Anda di halaman 1dari 2

2.

5 Peran Kepala Keluarga

Menurut Kartono, 2008 pengertian dari kepala keluarga adalah sebagai berikut:

1) Kepala keluarga dikatakan suami, untuk istri dan anak anak, anak tiri, anak angkat dan

anak anak lainnya yang belum cukup umur dan merupakan keluarga sedarah atau semenda

dari si suami.

2) Kepala keluarga wanita dewasa yaitu wanita yang tidak (lagi) bersuami atau disebut

janda,untuk anak anak, anak tiri, anak angkat, dan anak anak lainnya yang belum cukup umur

dan merupakan keluarga sedarah atau semenda dari bekas suaminya.

3) Lelaki atau wanita, yang meskipun belum cukup umur, tetapi sudah memiliki pendapatan

sendiri, atau dapat membuktikan bahwa kehidupannya tidak ditanggung oleh orang tuanya.

4) Lelaki atau wanita yang sudah (penah) kawin, juga dalam hal umur mereka kurang dari

dua puluh satu tahun.

Peran kepala keluarga adalah pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa

aman bagi keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya dan sebagai anggota

masyarakat dari lingkungannya (Riwidikodo,2008).

Menurut Friedman (1981) dalam Andreas (2014) keluarga memiliki tugas dalam

bidang kesehatan antara lain:

1) Mengenal masalah kesehatan setiap anggota keluarganya

Secara tidak langsung, perubahan kecil dari tiap anggota keluarga menjadi tanggung

jawab keluarga. Oleh karena itu kepala keluarga hendaknya memperhatikan perubahan yang

terjadi dalam keluarga.


2) Pengambilan keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat untuk setiap anggota

keluarganya.

Menurut Friedman tugas ini merupakan upaya keluarga dalam mencari pertolongan

yang tepat, dengan pertimbangan siapa diantara anggota keluarga yang memiliki kemampuan

untuk mengambil keputusan dan tindakan dalam keluarga.

3) Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit atau yang tidak dapat

membantu dirinya sendiri.

Tugas ini dapat dilakukan dirumah apabila keluarga dapat melakukan tindakan

pertolongan pertama, diharapkan tidak terjadi masalah yang lebih parah.

4) Mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan

kepribadian anggota.

5) Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan dengan

memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan yang ada.

Dapus

1. Kartono, D. 2008. Modul Peran Tokoh Masyarakat dalam Kesehatan Reproduksi yang

Responsive Jender. Jakarta.

2. Riwidikodo, H. 2008. Statistik Kesehatan. Yogyakarta. Mitra Cendekia Press.

3. Andreas, Horhorruw. 2014. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Keluarga Dalam

Menggunakan Jamban Di Desa Tawin Kecamatan Teluk Kota Ambon. Tesis. Universitas

Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai