Disusun oleh :
1
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui / Mengesahkan
Judul :
“MELAYANI KONSUMEN”
Mengetahui,
Kepala SMK. Asmaul Husna
2
SURAT PERNYATAAN
Abdullah M. Ishak
3
MOTTO
PERSEMBAHAN
4
LEMBAR PENGESAHAN DU/DI
Mengetahui / Mengesahkan :
LAPORAN PRAKERIN
Judul :
Pada Tanggal……………..Bulan……………….Tahun……….
Mengetahui :
Pimpinan DU / DI Pembimbing DU / DI
5
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Segala Puji bagi Allah SWT, Rabb semesta yang sudah
memberikan kemudahan kepada penyusun menyelesaikan Praktik Kerja Industri
(Prakerin) tepat pada waktunya di PT. Ramayana Mall Garut..Tujuan penyusun
laporan ini adalah atas dasar salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir
Nasional (UAN) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ASMAUL HUSNA.
1. Bapak Saepul Anwar, S.Ag, M.Si, selaku ketua Yayasan Amaul Husna
Kertaraharja Sekaligus Guru Mata Pelajaran Bahasa Al-Qur’an
2. Bapak Saepul Rahman, S.Ag, M.Pd, selaku kepala sekolah SMK. Asmaul
Husna Tanjungsari – Sumedang, sekaligus Guru mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam.
6
9. Dan juga teman-teman yang telah berjuang nersama penulis dalam suka
maupun duka.
10. Semua pihak yag telah membantu menyusun dalam meyelesaikan laporan
ini.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat yang berguna bagi pembaca,
khususnya bagi pembaca yang bergelut dibidang Pemasaran.
Dalam penulisan laporan ini, penulis meras masih banyak kekurangan – kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi. Mengingat akan kemampuan yang
dimiliki penulis, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan
demi penyempurnaan pembuatan laporan ini.
Abdullah M. Ishak
7
IDENTITAS PENULIS
8
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................... iv
BAB PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
9
BAB I
PENDAHULUAN
3. Membuat barcode
4. Mendisplay barang
5. Melayani konsumen
10
1. Untuk mengetahui jumlah persediaan barang
11
BAB II
URAIAN UMUM
Tenant utama Cirebon Square, seperti sudah disebut tadi, adalah Ramayana
Department Store. Lalu ada pula arena permainan Zone 2000, yang selalu menemani
kemana pun Ramayan pergi, layaknya Timezone mengiringi Matahari Department Store.
Juga ada Robinson Supermarket, 'hypermarket' atau pusat grosir ala Ramayana yang
dirilis sejak 2009, guna mengimbangi Hypermart-nya Matahari. Tenant lain yang cukup
mencolok terlihat adalah waralaba fastfood lokal: California Fried Chicken (CFC).
12
2.2 Struktur Organisasi DU/DI/Instansi
13
2.3 Tata Tertib PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA, Tbk
1. Setelah melakukan absensi masuk, karyawan tidak boleh lagi keluar atau
meninggalkan toko untuk keperluan pribadi.
4. Tidak dapat diperkenankan kembali berkunjung ketoko setelah atau diluar jam tugas.
5. Dilarang membawa tas besar, pakaian rangkap dan barang yang tidak ada kaitannya
dengan pekerjaan.
11. Tidak diperkenankan melakukan pesanan penyimpanan barang yang akan dibeli oleh
rekan kerja atau karyawan lainnya.
12. Belanja karyawan harus sesuai dengan hari yang ditentukan, dan harus dibuatkan bon
yang telah ditanda tangani oleh staff, serta pengetikan dikassa yang sudah ditentukan
dan disaksikan oleh staff.
13. Pembelian barang dagangan harus dikumpulkan dikantor dan diambil pada saat
pulang.
14. Selama jam kerja berlangsung karyawan dilarang melakukan aktivitas seperti
bercanda atau berbicara, membawa peralatan perusahaan, menggunakan telepon untuk
kepentingan pribadi, merokok dalam ruangan atau took.
14
15. Supplier dilarang masuk kearea gudang.
16. Setiap karyawan wajib melaporkan kehilangan barang discounter pada staff.
18. Setiap karyawan wajib masuk kerja dan meninggalkan pekerjaan sesuai dengan jam
kerja yang ditentukan.
21. Karyawan pulang lebih awal atau terlambat harus lapor lisan atau tertulis kepimpinan
dan SDM.
