Anda di halaman 1dari 19

Kumpulan

Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika

PERCOBAAN I

Judul Percobaan : HASIL KALI KELARUTAN (KSP)


Tujuan : 1. Memperhatikan prinsip–prinsip Ksp
2. Menghitung kelarutan elektrolit yang bersifat sukar
larut
3. Menghitung panas pelarutan PbCl2 dengan
menggunakan sifat ketergantungan Ksp pada suhu.
Hari / tanggal : Senin / 13 Oktober 2008
Tempat : Laboratorium Kimia PMIPA FKIP Unlam Banjarmasin.

I. DASAR TEORI
Setiap zat terlarut, baik itu elektrolit maupun nonelektrolit selalu dapat
larut dalam zat cair. Kita sering mendengar orang mengatakan suatu zat terlarut itu
dapat atau tidak dapat larut. Sebenarnya lebih tepat dikatakan mudah larutatau
sukar larut.
Partikel-partikel zat terlarut, baik berupa molekul atau ion selalu berada
dalam keadaan terhidrasi (terikat oleh molekul-molekul pelarut). Zat yang sukar
larut tersebut sukar dihidrasi (sukar diikat oleh molekul-molekul air).
Elektrolit ada yang terdiri dari beberapa macam garam dan basa yang
mempunyai bentuk padat dan sukar larut dalam air. Meskipun demikian, sebagian
kecil dari zat tersebut dapat larut dalam air dan bagian zat yang larut tersebut
mengalami ionisasi.
Timbal klorida (PbCI2) bersifat sukar larut dalam air. Kesetimbangan
yang terjadi pada larutan PbCI2 jenuh dapat ditulis sebagai berikut :
PbCl2 (s) → Pb2+ (aq) + CI– (aq)
Konstanta kesetimbangan termodinamika untuk persamaan reaksi diatas
adalah :
aPb 2  aCl 
Ka 
aPbCl 2 ( s )
2

Created By:
Ummu hani
Kumpulan
Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika

Karena aktivitas padatan murni = 1, maka persamaan diatas dapat


disederhanakan menjadi :
Ksp  aPb 2   aCl 

Dalam larutan encer aktivitas dapat dianggap sama dengan konsentrasi


dalam satuan molar. Nilai Ksp di atas sebagai konstanta hasil kali kelarutan PbCl2.
PbCl2 adalah satu contoh zat atau larutan yang sering digunakan dalam masalah
Ksp.
Hasil kali kelarutan (Ksp) adalah hasil kali konsentrasi ion-ion yang
masing-masing dipangkatkan koefisien reaksi dalam larutan yang jenuh pada
suhu tertentu. Larutan jenuh ialah suatu keadaan dimana larutan telah
mengandung suatu zat dengan konsentrasi yang maksimum. Nilai konsentrasi
maksimum yang dapat dicapai oleh suatu zat inilah yang dimaksud dengan
kelarutan. Dengan kata lain kelarutan (s) adalah jumlah zat yang dapat larut
sehingga larutan menjadi larutan tepat jenuh dalam satu liter pelarut. Semakin
besar kelarutan suatu zat, semakin mudah zat tersebut larut. Kelarutan dapat
dipengaruhi oleh temperatur. Kenaikkan temperatur pada umumnya akan
memperbesar kelarutan suatu zat.
Harga Ksp adalah tetap pada suhu yang tetap. Bila suhu dinaikkan maka
harga Ksp makin besar, sebab kelarutan makin besar pada suhu yang tinggi. Harga
Ksp dapat digunakan untuk menentukan kelarutan suatu zat. Sebaliknya, harga
kelarutan dapat digunakan untuk menentukan harga Ksp.
Jika elektrolit-elektrolit memiliki jumlah ion yang sama maka elektrolit
dengan Ksp terbesar akan memiliki kelarutan (s) terbesar. Jika elektrolit-elekrolit
memiliki Ksp yang sama maka elektrolit dengan jumlah ion terbesar akan
memilikai kelarutan (s) terbesar.
Adanya ion sejenis akan memperkecil kelarutan suatu elektrolit. Makin
banyak ion sejenis yang ada dalam larutan, makin kecil kelarutan elektrolit
tersebut.
Harga Ksp suatu elektrolit dapat digunakan untuk memperkirakan
apakah elektrolit tersebut dapat larut atau mengendap dalam suatu larutan. Dalam
larutan jenuh MA, berlaku hubungan sebagai berikut :
2

