Cva Trombosis
Cva Trombosis
1. Definisi
aliran darah melalui sistem suplai arteri otak sehingga terjadi gangguan
pembuluh darah otak karena trombus yang makin lama makin menebal,
sehingga aliran darah menjadi tidak lancar. Penurunan aliran darah ini
arteri carotis atau pembuluh darah kecil termasuk percabangan sirkulus wilis
dan sirkulasi posterior. Tempat yang umum terjadi thrombosis adalah titik
2. Etiologi
Meurut Adib. M (2009) thrombosis biasanya terjadi pada orang tua yang
sedang tidur atau bangun tidur. Hal ini dapat terjadi karena penurunan aktivitas
subarachnoid.
b. Pebyakit jantung
Meliputi penyakit jantung koroner, kongestif, hipertrofi ventrikel kiri,
lebih besar daripada pria. Bila disertai hipertensi, risiko menjadi lebih besar.
d. Peningkatan kadar lemak darah
Ada hubungan positif antara meningkatnya kadar lipid plasma dan
antara kadar kolesterol total dan trigliserida dengan risiko stroke; dan ada
yang bermakna.
g. Kurangnya aktivitas fisik/olahraga
Aktivitas fisik yang kurang memudahkan terjadinya penimbunan lemak.
dalam trombosit dan zat-zat yang berasal dari makrofag yang mengandung
bersangkutan.
b. Edema dan kongesti disekitar area
Area edema ini menyebabkan disfungsi yang besar. Edema dapat berkurang
bagian mana yang terkena, rata-rata serangan, ukuran lesi dan adanya sirkulasi
kolateral.
Pada stroke akut gejala klinis meliputi :
a. Kelumpuhan wajah atau anggota badan sebelah (hemiparesis) yang
jaringan otak yang infark dan daerah penumbra. Selain itu, alat ini bagus
b. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pada stroke akut meliputi
ureum, kreatinin, profil lipid, enzim jantung, analisis gas darah, protrombin
time (PT) dan activated thromboplastin time (aPTT), kadar fibrinogen serta
D-dimer.
8. Penatalaksanaan
Menurut Muttaqin (2008),
a. Penatalaksanaan Medis
Untuk mengobati keadaan akut perlu diperhatikan faktor-faktor kritis
sebagai berikut:
1) Berusaha menstabilkan tanda-tanda vital dengan:
a) Mempertahankan saluran napas yang paten, yaitu sering lakukan
membantu pernapasan.
b) Mengontrol tekanan darah berdasarkan kondisi klien, termasuk
kateter
b) Menempatkan klien pada posisi yang tepat, harus dilakukan
secepat mungkin. Posisi klien harus diubah setiap 2 jam dan dilakukan
intraarterial
3) Medikasi antitrombosit dapat diresepkan karena trombosit
embolisasi.
4) Antikoagulan dapat diresepkan untuk mencegah terjadinya atau
kardiovaskular.
c. Pengobatan Pembedahan
1) Endosterektomi karotis membentuk kembali arteri karotis yaitu
Rasional :
dapat mencegah teterjadinya luka tekan akibat tekanan yang lama karena
jaringan tersebut akan kekurangan nutrisi dan oksigen yang dibawa oleg
darah
2) Bedrest bertujuan mengurangi kerja fisik, beban kerja jantung,
beri-beri, dll,
3) Suasana terang akan memberikan rasa nyaman pada klien dan
mencegah ketegangan
4) Membantu drainase vena untuk mengurangi kongesti
serebrovaskuler
5) Fungsi kortikal dapat dikaji dengan mengevaluasi pembukaan mata
mesenfalon.
6) TIK. Perubahan nadi dapat menunjukkan tekanan
b. Gangguan mobilitas fisik b.d gangguan neurovascular
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan, klien akan memiliki
Intervensi :
lantai saat duduk di kursi atau papan penyangga saat tidur di tempat tidur
3) Lakukan latihan di tempat tidur. Lakukan latihan kaki sebanyak 5x
Rasional :
motorik dan sensorik dan dapat dipengaruhi oleh iskemia atau perubahan
tekanan
2) Dapat terjadi dislokasi panggul jika meletakkan kaki terkulai dan
dengan kriteria:
kelainan pada kulit seperti memar, tanda lahir, kulit pucat, dekubitus, dll.
2) Membersihkan mulut dan gigi, perawat dapat mengetahui adanya
kelainan seperti karies, gigi palsu, gusi berdarah, napas bau aseton