22. Jam kerja berlangsung karyawan tidak boleh meninggalkan tempat kerja tanpa ijin.
15
BAB III
URAIAN KHUSUS
c. Menulis SKU
d. Membuat barcode
e. Menempelkan barcode
f. Mendisplay barang
16
3.3 Langkah kerja Mengelola Persediaan Barang Dagang
Menulis SKU
Membuat Barcode
Menempelkan Barcode
BAB IV
Mendisplay Barang
PENUTUP
17
Kesimpulan
Sistem pencatatan persediaan barang dagang ada dua yaitu sistem pencatatan
perpetual dan sistem pencatatan secara periodik/fisik. Di dalam PT.Ramayana Lestari
Sentosa sendiri menggunakan sistem pencatatan secara periodik/fisik. Sistem ini dibagi
menjadi lima metode yaitu : fifo ( persediaan in first out / mpkp ( masuk pertama keluar
pertama), lifo ( last in first out/ mtkp ( masuk terakhir atau keluar pertama ), metode rata-
rata sederhana, metode rata-rata tertimbang, dan metode tanda pengenal khusus.
4.2 Saran
1. Pihak sekolah terus menjalin hubungan yang lebih baik lagi dengan pihak
DU/DI/Instansi sehingga terciptanya kerjasama yang lebih baik
2. Para pembimbing Prakerin sebaiknya lebih berperan aktif dalam
berkomunikasi dengan pihak DU/DI/Instansi agar menjalin hubungan yang
lebih baik serta aktif dalam mendampingi siswa prakerin
Saran untuk PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk :
18
DAFTAR PUSTAKA
19
LAMPIRAN
20
BAB I
MEMAHAMI KONSEP PELAYANAN PRIMA
21
mendapatkan pelanggan yang baru. Jadi dalam hal memenangkan bisnis baru, kita juga perlu
mempertahankan loyalitas konsumen yang ada.
Pelayanan Prima (Customer Care) berarti memelihara dan mempertahankan pelanggan
kita dan menambah pelanggan baru. Banyak aspek yang dapat memberikan kepuasan
pelanggan dan bukan hanya sekedar memberikan yang terbaik. Dalam era pasar bebas saat ini,
banyak ditawarkan barang-barang yang bermutu saja, tapi hubungan yang berlanjut dan
berkesinambungan antara penjual dan pelanggan belum diperhatikan dengan baik. Pelayanan
Prima (Customer care) yang baik dibutuhkan semua anggota perusahaan, tanpa kecuali.
Apakah mereka berhubungan langsung dengan pelanggan atau tidak, melaksanakan
tugas dengan bekerja bersama orang lain, dibutuhkan rasa percaya diri untuk menyesuaikan
dan mempertimbangkan kepercayaan dan rahasia pelanggan pada kita.
Pelayanan Prima (Customer care) bukan hanya sekedar memberikan suatu layanan, hal
ini memerlukan sedikit pelayanan ekstra dan sesuai dengan harapan pelanggan yang
mengharapkan pelayanan yang terbaik. Ini berarti membuat karyawan yang bekerja di
perusahaan melakukan pilihan, langkah, sikap dalam berhubungan dengan pelanggan yang
tepat.
22
pelanggan karena memberian kombinasi untuk mengambil keputusan dalam hal membeli
dan memilih produk danmenjamin untuk memenuhi kebutuhannya. Penting bagi staf
perusahaan karena memberikan kebanggaan pada mereka, perusahaan dan produknya.
Pelayanan prima berdasarkan konsep Attitude (sikap) meliputi tiga prinsip berikut:
1. Melayani pelanggan berdasarkan penampilan yang sopan dan serasi
2. Melayani pelanggan dengan berpikiran positif, sehat dan logis
3. Melayani pelanggan dengan sikap menghargai
Hal-hal yang perlu diperhatikan, berkaitan dengan konsep pelayanan prima yaitu:
1. Apabila dikaitkan dengan tugas pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat maka Pelayanan Prima adalah pelayanan yang terbaik kepada masyarakat
2. Pelayanan Prima didasarkan pada standar pelayanan yang terbaik
23
3. Untuk instansi yang sudah mempunyai standar pelayanan maka pelayanan prima adalah
pelayanan yang memenuhi standar
4. Apabila pelayanan selama ini sudah memenuhi standar maka pelayanan prima berarti
adanya terobosan baru, yaitu pelayanan yang melebihi standarnya
5. Untuk instansi yang belum mempunyai standar pelayanan maka pelayanan prima adalah
pelayanan yang terbaik dari instansi yang bersangkutan. Usaha selanjutnya adalah
menyusun standar pelayanan prima.
Pelayanan adalah suatu usaha untuk membantu menyiapkan (mengurus) apa yang
diperlukan oleh orang lain. Setiap konsumen atau pelanggan pada dasarnya membutuhkan
barang dan jasa, baik yang bersifat primer maupun tertier. Mereka juga mencari barang yang
berkualitas tinggi dan terjangkau daya belinya. Oleh Karena tugas bagi pengusaha,
pedagang untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen/pelanggan.
Kajian mengenai pentingnya pelayanan yang baik terhadap pelanggan di perusahaan-
perusahaan dikembangkan Total Quality Service (TQS), yaitu sistem manajemen strategi
dan integratif yang melibatkan semua manajer dan pegawai serta menggunakan metode
kualitatif dan kuantitatif untuk memperbaiki secara berkesinambungan proses-proses
organisasi, agar dapat memenuhi dan melebihi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan
(Stamatis, 1996).
24
Strategi TQS ini dapat digambarkan dalam skema berikut:
Strategi
Pelanggan
25
berpartisipasi kepada semua pegawai yang ada dalam organisasi, serta memberdayakan
pegawai atau karyawan dalam merancang dan memperbaiki barang, jasa, sistem dan
organisasi.
3. Sitem pengukuran
Komponen dalam sistem pengukuran terdiri :
a. Menyusun standar proses dan produk (barang dan jasa)
b. Mengidentifikasikan ketidaksesuaian dan mengukur kesesuaiannya dengan keinginan
pelanggan
c. Mengoreksi penyimpangan dan meningkatkan kinerja
4. Perbaikan kesinambungan
a. Memandang bahwa semua pekerjaan sebagai suatu proses
b. Mengantisipasikan perubahan keinginan, kebutuhan dan harapan para pelanggan
c. Mengurangi waktu siklus suatu proses produksi dan distribusi
d. Dengan senang hati menerima umpan balik dari pelanggan
Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan TQS menawarkan model yang sisebut
Sikius Deming, yang terdiri dari empat komponen utama, disingkat PDCA (Plan, Do, Check
and Act).
1. Plan (Perencanaan)
a. Langkah pertama, yaitu menentukan proses yang perlu diperbaiki yaitu kegiatan yang terkait
erat dengan misi organisasi dan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan
b. Langkah kedua, yaitu menentukan perbaikan yang kan dilakukan terhadap proses yang
dipilih. Langkah ini sama dengan penyusunan hipotesis dalam metode ilmiah, Hipotesis
adalah asumsi sementara mengenai hubungan antara kejadian-kejadian.
c. Langkah ketiga, yaitu kewajiban pimpinan organisasi untuk menentukan data dan informasi
yang diperlukan untuk dapat menetapkan hipotesis yang paling relevan untuk
melaksanakan perbaikan proses.
2. Do (Pelaksanaan)
a. Langkah pertama, yaitu mengumpulkan informasi untuk menentukan keadaan yang nyata
sekarang mengenai jalannya proses
b. Setelah informasi dikumpulkan, perubahan yang diinginkan dapat dilaksanakan. Dalam
tahap ini hipotesis yang telah dirumuskan kemudian di uji menggunakan informasi tersebut.
Pengujian hipotesis terlebih dulu dilakukan pada skala kecil organisasi untuk menghindari
kerugian yang tidak dikehendaki
26
c. Selanjutnya, mengumpulkan data lagi, guna mengetahui perubahan yang terjadi, apakah
membawa perbaikan atau tidak
3. Check (Evaluasi)
Dalam tahapan ini pimpinan harus dapat menfsirkan informasi yang terkumpul untuk
mengetahui apakah perubahan yang dilakukan membawa perbaikan atau tidak.
4. Act (Tindak Lanjut)
a. Menetapkan alternative perubahan yang akan dilaksanakan
b. Apabial ada perubahan yang dilakukan berhasil terhadap perbaikan maka perlu disusun
prosedur lainnya
c. Agar perubahan dapat berjalan secara baik, perlu diadakan pelatihan atau penawaran
d. Pimpinan perlu mengkaji apakah perubahan yang dilakukan mempunyai efek negative
terhadap bagian lain dalam organisasi
e. Pelaksanaan perubahan perlu dipantau terus menerus secara berkesinambungan.
E. Harapan Pelanggan
Setiap pelanggan sudah pasti mengharapkan untuk memperoleh pelayanan yang
terbaik dari pendagang, penjual atau produsen. Umumnya harapan itu berupa sikap sopan
santun, perhatian, dan pelayanan yang cepat terhadap barang dan jasa yang dibutuhkan.
Dalam memberikan pelayanan prima yang diharapkan oleh para pelanggan perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Pelayanan pegawai
Pelayanan bukanlah berarti harus mematuhi orang-orang yang akan dilayani. Harga diri
yang tinggi merupakan unsur penting untuk suksesnya suatu organisasi jasa pelayanan.
Apabila sesorang pegawai merasa puas tentang yang dikerjakannya, hal ini kan
berpengaruh positif terhadap pelanggan.
Sikap positif dari pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan pegawai atau penjual
suatu perusahaan menunjukkan:
a. Telah diterapkan konsep pelayanan prima secara baik
b. Adanya penghargaan ata rasa simpati dari pelanggan terhadap perusahaan
c. Adanya hubungan yang harmonis antara karyawan perusahaan dengan para pelanggan
d. Adanya kepercayaan pelanggan terhadap mutu barang atau jasa dari perusahaan tersebut.
2. Pendekatan Positif
27
Membina karyawan agar memiliki keterampilan dalam menerapkan pelayanan prima
bukanlah pekerjaan yang mudah. Namun pimpinan harus harus berusaha memberikan
keteladanan penerapan pelayanan prima terhadap bawahan. Kepada para pegawai atau
karyawan perlu sekali ditanakam sikap yang positif dalam menghadapi para pelanggan. Sikap
positif karyawan terhadap pelanggan dapat diwujudkan melalui langkah-langkah berikut:
a. Membiasakan melayani pelanggan dengan sebaik-baiknya
b. Memperlakukan pelanggan tidak pilih kasih
c. Bersikap sopan santun san salalu ramah
d. Berpakaian yang rapi dan sopan
e. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
f. Bersikap simpati dan bersahabat
g. Membantu pelanggan sampai kebutuhannya terpenuhi
3. Perhatian
Hal-hal yang diharapkan pelanggan adalah system yang menyenangkan pelanggan
(friendly system). penyedia pelayanan tidak akan menang dalam berargumentasi dengan
pelanggan. Tidak ada gunanya memenangkan argumentasi dengan pelanggan. Oleh karena
itu, bila penyediaan pelayanan menginginkan banyak pelanggan, perlakukan (threat)
mereka dengan sebaik-baiknya. Keinginan pelanggan adalah pelayanan yang terbaik.
Mereka tidak peduli dengan masalah yang ada di dalam perusahaan, masalah pengetatan
anggaran belanja perusahaan, masalah pengurangan pegawai dan sebagainya. Mereka hanya
peduli kepada barang atau jasa yang diperlukan serta pelayanan dari penjual. Memberikan
perhatian kepada pelanggan secara baik berarti menjadikan organisasi user- friendly.
Organisasi yang bercorak customer-friendly sangat memberikan perhatian mengenai
kualitas di segala bidang aspek organisasinya. Ada aspek yang perlu mendapat perhatian dalam
melaksanakan pelayanan prima yaitu:
a. Dasar kepatuhan pelanggan
b. Kesan dan penampilan produk perusahaan
c. Kelompok kerja yang bertanggung jawab dan patuh d. Kultur pelayanan dalam organsiasi
d. Kekuatan dari manajemen yang diterapkan
Standar pengukuran yang diterapkan dalam mengukur keberhasilan dari setiap strategi
pelayanan yang baik sangat penting. Hal ini erat hubungannya dengan besar dana yang akan
dikeluarkan untuk pelayanan. Proses pengukuran harus diarahkan pada perubahan kualitas
pelayanan.
28
Pelanggan umumnya mengharapkan kualitas pelayanan yang meliputi hal-hal berikut:
a. Reliability, yaitu kemampuan untuk memproduksi barang dan jasa sesuai dengan yang
diinginkan secara tepat
b. Assurance, yaitu pengetahuan dan kesopan santunan penjual serta kemampuan nya untuk
meyakinkan pelanggan
c. Empathy, yaitu perhatian dan atensi individual yang diberikan kepada pelanggan
d. Responsieveness, yaitu kemampuan untuk membantu pelanggan dengan memberi pelayanan
yang cepat
e. Tangible, yaitu penyediaan fasilitas fisik dan perlengkapan serta penampilan diri penjual,
pegawai atau karyawan.
Evaluasi Formatif
1. Apakah yang dimaksud dengan pelayanan prima (customer care)?
2. Jelaskan perbedaan antara Total Quality Management dengan Total Quality Service?
3. Sebutkan prinsip-prisnsip pelayanan prima berdasarkan konsep A3?
4. Apa sebab pelayanan prima sangat diperlukan dalam menghadapi pelanggan?
5. Sebutkan faktor-faktor yang menghambat terwujudnya pelayanan prima?
6. 6. Mengapa seorang pelayan restaurant yang menghidangkan suatu makanan untuk
pelanggannya disebut suatu pelayanan? Jelaskan!
7. Apakah yang dimaksud dengan Siklus Deming?
8. Tulislah harapan-harapan dari seorang pelanggan
9. Aoakah sebabnya melaksankan perintah atasan langsung tidak termasuk dikategorikan
pelayanan prima
10. Kualitas pelayanan yang diharapkan pelanggan meliputi apa saja?
29
30