NAMA :
NIM :
5 Jagaprivasiklien
Keluhan Utama
Keluhan Tambahan
Sudah keluar air ngepyok (air ketuban) atau belum? (kalau sudah, sudah
berapa lama?
HPHT
Riwayat Nikah
12 - PENGAWASAN 10
16 - Kala I fase laten (pembukaan <4 cm) umumnya selama 8 jam; kala I
fase aktif (pembukaan 4-10 cm) umumnya terjadi pembukaan 1 cm/ jam
(6 jam).
17 Pengenalan kala II
18 His datang 4-5 kali dalam 10 menit, lama his 40-50 detik
25 Pimpinan Kala II
29 Ekspulsi kepala
30 - Pada his berikut, minta pasien untuk mengait lipat lutut, pimpin untuk
mengedan sekuat mungkin (pada fase akme/ puncak). Minta untuk
mengedan terus menerus apabila suboksiput sudah berada di
bawah simfisis (sebagai hipomochlion)
31 - Dengan satu tangan, tahan belakang kepala (untuk mengatur
defleksi kepala), letakkan telapak tangan lain pada perineum
dengan membentangkan telunjuk dan ibu jari sehingga bagian di
antara kedua jari tersebut, dapat mendorong perineum untuk
membantu lahirnya berturut-turut UUB, dahi, mata, hidung, mulut, dan
dagu (hilangkan tahanan pada belakang kepala secara bertahap)
32 - Lepaskan pegangan pada belakang kepala dan perineum, perhatikan
proses putaran paksi luar (UUK kembali ke arah punggung bayi)
33 - Ambil kain/ handuk bersih, seka mulut, mulut, hidung dan kepala
bayi dari darah, air ketuban atau ferniks kaseosa. Bersihkan pula
lipat paha, perineum dan daerah di sekitar bokong ibu.
34 Melahirkanbayi
40 - Klem tapi pusat pada jarak sekitar 5 cm dari umbilicus bayi, jepit
tapi pusat diantara jarin tengah dan telunjuk (tapi tepi klem yangs
sesuai dengan sisi ibu) kemudian geser jari-jari tersebut ke arah ibu
(ekspresi darah dalam tali pusat)
41 - Pasang klem kedua pada tali pusat yang telah diekspresi, dengan
jarak 3 cm dari klem pertama
42 - Oleskan povidon iodine di sekeliling tali pusat di antara kedua klem
43 - Pegang tali pusat di antara 2 klem dengan satu tangan kiri, kemudian
dengan tangan yang lain, gunting tali pusat di antara kedua klem
tersebut
44 - Serahkan bayi pada asisten penolong (bila pertolongan mandiri,
letakkan pada ranjang bayi) dan rawat sebagaimana mestinya.
45 - Lakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa ini adalah
kehamilan tunggal
46 - Setelah dipastikan bukan suatu kehamilan ganda, beri oksitosin 10 IU
intramuskuler
47 - Pindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva (lakukan
secara benar agar tidak terjadi percikan darah)
48 - Letakkan satu tangan di atas simfisis pubis untuk menahan uterus,
tangan lain memegang klem tapi pusat untuk menegangkan dan
membuat tarikan terkendali pada tali pusat
49 - Setelah uterus berkontraksi kuat (dinding uterus keras), tegangkan tali
pusat dan dorong uterus ke dorso cranial
- Bila uterus tidak segera berkontraksi, tambahkan misoprostol 600 mg
per rectal
50 - Upayakan tali pusat tetap kencang dan lakukan dorongan ringan dan
melepas pegangan secara bergantian pada korpus uteri apabila juluran
tali pusat bertambah panjang.
51 - Lakukan gerakan ini secara berulang kali hingga plasenta tampak pada
vulva.
52 Bila tali pusat bertambah panjang tetapi plasenta belum lahir,
pindahkan kembali klem hingga berjarak 5-10 cm dari vulva dan
ulangi kedua langkah di atas
53 Apabila dalam 15 menit plasenta belum lahir, maka dapat
diulang pemberian oksitosin 10 IU secara IM.
54 Bila plasenta belum lahir 30 menit setelah bayi lahir, lakukan
upaya berikut:
55 Manual plasenta
56 Rujukapabilatidaktersediasumberdaya yang memadai
57 Histerektomi (plasenta akreta, inkreta, perkreta)
58 - Sediakan wadah plasenta dan bantu dengan satu tangan agar plasenta
tidak tersentak ke luar dan masuk pada wadah yang telah disediakan.
- Bila selaput ketuban robek, gunakan klem untuk menarik sisa selaput
amnion)
59 - Periksa kelengkapan plasenta (lakukan tindakan eksplorasi dan
upaya yang sesuai apabila ada indikasi plasenta tidak lahir
lengkap)
60 - Segera setelah plasenta lahir, lakukan pijatan ringan pada uterus
menggosok permukaan depan uterus secara sirkuler dengan
telapak atau jari-jari tangan sehingga kontraksi berlangsung baik
(teraba keras).
- Bila terjadi perdarahan, perbaiki kontraksi dan segera eksplorasi untuk
mengetahui penyebab perdarahan serta lakukan tindakan yang sesuai
(penjahitan laserasi, kompresi bimanual dan aorta, ligasi arteri uterine
atau histerektomi)
61 - Masukkan plasenta ke dalam kantong plastic yang tersedia
62 Pemantauankala IV
67 - Bila setelah 2 jam kondisi ibu stabil dan tidak ada komplikasi,
pasangkan kasa penyerap dan celana. Pakaikan kain dan selimut ibu.
Bawa ke ruang perawatan dan lakukan rawat gabung sesegera
mungkin.
CHEKLIST KETRAMPILAN KLINIK
Pemasangan AKDR
NAMA :
NIM :
4 Menyiapkan AKDR
Jumlah
NO LANGKAH/KEGIATAN SKOR
0 1 2
21 Bereskan alat dan edukasi ibu ttg luka dan kapan kontrol
TOTAL
TEKNIK PEMASANGAN ETT PADA DEWASA
Nama :
NIM :
Skor
No. Aspek yang dinilai 2
0 1 3
1. Beritahukan pada penderita atau keluarga mengenai prosedur tindakan yang
akan dilakukan, indikasi dan komplikasinya, dan mintalah persetujuan dari
penderita atau keluarga (informed consent)
2. Cek alat yang diperlukan, pastikan semua berfungsi dengan baik dan pilih
pipa endotrakeal ( ET) yang sesuai ukuran.
3. Masukkan stilet ke dalam pipa ET. Jangan sampai ada penonjolan keluar
pada ujung balon
4. Buat lengkungan pada pipa dan stilet
5. Cek fungsi balon dengan mengembangkan dengan udara 10 ml. Jika fungsi
baik, kempeskan balon.
6. Beri pelumas pada ujung pipa ET sampai daerah cuff.
7. Letakkan bantal kecil atau penyangga handuk setinggi 10 cm di oksiput dan
pertahankan kepala sedikit ekstensi. (jika resiko fraktur cervical dapat
disingkirkan)
8. Bila perlu lakukan penghisapan lendir pada mulut dan faring dan berikan
semprotan benzokain atau tetrakain jika pasien sadar atau tidak dalam
keadaan anestesi dalam.
9. Lakukan hiperventilasi minimal 30 detik melalui bag masker dengan Fi O2
100 %.
10. Buka mulut dengan cara cross finger dan tangan kiri memegang
laringoskop.
11. Masukkan bilah laringoskop dengan lembut menelusuri mulut sebelah
kanan, sisihkan lidah ke kiri.
12. Masukkan bilah sedikit demi sedikit sampai ujung laringoskop mencapai
dasar lidah, perhatikan agar lidah atau bibir tidak terjepit di antara bilah dan
gigi pasien.
13. Angkat laringoskop ke atas dan ke depan dengan kemiringan 30 sampai 40
sejajar aksis pengangan. Jangan sampai menggunakan gigi sebagai titik
tumpu.
14. Bila pita suara sudah terlihat, tahan tarikan / posisi laringoskop dengan
menggunakan kekuatan siku dan pergelangan tangan*
15. Masukkan pipa ET dari sebelah kanan mulut ke faring sampai bagian
proksimal dari cuff ET melewati pita suara ± 1 – 2 cm atau pada orang
dewasa atau kedalaman pipa ET ±19 -23 cm.
16. Angkat laringoskop dan stilet pipa ET dan isi balon dengan udara 5 – 10
ml.
17. Hubungan pipa ET dengan ambubag dan lakukan ventilasi sambil
melakukan auskultasi ( asisten), pertama pada lambung, kemudian pada
paru kanan dan kiri sambil memperhatikan pengembangan dada.
18. Bila terdengar gurgling pada lambung dan dada tidak mengembang, berarti
pipa ET masuk ke esofagus dan pemasangan pipa harus diulangi setelah
melakukan hiperventilasi ulang selama 30 detik.
19. Setelah bunyi nafas optimal dicapai, kembangkan balon cuff dengan
menggunakan spuit 10 cc.
20. Lakukan fiksasi pipa dengan plester agar tak terdorong atau tercabut
21. Pasang orofaring untuk mencegah pasien menggigit pipa ET jika mulai
sadar.
22. Lakukan ventilasi terus dengan oksigen 100 % ( aliran 10 sampai 12 liter
per menit).
JUMLAH
Keterangan:
0 = tidak dilakukan sama sekali
1 =dilakukan tapi jauh dari sempurna
2 = dilakukan tapi sedikit tidak sempurna
3 = dilakukan dengan sempurna
* =Critical point ( item yang harusdilakukan)
= ………
……………………………
LembarKeterampilanPemasangan ETT PadaDewasa
Nama :
NIM :
Apabilaudaramasukkelambung, skor 1.
LembarKeterampilanResusitasiJantungParuPadaDewasa
Nama :
NIM :
Skore
No Aspek yang dinilai
0 1 2
4 Mengaturposisipasien
6 Menyiapkanurin bag
8 Memakaisarungtangandenganbenar(prinsipsteril)
9 Lakukansterilisasi
11 Ambil spuit yang sudah diisi jelly (3cc) oleh asisten, dengan bantuan
asisten oleskan secukupnya pada sekitar ujung kateter, untuk membantu
melumasi urethra.
15 Fiksasi kateter ke bawah abdomen pasien pria atau pada paha depan
untuk wanita, bantu pasien kembali ke posisi nyaman
16 Kumpulkan dan buang alat-alat yang sekali pakai, bersihkan alat-alat yang
bukan sekali pakai
17 Cucitangandandokumentasi
TOTAL SKORE = 34
CHECKLIST HECTING
Nama :
Nim :
Nilai
No. Aspek yang dinilai
0 1 2
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri
2 Memeriksaluka (lokasi, luas, jenis: robek/ sayat/ lecet, fraktur, tandainfeksi)
3 Persetujuantindakanmedik
4 Persiapan pasien( menenangkan pasien, posisi)
5 Mempersiapkananestesi
6 Mencuci tangan* ( pemakain sikat hanya “nice to know” )
7 Memakaisarungtangansteril*
8 Melakukanaseptik antiseptic ( gerakansentrifugal )
9 Melakukananestesilokal ( infiltrasi)
10 Melakukan debridemen (irigasi Nacl, perhidrol, irigasi NaCl, Povidon)
11 Memasangdoeksteril
12 Jahit kulit terputus ( jahitan kuat, jarak cukup )
13 Bersihkan luka dengan kasa povidon
14 Menutup luka dengan kasa povidon & kasa steril
15 Dekontaminasi
16 Cucitanganpascatindakan
TOTAL SCORE
Keterangan:
0 = tidak dilakukan/disebut sama sekali
1 =dilakukan tapi kurang sempurna
2 =disebut/ dilakukan dengan sempurna
* =Critical point ( item yang harusdilakukandanberurutan)
Tutor wajibmenekankanprinsipsterilitas, apabilamhs “ON” dinyatakantidak lulus
32
Purwokerto,
……………2014 Evaluator
CHECK LIST RESUSITASI NEONATUS
NAMA : …………………………………
NIM : …………………………………
0 1 2
3. Melakukan RESUSITASI :
1. Menjaga kehangatan
2. Memposisikan bayi dan membuka jalan nafas
3. Mengeringkan, merangsang dan reposisi
4. Memberikan Oksigen (jika perlu)
4. Melakukan Evaluasi Resusitasi
1. Usaha napas
2. Frekuensi denyut jantung
3. Warna kulit
5. VENTILASI
1. Usaha napas
2. Frekuensi denyut jantung
3. Warna kulit
7. KOMPRESI DADA
1. Usaha napas
2. Frekuensi denyut jantung
3. Warna kulit
Berhasil : Usaha nafas Spontan, Denyut jantung > 100,warna kulit kemerahn
Gagal : tidak ada usaha nafas,Denyut jantung tidak ada,warna kulit sianosis
(sudah diberi bantuan selama 15 menit )
Keterangan :
62
2) PENILAIAN KETRAMPILAN SIRKUMSISI
N Skor
Aspek yang dinilai
o 0 1 2
1 Mengucapkansalamdanmemperkenalkandiri
5 Memintapasienmembukacelana/sarungdanmenenangkanpasiendengansop
an
6 Melakukancucitanganfuerbringer’s method
7 Memakaisarungtangan
10 Melakukananestesiblokn.pudendus
13 Membukapreputiumperlahan-lahandanbersihkan penis
darismegmamenggunakankasabetadinsampai corona glandisterlihat.
14 Kembalikanpreputiumpadaposisisemula
18 Guntingpreputiumsecaramelingkarkanandankiridenganmenyisakanpreputiu
mdanfrenulum pada jam 6
22 Kontrol luka dan jahitan, oleskan salep antibiotik di sekeliling luka jahitan
24 Bukadukdanhandscoen, cekalatdanrapikankembalisemuaperalatan
TOTAL 50
DAFTAR TILIK
PENJAHITAN
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati menggunakan skala sbb.:
0 Langkah tidak dikerjakan atau tidak dikerjakan dengan benar atau tidak sesuai urutan (jika harus
berurutan)
Langkah
No. ' P e n i l a i a n 0 I
TEKNIK PENJAHITAN SATU-SATU DAN PENGANGKATAN
1 .
B
- Mulai E
penjahitanNdari tengah
A insisi dilanjutkan
N G pertengahan
setiap
- dari
Arahinsisi
jarumyang tersisa
tegak lurus permukaan lculit dan permukaan sayatan
. - Jarak masuk dan keluar jarum dari tepi sayatan harus sama dengan
- kedalaman
Jarak antar luka.
jahitan dua kali jarak kedalaman luka
- Simpul dibuat pada sisi yang sama dengan teknik reef knot/
- luka tidakmatras
Gunakan rata horisontal bila pada permukaan luka ada jaringan
- pada
Tarikposisi
benangslap pakai
secukupnya .
Putar jarum dari posisi forehand keposisi backhand
- Masukkan kembali jarum dengan posisi backhand 2-3mm dari
- posisi benang
Tarik tidak siap pakai
untuk mengencangkan
- Lakukan penyimpulan dengan reef knot/surgeon knot
- Jarak jarum masuk dari tepi luka (x) sama dengan jarak kedalaman
- pangkal benang
Tarik benang kedua
pada sisi berlawanan
simpulnya berlawanan arah tepi luka (untuk
- mencegah luka
Benang yang sayatan
berada terbuka)
diluar tidak boleh masuk kedalam mukosa
Matras Horizontal
- Jarum masuk tegak lurus permukaan kulit dan permukaan luka
- Setelah jarum menembus sisi luka yang berlawanan jarum diambil
- p a benang
Tarik d a secukupnya
p o s i s i s i a p p a k a i
- Putar jarum dari posisi forehand keposisi backhand
- Masukkan kembali jarum dengan posisi backhand dengan jarak x
- tidak siap
Tarik pakai
benang untuk mengencangkan
- Lakukan penyimpulan dengan reef knot/surgeon knot
- Jarak jarum masuk dari tepi luka (x) sama dengan jarak kedalaman
- luka (x)
Buka jahitan matras dengan cara memotong duakali pada pangkal
- benang keduapada
Tarik benang sisi berlawanan
simpulnya berlawanan arah tepi luka (untuk
- mencegah luka
Benang yang sayatan
berada terbuka
diluar tidakpada saat
boleh membuka
masuk jahitan)
ke dalam luka
0 Langkah tidak dikerjakan atau tidak dikerjakan dengan benar atau tidak , sesuai urutan
(jika harus berurutan)
Langkah P
No. Penilaian 0 1 '
- jari
Satusebelum digunting
daun gunting pada
masuk saat puncak
menyusuri alurkontraksi (HIS) jari
diantara kedua
- panjang insisi
Perdarahan ± 3-4 cm
dikontrol/ditekan dengan kasa DTT
PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE