Anda di halaman 1dari 25

1

KELOMPOK C2
1. Icha Zunia Rohmah (122053)
2. Keyti Lidia Mysaelene Renwarin (122060)
3. Kristyo Samuel Ardisaputro (122061)
4. Lola Nanda Permatasari (122066)
5. May Wulansari (122068)
6. Muhammad Adistya Wahyu Pratama (122074)
7. Muhamad Dawud (122073)
8. Muhammad Wahyu Dwi Febrian (122080)
9. Nabila Prawira Sasa (122084)
10. Neida Malika Putri (122089)
11. Nila Kurnia (122093)
12. Nilam Irtiyah Ningsih (122094)
13. Olivia Febbri Bestitannia (122098)
PERIOPERATIVE CARE

PADA ANAK
3

AGENDA
Introduction
Building confidence
Engaging the audience
Visual aids
Final tips & takeaways
4

PENDAHULUAN

-Kesadaran akan Perawat perioperatif


perbedaan anatomi dan merumuskan rencana
Populasi pediatrik Caring pada anak Merawat pasien anak
fisiologi anak asuhan yang
secara signifikan adalah keterampilan merupakan hal yang
memberikan asuhan
berbeda dengan utama bagi perawat menantang sekaligus -Tahap perkembangan
yang berkualitas tinggi
populasi orang dewasa perioperative bermanfaat -Kebutuhan unik dan aman kepada
selama operasi pasien bedah anak
PERIOPERATIVE
CARE?...
PERIOPERATIVE
6

PERAN
CARE
1. Edukasi klien/keluarga
Keperawatan perioperatif adalah istilah 2. Dukungan dan kepastian
yang digunakan untuk menggambarkan 3. Advokasi
keragaman fungsi keperawatan yang 4. Pemeliharaan asepsis
berkaitan dengan pengalaman bedah 5. Pemantauan status fisiologis dan
pasien. psikologis

Asuhan keperawatan perioperative adalah


perawatan yang diberikan sebelum pre-
operasi, intra-operasi, dan post-operasi. Ini
terjadi di rumah Sakit.
7

TUJUAN
1. Menciptakan hubungan baik dengan pasien dan tim bedah yang lain.
2. Mengkaji, merencanakan dan memenuhi kebutuhan pasien perioperative
3. Memahami dan mengetahui daerah serta prosedure pembedahan
4. Mengetahui akibat pembedahan dan pembiusan terhadap pasien
5. Mencegah komplikasi dan homeostatik stabil
6. Mempertahankan fungsi respirasi, jantung dan perfusi jaringan
7. Mempertahankan aktifitas dan mobilitas
8. Memberikan support mental
9. Meningkatkan nutrisi dan eliminasi adekuat
10. Membantu pasien dan keluarga utk mencapai tingkat sehat yang sama / lebih tinggi dari
sebelum sakit atau oprasi
8

TAHAPAN

Pre- Post-
Operative Operative

Intra-
Operative
PRE-OPERATIVE 9

• Dimulai ketika menerima pasien dari poli/ugd/ranap  keputusan untuk tindakan


pembedahan ditentukan dan berakhir saat pasien dikirim ke meja oprasi.
• Evaluasi preop:
 Riw. Kesehatan saat ini & masa lalu
 Riw. Alergi (makanan, obat)  Pemeriksaan fisik

 Bb yang akurat  Integritas kulit

 Status puasa  Tanda tanda vital

 Riw. Obat apa yang saat ini dikonsumsi


 Hasil hasil lab yang dipersiapkan
 Perhatikan ansietas pasien dan orangtua pada
anak
10
INTRA-OPERATIVE 11

• Dimulai ketika pasien masuk/dipindahkan ke kamar oprasi (naik


meja oprasi) dan berakhir saat pasien masuk ke ruang pemulihan.
• Asuhan keperawatan intraoperatif pada pasien anak memiliki
tantangan yang unik. Perawat sirkulator RN adalah seorang
advokat bagi pasien bedah dan harus demikian:
 Memiliki pengetahuan tentang risiko yang terkait dengan pelaksanaan
prosedur pembedahan pada anak-anak.
 Memastikan bahwa peralatan dengan ukuran yang tepat tersedia untuk
pasien.
 Bekerja sama dengan ahli anestesi, sirkulator RN harus siap menangani
intubasi yang sulit, spasme laring selama induksi dan ekstubasi, serta
akses intra vena yang sulit.
 Perawat juga mengelola pertimbangan untuk penentuan posisi pasien,
POST-OPERATIVE 12

• Dimulai ketika masuknya pasien ke ruang pemulihan dan


berlanjut saat pasien dipindahkan ke ruang perawatan
• Perawatan pasca operasi pasien anak berfokus pada perawatan
pasien dengan aman selama periode berisiko tinggi munculnya
anestesi.
• Sirkulator RN harus memastikan ketersediaan dan akses yang
siap ke peralatan pemantauan dan darurat dalam berbagai
ukuran pediatrik (misalnya, peralatan resusitasi dan masker
wajah, kateter pengisap dan pengisap, oksigen tambahan),
obat-obatan darurat yang mungkin diperlukan.
• Profesional anestesi dan sirkulator RN harus memantau anak
untuk mengetahui kedalaman pernapasan dan warna kulit saat
mereka mengangkut pasien ke RR (recovery room)
13

PENDEKATAN SESUAI
USIA
14

NEONATAL / INFANT
• Anak tidak memerlukan penjelasan Contoh:
• Berikan usapan lembut, gentle rocking,
tentang penyakit dan prosedur
dot, selimut hangat pada anak
• Penuhi kebutuhan dasar: kasih
• Berikan mainan bergerak, berwarna dan
sayang, ASI, kehangatan, suara yang
mengeluarkan suara untuk mendistraksi
tenang • Dukungan orangtua untuk selalu
• Meminimalkan/menurunkan bersama anak (utk meminimalkan stress
stress/kecemasan pada orangtua akibat perpisahan)
anak/pengasuh dengan memvalidasi • Meminta orangtua/pengasuh utk
kesemasan, berikan dukgn emosional, membawakan benda kesukaan: selimut,
expres feeling, suportive listenning, bantal, gambar, gelar anak, boneka dll
kolaborasi dengan psikolog/psikiater (meminimalkan stress anak akibat
• Gunakan humor jika kondisi situasi/perubahan lingkungan)
memungkinkan
15

TODDLER Contoh:
• Gunakan kata-kata yang sederhana dan
izinkan anak untuk
• Mendukung ibu utk melakukan memegang/menggunakan alat-alat
kegiatan dengan anak seperti dirumah selama pengkajian untuk membangun
(meminimalkan stres anak akibat trust dan cooperation.
perubahan) • Saya akan mendengarkan bunyi jantung
• Dukung orangtua utk selalu bersama adek, bagaimana kalau saya
anak mendengarkan bunyi jantung mama
• Orangtua harus menemani anak saat dulu, baru setelah itu mendengarkan
anestesi sampai tertidur dan harus bunyi jantung adek (anak akan
disamping anak ketika terbangun dari menggunakan ibu mereka sebagai
anestesi barometer, jika ibunya mau diperiksa
• Mempunyai otonomi dan nggak papa, tidak takut, maka dia
• Ingin bebas pun tidak takut).
• Berikan pilihan pada anak: tangan kiri
16

PRA SEKOLAH
• Keterampilan bahasa dan sosial Contoh:
• Sudah memiliki kemampuan bicara yang
berkembang
baik, penting untuk menggunakan kata-kata
• Mengembangkan pemikiran simbolis
yang difahami anak jangan yang abstrak.
• Mencari inisiatif; ingin menegaskan • Misal penggunaan kata bius, anestesi, atau
kendali atas dunia mereka dibuat pingsan. gunakanlah kata kita akan
• Pemikir yang terutama perseptif; membuat adek tertidur.
penalaran mungkin terdistorsi- Merasa • Jelaskanpada anak kenapa sakit dan harus
menyesal atas tindakan yang tidak masuk rumah sakit (bukan karena nakal,
pantas atau membuat kesalahan atau sebagai
hukuman bagi dia)
• Berbicaralah dengan pandangan sejajar
dengan anak dan libatkan orang tua saat
berbicara dengan anak.
17
lnjt...
PRA SEKOLAH

Contoh:
• Penting menggunakan boneka anatomi dan mainan peralatan-peralatan medis
(deskripsikan dengan ramah)
• Ini stetoskop digunakan untuk mendengarkan suara jantung (sambil mempraktekan ke
boneka).
• Sampaikan ke anak bahwa saat dokter melakukan operasi maka adek sedang tidur dan
adek tidak perlu takut karena mama akan selalu menemani.
• Orang tua harus menemani anak saat induksi anestesi sampai anak tertidur dan harus
disamping anak saat terbangun dari anestesi
18

USIA SEKOLAH
• Memperoleh kapasitas untuk berpikir Contoh:
• Sudah memahami konsep sakit dan
rasional, logis, dan berpikir abstrak
memiliki toleransi lebih untuk berpisah dari
• Memperoleh kapasitas untuk penalaran
pengasuh.
hipotetis dan deduktif • Mereka mulai menunjukkan kemampuan
• Memperoleh kemampuan untuk dan pengetahuan makadukunglah untuk
memahami peraturan, konsep keadilan, menunjukanya dengan lebih banyak
dan kerja sama dengan orang lain bertanya ke anak ketimbang orangtua: coba
• Memperoleh penguasaan dan rasa adek sampaikan apa yang membuat adek di
bawa ke rumah sakit!
kompetensi dengan
• Mulai terpapar dengan informasi dari
mendemonstrasikan pengetahuan dan sinetron dan teman bermain: muncul rasa
keterampilan (suka terlibat dalam takut tidak akan bangun lagi setelah dibius
perawatan) atau bagaimana jika bangun pas sedang
operasi.
19
lnjt...
USIA SEKOLAH

Contoh:
• Jelaskan pada anak bahwa tidur di rumah berbeda dengan di bius saat operasi.
• Gunakan gambar atau video yang bisa membantu menjelaskan
• Gunakan buku anatomi yang sederhana untuk menjelaskan organ yang dimaksud dan
bagian yang akan dioperasi.
• Minta izin anak dan berikan pilihan: saya akan mengukur nadi, suhu dan tekanan
darah adek.. adek mau yang mana dulu?
• Tanyakan pada anakterkait strategi koping yang digunakan: bermain game, melihat
kartun, mendengarkan musik, menggambar, memegang tangan orang tua mereka?
20

REMAJA
• Menjadi dewasa secara fisik dan Contoh:
emosional dengan cepat • fokus lebih pada anak bukan pada orang
• Mengembangkan identitas diri sendiri tua (dukung kehendak dan kemandirian
• Berkembang ke arah pemikiran yang anak: mandi, memakai gown)
matang dan pemikiran abstrak • Ajak anak untuk mendiskusikan
• Lebih mampu memahami sebab-akibat kasusnya dan mengambil keputusan.
penyakit • Jagalah privasi anak
• Menghargai privasi, kemandirian • Dukung hubungan dengan teman-
• Hubungan dengan teman sebaya sangat temanya: menginzinkan untuk
penting berkomunikasi misal by handphone
menjenguk, dan menemani. Dukung
mekanisme koping anak: mendengarkan
musik, menonton film, bermain game
Click to add picture
21

REVIEW JURNAL
Kenyamanan Menurut Katharine Kolcaba
JURNAL
22

• Teori Kenyamanan (Comfort Theory) yang dikembangkan oleh Katharine


Kolcaba dapat dengan mudah diterapkan dalam asuhan keperawatan perioperatif.
Teori ini berguna untuk mengatasi berbagai kebutuhan kenyamanan pasien.
• Teori Kenyamanan Kolcaba berfokus pada pemenuhan kenyamanan holistik
pasien melalui tiga indikator: relief (kelegaan), ease (ketenangan), dan
transcendence (kebahagiaan).
• Penggunaan Teori Kenyamanan Kolcaba dapat membantu perawat dalam menilai
dan mengidentifikasi kebutuhan pasien, serta memberikan intervensi keperawatan
yang komprehensif untuk tidak hanya mengatasi ketidaknyamanan fisik, tapi juga
emosional dan psikologis.
• Hasil studi menunjukkan bahwa Teori Kenyamanan Kolcaba sangat membantu
dalam pemberian asuhan keperawatan pasien perioperatif. Perasaan nyaman akan
memfasilitasi respon sinergis, multidimensional yang dapat mempengaruhi proses
penyembuhan pasien.
• Intervensi keperawatan berdasarkan Teori Kenyamanan Kolcaba dalam empat
konteks holistik (fisik, psikospiritual, sosiokultural, lingkungan) dapat membantu
pasien mendapatkan kelegaan, ketenangan, atau transendensi.
23
lanjt...

• Teori ini dapat membantu perawat dalam menilai dan


mengidentifikasi kebutuhan pasien serta memberikan
intervensi keperawatan yang sesuai.
• Teori Comfort Katharine Kolcaba adalah teori yang fokus
pada pemberian intervensi keperawatan untuk
meningkatkan kenyamanan pasien
• Teori kenyamanan, yang dikembangkan oleh Kolcaba,
telah diterapkan dalam keperawatan anak dan di setting
perianestesi
KESIMPULAN 24

• Penerapan Teori Keperawatan Comfort Katharine


Kolcaba dalam asuhan keperawatan perioperatif
dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam
meningkatkan kualitas asuhan keperawatan,
mengurangi kecemasan pasien, dan meningkatkan
kepuasan pasien serta proses penyembuhan
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai