Aktualisasi Pancasila Dalam Kehidupan Mahasiswa
Aktualisasi Pancasila Dalam Kehidupan Mahasiswa
Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang masih
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas UAS semester genap mata kuliah
terhadap makalah ini, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri
saya sendiri dan khususnya pembaca pada umumnya. Tak ada gading yang tak retak,
Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat
saya harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas
Penyusun
1|Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. 1
DAFTAR ISI ............................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.5 Kampus Sebagai Moral Force Pengembangan Hukum Dan HAM .............. 13
Manusia .............................................................................................. 15
2|Page
BAB 1
PENDAHULUAN
mengalami perjalanan waktu yang tidak sebentar, dalam rentang waktu tersebut banyak
hal atau peristiwa yang terjadi menemani perjalanan Pancasila, sehingga berdirilah
Mulai peristiwa pertama saat pancasila dicetuskan sudah menuai banyak konflik
kalangan Politik dan mahasiswa. Kebanyakan dari para pihak yang memperbincangkan
masalah Pancasila adalah mengenai awal dicetuskannya Pancasila tentang sila pertama.
Memang dari sejarah awal perkembangan bangsa Indonesia dapat kita lihat
bahwa komponen masyarakatnya terbentuk dari dua kelompok besar yaitu kelompok
agamis dalam hal ini didominasi oleh kelompok agama Islam dan yang kedua adalah
didalam kampus. Dimana didalam kampus tersebut akan terdidik dengan kepemimpinan
pancasilan. Baik dalam prilaku bergaul juga dalam proses belajar mengajar didalamnya.
Makalah ini dibuat sebagai catatan perjalanan Pancasila dari jaman ke jaman,
agar kita senantiasa tidak melupakan sejarah pembentukan Pancasila sebagai dasar
Negara, dan juga dapat digunakan untuk menjadi penengah bagi pihak yang sedang
3|Page
berbeda pendapat tentang dasar Negara supaya kedepan kita tetap seperti semboyan kita
yaitu “Bhineka Tunggal Ika”. Terutama hal tersebut dalam penerapannya dalam
kampus?
Setelah penulis mencoba memahami akan latar belakang serta rumusan masalah
3. serta mengenali betul peran dan cara mengaktualisasikan pancasila sendiri dalam
Setelah penulis mencoba memahami makna dari pancasila sebagai dasar Negara,
memang kebetulan terdiri dari berbagai macam suku, adat serta agama.
4|Page
Karena dasar pemikiran tersebutlah, maka sangat layak dan pantas makna, peran
pancasila kembali ditulis guna untuk kembali dibaca sebagai salah satu bahan
penyadaran diri setiap individu agar kembali mengintropeksi dirinya untuk berprilaku
matang, selaras dan akan jauh dari poermasalahan yang didasarkan karena perbedaan
adapt, suku bahkan agama tersendiri. Maka dari itu, penulis menganggap sangat perlu
5|Page
BAB II
PEMBAHASAN
terpikir sangatlah perlu bagi kita semua untuk mengetahui posisi, fungsi atau peran
pancasila sebagai dasar negara, sebelum kita akan melanjutkan pemahaman terhadap
pancasila dan aktualisasinya dalam kampus. Karena dengan mengetahui lebih jauh dan
lebih dalam pancasila sebagai dasar Negara kita nanti akan lebih paham untuk
Pembukaan UUD 1945 dan sebagaimana tertuang dalam Memorandum DPR-GR 9 Juni
1966 yang menandaskan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang telah
dimurnikan dan dipadatkan oleh PPKI atas nama rakyat Indonesia menjadi dasar negara
Republik Indonesia. Memorandum DPR-GR itu disahkan pula oleh MPRS dengan
Inilah sifat dasar Pancasila yang pertama dan utama, yakni sebagai dasar negara
alinea keempat Pembukaan UUD 1945 tersebut ditetapkan sebagai dasar negara pada
tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI yang dapat dianggap sebagai penjelmaan kehendak
Dengan syarat utama sebuah bangsa menurut Ernest Renan: kehendak untuk
bersatu (le desir d’etre ensemble) dan memahami Pancasila dari sejarahnya dapat
6|Page
diketahui bahwa Pancasila merupakan sebuah kompromi dan konsensus nasional karena
memuat nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh semua golongan dan lapisan masyarakat
Indonesia.
