Anda di halaman 1dari 24

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam masa-masa sekarang ataupun era globalisasi, banyak


masalah yang timbul baik itu kalangan remaja, orang dewasa, ataupun
masyarakat sekitar yang muncul karena perbedaan pendapat antara satu
sama lainnya, dari sekian banyak masalah yang terjadi dan paling terasa,
baik dari setiap masyarakat sosial maupun ekonomi adalah sulitnya
mencari lahan pekerjaan yang bisa menunjang kehidupan sehari-hari. Kita
sebagai mahkluk sosial ekonomi memiliki visi, misi, tujuan, strategis, dan
wawasan, hendaknya tidak melupakan akan adanya perkembangan
teknologi yang mempunyai arti penting dalam suatu pekerjaan, yakni
sebagai faktor-faktor pendukung dalam bekerja karna hal tersebut
menuntut kita untuk mengikuti perkembanga zaman dan keadaan
lingkungan sekitar agar kita tidak lupa dan ketinggalan informasi yang
ada. Saat ini, ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi melaju dan
berjalan dengan sangat cepat dan pesat serta dukungan dari media
informasi yang sedemikian rupa beragam sehingga mengakibatkan
perubahan pola fikir dan hidup diberbagai kalangan masyarakat tanpa
melihat golongan atau kelas masing-masing.

Dalam adanya persaingan yang terjadi maka hal ini berdampak


terhadap beban setiap siswa karena mereka harus mampu untuk
mengenali informasi dari berbagai sumber, baik secara administratif
maupun dalam dunia pendidikan dan setiap Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) baik teknik maupun non teknik memberangkatkan setiap siswa dan
siswinya untuk melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN).
Prakerin adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian
kejuruan yang memadukan secara sistematis dan sinkron antara program
pendidikan di SMK dengan program pengusaha keahlian yang diperoleh
melalui kerja langsung, yang bertujuan untuk membentuk siswa-siswi
yang siap kerja dan kompeten serta berprestasi dalam bidangnya.
Kegiatan ini dilakukan pada perusahaan atau instansi milik Negara
maupun swasta guna melatih keterampilan dan mental seseorang
khususnya siswa-siswi yang bersangkutan dilapangan. Kegiatan praktik ini
sangat menguntungkan siswa-siswi karena dapat menambah
pengetahuan.

B. Landasan Hukum Prakerin

Landasan hukum prakerin yaitu :


2

1. Udang-undang No. 20 tahun 2003, tentang sistem pendidikan Nasional


: Pendidikan usaha adalah standar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
2. Peraturan Pemerintahan No. 29 tahun 1990, tentang pendidikan
menengah antara lain:
a. Penyelenggaran sekolah menengah dengan bekerjasama denga
masyarakat terutama dunia usaha maupun dunia industri dan para
dermawan untuk memperoleh sumber daya dalam rangka
menunjang penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan.
b. Pada sekolah dapat dilakukan uji coba gagasan baru yang diperoleh
dalam rangka pengembangan pendidikan menegah.
3. Keputusan Mentri No. 0490/1993 tentang kurikulum SMK yang berisi
bahwa “Dalam melaksankan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur
yaitu pendidikan di dalam sekolah dan di luar sekolah”.

C. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)

a. Tujuan prakerin adalah sebagai berikut :


1. Mengenal dan memahami dunia usaha dan industri maupun dunia
instansi pemerintah dengan segala aktivitasnya.
2. Menumbuhkan semangat jiwa wiraswasta dan mandiri.
3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di dunia usaha
maupun industri yang sesuai program studi di sekolah.
4. Melatih dan menumbuhkan etos kerja.
5. Mengurangi kesenjangan dan ketidak sesuaian pengetahuan dan
keterampilan yang di peroleh siswa di sekolah dengan yang
dibutuhkan di dunia usaha, dunia instansi dan dunia pemerintah.
6. Meningkatakan efesiensi dan evektivitas dalam mencapai lulusan
SMK yang profesional.
7. Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dan dunia industri
maupun dunia usaha.

b. Manfaat dalam pelaksanaan prakerin di bagi dengan beberapa


manfaat antara lain :
1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian yang profesional,
yaitu tenaga kerja yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan
semangat kerja yang sesuai tuntunan kerja.
2. Memperkokoh hubungan sekolah dengan dunia industri maupun
dunia usaha.
3

3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga


kerja yang berkualitas.
4. Memberi pengakuan dan pengharagaan terhadap pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan.
5. Menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai tuntutan
zaman di era teknologi informasi dan komunikasi.

D. Tujuan Penyusunan Laporan

Adapun tujuan dari penulisan laporan prakerin antra lain :


1. Salah satu syarat untuk mengikuti ujuan karya tulis
2. Sebagai bukti tertulis bahwa siswa-siswi telah melaksanakan prakerin
3. Siswa dapat menuangkan pikiran kedalam tulisan
4. Agar siswa mampu mengembangkan dasar-dasar teori yang didapatkan dari
sekolah yang berhubungan dengan hasil prakerin.
4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Sejarah Perusahaan

Ramayana Department Store pertama kali


didirikan oleh pasangan suami isteri Paulus Tumewi dan
istrinya Tan Lee Chun pada tahun 1978. Paulus Tumewu
dan istrinya pindah dari Ujung Pandang untuk memulai
bisnis di Jakarta, dengan visi membangun Departement
Store dengan kualitas terjamin dan harga yang terjangkau
bagi segmen yang berpenghasilan rendah. Mereka pertama
kali membuka toko untuk pakaian dan garmen yang
dinamakan “Ramayana Fashion Store”
Pada tahun 1985 pertumbuhan toko semakin bagus,
dengan semakin banyaknnya produk, menjadi menjual
sepatu, tas dan aksesoris. Ramayana lalu melakukan perluasan area dengan membuka toko
diluar Jakarta yaitu Bandung. Pada tahun 1989, Ramayana membuka jaringan dengan
memiliki 13 outlet dan tenaga kerja fashion sebanyak 2500 orang. Dan mulai tahun 1993
dibangun tempat berbelanja dengan konsep “one stop shoping” di setiap Ramayana.
Filosopi Ramayana adalah harga murah dan nilai uang terjangkau bagi konsumen.
Pada saat ekonomi stagnan, yaitu daya beli konsumen rendah, filosopi Ramayan menjadi
suatu trend pada masa-masa yang akan datang. Sekitar 99% barang dagangan yang dijual
adalah buatan lokal dan perusahaan menjaga hubungan baik dengan jaringan pemasok lokal.
Pembelian tunai konsinyasi (bagi hasil) dihitung untuk 76,3% dan 23,7% secara proporsional
terhadap semua barang yang dibeli. Penjualan nampaknya mempunyai kecenderungan yang
sama untuk tahun mendatang seperti fashion (wanita, pria, anak-anak) dihitung untuk 52,6%
dari keseluruhan penjualan. Penjualan makanan 20,5%, sepatu, tas, aksesoris 12,1%, mainan
dan perlengkapan rumah tangga 7,4% dari keseluruhan penjualan. Peningkatan divisi
5

ditunjukan dengan indikasi yang jelas yaitu harga murah sejalan dengan daya beli kelas
menengah dan bawah.

B. Perkembangan Perusahaan

Walaupun indonesia mengalami ketidak pastian ekonomi dan politik, Ramayana tetap
konsisten untuk memenuhi target penjualan, memperluas wawasan dan melanjutkan
kebijakan yang sukses diterapkan sejak krisis 1997-1998 yang berdampak besar terhadap
industri retail sejak bisnis dimulai pada tahun 1978, Ramayan bergerak lambat tapi tumbuh
dengan mantap meskipun krisis nampaknya belum berakhir, namun pertumbuhan bisnis yang
cepat dapat melewati masa pra-krisis lebih cepat dibandingkan kompetitor terdekat dan
dianugrahi penghargaan sebagai hasilnya.
Di Jakarta Ramayana melanjutkan untuk membangun kembali toko-toko yang rusak
atau hancur selama terjadi kerusuhan. Fakta yang membanggakan adalah bahwa dalam waktu
18 belas bulan Ramayan sanggup membangun kembali 10 dari 12 toko yang hancur.
Selebihnya dalam tahap renovasi dan telah siap dibuka kembali pada pertengahan 2001.
Sementara pertumbuhan di Jawa berjalan lambat, Ramayana mulai mengalihkan ke
luar pulau Jawa yang dapat menjadi daerah potensial untuk ekspansi. Ramayana
merencanakan untuk meningkatkan jumlah toko sekitar 10 toko pertahun secara nasional
pada tahun-tahun mendatang dengan perkiraan 50% berlokasi diluar pulau Jawa.
PT. Ramayan Lestari Sentosa Tbk dipilih sebagai perusahaan dengan manajemen
terbaik kedua di Asia Pasifik pada majalah Asia Money edisi Desember 2000. Di dalam
Negeri, PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk mendapat kehormatan dinilai sebagai :
 Perusahaan denga manajemen terbaik
 Hubungan dengan investor terbaik
 Peramalan bisnis yang sangat terpercaya
 Strategi perusahaan terbaik kedua di Indonesia
Hal ini semua terwujud dengan adanya kerjasama tim manajemen, pemegang saham
dan karyawan. Pada saat ini kita memasuki milenium baru, Ramayana telah mempersiapkan
diri untuk menghadapi tantangan kedepan. Ramayana memainkan peran sosial yang penting
dalam masyarakat. Pada berbagai tempat, kehadiran Ramayana membantu meningkatkan
ekonomi lokal dengan menyediakan bantuan bagi supplier-supplier kecil dan supplier buah
maupun sayuran.
Meskipun ekonomi Indonesia memperlihatkan pertumbuhan selama tahun 2000,
namun pemulihan ekonomi secara keseluruhan masih jauh dari yang diharapkan. stagnasi
ekonomi yang berkelanjutan dibarengi dengan peningkatan ketidak pastian iklim politik yang
menghambat investasi asing dan bantuan, menurunkan daya beli konsumen, sebagai
akibatnya pada tahun 2000 konsumen kelas menengah dan rendah mencari cara
meningkatkan nilai uangnya dengan berbelanja pada Ramayana seperti yang mereka lakukan
pada masa krisis. Selain terjadinya peningkatan pada ekonomi perusahaan, Ramayana juga
sukses untuk meningkatkan maksimal pengembalian investasi terhadap pemegang saham. Hal
tersebut tarcapai berkat penekan biaya operasional pada level minimum. Pada tahun 2000,
6

Ramayana mampu mencapai 42,9% melebihi penjualan tahun 1999 dan menekan biaya
operasional pada 15,8%.
Peningkatan penjualan pada tahun 2000, didukung terjadinya peristiwa yang langka,
yaitu pada tahun baru muslim, Idul Fitri, liburan, yang terjadi dua kali pada tahun yang sama.
Perencanaan yang layak dan pengendalian mendukung untuk menjaga kestabilan harga
rendah dan menjaga barang dagangan dapat di jangkau pada konsumen utama. Meskipun
kompetisi terus meningkat selama tahun 2000, strategi perusahaan yang menawarkan barang
dagangan bernilai murah dan dapat di jangkau mendukung dominasi Ramayana atas kelas
menegah dan bawah. Di lain pihak, banyak pesaing lokal yang masih berjuang melawan efek
resesi ekonomi, sedangkan pesaing asing memfokuskan diri pada konsume evel menegah dan
atas.

C. Visi dan Misi Perusahaan


Seperti perusahaan pada umumnya, Ramayana Departement Store memiliki visi dan
misi agar perusahaan memiliki tujuan yang jelas dan terarah. Visi dan misi Ramayana
Departement Store berasal dari visi dan misi PT. Ramayan Lestari Sentosa Tbk. Visi dan misi
PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk adalah sebagai berikut :
1. Visi
Perusahaan harus mampu menjaga dan meningkatakan mutu serta kualitas
berbagai produknya.
2. Misi
Perusahaan mampu mengembangkan usahanya dan menjaga citra perusahaan.

D. Struktur Organisasi perusahaan

Struktur organisasi merupan salah satu perangkat pembagian tugas


dan wewenang yang diperlukan dalam upaya pelaksanaan kegiatan dalam
perusahaan, sehingga koordinasi yang baik antara atasan dan bawahan
maupun antar karyawan dapat tercapai.
Struktur organisasi yang dimiliki oleh Ramayana di pimpin oleh
seorang Manager yang disebut store manager atau Kepala Toko
membawahi dua orang asisten manager divisi. Tiap divisi dibantu oleh
supervisor, kepala counter dan wakil kepala counter. Kedua divisi dibagi
berdasarkan pengelempokan produk. Tugas manager, supervisor, dan staf
lainnya adalah sebagai berikut :
1. Store Manager atau Kepala Toko, sebagai pemimpin tertinggi di toko
yang mengkoordinasi dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatas
operasional toko.
2. Asisten Manager atau Wakil kepala toko, membawahi supervisor
Asisten Manager ini bertugas mengontrol aktivitas supervisor, kepala
counter, dan wakil kepala counter dalam melakukan tugas dan
tanggung jawabnya.
7

3. Supervisor (SPV), memimpin dan mengawasi kepala counter, wakil


kepala counter dan pramuniaga dalam menjalankan aktivitas di
counter.
4. Kepala Counter (KC), membawahi WKC dan pramuniaga. Bertugas
membuat laporan penjualan serta memesan barang untuk counternya
dan mengatur bawahannya dalam menjalankan tugasnya.
5. Wakil Kepala Counter (WKC), membawahi pramuniaga, bertugas
membuat laporan hasil penjualan mengenai barang cepat laku dan
barang mati.
6. Kepala Kasir atau Junior Supervisor Kasir (JSK), membawahai KPT kasir
dan helper, bertugas mengatur dan mengawasi jadwal kegiatan bagian
kasir.
7. Kasir Pengawas Toko (KPT), membawahi kasir dan helper, bertugas
melakukan pengawaan di kassa dan menyelesaikan masalah yang ada
di kasir.
8. Kasir, bertugas melayani costumer dalam taransaksi pembayaran
barang.
9. Helper, bertugas membantu kasir dalam membungkus barang
costumer.
10. Supervisor Sumber Daya Manusia (SDM), bertugas menyelesaikan
permasalahan ketenaga kerjaan di toko.
11. Administrasi Toko (ADM toko), bertugas mempersiapakan dan
membuat laporan data operasional toko.
12. Merchandise Control Departement (MCD), bertugas mengontrol
jalannya operasional toko.
13. Sequrity (SQ), bertugas dan mengamankan dan mengontrol jalannya
operasional toko.
14. Monitor, bertugas memberikan informasi kepada costumer dan
program promosi yang ada di toko.
15. Teknik (Tn), bertugas mengecek dan pemperbaiki peralatan yang
berhubungan dengan mekanik dan listrik.
16. Penitipan Barang (PB), bertugas untuk menjaga barang-barang titipan
costumer.
17. Dekorasi, bertugas menyiapkan bahan atau material promosi.
18. Bagian Umum (BU), bertugas menjaga dan membersihkan areal toko
sebelum dan pada saat operasional toko.
19. Kepala Gudang, bertugas di tempat penyimpanan stok barang
sebelum masuk ke counter.
20. Sales Promotion Girl (SPG), pramuniaga untuk counter konsinyasi
(barang supplier yang memiliki counter di Ramayana dengan system
bagi hasil).

Struktur organisasi Ramayana (R127)


8

Store Manager (SO1)

Bpk. Andi Syafarman Amir

Asst. Manager (SO2)

Bpk. Adriyanto

MCD SDM

Bpk. Supendi Ibu. Marfatilah

Kepala Kasir

Ibu. Leli Julaila

Wakil Kepala Kasir

Ibu. Dian Yuniarwati

Kepala Counter (M1) Kepala Counter (M2) Kepala Counter (M3) Kepala Counter (M4)
E.
Ibu. Sukris Bpk. Ibnu Ibu. Siti Nuryani Ibu. Sri

Penerapan
In-store Promotion

In-store promotion merupakan kegiatan promosi yang dilakukan


didalam toko dan bertujuan untuk menimbulkan keinginan konsumen
untuk membeli produk yang ditawarkan. Berdasarkan bauran promosi ritel
yang dikemukakan Lewison dan Delozier dalam yusriyanti (2008), yang
termasuk ke dalam in-store promotion diantranya adalah sales promotion
(promosi penjualan), store display (display toko), dan personal seeling
(penjualan perorangan). In-store promotion dapat menjadi stimulus bagi
konsumen yang dapat merangsang niat bahkan tindakan untuk membeli
suatu produk walaupun tidak di rencanakan sebelumnya.

1. Promosi Penjualan (Sales Promotion)


9

Promosi pada ritel ini di sebut juga sales incentive (insentif


penjualan) yaitu rangsangan baik secara langsung atau pun tidak
langsung yang manawarkan nilai tambah bagi konsumen. Beberapa
promosi penjualan yang dilakukan adalah :
a) Promosi Mailer
Promosi mailer adalah promosi berbentuk brosur seperti koran yang
menampilkan produk-produk yang ditawarkan dengan harga diskon.
Promosi mailer dilakukan dalam jangka waktu per sepuluh hari
untuk satu priode promosi, dan waktu tenggang dua hari untuk
menerbitkan mailer periode selanjutnya. Produk-produk yang
terdapat didalam mailer di tentukan oleh HO dan harganya
merupakan kesepakatan antara HO karena supplier. Gerai-gerai
Ramayana dapat mengusulkan atau membuat iklan tentang
program promosi yang dilaksanakan oleh masing-masing gerai pada
mailer tersebut. Supplier yang memberikan sponsor juga akan
diberikan space untuk diberikan mailer. Selain dibagikan di
perumahan-perumahan mailer juga dibagikan didalam toko sebagai
informasi kepada konsumen produk apa saja yang sedang promo.
b) PDP (Pembelian dengan Pembelian)
PDP atau Pembelian dengan Pembelian adalah jenis promosi
penjualan yang memiliki syarat, artinya untuk mendapatkan
promosi pada produk-produk tertentu konsumen harus melakukan
pembelanjaan sebesar yang telah ditentukan. Promosi PDP ini tidak
memliki tenggang waktu, setiap hari selalu ada produk yang
dipromosikan dengan PDP. Seperti promosi mailer, kebijakan promosi
PDP juga diatur oleh HO (head office). Walaupun promosi ini tidak
memiliki jangka waktu, produk yang di promosikan melalui PDP
berubah-ubah dalam jangka waktu tertentu, jadi produk yang di
promosikan secara PDP tidak selalu produk yang sama.
c) In- Store Promo
In-store promo merupakan promosi untuk produk-produk tertentu
yang tidak masuk ke dalam mailer ataupun promosi koran. In-store
promo biasanya dilakukan pada produk-produk yang telah
mendekati masa kadarluasa atau telah out of date, di sebut juga
cuci gudang. In-store promo dapat juga dilakukan dalam bentuk
games atau lomba-lomba untuk menarik minat pengunjung.
d) Promo Activity
Activity promo lebih sering dilakukan atas permintaan supplier.
Kegiatan aktivity promo dapat dilakukan di dalam dan di luar toko.
Kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah mengadakan acara
musik, games lomba, dan membagikan sampel.

2. Display Toko (Store Display)


10

Display toko merupakan penataan toko dalam memamerkan


produk di sertai dengan informasi yang relevan dengan produk
tersebut agar konsumen merasa nyaman dalam berbelanja. Selain
untuk kenyamanan dan hiasan, display juga dapat berfungsi sebagai
stimulus yang dapat menarik keinginan konsumen untuk mengetahui
lebih jauh mengenai suatu produk dan bahkan membeli suatu produk
tersebut.
Display toko untuk sebuah usaha ritel dengan konsep swalayan
dapat mempengaruhi kenyamanan dan keiiginan konsumen untuk
kembali datang kesuatu gerai. Display yang tertata rapi dan menarik
dengan penggunaan warna-warna yang menarik dan penggunaan
tanda-tanda tertentu yang berfungsi untuk memberikan petunjuk
kepada konsumen. Display yang menarik juga bertujuan untuk
menarik agar membeli produk yang tersedia di dalam toko. Karena
dengan penataan yang menarik konsumen akan merasa nyaman saat
berbelanja.
Display produk biasanya disertai dengan point of purchase, yaitu
suatu keterangan mengenai barang, ukuran, harga, dan keterangan
lain yang ditempatkan dekat dengan produk dan mudah dilihat oleh
konsumen. Penggunaan point of purchase ini merupakan petunjuk bagi
konsumen terhadap informasi mengenai suatu produk. Jenis-jenis
display diantaranya :
a. Vertikal Display
Vertikal display adalah cara penataan produk dengan posisi susunan
barang tegak dalam rak.
b. Merchandising Mix Display
Merchandising mix display yaitu pemajangan untuk menawarkan
produk lain kepada pelanggan yang berhubungan dengan produk
yang dibelinya, cara pemajangan ini menggabungkan dua atau lebih
produk yang saling berhubungan.
c. Impluse Buying Product Display
Implus baying product display merupakan display produk pada
tempat strategis yang mudah di jangkau pembeli, biasanya di
daerah yang dekat dengan kasir.
d. Ends Display
Ends display adalah pameran atau pemajangan barang di ujung
lorong atau gondola. Tempat ini sangat cocok untuk produk-produk
yang high impluse atau produk yang memiliki margin yang cukup
besar.
e. Special Display
11

Special display atau display produk secara khusus biasanya


digunakan untuk produk-produk musiman atau produk yang dijual
secara obral.
f. Audiovisual Display
Audiovisual display dengan menggunakan kariawan untuk
menginformasikan produk-produk baru atau produk dengan harga
promosi dengan pengeras suara.
g. Multy Product
Multy product yaitu display barang yang diberi harga promosi
(bukan obral)
Dan ditempatkan bersama-sama dengan barang lain yang juga
promosi.

3. Penjualan Perorangan (Personal Selling)


Penjualan perseorangan merupakan komunikasi antara karyawa
jasa dengan pelangganyang dirancang untuk langsung pempengaruhi
proses pembelian. Melalui penjualan program yang diharapkan
informasi mengenai produk akan sampai ke konsumen dengan baik.
Penjualan perorangan atau personal selling merupakan salah
satu media yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi
tentang produk. Selain itu, dengan penjualan perorangan diharapkan
dapat meningkatkan penjualan. Dalam industri ritel, khususnya
departement store. Personal selling adalah elemen terpenting dalam
pembentukan image ritel.
Pramuniaga atau disebut juga sales promotion girl (SPG) adalah
salah satu elemen penting dalam penjualan perorangan. Karena SPG
langsung bertemu dengan konsumen dan menciptakan image toko
maupun produk. Pengunaan SPG adalah sebagai tenaga penjual yang
langsung menawarkan dan memberikan informasi kepada konsumen.
SPG di Ramayana tidak berstatus debagai karyawan, namun sebagai
petugas yang dikirimkan oleh supplier untuk melakuakan penjualan
secara langsung.
12

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI DAN PEMBAHASAN

A. Waktu dan Tempat PRAKERIN

Adapun waktu untuk melaksanakan Praktek Kerja Industri


(PRAKERIN) adalah mulai dari tanggal 5 Februari 2018 s/d 07 Maret 2018.
Praktek Kerja Industri dilaksanakan di PT. Ramayana Lestari Sentosa
Tbk yang dibagi menjadi dua shif diantaranya :
a. Shif pagi, dimulai dari pukul 09:00 WIB – 16:30 WIB diselingi
istirahat pukul 12:00 WIB – 13:00 WIB.
b. Shif siang, dimulai dari pukul 12:00 WIB – 20:00 WIB diselingi
istirahat pukul 15:00 WIB – 16:00 WIB
Tempat yang dipergunakan untuk pelaksanaan Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN) adalah di PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk Lokasi tepatnya
berada di Jl. Wahid Hasim, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

A. Materi Kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)

1. Grouping Barang

Groupimg atau pengelompokan barang ini sangatlah penting karena itu akan tercermin
dalam proses display dan dirasakan langsung oleh customer. Di samping itu,
pengelompokan yang benar akan mempermudah cara kerja karyawan toko itu sendiri.
Kesalahan dalam grouping akan bermuara pada kesulitan konsumen dalam memilih
produk dan bisa mengakibatkan turunnya penjualan
Minat konsumen yang cukup tinggi telah diciptakan dengan penempatan barang yang
tepat di tunjang dengan suasana yang menyenangkan didalam toko saja tidaklah cukup.
Masih ada hal yang harus di fikirkan yaitu karyawan yang kompeten. Untuk itu,
karyawan perlu di bekali sejumlah pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan, salah
satunya adalah pengetahuan karayawan tentang produk. Product knowledge
(pengetahuan barang) merupakan pengetahuan tentang barang, hal itu harus dikuasai
oleh semua karyawan karena dengan menguasai barang, maka bisa dilakukan seleksi
13

barang serta mengenal kelebihan da kekurangannya. Penggunaan product knowledge


akan sangat menentukan tingkat kepuasan yang bisa diberikan kepada pelanggan melalui
pengadaan barang melalui pengadaan barang sesuai kebutuhan pembeli dan pelayanan
informasi.

Pengelompokan dan Pengklasifikasian Produk

Tujuan utama dari pengelompokan dan pengklasifikasian produk atau barang


Adalah untuk memudahkan pengelolaannya. Bagi pihak produsen atau penjual ,
pengklasifikasian barang akan memudahkan dalam hal;
a. Penyimpanan di gudang
b. Penataan diruang pajang
c. Pengambilan dari gudang atau tempat pemajangan
d. Pengawasan dan pemeliharaan
Bagi pihak pembeli, pengklasifikasian barang akan memudahkan untuk memilih.
Pengelompokaan dan pengklasifikasian barang pada sutu toko (store) disebut juga
“merchant” atau Point Of Sale (POS) biasanya disusun sebagai berikut.
a. Merk produk atau pabrik
b. Jenis produk
c. Spesifik teknis produk
d. Kualitas produk
e. Warna produk

Langkah-langkah klasifikasi barang


Biasanya barang di Departement store dikirim secara periodik oleh pemasok
(supplier) berdasarkan rencana pengadaan barang yang di ajukan oleh kepala
marchandising dan selanjutnya dibuat data barang berdasarkan golongan barang yang
ada di Departement Store / counter toko.
Pada departement store yang memiliki gedung bertingkat, golongan barang
tersebut dijadikan dasar dalam pembagian lantai, berdasarkan data kelompok barang
disesuaikan dengan jenis barang masing-masing dan di departement store jenis barang ini
didasarkan pada pembagian nama counter (bagian penjualan ditoko) misalnya :

Kelompok Barang Departement Store Jenis Barang


(Departemen) (Counter) (Counter)
Departement kemeja 05 Kemeja
Kebutuhan pria 06 Kebutuhan Pria
07 T-shirt
08 Under Wear

Departement kebutuhan 18 Pakaian Anak wanita


Remaja, anak dan bayi 19 Pakaian anak Laki-laki
20 Perlengkapan bayi
14

Tabel : 1

Dari pembagian macam-macam barang diklasifikasikan berdasarkan spesifikasi


barang yang di jual di counter masing-masing. Dalam kenyataannya dapat dilihat dari
pengelompokan barang di toko swalayan.
Barang tersebut ditata di counter masing-masing berdasarkan ukuran, warna,
kualitas, merk, model, dan harga. Setiap barang diberi kode barang yang ditentukan
oleh departement yang bersangkutan, dan masing-masing barang mempunyai kode
yang berbeda untuk memudahkan pemeriksaan dalam satu barang terdiri dari kode.
Misalnya :
02.05.205 berarti ;
02 = departemen
05 = kode counter
205 = kode jenis barang

Selain kode-kode tersebut dapat pula ditambahkan kode pamasok barang


supplier, pramuniaga cukup menulis kode barang pihak-pihak terkait seperti kasir
sudah dapat mengetahui jenis barang yang dijual. Di departemen store biasanya daftar
rincian klasifikasi barang dibuat hanya mengklasifikasi kelompok barang dan jenis
barangnya saja, karena setiap counter sudah memahami tugas masing-masing dan
mengetahui barang dagangan yang menjadi wewenangnya, daftar rincian biasanya
dibuat sepertia dibawah ini :

Kode Departement Kode Counter kode Spesifikasi


Accepet (Kelompok Barang) count (Jenis Barang)
02 Departement kemeja dan 05 Kemeja 203 Kemeja panjang
kebutuhan pria kemeja pendek
06 Kebutuhan pria 101 Hem

Sarung tanagan

07 T-shirt 204 T-shirt panjamg

T-shirt pendek

07 Departement kebutuhan 08 Underwear 207 Jaket


remaja, anak dan bayi
18 Pakaian anak wanita 728 Celana dalam

Underwear

19 Pakaian anak laki-laki 917 Kemeja

Underwear

20 Kebutuhan bayi 027 Popok

Susu

Biskuit
15

21 Barang fasion 817 Counter

Tabel : 2

Untuk memudahkan pengecekan, pengawasan dan pembukuan setiap jenis barang di


beri kode, diantaranya :
1. Kode dengan menggunakan huruf
2. Kode dengan menggunakan angka
3. Kode dengan menggunakan angka dan huruf
4. Kode dengan menggunakan angka sampai beberapa digit

Contoh kode yang menggunakan angka dan huruf di Ramayana R127


a) M1 Pakaian Wanita (Ladies)
M1A : Pakaian wanita dewasa
M1B : Pakaian wanita remaja (casual)
M1C : Pakaian wanita remaja (counter studio)
M1D : Perlengkapan wanita (JJ lingery)
MOA : JJ jeans
MOD : JJ maron
MOE : JJ pink
b) M2 Pakaian Pria (Men)
M2A : Kaos oblong pria dewasa
M2B : Kemeja Pria dewasa
M2C : Perlengkapan pria
M2D : Celana panjang pria dewasa
MOC : Barang obral
MOB : Merek rak 21
MOE : Aerosmith dewasa
16

c) M3 Pakaian Anak (Kids)


M3A : Perlengkapan baby
M3B : Pakaian anak wanita
M3C : Pakaian anak pria
MOC : JJ kids
MOH : Aerosmith kids
MOI : Aerosmith baby
d) M4 Sepatu dan Tas (Shoes and Bag)
M4A : Sepatu sandal pria dewasa
M4B : Sepatu sandal wanita dewasa
M4C : Sepatu sandal anak-anak
M4D : Tas sekolah, dompet dan lain-lain

Macam-macam brand yang ada di Ramayan R127


- Pingu - Caesar
- Nywan - JB Boss
- Deline - Remuc
- Cardinal - Humok
- Dr. Kevin - Mundo
- Calbi - Presiden
- Homy Ped - Benhil
- Tomkins - Platini
- Carvil - Emba
- Eagle - Viali Milano
- Modelo - Moda Sport
- Fladeo - Serelia
- Batik Bali Lestari - Edwin Jeans, dll
- R135

2. Barcode

Barcode pada dasarnya adalah susunan garis vertikal hitam putih dengan
ketebalan yang berbeda untuk menyimpan data-data spesifik. Barcode
pertama kali di temukan oleh dua orang mahsiswa Drexel Institute of
Technology Berdard Silver dan Norman Joseph Woodland di tahun 1948.

a. Manfaat dari Barcode


Dalam sistem manajemen penjualan, dengan menggunakan barcode kita
akan mendapatkan informasi yang sangat detail dan mutakhir dari banyak
aspek usaha yang digeluti, memungkinkan dalam proses pengambilan
keputusan dilakukan dengan percaya diri dan tepat misal :
1. Proses penjualan yang cepat sehingga dapat mengidentifikasi secara
cepat dan tepat serta melakukan pemesenan kembali (reorder) barang
dari supplier dengan cepat dan mampu mengimbangi tingkat
permintaan barang oleh konsumen.
17

2. Mampu mengetahui barang yang lakunya lambat (slow moving)


sehingga mencegah barang yang tidak bergerak dan menguntungkan
bagi aliran dana (cash flow) perusahaan.
3. Informasi mengenai item produk dapat diketahui di rak bila ada harga
promo maupun kenaikan harga
Alasan utama dari penggunaan sistem barcode adalah mempermudah
sistem kerja dan mengurangi biaya karena mampu bekerja lebih efisien.
Tingkat keakuratannya sangat baik.

b. Label harga
Dalam dunia perniagaan, apabila barangnya berupa komoditas, label
harga secara kasar berarti ongkos produksi + ongkos distribusi + margin
keuntungan. Secara garis besar sistem labeling adalah identifikasi pada
produk yang dijual (SKU) atau PLUS, salah satunya adalah shelfing (price
tag) yang menempel di serak.
Jenis-jenis label :
- Label Putih = Harga normal
- Label Kuning = Harga spesial
- Label Oren = Barang discount 50%
- Label Hijau = Barang MO grup
020013006
020013006 ––
1372156
1372156

Di label tertata : 051


051 711
711 –– 324
324

- M-class, kode barang/sejenisnya 07977550


07977550

- Harga jual Rp.


Rp. 69.
69. 900
900

- SKU (Stok Keeping Unit) atau kode tok 0021401


0021401 –– CMT
CMT 05
05

- Artikel
- Barcode 07977550
07977550

Ramayana R127 terdiri dari dua departement :


a. Beli putus : Barang atau produk yang dibeli dari supplier dan
diberi harga sendiri oleh pihak Ramayana.
b. konsinyasi : Barang titip jual sistem bagi hasil

3. Stok Opname (SO)

Stok opname adalah kegiata mendata stok fisik barang dagang di dalam perusahaan,
sebagai internal toko perusahaan. Stok opname diperlukan sebagai tindakan internal
kontrol perusahaan untuk mengetahui kesesuaian antara pencatatan pada persediaan
barang dagang dengan jumlah dagang dengan jumlah fisik di gudang. Tujuan dari stok
opname adalah untuk menengetahui kebenaran catatan dan pembukuan perusahaan, yang
mana termasuk salah satu fungsi untuk Sistem Pengendaliaan Intern (SPI). Melalui
kegiatan ini maka akan diketeahui keadaan yang terjadi antara catatan pembukuan dan
18

fisik yang ada. Untuk menjalankan stok opname, dibutuhkan sebuah tim yaitu tim
penghitung dan tim input.