Created By:
Ummu hani
Kumpulan
Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika

   
Ksp  M   A 

Jika larutan itu belum jenuh (MA yang larut masih sedikit) sudah tentu
harga [M+][A-] lebih kecil dari harga Ksp. Namun jika [M+][A-] lebih besar dari
harga Ksp, hal ini berarti bahwa larutan lewat jenuh, sehingga MA akan
mengandap.
[M+][A-] < Ksp → larutan belum jenuh
[M+][A-] = Ksp → larutan tepat jenuh
[M+][A-] > Ksp → larutan lewat jenuh

Ksp senyawa dapat ditentukan dari percobaan laboratorium dengan


mengukur kelarutan sampai keadaan tepat jenuh. Dalam keadaan itu, kemampuan
pelarut telah maksimum untuk melarutkan atau mengionkan zat terlarut.
Kelebihan zat terlarut walaupun sedikit akan menjadi endapan.

II. ALAT DAN BAHAN


Alat – alat yang digunakan yaitu :
 Erlenmeyer 50 mL : 1 buah
 Batang pengaduk : 1 buah
 Gelas kimia : 5 buah
 Gelas ukur 50 mL : 1 buah
 Gelas ukur 10 mL : 1 buah
 Hot plate : 1 buah
 Pipet tetes : 2 buah
 Stopwacth : 1 buah
 Termometer : 1 buah

Bahan - bahan yang digunakan yaitu :


 Larutan NaCl 1M
 Larutan Pb(NO3)2 1M
2

Created By:
Ummu hani
Kumpulan
Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika

III. PROSEDUR KERJA


1. Memasukkan 10 mL 1 M Pb(NO3)2 ke dalam tiap
gelas kimia, menambahkan NaCI masing-masing sebanyak 2 mL;
2,5 mL; 3 mL; 3,5 mL dan 4 mL. mengaduk campuran pada saat
pencampuran dan setelah pencampuran dan membiarkan selama 5
menit. Mengamati apakah ada endapan atau tidak.
2. Mengulangi langkah di atas dengan menambahkan
10 mL NaCl 1 M ke dalam 5 buah gelas kimia dan menambahkan
Pb(NO3)2 masing-masing sebanyak 2 mL; 2,5 mL;3 mL; 3,5 mL dan
4 mL.
3. Menempatkan campuran 1 pada alat pemanas, dan
menggunakan thermometer untuk mengaduk larutan secara perlahan-
lahan. Mencatat suhu ketika endapan tepat larut. Melakukan hal yang
sama untuk campuran-campuran lain

Created By:
Ummu hani
Kumpulan
Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika

IV. HASIL PENGAMATAN


No Variabel yang diamati Pengamatan
1. 10 mL Pb(NO3)2 1 M + 2 mL NaCI 1
M
 Saat pencampuran  Terdapat
gelembung-gelembung
 Setelah pencampuran, setelah 5  Terdapat sedikit
menit endapan
 Setelah dipanaskan, endapan
melarut pada suhu  40oC
2. 10 mL Pb(NO3)2 1 M+ 2,5 mL NaCI
1M
 saat pencampuran
 Terdapat
 setelah pencampuran, setelah 5 gelembung-gelembung
menit  Terdapat endapan,
 setelah dipanaskan endapan endapan lebih banyak
melarut pada suhu  45oC

3. 10 mL Pb(NO3)2 1M + 3 mL NaCI
1M
 saat pencampuran
 terdapat
 setelah pencampuran, setelah 5 gelembung yang lebih banyak
menit  terdapat endapan
 setelah dipanaskan endapan yang lebih banyak
melarut pada suhu  61oC
2

Created By:
Ummu hani
Kumpulan
Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika

4. 10 mL Pb(NO3)2 1 M + 3,5 mL NaCI


1M
 saat pencampuran
 terdapat
 setelah pencampuran, setelah 5 gelembung yang lebih banyak
menit  terdapat endapan
 setelah dipanaskan endapan yang lebih banyak dari 3 mL
melarut pada suhu. NaCl
5. 10 mL Pb(NO3)2 1 M+ 4 mL NaCl 1  70oC
M
 saat pencampuran

 setelah pencampuran, setelah 5  Terdapat lebih


menit banyak gelembung dari NaCl
 setelah dipanaskan endapan 3,5 mL
melarut pada suhu  Terdapat endapan
yang paling banyak
6. 10 mL NaCl 1 M+ 2 mL Pb(NO 3)2 1  73oC, tetapi
M endapan tidak melarut
 saat pencampuran semuanya, hanya melarut
sebagian.

 setelah pencampuran, setelah 5


menit  Terdapat
 setelah dipanaskan gelembung yang banyak dan
endapan yang banyak
7. 10 mL NaCl 1M+ 2,5 mL Pb(NO 3)2  Endapannya
1M banyak
 saat pencampuran
 Endapan tidak
melarut semua pada suhu
2

Created By:
Ummu hani
Kumpulan
Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika

 setelah pencampuran, setelah 5 70oC


menit
 setelah dipanaskan
 Terdapat
8. 10 mL NaCl 1 M+ 3 mL Pb(NO3) 1M gelembung yang banyak dan
 saat pencampuran endapan yang banyak
 Endapannya
banyak
 setelah pencampuran, setelah 5
menit  Endapan tidak
 setelah dipanaskan melarut semua pada suhu
70oC
9. 10 mL NaCl 1 M+ 3,5 mL Pb(NO3)2 1
M  Terdapat
 saat pencampuran gelembung yang banyak dan
endapan yang banyak
 Endapannya
 setelah pencampuran, setelah 5 banyak
menit
 setelah dipanaskan  Endapan tidak
melarut semua pada suhu
10. 10 mL NaCl 1 M+ 4 mL Pb(NO3) 1M 70oC
 saat pencampuran

 Terdapat
 setelah pencampuran, setelah 5 gelembung yang banyak dan
menit endapan yang banyak
 setelah dipanaskan  Endapannya
banyak

 Endapan tidak
2

Created By:
Ummu hani
Kumpulan
Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika

melarut semua pada suhu


70oC

 Terdapat
gelembung yang banyak dan
endapan yang banyak
 Endapannya
banyak

 Endapan tidak
melarut semua pada suhu
70oC

V. ANALISIS DATA
Suatu zat atau senyawa yang telah mencapai keadaan setimbang maka zat
itu tidak akan larut lagi. Keadaan ini disebut keadaan jenuh. Dari sini dapat
dihitung harga Ksp yang merupakan hubungan antara konsentrasi ion-ion yang
terbentuk dipangkatkan koefisiennya dibagi dengan reaktan, jika reaktan tidak
dalam keadaan padat (solid) dan kelarutan merupakan banyaknya larutan elektrolit
yang terlarut dalam keadaan jenuh atau dengan kata lain kelarutan adalah akar
pangkat dari Ksp
Pada percobaan, baik pada percobaa pertama maupun pada percobaan
kedua pencampuran larutan Pb(NO3)2 dengan larutan NaCl menghasilkan endapan
PbCl2, dimana PbCl2 adalah suatu zat yang sukar larut dalam air. Reaksi-reaksi
yang terjadi :
2

Created By:
Ummu hani
Kumpulan
Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika

Pb(NO3)2 (aq) →Pb 2+(aq) + 2NO3-


Reaksi penguraian NaCl :
NaCl (aq) → Na++Cl-
Reaksi pembentukan endapan PbCl2 :
Pb(NO3)2 (aq) + 2 NaCl (aq) → PbCl2 (s) + 2 NaNO3 (aq)
Pb Cl 2 (s) → Pb 2+(aq) + 2 Cl –(aq)

Terbentuknya endapan PbCl2 ini menunjukkan larutan sudah lewat jenuh,


yaitu hasil kali ion-ion pada PbCl2 lebih besar daripada Ksp PbCl2. [Pb2+][Cl-] >
Ksp, dimana dalam percobaan ini hasil kali kelarutannya adalah 1,7x10 -5M3 dan
hasil kali ion-ionnya lebih besar daripada hasil kali kelarutannya.
Pada percobaan pertama, yaitu mereaksikan 10 mL Pb(NO3)2 1 M
ditambahkan dengan NaCl 1M dengan volum berbeda-bed. Dari hasil
pengamatan, pencampuran itu menghasilkan endapan yang berbeda banyaknya.
Berdasarkan pengamatan, semakin banyak volum larutan NaCl yang ditambahkan
maka semakin banyak pula endapan yang terbentuk karena semakin banyak
volum NaCl semakin banyak ion Cl- yang terdapat dalam larutan tersebut
sehingga semakin banyak ion Cl- yang beraksi dengan ion Pb2+ membentuk
endapan. Banyak sedikitnya endapan dapat dilihat daritinggi rendahnya suhu yang
diperlukan ketika endapan tepat larut, semakin tinggi suhu yang diperlukan
endapan tepat larut maka semakin banyak endapan yang terbentuk.
Berdasarkan data pengamatan, pada penambahan 2 mL memerlukan suhu
40oC untuk melarutkan endapan, pada penambahan 2,5 mL memerlukan suhu
45oC untuk melarutkan endapan. Tetapi pada penambahan 4 mL NaCl, sampai pda
suhu 73oC, endapan tidak melarut semuanya, namun hanya melarut sebagian. Hal
ini dikarenakan rendahnya suhupenangas yang diperlukan untuk melarutkan
endapan. Hal ini dapat diatasi dengan meningkatkan suhu penangs yang mungkin
sekitar 100oC ke atas.
Sedangkan pda percobaan kedua, yaitu mereaksikan 10 mL NaCl 1 M
yang ditambahkan dengan Pb(NO3)2 1 M dengan volum yang berbeda-beda.
Berdasarkan data pengamatan, pada penambahan 2 mL Pb(NO3)2 sampai pada
2

Created By:
Ummu hani
Kumpulan
Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika

suhu 70oC, endapan tidak melarut semuanya. Begitu juga pada penambahan
2,5mL,3mL,3,5mL dan 4 mL Pb(NO3)2 endapa tidak melarut ketika dipanaskan.
Ini terjadi dikarenakan konsentrasi Pb(NO3)2 yang besar yaitu 1 M. Padahal
endapan-endapan tersebut dapat melarut sempurna dengan cara menambah suhu
penangas, hal ini mengakibatkan kalornya bertambah sehingga dapat
merenggangkan jarak antar molekul campuran tersebut. Sulitnya endapan tersebut
melarut juga dikarenakan pada saat dipanaskan, suhunya tidak cukup untuk
melarutkan sehingga diperlukan suhu yang lebih tinggi dan waktu yang lumayan
lama untuk melarutkannya.
Untuk percobaan pertama, data penendapan, Ksp dan  H dapat dilihat
pada tabel berikut:
H(
No. pengendapan T larut (oC) Ksp(M-3) S(g )
L kJ
mol )
1. + 40oC 0,023
48,094 9,78
2. ++ 45oC 0,032
55,6 9,103
3. +++ 61oC 0,0407
60,2426 8,88
4. ++++ 70oC 0,0474
63,384 8,695
5. +++++
Dari perhitungan dapat diketahui semakin banyak zat yang ditambahkan
pada percobaan maka semakin tinggi harga Ksp PbCl 2 nya. Hal ini disebabkan
karena konsentrasi ion-ionnya bertambah di mana semakin banyak volume maka
semakin besar konsentrasi ionnya. Hal ini dapat dilihat pada grafiksebagai berikut:
2

Created By:
Ummu hani
Kumpulan
Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika

Berdasarkan grafik percobaan pertama dengan peningkatan suhu yang


diperlukan ketika endapan tepat larut maka harga Kspnya semakin meningkat.
Semakin tinggi suhu menunjukkan endapan semakin banyak dengan penambahan
NaCl. Namun pada percobaan kedua, grafik hubungan antara Ksp terhadap suhu
tidak dapat diperhitungkan. Hal ini dikarenakan endapan-endapan yang
seharusnya tepat larut pada suhu tertentu tidak melarut sempurna, msih terdapat
endapan yang belum melarut. Sehigga tidak dapat memperhitungkan berapa harga
Ksp dan  H.
Dari persamaan  H = -2.303 log Ksp (RT) dapat dijelaskan
ketergantungan Ksp terhadap suhu, semakin besar Ksp maka suhu yang
diperlukan endapan tepat larut semakin besar.
Berdasarkan perhitungan pada percobaan pertama semakin tinggi hrga Ksp
maka perubahan entalpinya semakin kecil. Hal ini sesui dengan persamaan  H =
-2.303 lo Ksp (RT). Hal ini dapat dilihat pada grafik berikut:

Created By:
Ummu hani
Kumpulan
Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika

Pemanasan yang dilakukan pada percobaan ini dimaksudkan untuk


melarutkan endapan yang terbentuk karena pemanasan akan menambah kelarutan
suatu zat. Ketika dipanaskan endapan yang tadinya terbentuk akan larut. Kenaikan
suhu larutan merupakan perubahan energi aktivasi ion-ion terlarut. Semakin tinggi
suhu maka semakin banyak energi yang masuk, sehingga ion-ion lebih aktif
bergerak dan bergetar. Akibatnya, endapan yang semula ada jika suhunya
dinaikkan maka akan hilang atau terlarut.

VI. KESIMPULAN
1. Asam asetat,kloroform, dan air merupakan sistem 3 komponen yang
dapat campur sebagian dan dapat digambarkan dalam diagram
terner
2. Suatu zat yang dilarutkan akan mengendap jika hasil kali kelarutan
antara ion-ionnya lebih besar daripada harga Kspnya,
Dimana : [Pb2+][Cl-] > Ksp PbCl2
3. Makin banyak endapan yang terbentuk maka suhu yang diperlukan
untuk melarutkan endapan juga makin tinggi
4. Harga Ksp tetap pada suhu yang tetap. Harga Ksp semakin tinggi
bila suhu semakin tinggi pula. Hal ini dikarenakan kelarutan akan
besar pada suhu yang tinggi.
2

Created By:
Ummu hani
Kumpulan
Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika

5. Semakin besar harga Ksp maka perubahan entalpi semakin kecil.

VII. DAFTAR PUSTAKA


Anshory, Irfan. 2003. Acuan Pelajaran Kimia untuk Kelas 3. Jakarta :
Erlangga
Keenan, dkk. 1993. Ilmu Kimia untuk Universitas Jilid 2. Jakarta :
Erlangga.
Rivai, Harrizul. 1994. Asas Pemeriksaan Kimia. Padang : VIP
Sudjana. 1985. Pengantar Kimia Anorganik. Jogjakarta : Bumi Aksara
Tim Dosen Kimia Fisika. 2008. Petunjuk Praktikum Kimia Fisika I.
Banjarmasin : PMIPA FKIP UNLAM.(tidak dipublikasikan)
Vogel.1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimakro. Jakarta : Kalman Media Pustaka

LAMPIRAN

PERHITUNGAN
Pembentukan endapan PbCl2 :
Diketahui : M Pb(NO3)2 = 1 M
M NaCl =1M
Ksp PbCl2 = 1,75.10-5 pada suhu 25C
 Larutan Pb(NO3)2 1 M mengandung 1 M ion Pb 2+ dan 2 M ion NO3-.
Reaksinya :
Pb(NO3)2 (aq) → Pb2+ (aq) + 2 NO3- (aq)
1M 1M 2M
2

Created By:
Ummu hani
Kumpulan
Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika

 Larutan NaCl 1 M mengandung 1 M ion Na + dan 1 M ion Cl-.


Reaksinya :
NaCl (aq) → Na+ (aq) + Cl- (aq)
1M 1M 1M
 Persamaan reksi :
Pb(NO3)2 (aq) + 2 NaCl (aq) → PbCl2 (s) + 2 NaNO3 (aq)
PbCl 2 (s) → Pb 2+(aq) + 2 Cl –(aq)
 Jadi konsentrasi ion Pb2+ dalam campuran 1 M dan konsentrasi ion Cl-
= 1 M.
Qc = [Pb2+].[Cl-]2 Qc > Ksp PbCl2
= [1].[1]2 1> 1,75.10-5
=1
 Karena Qc > Ksp maka pada pencampuran terbentuk endapan PbCl2.
Diket : PbCl 2 (s) → Pb 2+(aq) + 2 Cl –(aq)
s s 2s
Ksp PbCl2 = [Pb2+].[Cl-]2
= 4s3

Created By:
Ummu hani
Kumpulan
Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika

Ksp
s 3  mol L
4

 Pb    Pb NOV  campuran


2
  V Pb NO 
3 2 3 2

Cl    NaCl

  V NaCl
V campuran

Mr PbCl2 278
g
mol
 Kalor pelarutan PbCl2 dengan menggunakan sifat ketergantungan Ksp
pada suhu.
∆H = In Ksp.(RT) R = 8,314 JK-1mol-1

1. Untuk Pb(NO3)2 10 mL dan volume NaCl berubah-ubah


 Penambahan 2 mL NaCl
M  10 mL
 Pb   1
2

12 mL
 0,833 M

M  2 mL
Cl   1

12 mL
 0,1667 M

Ksp = [Pb2+].[Cl-]2 = [0,833].[0,1667]2 = 0,023 M3


Ksp 3 0,023 M 3
s3   278 g  48,094 g
4 4 mol L

 H = -2.303 log Ksp (RT)


= -2.303 log 0,023 M3 (8,314 JK-1mol-1.313 K)

= 9,78 kJ
mol

 Penambahan 2,5 mL NaCl


2

Created By:
Ummu hani
Kumpulan
Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika

M  10 mL
 Pb   1 12
2

,5 mL
 0,8 M

 2,5 mL
Cl   1 M

12,5 mL
 0, 2 M

Ksp = [Pb2+].[Cl-]2 = [0,8].[0,2]2 = 0,032 M3


Ksp 3 0,032M 3
s3   278 g  55,6 g
4 4 mol L

∆H =-2.303 log Ksp (RT)


= -2.303 log 0,032 M3(8,314 JK-1mol-1).(318 K)

= 9,103 kJ
mol

 Penambahan 3 mL NaCl

 Pb   1 M13 10mLmL  0,763 M


2

 3 mL
Cl   1 M

13 mL
 0,231 M

Ksp = [Pb2+].[Cl-]2 = [0,763].[0,231]2 = 0,0407M3


Ksp 3 0,0407 M 3
s3   278 g 60,2426 g
4 4 mol L

∆H = - 2.303 log 0,0407M3(8,314 JK-1mol-1).(334 K)

= 8,88 kJ
mol

 Penambahan 3,5 mL NaCl


M  10 mL
 Pb   1 13
2

,5 mL
 0,74 M

M  3,5 mL
Cl   1

13,5 mL
 0,253 M

Ksp = [Pb2+].[Cl-]2 = [0,74].[0,253]2 = 0,0474 M3


3
Ksp 3 0,0474 M
s 3   278 g  63,384 g
4 4 mol L
2

Created By:
Ummu hani
Kumpulan
Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika

∆H = - 2.303 log 0,0474M3(8,314 JK-1mol-1).(343 K)

= 8,695 kJ
mol
 Penambahan 4 mL NaCl
Tidak dapat dihitung karena endapannya tidak melarut secara
sempurna.

FLOWCHART
PERCOBAAN II
HASIL KALI KELARUTAN (KSP)
2

Created By:
Ummu hani
Kumpulan
Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika

10 mL 0,1 M Pb(NO3)2 + 2 mL NaCl 1M

- mengocok tabung reaksi sampai


terbentuk campuran

- membiarkan selama 5 menit

- mengamati

Tidak ada endapan ada endapan

- menempatkan campuran
pada penangas air labu
erlenmeyer
10 mL 1 M NaCl + 2 mL Pb(NO3)2 0,1M
- memanaskan penangas

- mengocok tabung- mengaduk larutan


reaksi sampai
menggunakan
terbentuk campuran termometer

- mencatat suhu ketika


- membiarkan selama 5 menit
endapan tepat larut

- mengamati
Larutan homogen

Tidak ada endapan ada endapan


* Mengulangi percobaan dengan volume NaCl 2,5mL, 3mL, 3,5mL, 4mL
- menempatkan campuran
pada penangas air labu
erlenmeyer

- memanaskan penangas
- mengaduk larutan
menggunakan termometer

- mencatat suhu ketika


endapan tepat larut
2

Created By:
Ummu hani

Larutan homogen
Kumpulan
Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika

*Mengulangi percobaan dengan volume Pb(NO3)2 2,5mL, 3mL, 3,5mL, 4mL


2

Created By:
Ummu hani

Anda mungkin juga menyukai