
tidak melupakan para pedagang/ penyeduh jamu yang selama ini setia
menjual produk Sido Muncul. Dengan paket Café Jamu, para penyeduh
jamu dapat meningkatkan skala usaha dan omzetnya sehingga diharapkan
kesejahteraannya meningkat.

Anda mungkin juga menyukai