a. Tahap Awal
Tahap ini biasanya dilakukan jauh-jauh hari, sekitar satu minggu sebelum proses stok
opname. Di tahap ini, komunikasi akan lebih banyak dilakukan dengan orang gudang.
Yang perlu dilakukan pada tahap ini antara lain :
1. Menginstrusikan bagian gudang untuk menyiapakan tag/stiker yang digunakan
untuk memberi tanda stok yang telah dihitung nantinya pada saat stok opname.
2. Menginstrusikan orang gudang untuk merapikan stok dengan menatanya sesuai
kode dan jenis barang, sehingga pada saat melakuakn stok opname tidak terjadi
kerancuan karena masalah lokasi barang yang tidak beraturan.
3. Menginstrusikan bagaian gudang untuk melengkapi stok gudang dengan barcode
yang sesuai dengan program. Jadi setiap barang yang ada di gudang harus
dilengkapi dengan kode barang, ini untuk memudahkan tim penghitung pada saat
dilakukannya stok opname.
c. Tahap Persiapan
Pada tahap ini artinya hari pelaksanaan stok opname sudah mendekati hari H. Tahap
persiapan ini biasanya dilakukan pada H-1. Hal yang perlu dilakuakan pada tahap ini
antara lain :
1. Memanggil semua tim untuk melakuakan briefing terkait pelaksanaan stok
opname. Disini perlu dijelaskan mengenai tugas masing-masing orang yang akan
terlibat dalam proses stok opname.
2. Menginstrusikan bagian gudang untuk melengkapi inputan terkait mutasi barang
sampai jam tutup operasional pada H-1.
3. Menginstrusikan bagian gudang untuk menghentikan mutasi barang terhitung
sejak tutupnya barang operasional sampai dengan selesainya proses stok opname.
d. Tahap Stok opname
Tahap ini adalah hari dimana stok opname dilakukan. Hal yang harus dilakukan pada
langkah ini adalah :
1. Memastikan kembali bahwa semua transaksi terkait stok sudah ter-input semua ke
program.
2. Setelah semua stok sudah ter-input ke program, print semua stok dari program
sebagai pedoman stok. Hasil print ini kemudian dibagikan kepada bagian
accounting di masing-masing tim stok opname. Usahakan yang menerima hasil
print bukanlah orang gudang, karena orang gudang tidak boleh tahu stok versi
program pada saat melakukan penghitungan.
3. Proses stok opname mulai berjalan, setiap stok yang sudah dihitung diberi
tag/stiker agar tidak terjadi dobel penghitungan.
4. Setiap lembar stok yang telah penuh diisi dengan hasil opname diserahkan
kebagian tim input untuk mulai disalin ke excel terlebih dahulu. Format excel
yang digunakan ini harus bisa menunjukan perbandingan stok versi program
19

dengan hasil stok opname, sehingga bisa diketahui stok mana saja yang terjadi
selisih.
5. Kemudian setelah proses stok opname selesai, yang perlu dilakukan selanjutnya
adalah melakukan pengecekan ulang atas stok yang selisih. Apakah terjadi salah
hitung atau memang terjadi selisih atas stok.
6. Setelah semua proses selesai maka hasil stok opname tersebut diserahkan
kabagian accounting untuk dilakukan adjustment stock atau penyesuaian
persediaan ke program.

4. Target Penjulan

Dalam sebuah perusahaan, tentunya harus memiliki sebuah target yang ingin dicapai.
Target inilah yang pada akhirnya akan disebut target penjualan. Target penjualan pada
umunya akan di tentuakan pada masa awal seorang pengusaha akan membangun
bisnisnya. Menentukan target penjualan merupakan sebuah pekerjaan yang susah-susah
gampang meskipun target penjualan bisa dilakukan dengan cara yang bebas namun
terdapat persyaratan yang harus dipenuhi agar target penjualan tidak sampai jadi bumerang
bagi perusahaan itu sendiri.

Jenis-jenis dari Target Penjualan

1. Target Penjualan Dalam Bentuk Jumblah Barang dan Rupiah

Target penjualan barang dan rupiah menjadi salah satu jenis target penjualan yang
pertama kali dalam setiap perusahaan, seorang pengusaha pasti akan memiliki harapan
agar barang yang dijual akan laku. Target penjualan ini biasanya akan dihitung
terhadap kesuksesan dari seorang pramuniaga atau sales dari banyaknya barang yang
berhasil dijual atau dari banyaknya rupiah yang berhasil mereka dapatkan. Jika
pendapatannya bisa mencapai target atau bahkan mampu melebihi target tersebut,
maka pramuniaga atau sales tersebut telah berhasil memenuhi target penjualan.
Sebaliknya, jika seorang pramuniaga atau sales tidak bisa mencapai dari target yang di
tentukan, maka pramuniaga atau sales tersebut telah gagal mencapi target penjualan.

2. Target Persentase (%)

Target penjualan juga dapat dipahami sebagai sebuah target perusahaan dalam
mendistribusikan produk. Apabila persentase dari permintaan barang ke sebuah outlet
naik maka itu berarti target penjualanya sudah tercapai. Selain itu, target penjualan ini
dapat juga dikatakan berhasil apabila persentase dari jumlah outlet yang menjadi
distributor semakin bertambah banyak.

3. Target promosi
20

Target promosi merupakan kategori target penjualan yang selanjutnya. Beberapa


konsumen akan semakin tertarik untuk membeli produk jika mereka telah terpengaruh
secara langsung melalui promosi. Bentuk promosi ini tentunya sangat beraneka
macam, bisa melalui media sosial, iklan, koran dan brosur. Jika jumlah manajement
yang terjalin melalui promosi sudah memenuhi target tertentu maka hal ini dapat pula
disebut sebagai terpenuhinya target penjualan.

