PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pendirian PT. Surya Esa Perkasa (SEP), Tbk
Konsumsi gas alam atau gas bumi semakin lama semakin meningkat
seiring dengan semakin luasnya penggunaan gas alam sebagai sumber energi,
baik untuk bahan baku industri terutama untuk industri pupuk maupun untuk
kebutuhan energi rumah tangga. Penggunaan gas alam sebagai energi final di
Indonesia adalah ketiga terbesar setelah BBM dan batubara, lebih tinggi dibanding
listrik dan LPG. Didalam industri gas alam, terdapat beberapa masalah dalam
perkembangannya. Beberapa masalah terkait industri gas alam adalah pasokan
untuk kebutuhan dalam negeri yang terbatas. Akibatnya, kelangsungan
perkembangan industri di dalam negeri misalnya industri pupuk sempat terganggu
karena belum adanya jaminan pasokan gas.
Selain itu, sebagian gas alam dijual ke pasar luar negeri karena
pembentukan harga yang tidak sepenuhnya memakai prinsip pasar di dalam
negeri. Kondisi ini membuat ketidakpastian pasokan untuk industri dalam negeri
belum stabil. Dengan semakin besarnya desakan di dalam negeri untuk dapat
memanfaakan gas alam semaksimal mungkin untuk kebutuhan dalam negeri,
maka berbagai kebijakan baru telah dikeluarkan mengenai pemanfaatan gas alam.
Untuk memenuhi kebutuhan LPG pada masyarakat luas, maka mulai didirikan
pabrik pengolahan gas alam pada tanggal 9 Mei 2006, yaitu PT. Surya Esa
Perkasa (SEP), Tbk. Diharapkan dengan didirikanya PT. Surya Esa Perkasa, Tbk
maka kebutuhan bahan baku industri dan energi dalam hal ini gas untuk
masyarakat akan terpenuhi sehingga masyarakat tidak perlu khawatir lagi.
AGENT LPG
KIOS MASYARAKAT
PENJUALAN LPG
Kontrak kerja ini terjadi pada PT. Surya Esa Perkasa, Tbk dan PT.
Pertamina Persero, sedangkan PT. Pertamina akan menyerahkan proses
pengakutan LPG dari PT. Surya Esa Perkasa, Tbk pada SPPBE (Stasiun
Pengakutan Pengisian Bulk Elpiji).
Untuk pendistribusian LPG dibutuhkan Surat Perintah Angkut (SPA),
dimana surat ini dibuat untuk memenuhi syarat pengangkutan LPG dari PT SEP
Tbk. Surat ini dikeluarkan oleh kantor pusat (Head Office) PT. Surya Esa Perkasa,
Tbk.
2. Condensate
Produk condensate dari PT. Surya Esa Perkasa, Tbk ini dikembalikan lagi
ke Pertamina. Pendistribusian produk dari PT. Surya Esa Perkasa, Tbk hanya
dipasarkan di dalam negeri, dikarenakan produksi LPG di Indonesia masih
mengimpor dari negara lain. Hal ini mengakibatkan negara kita tidak mungkin
untuk dapat mengekspor LPG tersebut. Rata – rata kapasitas LPG dan kondensat
yang didistribusikan perbulan yaitu sebesar 3.000 ton LPG dan 10.500 barrel
untuk produk kondensat.
1. Project Engineering
Tugas Utama
a. Design dan engineering project instrument dan control system.
b. Monitoring dan trouble shooting field instrument.
c. Monitoring, trouble shooting, dan back up DCS.
d. Membuatjadwal proyek yang berhubungan dengan departemen instrumen
e. Menyiapkan garansi client yang berhubungan dengan instrumen.
f. Membantu dan support bagian process engineer untuk membuat PID.
g. Menyuplai data kepada departemen lain.
h. Membuat dan menjadwalkan kalibrasi untuk semua peralatan instrumen.
Tugas Umum
a. Bertanggung jawab kepada head engeneering and maintenance atas
lingkup kerja project engeneer, serta menjaga kerahasiaan atas lingkup
pekerjaanya.
2. Engineering Supervisor
Tugas Utama
a. Design dan engineering project instrument dan control system
b. Monitoring dan trouble shooting field instrument
c. Monitoring, trouble shooting dan back up DCS
d. Membuat jadwal proyek yang berhubungan dengan departemen
instrument
e. Menyiapkan garansi perusahaan client yang berhubungan dengan
instrument
f. Membantu bagian process engineer untuk membuat PID
g. Menyuplai data kepada departemen lain
h. Membuat dan schedule kalibrasi untuk semua peralatan instrument.
Tugas Umum
a. Bertanggung jawab kepada maint. supv. atas lingkup kerja sr. inst.
&control. eng, serta menjaga kerahasiaan atas lingkup pekerjaanya
b. Memahami, mengikuti dan melaksanakan peraturan perusahaan yang ada
c. Melaksanakan dan mengatur pekerjaan yang sedang dan akan dikerjakan
secara efesien dan ekonomis sesuai dengan kepentingan perusahaan
d. Menjaga, menggunakan dan merawat semua peralatan dan fasilitas
perusahaan agar tetap dalam keadaan baik dan siap pakai
e. Melaksanakan perintah khusus dari atasan langsung untuk kepentingan
perusahaan.
3. Maintenance Supervisor
Tugas Utama
a. Merencanakan pelaksanaan kerja maintenance peralatan mechanical,
rotating, equipment, electrical, instrument yang mencakup man power,
tools, material dan sumber daya lain dalam rangka pemeliharaan LPG
plant
b. Mengorganisir dan mengarahkan seluruh sumber daya untuk pelaksanaan
pekerjaan pemeliharaan peralatan mechanical, rotating, equipment,
Teknik Kimia Uniersitas Sriwijaya
8
electrical dan instrument yang mencakup TA, O/H, preventive dan
predictive maintenance agar terlaksana sesuai rencana biaya optimum,
kualitas sesuai standard, dan mencegah terjadinya machinery breakdown.
c. Mengontrol pelaksanaan kegiatan perbaikan peralatan mechanical,
rotating, equipment, electrical dan instrument termasuk meneliti izin kerja
kelengkapan keselamatan kerja dan monitoring progress kegiatan
pemeliharaan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu dan
memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
d. Mengadakan komunikasi dengan original equipment manufacture (OEM),
khususnya dengan OEM peralatan berteknologi tinggi, guna mempercepat
solusi permasalahan teknis peralatan kilang.
e. Mengadakan komunikasi dengan workshop specific didalam negeri dalam
upaya substitusi atau fabrikasi spare part komponen dan perbaikan used
part guna mereduksi biaya pemeliharaan.
f. Memberdayakan sumber daya manusia sesuai dengan displinnya untuk
meningkatkan knowledge, skill dan produktifitas agar dapat mengurangi
ketergantungan pada service engineer dalam perbaikan peralatan kilang.
g. Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan melaksanakan tindakan koreksi
berdasarkan permasalahan yang berpotensi terjadinya komplain dan
proaktif terhadap permasalahan yang berpotensi shut down kilang.
h. Membina hubungan baik dengan bagian internal perusahaan, dalam rangka
memperoleh dukungan penyediaan sumber daya (manpower, tools dan
material).
i. Menyiapkan usulan anggaran maintenance peralatan plant dan mengontrol
realisasi biaya pemeliharaan peralatan maintenance dengan berpedoman
pada biaya pemeliharaan yang optimum.
j. Menjamin terjadinya history record perbaikan peralatan RE sebagai dasar
untuk perencanaan kegiatan maintenance dan tindakan koreksi terhadap
ketidaksesuaian yang pernah terjadi.
Tugas Umum
a. Melaksanakan perintah khusus dari atasan untuk kepentingan perusahaan.
Teknik Kimia Uniersitas Sriwijaya
9
b. Bertanggung jawab atas lingkup kerja supv. maintenance serta menjaga
kerahasiaan atas lingkup pekerjaanya.
c. Memahami, mengikuti dan melaksanakan peraturan perusahaan yang ada.
d. Melaksanakan dan mengatur pekerjaan yang sedang dan akan dikerjakan
secara efesien dan ekonomis sesuai dengan kepentingan perusahaan.
e. Menjaga, menggunakan dan merawat semua peralatan dan fasilitas
perusahaan agar tetap dalam keadaan baik dan siap pakai.
1. Process Engineer
Tugas Utama
a. Membantu client mengembangkan basic process.
b. Membuat schedule proyek yang berhubungan dengan departemen proses.
c. Membantu dalam aktivitas perizinan.
d. Membuat scope kerja licensor atau subcontractor, memilih licensorn atau
subcontractor, mengadakan evaluasi dan meeting dengan licensor serta
memimpin subcontractor.
e. Menetapkan process design kriteria.
f. Membuat dan mengembangkan process design basis.
g. Melakukan studi proses optimisasi dan pemilihan proses yang tepat.
h. Menyiapkan heat material balance.
i. Membuat dan menyiapkan process flow diagram.
j. Membuat dan menyiapkan PID.
k. Membuat PID Utility dan distribution system.
l. Penentuan dan perhitungan equipment.
m. Menentukan dan menyiapkan chemical atau catalyst.
2. Production Supervisor
Tugas Utama
a. Membuat rencana pengolahan Feed gas dan produksi LPG,
Propane,Condensate harian/ bulanan sesuai target yang ditetapkan.
b. Membuat Rencana Anggaran Belanja operasi baik bulanan maupun
tahunan.
c. Mengkoordinasikan, memimpin, mengatur serta mengawasi kegiatan
start-up plant.
d. Mengkoordinasikan, memimpin, mengatur serta mengawasi kegiatan
penyetopan plant baik normal shutdown maupun emergency shutdown.
e. Mengkoordinasikan, memimpin, mengatur serta mengawasi kegiatan
pengoperasian kilang LPG sehingga mencapai target yang ditetapkan serta
bebas dari kecelakaan kerja.
f. Melakukan pengelolaan dan pembinaan sumber daya manusiadi kilang.
3. Laboratory Supervisor
Tugas Utama
a. Mengkoordinasikan bawahan, menentukan tugas dan mengontrol
pelaksanaan penganalisaan sample bahan baku, produk stream, produk jadi
yang dihasilkan mencakup aspek kualitas dan keamanan (quality &
safety).
b. Merencanakan, membuat budget untuk kebutuhan pembelian material dan
peralatan test laboratorium.
c. Mengajukan permintaan bahan kimia atau material lain untuk keperluan
operasi rutin ke bagian logistic.
d. Mengkoordinir dan bertanggung jawab atas kelancaran operasional
laboratorium.
e. Menilai prestasi bawahan untuk penilaian akhir tahun dan pengembangan
karir.
f. Mengatur kegiatan dan mengontrol penganalisaan sample final product
berkaitan dengan loading sample.
g. Menandatangani test report atau certificate of analysis dari final product.
2. Eksternal
a. Menyusun program comonity development sesuai dengan situasi daerah
dan kondisi sosial masyarakat disekitar PT. SEP ikut merasakan manfaat
keberadaan perusahaan di lingkungan mereka.
b. Memelihara hubungan kerjasama, koordinasi yang harmonis dalam bentuk
kunjungan silaturahmi dan pemberian kontribusi dengan aparat pemerintah
setempat (RT/RW, Kepala Desa, Camat, Bupati, Perangkat pemerintah
lainnya yang terkait), aparat militer (Babinsa, Danramil, Dandim, Danrem,
Pangdam) dan aparat kepolisian (Kapolsek, Kapolres, Kapolda), 4) Tokoh
masyarakat (Kepala Dusun, Pemuka Adat, Pemuka Agama, Tokoh
pemuda, Karang Taruna, Ormas/ LSM).
Tugas Umum
2.2.1. Kepegawaian
Pegawai merupakan aset utama perusahaan dalam menjalankan sistem
dalam perusahaan. Tanpa adanya pegawai maka perusahaan tidak akan berjalan.
Kepegawaian di dalam perusahaan dikendalikan oleh HRD dan GA. Semua aspek
dari kepegawaian diatur dan dikendalikan oleh elemen tersebut.
Senyawa Persentase
Kimia Komposisi
CO2 5.40%
N2 0.00%
H2S 0.0000%
C1 82.4100%
C2 6.3000%
C3 3.9300%
i-C4 0.6200%
n-C4 0.7500%
i-C5 0.2900%
n-C5 0.2000%
C6 0.0400%
C7 0.0000%
H2O 0.0600%
Sumber : Lembak Gas Operating
Gas alam dapat berbahaya
Manual karena sifatnya yang sangat mudah terbakar dan
menimbulkan ledakan. Gas alam lebih ringan dari udara, sehingga cenderung
mudah tersebar di atmosfer. Akan tetapi bila ia berada dalam ruang tertutup,
seperti dalam rumah, konsentrasi gas dapat mencapai titik campuran yang mudah
meledak, yang jika tersulut api, dapat menyebabkan ledakan yang dapat
menghancurkan bangunan. Kandungan metana yang berbahaya di udara adalah
antara 5% hingga 15%. Ledakan untuk gas alam terkompresi di kendaraan,
umumnya tidak mengkhawatirkan karena sifatnya yang lebih ringan, dan
konsentrasi yang diluar rentang 5 - 15% yang dapat menimbulkan ledakan.
3.2. Produk
Gas alam yang dialirkan dari sumur gas dari Pertamina akan diolah dan
dipisahkan dari unsur-unsur kimia pengotor atau impurities. Dengan adanya
Teknik Kimia Uniersitas Sriwijaya
27
bahan-bahan pengotor maka akan mengakibatkan berkurangnya kualitas dari
produk dan mengganggu pengoperasian pada proses pengolahan gas alam.
Adapun produk–produk yang dihasilkan oleh PT. Surya Esa Perkasa, Tbk adalah
sebagai berikut :
1) Propana
2) LPG
3) Kondensat
Dari ketiga produk di atas yang dihasilkan, produk utama dari PT. Surya
Esa Perkasa, Tbk adalah LPG, sedangkan produk yang lain adalah produk
sampingan.
3.3. Pengertian LPG
LPG (Liquified Petroleum Gas secara harfiah adalah gas minyak bumi
yang dicairkan), adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal
dari gas alam. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah
menjadi cair. Komponennya didominasi propana (C3H8) dan butana (C4H10). LPG
juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana
(C2H6) dan juga mengandung komponen berat seperti pentana (C 5H12) dan lain–
lain. Dalam kondisi atmosfer, LPG akan berbentuk gas, volume LPG dalam
bentuk cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama.
Karena itu LPG dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung–tabung logam
bertekanan tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari kapasitasnya.
Menurut spesifikasinya, LPG dibagi menjadi tiga jenis yaitu LPG
campuran, LPG propana dan LPG butana. Spesifikasi masing–masing LPG
tercantum dalam keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor 25K/
36/ DDJM/ 1990. LPG yang dipasarkan untuk masyarakat adalah LPG campuran.
3.4. Sifat – Sifat Produk, Tri Ethylene Glycol (TEG) dan Methanol
3.4.1. Sifat – Sifat LPG
a. Mudah terbakar (dalam keadaan cair maupun gas).
b. Menghasilkan pembakaran yang sempurna.
c. Bebas kandungan air.
d. Tidak beracun dan tidak berwarna.
e. Tidak berbau (karena demi keselamatan dalam penggunaannya, LPG
ditambah sedikit merkaptan yang baunya sangat menyengat untuk
mendeteksi terjadinya kebocoran).
3.6. Proses dan Deskripsi Dari Pabrik PT. Surya Esa Perkasa, Tbk
Secara garis besar LPG plant terdiri dari process system sebagai berikut:
1) Feed Gas Inlet & Compression System
2) Chilling atau Cold Box and separation System
3) Fractionation
4) Dehydration (Glycol System)
5) Refrigeration System
6) Hot Oil System
7) Storage & Loading
8) Utility
3.6.5. Fractionation
Fractionation system terdiri dari 3 buah kolom, yang merupakan unit-unit
utama dari LPG plant yang berfungsi menghasilkan product dengan cara distilasi
berdasarkan perbedaan titik didih dari masing-masing komponen gas umpan,
yaitu:
1. De-Ethanizer
2. De-Propanizer
3. De-Butanizer
Berikut uraiannya :
1. De-Ethanizer kolom
Column De-Ethanizer memisahkan komponen ringan (C1 dan C2) dari C3+
yang kaya kandungan propane, LPG dan condensate dengan cara distilasi
berdasarkan perbedaan titik didihnya. Column De-Ethizer di bagi menjadi 3
bagian atau section, yang paling atas disebut rectification section, yang bagian
bawah disebut stripping section, sedangkan dasar kolom disebut heating dan
product withdrawal section. Umpan yang kaya kandungan C3+ masuk di bagian
atas stripping section sebagai campuran 2 phase (kira-kira 70% mol berbentuk
cairan, sisanya berupa uap).
Umpan yang berbentuk cairan akan mengalir kebawah kolom melewati
serangkaian tray menuju dasar kolom dimana sebagian dari cairan ini masuk
kedalam reboiler untuk diuapkan dengan menggunakan hot oil yang mengalir di
shell-side reboilernya. Uap panas ini kemudian di masukkan kembali ke dalam
kolom dan mengalir keatas melalui serangkaian tray untuk memanasi cairan yang
turun kebawah melalui tray yang sama.C3+ yang sudah bebas dari fraksi ringan
selanjutnya mengalir melewati weir ke dalam product withdrawal section, dan
keluar dari kolom diatur oleh control valve menuju De-Propanizer column.
Sementara itu umpan yang berbentuk uap yang kaya akan komponen C 1 dan C2
3.6.10. Utility
Terdapat 4 macam utility system untuk menjalankan plant, yaitu:
1) Air Instrument System
2) Genset
3) UPS
4) Water Treatment Package
Berikut penjelasannya keempat sistem utilitas yang ada di plant :
1. Instrument Air System
Instrument air system berguna untuk menyuplai seluruh keperluan udara
untuk alat-alat instrumen. Dalam sistem ini terdapat dua buah air compressor
yang berguna untuk mengkompres udara. Compressor ini digerakkan melalui
tenaga listrik yang berasal dari generator. Compressor juga dilengkapi dengan air
dryer yang berfungsi untuk menyaring kandungan air yang terdapat di udara
dengan cara mengkondensasikannya. Udara kering yang keluar dari air dryer
kemudian ditampung didalam tabung penampung atau receiver sebelum dialirkan
kebagian instrument yang membutuhkan seperti control valve. Udara kering
tersebut disalurkan dengan tekanan sekitar 125 psig.
2. Genset atau Generator
Generator adalah mesin listrik yang berfungsi untuk merubah tenaga
mekanik yang berupa tenaga putar poros (rotor) menjadi tenaga listrik. Prinsip
kerjanya adalah bila sebuah penghantar (konduktor) digerakkan (mekanik) dalam
medan magnet, maka pada penghantar itu akan timbul arus listrik.
Terdapat tiga buah generator yang ada didalam plant PT. Surya Esa Perkasa, Tbk
yaitu: