Bab I BBLR - Dewa
Bab I BBLR - Dewa
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat
badannya saat lahir kurang dari 2500 gram.
Angka kematian perinatal sering disebabkan oleh bayi berat badan
lahir rendah (BBLR). Sampai saat ini BBLR masih merupakan masalag
diseluruh dunia, karena merupakan penyebab kesakitan dan kematian pada
masa neonatal. Prevalensi BBLR masih cukup tinggi terutama dinegara-negara
yang sosial ekonomi rendah. Secara statistik menunjukkan 90% kejadian
BBLR didapatkan di negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali lebih
tinggi dibandingkan pada bayi dengan berat lahir lebih dari 2500 gram.
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dapat disebabkan oleh berbagai
faktor. Faktor-faktot tersebut merupakan salah satu intervensi target upaya safe
motherhood. Pada BBLR pertumbuhan dan pematangan (maturasi) organ dan
alat-alat tubuh belum sempurna, akibatnya BBLR sering mengalami
komplikasi yang berakhir dengan kematian. Maka dari itu penatalaksanaan
pada BBLR sangat perlu untuk diperhatikan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir dengan berat
badan lahir rendah dengan menerapkan manajemen kebidanan.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melaksanakan pengkajian dalam asuhan kebidanan pada bayi
baru lahir dengan BBLR
b. Mampu melaksanakan interpretasi data dalam asuhan kebidanan pada
bayi baru lahir dengan BBLR
c. Mampu melaksanakan diagnosa potensial dalam asuhan kebidanan
pada bayi baru lahir dengan BBLR
d. Mampu melaksanakan antisipasi dalam asuhan kebidanan pada bayi
baru lahir dengan BBLR
e. Mampu melaksanakan perencanaan dalam asuhan kebidanan pada bayi
baru lahir dengan BBLR
f. Mampu melaksanakan pelaksanaan dalam asuhan kebidanan pada bayi
baru lahir dengan BBLR
g. Mampu melaksanakan evaluasi dalam asuhan kebidanan pada bayi
baru lahir dengan BBLR
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
a. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat
badannya saat lahir kurang dari 2500 gram (sampai dengan 2499 gram)
(Prawirohardjo, 2002).
b. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang beratnya kurang dari
2500 gram saat dilahirkan (Akhmad, 2007).
B. Etiologi
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya Bayi Berat Lahir
Rendah antara lain :
1. Faktor ibu
- Hipertensi
- Penyakit ginjal kronik
- Perokok
- Gizi buruk
- Peminum alkohol (Wiknjosastro, 2005)
- Usia ibu (< 1 / atau > 35 tahun)
- Minum alkohol berlebihan (Ilewelyn, 2001)
2. Faktor kehamilan
- Hamil dengan hidramnion
- Hamil ganda
- Perdarahan Antepartum
- Komplikasi hamil : preeklamsi, eklamsi, ketuban pecah dini
(Manuaba, 1998)
3. Faktor janin
- Cacat bawaan
- Infeksi dalam rahim (Manuaba, 1998)
4. Penyebab lain
Keadaan sosial ekonomi yang rendah, tidak diketahui
D. Klasifikasi
Menurut Surasmi dkk (2003) mengklasifikasikan BBLR menjadi :
1. Prematuritas Murni
Prematuritas murni adalah bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37
minggu dan berat badan sesuai dengan berat badan untuk usia kehamilan.
Penyebab kelahiran premature :
a. Faktor ibu
1) Toksemia gravidarum yaitu preeklamsia dan eklamsia
2) Kelainan bentuk uterus (misalnya uterus bikronis, inkomplen
servik)
3) Tumor misalnya mioma uteri
4) Ibu yang menderita penyakit antara lain :
- Akut dengan gejala panas tinggi (misalnya infuse abdominalis,
malaria)
- Kronis (TBC, penyakit jantung, gramerula nefritis kronis)
5) Trauma pada masa kehamilan
- Fisik (misalnya jatuh)
- Fisiologis (stress)
6) Usia ibu pada waktu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35
tahun
7) Plasenta antara lain plasenta previa, solusio plasenta
b. Faktor janin
1) Kehamilan ganda
2) Hidramnion
3) Ketuban pecah dini
4) Cacat bawaan
5) Infeksi (rubela, sifilis, taksoplamosis)
c. Faktor plasenta
1) Plasenta previa
2) Solusia plasenta
F. Prognosis BBLR
Prognosis Bayi Berat Lahir Rendah ini tergantung dapat berat
ringannya masalah perinatal, misalnya masa gestasi (makin muda masa gestasi
atau makin berat bayi makin tinggi angka kematian), asfiksia iskemia otak,
sindrom gangguan pernafasan, perdarahan intraventrikuler. Prognosis ini juga
bergantung dari keadaan sosial ekonomi, pendidikan orang tua, dan perawatan
pada saat kehamilan, persalinan dan post natal (pengaturan suhu lingkungan,
resusitasi, makanan, mencegah infeksi, mengatasi gangguian pernapasan,
asfiksia, hiperbilirubinema, hipoglikemia, dan lain-lain.
(Wiknjosastro, 2005)