Penatalaksanaan khusus
1. Bronkoskopi
Bila pus sukar keluar, maka perlu dilakukan bronkoskopi
untuk membersihkan jalan napas dan menghisap pus.
2. Pembedahan
Bila antibiotika gagal. Abses menjadi kronik, kaviti tetap
ada dan produksi dahak tetap ada sedangkan gejala klinis
masih ada setelah terapi yang memadai selama 6 minggu
atau ada sisa jaringan parut luas sehingga dapat
mengganggu faal paru. Hal ini semuanya merupakan
indikasi tindakan bedah.
9. Edukasi (Hospital Memperbaiki keadaan umum seperti nutrisi, keseimbangan cairan
Health Promotion)
10. Prognosa Ad vitam : Dubia
Ad sanationam : Dubia
Ad Fungsionam : Dubia
11. Tingkat Evidens I/II/III/IV
12. Tingkat A/B/C
Rekomendasi
13. Penelaah Kritis Komite Medis
14. Indikator -
15. Kepustakaan 1. Alsagaff, Hood, Mukty, Abdul.2010. Dasar-dasar Ilmu
Penyakit Paru, Edisi Ke 2. Airlangga University Press,
Surabaya : 85-88, 88-96, 108-109.
2. Amin, Z., Bahar, A. 2006. BAB 242 Tuberkulosis Paru in:
Sudoyo, Aru (eds) Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi IV
Jilid II : 988-993.
3. Gerakan Terpadu Nasional Penanganan TB. 2008. Buku
Pedoman Nasional Penanggulangan TB. edisi 2. Cetakan
Kedua. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: 5,
6-7, 20-24.
4. Wibisono, M Yusuf, Winariani, Hariadi, Slamet, 2010. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Paru. Penerbit FK UNAIR, Surabaya : 27-
35.