Anda di halaman 1dari 1

Pengertian Kredibilitas, Profesionalisme,

Skeptisme, Konservatisme, dan Integritas


1. 1. Kredibilitas
Kredibilitas adalah kualitas, kapabilitas, atau kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan.
Aplikasi umum yang sah dari istilah kredibilitas berkaitan dengan kesaksian dari seseorang
atau suatu lembaga selama konferensi. Kesaksian haruslah kompeten dan kredibel apabila
ingin diterima sebagai bukti dari sebuah isu yang diperdebatkan.
Contohnya, sebagai auditor, kita harus bisa dipercaya dalam mengabil keputusan, dengan
data yang benar – benar akurat, dan mengerjakan pekerjaan sebaik mungkin.
1. 2. Profesionalisme
Profesionalisme (profesionalisme) adalah sifat-sifat (kemampuan, keterampilan, cara
pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang tepat terdapat pada atau dilakukan oleh
seorang profesional. [1] Profesionalisme berasal dari profesi yang berarti berhubungan
dengan profesi dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya , (KBBI, 1994).
Jadi, profesionalisme adalah perilaku, keahlian atau kualitas dari seseorang yang profesional
(Longman, 1987).
Contohnya, sebagai akuntan, kita harus bisa bekerja dengan benar, sesuai dengan standar
yang telah dibuat dan selalu memuaskan pihak-pihak yang mempekerjakan kita.
1. Skeptisme
skep-tis yaitu kurang percaya, ragu-ragu, Sedangkan skeptis-isme adalah aliran (paham) yang
memandang sesuatu selalu tidak pasti (meragukan, mencurigakan) contohnya; kesulitan itu
telah banyak menimbulkan skeptis-isme terhadap kesanggupan dalam menanggapi gejolak
hubungan internasional. Jadi secara umum skeptis-isme adalah ketidakpercayaan atau
keraguan seseorang tentang sesuatu yang belum tentu kebenarannya
1. 4. Konservatisme
adalah sebuah filsafat politik yang mendukung nilai-nilai tradisional. Istilah ini berasal dari
bahasa Latin, conservāre, melestarikan; “menjaga, memelihara, mengamalkan”. Karena
berbagai budaya memiliki nilai-nilai yang mapan dan berbeda-beda, kaum konservatif di
berbagai kebudayaan mempunyai tujuan yang berbeda-beda pula. Sebagian pihak konservatif
berusaha melestarikan status quo, sementara yang lainnya berusaha kembali kepada nilai-
nilai dari zaman yang lampau
1. 5. Integritas
Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional.
Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan
(benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang diambilnya.
Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus
terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik
tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang
tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau
peniadaan prinsip.

Anda mungkin juga menyukai