Mengenai hal itu pantaslah diingat pendapat Prof.Dr. Supomo: “Jika kita hendak
mendirikan Negara Indonesia yang sesuai dengan keistimewaan sifat dan corak
masyarakat Indonesia, maka Negara kita harus berdasar atas aliran pikiran Negara
terbesar dalam masyarakat, juga tidak mempersatukan diri dengan golongan yang paling
kuat, melainkan mengatasi segala golongan dan segala perorangan, mempersatukan diri
negara Indonesia adalah Negara Pancasila. Hal itu mengandung arti bahwa negara harus
Mengenai hal itu, Kirdi Dipoyudo (1979:30) menjelaskan: “Negara Pancasila adalah
suatu negara yang didirikan, dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan untuk
melindungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak azasi semua warga bangsa
Indonesia (kemanusiaan yang adil dan beradab), agar masing-masing dapat hidup layak
7|Page
Pandangan tersebut melukiskan Pancasila secara integral (utuh dan menyeluruh)
sehingga merupakan penopang yang kokoh terhadap negara yang didirikan di atasnya,
negara, yakni dengan memandang manusia qua talis, manusia adalah manusia sesuai
Pancasila seperti yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 dan ditegaskan
keseragaman sistematikanya melalui Instruksi Presiden No.12 Tahun 1968 itu tersusun
secara hirarkis-piramidal. Setiap sila (dasar/ azas) memiliki hubungan yang saling
mengikat dan menjiwai satu sama lain sedemikian rupa hingga tidak dapat dipisah-
pisahkan. Melanggar satu sila dan mencari pembenarannya pada sila lainnya adalah
tindakan sia-sia. Oleh karena itu, Pancasila pun harus dipandang sebagai satu kesatuan
yang bulat dan utuh, yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Usaha memisahkan sila-sila
dalam kesatuan yang utuh dan bulat dari Pancasila akan menyebabkan Pancasila
Sebagai alasan mengapa Pancasila harus dipandang sebagai satu kesatuan yang
bulat dan utuh ialah karena setiap sila dalam Pancasila tidak dapat diantitesiskan satu
sama lain. Secara tepat dalam Seminar Pancasila tahun 1959, Prof. Notonagoro
Yang Mahaesa” sebagai basis bentuk piramid Pancasila. Dengan demikian keempat sila
yang lain haruslah dijiwai oleh sila “Ketuhanan Yang Mahaesa”. Secara tegas, Dr.
Hamka mengatakan: “Tiap-tiap orang beragama atau percaya pada Tuhan Yang Maha
Esa, Pancasila bukanlah sesuatu yang perlu dibicarakan lagi, karena sila yang 4 dari
8|Page
Pancasila sebenarnya hanyalah akibat saja dari sila pertama yaitu Ketuhanan Yang
Maha Esa.”
sesungguhnya berisi:
1. Ketuhanan yang mahaesa, yang ber-Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber-Ketuhanan yang mahaesa, yang
adil dan beradab, yang ber-Persatuan Indonesia, dan ber-Keadilan sosial bagi
permusyawaratan/ perwakilan.
9|Page
2.2 Aktualisasi Pancasila
Aktualisasi berasal dari kata aktual, yang berarti betul-betul ada, terjadi, atau
tercermin dalam sikap dan perilaku seluruh warga negara mulai dari aparatur dan
universal, tetap dan tak berubah. Nilai-nilai tersebut dapat dijabarkan dalam setiap
aspek dalam penyelenggaraan Negara dan dalam wujud norma-norma, baik norma
A. Aktualisasi Objektif
lain, legislatif, eksekutif, maupun yudikatif. Selain itu juga meliputi bidang-bidang
B. Aktualisasi Subjektif
setiap individu terutama dalam aspek moral dalam kaitannya dengan hidup Negara
dan masyarakat. Aktualisasi yang subjektif tersebut tidak terkecuali baik warga
10 | P a g e
elit politik dalam kegiatan politik, maka dia perlu mawas diri agar memiliki moral
masyarakat yang dapat mencerminkan nilai-nilai Pancasila itu dan dapat terlihat dalam
perilaku. Perpaduan ciri tersebut di dalam kehidupan kampus melahirkan gaya hidup
tersendiri yang merupakan variasi dari corak kehidupan yang menjadikan kampus
budi pekerti yang luhur, mencintai bangsa dan negara dan mencintai sesama manusia.
pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, yang disebut
pengetahuan dan teknologi serta seni, juga mendidik mahasiswa untuk berjiwa penuh
pengabdian serta memiliki tanggung jawab yang besar pada masa depan bangsa dan
11 | P a g e
Negara, serta menggiatkan mahasiswa, sehingga bermanfaat bagi usaha pembangunan
bukanlah merupakan menara gading yang jauh dari kepentingan masyarakat, melainkan
senantiasa mengembangkan dan mengabdi kepada masarakat. Maka menurut PP. No. 60
1. Pendidikan tinggi
2. Penelitian
Jadi, di Perguruan Tinggi atau yang biasa disebut dengan kampus, tidak hanya
mengajar akan tetapi mendidik. Dimana dengan didikan tersebut mahasiswa akan lebih
didampingi baik secara intelektual dan emosional. Contoh umumnya adalah bagaimana
cara mahasiswa bergaul dalam sehari-hari mereka dengan berpedoman pada pancasila.