Omset penjualan
Omset adalah nilai total dari sebuah produk yang dijual. Jadi istilah omset inilah yang
juga dapat dikatakan sebagai pendapatan kotor alias masih belum dikurangi biaya,
modal, seperti biaya produksi, gaji pegawai dan sebagainya. Dengan begitu, meski
nilai omset sebuah perusahaan seringkali dijadikan patokan untuk menilai skala besar
kecilmya perusahaan tersebut, namun sebetulnya angka yang disebutkan iu belum
mencerminkan keuntungan bersih yang mampu didapatkan. Contoh gambar omset
penjualan bulan februari lalu di Ramayana (R127).

5. Retur
Barang

Retur adalah pengembalian produk yang (expire date ), kemasan rusak dan over stock
kepada supplier atau agen yang memiliki barang tersebut.
Proses retur ada dua yaitu dengan cara potong nota dan tukar guling.
a. Potong nota, yaitu tagihan atau keseluruhan harga barang tersebut dikurang dengan jumlah
harga barang yang di retur
b. Tukar guling, yaitu barang
retur di tukarkan dengan
barang yang baru dengan
jenis barang yang sama dan
jumlah unit yang sama.
21

Gambar 1 : Cek Barang Returan

6. Melayani Customer/Pelanggan

Cara melayani pelanggan adalah sebagai berikut;


1. Pusatkan perhatian pada pelanggan
2. Memberikan pelayanan yang efisien
3. Meningkatkan perasaan harga diri pelanggan
4. Membina hubangan baik dengan pelanggan
5. Dapat menentukan apa keinginan pelanggan
6. Mengalihkan pelayanan ke orang lain

7. Menata Produk

Display (pemajangan barang) merupakan salah satu aktivitas terpenting dalam


keseharian operasional pengelolaan sebuah toko. Outlet yang dihasilkan dari aktivitas yang
satu ini berpengaruh langsung pada tingkat keberhasilan penjualan didalam toko, terlebih
bagi toko-toko ritel modern yang memiliki format layanan mandiri (swalayan). Belakangan,
display yang dilakukan para peritel modern berkembang semakin inovatif, terutama sejak
semakin banyaknya peritel yang memahami konsep dan pemanfaatan alat bantu display
(visual merchanding) yang kini semakin populer. Marc Gobe, penulis buku pemasaran dalam
salah satu buku terlarisnya, Emotional Branding mengungkapkan munculnya kecendrungan
perdagangan eceran (retail) yang mampu menjadi sebuah kekuatan promosi. Mengalahkan
kekuatan dari media periklanan sendiri. Hal ini diperoleh lewat kekuatan ritel-ritel yang tak
semata karena menawarkan harga produk yang murah, melainkan lebih karena kecerdikan
retailer menciptakan kesan nyaman kepada konsumen saat menghadapi produk dalam pusat
perbelanjan.

Tujuan Display
22

a. Attention dan interest customer


Attention dan interest customer artinya menarik perhatian pembeli
dilakuakan dengan cara menggunakan warna-warna lampu dan
sebagainya.
b. Desire dan action customer
Desire dan action customer artinya untuk menimbulkan keinginan
memiliki barang-barang yang dipamerkan di toko tersebut, setelah
masuk ketoko, kemudian melakukan pembelian.

Gambar 2 : Display Pakaian


23

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat di simpulkan bahwa kegiatan Praktik Kerja


Imdustri sangat bermanfaat bagi siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuaruan
maupun bagi pihak industri. Selain itu praktik kerja industri juga menjadi
tempat dimana siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan mengasah
keterampilan mereka khususnya dalam hal praktik dimana mereka dapat
belajar lebih luas mengenai dalam hal dunia kerja serta melatih siswa-siwi
menjadi generasi muda yang bertanggung jawab da profesional..
Sedangkan di sekolah pengalaman belajar ditujukan pada hal yang
sebenarnya dari teori berdasarkan ilmiah yang dapat dipertanggung
jawabkan dan dibuktikan secara ilmiah. Ini membuktikan pengalaman
yang diperoleh penulis di lapangan setelah dibandingkan lebih teliti di
sekolah, hanya saja waktu yang diperlukan sedikit lebih lama
dibandingkan dengan lapangan. Walaupun sebenarnya teori yang
dipergunakan di lapangan kerja pada dasarnya mempunyai teori yang
sama dengan apa yang dipelajari di sekolah.

B. Kritik dan Saran

Prakerin merupakan kegiatan yang menuntut siswa agar belajar disiplin


dan tentunya di tuntut agar dapat bekerja dengan menerapkan segala
pengetahuan yang diberikan disekolah. Dalam menjalani prakerin, tidak
mudah seperti apa yang dibayangkan sebelumnya karena semua materi
yang diberikan di sekolah itu masuk. Kegiatan prakerin dapat membentuk
siswa agar dapat bekerja, walupun kenyataannya masih dibangku sekolah,
banyak ilmu, skil dan pengetahuan baru yang didapat selama kegiatan
prakerin yang tentu saja dapat dijadikan bahan dan pengalaman untuk
modal di masa depan.
Prakerin merupakan modal besar untuk mengetahui dunia kerja, maka
dari itu, perlu adanya peningkatan mutu, kualitas, dari program untuk
kepentingan ilmu penegetahuan.
24

DAFTAR PUSTAKA

1. Google (1998). Search engine. From http://www.google.co.id/ , 19


Maret 2018.
2. Swadaya Murni (2006). Menata Produk.
3. Dra. Devi Puspitasari M.pd. (2015). Membuka Usaha Eceran/Ritel

Anda mungkin juga menyukai