Suatu nilai budaya yang mendorong tumbuh dan berkembangnya sikap kerja
12 | P a g e
Perguruan tinggi sebagai suatu institusi dalam masyarakat memiliki ciri khas
tinggi adalah insane-insan yang memiliki wawasan dan integritas ilmiah. Oleh karena
merupakan esensi pokok dari aktivitas perguruan tinggi. Terdapat sejumlah cirri
ilmiah/akademik 10. bebas dari prasangka 11. menghargai waktu 12. memiliki dan
warganya diharapkan menjunjung tinggi sikap yang menjiwai moralitas yang tinggi dan
moral yang mendukung lahir dan berkembangnya sikap mencintai kebenaran dan
jawab secara moral atas kebenaran obyektif, bertanggung jawab terhadap masarakat
bangsa dan negara, serta mengabdi pada kesejahteraan kemanusiaan. Oleh karena itu
13 | P a g e
sikap masarakat kampus tidak boleh tercemar oleh kepentingan-kepentingan politik
agenda yang sangat mendesak untuk mewujudkan adalah reformasi dalam bidang
hukum dan peraturan perundang- undangan. Negara indonesia adalah negara yang
berdasarkan hukum, oleh karena itu dalam rangka melakukan penataan Negara
supremasi hukum. Agenda reformasi yang pokok untuk segera direalisasikan adalah
harus sesuai dengan tatib hukum Indonesia. Berdasarkan tatib hukum Indonesia
merupakan sumber materi dan sumber nilai bagi pengembangan hukum. Hal ini
berdasarkan Tap No. XX/MPRS/1966, dan juga Tap No. III/MPR/2000. namun
perlu disadari, bahwa yang dimaksud dengan sumber hukum dasar nasional, adalah
nilai hukum Tuhan (sila I), nilai yamh terkandung pada harkat, martabat dan
kemanusiaan seperti jaminan hak dasar (hak asasi) manusia (sila II), nilai
nasionalisme Indonesia (sila III), nilai demokrasi yang bertumpu pada rakyat
14 | P a g e
sebagai asal mula kekuasaan negara (sila IV), dan nilai keadilan dalam kehidupan
hukum aspirasi dan realitas kehidupan masyarakat serta rakyat adalah merupakan
demi harkat dan martabat manusia, bukan karena kepentingan politik terutama
menghancurkan negara Indonesia. Perlu kita sadari bahwa dalam penegakan hak
asasi tersebut, pelanggaran hak asasi dapat dilakukan oleh seseorang, kelompok
orang termasuk aparat negara, penguasa negara baik disengaja ataupun tidak
Dasawarsa ini, kita melihat dalam menegakkan hak asasi seringkali kurang
ratusan ribu rakyat kita. Seperti korban kerusuhan Sambas, Sampit, Poso dan
lainnya tidak ada kelompok yang mau memperjuangkannya. Padahal hak asasi
kita tujukan pada dunia bahwa kita mampu dalam merealisasikan semua cita-cita
dan tujuan dasar dari reformasi. Akan tetapi disamping itu, perlu kita sadari juga
bahwasanya kita merupakan mahasiswa sebagai tonggak dari penjunjung tinggi hak
15 | P a g e
asasi manusi masihlah belum maksimal kinerjanya untuk hal yang disebutkan
diatas. Maka, dari detik ini. Kita sebagai generasi bangsa haruslah benar-benar
menanamkan nilai-nilai pancasila dalam setiap prilaku kita. Dimanapun, dan pada
siapapun.
16 | P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
kerangka piker, model, orientasi dasar, sumber asas serta arah dan tujuan pembangunan.
pembangunan pertahanan keamanan, dan sebagai reformsi, baik itu reformasi hukum
Pancasila sebagai aktualisasi diri yang berarti betul-betul ada, terjadi atau
Pancasila yang objektif adalah pelaksanaan Pancasila dalam bentuk realisasi dalam
maupun semua bidang kenegaraan lainnya. Aktualisasi Pancasila yang subyektif adalah
pelaksanaan dalam sikap pribadi, perorangan, setiap warga negara, setiap individu,
akademik dan lingkungan kampus sebagai moral force pengembangan hukum dan
HAM, yang mencerminkan bahwa aktualisasi diri itupun benar-benar ada dan terjadi
17 | P a g e
3.2 Saran
Sebelum kita terlampau melangkah jauh, menyisakan jejak yang tidak pantas
bagi seorang mahasiswa. Marilah kita kembali pahami arti dari keberadaan pancasila itu
sendiri. Serta kita harus sadar diri, bahwa kitalah yang akan memegang Negara kita ini.
Maka dari itu, mulai saat ini, biasakanlah berprilaku, bertindak bahkan menganbil
keputusan dengan jiwa pancasila kita. Karena dengan itulah, akan terwujud bangsa yang
18 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/18184016/Pancasila-Sebagai-Sumber-Nilai-Dan-
Paradigma-Pembangunan
http://www.anakkendari.co.cc/2009/01/pancasila-sebagai-paradigma-pembangunan/
19 | P a g e